0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang optimasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan Manggar. Fasilitas pelabuhan terdiri dari fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang. Fasilitas pokok seperti kolam pelabuhan dipakai 641-2208 kapal/tahun. Pendaratan ikan tahun 2015 mencapai 840 ton. Fasilitas fungsional seperti tempat pendaratan dipakai untuk bongkar ikan dan meningkatkan produksi ikan.
Dokumen ini membahas tentang optimasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan Manggar. Fasilitas pelabuhan terdiri dari fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang. Fasilitas pokok seperti kolam pelabuhan dipakai 641-2208 kapal/tahun. Pendaratan ikan tahun 2015 mencapai 840 ton. Fasilitas fungsional seperti tempat pendaratan dipakai untuk bongkar ikan dan meningkatkan produksi ikan.
Dokumen ini membahas tentang optimasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan Manggar. Fasilitas pelabuhan terdiri dari fasilitas pokok, fungsional, dan penunjang. Fasilitas pokok seperti kolam pelabuhan dipakai 641-2208 kapal/tahun. Pendaratan ikan tahun 2015 mencapai 840 ton. Fasilitas fungsional seperti tempat pendaratan dipakai untuk bongkar ikan dan meningkatkan produksi ikan.
Jon Hower Edison. 51151111280. Studi Tentang Optimasi Pemanfaatan
Fasilitas Pelabuhan Perikanan Manggar, di bawah bimbingan Suharto, S.Pi., M.si dan Goenaryo, A.Pi., M.Si.
Perikanan merupakan usaha manusia dalam memanfaatkan sumberdaya
ikan sebagai suatu kegiatan usaha atau kegiatan ekonomi. Hal ini sejalan dengan pernyataan Lubis (2012), bahwa salah satu hal yang mendasari pengembangan pelabuhan perikanan adalah adanya potensi sumberdaya ikan yang memungkinkan bisa dikembangkan tingkat kegiatan perikanannya. Manusia dalam memanfaatkan sumberdaya ikan membutuhkan modal, teknologi, dan keterampilan. Sementara dalam memanfaatkan sumberdaya ikan manusia membutuhkan perencanaan kegiatan penangkapan, penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan pasca panen, pengolahan serta pemasaran. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 08 Tahun 2012 tentang pelabuhan perikanan, pelabuhan perikanan mempunyai tugas melaksanakan fasilitas produksi, fasilitas penanganan dan pengolahan, fasilitas pengendalian dan pengawasan mutu, fasilitas pemasaran hasil perikanan di wilayahnya, fasilitas melakukan pembinaan masyarakat nelayan, fasilitas pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya ikan, fasilitas kelancaran kegiatan kapal, serta fasilitas pengumpulan data. Menurut Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan bahwa pengelolaan sumberdaya ikan adalah rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan. Pengelolaan sumberdaya ikan harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan pengaturananya diatur melalui berbagai perangkat peraturan sehingga diharapkan dapat menjadikan sektor perikanan berkembang dengan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Pengelolaan aktifitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan meliputi proses pembongkaran, penyotiran, dan pengangkutan kegedung pangkalan pendaratan ikan yang bertujuan utama agar ikan yang didaratkan dan diangkut ke pangkalan pendaratan ikan sebelum dijual dapat dipindah/diangkut dengan cepat dan terjaga mutunya. Pengelolaan SDM pelabuhan perikanan bertujuan untuk melancarkan kegiatan dan pelayanan di pelabuhan perikanan/pangkalan pendaratan ikan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai tentu harus didukung oleh kernampuan yang mernadai dan para pengelola pelabuhan perikanan. Tujuan dari Praktik Akhir ini adalah mengetahui fungsi dan pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan Manggar yang terdiri dari: fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Kegiatan Praktik Akhir ini dilaksanakan tanggal 15 (lima belas) Februari sampai dengan 15 (lima belas) Mei 2016 di Pelabuhan perikanan Manggar, tepatnya di Jl. Lipat Kajang, Desa Baru Manggar, kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timur. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan cara observasi (pengamatan) adalah mengamati langsung di lapangan terhadap perkembangan kegiatan atau aktivitas dan pemanfaatan fasilitas-fasilitas di pelabuhan perikanan Manggar, metode wawancara adalah pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan pengamatan seperti wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait seperti kepada Pengelola pelabuhan perikanan Manggar, pengguna fasilitas pelabuhan perikanan dalam hal ini pihak pengusaha perikanan dan nelayan serta metode kusioner yang terlebih dahulu telah disiapkan oleh penulis baik data primer maupun data sekunder. Metode analisis data yang dilakukan oleh penulis di dapat dari data-data yang di peroleh kemudian di bahas untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan fasilitas pelabuhan berdasarkan tolok ukur pada ketentuan dan teori-teori studi literatur pada daftar pustaka, selain itu data-data tersebut diolah secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan diagram untuk mengambarkan kenyataan yang ada dilapangan sehingga dapat diperoleh gambaran sejauh mana perkembangan aktivitas pelayanan fasilitas kepada masyarakat nelayan dan para pengguna jasa pelabuhan perikanan Manggar. Pemanfaatan fasilitas pokok pelabuhan terutama kolam pelabuhan dalam 5 (lima) tahun terakhir antara tahun 2011 sebanyak 641 sampai dengan tahun 2015 yakni sebanyak 2.208 kapal atau rata-rata sebanyak 1977,6 kapal/tahun atau 8-10 unit kapal/hari, sedangkan Pendaratan ikan di pelabuhan perikanan manggar pada tahun 2015 mencapai 840 ton atau mengalami kenaikan sebesar 7,27% bila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 783 ton. Pemanfaatan fasiltas fungsional berupa tempat pendaratan ikan hasil tangkapan digunakan untuk kegiatan bongkar ikan pada pagi hari. Jumlah produksi ikan yang didaratkan pada tahun 2015 Pelabuhan Perikanan Manggar terjadi kenaikan sebesar 7,72% dari tahun 2014 sebanyak 840 ton. Hal ini di karenakan bertambah nya jumlah kunjungan kapal yang terus meningkat setiap tahunnya.