Disusun Oleh:
Novita Dwi Rahayuningsih
4311413059
4311413070
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
SAW, semoga kita selalu mendapat syafaatnya kelak di hari akhir, Aamiin.
Dengan diselesaikannya makalah ini, perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya atas segala
bimbingan, bantuan, dukungan dan pengarahan yang telah diberikan berbagai
pihak dalam proses penulisan makalah Kimia Bahan Pangan, terutama pada dosen
pengampu. Semoga makalah ini dapat membantu proses belajar mengajar,
terutama pada mata kuliah Kimia Bahan Pangan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar dalam proses penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ikan dan Ikan Asap.............................................................................................6
2.2 Prinsip Pengasapan.............................................................................................7
2.3 Tujuan Pengasapan.............................................................................................8
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengasapan Ikan.......................................9
2.5 Jenis Jenis Pengasapan Ikan..........................................................................10
2.6 Pembuatan Ikan Asap.......................................................................................13
2.7 Hasil Observasi................................................................................................14
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan...........................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................15
Daftar Pustaka
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
PEMBAHASAN
daging kenyal;
mata jernih menonjol;
sisik kuat dan mengkilat;
sirip kuat;
warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
insang berwarna merah;
dinding perut kuat;
bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi
masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses
pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat.
Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan,
sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk
mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama
proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan,
6
menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam
pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan,
perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ikan mempunyai nilai protein tinggi, dan
kandungan lemaknya rendah sehingga banyak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh
manusia. Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan
Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet
muda dan harapan hidup lebih tinggi dari negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai
cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak.
Ikan asap adalah hasil pengawetan ikan secara tradisional yang pengerjaannya
merupakan gabungan dari penggaraman (perendaman dalam air garam) dan pengasapan
sehingga memberikan rasa khas.
Berbagai cara penggasapan tergantung kepada faktor-faktor berikut :
a. jenis ikan yang diasap;
b. besar kecilnya ikan yang diasap
rasa yang khas pada produk dan warnanya menjadi keemasan atau kecoklatan (Moeljanto,
1992).
Menurut Afrianto, dan Liviawati (1991) dalam proses pengasapan ikan, unsur yang
paling berperan adalah asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Berdasarkan penelitian
laboratorium, asap mempunyai kandungan kimia sebagai berikut : air, asam asetat, alkohol,
aldehid, keton, asam formiat, phenol, karbon dioksida.
Ternyata yang dapat meningkatkan daya awet ikan dalam proses pengasapan bukan
asap, melainkan unsurunsur kimia yang terkandung dalam asap. Unsur kimia itu dapat
berperan sebagai :
Bahan pengawet, karena unsur kimia yang terkandung dalam asap mampu memberikan
kekuatan pada tubuh ikan untuk melawan aktivitas bakteri penyebab ketengikan.
Kesegaran atau mutu bahan mentah perlu diperhatikan sebab akan menentukan mutu produk
ikan asap yang dihasilkan.
Temperatur
40-50C
70-100C
Waktu
1-2 minggu
Beberapa jam
Daya Awet
2-3 minggu sampai 1 bulan
Beberapa hari
produksi asap sulit dikendalikan dan pencemaran asap dapat mengganggu kesehatan
pekerja dan lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan proses
pengasapan yang aman dan bebas pencemaran, tetapi tujuan proses pengasapan tetap
tercapai. Salah satu alternatif ialah pengasapan menggunakan asap cair, yaitu dispersi uap
dalam cairan sebagai hasil kondensasi asap dari pirolisis kayu. Menurut (Mubarokhah,
2008) asap cair atau liquid smoke merupakan kondensat alami bersifat cair dari hasil
pembakaran kayu yang mengalami aging dan filtrasi untuk memisahkan senyawa tar dan
bahan-bahan yang tidak diinginkan lainnya.
Asap liquid pada dasarnya merupakan asam cukanya (vinegar) kayu yang
diperoleh dari destilasi kering terhadap kayu. pada destilasi tersebut, vinegar kayu
dipisahkan dari tar dan hasilnya diencerkan dengan air lalu ditambahkan garam dapur
secukupnya, kemudian ikan direndam dalam larutan asap tersebut selama beberapa jam.
Faktor penting yang perlu diperhatikan pada pengasapan liquid, adalah konsentrasi, suhu
larutan asap, serta waktu perendaman, setelah itu ikan dikeringkan ditempat teduh
(Adawyah, 2007). Senyawaan hasil pirolisa itu dari asap cair merupakan kelompok fenol,
karbonit dan kelompok asam yang secara simultan mempunyai sifat antioksidasi dan
antimikroba. Kelompok-kelompok itu mampu mencegah pem-bentukan spora dan
pertumbuhan bakteri dan jamur serta menghambat kehidupan bakteri dan jamur serta
menghambat kehidupan virus. Sifat-sifat itu dapat dimanfaatkan untuk pengawetan
makanan (Waluyo, 2002). Kelebihan penggunaan asap cair dalam pengasapan adalah:
Beberapa aroma dapat dihasilkan dalam produk yang seragam dengan konsentrasi
12
Menurut Pakan dalam Adawyah (2007), alat pembuat asap cair dapat dibuat dari
dua buah drum yang dihubungkan oleh pipa, berfungsi mengalirkan asap dari drum
tempat pembakaran kayu ke drum yang berfungsi untuk mendinginkan asap sehingga
dihasilkan asap cair. Drum yang berfungsi sebagai pendingin diisi dengan air untuk
membantu proses pendinginan asap.
Garam
Arang, potongan kayu, serbuk
gergaji
13
Semarang.
Observasi dilakukan pada industri rumah tangga pengasapan ikan milik Ibu Tina.
Usaha yang dilakukan Ibu Tina sudah cukup lama kurang lebih sudah 20 tahun.
Ikan yang digunakan untuk pengasapan yaitu ikan apa saja tergantung suplai ikan yang
Tungku
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari penguraian materi pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa industri
rumah tangga dalam hal pengolahan hasil perikanan dengan pengasapan adalah pengolahan
hasil perikanan yang dilakukan dengan karyawan yang terdiri dari anggota rumah tangga,
dengan titik daerah pemasaran hanya bertumpuh pada pasar sebagai daerah pemasaran,
sehingga diperlukan strategi pemasaran untuk meluaskan daerah pemasaran sehingga usaha
tersebut dapat lebih berkembang. Sanitasi dan higiene juga harus lebih diperhatikan
sehingga produk yang dihasilkan tidak membahayakan konsumen.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis adalah seperti kita ketahui bahwa
setiap industri rumah tangga kendala yang pertama adalah suplai bahan baku dan modal,
jadi penulis menyarankan agar kiranya pelaku usaha yang berskala industri rumah tangga
tersebut harus dapat memasok bahan baku dalam jumlah yang lebih besar dan meningkatkan
jumlah modal sehinnga usaha tersebut dapat dikembangkan menjadi usaha yang berskala
menengah, selain itu juga kebersihan dan pemasaran agar menjadi perhatian khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.