Anda di halaman 1dari 25

Mohammad Rofik, S.

Kom – KSL Pamekasan


Jaringan Komputer

A. Definisi
Jaringan Komputer adalah jaringan telekomonikasi yang memungkinkan antar komputer dapat
saling berkomunikasi. Sumber : (Wikipedia)
Jika di lihat dari kata dasarnya Jaringan yang dalam bahasa inggrisnya adalah Network yang
mana dapat pula diartikan Hubungan berarti jaringan komputer dapat diartikan sebagai hubungan
komputer.
Oleh karena alasan di atas, jadi saya menyimpulkan bahwa jaringan komputer adalah dua atau
lebih komputer yang saling terhubung atau Hubungan antara dua komputer atau lebih.
B. Manfaat Jaringan Komputer
Terdapat banyak sekali manfaat jaringan komputer, antara lain :
1. Dengan jaringan komputer, kita bisa mengakses file yang kita miliki sekaligus file orang lain yang
telah diseberluaskan melalui suatu jaringan, semisal jaringan internet.
2. Melalui jaringan komputer, kita bisa melakukan proses pengiriman data secara cepat dan efisien.
3. Jaringan komputer membantu seseorang berhubungan dengan orang lain dari berbagai negara dengan
mudah.
4. Selain itu, pengguna juga dapat mengirim teks, gambar, audio, maupun video secara real time dengan
bantuan jaringan komputer.
5. Kita dapat mengakses berita atau informasi dengan sangat mudah melalui internet dikarenakan
internet merupakan salah satu contoh jaringan komputer.
6. Misalkan dalam suatu kantor memerlukan printer, kita tidak perlu membeli printer sejumlah dengan
komputer yang terdapat pada kantor tersebut. Kita cukup membeli satu printer saja untuk digunakan
oleh semua karyawan kantor tersebut dengan bantuan jaringan komputer.
C. Sejarah Jaringan Komputer
Jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di
Amerika yang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell
dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard Aiken. Pada mulanya proyek
tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk
mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch
Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.
Kemudian pada tahun 1950-an ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya
super komputer, maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk
itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time
Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada
sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang
terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen
Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk
jaringan organik pada tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Pada tahun 1970,
sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling
berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan
bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah
digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer
mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang
mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari
komputer pusat.
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email)
yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan,
sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga
diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan
komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University
College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota
jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf
dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran
International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan
surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah
lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama
USENET (User Network) pada tahun 1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang
baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga
berhubungan dengan video link.
Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol
resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah
Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang
kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan
Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan
EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984
diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS.
Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987,
jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.
Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan
Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC
yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung
dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling
berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan.
Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang
sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang
lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World
Wide Web.
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada
tahun 1992. Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan pada tahun 1994, situs-
situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja
melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama Yahoo!
didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0. (Wikipedia)
D. Macam-Macam Jaringan Komputer
Pada umumnya Jaringan Komputer dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu berdasarkan
jangkauan, distribusi data, media transmisi, pemprosesan data, dan berdasarkan topologi.
1. Berdasarkan Jangkauan

Ada 3 macam Jaringan Komputer ditinjau berdasarkan Jangkauan Geografis.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


a. LAN (Local Area Network)
Local Area Network atau yang sering disingkat dengan LAN merupakan jaringan yang hanya
mencakup wilayah kecil saja, semisal warnet, kantor, atau sekolah. Umumnya jaringan LAN luas
areanya tidak jauh dari 1 km persegi. Biasanya jaringan LAN menggunakan teknologi IEEE 802.3
Ethernet yang mempunyai kecepatan transfer data sekitar 10, 100, bahkan 1000 MB/s. Selain
menggunakan teknologi Ethernet, tak sedikit juga yang menggunakan teknologi nirkabel seperti Wi-
fi untuk jaringan LAN.

b. MAN (Metropolitan Area Network)


Metropolitan Area Network atau MAN merupakan jaringan yang mencakup suatu kota
dengan dibekali kecepatan transfer data yang tinggi. Bisa dibilang, jaringan MAN merupakan
gabungan dari beberapa jaringan LAN. Jangakauan dari jaringan MAN berkisar 10-50 km. MAN
hanya memiliki satu atau dua kabel dan tidak dilengkapi dengan elemen switching yang berfungsi
membuat rancangan menjadi lebih simple.

c. WAN (Wide Area Network)


Wide Area Network atau WAN merupakan jaringan yang jangkauannya mencakup daerah
geografis yang luas, semisal sebuah negara bahkan benua. WAN umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih jaringan lokal sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan
pengguna lain meskipun berada di lokasi yang berbebeda.
2. Berdasarkan Distribusi Data

Berdasarkan distribusi sumber informasi/data, jaringan komputer dibagi menjadi 2.

a. Jaringan Terpusat
Yang dimaksud jaringan terpusat adalah jaringan yang terdiri dari komputer client dan
komputer server dimana komputer client bertugas sebagai perantara dalam mengakses sumber
informasi/ data yang berasal dari komputer server. Dalam jaringan terpusat, terdapat istilah dumb
terminal (terminal bisu), dimana terminal ini tidak memiliki alat pemroses data.

Gambar 1. Jaringan Terpusat

b. Jaringan Terdistribusi

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Jaringan ini merupakan hasil perpaduan dari beberapa jaringan terpusat sehingga
memungkinkan beberapa komputer server dan client yang saling terhubung membentuk suatu sistem
jaringan tertentu.

Gambar 2. Jaringan Terdistribusi

3. Berdasarkan Media Transmisi

Ada 2 macam jaringan komputer ditinjau berdasarkan Media Transmisi.

a. Jaringan Berkabel (Wired Network)


Media transmisi data yang digunakan dalam jaringan ini berupa kabel. Kabel tersebut
digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya agar bisa saling bertukar
informasi/data atau terhubung dengan internet. Salah satu media transmisi yang digunakan dalam
wired network adalah kabel UTP.

Gambar 3. Kabel UTP

b. Jaringan Tanpa Kabel/Nirkabel (Wireless Network)


Dalam jaringan ini diperlukan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi datanya.
Berbeda dengan jaringan berkabel (wired network), jaringan ini tidak menggunakan kabel untuk
bertukar informasi/ data dengan komputer lain melainkan menggunakan gelombang elektromagnetik
untuk mengirimkan sinyal informasi/ data antar komputer satu dengan komputer lainnya. Wireless
adapter, salah satu media transmisi yang digunakan dalam wireless network.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


4. Berdasarkan Pemprosesan Data

Berdasarkan data yang diproses, jaringan komputer dibagi menjadi 2.

a. Jaringan Client – Server


Jaringan ini terdiri dari satu atau lebih komputer server dan komputer client. Biasanya terdiri
dari satu komputer server dan beberapa komputer client. Komputer server bertugas menyediakan
sumber daya data, sedangkan komputer client hanya dapat menggunakan sumber daya data tersebut.

b. Jaringan Peer to Peer


Dalam jaringan ini, masing-masing komputer, baik itu komputer server maupun komputer
client mempunyai kedudukan yang sama. Jadi, komputer server dapat menjadi komputer client, dan
sebaliknya komputer client juga dapat menjadi komputer server.

5. Berdasarkan Topologi

Topologi jaringan merupakan suatu bentuk/struktur jaringan yang menghubungkan antar


komputer satu dengan yang lain.

Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan
masing-masing topologi jaringan yang akan kita gunakan. Berikut jenis-jenis topologi jaringan
beserta kelebihan dan kekurangannya :
1. Topologi Bus

Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya.
Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan
dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.

Gambar 4. Topologi Bus

Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan
pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end.

Kelebihan Topologi Bus :


1. Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
2. Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
3. Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan.

Kekurangan Topologi Bus :

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


1. Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat
mengganggu komputer workstation/client yang lain.
2. Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi
tabrakan data pada topologi ini.
3. Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.
2. Topologi Star

Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya
menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.

Gambar 5. Topologi Star

Kelebihan Topologi Star :


1. Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan
tidak mempengaruhi komputer yang lain.
2. Bersifat fleksibel.
3. Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
4. Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan Topologi Star :
1. Jika switch/hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer
yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
2. Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.
3. Topologi Ring

Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu
komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya
topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer
lainnya.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 6. Topologi Ring

Kelebihan Topologi Ring :


1. Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
2. Mudah diimplementasikan.
3. Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
4. Biaya instalasi cukup murah.

Kekurangan Topologi Ring :


1. Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
2. Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
3. Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
4. Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).
4. Topologi Mesh

Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang
banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.

Gambar 7. Topologi Mesh

Kelebihan Topologi Mesh :


1. Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya
tabrakan data (collision).
2. Besar bandwidth yang cukup lebar.
Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan
3. Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.
Kekurangan Topologi Mesh :
1. Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
2. Membutuhkan banyak kabel.
3. Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.
5. Topologi Peer to Peer

Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya
menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.

Gambar 8. Topologi Peer to Peer

Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer
untuk proses pertukaran data.
Kelebihan Topologi Peer to Peer :
1. Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
2. Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
3. Instalasi jaringan yang cukup mudah.

Kekurangan Topologi Peer to Peer :


1. Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
2. Sulit dikembangkan.
3. Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
4. Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.
6. Topologi Linier

Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya
menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.

Gambar 9. Topologi Linier

Kelebihan Topologi Linier :


1. Mudah dikembangkan.
2. Membutuhkan sedikit kabel.
3. Tidak memperlukan kendali pusat.
4. Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.

Kekurangan Topologi Linier :

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


1. Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
2. Keamanan data kurang baik.
7. Topologi Tree

Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga
topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan
hirarki yang berbeda-beda.

Gambar 10. Topologi Tree

Kelebihan Topologi Tree :


1. Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan
mudah.
2. Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.

Kekurangan Topologi Tree :


1. Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang
terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah.
2. Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
3. Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.
8. Topologi Hybrid

Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada
saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi
tersebut membentuk topologi hybrid.

Gambar 11. Topologi Hybrid


Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan
Kelebihan Topologi Hybrid :
1. Freksibel.
2. Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.
Kekurangan Topologi Hybrid :
1. Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
2. Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
3. Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat
topologi yang berbeda-beda.

Sumber : (nesabamedia.com)
E. Peralatan Jaringan Komputer
Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu
dalam pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko-toko
komputer dengan harga yang cukup murah. Berikut ini adalah peralatan – peralatan yang harus anda
ketahui jika hendak membuat jaringan komputer.

1. Network Interface Card (NIC)

NIC merupakan kartu jaringan yang terpasang pada komputer atau PC yang berfungsi
untuk dapat berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN. Setiap kartu jaringan
memiliki MAC Address (medium acces control) yang unik. Unik di sini artinya tidak ada satupun
komputer di dunia ini yang memiliki kartu jaringan dengan mac address yang sama atau dengan kata
lain satu komputer mempunyai no alamat tersendiri.

Gambar 12. Network Interface Card (NIC)

2. Hub

Hub Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1 (Phisycal Layer).
Fungsinya menerima sinyal dari suatu komputer kemudian mentransmisikannya ke komputer yang
lain. Hub tidak mengenal MAC Address, sehingga tidak dapat memilah data mana yang harus
ditransmisikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya collition atau tabrakan data pada suatu
jaringan. Hub ada yang bersifat aktif dan ada juga yang pasif. Hub memiliki beberapak port tempat
meletakan atau memasang kabel dengan konektor RJ 45.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 13. Hub

3. Switch

Hampir sama dengan Hub. Bekerja pada OSI layer 2 (Data Link Layer). Bedanya dengan hub
switch sudah mengenal mac address sehingga sudah bisa mengatasi terjadinya collition atau
tabarakan data. Sudah memiliki jalur trasnmisi full duplex dimana memiliki dua jalur terpisah antara
transmiter dan receiver.

Gambar 14. Switch

4. Router

Router bekerja pada OSI layer 3 (network layer). berfungsi untuk penghubung atau penerus
paket data antara dua segmen jaringan yang berbeda atau lebih.

Gambar 15. Router

5. Repeater

Sesuai dengan arti katanya pengulang, repeater berfungsi untuk menerima dan menguatkan
kembali sinyal yang diterima untuk kembali dipancarkan ke tempat yang lebih jauh. Dengan repeater
kita dapat menghubungkan perangkat pada jarak yang berjauhan.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 16. Repeater

6. Modem

Modem merupakan singkatan dari modulator dan demodulator. Peralatan ini berfungsi untuk
mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya. Modem ini digunakan jika kita ingin
menghubungkan komputer kita ke jaringan internet. Berdasarkan letaknya modem ini dapat kita
bedakan menjadi dua jenis yaitu:

a. Modem Internal : terpasang di dalam PC atau komputer kita.


b. Modem Eksternal : terpasang di luar komputer atau laptop.

Gambar 17. Modem

7. Konektor

Konektor Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk penghubung kabel. konektor
ini terpasang pada ujung – ujung kabel. Konektor bisa berupa BNC, RJ 11, RJ 45 atau ST.

Gambar 18. Konektor


Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan
8. Crimping Tools

Crimping Tool atau Tang Krimping merupakan peralatan jaringan yang dapat digunakan
untuk memasang konektor RJ 45 pada kabel UTP.

Gambar 19. Crimping Tools

9. Cable Tester

Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur sambungan kabel. Dengan
menggunakan alat ini kita dapat mengetahui apakah kabel jaringan yang kita gunakan tersambung
dengan baik atau tidak.

Gambar 20. Cable Tester

Untuk dapat mengetahui sambungan kabel baik atau tidak, kita harus memahami pengkabelan
atau pola hubungan pemasangan kabel pada konektor, sebab jenis pemasangan kabel ini akan
mempengaruhi urutan hidup lampu indikator pada cable tester.
F. Kabel Jaringan
Komputer membutuhkan media transmisi untuk dapat terhubung dan melakukan segala bentuk
kegiatan di sebuah jaringan komputer. Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah
kabel. Kabel digunakan untuk menghubungkan antara suatu server dengan workstation atau client dan
sebaliknya.
Terdapat berbagai macam jenis kabel yang bisa anda gunakan dalam membangun sebuah
jaringan komputer, misalnya kabel coaxial, kabel twisted pair dan kabel fiber optic.
1. Kabel Coaxial

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Kabel coaxial merupakan kabel yang digunakan untuk mentransmisikan signal elektrik
dengan frekuensi tinggi melalui inti core tunggalnya. Umumnya kita ketahui bahwa kabel coaxial
digunakan untuk menghubungkan televisi dengan perangkat antena. Namun kabel jenis coaxial juga
dapat kita gunakan untuk membangun jaringan komputer, menghubungkan ke internet, dan juga
sebagai jalur radio.

Kabel coaxial terdiri dari beberapa lapisan, masing-masing lapisan memiliki peran yang
berbeda dalam melindungi inti core. Lapisan pertama disebut insulator yang berfungsi untuk
melindungi inti core dan mencegah terjadinya crosstalk. Pada lapisan berikutnya terdapat shield yang
berperan untuk mencegah gangguan elektromagnetik dari luar yang dapat mengganggu signal data
dan juga mencegah terjadinya kebocoran signal. Shield ini memiliki dua macam bentuk, yaitu bentuk
anyaman kabel dan bentuk foil. Pada lapisan terakhir dari kabel coaxial disebut jacket yang berperan
untuk melindungi kabel dari kelembapan dan kondisi lingkungan disekitarnya.

Gambar 21. Kabel Coaxial

Kabel coaxial dulunya sangat populer digunakan untuk jaringan ethernet sekitar pada tahun
1980-an hingga awal tahun 1990. Kabel coaxial sendiri memiliki dua macam jenis yaitu thinet
dengan standar 10BASE2 dan thicknet dengan standar 10BASE5. Namun saat ini penggunaan kabel
coaxial pada jaringan komputer telah digantikan dengan kabel jenis twisted pair, disebabkan karena
bentuk fisik dari kabel coaxial yang terkesan kaku sehingga menyebkan kesulitan ketika akan
melakukan pemasangan dan perawatan pada kabel.
2. Kabel Twisted Pair

Kabel jenis twisted pair merupakan kabel yang populer digunakan dalam jaringan komputer.
Kabel jenis ini telah menggantikan peran dari kabel coaxial dalam membangun jaringan komputer
karena kecepatan, kehandalan serta kemudahannya dari kabel jenis twisted pair bila dibandingkan
dengan kabel jenis coaxial.

Kabel twisted pair terdiri dari delapan buah kabel dengan warna unik yang dililit berpasang-
pasangan, hal ini bertujuan untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 22. Kabel Twisted Pair

Kabel jenis twisted pair memiliki berbagai macam jenis kategori dengan kemampuan
transmisi data yang berbeda, hingga artikel ini diterbitkan kategori twisted pair yang terbaru adalah
CAT 7 dengan kecepatan transmisi data hingga 10Gbps. Kabel twisted pair memiliki dua jenis
standar yang sudah ditetapkan oleh industri, masing-masing jenis tersebut memiliki kelebihan
tersendiri. Adapun jenis kabel twisted pair yaitu :

c. Unshield Twisted Pair (UTP)

Seperti namanya Unshield Twisted Pair yang berarti kabel twisted pair jenis ini tidak
dilengkapi dengan shield yang melindungi dari gangguan elektromagnetik. Kabel jenis ini
memiliki harga yang lebih murah dibandingkan kabel jenis STP sehingga cocok digunakan pada
jaringan rumahan dan bahkan untuk kantor yang membutuhkan biaya rendah.

d. Shield Twisted Pair

Shield Twisted Pair merupakan jenis kabel yang memiliki shield yang melindungi dari
gangguan elektromagnetik. Kabel jenis ini memiliki harga yang lebih mahal dari jenis UTP
karena dilengkapi dengan shield yang membungkus sepanjang kabel, yang juga membuat kabel
sedikit kaku dan lebih berat. Kabel jenis ini cocok untuk digunakan pada perusahaan skala besar
yang membutuhkan kinerja yang maksimal.
3. Kabel Fiber Optic

Kabel fiber optic sedikit berbeda dengan jenis kabel yang sudah dibahas sebelumnya. Karena
kabel jenis fiber optic tidak menggunakan tembaga untuk penghantarnya, melainkan menggunakan
serat kaca tipis yang digunakan untuk menghantarkan data dalam bentuk cahaya. Signal elektrik
seperti televisi, suara dan data dikonversi menjadi sinyal optik menggunakan optical transmitter dan
kemudian dikirim dengan kecepatan cahaya.

Inti dari kabel fiber optic diselimuti dengan berbagai macam lapis. Lapisan pertama disebut
sebagai cladding. Cladding berperan sebagai reflektor yang memantulkan cahaya sepanjang kabel,
agar cahaya tersebut tetap fokus pada inti core. Di lapisan berikutnya terdapat buffer yang berperan
untuk melindungi cladding dan inti core dari kerusakan dan kelembapan.

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 23. Kabel Fiber Optic

Lapisan berikutnya adalah strength member yang juga berperan melindungi cladding dan inti
core dari tekanan yang mungkin terjadi selama proses pemasangan. Sekumpulan kabel optik tersebut
kemudian dibungkus dengan lapisan yang disebut jacket yang mana tidak hanya berfungsi untuk
melindungi kabel dari lingkungan luar, tetapi juga mencegah terjadinya kebocoran cahaya yang
keluar dari inti core.

Kecepatan transmisi data yang lumayan cepat dan ketahannya terhadap gangguan
elektromagnetik membuat kabel fiber optic sangat efektik digunakan untuk ukuran koneksi jaringan
dalam skala besar. Namun meski demikian, dalam penerapannya kabel jenis fiber optik masih
terbilang sulit dan juga mahal. Sebagai tambahan kabel jenis fiber optik tidak memiliki kemampuan
untuk menghantarkan daya jika dibandingkan dengan jenis kabel tembaga.

Itulah jenis-jenis kabel jaringan beserta gambar dan fungsinya. Mengenali masing-masing
fungsi dari kabel jaringan tersebut akan memudahkan anda untuk memilih kabel jaringan mana yang
cocok untuk jaringan yang anda bangun nanti.

(nesabamedia.com)
G. Pengkabelan
Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari
server ke swich dan yanglainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara pengguna dengan pengguna
lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor perusahaan dll). Selain itu kabel jaringan juga
bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sering digunakan untuk LAN dan kabel
telpon. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin yang biasa kita sebut
sebagai RJ-45 dan semua protokol LAN dapat beroprasi melalui kabel UTP. Di dalam dunia IT kabel
UTP juga bisa disebut dengan kabel LAN (Local Area Network).

Gambar 24. Kabel UTP

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


1. Susunan Warna Kabel UTP

Kabel UTP Terdiri atas 8 Kabel di dalamnya dan terdiri dari 5 kombinasi warna yaitu Putih,
Oren, Hijau, Biru, dan Coklat. Delapan kabel tersebut saling berpasang pasangan, yang artinya kabel
tersebut terdiri dari 4 pasang kabel yang tersusun atas warna berikut :
1. Putih Oren
2. Oren
3. Putih Hijau
4. Hijau
5. Putih Biru
6. Biru
7. Putih Coklat
8. Coklat

2. Macam-Macam Susunan Kabel UTP

Ada beberapa macam pengkabelan UTP, yaitu :

a. Pengkabelan Straight/Straight Trought Over

kabel Stright adalah jenis pengkabelan dengan teknik pemasangan yang lurus, dalam segi
penggunaan, kabel stright biasanya digunakan untuk menghubungkan perangkat hub/switch ke
komputer-komputer yang terhubung kedalam satu jaringan. penggunaan kabel stright pada
dasarnya menghubungkan perangkat-perangkat yang berbeda seperti menghubungkan komputer
ke hub/switch atau switch ke router dan perangkat-perangkat yang berbeda lainnya. Untuk lebih
jelasanya perhatikan gambar berikut ini:

Cara Pemasangan Kabel Straight

Gambar 25. Susunan Kabel Straight

b. Pengkabelan Cross Over

Kabel Cross adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan perangkat yang sama
dalam satu jaringan, misalnya menghubungkan dari satu komputer ke komputer lainnya, atau
menghubungkan hub-1 ke hub-2. dalam segi pemasangan kabel, kabel ini sedikit lebih sulit
dibandingkan dengan pengkabelan jenis Stright. karena kabel pada pin 1-2-3-6 pada sisi-1
disilangkan dengan pin 3-6-1-2 di sisi-2. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:
Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan
Cara Pemasangan Kabel Cross

Gambar 26. Pengkabelan Cross

c. Pengkabean Rool Trough Over

Roll Through over atau yang biasa disebut dengan nama Roll over adalah jenis kabel
yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan Router manageble seperti cisco,
mikrotik, dan router lainnya. penggunaan kabel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan
konfigurasi terhadap console OS router tertentu. untuk pemasangan kabel jenis ini
pemasangannya dilakukan secara terbalik, dimana urutan warna terbalik dai ujung 1 hingga
ujung 2 untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:

Cara Pemasangan Kabel Rool Over

Gambar 27. Pengkabelan Rool Over

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


H. IP Address
IP Address (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner
antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam
jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk
IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP. (Wikipedia)
Pada bab ini kita hanya akan membahasa tentang Ipv4 yang panjang nya adalah 32 bit, terdiri
dari 4 bagian yang dipisah oleh titik. Contoh : 21.11.25.12

Gambar 28. IPv4

IP address versi 4 terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8
bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Jadi IP Address versi 4 ini dapat di tuliskan
xxxx.xxxx.xxxx.xxxx yang mana IP ini memiliki range 0000.0000.0000.0000 sampai
1111.1111.1111.1111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan,
sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang
lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”.
1. Pembagian Kelas IP Address

IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

a. IP Address Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)


Bit Pertama :0
Panjang Net ID : 8 bit (1 Oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 Oktet)
Oktet Pertama : 0 - 127
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (o dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP Addess : 16.777.214

IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP
address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah : Network ID :113, Host ID = 46.5.6

b. IP Address Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)


Bit Pertama : 10
Panjang Net ID : 16 Bit (2 Oktet)
Panjang Host ID : 16 Bit (2 Oktet)
Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan
Oktet Pertama : 128 - 191
Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP Addess : 65.534

Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit
selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Cara membaca IP
address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah : Network ID :113.46, Host ID = 5.6

c. IP Address Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)


Bit Pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 Oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 Oktet)
Oktet Pertama : 192 - 223
Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP Addess : 254

Host ID adalah 8 bit terakhi, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang
masing-masing memiliki 256 IP address Tiga bit pertama IP address kelas C selalu berisi 111
dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir. Cara membaca IP address kelas A
misalnya 113.46.5.6 ialah : Network ID :113.46.5, Host ID = 6

d. IP Address Kelas D

Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit Pertama : 1110
Bit Multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast

Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur
sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak
dikenal network bit dan host bit.

e. IP Address Kelas E

Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 Bit Pertama : 1111
Bit Multicast : 28 bit
Byte Inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan
eksperimental.

Kelas ini digunakan untuk keperluan Eksperimental. 4 bit pertama 1111, bit-bit berikutnya diatur
sesuai keperluan Eksperiment yang menggunakan IP address ini. Dalam kelas ini tidak dikenal
network bit dan host bit.

(Buku Pintar Internet TCP/IP)

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


2. Konfigurasi IP Address

Untuk melakukan konfigurasi atau setting IP Address di komputer langkah – langkahnya


adalah sebagai berikut :

a. Konfigurasi IP Address di Windows

1. Buka “Control Panel” (Klik Start >> Control Panel)

Gambar 29. Control Panel

2. Pilih “Network and Internet”

Gambar 30. Netwok and Internet

3. Pilih “Network and Sharing Center”

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 31. Network and Sharing Center

4. Klik “Change Adapter Setting”


5. Klik Kanan Pada “Ethernet” atau “Local Area Network Connection”

Gambar 32. Netwok Connection

6. Pilih “Properties”
7. Pilih “Inter Protocol Version 4 (TCP/IPv4)”

Gambar 33. Ethernet Properties

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


8. Klik “Properties”
9. Klik “Use The Following IP Address”

Gambar 34. Use the Following IP Address

10. Masukkan IP Address Sesuai yang di rencanakan, asal tidak melenceng dari aturan yang ada.
11. Klik OK kemudian Close

b. Konfigruasi IP Address di Linux

1. Buka Terminal (ctl + alt + t)

Gambar 35. Terminal

2. Masuk Sebagai root (sudo su)

Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan


Gambar 36. Root Terminal

3. Tuliskan Perintah “nano /etc/network/interfaces”


4. Tambahkan konfigurasi berikut ini :
auto eth0
iface eth0 inet static
address <IP Address>
netmask <subnetmask>
network <ip network>
broadcast <ip broadcast>
gateway <ip gateway>

Gambar 37. Kofigurasi Interfaces

5. Simpan dengan menekan tombol ctrl + o


6. Keluar dengan menekan tombol ctrl + x
7. Restart networknya dengan mengetikkan perintah “/etc/init.d/networking restart”
8. Jika proses restart telah dilaksanakan tanpa adanya ERROR, selanjutnya cek apakah IP
Address sudah diterapkan pada interface dengan mengetikkan perintah “ifconfig”.

Gambar 38. infconfig Terminal

“Semoga Bermanfaat dan Barokah”


Mohammad Rofik, S.Kom – KSL Pamekasan

Anda mungkin juga menyukai