Anda di halaman 1dari 3

Teks Negosiasi-Negosiasi Tentang Anggaran Dana Bank sampah

Pengurus OSIS berinisiatif untuk mendirikan bank sampah yang dapat digunakan
untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah dan dapat dijual kembali sampah
tersebut. Siang itu Zain dan M. Aqil sebagai pengurus OSIS menemui Bapak Faisal untuk
mengajukan usulan program tersebut.

Zain dan M. Aqil : Selamat siang, Pak.


Bapak Faisal : Ya, selamat siang.
M. Aqil : Maaf, Pak sebelumnya kami mengganggu kegiatan Bapak.
Bapak Faisal : Ya, tidak apa-apa, silakan duduk. Ada yang bisa saya
bantu?
Zain : Begini, Pak, kami mewakili dari pengurus OSIS akan
mengajukan usulan program untuk mendirikan bank sampah.
M. Aqil : Kami mendirikan bank sampah ini bertujuan menyadarkan
siswa-siswi akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank
sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi
sesuatu yang lebih berguna.
Bapak Faisal : Hmmm. . . Boleh saya melihat proposal untuk pengajuan
program ini?
Zain : Oh iya, Pak, ini, silakan!

Beberapa saat kemudian setelah Bapak Faisal membaca proposal yang telah
diberikan oleh pengurus OSIS, Bapak Faisal belum menyetujui anggaran yang diajukan oleh
pihak pengurus OSIS.

Zain : Bagaimana, Pak dengan proposal yang kami ajukan. Apakah


Bapak setuju dengan rencana kami?
Bapak Faisal : Saya sependapat dengan rencana ini, namun anggaran yang
diajukan untuk mendirikan bank sampah ini terlalu besar untuk
sekolah.
M. Aqil : Lalu bagaimana, Pak? Akankah rencana kami ini tidak akan
di-acc?
Bapak Faisal : Mungkin dari pihak sekolah akan menyetujuinya, tapi dari
anggaran yang diajukan, pihak sekolah hanya bisa memberikan
dana separuh dari anggaran yang diajukan. Bagaimana
menurut kalian?
Zain : Wah, Pak, jika hanya setengah masih sangat kurang.
M. Aqil : Bagaimana kalau 90% dari anggaran yang kami ajukan?
Bapak Faisal : Maaf, pihak sekolah masih belum bisa memberikannya.
Bagaimana kalau 60% dari anggaran yang diajukan?
Zain : Wah, Pak, itu masih jauh dari cukup Pak.
M. Aqil : Tolonglah, Pak dinaikkan lagi. Kami berjanji akan
menggunakan bank sampah ini dengan baik.
Bapak Faisal : Begini saja, kami dari pihak sekolah akan memberikan 70%
dari anggaran yang diajukan. Kami tidak dapat memberikan
lebih, karena saat ini dana akan digunakan untuk perbaikan
perpustakaan.
Zain : Tapi, Pak anggaran sebesar itu belum bisa mencukupi target
kami. Tidak memungkinkan jika kami mencari 30%-nya dari
penggalangan dana kami.
Bapak Faisal : Bagaimana ya, dana yang diajukan terlalu besar.
M. Aqil : Tolonglah dinaikkan, bagaimana kalau 85%, Pak?
Bapak Faisal : Hmmm...
Zain : Bagaimana, Pak? Apakah disetujui 85%?
Bapak Faisal : Baiklah, saya akan mencoba berunding dulu dengan pihak
yang lain.
M. Aqil : Baiklah, Pak, kalau begitu kami juga akan merundingkan
dengan pihak kami.
Zain : Terima kasih, Pak atas kebesaran hati Bapak. Kami mohon
bantuannya, Pak.
Bapak Faisal : Iya, sama-sama.
M. Aqil : Kami mohon pamit, Pak. Maaf, Pak, kami telah mengganggu
waktu Bapak.
Bapak Faisal : Ya, tidak apa-apa.
Zain dan M. Aqil : Terima kasih, Pak, selamat siang.
Bapak Faisal : Selamat siang.

Pada akhirnya Bapak Faisal menyetujui anggaran dana yang diajukan oleh pihak
pengurus OSIS. M. Aqil dan Zain sebagai pihak pengurus OSIS segera memberitahukan
keputusan pihak sekolah kepada pengurus OSIS yang lain.

Anda mungkin juga menyukai