karena terdapat teluk dan jalan layang yang memiliki keindahan alam, sehingga bisa
dimanfaatkan oleh pengunjung sebagai pilihan untuk menikmati keindahan kawasan
wisata, sedangkan Desa Bajoe dipilih, karena Desa Bajoe terdapat pelabuhan yang
dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk akses menuju Pulau
Bokori.
Hasil inventarisasi menunjukan bahwa Jenis-jenis kuliner lokal atau makanan
tradisional di Sulawesi Tenggara yang berhasil terdata adalah sebanyak 52 jenis,
terdiri : Tolaki berjumlah 24 jenis, Buton berjumlah 12 jenis dan Muna berjumlah 24
jenis. Hasil survei menunjukan Jenis kuliner suku Tolaki paling banyak disukai oleh
responden pengunjung kawasan wisata Toronipa, yaitu mencapai 36,67 % menyusul
jenis kuliner suku Muna berjumlah 20,00 %, suku Jawa mencapai 16,67 %, Suku
Makasar dan suku-suku lainnya sama-sama mencapai 6,67 % dan suku Buton,
Manado (Minahasa), Palembang dan Padang hanya mencapai 3,33 %, sedangkan
teknologi yang paling banyak diinginkan oleh calon tenant adalah teknologi/mesin
pengawetan. Tim peneliti memutuskan memilih Sinonggi dalam bentuk Sinonggi
Instan, Pokea Sinusu atau Sate Pokea dan Ikan Asap untuk menjadi lokus program
Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kepada masyarakat.
Sinonggi adalah makanan khas Sulawesi Tenggara dengan bahan baku sagu.
Namun pengolahan secara tradisional memerlukan waktu yang cukup lama
khususnya dalam penyiapan bahan baku tepung sagu basah. Dengan Tepung
Sagu Kering yang dihasilkan melalui tahap fermentasi telah memudahkan proses
pengolahan Sinonggi Instan. Tepung Sagu Kering dapat langsung diseduh dengan
air panas dan diaduk, maka Sinonggi Instan langsung tersaji dalam waktu singkat.
Dalam bentuk kemasan sachet (ukuran satu porsi makan), membuat Sinonggi
Instan dapat dibawa secara praktis.
Pokea merupakan nama jenis kerang endemik yang hanya hidup di air tawar di
Sulawesi Tenggara. Hewan yang berasal dari family Cubicula dengan nama Batissa
veolacia celebensis ini hidup di sungai Pohara dan Lasolo, Sulawesi Tenggara. Sate
Pokea merupakan salah satu olahan makanan dari Pokea yang paling banyak
dikonsumsi sebagai lauk pauk maupun makanan di saat bersantai.
Karakteristik ikan asap adalah kenampakan ikan asap yang berwarna coklat
kekuning-kuningan. Perubahan warna ini akibat reaksi kimia phenol dengan Oksigen
dari udara hasil pembakaran secara langsung dalam bentuk bara. Rasa enaknya
ikan asap dibentuk oleh reaksi phenol dan asam yang terkandung dalam tubuh ikan
Teknologi yang dikembangkan adalah teknologi/mesin pengawetan berupa
mesin pengasapan ikan berpendingin oli bekas. Keistimewaan dari mesin ini
dibanding alat lain yang sudah ada di pasaran terletak pada komponen tangki oli
yang berfungsi sebagai penahan lidah api dan pelindung mesin mesin dari kelebihan
panas dari pembakaran. Prototipe mesin pengasapan ikan yang dibuat dapat dilihat
pada gambar berikut.
3
Pelatihan pembuatan kuliner lokal yang disampaikan oleh tim Peneliti, yakni
Sinonggi Instan, Sate Pokea dan Ikan Asap mendapat tanggapan yang sangat
positif dari Pemerintah setempat dan tenant. Kades Leppe menyambut program ini
dengan membuat lapak-lapak sebagai tempat pemasaran. Beliau menyatakan “Kami
bersyukur dengan adanya kegiatan ini, karena kami menjadi paham bagaimana
memanfaatkan peluang dengan adanya jalan Kendari-Toronipa yang diperlebar.
Seorang peserta sosialisasi sekaligus pelatihan dan menjadi tenant, yaitu Risal
mengatakan “sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Badan Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara, karena sangat komprehensif, yaitu
mulai dari sosialisasi, pelatihan, pembinaan hingga pada fasilitasi pemasaran.
Kegiatan ini jelas sangat berbeda dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
instansi pemerintah yang lain yang hanya mengejar penyelesaian fisik pekerjaan,
tanpa memperhatikan keberlanjutan, yaitu pemasaran, padahal permasalahan
utama pengembangan usaha selalu terletak pada pemasaran” (........).