Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya,
kita sudah ada di tahun 2022 sebagai tahun ke-5 kepengurusan PD IAI Papua
periode 2018-2022. Rapat Kerja Daerah PD IAI Papua tahun ini adalah rapat
kerja terakhir dalam masa kepengurusan guna mengevaluasi dan memperkuat
tugas dan fungsi organisasi IAI di masa akhir kepengurusan nanti.
Rekan-rekan sejawat berbahagia, Rapat Kerja Daerah seyogyanya
merupakan temu sejawat se Provinsi Papua dalam membangun koordinasi dan solidaritas untuk
organisasi IAI semakin kuat di provinsi Papua. Isu-isu strategis yang ada pada saat ini perlu
disikapi dengan baik dan bijak melalui bidang masing-masing agar anggota IAI dapat merasakan
manfaat atas hadirnya organisasi ditengah-tengah pelaksanaan tugas kefarmasian.
Dalam rapat kerja tahun ini dilaksanakan masih dalam suasana pandemi Covid-19
sehingga dilakukan secara daring dan luring di Kabupaten Mimika. Pelaksanaanya adalah
evaluasi kerja s.d tahun 2021 dan membahas rencana kerja di tahun 2022 melalui bidang masing-
masing sehingga akan disepakati dalam “ruang besar” rencana tindak lanjut atas isu-isu yang
telah dipetakan di “ruang kecil/ breakout room” masing-masing.
Buku Pedoman pelaksanaan Rapat kerja daerah ini diharapkan dapat membantu sejawat
kepengurusan IAI se-Provinsi Papua untuk mengikuti secara efektif sehingga pesan-pesan
anggota dapat dipetakan dan dibahas dengan maksimal melalui metode daring dan luring ini.
Dengan Tema
: Apoteker Selalu Terpercaya Untuk Kesehatan Anda. Tema World Pharmacists Day tahun 2021
ini digunakan sebagai tema Rakerda PD IAI Papua tahun 2021 agar melalui Rakerda tahun ini
dapat memperkuat peran Apoteker ditengah-tengah masyarakat.
Selamat mengabdi melalui Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia
Tuhan kiranya membalas semua jerih lelah kita bersama dalam membangun Apoteker yang
bermartabat.
VISI
MISI
I. Pendahuluan
III. Sasaran
IV. Indikator
V. Sistematika Pelaksanaan
Dalam Konferensi Daerah, persidangan dapat diselenggarakan melalui :
• Sidang Pleno. Sidang Pleno adalah persidangan yang dihadiri oleh peserta konferensi
untuk mengambil suatu Ketetapan dan/atau Keputusan sebagaimana mestinya.
• Rapat Komisi Konferensi Daerah adalah persidangan ad hoc untuk membahas
masalah tertentu yang akan ditetapkan dalam Sidang Pleno Konferensi sebagaimana
mestinya.
Hal yang dibahas dalam Rapat Komisi Konferensi Daerah adalah :
1. Rapat Komisi yang membahas mengenai Program Daerah, dan
2. Rapat Komisi yang membahas mengenai Pembinaan Kode Etika Daerah, dan
3. Rapat Komisi yang membahas mengenai Pengawasan Peraturan IAI Daerah.
Pemilihan Ketua Pengurus Daerah, Ketua MKEAI, Ketua DEWAS dari calon
atau calon-calon lain yang telah ditetapkan, dilakukan dan diutamakan melalui mekanisme
musyawarah untuk mufakat.
Mekanisme musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud dipimpinoleh
Pimpinan Sidang Konferensi. Apabila mekanisme sebagaimana dimaksud pada p o i n
(3) tidak dapat dicapai,pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara.
VI. Peserta
Peserta Konferda terdiri dari : Pengurus Daerah, MKEAI Daerah, Dewas Daerah
dan Pengurus Cabang. Peninjau Konferda terdiri dari Himpunan Seminat Daerah,
Anggota Luar Biasa, Anggota Kehormatan dan Undangan. (ART 2022 pasal 21 ayat 3 dan
4.
AGENDA KONFERENSI DAERAH KE V
IKATAN APOTEKER INDONESIA
JAYAPURA, 28-29 OKTOBER 2022
SIDANG PLENO I
1. Penetapan Agenda dan Tata Tertib Steering
Sidang Konferensi daerah Ke-V Tahun Committee
11.00 – 12.00
2022.
2. Pemilihan dan penetapan Presidium
Sidang Konferda Ke-V Tahun 2022.
12.00 – 13.00 REHAT
SIDANG PLENO II
1. Laporan Pertanggung Jawaban Ketua PD IAI.
2. Laporan Kegiatan MKEAI (MEDAI) Daerah IAI
3. Laporan Kegiatan DEWAS Daerah IAI Presidium
13.00 – 13.50 Sidang
4. Tanggapan Peserta
5. Penjelasan (PD, MEDAI, dan DEWAS)
6. Pengesahan Laporan Pertanggung Jawaban
Ketua PD IAI.
TAHUN 2022
PENDAHULUAN
Konferensi Daerah merupakan organ pemegang kekuasaan tertinggi
Ikatan di tingkat Daerah, yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
kedaulatan anggota terhadap eksistensi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI),
yang wajib diadakan sedikitnya sekali dalam 4 (empat) tahun, paling lambat
6 (enam) bulan setelah pelaksanaan Kongres.
Setiap insan anggota IAI mendambakan pelaksanaan sidang-sidang
konferda yang berjalan tertib, demokratis, dan lancar dan berpedoman
kepada nilai-nilai dasar Ikatan yaitu kemanusiaan, hukum dan etika,
profesional, bertanggungjawab, semangat kesejawatan, pengabdian, serta
keteladanan.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KONFERDA IKATAN APOTKER INDONESIA
Pasal 2
Konferda mempunyai tugas dan wewenang untuk:
- Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Daerah
serta laporan laporan kegiatan MKEAI (MEDAI) Daerah Aset milik Pengurus
Daerah, dan laporan Kegiatan DEWAS Daerah.
- Memilih dan menetapkan:
• Ketua Pengurus Daerah
• Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah
• Ketua Dewan Pengawas Daerah
- Menetapkan keputusan lainnya yang direkomendasikan oleh Konferda
sesuai dengan peraturan yang berlaku diatasnya.
BAB III
PENYELENGGARA KONFERDA
Pasal 3
Penyelenggara Konferda:
1.Penyelenggara Konferda adalah Pengurus Daerah IAI.
2.Penyelenggara Konferda bertanggung jawab penuh atas
terselenggaranya Konferda.
3.Penyelenggara Konferda membentuk panitia yang terdiri dari
Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana.
4. Panitia Pengarah adalah unsur dalam Penyelenggara Konferda yang memilik
tugas dan fungsi:
a. merancang materi Konferda;
b. mengarahkan pelaksanaan Konferda;
c. mengkaji informasi dan aspirasi yang berkembang dalam dinamika Konferda; dan
d. membantu Penyelenggara Konferda dalam mengambil kebijakan- kebijakan yang
dipandang perlu demi lancar, tertib, sukses dan berkualitasnya penyelenggaraan
Konferda.
5. Panitia Pengarah berkewajiban mendampingi dan mengarahkan
semua persidangan selama sidang berlangsung.
6. Panitia Pelaksana adalah unsur Penyelenggara Konferda yang bertanggung
jawab menyiapkan pelaksanaan dan teknis penyelenggaraan Konferda.
7. Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana bertanggung jawab kepada Ketua
Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia.
BAB IV
PESERTA, PENINJAU DAN TANDA PENGENAL PESERTA KONFERDA
2. Setiap Peserta wajib membawa Surat Tugas dan atau Surat Mandat dari
masing-masing unsur yang diwakili sebagaimana tercantum pada ayat (1)
Peninjau Konferda
Pasal 5
1. Setiap Peserta dan Peninjau diberikan Tanda Pengenal Peserta Konferda dan
wajib dipakai selama mengikuti sidang-sidang berlangsung.
2. Panitia dan petugas keamanan yang ditunjuk oleh panitia berhak mencegah
kehadiran peserta, peninjau dan atau orang per orang yang masuk dalam
persidangan tidak memakai tanda pengenal Konferda.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 7
Pasal 8
Peserta Konferda yang memiliki hak pilih dalam pengambilan keputusan untuk
pemilihan Ketua Pengurus Daerah; Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia
Daerah; Ketua Dewan Pengawas Daerah adalah setiap Pengurus Cabang 1
(satu) hak pilih.
BAB VII
KEABSAHAN
KONFERDA
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keabsahan Konferda
Pasal 9
1. Konferda dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah (1/2) dari
jumlah peserta yang terdaftar.
2. Apabila jumlah peserta belum memenuhi lebih dari setengah (1/2) dari
jumlah peserta yang terdaftar maka Konferda dapat ditunda maksimum dua
• kali sepuluh (10) menit.
• Bila jumlah peserta yang hadir masih belum memenuhi ayat (2) maka sidang
dapat dilanjutkan.
Jenis-Jenis Sidang
Pasal 11
- Persidangan dalam Konferda terdiri dari Sidang Pleno dan Sidang Komisi.
- Sidang Pleno dan Sidang Komisi dihadiri oleh peserta dan peninjau
Sidang Pleno
Pasal 12
Sidang Komisi
Pasal 13
Risalah Sidang
Pasal 14
BAB IX
TATA CARA PENCALONAN DAN PEMILIHAN
KETUA UMUM PENGURUS DAERAH,
KETUA MAJELIS KODE ETIK APOTEKER INDONESIA DAERAH
DAN KETUA DEWAN PENGAWAS DAERAH
(1) Pimpinan sidang mencatat dan membuat daftar usulan bakal calon Ketua
Pengurus Daerah yang diajukan oleh Pengurus Cabang
(2) Setiap Pengurus Cabang dapat mengajukan usulan bakal calon Ketua Umum
Pengurus Daerah sebanyak 1 (satu) orang.
(3) Pimpinan sidang mencatat dan mengklarifikasi persyaratan dan kesediaan
bakal calon untuk dicalonkan sebagai calon Ketua Pengurus Daerah kepada
bakal calon yang bersangkutan.
(4) Pimpinan sidang mengumumkan bakal calon Ketua Umum Pengurus
Daerah yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan sebagaimana
pasal 15.
(5) Apabila bakal calon hanya 1 (satu) orang yang memenuhi persyaratan dan
bersedia diajukan sebagai calon Pengurus Daerah, maka pimpinan sidang
menetapkan secara aklamasi calon Ketua Pengurus Daerah sebagai Ketua
Pengurus Daerah.
(6) Apabila bakal calon yang memenuhi persyaratan dan bersedia sebagai calon
Ketua Pengurus Daerah lebih dari 1 (satu) orang, maka pimpinan sidang
menetapkan calon Ketua Pengurus Daerah untuk dilakukan pemilihan suara
terbanyak (voting).
(1) Pimpinan sidang mencatat dan membuat daftar usulan bakal calon Ketua
Majelis K o d e Etik Apoteker Indonesia Daerah yang diajukan oleh Pengurus
Cabang.
(2) Setiap Pengurus Cabang dapat mengajukan usulan bakal calon Ketua
Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah sebanyak 1 (satu) orang.
(3) Pimpinan sidang mencatat dan mengklarifikasi persyaratan dan kesediaan
bakal calon untuk dicalonkan sebagai calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker
Indonesia Daerah kepada bakal calon yang bersangkutan.
(4) Pimpinan sidang mengumumkan bakal calon Ketua Majelis Kode Etik
Apoteker Indonesia Daerah yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
sebagaimana pasal 15.
(5) Apabila setelah penjaringan ulang usulan bakal calon dan dilakukan klarifikasi
persyaratan dan kesediaan, ternyata hanya 1 (satu) orang yang memenuhi
persyaratan dan kesediaan sebagai calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker
Indonesia Daerah maka pimpinan sidang menetapkan secara aklamasi calon
Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah sebagai Ketua Majelis
Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah.
(6) Apabila bakal calon yang memenuhi persyaratan dan kesediaan sebagai
calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah lebih dari 1 (satu)
orang,
maka pimpinan sidang menetapkan calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker
Indonesia Daerah untuk dilakukan pemilihan suara terbanyak (voting).
(1) Pimpinan sidang mencatat dan membuat daftar usulan bakal calon Ketua
Dewan Pengawas Daerah yang diajukan oleh Pengurus Cabang.
(2) Setiap Pengurus Cabang dapat mengajukan usulan bakal calon Ketua Dewan
Pengawas Daerah sebanyak 1 (satu) orang.
(3) Pimpinan sidang mencatat dan mengklarifikasi persyaratan dan kesediaan
bakal calon untuk dicalonkan sebagai calon Ketua Dewan Pengawas Daerah
kepada bakal calon yang bersangkutan.
(4) Pimpinan sidang mengumumkan bakal calon Ketua Dewan Pengawas
Daerah yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan sebagaimana pasal
15.
(5) Apabila setelah penjaringan ulang usulan bakal calon dan dilakukan klarifikasi
persyaratan dan kesediaan, ternyata hanya 1 (satu) orang yang memenuhi
persyaratan dan kesediaan sebagai calon Ketua Dewan Pengawas Daerah
maka pimpinan sidang menetapkan secara aklamasi calon Ketua Dewan
Pengawas Daerah sebagai Ketua Dewan Pengawas Daerah.
(6) Apabila bakal calon yang memenuhi persyaratan dan kesediaan sebagai
calon Ketua Dewan Pengawas Daerah lebih dari 1 (satu) orang, maka
pimpinan sidang menetapkan calon Ketua Dewan Pengawas Daerah untuk
dilakukan pemilihan suara terbanyak (voting).
(1) Pimpinan sidang membuat dan menetapkan daftar peserta yang memiliki
hak memilih dan mengambil keputusan sesuai dengan daftar pemilih yang
telah ditetapkan.
(2) Pimpinan sidang mempersilahkan kepada masing-masing calon Ketua
Pengurus Daerah untuk menyampaikan Visi dan Misi dan strategi untuk
mencapai maksud dan tujuan, dengan waktu paling lama 10 (sepuluh) menit
untuk masing-masing calon.
(3) Pimpinan sidang memerintahkan kepada panitia untuk mempersiapkan
perlengkapan pemilihan suara meliputi Kertas Suara, Kotak Suara dan Papan
Tulis Rekapitulasi Suara.
(4) Pimpinan sidang memberi perintah kepada Panitia untuk membagikan kertas
suara kepada peserta yang memiliki hak memilih sesuai dengan daftar
pemilih yang telah ditetapkan.
(5) Pemilih menuliskan nama Calon Ketua Pengurus Daerah pada kertas suara
secara jelas dan memasukkan ke dalam kotak suara.
(6) Pimpinan sidang memimpin proses perhitungan suara dengan dibantu
panitia untuk menuliskan hasilnya pada Papan Tulis, rekapitulasi suara serta
didampingi 3 orang saksi dari unsur keterwakilan wilayah.
(7) Calon Ketua Pengurus Daerah yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan
oleh Pimpinan sidang sebagai Ketua Pengurus Daerah.
(8) Apabila Calon Ketua Pengurus Daerah yang maju dalam tahapan pemilihan
hanya 2 (dua) orang dan mendapatkan jumlah suara yang sama, maka
dilakukan pemilihan suara ulang.
(9) Pimpinan sidang menetapkan Calon Ketua Pengurus Daerah dengan suara
terbanyak sebagai Ketua Pengurus Daerah masa bhakti 2022 – 2026.
(1) Pimpinan sidang membuat dan menetapkan daftar peserta yang memiliki
hak memilih dan mengambil keputusan sesuai dengan daftar pemilih yang
telah ditetapkan
(2) Pimpinan sidang mempersilahkan kepada masing-masing calon Ketua Majelis
Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah untuk menyampaikan Visi dan Misi
dalam rangka peningkatan penguatan etik, dengan waktu paling lama 10
(sepuluh) menit untuk masing-masing calon.
(3) Pimpinan sidang memerintahkan kepada panitia untuk mempersiapkan
perlengkapan pemilihan suara meliputi Kertas Suara, Kotak Suara dan Papan
Tulis Rekapitulasi Suara.
(4) Pimpinan sidang memberi perintah kepada Panitia untuk membagikan kertas
suara kepada peserta yang memiliki hak memilih sesuai dengan daftar
pemilih yang telah ditetapkan.
(5) Pemilih menuliskan nama Calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia
Daerah pada kertas suara secara jelas dan memasukkan ke dalam kotak
suara.
(6) Pimpinan sidang memimpin proses perhitungan suara dengan dibantu
panitia untuk menuliskan hasilnya pada Papan Tulis Rekapitulasi Suara serta
didampingi 3 orang saksi dari unsur keterwakilan wilayah
(7) Calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah yang
mendapatkan suara terbanyak ditetapkan oleh Pimpinan sidang sebagai
Ketua Majelis Etik Apoteker Indonesia Pengurus Daerah.
(8) Apabila Calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Pengurus Daerah
yang maju dalam tahapan pemilihan hanya 2 (dua) orang dan mendapatkan
jumlah suara yang sama, maka dilakukan pemilihan suara ulang.
(9) Pimpinan sidang menetapkan Calon Ketua Majelis Kode Etik Apoteker
Indonesia Pengurus Daerah dengan suara terbanyak sebagai Ketua Majelis
Kode Etik Apoteker Indonesia Pengurus Daerah masa bhakti 2022 – 2026.
(1) Pimpinan sidang membuat dan menetapkan daftar peserta yang memiliki hak
memilih dan mengambil keputusan sesuai dengan daftar pemilih yang telah
ditetapkan
(2) Pimpinan sidang mempersilahkan kepada masing-masing calon Ketua
Dewan Pengawas Daerah untuk menyampaikan Visi dan Misi dalam rangka
peningkatan penguatan pengawasan program ikatan, dengan waktu paling
lama 10 (sepuluh) menit untuk masing-masing calon.
(3) Pimpinan sidang memerintahkan kepada panitia untuk mempersiapkan
perlengkapan pemilihan suara meliputi Kertas Suara, Kotak Suara dan Papan
Tulis Rekapitulasi Suara.
(4) Pimpinan sidang memberi perintah kepada Panitia untuk membagikan kertas
suara kepada peserta yang memiliki hak memilih sesuai dengan daftar
pemilih yang telah ditetapkan.
(5) Pemilih menuliskan nama Calon Ketua Dewan Pengawas Daerah pada
kertas suara secara jelas dan memasukkan ke dalam kotak suara.
(6) Pimpinan sidang memimpin proses perhitungan suara dengan dibantu
panitia untuk menuliskan hasilnya pada Papan Tulis Rekapitulasi Suara serta
didampingi 3 orang saksi dari unsur keterwakilan wilayah
(7) Calon Ketua Dewan Pengawas Daerah yang mendapatkan suara terbanyak
ditetapkan oleh Pimpinan sidang sebagai Ketua Dewan Pengawas Daerah.
(8) Apabila Calon Ketua Dewan Pengawas Daerah yang maju dalam tahapan
pemilihan hanya 2 (dua) orang dan mendapatkan jumlah suara yang sama,
maka dilakukan pemilihan suara ulang.
(9) Pimpinan sidang menetapkan Calon Ketua Dewan Pengawas Daerah dengan
suara terbanyak sebagai Ketua Dewan Pengawas Daerah masa bhakti 2022
– 2026.
BAB X
FORMATUR
Pasal 22
(1) Pemilihan dan penetapan anggota Formatur Pengurus Daerah melalui sidang
pleno,
(2) Formatur Pengurus Daerah terdiri atas Ketua Pengurus Daerah masa bakti 2022
– 2026 sebagai Ketua dan 3 (tiga) orang anggota yang dipilih dari peserta
sidang.
(3) Formatur Pengurus Daerah bertugas membantu Ketua Pengurus Daerah
untuk menyusun Kepengurusan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia
Masa bakti 2022 – 2026 paling lama tiga puluh (30) hari kerja setelah
Konferda berakhir.
(4) Ketua Majelis Kode Etik Apoteker Indonesia Daerah dan Ketua Dewan
Pengawas Daerah terpilih menyusun kepengurusan dengan berkoordinasi
dengan Ketua Pengurus Daerah terpilih.
BAB XI
LAIN – LAIN
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Tata Tertib ini diputuskan oleh Konferda.
Pasal 26
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
PROGRAM UMUM ORGANISASI
a. Jejaring strategis yang harus di bangun adalah antara lain dengan organisasi
profesi lain, lembaga atau institusi pemerintah baik pusat maupun daerah
yang berkaitan dengan praktek apoteker. Bagimana apoteker membangun
jejaring dengan mengusung issue-issue seksi misalnya KB dan Kesehatan
Reproduksi, pemberantasan Penyakit menular, HIV-Aid’s, tobacco cessation
dan tentunya juga memperkuat aliansi strategis dengan lembaga-lembaga
baik local, nasional maupun internasional.
Ditetapkan di : Jayapura
Sri Putriani B., M.Si, Apt Dewi Sartika, S.Farm., Apt. Hardiyanti J., S.Farm, Apt
REKOMENDASI KONFERENSI DAERAH IV IKATAN APOTEKER INDONESIA
PROVINSI PAPUA 2018
Mengingat selama ini alur dan proses yang tidak baku menyebabkan banyak
anggota yang belum memiliki kartu anggota, meski telah mengajukan
permohonan bahkan sudah ada yang bertahun-tahun.
b) Untuk Waktu Pengurusan KTA Maksimal 1 bulan sudah terbit minimal No. KTA.
Ditetapkan di : Jayapura
Pada Tanggal : 14 Juli 2018
PROVINSI PAPUA
IV. SEKRET
ARIAT
Rencana Pelaksanaan
Bentuk
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bulan PIC Pendanaan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengadaan Alat Anggota Baru Penerbitan Pembelian Alat X Sekert Pengadaan Alat
Percetakan KTA / Belum KTA anggota Pencetak KTA aris Menggunakan
Terdaftar lebih cepat yakni : PD Kas PD
dan efisien - 1 Unit Printer Rp. 5.500.000,-
Full Colour
Pendapatan :
- 1 unit Mesin
Pembuatan KTA
Plong ID CARD
dikenakan biaya
- 1 unit
50 rb
Mesin
LAMINATOR
- 1 pack Bahan
PVC ID CARD
(untuk 500pcs
ID CARD)
2 Pengangkatan Staf Anggota Baru Penerbitan Menunjuk/ x Ketua Kas PD /
Untuk Kegiatan PD / Belum KTA anggota Menugaskan PD Iuran Anggota
yang membutuhkan Terdaftar lebih cepat staf untuk Sekert
Banyak Tenaga dan efisien melaksanakan aris
proyek PD yang PD
pengerjaannya Benda
membutuhkan hara
banyak tenaga PD
dalam bentuk
Kontrak kerja
3 Pembelian Komputer Pengurus PD Mempercepat Pembelian 1 X Ketua Kas PD
Untuk Inventaris PD (kesekretaria proses unit Laptop PD
n) pelayanan dengan Sekert
administrasi spesifikasi aris
anggota Minimal Intel PD
Core i7 atau Benda
yang setara hara
PD
4 Penunjukan Pengurus Memperjelas Menunjuk Pengu
Sekretariat PD IAI dan Anggota alamat fisik Alamat Fisik rus
Papua untuk Lokasi Tempat PD
Koresponden secretariat PD
si maupun IAI Papua.
Berhubungan
langsung
dengan PD
IAI Papua
5 Re-inventarisasi Aset Pengurus PD Menginventari Menginventaris
PD s Aset PD dan
membukukan
serta
mengumpulkan
semua Aset
PD dari
periode
seblumnya
hingga saat ini.
V. KEUANGAN / BENDAHARA
Rencana Pelaksanaan
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bentuk Kegiatan Bulan PIC Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kebijakan terkait Bendahara 100% Iuran A. Membuat SPO terkait x Ketua PD Kas PD apa
Iuran Anggota PC Anggota pembayaran uang pangkal ke bila diperlukan
dibayarkan PD : Sesuai peraturan Bendahara
tepat waktu organisasi no. PD
002/PP.IAI/1418/IX/2017
terkait pendaftaran anggota,
besar uang pangkal yaitu Rp.
50.000. Uang pangkal adalah
iuran yang dibayarkan hanya
satu kali oleh anggota sewaktu
pertama kali mendaftar menjadi
anggota IAI melalui PD
setempat
Rencana Pelaksanaan
Bentuk
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bulan PIC Pendanaan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Latihan Dasar Kepemimpinan Pengurus Inti PC dan PD Meningkatnya Pelatihan X Bd. Sharing
Yang di bawakan oleeh kompetensi Organisasi anggaran PD
Perwakilan Pengurus Pusat kepemimpinan dan PC
Rencana Pelaksanaan
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bentuk Kegiatan Bulan PIC Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pilot Project Seluruh Anggota 90% data anggota tetap masuk Pengumpulan X PD PP
PC aplikasi Data
2 Riset (Survei Kepuasan Masyarakat Terlaksananya penilitian 100% Penelitian X PD Sharing cost
Masyarakat) dalam 2 tahun PD dan PC
VIII. BIDANG PENDIDIKAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER
Rencana Pelaksanaan
Bentuk
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bulan PIC Pendanaan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Workshop PTO Apoteker RS Apoteker RS Workshop X PD IAI Peserta dan
Max 60 Org Apt Memahami dan HISFARSI Seminat PD IAI
mampu melakukan 2 Hisfarsi
PTO secara maksimal PTO 0 Hisfarsi
1
8
Workshop Teknik Aseptik Apoteker RS/ PKM Apoteker RS dan PKM Workshop : PD IAI Peserta dan
2
memahami, tahu dan Teknis Papua PD IAI Papua
X
mmpu melakukan Aseptis
2
teknis aseptis dan
0
dispensing sediaan IV
1
steril (IV admixture) Admixture
9
(Dispensind
Sed. Steril)
3 Seminar Pelatihan Apoteker Apoteker mampu Pelatihan X PD IAI Peserta
Komunikasi berkomunikasi dengan Teknis
baik dan efektif Komunikasi 2 PD IAI Papua
0
1
9
IX. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN TANGGAP BENCANA
Rencana Pelaksanaan
Bentuk
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bulan PIC Pendanaan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 World Pharmacist Day Apoteker Mengenal Profesi Pameran 25 PD PD
2019 Apoteker dan Pekerjaan (tgl 28 dan no
Masyarakat Bid. Kefarmasian 29) v
2
Sejawat Kesehatan Gema 0
Cermat 1
9
Rencana Pelaksanaan
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bentuk Kegiatan Bulan PIC Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penerapan Peraturan Menteri Seluruh Jumlah Apotek Penerimaan Laporan
Kesehatan 26 Tahun 2018, Pasal cabang milik Apoteker di PC terkait data Apotek
30, Apotek diselenggarakan oleh setiap cabang yang telah dimiliki oleh
pelaku usaha perseorangan (ayat meningkat Apoteker
1), Pelaku usaha perseorangan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yaitu Apoteker (ayat 2)
Rencana Pelaksanaan
NO Program Kerja Sasaran Indikator Bentuk Kegiatan Bulan PIC Pendanaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelatihan TIM Verifikator 1 tahun
sekali di pertengahan Tahun
6. Memberikan masukan kepada Pengurus Daerah dan Pengurus cabang mengenai Pelaksanaan program Kerja Pengurus
Daerah dan pengurus Cabang
7. Mengadakan rapat antara Dewan Pengawas Daerah dan Dewan Pembina Cabang setidaknya pada saat dilaksanakan Rapat
Kerja Pengurus Daerah IAI Papua berikutnya.
DRAFT PROGRAM KERJA DAERAH IAI PAPUA TAHUN 2021
I. SEKRETARIAT
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
II. KEUANGAN/ BENDAHARA
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
III. BIDANG ORGANISASI, KEANGGOTAAN DAN KADERISASI
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
IV. BIDANG TEKNOLOGI, HUMAS DAN RISET
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
V. BIDANG PENDIDIKAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
VI. PENGABDIAN MASYARAKAT DAN TANGGAP BENCANA
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
VII. BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN KESEJAHTERAAN APOTEKER
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
VIII. TIM SERTIFIKASI DAERAH
Rencana Pelaksanaan
Bulan PIC Pendanaan
Program Bentuk
NO Sasaran Indikator 2021 2022
Kerja Kegiatan
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
INFORMASI BAGI PESERTA
CONTACT PERSON RAPAT KERJA DAERAH IAI PAPUA 2021
Berbagai informasi mengenai :
1. Materi
HP/WA : 08114953131
(Materi Rakerda)
Email : iaimimika@gmail.com
HP/WA : 082239353192
(Materi Webminar)
Link ZOOM untuk RAKERDA 30 Oktober 2021 dan WEBMINAR 31 Oktober 2021
akan dikirim ke email peserta.
- Komisi A
Bid. Kesekertariatan & Keuangan/Bendahara
- Komisi B
Bid. Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi & Bid. Teknologi, Humas dan
Riset
- Komisi C
Bid. Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi Apoteker & Bid.Pengabdian
Masyarakat dan Tanggap Bencana
- Komisi D
Bid. Kewirausahaan dan Kesejahteraan Apoteker & Tim Sertifikasi Daerah
- Komisi E
MEDAI dan Dewan Pengawas
SEKRETARIAT PANITIA
40