B. Indo
B. Indo
Indah : “ Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh, oke jadi pada pertemuan kita hari
ini kita akan membahas mengenai lomba yang akan kita adakan untuk ibu ibu
dikampung kita .”
Melly : "Saya mengusulkan bagaimana kalau acara 17 Agustusan nanti. Kita adakan lomba
masak supaya para orang tua bisa ikut berlomba."
Indah : "Tetapi kalau bikin lomba masak. Kita akan membutuhkan dana dan peralatan yang
banyak."
Nafa : "Benar, kata indah. Belum lagi lomba memasak juga memiliki resiko kecelakaan yang
cukup tinggi. Bagaimana adakah usul lain?"
Melly : "Lantas lomba apakah yang dapat membuat ibu-ibu kampung kita lebih produktif?."
Ryan : "Bagaimana kalau kita mengadakan lomba menghias nasi tumpeng. Kita hanya perlu
menyediakan bahan jadi yang belum dihias saja."
Rizal : "Iya, saya setuju dengan usulan Ryan. Selain itu menghias nasi tumpeng juga
lebih efisien. Sebab, setelah selesai dinilai tumpeng bisa dimakan bersama."
Melly : "Baiklah. Bagaimana apakah ada usul lain?"
Indah : “Saya ingin mengajukan usulan.”
Nafa : “Tunggu sebentar akan saya buatkan proposalnya sekalian.”
Indah : “Bagaimana jika kita kreasikan nasi tumpengnya seperti kita beri warna pada nasi atau
Kita beri pernak Pernik agar lebih indah supaya menarik antusias ibu ibu untuk
mengikuti lomba tersebut.”
Rizal : "Saya setuju dengan usul yang disampaikan Ryan dan Indah ."
Nafa : “Baiklah apakah ada usulan lain?”
Ryan : ”Tidak.”
Melly : “Cukup dari kami.”
Nafa : "Baik, jika tidak ada saya anggap semua setuju, dan saya akan segera membuatkan
proposalnya."
Indah : Baik, sembari menunggu proposalnya dibuat, kita akhiri rapat hari ini dan kita lanjutkan
lusa, saya akhiri Wassalamu’alaikum warrahmatullahii wabarokatuh."
Para pemuda-pemudi kampung berkumpul dalam rapat tahunan yang membahas peringatan
acara kemerdekaan yang akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus mendatang.
ORIENTASI:
Indah : “ Assalmu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh, oke jadi pada pertemuan kita hari ini
kita akan membahas mengenai lomba yang akan kita adakan untuk ibu ibu dikampung
kita .”
PERMINTAAN:
Melly : "Saya mengusulkan bagaimana kalau acara 17 Agustusan nanti. Kita adakan lomba
masak supaya para orang tua bisa ikut berlomba."
Indah : "Tetapi kalau bikin lomba masak. Kita akan membutuhkan dana dan peralatan yang
banyak."
Nafa : "Benar, kata indah. Belum lagi lomba memasak juga memiliki resiko kecelakaan yang
cukup tinggi. Bagaimana adakah usul lain?"
Melly : "Lantas lomba apakah yang dapat membuat ibu-ibu kampung kita lebih produktif?."
PEMENUHAN:
Ryan : "Bagaimana kalau kita mengadakan lomba menghias nasi tumpeng. Kita hanya perlu
menyediakan bahan jadi yang belum dihias saja."
Rizal : "Iya, saya setuju dengan usulan Ryan. Selain itu menghias nasi tumpeng juga lebih
efisien. Sebab, setelah selesai dinilai tumpeng bisa dimakan bersama."
Melly : "Baiklah. Bagaimana apakah ada usul lain?"
PENAWARAN:
Indah : “Saya ingin mengajukan usulan.”
Nafa : “Tunggu sebentar akan saya buatkan proposalnya sekalian.”
Indah : “Bagaimana jika kita kreasikan nasi tumpengnya seperti kita beri warna pada nasi atau
Kita beri pernak Pernik agar lebih indah supaya menarik antusias ibu ibu untuk
mengikuti lomba tersebut.”
PERSETUJUAN:
Rizal : "Saya setuju dengan usul yang disampaikan Ryan dan Indah ."
Nafa : “Baiklah apakah ada usulan lain?”
Ryan : ”Tidak.”
Melly : “Cukup dari kami.”
PENUTUP:
Nafa : "Baik, jika tidak ada saya anggap semua setuju, dan saya akan segera membuatkan
proposalnya."
Indah : Baik, sembari menunggu proposalnya dibuat, kita akhiri rapat hari ini dan kita lanjutkan
lusa, saya akhiri Wassalamu’alaikum warrahmatullsahii wabarokatuh."
PEMBUKA:
Para pemuda-pemudi kampung berkumpul dalam rapat tahunan yang membahas peringatan
acara kemerdekaan yang akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus mendatang.
Indah : “ Assalmu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh, oke jadi pada pertemuan kita hari ini
kita akan membahas mengenai lomba yang akan kita adakan untuk ibu ibu dikampung
kita .”
ISI:
Melly : "Saya mengusulkan bagaimana kalau acara 17 Agustusan nanti. Kita adakan lomba
masak supaya para orang tua bisa ikut berlomba."
Indah : "Tetapi kalau bikin lomba masak. Kita akan membutuhkan dana dan peralatan yang
banyak."
Nafa : "Benar, kata indah. Belum lagi lomba memasak juga memiliki resiko kecelakaan yang
cukup tinggi. Bagaimana adakah usul lain?"
Melly : "Lantas lomba apakah yang dapat membuat ibu-ibu kampung kita lebih produktif?."
Ryan : "Bagaimana kalau kita mengadakan lomba menghias nasi tumpeng. Kita hanya perlu
menyediakan bahan jadi yang belum dihias saja."
Rizal : "Iya, saya setuju dengan usulan Ryan. Selain itu menghias nasi tumpeng juga lebih
efisien. Sebab, setelah selesai dinilai tumpeng bisa dimakan bersama."
Melly : "Baiklah. Bagaimana apakah ada usul lain?"
Indah : “Saya ingin mengajukan usulan.”
Nafa : “Tunggu sebentar akan saya buatkan proposalnya sekalian.”
Indah : “Bagaimana jika kita kreasikan nasi tumpengnya seperti kita beri warna pada nasi atau
Kitaa beri pernak Pernik agar lebih indah supaya menarik antusias ibu ibu untuk
mengikuti lomba tersebut.”
PENUTUP:
Rizal : "Saya setuju dengan usul yang disampaikan Ryan dan Indah ."
Nafa : “Baiklah apakah ada usulan lain?”
Ryan : ”Tidak.”
Melly : “Cukup dari kami.”
Nafa : "Baik, jika tidak ada saya anggap semua setuju, dan saya akan segera membuatkan
proposalnya."
Indah : Baik, sembari menunggu proposalnya dibuat, kita akhiri rapat hari ini dan kita lanjutkan
lusa, saya akhiri Wassalamu’alaikum warrahmatullahii wabarokatuh."