Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Kesetaraan dan pemberdayaan gender

Konsep kunci Januari 2017

Perbedaan peluang dan hasil bagi perempuan dan laki-laki Laporan terbaru oleh lembaga global seperti Forum Ekonomi
merupakan hal yang umum di semua negara. Dunia, IMF, Bank Dunia dan ILO menunjukkan bahwa
kemajuan menuju kesetaraan gender telah terhenti di banyak
Wanita memiliki rata-rata tingkat partisipasi di tempat kerja yang lebih
bidang. Kesenjangan ekonomi antara perempuan dan laki-laki
rendah daripada pria, upah yang lebih rendah, dan pendapatan
meningkat karena perbedaan upah dan pekerjaan yang terus-
pensiun yang lebih rendah. Mereka memegang lebih sedikit kursi di
menerus, meskipun di banyak negara perempuan memiliki
parlemen nasional dan lebih sedikit peran senior di peradilan. Mereka
tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada laki-laki.
kurang terwakili di dewan perusahaan dan kecil kemungkinannya
untuk menjadi CEO atau memegang posisi senior di sektor publik.
Ketidaksetaraan gender yang terus terjadi dalam kehidupan
ekonomi dan politik semakin memprihatinkan masyarakat
Perempuan mengalami kemiskinan lebih sering dan lebih intens
internasional karena dampak negatifnya terhadap pertumbuhan
daripada laki-laki, melakukan sebagian besar pekerjaan perawatan
ekonomi, produktivitas, stabilitas, dan perdamaian. Kabar
yang tidak dibayar di rumah dan masyarakat, dan lebih sering menjadi
positifnya, ketidaksetaraan gender bisa dikurangi. Bukti penelitian
korban kekerasan domestik dan kekerasan seksual berbasis konflik
internasional menunjukkan jenis inisiatif kebijakan yang dapat
daripada laki-laki.
mempromosikan keadilan dan keadilan gender.

Kebijakan kesetaraan gender + lingkungan kelembagaan yang mendukung

Pemberdayaan

hasil kesetaraan gender yang lebih baik

CRICOS 00026A
ILO menggambarkan kesetaraan gender sebagai 'masalah hak
asasi manusia, keadilan sosial dan pembangunan berkelanjutan'.
Ini mendefinisikankesetaraan gendersebagai:
Penikmatan hak yang sama, kesempatan dan perlakuan oleh
laki-laki dan perempuan dan oleh anak laki-laki dan anak
perempuan di semua bidang kehidupan. Ini menegaskan
bahwa hak, tanggung jawab, status sosial, dan akses orang
terhadap sumber daya tidak bergantung pada apakah mereka
dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan. Namun demikian,
bukan berarti laki-laki dan perempuan adalah sama atau harus
menjadi sama ... kesetaraan gender mengandung arti bahwa
semua laki-laki dan perempuan bebas mengembangkan
kemampuan pribadinya dan membuat pilihan hidup tanpa
batasan yang ditentukan oleh stereotip atau prasangka
tentang peran gender atau karakteristik laki-laki dan
perempuan. Dalam konteks pekerjaan yang layak, kesetaraan
gender mencakup kesetaraan kesempatan dan perlakuan,
kesetaraan remunerasi dan akses ke lingkungan kerja yang
aman dan sehat, kesetaraan dalam berserikat dan
perundingan bersama, kesetaraan dalam memperoleh
pengembangan karir yang berarti,
Jalan menujuhasil kesetaraan gender yang lebih
besarterdiri dari tiga batu loncatan:
– kebijakan kesetaraan gender;
– lingkungan kelembagaan yang memungkinkan;
– Pemberdayaan perempuan.
Mencapai kesetaraan yang lebih besar antara perempuan dan
laki-laki dimungkinkan ketika ketiga aspek perubahan ini
diaktifkan.
Kebijakan untuk kesetaraan gender di tempat kerja
Bayaran yang sama untuk
Netral gender
wanita dan pria
Deskripsi pekerjaan
melakukan pekerjaan
dan rekrutmen
sama atau
kebijakan
nilai sebanding
Tidak ada diskriminasi
dalam upah per jam
antara penuh waktu fasilitas laktasi
dan paruh waktu
pekerja
CRICOS 00026A
kebijakan kesetaraan gender
Kebijakan kesetaraan gender adalah langkah-langkah yang
mendukung keadilan dalam perlakuan terhadap perempuan dan laki-
laki. Memperlakukan perempuan secara adil berarti bahwa strategi
kebijakan publik, bisnis dan sumber daya manusia harus
mempertimbangkan perbedaan pengalaman hidup perempuan dan
laki-laki, dan menerapkan kebijakan yang mengimbangi
pembagian kerja tradisional dan kerugian sosial
dan sejarah perempuan.
Di tempat kerja, kebijakan kesetaraan gender seperti cuti hamil
berbayar dan jaminan pekerjaan saat kembali bekerja, pengaturan
kerja yang fleksibel untuk karyawan dengan tanggung jawab
mengasuh dan cuti pengasuh, mengizinkan perempuan untuk tetap
terlibat dalam pekerjaan berbayar dan terikat pada angkatan kerja
bahkan saat mereka memberikan perawatan . Tempat kerja yang adil
akan memastikan upah yang sama untuk pekerjaan dengan nilai yang
sama atau sebanding dan mengurangi diskriminasi di tempat kerja
berdasarkan gender.
Kebijakan untuk mendukung retensi perempuan di tempat kerja
membantu mengubah sikap pemberi kerja, meruntuhkan
stereotipe gender, dan mendukung perlakuan adil bagi
perempuan dalam pelatihan, promosi, dan kepemimpinan. Di
beberapa negara kuota gender yang disahkan (biasanya
dianggap wajib) dan target (biasanya dipahami bersifat sukarela)
telah digunakan secara efektif untuk meningkatkan jumlah
perempuan yang dipekerjakan dalam posisi manajemen senior.
Kebijakan serupa dapat diterapkan untuk menarik perempuan ke
pekerjaan 'nontradisional'.
Bersalin berbayar
dan paternitas Hak untuk fleksibel
cuti dan pekerjaan jam kerja atau
jaminan aktif Pekerjaan paruh waktu
kembali bekerja
Kesetaraan gender
target/kuota masuk
Pengasuh yang dibayar pergi perekrutan dan
promosi ke senior
peran kepemimpinan
Prakarsa kesetaraan gender di tempat kerja dapat
menghilangkan banyak hambatan bagi partisipasi penuh dan
setara perempuan dalam angkatan kerja. Mereka membantu
menciptakan lapangan kerja yang setara bagi karyawan pria
dan wanita dalam perekrutan, retensi, promosi, dan
kepemimpinan, serta memberikan hasil positif untuk bisnis.
Tetapi untuk mencapai hasil kesetaraan gender, langkah-
langkah tersebut perlu didukung oleh lingkungan kelembagaan
yang mendukung.
Lingkungan kelembagaan yang mendukung
Kebijakan kesetaraan gender di tempat kerja sangat penting
tetapi tidak cukup untuk hasil kesetaraan. Kebijakan seperti itu
harus didukung oleh yang memungkinkan
lingkungan kelembagaan di mana perempuan dan laki-laki
memiliki hak yang sama.
Lingkungan kelembagaan dibentuk oleh kerangka legislatif
nasional, budaya tempat kerja dan gagasan normatif tentang
peran perempuan dan laki-laki dalam pekerjaan dan masyarakat.
Dalam lingkungan kelembagaan yang luas perempuan membuat
pilihan tentang kapan harus melakukan pekerjaan berbayar,
berapa banyak dan jenis pekerjaan berbayar apa yang harus
mereka kejar.
Undang-undang ketenagakerjaan dan diskriminasi yang peka gender,
budaya tempat kerja yang inklusif, media dan wacana publik tentang
peran positif perempuan dalam masyarakat mendukung penyerapan
dan keberhasilan kebijakan kesetaraan gender di tempat kerja.
Intervensi ini mempromosikan lingkungan kelembagaan yang
memfasilitasi kebebasan perempuan untuk memilih bagaimana
mereka ingin bekerja, peduli dan berkontribusi pada masyarakat.
Lingkungan kelembagaan yang memungkinkan memberdayakan
perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi dan kehidupan publik
dengan cara yang meningkatkan kesetaraan gender.
Kerangka kelembagaan untuk kesetaraan gender
jenis kelamin nasional-
Bayaran yang sama untuk
diskriminasi
sama dan
perundang-undangan atau
pekerjaan yang sebanding
tindakan afirmatif
legislasi
legislasi
perawatan nasional
infrastruktur – Aman dan
terutama berusia publik yang terjangkau
anak dan disabilitas mengangkut
peduli
CRICOS 00026A
Pemberdayaan perempuan
Pemberdayaan perempuan memainkan peran penting dalam
transformasi sosial ekonomi. Pakar gender terkemuka Naila
Kabeer mendefinisikan pemberdayaan sebagai 'proses di mana
mereka yang ditolak kemampuannya untuk membuat pilihan
memperoleh kemampuan semacam itu'.
Penelitian tentang pemberdayaan perempuan menunjukkan peran
penting yang dimainkan oleh lingkungan kelembagaan yang luas dalam
mendukung kebebasan perempuan untuk memilih bagaimana mereka
hidup dan bekerja.
Sumber daya dan kebijakan saja tidak cukup untuk
mempengaruhi perubahan dan mencapai kesetaraan gender.
Lingkungan kelembagaanlah yang menyediakan konteks di
mana sumber daya dan kebijakan tersebut dapat digunakan
secara strategis oleh perempuan (atau tidak).
Pemberdayaan karena itu dibentuk oleh:
– pengalaman dan kemampuan subyektif seseorang (atau
kelompok) untuk mengendalikan hidup mereka;
– akses ke sumber daya ekonomi dan bentuk kekuatan
sosial lainnya;
– lingkungan kelembagaan yang mendukung.
Pendekatan ini selaras dengan kerangka kapabilitas
berpengaruh dari ekonom dan peraih Nobel Amartya Sen.
Sen menarik perbedaan penting antara 'kemampuan' -
kombinasi tindakan potensial dan makhluk yang
mencerminkan kebebasan seseorang untuk menjalani satu
jenis kehidupan atau yang lain - dan 'berfungsi'
– apa yang sebenarnya dilakukan dan menjadi orang.
Dalam membuat perbedaan antara kapabilitas dan fungsi,
sumber daya ditempatkan dalam konteks kelembagaan
yang luas dan perhatian difokuskan pada
Diundang-undangkan
Pelecehan seksual perlindungan untuk
di tempat kerja pekerja dengan
legislasi keluarga dan perhatian
tanggung jawab
Wacana dan citra nasional yang positif
tentang perempuan dan anak perempuan dalam pendidikan,
politik dan kehidupan publik
struktur sosial, budaya dan kelembagaan yang membentuk kapasitas Berinvestasi pada perempuan untuk kesetaraan gender
seseorang untuk secara bebas mengerahkan mereka untuk mencapai

kehidupan yang mereka hargai. Ketika diterapkan pada wanita Kesetaraan gender menuntut bahwa perempuan dan laki-laki

pemberdayaan, pendekatan ini menyoroti pentingnya memiliki kebebasan yang sama untuk membuat pilihan tentang

hak pilihan dan suara perempuan sebagai bagian dari kehidupan yang ingin mereka jalani tanpa terhalang oleh stereotip,

proses pemberdayaan ekonomi yang memberikan hasil peran dan prasangka gender dan bahwa hak-hak mereka,

kesetaraan gender. tanggung jawab dan kesempatan sebagai warga negara tidak
ditentukan oleh apakah mereka dilahirkan laki-laki atau perempuan.

Langkah-langkah kesetaraan gender yang disampaikan dalam konteks

lingkungan kelembagaan yang memungkinkan akan mendukung
pemberdayaan perempuan dan mempromosikan hasil kesetaraan
gender. Ini adalah proyek jangka panjang, tetapi dimulai dengan
intervensi sederhana yang dirancang dengan baik di tempat kerja dan
mengubah sikap – seperti kesetaraan kesempatan bagi perempuan
dan laki-laki dalam perekrutan, promosi dan kepemimpinan; upah yang
sama; akses yang setara ke perwakilan serikat pekerja dan
perundingan bersama, perlindungan maternitas; dan akses yang
setara terhadap kebijakan yang membantu merekonsiliasi pekerjaan
dan tanggung jawab keluarga.

Mempromosikan langkah-langkah kesetaraan gender adalah cara

berinvestasi pada perempuan dan meningkatkan kehidupan mereka,
kehidupan orang-orang yang mereka sayangi, dan masyarakat luas.
Berinvestasi pada wanita juga akan menghasilkan hasil bisnis yang
lebih baik, keamanan sosial-ekonomi dan masyarakat yang lebih adil.

Dr. Elizabeth Hilladalah Dosen Senior di Departemen

Ekonomi Politik. Penelitiannya berfokus pada gender,
pekerjaan, dan perawatan di negara maju dan
berkembang. Penelitian ini didukung oleh Pemerintah
Australia melalui Investing in Women Initiative, sebuah
program dari Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan.

Pusat Asia Tenggara Sydney| Dr. Elizabeth Hill T+61 2

9114 1481 |eelizabeth.hill@sydney.edu.au W
sydney.edu.au/southeast-asia-centre

CRICOS 00026A