INTERPOLASI DERAJAT YANG LEBIH TINGGI DAN INTERPOLASI BEDA

TERBAGI NEWTON
Disusun untuk Memeuhi Tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang Diampu oleh
Bapak Ramdhan Fazrianto Sumarwan, M.Si

Oleh Kelompok 2

1. Fitri Nur kholifah (210311624967)

2. Nurhardianti (220311614008)

3. Sintia Liana Pravitasari (210311624915)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

A. Interpolasi Derajat yang Lebih Tinggi

Pada interpolasi kuadratik (derajat 2) dapat digunakan ketika terdapat 3 titik data, dan
ketika terdapat 4 buah titik data, interpolasi derajat 3 dapat digunakan. Berdasarkan
ilustrasi tersebut untuk n titik data dapat dilakukan interpolasi derajat yang lebih tinggi
menggunakan persamaan derajat n−1
Diberkan set data berpasangan yang telah diurutkan ( x i , y i ), maka fungsi interpolasi
harus memenuhi sayarat beriku:
P ( x i) = y i ,i=0,1,2, … , n

Keterangan:

- y i dapat berasal dari fungsi matematika f ( x i ) ,seperti ln x ,sin x ,dan sebagainya

sedemikian sehingga f ( x i ) = y i
- P( x i) disebut fungsi hampiran terhadap f (x)atau y i

Kita dapat menentukan interpolasi berderajat n untuk n yang lebih tinggi dengan syarat
tersedia (n+1) titik data dengan cara:

Pn ( x i) =a 0+ a1 x + a2 x 2 +a3 x 3+ …+an x n

Dengan subtitusi (x i , y i ) kedalam persamaan diatas y i=Pn ( x i ) untuk i=0,1,2 , … , n akan

diperoleh n buah sistem persamaan linier dalam a 0 , a 1 , a2 , … , an yaitu:
2 n
a 0+ a1 x 0 + a2 x 0 +…+ an x 0 = y 0
2 n
a 0+ a1 x 1 +a 2 x 1+ …+a n x 1= y 1
2 n
a 0+ a1 x 2 +a 2 x 2+ …+a n x 2= y 2
⋮
2 n
a 0+ a1 x n + a2 x n +…+ an x n= y n

Dapat dituliskan kedalam bentuk matriks sebagai berikut:

[ ][ ] [ ]
1 2 n
1 x0 x0 x0 a0 y0
1
1 x1 x1
2
⋯ x 1 a1
n
y1
1 2
1 x2 x2
n
x 2 a2 = y2
⋮ ⋱ ⋮ ⋮ ⋮
1 2
1 xn xn
n
⋯ xn na y n

Persamaan matriks tersebut dapat dituliskan sebagai Xa= y , maka untuk memperoleh
nilai a yaitu:
 −1
a=X y

Alogaritma interpolasi derajat yang lebih tinggi

1. Input set titik berpasangan (x , y ) yang telah diurutkan
2. Ubah kedalam bentuk matriks Xa= y

[ ][ ] [ ]
1 x 10 x 20 x n0 a 0 y0
1 x 11 x 21 ⋯ x 1 a1
n
y1
x 2 a2 = y 2
1 2 n
1 x2 x2
⋮ ⋱ ⋮ ⋮ ⋮
⋯ xn an yn
1 2 n
1 xn xn
3. Selesaikan persamaan matriks pada point 3 untuk memperoleh a , yaitu dengan
−1
a=X y

[][ ][ ]
1 2 n −1
a0 1 x0 x0 x0 y0
1 x 1 x1 ⋯
1 2 n
a1 x1 y1
a2 = 1 x 12 x22 x
n
2
y2
⋮ ⋮ ⋱ ⋮ ⋮
an 1
1 xn xn ⋯
2
xn
n
yn

4. Definisikan persamaan derajat yang lebih tinggi berdasarkan koefisien a yang

diperoleh
5. Lakukan substitusi x persamaan derajat yang lebih tinggi pada point 5 untuk
memperoleh nilai y .

Contoh :
Diketahui koordinat 3 buah titik yaitu (-1,-2), (1,2) dan (0,1). Jika diketahui titik keempat
memiliki koordinat sumbu x sebesar -2. Lakukan interpolasi untuk menentukan koordinat sumbu
y titik keempat tersebut!

Solusi :

Untuk menyelesaikan contoh soal tersebut, kita terlebih dahulu membentuknya kedalam
matriks Xa=y. berdasarkan soal tersebut, terdapat tiga buah titik data yang diketahui, sehingga
untuk selanjutnya adalah polynomial berderajat 2.

i xi yi
0 -1 -2
1 1 2
2 2 1
Ubah kedalam bentuk matriks Xa= y
¿

[ ][ ] [ ]
1 −1 1 a0 −2
1 1 1 a1 = 2
1 2 4 a2 1

Untuk memperoleh nilai a yaitu :

[][ ][ ]
−1
a0 1 −1 1 −2
a1 = 1 1 1 2
a2 1 2 4 1

Menggunakan OBE diperoleh :

[ ] [ | ]
−1
1 −1 1 1 −1 1 1 0 0
1 1 1 = 1 1 1 0 1 0 (−1 ) R 1+ R 2
1 2 4 1 2 4 0 0 1 (−1 ) R→1+ R 3

[ | ] ( 12 ) R 2
1 −1 1 1 0 0
0 2 0 −1 1 0
0 3 3 −1 0 1
( 31 ) R 3
→

[ | ]
1 0 0
1 −1 1 −1 1
0 R 1+ R 2
0 1 0 2 2
0 1 1 −1 1 (−1 ) R→2+ R 3
0
3 3

[| ]
1 1
0
2 2
1 0 1
−1 1
0 1 0 0 (−1 ) R 3+ R 1
2 2 →
0 0 1
1 −1 1
6 2 3
 [| ]
1 −1
1
3 3
1 0 0
−1 1
0 1 0 0
2 2
0 0 1
1 −1 1
6 2 3

Maka X −1 yaitu :

[ ]
1 −1
1
3 3
−1 1
0
2 2
1 −1 1
6 2 3

Maka,

[][ ] [ ]
−1
a0 1 −1 1 −2
a1 = 1 1 1 2
a2 1 2 4 1

[ ][ ]
1 −1
1
3 3
−2
−1 1
¿ 0 2
2 2
1
1 −1 1
6 2 3

[]
1
¿ 2
−1

Nilai f (−2) yaitu :

f (−2 )=a0 + a1 x +a 2 x 2
2
f (−2 )=1+2 (−2 )+ (−1 )(−2 )
f (−2 )=−7
B. Interpolasi Beda Terbagi Newton

KONSEP DASAR

● Polinom orde-n, membutuhkan n+1 titik

● Semakin banyak titik yang dilibatkan, semakin teliti (galat kecil) pula hasilnya.
Mengapa?

Perhatikan gambar berikut

● Bentuk Umum

f 1 ( x)=b0 +b1 ( x−x 0 )

f 2 ( x)=b0 +b1 ( x−x 0 )+b2 (x−x 0 )( x−x 1)

f 3 ( x)=b0 +b1 ( x−x 0 )+b2 (x−x 0 )( x−x 1)+b 3 ( x−x 0)( x−x 1 )( x−x 2)

f n ( x)=b0 +b 1( x −x0 )+b2 (x−x 0 )( x−x 1)+...+b n ( x−x 0)( x−x 1 )...( x−x n−1 )

dengan

b 0=f ( x 0)

b 1=f [x 1 , x 0 ]

b 2=f [x 2 , x 1 , x 0 ]

b n=f [x n , xn−1 , xn −2 , ... x 2 , x 1 , x 0 ]

● Interpretasi Bentuk Umum

contoh:

Tentukan nilai e x untuk x=2 dengan menggunakan interpolasi newton orde 3 dan 2
berdasarkan data e 0=1 , e 1=2.718282, e 2.5=12.182494 ,dan e 3=20.085537 , .. .

solusi:

Dari pernyataan diatas, dapat dibuat tabel

x y

0 1

1
2.718282

2.5
12.182494

3
20.085537

untuk x=2 maka digunakan data nilai tabel diatas

 b 0= y 0=1

y 1− y 0
b 1= =¿P
x1−x 0

y 2− y 1 y 1− y 0
−
x 2−x 1 x 1−x 0
b 2= =1.836477067=s
x 2−x 0

t−s
b 3= =0.970609533
x 3−x 0

Untuk x=2 dengan menggunakan orde 2

f 2 ( x )=b 0 +b1 ( x−x 0 ) +b2 ( x−x 0 ) ( x−x 1 )

f 2 ( 2 )=1+1.718282 ( 2−0 )+ 1.836477067 ( 2−0 ) ( 2−1 )

f 2 ( 2 )=8.109518133

Untuk x=2 dengan menggunakan orde 3

f 3 ( 2 ) =b0 +b 1 ( x−x 0 ) +b 2 ( x−x 0 ) ( x−x 1 ) +b 3 ( x−x 0 ) ( x−x 1 ) (x−x 2 )

f 3 ( 2 ) =f 2 ( 2 )+ b3 ( x−x 0 ) ( x−x 1) ( x−x 2 )

f 3 ( 2 ) =8.109518133+0.970609533(2−0)( 2−1)(2−2.5)

f 3 ( 2 ) =7.138908601

C. Galat Metode Beda Terbagi Newton

Rn =|f [ x n+1 , xn , x n−1 , … , x1 , x 0 ] ( x−x 0 ) ( x−x 1 ) …(x−x n )|

Untuk menghitung R1perlu 3 titik karena ada x n+1

R1=|f [ x 2 , x 1 , x 0 ] ( x −x0 ) ( x−x 1 )|

 Untuk menghitung R2perlu 4 titik karena ada x n+1

R2=|f [ x 3 , x 2 , x 1 , x 0 ] ( x−x 0 )( x −x1 ) (x −x2 )|

Berdasarkan contoh soal sebelumnya dapat di hitung

R1=|f [ x 2 , x 1 , x 0 ] ( x −x0 ) ( x−x 1 )|

R1=|b❑2 ( x −x0 ) ( x−x 1 )|

R1=|1.836477067 ( 2−0 ) ( 2−1 )|

R1=|1.836477067(2)|

R1=3.672954134

Latihan Soal :
1. Diberikan data sebagai berikut:
i xi yi
0 1 9,78
1 2 12,52
2 3 17,18
3 4 23,77
4 5 32,28
Tentukan nilai f (3,5)?
Ubah kedalam bentuk matriks Xa= y
[ ][ ] [ ]
1 1 1 1 1 a0 9,78
1 2 4 8 16 a 1 12,52
1 3 9 27 81 a2 = 17,18
1 4 16 64 256 a 3 23,77
1 5 25 125 625 a 32,28
4

Untuk memperoleh nilai a yaitu:

[ ][ ][ ]
−1
a0 1 1 1 1 1 9,78
a1 1 2 4 8 16 12,52
a 2 = 1 3 9 27 81 17,18
a3 1 4 16 64 256 23,77
a4 1 5 25 125 625 32,28

Menggunakan OBE diperoleh

[ ][ | ]
−1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 2 4 8 16 1 2 4 8 16 0 1 0 0 0
1 3 9 27 81 = 1 3 9 27 81 0 0 1 0 0
1 4 16 64 256 1 4 16 64 256 0 0 0 1 0
1 5 25 125 625 1 5 25 125 625 0 0 0 0 1

[ | ]
1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 R3
(−1 ) R 1+ R 2 2
0 1 3 7 15 −1 1 0 0 0
(−1 ) R 1+ R 3 1
0 2 8 26 80 −1 0 1 0 0 R4
(−1 ) R1+ R 4 3
0 3 15 63 255 −1 0 0 1 0
(−1 ) R 1+ R 5 1
0 4 24 124 624 −1 0 0 0 1 R5
→ 4
→

[ | ]
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
(−1 ) R 2+ R 1
0 1 3 7 15 −1 1 0 0 0
(−1 ) R 2+ R 3
0 1 4 13 40 −1/2 0 1/2 0 0
0 1 5 21 85 −1/3 0 0 1/3 0 (−1 ) R 2+ R 4
0 1 6 31 156 −1/4 0 0 0 1 /4 (−1 ) R 2+ R 5
→
 [ | ]
1 0 −2 −6 −14 −2 −1 0 0 0
1
0 1 3 7 15 −1 1 0 0 0 R4
0 0 1 6 25 1/2 −1 1/2 0 0 2
0 0 2 14 70 2/3 −1 0 1/3 0 1
R5
0 0 3 24 141 3/4 −1 0 0 1 /4 3
→

[ | ]
1 0 −2 −6 −14 −2 −1 0 0 0
2 R 3+ R 1
0 1 3 7 15 −1 1 0 0 0
(−3 ) R 3+ R 2
0 0 1 6 25 1/2 −1 1/2 0 0
0 0 1 7 35 1/3 −1/2 0 1/6 0
(−1 ) R 3+ R 4
0 0 1 8 47 1/4 −1 /3 0 0 1/12 (−1 ) R→3+ R 5

[ | ]
1 0 0 6 36 3 −3 1 0 0
0 1 0 −11 −60 −5 /2 4 −3/2 0 0
1
0 0 1 6 25 1/2 −1 1/ 2 0 0 R5
2
0 0 0 1 10 −1/6 1/2 −1/2 1/6 0 →
0 0 0 2 22 −1/4 2/3 −1 /2 0 1 /12

[ | ]
1 0 0 6 36 3 −3 1 0 0
(−6 ) R 4 + R 1
0 1 0 −11 −60 −5 /2 4 −3/ 2 0 0
11 R 4+ R 2
0 0 1 6 25 1 /2 −1 1/2 0 0
0 0 0 1 10 −1/6 1/ 2 −1/2 1/6 0 (−6 ) R 4+ R3
0 0 0 1 11 −1/8 1/3 −1/4 0 1/24 (−1 ) R 4+ R 5
→

[ | ]
1 0 0 0 −24 4 −6 4 −1 0
24 R 5+ R 1
0 1 0 0 50 −13 /3 19/2 −7 11/6 0
(−50 ) R 5+ R 2
0 0 1 0 −35 3 /2 −4 7 /2 −1 0
35 R 5+ R 3
0 0 0 1 10 −1 /6 1/2 −1 /2 1/6 0
0 0 0 0 1 1/24 −1/ 6 1/ 4 −1/6 1/24 (−10 ) R→5+ R 4

[ | ]
1 0 0 0 0 5 −10 10 −1 1
0 1 0 0 0 −77/12 107 / 6 −39/2 61/6 −25 /12
0 0 1 0 0 71/ 24 −59/ 6 49 /4 −41/6 35/24
0 0 0 1 0 −7 /12 13/6 −3 11/6 −5 /12
0 0 0 0 1 1 /24 −1 /6 1/4 −1/6 1/24
Maka X −1yaitu:
 [ ]
5 −10 10 −1 1
−77/12 107 /6 −39 /2 61/6 −25 /12
71/24 −59 /6 49/ 4 −41 /6 35/24 =¿
−7 /12 13/6 −3 11/6 −5 /12
1 /24 −1/6 1/4 −1/6 1/24

[ ]
5 −10 10 −1 1
−6,4 17,8 −19,5 10,2 −2,083
2,96 −9,83 12,25 −6,83 1,458
−0,6 2,17 −3 1,83 −0,417
0,004 −0,17 0,25 −0,17 0,042

Maka,

[ ][ ][ ]
a0 1 1 1 1 1
−1
9,78
a1 1 2 4 8 16 12,52
a2 = 1 3 9 27 81 17,18
a3 1 4 16 64 256 23,77
a4 1 5 25 125 625 32,28

[ ][ ]
5 −10 10 −1 1 9,78
−6,4 17,8 −19,5 10,2 −2,083 12,52
¿ 2,96 −9,83 12,25 −6,83 1,458 17,18
−0,6 2,17 −3 1,83 −0,417 23,77
0,004 −0,17 0,25 −0,17 0,042 32,28

[ ]
9,03
−0,258
¿ 1,0192
−0,012
0,0008

Maka nilai f (3,5) yaitu:

2 3 4
f ( 3,5 )=a0 + a1 x +a 2 x + a3 x + a4 x
2 3 4
f (3,5)=9,03+ (−0,258 ) (3,5)+1,0192 ( 3,5 ) +(−0,012)(3,5) +0,0008(3,5)

f ( 3,5 )=9,03−0,903+12,5−0,5145+ 0,12005=20,23

2. Diketahui data sebgaai berikut :

i x y
0 1 3
1 4 5
 2 7 9
3 10 16
y
Tentukan nilai untuk x=5 menggunakan interpolasi newton
Solusi :
Untuk x=5 , maka diambil tiitk data (1,3), (4,5), (7,9), dan (10,16)
b 0= y 0=3

y 1− y 0 5−3
b 1= = =0,667= p
x1−x 0 4−1
y 2− y 1 9−5
= =1,333=q
x 2−x 1 7−4
y 3− y 2 5−3
= =2,333=r
x 3−x 2 4−1
q−p 1,333−0.667
b 2= = =0,111=s
x 2−x 0 7−1

r −q 2,333−1,333
= =0,167=t
x3 −x1 10−4

t−s 0,167−0,111
b 3= = =0,006
x 3−x 0 10−1

y=f 3 ( x ) =b0 +b 1 ( x−x 0 ) + b2 ( x −x0 ) ( x−x 1 ) +b 3 ( x− x0 ) ( x−x 1 ) ( x−x 2 )

f 3 (5)=3+0,667 ( 5−1 )+ 0,111 ( 5−1 )( 5−4 ) + ( 0,006 ) ( 5−1 )( 5−4 )( 5−7 )

¿ 3+2,668+0,444 +(−0,048)
¿ 6,06 4
 Daftar Pustaka
Miftakhurrizal.2017.INTERPOLASI-1.lecture.ub.ac.id:http://miftakhurrizal.lecture.ub.ac.id/
files/2017/03/INTERPOLASI-1.pdf
Munair, R. (n.d.). Interpolasi Polinom. Retrieved from informatika.stei.itb.ac.id:
https://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/MetNum/2010-2011/Interpolasi
%20Polinom.pdf
Rosidi, M. (2019, Desember 23). Chapter 8 Interpolasi dan Ekstrapolasi. Retrieved from
bookdown.org:
https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/interpolation.html