1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melihat rona
lingkungan dan menyusun KA-ANDAL mengenai rencana pembangunan
Jakarta Waterfront City.
Rencana Proyek Metro Indah Kapuk ” pusat hunian dan bisnis ” masih
berupa lahan kosong
Gedung
perkantoran
Batas Admistratif
Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara
luas melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya dengan
peraturan perundang- undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut.
Yang dimaksud dengan ruang di atas adalah batas administrasi
pemerintahan atau konsesi pengelolaan sumber daya oleh suatu usaha
atau kegiatan (HPH, wilayah pertambangan). Dalam kawasan
pembangunan Jakarta Waterfront City berdekatan dengan banyak batas
wilayah berbagai kecamatan dan kelurahan yaitu, Tanjung Priuk,
Cilincing, Kali Baru, Koja Utara, Marunda, Kapuk Muara, Kamal Muara,
Pulau Seribu, Penjaringan, Pluit. Di dalam kelurahan Marunda
terdapat banyak kampung seperti, Kampung Marunda Pulo. Di dalam
kelurahan Pluit terdapat kampung Muara Angke. Perluasan
pengembangan JBC dapat atau sudah berpotongan dengan wilayah
kecamatan dan kelurahan di Jakarta daratan utara sampai kepulauan
seribu, sehingga mengacaukan jalur birokrasi dan perizinan.
Pengalihan lahan milik pemerintah yang berfungsi sebagai daerah
muara sungai menjadi perumahan pribadi sehingga menghambat arus
muara tersebut mengakibatkan kota Jakarta banjir. Prioritas pemerintah
masih rancu antara pembangunan kota sektor pribadi dengan
mempertahankan kekayaan alam seperti cagar alam dan suaka marga
satwa di muara angke yang berdiri sejak tahun 1970an dan memiliki
kekuatan hukum. Proses pembebasan lahan, kepemilikan dan
pemanfaatan lahan yang sebelumnya diduduki oleh nelayan kecil terjadi
sangat cepat sehingga kehidupan nelayan semakin tertekan dan
tersingkirkan.
Batas Ekologis
Batas ekologis ditentukan berdasarkan batasan ekosistem yang
bersifat alami dan dapat terpengaruh kegiatan pembangunan terutama
didasarkan pada sebaran dampak dari perubahan komponen bio-
geofisik-kimia pada lokasi rencana usaha atau kegiatan.
1. Tahap Pra-Konstruksi
Menghambat aliran air kali akibat kegiatan persiapan
konstruksi dan reklamasi
Pencemaran sungai oleh limbah cair dan padat
Kekhawatiran adanya rencana kegiatan yang dapat
menimbulkan dampak pada kesehatan, pencemaran air
permukaan,
2. Tahap Konstruksi
a. Mobilisasi Alat dan Bahan
Peningkatan volume lalu-lintas menyebabkan
peningkatan pencemaran akibat limbah proyek
Penurunan kualitas air yang mengakibatkan
perubahan komposisi biota perairan
Penurunan kualitas udara ambien
Peningkatan kebisingan yang berasal dari kendaraan
dan alat-alat berat
Gangguan kesehatan pekerja dan masyakat
b. Pematangan Lahan
Penurunan kualitas udara karena penambahan
buangan dari peningkatan kendaraan proyek
Peningkatan kebisingan akibat digunakannya
kendaraan berat
Penurunan kualitas air
c. Konstruksi sipil, mekanik listrik, dan pekerjaan
Peningkatan kebisingan akibat konstruksi sipil
Peningkatan surface run-off akibat perubahan lahan
terbuka menjadi lahan terbangun
Gangguan pada kesehatan pekerja dan masyarakat
Perubahan ekosistem laut dan pantai yang diakibatkan
terjadinya pencemaran oleh limbah padat dan cair buangan
proyek, abrasi pantai, perubahan arus laut.
Perubahan ekosistem Suaka margasatwa
Perubahan ekosisten sungai
Perubahan komposisi satwa liar dan habitatnya dan
keanekaragaman komponen biotis berkurang akibat
perubahan ekosistem.
Peningkatan volume sampah
Pencemaran laut, pantai, dan sungai oleh limbah cair dan
padat akibat aktivitas konstruksi/pembangunan
Polusi udara dan suara akibat banyaknya kendaraan dan
alat berat yang digunakan dalam proyek
Kerusakan kekhasan alam setempat
Gangguan terhadap potensi flora dan fauna
Polusi tanah termasuk kesuburan dan daya dukungnya
Penyumbatan aliran air sehingga berpotensi menyebabkan
banjir
Suaka Margasatwa semakin rusak, dengan rusaknya suaka
margasatwa (rusaknya mangrove) mengakibatkan
Penurunan muka tanah
Penurunan kualitas air dan udara
Perubahan fungsi kawasan dan perubahan penggunaan
ruang perairan
Dampak pada hidrologi
Perubahan garis pantai
3. Tahap Operasional
Penurunan kualitas udara ambien
Penurunan kualitas permukaan air yang mengakibatkan gangguan
pada biota air
Kebutuhan air bersih yang meningkat
Peningkatan kebisingan dan limbah padat
PENUTUP
Dalam membuat kerangka acuan ANDAL, diperlukan kajian terkait
rona lingkungan dan dampak potensial mengenai dampak terhadap
lingkungan yang diprediksi akan terjadi akibat proyek. Kajian yang
semakin lengkap dari berbagai aspek diharapkan dapat mencegah
timbulnya dampak tehadap lingkungan yang lebih besar.