SISTEM TRANSPORTASI
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Makalah pada mata kuliah “SISTEM TRANSPORTASI”. Penyusunan makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas yang di berikan kepada saya.
LANDASAN TEORI
1.2 Tujuan
Adapun tujuan Dari Makalah Ini Adalah Sebagai Berikut;
1. Apa itu aspek ekonomis?
2. Apa itu aspek geotransport?
3. Apa itu jaringan pelayaran ?
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk itu, Malawat memastikan, ANP tetap jalan karena menyangkut wibawa
Pempus dan Pemprov Maluku. “Dengan pembangunan ini bisa tingkatkan taraf hidup
perekonomian masyarakat Maluku. Jadi tidak benar ada pembatalan ANP maupun
LIN,” katanya. Bahkan, beber dia, dari perwakilan Kementerian Maritim dan
Invesfasi, Staf Presiden dan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Kelautan
marah soal isu berkembang ANP dibatalkan. “Setahu mereka Menko Kemaritiman dan
Investasi Luhut Panjaitan getol bangun Indonesia. Kalau pertemuan 8 anggota DPR
dan DPD RI asal Maluku tidak ada bukti kalau Pak Luhut bilang ANP dibatalkan.
Tidak ada bukti. Itu kata mereka. Saya kira ini dipolitisasi saja,” tutup Malawat.
Sementara itu, Haris menambahkan, LIN dan ANP masih berproses. Haris
menegaskan hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Perikanan,
dan Kementerian terkait yakni Kementerian Perhubungan dan Kementerian Maritim
dan Investasi kalau ANP dan LIN ditunda atau dibatalkan. “Jadi memang benar 17
Maret 2022 itu kami diundang oleh Pelindo bahas kajian studi kelayakan ANP. Jadi
Pak Kadis Perhubungan Maluku hadir langsung, saya dan Kepala Bappeda Maluku
dan pimpinan Organisasi Perangkat terkait ikut rapat secara online,” jelas Haris.
Haris mengaku, selain dari Kementerian Perhubungan, Perikanan, Maritim dan
Investasi, Staf Presiden, juga hadir perwakilan Bappenas. “Nah, kalau ANP tunda buat
apa dilakukan studi ANP. Jadi sesuai paparan konsultasi lokasi tetap di Waai. Intinya,
ANP dan LIN tetap jalan. Harus pertayaakan ke pusat rencana implentasnya. Sampai
saat ini surat resmi dari pempus bahwa ANP dan LIN di dialihkan atau ditunda dan
bahkan dibatalkan belum ada,” tandasnya. Dia mengaku, studi kelayakan ANP sudah
dibuat 2020 lalu dan hasilnya sudah dikirim ke pemerintah pusat. “Kalau berpendapat
ada yang bilang gunung berapi dan ranjau belum ada pernyataan resmi. Memang
lokasi ANP dan sejumlah daerah di Maluku pada umumnya daerah ada potensi gempa
betul. Kalau Waai kami belum dapat rilis resmi. Apalagi sampai saat ini ranjau belum
pecah atau meledak,” katanya.
Soal implementasi LIN, lanjut dia, masih dalam proses dan menunggu sikap
Pempus. Namun, ingat dia, realisasi LIN mesti butuh peraturan Presiden, master plan,
dan pengganggaran. “Jadi semua dari Pempus. Semua dokumen perencanaan kita
sudah sampaikan. Pak Gubernur juga tidak tinggal diam. Pemda sudah lakukan apa
yang menjadi tanggungjawabnya. Tinggal Pempus,” paparnya. Dia juga
menambahkan, Gubernur Maluku Murad Isamil sudah bentuk tim investigasi dan
pembuatan dokumen perencanaan ANP.
Pada akhirnya semoga program LIN ini tidak batal dan hanya penundaan atau
refocusing program sehingga dengan suksesnya Maluku sebagai LIN nanti akan
menguntungkan bagi bangsa dan negara, yaitu terciptanya Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan
dan kelautan, meningkatkan pembangunan kawasan Indonesia Timur,
meningkatkan pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP),
meningkatkan devisa, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir baik
dari Maluku maupun dari daerah lain, serta menyejahterakan masyarakat Maluku,
khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
A. Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yang dimaksudnya itu adalah sektor perikanannya. Dimana
nantinya dalam kawasan Ambon New Port ini akan terintegrasi dengan pelabuhan
perikanan sehingga sektor hasil perikanan dan biota laut bisa terpusat di kawasan
tersebut. “Nah saya mempersiapkan dari aspek ekonominya. Ekonominya adalah
ikan dan lain sebaginya yg berkaitan dengan biota laut. Nah ini yg sedang kita
siapkan,”tuturnya kepada wartawan usai melakukan peninjauan lokasi yang bakal
dibangun menjadi kawasan Ambon New Port dan Pusat Lumbung Ikan Nasional
(LIN) Maluku di perbatasan Desa Waai dan Desa Liang, Kecamatan Salahutu,
Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Jumat (5/2/2021) bersaa Menteri
Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman
Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia serta Gubernur Maluku, Murad Ismail. Jika
hasil perikanan dan biota laut terpusat di kawasan ini lanjut Trenggono m aka akan
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi disekitar daerah ini. Apalagi jika
kawasan Ambon New Port dan Pusat LIN ini terintegrasi dengan pelabuhan
perikanan modern, maka akan menjadi seperti Tsukiji Market di Jepang. Tsukiji
Market di Jepang merupakan kawasan pusat perikanan. “Itu bagus
sekali,”sambungnya. Dia pun meminta dukungan dari semua pihak agar
pembangunan ekonomi di Timur Indonesia melalui Maluku bisa berjalan dengan
baik sehingga menjadi legacy pemerintah kedepannya. Sekedar tahu, dalam
peninjauan ini,
B. Aspek Geotransport
Ambon, Guna membahas pembangunan pelabuhan perikanan new
Ambon, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan melakukan rapat
koordinasi terkait studi penelitian di Ambon, Senin (8- 3-2021). Dalam proyek ini,
Kemenko Marves menggandeng sejumlah stakeholder, seperti Kemenhub, KKP,
BKPM, Pelindo IV, World Bank, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan
sejumlah pihak terkait. Selanjutnya, Asisten Deputi (Asdep) Bidang Investasi Jasa
Farah Heliantina bersama Kemenhub, Pelindo IV, dan KKP telah berkunjung ke
beberapa titik lokasi guna melihat kondisi di lapangan pada Selasa (9-3- 2021).
Pelabuhan new Ambon dan selanjutnya PT SMI juga perlu melakukan studi
pendahuluan yang rencananya akan rampung pada Mei 2021. Mengingat studi
pendahuluan sangat diperlukan untuk penentuan lokasi Ambon New Port. Menurut
Asdep Farah terdapat tiga hal utama yang harus diperhatikan saat melakukan
Feasibility Study (FS), yakni aspek teknis, aspek ekonomi, dan dukungan
infrastruktur yang harus diberikan pemerintah. Ia juga berharap agar PT SMI dapat
aktif berkoordinasi dengan pihak lain. “SMI diharapkan aktif berkoordinasi dengan
Kemenhub, KKP, Pemda, dan Pelindo IV terkait data pendukung untuk penunjang
pelaksanaan studi pendahuluan”, ungkap Asdep Farah. Sebelumnya, alasan
pemindahan pelabuhan Ambon dikarenakan keterbatasan pelabuhan Ambon,
keterbatasan pelabuhan perikanan yang,
lama dan penyampaian usulan World Bank terkait Eastern Indonesia Port-
Ied development projects. Menurut Asdep Farah, pengembangan pelabuhan
Ambon dan jalan akses mengalami kendala keterbatasan area lahan darat,
mengingat lokasi Pelabuhan Ambon berada di daerah pusat perdagangan,
pemukiman, dan fasilitas umum perkotaan lainnya. Selain itu, terkait Pelabuhan
perikanan juga telah mencapai kapasitas maksimum. Dalam rapat koordinasi
tersebut, Asdep Farah mengatakan perlu dilakukannya sembilan indikasi linimasa
dalam pelaksanaan SP KPBU pelabuhan new Ambon. Indikasi tersebut,
diantaranya kick-off proyek, pengumpulan informasi awal dan penyusunan laporan
pendahuluan, analisis kebutuhan, kajian kriteria kepatuhan, identifikasi manfaat
badan usaha, analisis potensi pendapatan dan skema pembiayaan, kajian yang
memuat referensi internasional atas proyek KPBU sejenis, rekomendasi dan
rencana tindak lanjut, dan penyampaian laporan akhir studi pendahuluan. Di
samping itu juga membahas terkait pemanfaatan dan peluang perikanan tangkap
terkait estimasi potensi, JTB, dan tingkat pemanfaatan di tiga WPP bagian
Indonesia Timur. Tercatat status stok pada WPP 714, 715, dan 718 sebanyak 1,2
juta ton yang terdiri dari ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar, lobster, kepiting,
dan rajungan. Dari angka tersebut, terkait peluang investasi perlu strategi
peningkatan produksi perikanan tangkap dengan memanfaatkan 600 ribu ton (50%)
dari potensi yang bisa dimanfaatkan dan merelokasi izin kapal dari WPP lainnya
yang melebihi JTB (jumlah tangkap yang diperbolehkan) ke WPP 714, 715, dan
718 dengan pelabuhan pangkalannya di Maluku. Sehingga nilai yang dapat
diperoleh kurang lebih Rp 15 triliun. Kemudian terkait archipelagic Tuna pada
WPP 713, 714, dan 715 terdapat sejumlah hasil tangkapan sedikit di atas limit
reference point (fully exploited).
"Jadi pagi hari ini saya khusus datang ke Ambon itu hanya punya satu
keperluan bahwa kita akan membangun Ambon New Port yang kurang lebih di
dalam perencanaan nanti ada 700 hektare yang itu terintegrasi antara pelabuhan
logistik dan pelabuhan perikanan serta industri perikanan ada di satu lokasi," kata
Jokowi saat berkunjung ke Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (25/3/2021).
Proyek Ambon New Port akan dicanangkan berjalan mulai tahun ini.
Jokowi pun mengajak para pelaku usaha perikanan untuk bergabung dalam
aktivitas pelabuhan baru nantinya. "Tahun ini akan dimulai pembangunannya dan
kita harapkan dalam dua tahun akan selesai. Untuk itu saya minta nanti pelaku-
pelaku fisheries industry bisa segera mendaftar dan ikut masuk ke dalam lokasi ini
sehingga kita memiliki keyakinan bahwa ini bisa jalan," imbuh Jokowi. Selain
terintegrasi dengan pelabuhan perikanan dan sentra pengolahan ikan, Ambon New
Port juga terintegrasi dengan terminal peti kemas internasional dan domestik,
terminal RORO, kawasan industri dan logistik, serta terminal LNH dan power
plant. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan sentra pengolahan
ikan yang terintegrasi dengan Ambon New Port akan dilengkapi dengan peralatan
lengkap, seperti cold storage, sistem pengelolaan logistik, dan lainnya. Peralatan
tersebut memungkinkan para pelaku usaha untuk mengembangkan produknya,
seperti pembuatan sashimi, ikan asap, atau ikan kaleng yang harga jualnya lebih
mahal ketimbang ikan mentah. Dengan adanya Ambon New Port, kata Budi Karya,
tata kelola ekspor produk perikanan akan semakin baik. Dengan begitu, negara
dapat memperoleh devisa dari kegiatan ekspor perikanan.
"Kita ingin tata niaga perikanan ini harus dikontrol secara baik sehingga
devisa yang kita peroleh meningkat," cetus Budi Karya. Lokasi Ambon New Port
masih dalam kajian, tapi kemungkinan pelabuhan berada di perbatasan Desa Waai
dan Liang, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah. Selain untuk mendukung
industri perikanan, pelabuhan baru dibuat karena terminal kargo dan peti kemas di
Pelabuhan Yos Sudarso akan mencapai kapasitas maksimal 10-15 tahun ke depan,
sehingga dibutuhkan pelabuhan baru yang lebih memadai.
BAB III
PEMUTUP
3.1 Kesimpulan
Maluku sebagai lumbung ikan nasional (LIN) layu sebelum berkembang. Berita
tentang pembatalan program Maluku sebagai LIN mengagetkan banyak pihak karena
program ini sudah direncanakan Presiden dan beberapa menteri terkait. Rasanya kalau
alasan pembatalan program ini cuma karena lokasi pusat LIN di Maluku merupakan
daerah gunung berapi aktif dan ada lokasi pembuangan ranjau dari perang dunia kedua
terlalu romantisisme dengan sejarah masa lalu, dan kalaupun memang demikian tentu
lokasi dapat dipindah ke lokasi yang lebih aman. Rencana Maluku sebagai lumbung ikan
nasional ini sudah dibicarakan dan diusulkan sejak Sail Banda tahun 2010. Pada saat itu
konsep LIN itu terpusat di tiga pelabuhan perikanan di Maluku, yaitu Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Ambon, PPN Tual, serta Pelabuhan Perikanan Swasta di Benjina
Kepulauan Aru. Namun terdapat beberapa kendala, antara lain belum ada payung hukum
dan dukungan pemerintah pusat terkait Maluku sebagai LIN sehingga belum ada
perkembangan yang berarti. Presiden merencanakan kembali dan mendukung konsep
Maluku sebagai LIN. Sejak itu masyarakat Maluku menyambut baik dan gembira atas
rencana ini, yang ditandai dengan beberapa rapat koordinasi antara pemerintah daerah dan
beberapa menteri terkait untuk kesuksesan program LIN ini.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna maka saya sangat
harapkan saran dan kritik dari semuah pihak khususnya bapak/ibu dosen.
DAFTAR PUSTAKA
https://tender-indonesia.com/m/tajuk.php?TId=856
https://www.teras.id/news/pat-38/465173/httpsterasmaluku-103
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rj