Debate Motion Foreign Lecturer
Debate Motion Foreign Lecturer
Dosen Asing
Rabu 02 Mei 2018 13:58 WIB
4
0
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan
sambutan dalam acara peresmian kapal penangkap cumi dan kapal cepat di Jakarta, Sabtu, (7/4).
REPUBLIKA.CO.ID,
Soal Dosen Asing, Menristek: Dosen Indonesia Lebih Banyak yang ke Luar Negeri
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan jumlah dosen asing yang bekerja di perguruan tinggi
di Indonesia masih terbilang sedikit. Nasir menyebutkan bahkan jumlahnya lebih banyak dosen
Indonesia yang mengajar di luar negeri yakni tak lebih dari 1.000 dosen.
"(Dosen asing) masih kecil lagi, lebih kecil lagi. Masih di bawah 200. Masih banyak (dosen) kita
keluar negeri," kata Nasir usai upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di
Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Rabu (2/5).
Menurutnya kedatangan dosen asing bukan untuk mengesampingkan tenaga pendidik lokal.
Melainkan untuk kolaborasi dalam rangka meningkatkan reputasi kampus di Indonesia.
Ia mengatakan keberadaan dosen asing ini adalah untuk mendukung perguruan tinggi di
Indonesia menjadi kelas dunia. Harus ada kolaborasi antara dosen lokal dengan dosen asing
untuk menjadi kampus bertaraf internasional.
"Kami targetkan ada peningkatan mutu pendidikan. Indonesia berkolaborasi dengan dosen luar
negeri, kami targetkan Perguruan tinggi yang besar bisa masuk 10 atau lima orang dosen
berkolaborasi, kalau lebih besar lebih bagus untuk PT masing masing," tuturnya.
Ia mencontohkan penerapan dosen asing yang dilakukan King Abdulaziz University (KAU) di
Arab Saudi membuktikan kenazikan mutu dan kualitas kampus tersebut. Universitas itu kini
berada di posisi 189 perguruan tinggi tingkat dunia. Padahal sebelumnya tidak pernah mencapai
posisi 500.
"Kita yg tertinggi baru 277.Kita yang sudah masuk 500 dunia dan mereka belum tetapi sekarang
sudah 189 dunia jauh lebih tinggi.Apa yang dilakukan, maka mau tidak mau kita harus
berkolaborasi, apakah itu akan mendesak dosen luar negeri? Nggak akan, berkolaborasi pasti
akan sinergi," ujarnya.
Ia menuturkan kebijakan tenaga kerja asing (TKA) yang sedang diperbincangkan bukan
memberikan ruang untuk TKA lebih banyak bekerja di Indonesia. Tetapi mempermudah
perizinan namun sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk untuk dosen asing.
Ia menyebutkan selama ini kampus-kampus sudah mendatangkan dosen asing untum memenuhi
kebutuhan pengajar sesuai dengan bidangnya. Namun ada beberapa kendala yang harus dicari
solusi terutama terkait perizinan.
"Tenaga kerja asing yang lagi geger itu, itu sebenarnya nggak ada, tapi menyederhanakan.
Tadinya kalau orang (dosen asing) akan tinggal di Indonesia dalam hal ini berkolaborasi satu
tahun. Mereka nggak bisa, satu bulan keluar lagi, nanti masuk lagi. Itu biayanya mahal. Bagi
Perguruan Tinggi juga itu akan berat," kata dia.
Ia mengatakan pihak kampus juga harus memahami dengan benar kebijakan ini. Dengan tujuan
kolaborasi dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi, ia meyakini pihak kampus akan sangat
mendukungnya
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google
Share on linkedin
Share on Path
Share on Pinterest
whatsapp
Share on mail
copy link
Toggle
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google
Share on Path
whatsapp
Toggle
0TOTAL SHARE
Share on Pinterest
Share on linkedin
Share on mail
copy link
AAA
0 Komentar
Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kemristekdikti
Ali Ghufron Mukti mengatakan jumlah dosen di Indonesia sebanyak 277.000. Dengan demikian,
kedatangan 200 dosen asing tentu tidak akan mengancam dosen-dosen di Tanah Air. Hal
sebaliknya, para dosen itu akan meningkatkan iklim pendidikan tinggi di Tanah Air.
BERITA TERKAIT +
Kualitas Lulusan Pendidikan Masih Rendah, Tenaga Pendidik Harus "Naik Kelas"
Jelang Pilkada, Menristekdikti: Perguruan Tinggi Bukan Pencetak Hoax
Datangkan Dosen Asing, Kemristekdikti Kucurkan Anggaran Rp300 Miliar
"Justru keberadaan dosen asing itu untuk membantu dosen-dosen kita. Dalam hal penelitian kita
masih lemah, nanti para dosen asing ini yang akan membantu," ujar Ghufron di Jakarta, baru-
baru ini.
Fakta hari ini, sambung dia, dosen-dosen di Indonesia masih disibukan dengan mengajar,
sehingga lemah dalam penelitian. Keberadaan dosen asing ini diharapkan dapat memperkuat
penelitian para dosen lokal. Rencananya, para dosen asing tersebut akan berada di Indonesia
selama dua tahun.
Sementara terkait visa para dosen asing tersebut, diakui Ghufron, masih ada sejumlah masalah.
Sebab, belum ada aturan visa untuk para dosen ini. Ghufron mengatakan, pihaknya akan
mengupayakan agar persoalan visa dapat segera diselesaikan.
Sebelumnya, Kemristekdikti berencana mengundang dosen dari perguruan tinggi luar negeri ke
Indonesia. Para dosen asing itu rencananya akan mengajar dan berkolaborasi dengan perguruan
tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Tanah Air.
Untuk mendatangkan dosen asing, pihaknya mengucurkan anggaran Rp250 miliar hingga Rp300
miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk penggajian para dosen, akomodasi dan biaya
lain-lain. Gaji dosen asing, kata dia, mulai dari 0 hingga USD5000 tiap bulannya.
(sus)
TAG :
pendidikan tinggi
kemristekdikti
Dosen Asing