Anda di halaman 1dari 15

MODUL AJAR PEMBELAJARAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN


SEPEDA MOTOR

SMK NEGERI 4 METRO


Menjadikan Hidup Lebih Baik

Disusun Oleh :
Saiful Anwar

Kelas XI TBSM
SMK NEGERI 4 METRO
PETA MODUL

N SEMESTER 1
O
1. System pengapian sepeda motor 1.1 Memahami fungsi dan
cara kerja system
pengapian sepeda motor.
2. System pengisian sepeda motor. 2.1 Memahami fungsi dan
cara kerja sistem
pengisian sepeda motor

3. 3.1 Memahami fungsi dan


Motor starter cara kerja sistem motor
starter sepeda motor.

NO SEMESTER 2
4. System penerangan pada sepeda motor 4.1 Memahami fungsi dan
cara kerja system
penerangan pada sepeda
motor

5. System pengaman/ alarm 5.1 Menguji kinerja hasil


perawatan dan perbaikan
sistem pengaman
(alarm), sepeda motor.

6.1 Menguji kinerja hasil


6. Sytem instrument dan sinyal perawatan dan perbaikan
sistem instrumen dan sinyal
sepeda motor.
ELEMEN

Perawatan dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Sepeda Motor

Capaian pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik mampu mendiagnosis gangguan atau kerusakan pada Sistem
Kelistrikan Sepeda Motor diantaranya Sistem Pengapian, Sistem Pengisian, Motor Starter,
Sistem Penerangan, Sistem Pengaman (Alarm), Sistem Instrumen dan Sinyal serta
melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan secara menyeluruh
pada berbagai jenis dan merek Sepeda Motor.

A. Tujuan Pembelajaran dan Kriteria Ketercapaian

Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan


(TP) Pembelajaran
(KKTP)
4.1. Memahami fungsi dan cara kerja 1. Mengidentifikasi syarat-syarat sistem
sistem kelistrikan sepeda motor. pengapian
2. Mengidentifikasi komponen sistem
pengapian konvensional
3. Mengidentifikasi komponen sistem
pengapian elektronik
4. Menjelaskan prinsip kerja sistem
pengapian konvensional
5. Melakukan perawatan berkala
terhadap sistem pengapian
konvensional
6. Melakukan perawatan berkala
terhadap sistem pengapian elektronik

B. Indikator Ketercapaian
Mengidentifikasi syarat-syarat sistem pengapian
Peserta didik mampu mengidentifikasi syarat syarat system pengapian
Mengidentifikasi komponen sistem pengapian konvensional
Peserta didik mampu mengidentifikasi menjelaskan komponen komponen system pengapian
konvensional.
Mengidentifikasi komponen sistem pengapian elektronik
Peserta didik mampu memahami dan menjelaskan komponen system pengapian elektronik.
Menjelaskan prinsip kerja sistem pengapian konvensional
Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja system pengapian konvensional
Melakukan perawatan berkala terhadap sistem pengapian konvensional
Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala terhadap sistem pengapian konvensional
Melakukan perawatan berkala terhadap sistem pengapian elektronik
Peserta didik dapat melakukan perawatan berkala terhadap system pengapian konvensional.

C. Langkah Pembelajaran
Strategi belajar : Belajar Kelompok (4-5 anggota)
Metode belajar : Diskusi, Observasi.
Teknik : Discovery Learning

D. Asesmen (Penilaian)
Penilaian Individu : Uji formatif (tes tulis/tes lisan/paper)
Penilaian Kelompok : Presentasi/Laporan kelompok

E. Media Pembelajaran
LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet.

Pertemuan : 1 – 6 ( pertemuan )
Jumlah Jam : 6 x 4 jp
Metode : Diskusi, Observasi
KKTP : Sistem pengapian sepeda motor

satu pertemuan 4 jam.. permodul 24 jam total setaun 144 jam


1= 45, 2 = 180menit 3 = 15 menit
Tahapan Rangkaian kegiatan menit
Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik melaksanakan doa bersama.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan
Pemantik terkait system kelistrikan
pengapian: 45
a. Apa yang kamu ketahui tentang listrik
b. Sebutkan dasar dasar kelistrikan
c. Jelaskan fungsi listrik di sepeda motor.

Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI


Peserta didik di beri motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
kelistrikan pengapian diantaranya :
1. Mengidentifikasi syarat syarat system
pengapian
2. Mengidentifikasi komponen system
pengapian konvensional
3. Mengidentifikasi komponen system
pengapian elektronik
4. Prinsip kerja system pengapian 180
konvensional
5. Perawatan berkala terhadap pengapian
konvensional
6. Perawatan berkala terhadap pengapian
elektronik
Dengan cara :
Melihat dan mengamati
 Menayangkan PPT/video yang relevan
 Lembar kegiatan peserta didik ( LKPD )
MATERI System kelistrikan tersebut
untuk dapat dikembangkan peserta didik,
dari media interaktif, dsb

Membaca
 Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah
dan di sekolah dengan membaca materi
dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan system kelistrikan
Mendengar
 Pemberian materi system kelistrikan
tentang pengapian konvensional,
pengapian elektronik, komponen
system pengapian elektronik,
perawatan berkala terhadap
pengapian konvensional, dan
perawatan berkala terhadap
pengapian elektronik pada sepeda
motor oleh guru.
Menyimak
 Penjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai kelistrikan

Praktik
 Memeragakan bagaimana cara dan
langkah penanganan perawatan
kelistrikan di sepeda motor.

Penutup Peserta didik :


 Peserta didik dapat menanyakan hal yang
tidak dipahami pada guru
 Peserta didik mengkomunikasikan
kendala yang dihadapi selama
mengerjakan 15
 Peserta didik menerima apresiasi dan
motivasi dari guru
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa untuk materi pelajaran
kelistrikan.
 Menugaskan peserta didik membaca materi
pada pertemuan berikutnya yaitu tentang
komponen dan perawatan system kelistrikan.
 Mempersilahkan peserta didik untuk berdoa
dan mensukuri segala nikmat yang diberikan
Tuhan YME mengucapkan salam .

Asesmen/Penilaian a. Rubric Penilaian formatif


no indikator ya tidak
1. Mampu memahami jenis
kelistrikan
2. Mampu mengidentifikasi jenis
pengapian konvensional
3. Mampu melakukan perawatan
berkala pengapian konvensional
4. Mampu melakukan perawatan
berkala pengapian elektronik
b. Rubric penilaian diskusi (terlampir)

Referensi atau 1. Buku teknik sepeda motor jilid 1


Sumber Belajar 2. pemeliharaan kelistrikan sepeda motor, smk
kelas xi. ( pdf )
3. Buku paket keahlian teknik sepeda motor
sekolah menengah kejuruan ( smk )
RUBRIK PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK
Kelas : ………………………………
Tanggal presentasi : ………………………………
Kelompok : ………………………………
Materi presentasi : ………………………………

Kemampuan Kemampuan Pemahaman


Jumla
No Nama Anggota Kelompok memaparkan menjawab materi h Skor
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Skor maksimal 12

Cara penilaian :
Nilai peserta didik dihitung berdasarkan jumlah skor perolehan peserta didik di bagi dengan skor maksimal

Nilai Peserta didik = Jumlah Skor x 100%


Skor Maksimal

KRITERIA PENSKORAN

No Kriteria yang ditunjukan Skor

1 Kemampuan memaparkan
Mampu memaparkan hasil diskusi kelompok secara terinci, jelas 4
(dapat difahami), menggunakan media (alat) dan sesuai dengan
alokasi waktu
Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian 3
Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian 2
Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian 1
2 Kemampuan menjawab
Mampu menjawab secara tepat, menjawab berdasarkan hasil 4
diskusi, tidak bertele-tele, jawaban dapat difahami penanya
Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian 3
Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian 2
Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian 1
3 Pemahaman materi
Menujukan rasa percaya diri karena memahami materi, menjelaskan 4
dengan cermat dan menjawab dengan tepat
Mampu menunjukan 3 kriteria penilaian 3
Mampu menunjukan 2 kriteria penilaian 2
Mampu menunjukan hanya 1 kriteria penilaian 1
RESUME MATERI

A. SISTEM PENGAPIAN CDI

. MAGNET.
a. Magnet Flywheel.
- Magnet menyebakan pick up coil
dapat membangkitkan listrik.
- Magnet Flywheel dipasang di ujung
poros engkol dan ikut berputar pada
saat mesin bekerja.

b. Coil.
- Coil Pengisian (Charge Coil)
Menghasilkan arus listrik untuk
pengisian condensor di dalam unit
CDI.
- Pick Up Coil.
Membuat signal untuk memutuskan
/ mengisi arus di dalam condensor
pada unit CDI.

2. UNIT CDI (Capasitor Discgarge


Ignition)
- Persediaan arus listrik untuk lilitan
primer di dalam coil pengapian (Ignition
Coil).
- Mengatur waktu percikan.

3. COIL PENGAPIAN & BUSI


- Coil Pengapian (Ignition Coil):
Berfungsi untuk menghasilkan voltage
tinggi.
- Busi (Spark Plug):
Berfungsi untuk menghasilkan percikan
api.

MACAM MACAM SISTEM PENGAPIAN

Cara penyalaan bahan bakar pada motor bakar dibedakan menjadi 2 macam :

Penyalaan Sendiri Penyalaan dengan sistem


pengapian bunga api listri
Udara murni dimampatkan hingga mencapai tekanan tinggi yaitu kurang lebih 23 Bar hingga temperatur mencapai 700 sampai
9000C lalu bahan bakar diesel disemprotkan berupa kabut halus terjadilah pembakaran dengan sendiri,motor yang cara
pembakarannya demikian disebut motor diesel. Sistem pengapian sepedamotor selalu menggunakan sistem pengapian dengan

menggunakan percikan bunga api listrik karena tidak ada sepeda motor dengan mesin diesel.

Sistem Pengapian sepeda motor terbagi sebagai berikut :

1. pengapian konvensional (menggunakan platina)


 Pengapian DC (menggunakan sumber dari baterai )
 Pengapian AC (menggunakan sumber dari generator)

2. Pengapian elektronik (Capasitor Discharge Ignition / CDI)


 CDI – DC
 CDI – AC

1. sistem pengapian konvensional pada sepeda motor ada 2 macam :

 Sistem Pengapian DC (menggunakan Baterai sebagai sumber


tegangan)

Gambar 1. Sistem pengapian baterai dengan kontak pemutus konstruksi


sampai 1980

prinsip kerja dasar

Tegangan baterai 12V ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5000 s/d 25 Kv, Kemudian dialirkan
kebusi
Cara kerja :
Arus dari baterai masuk melalui kunci kontak mengalir melalui kumparan L1 koil pengapian
(primer koil) dan mengalir ke kontak pemutus menuju masa pada saat Kam tidak menekan
Kontak pemutus terbentuk medan magnet pada L1. Pada saat
kontak pemutus
Mulai terbuka akibat dari Kam yang mendorong kontak pemutus maka arus yang melalui
L1 hilang mendadak,kemagnetan hilang
mendadak dan kemagnetan memotong
kumparan
Sekunder koil L2 terjadi tegangan tinggi pada ujung kumparan L2
yang terhubung
dengan busi maka melompatlah tegangan tersebut berupa bunga api.

Sifat-sifat
Daya pengapian baik pada putaran rendah (bila tegangan baterai cukup).
Saat pangapian ditentukan oleh putaran mesin.
Saat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis

Campuran udara dan bahan bakar (bensin) pada menjelang akhir langkah Kompresi dibakar dengan loncatan bunga api
listrik pada celah elektroda busi yang demikian disebut motor otto/bensin

 Sistem Pengapian Magnet

.(b).Gambar
(a)Bagan Sistem pengapian magnet dengan kontak pemutus.
(b).Konstruksi system pengapian magnet
Prinsip kerja dasar

Pengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem pengapian

Cara kerja sistem pengapian magnet


Bila magnet berputar maka Kam akan berputar karena konstruksi kam menyatu
ditengah /satu poros dengan magnet.Maka dibangkitkan tegangan dan arus
bolak balik menuju kumparan primer koil pengapian tetapi jika kontak pemutus
dalam posisi menutup maka arus hanya dibuang melalui kontak pemutus ke
massa Tidak terbentuk medan magnet pada kumparan primer koil. Pada
saat kontak pemutus mulai terbuka tegangan yang dibangkitkan tidak lagi
dialirkan ke massa, maka pada saat itulah terjadi pengaliran mendadak ke
kumparan primer koil dan terjadilah tegangan tinggi pada kumparan sekunder.

Sifat-sifat
 Sumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai.
 Daya pengapian baik pada putaran tinggi.
 Putaran start harus lebih tinggi dari 200 rpm
 Sering digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor dengan isi silinder kecil.
Percikan bunga api yang kuat bisa didukung oleh system kerja salah satu
komponen system pengapian yaitu coil pengapian dengan cara menaikan
tegangan yang meloncat ke busi

Cara Menaikkan Tegangan

12 Volt 5000 – 25000 Volt

Tegangan baterai ( 12 V ) dinaikkan menjadi tegangan tinggi 5000  25000 Volt dengan
menggunakan transformator ( Koil ).
Dasar Tegangan
Transformasi tegangan berdasarkan Prinsip induksi magnetis

Medan magnet
Jika magnet digerak-gerakkan dekat
kumparan,maka :
 Terjadi kumparan medan magnet
 Timbul tegangan listrik. Tegangan
tersebut disebut tegangan induksi

Transformator
Jika pada sambungan primer transformator
dihubungkan dengan arus bolak – balik maka :

 Ada perubahan arus listrik


 Terjadi perubahan medan magnet
 Terjadi tegangan induksii
lampu menyala

c. Perbandingan tegangan
Perbandingan tegangan sebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan
 Jumlah lilitan sedikit tegangan induksi
kecil.
 Jumlah lilitan banyak tegangan induksi
besar.

Anda mungkin juga menyukai