PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetaahui kawasan ekonomi khusus.
2. Untuk mengetahui rencana pembangunan KEK di Tanjung Carat oleh
pemerintah.
3. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah terhadap hutan mangrove setelah
pembangunan KEK di Tanjung Carat.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
menggunakan mekanisme Kerjasama Pemerintah-Swasta dalam mengembangkan
KEK tersebut. Sementara itu, perbedaan utama KEK dengan kawasan ekonomi
lainnya, selain fasilitas yang diberikan, adalah banyaknya peran Pemerintah
Daerah, baik dalam pengelolaan maupun penyediaan infrastruktur dan lahan. Hal
ini menyebabkan perlunya Kerjasama Pemerintah-Swasta dalam pengelolaan KEK,
mengingat dana untuk KEK tersebut sangat besar. Hasil kajian dari beberapa negara
menunjukkan bahwa KEK yang dikelola sepenuhnya oleh swasta menunjukkan
kemajuan yang lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola oleh pemerintah.
3
2.3. Kebijakan Pemerintah Terhadap Hutan Mangrove di Tanjung Carat
Persoalan terhadap ketersediaan lahan karena sedikitnya ada 60 hektare hutan
mangrove yang akan digusur. Namun dengan keluarnya surat dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, keinginan untuk mengembangkan Tanjung
Carat menjadi pelabuhan akan terwujud. Kepala Bidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Pengkajian dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan
Pertanahan Provinsi Sumsel, Triana Huswani mengatakan, melepaskan hutan
lindung bukan perkara mudah bagi negara, sehingga wajar saja menjadi masalah
selama bertahun-tahun. Sebagai “win-win solution”, negara mewajibkan Sumsel
untuk mengganti kawasan hutan lindung di kawasan lain dengan membuat hutan
konservasi.
Pemprov Sumsel membangun taman konservasi (ecopark) seluas lebih dari
60 hektar di Kabupaten Banyuasin. Penciptaan ecopark di Banyuasin sebenarnya
sudah ada sejak tahun 2014 karena kawasan ini berada di bawah kewenangan
Pemprov Sumsel. Ecopark yang akan dibangun melebihi luas kawasan hutan
lindung yang dilepas yakni 60 hektar dan di kawasan ini juga menjadi percontohan
konservasi. Dalam proses pelepasan kawasan hutan lindung untuk kebutuhan
pembangunan pelabuhan, Pemprov telah mengajukan tiga alternatif kepada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. KLHK akhirnya menyepakati
alternatif dengan luas paling kecil hanya 60 hektar.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan dalam
pemanfaatan hutan lindung ini, pihak berwenang tidak melakukan penimbunan atau
reklamasi agar fungsi hutan bakau tetap terjaga. Hal ini mirip dengan pembangunan
pelabuhan milik pabrik OKI Pulp & Paper yang mempertahankan mangrove atau
tidak melakukan reklamasi. Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan,
keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang pelepasan
kawasan hutan lindung tersebut merupakan langkah positif yang patut kita syukuri,
mengingat rumitnya upaya mewujudkan pelabuhan ini.
4
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan isi makalah yang telah disusun dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. KEK dibentuk untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
kegiatan investasi, ekspor, dan perdagangan guna mendorong
pertumbuhan ekonomi dan sebagai katalisator reformasi ekonomi.
2. Lokasi KEK yang ditunjuk berada di daerah terpencil (Remote Area),
sehingga membutuhkan biaya yang tinggi, selain itu fasilitas
infrastruktur yang kurang memadai, serta belum adanya mekanisme
Public-Private Partnership dalam pengembangannya.
3. Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat dinyatakan layak karena
memiliki kedalaman air yang cukup yaitu 12-18 meter sehingga dapat
disinggahi kapal-kapal besar, lokasinya terjangkau, dan ketersediaan
lahan sehingga siap untuk pembangunan pelabuhan.
4. Pelabuhan Palembang Baru yang dibangun di Tanjung Carat akan
menjadi pusat distribusi barang (logistik) menggantikan Pelabuhan
Boom Baru yang tidak dapat dikembangkan lagi karena letaknya di
tengah kota, dan juga karena telah mengalami pendangkalan
(sedimentasi).
5. Pemerintah membangun taman konservasi (ecopark) di Banyuasin pihak
berwenang tidak melakukan penimbunan atau reklamasi agar fungsi
hutan bakau tetap terjaga.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan, maka penulis membutuhkan kritikan
dan saran dari semua pihak baik dari teman-teman maupun dosen selaku
pembimbing mata kuliah praktikum biologi pesisir dan laut guna untuk penyusunan
makalah selanjutnya.
5
DAFTAR PUSTAKA