kepala sekolah mengacu pada ketiga poin di atas. Selain itu tupoksi kepala sekolah
juga harus mengacu pada Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar
pengelolaan sekolah, meliputi (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan rencana
kerja, (3) pengawasan dan evaluasi, (4) kepemimpinan sekolah, (5) sistem informasi
sekolah. Berikut ini tugas pokok kepala sekolah:
A. Merencanakan Program
B. Melaksanakan Program
C. Melaksanakan Pengawasan
Kesimpulan
Pasal 1 ayat (1) Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 menyatakan bahwa "Kepala
Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan
pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa
(TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah
pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah
menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas
luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri."
Lalu Pasal 15 ayat (1) menyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan." Lalu pada
ayat (2) dinyatakan bahwa "Beban kerja Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertujuan untuk mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu
sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan."
Kepala sekolah adalah orang terpilih. Dia sebelum diangkat menjadi kepala sekolah
terlebih dahulu harus lulus diklat calon kepala sekolah selama 300 JP. Oleh karena
itu, seorang kepala sekolah diharapkan memiliki kesiapan ilmu, fisik, dan mental
dalam menjalankan tugasnya.
Dalam melakukannya, tentunya dia tidak dapat melakukannya seorang diri karena
dia bukan superman atau super woman. Selain itu, gaya single fighter atau one man
show juga kurang baik dalam sebuah manajemen. Hanya membuat capai lahir dan
batin baginya dan akan menimbulkan pandangan miring dari warga sekolah.
Oleh karena itu, seorang kepala sekolah harus membagi tugas dan memberdayakan
guru, pendidik dan tenaga kependidikan agar mereka merasa dianggap penting,
merasa dianggap perlu, merasa dilibatkan, merasa diberi ruang kreativitas dan
inovasi. Dengan demikian, akan muncul rasa tanggung jawab dan rasa diakui dalam
lingkungan kerjanya.
Budaya "tepuk bahu" dan budaya apresiasi perlu dikembangkan sebagai sarana
untuk meningkatkan motivasi atau semangat para pendidik dan tenaga kependidikan
di sekolah. Walau demikian, pengawasan dari kepala sekolah tetap harus
dilaksanakan karena setiap keputusan bermuara kepada tanggung jawab.
Pengawasan yang longgar cenderung berpotensi terhadap pelanggaran atau
penyalahgunaan wewenang.
Mutu sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan
mutu sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memprioritaskan pembinaan
dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah berbagai cara
seperti memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, In House Training (IHT),
workshop, magang, mengikuti KKG/MGMP/MGBK, dan sebagainya.
Kepala sekolah penggerak juga akan berjiwa dinamis, senang terhadap perubahan
ke arah yang semakin positif meskipun tentunya akan dihadapkan pada berbagai
tantangan. Kepala sekolah penggerak akan sigap menangkap berbagai peluang
untuk peningkatan mutu sekolahnya. Misalnya peningkatan kerjasama dengan
Komite Sekolah dan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) seperti dunia
usaha/ dunia industri, Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), organisasi
keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya.
Kepala sekolah merupakan tokoh utama dalam peningkatan mutu pendidikan yang ada di
sekolah. Hal ini berarti keberhasilan sekolah sangat dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki
kepala sekolah. Standar kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh kepala sekolah tertuang di
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007. Kompetensi menurut surat
keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 disebutkan seperangkat tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Ada 5
kompetensi minimal atau 5 K yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kompetensi kepribadian menuntut kepala sekolah harus memiliki akhlak yang mulia, mempunyai
integritas pribadi kuat, berkeinginan mengembangkan diri, bersikap terbuka, mampu
mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaannya, dan minat dalam
menjalankan jabatan. Integritas pribadi yang kuat ditandai dengan tegas, berkomitmen,
konsistensi dalam berfikir, dan disiplin dalam menjalankan tugas. Berkeinginan yang kuat dalam
mengembangkan diri ditandai dengan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terkait kebijakan,
teori, hal-hal baru, serta mampu mengembangkan diri secara mandiri sebagai upaya pemenuhan
rasa ingin tahunya.
Baca Juga: Wiwin Isnawati Istri Wakil Bupati Juga Melakoni Usahi Tani
Dalam memenuhi kompetensi manajerial kepala sekolah dituntut untuk mampu menyusun
perencanaan sekolah, mengembangkan organisasi sekolah, mendayagunakan sumber daya yang
ada di sekolah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah untuk
mewujudkan pembelajar yang efektif, menciptakan pembelajaran yang kondusif dan inovatif,
mengelola guru dan staf tendik secara optimal, mengelola sarpras, menjalin hubungan dengan
masyarakat dan stakeholder, mengelola dan mengembangkan kapasitas peserta didik, mengelola
pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran, mengelola keuangan, mengelola unit
layanan pendukung kegiatan pembelajaran, mengelola sistem informasi sekolah, memanfaatkan
TIK untuk peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah, serta melakukan monev dan
pelaporan pelaksanaan program beserta tindak lanjutnya.
Kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah untuk
mewujudkan aspirasi kehidupan mandiri di sekolah dengan cara menciptakan inovasi untuk
pengembangan sekolah, memiliki motivasi yang kuat untuk suskes, pantang menyerah selalu
mencari solusi terbaik menghadapi kendala, dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola
kegiatan produk/jasa sebagai sumber belajar peserta didik. Untuk itu kepala sekolah dituntut
untuk memiliki kewirausahaan yang berintegritas yang menekankan pada karakteristiknya yaitu
kepala sekolah meliliki sifat jujur, inovatif, pekerja keras, memiliki motivasi yang kuat, pantang
menyerah, selalu mencari solusi terbaik dan memiliki naluri kewirausahaan.
Kompetensi sosial, menuntut kepala sekolah memiliki keamampuan dalam bekerja sama dengan
orang lain, peduli sosial dan memiliki kepekaaan sosial. Kompetensi sosial ini antara lain
pengalaman dalam menggalang bantuan dari semua warga sekolah untuk membantu warga yang
mengalami kesulitan ekonomi atau mendapatkan musibah, mempunyai kemampuan bekerja sama
dengan perseorangan dan lembaga lain baik negeri atau swasta, aktif pengurus organisasi sosial
kemasyarakatan di lingkungannya, memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak lain
untuk mendukung kegiatan pendidikan di sekolah dan memahami cara melakukan evaluasi serta
perbaikan terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan pihak lain.
Penguasaan 5 kompetensi di atas bagi kepala sekolah sangatlah penting. Penguasaan yang
dimaksud bukan hanya hafalan urutan yang tercantum dalam permendiknas tersebut, tetapi lebih
fokus bagaimana implementasi dari kelima kompetensi kepala sekiolah tersebut. Kualitas
kepemimpinan kepala sekolah akan mempengaruhi efektifiktas sekolah. Manajemen yang tepat,
sekolah akan mampu menciptakan lingkungan yang nyaman, kondusif dan menyenangkan, yaitu
lingkungan belajar yang dapat memotivasi para anggota sekolah untuk mengembangkan potensi,
kreatifitas dan inovasi pada dirinya untuk meningkatkan mutu sekolah.
Di era sekarang ini kepala sekolah selain menguasai ilmu kepemimpinan, memiliki sifat-sifat
pemimpin yang layak diteladani yang bisa memberi peluang untuk berinovasi, kreatif bagi warga
sekolah, mengadakan pengelolaan yang transparan, efektif, efisien, pemerhati yang kritis, tegas,
tanggap, bijaksana, cepat dan tepat sesuai perkembangan dan kebutuhan sekolah yang
dipimpinnya serta harus juga ditunjang melek teknologi. Selain itu pemimpin haruslah
mempunyai kemampuan 4 M yaitu mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan
memberdayakan.
Menggerakkan, kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang baik, berfikir strategis,
menganalisa masalah dengan cepat untuk mengambil keputusan pada kondisi dan situasi apapun,
mampu memberikan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan semangat, kemauan dan antusias
dalam membantu menjalankan tugas sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Mampu memberikan
bimbingan melalui tindakan-tindakan nyata kepada bawahannya tanpa harus memberi tahu dan
membagi perhatian dan dukungan kepada bawahannya dengan merata sesuai dengan minat dan
tugasnya.
Memberdayakan, kepala sekolah melakukan inventarisasi dan analisis terhadap semua sumber
daya yang dimiliki sekolah baik sumber daya manusia maupun sarana prasarana. Pemanfaatan
dan pemberdayaan sumber daya dilakukan sesuai kebutuhan untuk efisiensi. Kepala sekolah juga
dapat mengikutsertakan bawahannya dalam kegiatan pengembangan kompetensi, misalnya diklat,
seminar, lokakarya yang sesuai dengan minat dan bakatnya untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk mendukung program peningkatan mutu sekolah. Pemberian kesempatan
kepada bawahannya untuk mengemukakakan pendapatnya dan berkontribusi dalam penyelesaian
masalah ketika bermusyawarah akan menambah kepercayaan dan loyalitas bawahan kepada
pimpinannya. Bersama bawahan yang sudah memiliki loyalitas tinggi akan memberikan
semangat dan antusias dalam menunaikan tugas dan fungsinuya di sekolah dengan senang hati
tanpa beban.
Kepala sekolah merupakan seorang pemimpin yang diharapkan dapat menjadi lokomotif
perubahan di sekolahnya yang mampu menggerakkan semua warganya untuk berpartisipasi aktif
ikut meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah yang mampu menguasai dan
mengimplementasikan 5 K dan 4 M akan dapat memberikan keteladanan bagi pendidik, tendik
dan peserta didiknya. Keteladanan inilah yang akan melahirkan kewibawaan, kekaguman,
penghormatan dan penghargaan yang melekat pada kepala sekolah terhadap warga sekolah,
warga sekitar dan stakeholder sehingga memudahkan mewujudkan sekolah yang lebih maju dan
unggul. Permendikbudristek Nomor 1 Tahun 2022 tentang ata Cara Pemantauan
dan Evaluasi Pelaksanaan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah – Unduh
Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini, Bantuan Operasional Sekolah, dan Bantuan Operasional
Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan – Unduh
Permendikbudristek Nomor 3 Tahun 2022 tentang Petunjuk Operasional Dana
Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2022 – Unduh
Permendikbudristek Nomor 4 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis Pemberian
Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan Tambahan Penghasilan Guru
Aparatur Sipil Negara di Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota – Unduh
Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah – Unduh
Permendikbudristek Nomor 6 Tahun 2022
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi,
Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan
Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain
– Unduh
Permendikbudristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
– Unduh
Permendikbudristek Nomor 8 Tahun 2022 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi – Unduh
Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah – Unduh
Permendikbudristek Nomor 11 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu
Pendidikan – Unduh
Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Bahasa dan Kantor Bahasa – Unduh
Permendikbudristek Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 – Unduh
Permendikbudristek Nomor 14 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Guru Penggerak – Unduh
Permendikbudristek Nomor 15 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Profesi dan Uji Kompetensi Pekerja Sosial – Unduh
Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah – Unduh
Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Negeri Manado – Unduh
Permendikbudristek Nomor 19 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Negeri Jember – Unduh
Permendikbudristek Nomor 20 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan
Kearsipan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
– Unduh
Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah – Unduh
Permendikbudristek Nomor 22 Tahun 2022 tentang Standar Mutu Buku,
Standar Proses dan Kaidah Pemerolehan Naskah, serta Standar Proses dan
Kaidah Penerbitan Buku – Unduh
Permendikbudristek Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 21 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Teknologi Bacharuddin Jusuf
Habibie – Unduh
Permendikbudristek Nomor 24 Tahun 2022 tentang Peraturan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum – Unduh
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS