OLEH :
KELOMPOK I
A. MASALAH UTAMA
Kecemasan atau ansietas
B. PROSES TERJADINYA MASALAH
1. Definisi
Cemas (ansietas) adalah sebuah emosi dan penglaman subjektif dri
seseorang. Pengertian lain cemas adalah suatu keadaan yang membuat
seseorng tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatAn. Adi, cemas
berkaitan dengan persaan tiidak pasti dan tidak berdaya. (Kususmawati,
2010)
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi (pendukung)
Ketegangan dalam kehidupan dapat berupa hal-hal sebagai berikut:
1) Peristiwa traumatik
2) Konflik emosional
3) Gangguan konsep diri
4) Frutasi
5) Gangguan fisik
6) Pola mekanisme koping keluarga
7) Riwayat gangguan kecemasan
8) Medikasi
b. Faktor Presipitasi
1) Ancaman terhadap integritas fisik
a) Sumber internal
b) Sumber eksternal
2) Ancaman terhadap harga diri
a) Sumber internal
b) Sumber eksternal
3. Jenis
a. Kcemasan Ringan
Kecemasan ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda
dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan
membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar,
menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan
melindungi diri sediri.
b. Kecemasan Sedang
Kecemasan sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa
sesuatu yang benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau
agitasi.
c. Kecemasan Berat
Kecemasan berat yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respon takut dan distress.
d. Panik
Individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena
kehilangan kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun
dengan perintah. (Prabowo, 2014)
4. Rentang Respon
a. Kecemasan Ringan
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan ringan adalah
sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan ringan adalah:
a) Ketegangan otot ringan
b) Sadar akan lingkungan
c) Rileks atau sedikit gelisah
d) Penuh perhatian
e) Rajin
2) Respon kogniif dari kecemasan ringan adalah:
a) Lapang persepsi luas
b) Terlihat tenang, percaya diri
c) Perasaan gagal sedikit
d) Waspada dan memperhatikan banyak hal
e) Mempertimbangkan informasi
f) Tingkat pembelajaran optimal
3) Respon emosional dari kecemasan ringan adalah:
a) Perilaku otomatis
b) Sedikit tidak sadar
c) Aktivitas mandiri
d) Terstimulasi
e) Tenang
b. Kecemasan Sedang
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan sedang adalah
sebagai berikut:
1) Respon fisik dari kecemasan sedang adalah:
a) Ketegangan otot sedang
b) Tanda-tanda vital meningkat
c) Pupil dilatasi, mulai berkeringat
d) Sering mondar-mandir, memukul tangan
e) Suara berubah: bergetr, nada suara tinggi
f) Kewaspadaan dan ketegangan meningkat
g) Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri
punggung
2) Respon kognitif dari kecemasan sedang adalah:
a) Lapang persepsi menurun
b) Tidak perhatian secara selektif
c) Fokus terhadap stimulus meningkat
d) Rentang perhatian menurun
e) Penyelesaian masalah menurun
f) Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
3) Respon emosional dari kecemasan sedang adalah:
a) Tidak nyaman
b) Mudah tersinggung
c) Kepercayaan diri goyah
d) Tidak sabar
e) Gembira
c. Kecemasan Berat
Menurut Videbeck (2008), respon dari kecemasan berat adalah:
1) Respon fisik kecemasan berat adalah:
a) Ketegangan otot berat
b) Hiperventilasi
c) Kontak mata buruk
d) Pengeluaran keringat meningkat
e) Bicara cepat, nada suara tinggi
f) Tindakan tanpa tuuan dan serampangan
g) Rahang menegang, mngertakan gigi
h) Mondar-mandir, berteriak
i) Meremas tangan, gemetar
2) Respon kognitif kecemasan berat adalah:
a) Lapang persepsi terbatas
b) Proses berpikir terpecah-pecah
c) Sulit berpikir
d) Penyelesaian masalah buruk
e) Tidak mampu mempertimbangkan informasi
f) Hanya memperhatikan ancaman
g) Preokupasi dengan pikiran sendiri
h) Egosentris
3) Respon emosional kecemasan berat adalah:
a) Sangat cemas
b) Agitasi
c) Takut
d) Bingung
e) Merasa tidak adekuat
f) Menarik diri
g) Penyangkalan
h) Ingin beban
d. Panik
Menurut Videbeck (2008), respon dari panik adalah sebagai berikut:
1) Respon fisik dari panik adalah:
a) Fight, fight, atau freeze
b) Ketegangan otot sangat berat
c) Agitasi motorik kasar
d) Pupil dilatasi
e) Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
f) Tidak dapat tidur
g) Hormon stress dan neurotransmitter berkurang
h) Wajah menyeringai, mulut ternganga
2) Respon kognitif dari panik adalah:
a) Persepsi sangat sempit
b) Pikiran tidak logis, terganggu
c) Kepribadian kacau
d) Tidak dapat menyelesaikan masalah
e) Fokus pada pikiran sendiri
f) Tidak rasional
g) Sulit memahami stimulus eksternal
h) Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi
3) Respon emosional dari panik adalah:
a) Merasa terbebani
b) Merasa tidak mampu, tidak berdaya
c) Lepas kendali
d) Mengamuk, putus asa
e) Marah, sangat takut
f) Mengharapkan hasil yang buruk
g) Kaget, takut, lelah
9. Penatalaksanaan
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan ansietas pada tahap pencegahan
dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik,
yaitu mencakup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial atau
psikoreligius. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
a. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara:
1) Makan makanan yang bergizi dan seimbang
2) Tidur yang cukup
3) Cukup olahraga
4) Tidak merokok
5) Tidak minum minuman keras.
b. Terapi psikofarmaka
Merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-obatan
yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neurotransmitter (sinyal
penghantar saraf) di susunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi
psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic),
yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone
HCl, meprobamate, dan alprazolam.
c. Terapi somatik
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala atau
akibat dari kecemasan yang berkepanjangan. Untuk menghilangkan
keluhan-keluhan somatik (fisik) itu dapat dibrikan obat-obatan yang
ditujukan pada organ tubuh yangbersangkutan.
d. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain:
1) Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan
dorongan agar pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa
dan diberi keyakinan serta percaya diri.
2) Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi
bila dinilai bahwa ketidakmampuan mengatasi kecemasan.
3) Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudan memperbaiki
kembali (re- konstruksi) kepribadian yang telah mengalami
goncangan akibat stressor.
4) Psikoterapi kognitif, untuk memulihakn fungsu kognitif pasien,
yaitu kemampuan untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan
daya ingat.
5) Psikoterapi psikodinamik, untuk menganalisa dan menguraikan
proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa
seseorang tidak mampu menghadapi stressor psikososial sehingga
mengalami kecemasan.
6) Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan,
agar faktor keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor
keluarga dapat dijadikan sebagai faktor pendukung.
e. Terapi psikoreligius
Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya
dengan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbaga problem
kehidupan yang merupakan stressor psikososial.
Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah kelurga dalam merawat klien ansietas
2. mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
3. menjelaskan pengertian, tanda gejala, dan proses terjadinya
ansietas
4. Mendiskusikan akibat yang mungkin terjadinya ansietas
5. Menjelaskan dan melatih keluarga klien ansietas cara relaksasi
nafas dalam, distraksi, hipnotis 5 jari dan spiritual
6. Menjelaskan lingkungan yang terapeutik untuk klien.
7. Mendiskusikan anggota keluarga yang dapat berperan dalam
merawat klien
8. Mendiskusikan setting lingkungan rumah yang mendukung
dalam perawatan klien
9. Melibatkan pasien dalam aktivitas keluarga
10. Melatih, memotivasi, membimbing dan memberikan pujian pada
klien ansietas
11. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk
memeriksakan kesehatan mencegah kekambuhan klien.
12. Menjelaskan cara memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
tersedia dimasyarakat
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI KOMUNITAS
B. DATA DEMOGRAFI
Klien
Nama : An. A
Tgl Lahir : 26 September 2000
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Tanjung - minang
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Padang
Keluarga
Nama KK : Tn.A
Alamat : Padang
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMK
Anggota Keluarga :
Hubungan Gol.
Pendi Riwayat
No Nama Umur Jk Pekerjaan dengan Dara KET
dikan Kesehatan
Klien h
1 Tn. A 47 th L Wiraswasta Suami SMA A -
2 Ny. E 46 Th P IRT Istri SMA B -
3 An. A 20 Th L Mahasiswa Anak SMA B -
4 An. As 15 Th P Pelajar Anak SD B -
5 An.M 10 Th L Pelajar Anak TK B -
GENOGRAM
X X X X
KETERANGAN
= Laki – Laki = Klien
= Perempuan X = Meninggal
Klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara, klien tinggal di rumah
bersama dengan orang tuanya. Klien mempunyai dua saudara. Pola
komunikasi dalam keluarga lancar dan baik, dalam berkomunikasi biasa
menggunakan bahasa minang.
1. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Klien adalah Nuclear Family atau keluarga inti yaitu terdiri
dari dua orang tua ayah dan ibu serta anak-anaknya.
D. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Ny. E merupakan jenis rumah permanen dengan alas keramik,
rumah Ny. E berada di perkotaan, Ny. E mengatakan bahwa rumah yang
ia tempati saat ini adalah milik orang tua nya, Rumah Ny. E terdiri satu
lantai yang terdapat ruang tamu, ruang keluarga, 5 kamar tidur dengan
masing-masing kamar memiliki kamar mandi, dan 2 ruang makan dan
dapur. Setiap kamar memiliki ventilasi, dan jendela. Diruang tamu juga
terdapat jendela dan ventilasi dan Pencahayaan yang baik, lantai rumah di
lapisi keramik, dan rumah Ny. E termasuk kriteria rumah sehat.
E. Struktur Keluarga
1. Struktur peran
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga bagi istri dan anak-anaknya, Tn. A
berperan sebagai pencari nafkah anggota keluarganya dan pemimpin
keluarga. Tn. A merupakan pengambil keputusan tertinggi dalam
keluarganya. Tn. A bekerja sebagai wiraswasta dan kadang juga ikut
membantu kerja saudaranya di rumah makan. Ny. E berperan sebagai istri
dan ibu dari anak-anaknya.
Ny. E mengatakan tidak ada masalah dengan peran-peran tersebut. Mereka
saling membantu dalam menjalankan tugas yang biasa dilakukan di rumah.
Ny. E mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan
perannya dengan baik. Ny. E mengatakan saling membantu dalam
menjalankan peran jika anggota keluarga membutuhkan bantuan anggota
keluarga lain.
An. A, An.As, An.M berperan sebagai anak dan dalam keseharian
semenjak covid ini sering di rumah dan belajar secara daring
H. PENGKAJIAN KLIEN
1. Fisik
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 ºC
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/m
Pernapasan : 22 x/m
Tinggi badan : 168 cm
Berat badan : 60 Kg
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada lesi
Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik
Hidung
Penciuman baik, tidak ada sinusitis, tidak ada polip
Telinga
Pendengaran baik, tidak ada serumen,
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan KGB
Dada
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lecet atau lesi, tidak ada retraksi
dinding dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : bunyi nafas normal,
Abdomen
Tidak ada bekas luka, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas
Tidak ada edema, Tidak ada nyeri, Akral teraba hangat
2. Status Mental
1. Penampilan
Tidak rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian seperti biasanya √
Jelaskan: An. A tampak berpakaian rapi dan sesuai
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren Apatis
Jelaskan: Berbicara dengan An. A berjalan normal dan jelas, tidak ada
gangguan, saat berkomunikasi dan mampu menjawab
pertanyaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Jelaskan: Aktivitas motorik An. A tampak normal dan mampu untuk
melakukan aktivitas motorik yang sesuai.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
4. Alam Perasaan
Sedih Ketakutan Putus Asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan: An. A khawatir akan perkuliahan yang dijalani sekarang ini,
ditambah lagi sistim pengiriman tugas sekarang ini
dilakukan secara melalui pos
Masalah Keperawatan : Ansietas
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Afek An. A tampak normal dan tidak ada masalah dan
sesuai dengan keadaanyang sedang berlangsung.
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecap Penghidu
Jelaskan : Tidak ada kesalahan persepsi tentang sesuatu yang tidak ada
objeknya.
Persepsi An. A sesuai dengan keadaan yang sedang dijalani nya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
8. Proses Pikir
Sikumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea Blocking Pengulangan pembicaraan
Jelaskan: An. A tidak mengalami proses fikir yang tidak normal, An.
A berbicara jelas dan tepat sasaran, tanpa berbelit.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan: An. A tidak mengalami gangguan isi pikir
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Konfabulasi
Jelaskan: Tidak ada gangguan pada daya ingat An. A baik jangka
pendek maupun jangka panjang. An. A mampu mengingat
kejadian yang terjadi dua hari yang lalu dan juga kejadian
yang cukup berarti baginya
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah
3. Sumber Koping
a. Personal ability
An. A akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Dilakukan dengan cara
berbicara atau mengobrol dengan teman atau orang terdekat. An. A
juga akan bernyanyi dengan keras untuk meluapkan masalah yang
diterimanya.
b. Support system
Sistem pendukung keluarga/teman sebaya/ masyarakat. An. A
mengatakan bahwa support sistem nya adalah orang-orang yang berada
disekitarnya seperti Orangtua, anak dan saudara nya serta teman-teman
terdekat nya, saat dirundung masalah An. A akan bercerita dan
meminta pendapat dari orang-orang terdekatnya.
c. Material aset
Status sosial ekonomi keluarga
Berapa penghasilan keluarga dalam sebulan?
a) Kurang dari UMR
b) Sama atau lebih dari UMR
Apakah keluarga memiliki ansuransi?
a) BPJS
b) Askeskin
c) Jamsostek
d) Tidak punya
e) Lainnya
d. Positive believe
Nilai atau norma keluarga sangat kuat, Keluarga An. A selalu berfikir
positif saat terkena musibah dan cobaan, Keluarga An. A memiliki
keyakinan yang kuat dan keinginan yang besar untuk hidup sehat.
4. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
√Bicara dengan orang lain Minum alkohol
√Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
√Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
√
√Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya........................... Lainnya........................
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
J. ANALISA DATA
Data Masalah
Keperawatan
DS : Ansietas Ringan
An.A mengatakan cemas dengan pengumpulan tugas
pada masa penedemi sekarang ini
An.A mengatakan cemas dan takut jika tugas yang
dikirimkan tidak sampai dengan tepat waktu
Keluarga mengatakan An.A sering gelisah jika tugasnya
belum terkonfirmasi sudah diterima
An.A merasa cemas jika tugas yang dikirimkan tercecer
An.A mengatakan sering gelisah apabila terpikir akan
tugasnya
An. A mengatakan mudah gelisah dan terkejut
An. A mengatakan sering terbangun di malam hari dan
tidur tidak nyenyak, serta sulit berkonsentrasi dan sering
lupa akan hal-hal kecil (seperti lupa meletakkan kunci
motor)
DO :
TD : 130/80mmHg, N: 82 x/I, RR : 22 x/i
Berbicara agak lambat
Tampak gelisah/khawatir
An. A tampak mudah terkejut
K. RENCANA TINDAKAN KEPERAWARAN KESEHATAN JIWA KELUARGA
Diagnosa Tujuan Intervensi
Ansietas Ringan Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka : a) Mendiskusikan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda
1. Pasien mampu mengenal ansietas dan gejala, akibat dan Melatih teknik relaksasi nafas
2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik dalam
relaksasi b) Melatih mengatasi ansietas dengan cara distraksi
3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui distra c) Melatih mengatasi ansietas melalui hipnotis lima jari
ksi d) Melatih mengatasi ansietas melalui kegiatan spiritual
4. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui hipnot
is lima jari
5. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui kegiat
an spiritual
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal Diagnosa
Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
Selasa / 09 Ansietas 1. Membina hubungan saling percaya S : DIAN
ringan
Maret 2021 menggunakan komunikasi terapeutik An. A mengatakan bersedia menjadi pasien kelolaan
2. Melakukan orientasi meliputi : perawat
memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan An. A mengatakan telah mengetahui penyebab,
dan kontrak waktu dan tempat. definisi, dan tanda gejala dari ansietas yang
3. Melakukan pengkajian keperawatan pada dialaminya.
klien An. A mengatakan bersedia untuk berlatih cara
4. Mendiskusikan apa yang sedang dirasakan mengurangi kecemasan dengan perawat
oleh klien O:
5. Menjelaskan pengertian Ansietas An. A mampu menyebutkan kembali definisi,
6. Menjelaskan tanda dan gejala ansietas penyebab, tanda gejala dan akibat dari ansietas
7. Menjelaskan proses terjadinya ansietas kembali tata cara dalam melakukan teknik nafas
8. Menjelaskan akibat dari ansietas dalam.
a. Memberikan reinforcement positif
A:
Klien belum mengetahui bagaimana mengatasi
kecemasan klien
P:
Menjelaskan cara mengatasi kecemasan pada An. A
Melakukan SP 1 (teknik relaksasi) dan SP 2 (teknik
distraksi) untuk mengatasi kecemasan yang dialami
klien. Pertemuan selanjutnya Rabu, 10 Maret 2021,
pukul 16:00 WIB di rumah An. A
Rabu / 10 Ansietas S: DIAN
ringan
Maret 2021 1. Menjelaskan tindakan yang dapat An. A mengatakan paham cara mengatasi ansietas
menurunkan kecemasan klien, SP 1-SP 4 yaitu dengan metode relaksasi dan distraksi
Ansietas An. A mengatakan kadang-kadang masih merasakan
2. mengevaluasi SP 1 teknik relaksasi dan SP 2 cemas
dengan teknik distraksi O:
3. Memberikan reinforcement positif pada An. A tampak paham tentang cara mengatasi ansietas
klien. dengan relaksasi napas dalam dan distraksi dengan
memilih metode distraksi menonton TV, berolahraga
A:
An. A mampu mengatasi ansietas melalui napas
dalam dan distraksi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan melakukan SP 3 ansietas
yaitu dengan teknik hipnotis 5 jari
Kamis/ 11 Ansietas 1. Menjelaskan tindakan yang dapat menurunkan S : DIAN
ringan
Maret 2021 kecemasan klien, SP 1-SP 4 Ansietas An. A mengatakan paham cara mengatasi ansietas
2. Mengajarkan SP 1 teknik relaksasi dan SP 2 yaitu dengan metode relaksasi dan distraksi
dengan teknik distraksi An. A mengatakan kadang-kadang masih merasakan
3. Meminta klien untuk mengulangi kembali tata cemas
cara SP1 dan SP 2 ansietas. O:
4. Memberikan reinforcement positif pada klien. An. A tampak paham tentang cara mengatasi ansietas
dengan relaksasi napas dalam dan distraksi dengan
memilih metode distraksi menonton TV, memasak
atau bermain bersama cucu
A:
An. A mampu mengatasi ansietas melalui napas
dalam dan distraksi
P:
Intervensi dilanjutkan dengan melakukan SP 3 dan 4
ansietas yaitu dengan teknik hipnotis 5 jari dan spiritual
Jum’at/ 22 Ansietas 1. Membina hubungan saling percaya S: DIAN
ringan
Januari 2021 2. Melakukan evaluasi validasi An. A mengatakan tidak cemas lagi
3. Mendiskusikan tentang SP 1 dan SP 2 An. A mengatakan paham cara ketiga dan keempat
ansietas pada pertemuan sebelumnya untuk mengatasi ansietas yaitu dengan metode
4. Memberikan reinforcement positif hipnotis 5 jari dan spiritual
5. Melaksanakan SP 3 Ansietas yaitu melatih An. A mengatakan cemasnya sudah jauh berkurang
klien mengatasi ansietas dengan cara hipnotis O :
5 jari dan SP 4 Ansietas yaitu cara spiritual An. A tampak paham tentang cara ketiga dan keempat
6. Meminta klien untuk mengulangi kembali untuk mengatasi ansietas yaitu dengan teknik hipnotis
tata cara SP3 dan SP 4 ansietas 5 jari dan piritual yaitu berwudhu dan berdoa
7. Memberikan reinforcement positif A:
An. A mampu mengatasi ansietas melalui teknik
hipnotis 5 jari dan spiritual
P:
Intervensi dihentikan karena kontrak keluarga berakhir
DOKUMENTASI