DEVANDY ONTHONI
JOHAN MANGARE
Jaringan komputer
Sejarah
Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an
di Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I
di laboratorium Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken.
Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang
harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu
kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa
dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai
terciptanya super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang
tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang
dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan
(network) komputer diaplikasikan.[4]Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri
ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host)
komputer.[4] Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.[4] Departemen Pertahanan
Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga
membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5] Program riset ini dikenal dengan
nama ARPANET.[5] Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan
satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.
[5]
Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses
distribusi (Distributed Processing).[3] Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan
sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap hostkomputer.[3] Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan
perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dantelekomunikasi, karena selain proses
yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam
satu perintah dari komputer pusat.[3]
Klasifikasi
JENIS-JENIS JARINGAN
Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri,
berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses
sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber
daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang
pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan
menggunakan aplikasi yang sesuai.
Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan
menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.
B ) Metropolitan Area Network ( MAN )
2. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara
unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
A ) Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator.
Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari
satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung
ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang
kabel.
Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya,
kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke
satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server,
dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server,
yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data
dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7
komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan
data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus
maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.
Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel Coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan
terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan
lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-
sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang
dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan
maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber
optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan
dengan client atau node.).
Kelebihan
Kekurangan
Penanganan
Perlunya disiapkan node tengah cadangan.
C ) Topologi Ring
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau
mesin lainnya.
Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak
sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Disebut juga client-server terdiri atas server yang biasanya menggunakan sistem
windows 2000 server.
c.Sinyal tersebut diterima oleh BTS dan sinyal tersebut diteruskan ke pusat
telekomunikasi.
Teknodaily.com kali ini akan membahas tentang ‘Pengertian dan Jenis-Jenis Kabel Jaringan Komputer‘.
Jika Anda sudah pernah membaca artikel kami sebelumnya yang berjudul [Macam-Macam Perangkat
Keras Jaringan Komputer], tentu Anda akan dapat mengetahui bahwa kabel jaringan merupakan salah
satu komponen yang berperan sangat penting guna membangun sebuah jaringan komputer yang baik.
Untuk memahami apa itu kabel jaringan komputer secara lebih mendalam, kami akan membagi artikel ini
dalam dua sub-judul yang diurai secara rinci mengenai pengertian, jenis-jenis, fungsi dari kabel jaringan
komputer itu sendiri. Dengan begitu maka diharapkan artikel ini dapat menjadi informasi yang berguna,
terutama bagi Anda yang sedang membutuhkannya.
Setidaknya ada 3 macam tipe kabel yang masuk dalam kategori kabel jaringan komputer. Untuk
memahami apa saja jenis kabel jaringan komputer termasuk bagaimana kriteria dan cara
penggunaannya, berikut ini kami hadirkan ulasan lengkapnya untuk Anda :
1. Kabel Coaxial
Ini merupakan kabel jaringan komputer yang memiliki tampilan fisik terdiri dari kawat tembaga sebagai
inti, yang dilapisi oleh isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar. Kemudian pembungkusnya
menggunakan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar.
Kabel Coaxial umumnya digunakan sebagai kabel jaringan komputer untuk topologi bus dan ring, tetapi
beberapa produk LAN di jaman yang modern ini kebanyakan sudah tidak lagi mendukung koneksi kabel
Coaxial. Pasalnya kekurangan yang bisa ditemukan dari kabel jaringan komputer yang satu ini adalah
jangkauan dan keandalannya yang sangat terbatas. Terlebih lagi sejak kehadiran kabel Twisted Pair yang
dianggap lebih efisien dan fleksibel, alhasil kabel jaringan Coaxial cenderung ditinggalkan.
2. Kabel Twisted Pair
Ini merupakan kabel jaringan komputer yang memiliki tampilan fisik terdiri dari pasangan-pasangan
kabel yang disusun secara berlilitan atau membentuk spiral. Kabel Twisted Pair ini dibagi lagi menjadi 3
jenis yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), kabel FTP (Foiled Twisted Pair) dan kabel STP
(Shielded Twisted Pair).
Meskipun secara umum kabel UTP, FTP dan STP memiliki susunan kabel yang sama, namun terdapat
perbedaan material dan bahan pembungkus yang digunakan sehingga memberi dampak yang berbeda
pula dari segi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing kabel.
Kabel UTP sesuai dengan namanya (Unshielded) tidak dibekali dengan lapisan pelindung berupa
alumunium foil sehingga rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang tinggi. Sementara kabel
FTP dan kabel STP dibekali dengan pelindung (Shielded) sehingga memiliki kemampuan lebih untuk
bertahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
Adanya perbedaan harga dan material yang digunakan membuat ketiga kabel tersebut memiliki
penggemarnya masing-masing ketika digunakan sebagai kabel untuk jaringan komputer. Hanya saja kabel
UTP menjadi yang paling populer dibanding kabel FTP dan kabel STP karena harganya lebih murah serta
material yang tipis dan lunak sehingga lebih mudah dalam proses instalasinya.
Kelebihan yang dimiliki oleh kabel UTP tersebut tak hanya membuatnya lebih sering digunakan
ketimbang kabel FTP dan STP saja, melainkan juga menjadi salah satu faktor kenapa kabel jenis ini lebih
populer dibandingkan dua jenis kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial dan kabel Fiber Optic.
3. Kabel Fiber Optic
Ini merupakan kabel jaringan komputer yang boleh dikatakan sebagai model yang dibuat dengan
teknologi paling baru. Karena lebih canggih ketimbang dua jenis kabel jaringan komputer lainnya
(Coaxial dan Twisted Pair), tak aneh jika kabel Fiber Optic memiliki segudang kelebihan yang salah
satunya yakni kemampuan dalam hal transfer data yang terbilang sangat cepat.
Kabel Fiber Optic awalnya ditujukan untuk jaringan backbone (Tulang Punggung) seperti yang dapat
ditemukan pada instalasi jaringan besar di perusahaan multinasional yang membutuhkan kecepatan lebih
dalam dan lebih cepat, atau tempat-tempat besar lainnya yang butuh konsep perancangan jaringan
komputer untuk antar lantai atau antar gedung.
Namun seiring dengan kemajuan jaman, belakangan ini penggunaan kabel Fiber Optic untuk jaringan
biasa seperti LAN, WAN ataupun MAN sudah jamak ditemukan karena dianggap dapat menyuguhkan
performa yang lebih baik dibandingkan kabel jaringan komputer lainnya.
Terlepas dari banyak kelebihan yang dimilikinya, tetap saja kabel jaringan komputer yang satu ini belum
mampu mengalahkan tingkat popularitas kabel Twisted Pair karena harga kabel Fiber Optic sendiri
cenderung sangat mahal sehingga jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke bawah,
belum lagi biaya instalasinya yang juga tidak murah karena dibutuhkan penanganan dan peralatan-
peraltan yang khusus pula.
FUNGSI KABEL JARINGAN
Sesuai dengan pengertiannya, fungsi kabel jaringan komputer yang utama adalah sebagai penghubung
antar satu perangkat jaringan ke perangkat jaringan lain atau untuk menghubungkan dua atau lebih
komputer untuk berbagi sumber daya. Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa lewat kabel
jaringan komputer-lah transmisi data dalam suatu jaringan komputer dapat diaruskan dengan baik dan
tepat sasaran, atau dengan kata lain mengemban tugas sebagai media transmisi untuk membangun sebuah
jaringan komputer. Baik antara komputer dengan komputer, dari server ke switch/hub dan lain lain, atau
antara satu user dengan user lainnya yang berada di dalam satu wilayah lokal.
Sekian dulu artikel yang kami beri judul ‘Pengertian dan Jenis-Jenis Kabel Jaringan Komputer‘ ini
kami sampaikan pada Anda. Tentu saja artikel ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan makalah
jaringan komputer, ataupun beberapa kepentingan lainnya yang berhubungan dengan pengetahuan
komputer secara umum. Akhir kata kami ucapkan terima kasih karena sudah membaca dan semoga
bermanfaat.
Alamat IP
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host
dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan
128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada
jaringan Internet berbasis TCP/IP.
Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Alamat multicast IPv6,
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
yaitu FF00:/8
AAAA Resource
Resolusi alamatDNS A Resource Record (Single A)
Record(Quad A)
Sejarah Perkembangan Software Komputer
1. Era Pioneer. Pada Era Pioneer ini bentuk software komputer pada awalnya adalah
sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer, Cara dalam mengakses
komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi. Penggunaan
komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program digunakan untuk sebuah
mesin tertentu dan untuk tujuan tertentu. Di era ini software komputer merupakan satu
kesatuan dengan sebuahhardware komputer.
2. Era Stabil. Pada Era Stabil ini baris-baris perintah software komputer yang dijalankan oleh
komputer bukan lagi satu-satu, tapi sudah banyak proses yang di lakukan secara bersamaan
(multi tasking). Software Komputer pada era ini juga mampu menyelesaikan banyak pengguna
(multi user) dan secara cepat/langsung (real time). Di era ini jugalah mulai di kenal sistem
basis data, yang memisahkan antara program dan data .
3. Era Mikro. Pada Era Mikro ini software komputer dapat dibedakan menjadi beberapa
bagian yaitu Software Sistem (Windows, Linux, Machintos, dll), Software Aplikasi
(Ms.Office,OpenOffice, dll) dan Languange Software/Bahasa Pemograman (Assembler, Visual
Basic, Delphi, dll)
4. Era Modern. Pada Era Modern ini software komputer tidak hanya untuk
sebuah komputertetapi sebuah handphone pun telah di lengkapi dengan sebuah software
sistem seperti Android, Symbian, dll. Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh software
komputer pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, software komputer sekarang
juga mulai bisa mengenal suara dan gambar.