Anda di halaman 1dari 9

BAB III

3.1 Pengertian MSAN

MSAN (Multi Service Accses Network) adalah suatu platform jaringan akses
yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan
narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Node memiliki tiga
fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband
2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network)
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN
Namun secara umum, Multi Service Access Node adalah layanan multiservice yang
sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP
DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP, ATM atau TDM melalui jaringan kabel
tembaga atau fiber optik. Target platform aksesnya adalah MSAN dengan kemampuan
triple play dan 100% broadband deliver. Multi Service Access Node (MSAN) di
implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses
fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen
dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.

3.2 Gambaran Umum Multi Service Access Node (MSAN)


Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga
pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas
broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single platform. MSAN
merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu : - telepon TDM yang di dalamnya
terdapat ISDN, STM -1.
- Next Generation – DLC
- PON (Passive Optical Network)
- Fiber To The x (FTTx)

15

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play. Berikut konfigurasi MSAN secara
umum menurut versi NEC Indonesia

Gambar 3.1 Konfigurasi MSAN menurut versi NEC Indonesia

Multi Service Access Node adalah suatu akses gateway akses multimedia yang
fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL,
narrowband/broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam
suatu area layanan dari sebuah single node. End user dilayani dari akses node yang
terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Multi
Service Access Node (MSAN) merupakan platform akses tunggal yang memiliki
kemampuan untuk menggabungkan semua layanan yang didukung oleh backbone
operator menuju ke resedensial, tele-working, SOHO, dan skenario aplikasi bisnis
adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh sebagian operator untuk solusi akses.
Solusi ini harus berkemampuan multiservice, multivendor,multi skenario dan aman
untuk yang akan datang.

3.3 Atribut Utama dari Multi Service Access Node (MSAN)


Perpaduan fleksibel dari layanan broadband dan narrowband dapat
diintegrasikan dari sebuah single platform seperti :

16

http://digilib.mercubuana.ac.id/
1) Layanan
Ø Voice : POTS, VoIP, ISDN
Ø Data / broadband : TDM leased line (Leased line : 2 Mbit/s, nx64 Kbit/s, subrate),
DSL (ADSL, VDSL, ADSL2/2+, G.SHDSL)
2) Transmisi
Transmisi yang dapat digunakan oleh Multi Service Access Node (MSAN) meliputi :
Ø SDH (STM- 1 s/d STM 6)
Ø Ethernet (FE dan GE)
3) Topologi
MSAN dapat mensupport topologi yang berbeda-beda untuk konfigurasi jaringan yang
berbeda-beda yaitu :
Ø Star
Ø Tree
Ø Ring
MSAN memungkinkan beragam aplikasi penggelaran fiber optik FTTx yang mungkin
seperti : FTTO (Fiber to The Office), FTTC (Fiber To The Curb), FTTB (Fiber To The
Building) juga tersedia perangkat transmisi optik SDH atau PDH.
4) Fleksibel akses service
MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses service dalam hal penyediaan akses
pelanggan berupa akses tembaga untuk voice dan DSL service menggunakan combo
card serta optik untuk service Ethernet (FTTx).

3.4 Fungsi dan Kedudukan Multi Service Access Node (MSAN) Dalam Next
Generation Network (NGN)

Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat mendukung Next


Generation Network dan transisi dari PSTN, dibutuhkan suatu konsep jaringan akses
multiservice yang dapat mengakomodasi perubahan layer service node secara fleksibel
dan ekonomis. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node (misalnya dari jaringan
TDM menuju jaringan paket) akan memunculkan jenis akses node baru. Tidak heran di
lapangan dijumpai perangkat akses node yang diperuntukkan hanya bagi layanan POTS,

17

http://digilib.mercubuana.ac.id/
akses gateway untuk layanan voice paket, akses node untuk layanan akses broadband
(DSLAM) yang tidak jarang diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit
kendala dan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat
tersebut termasuk penyediaaan SDM yang berkompeten. Konsep Multi Service Access
Node (MSAN) merupakan suatu konsep jaringan akses yang terintegrasi yang dapat
menyediakan varian layanan data, suara dan video dalam satu platform perangkat.
Solusi yang diberikan Multi Service Access Node akan menjadi solusi yang efisien pada
era Next Generation Network. Solusi teknologi MSAN pada dasarnya dapat dibedakan
ke dalam dua urutan besar roadmap yang berasal dari dua teknologi multiservice akses
yang berkembang pada saat yang bersamaan yaitu :

1. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi MSOAN/NG- DLC


Teknologi MSOAN/NG-DLC merupakan teknologi OAN generasi II yang
memungkinkan layanan teleponi berbasis TDM dan data paket menggunakan xDSL
dilewatkan pada satu platform perangkat. Dalam perkembangannya solusi MSOAN/
NG- DLC terkendala pada penyediaan layanan denagn volume besar dikarenakan
keterbatasan pada sisi kapasitas backplane platform yang digunakan yang masih
berbasis bus TDM. Roadmap teknologi MSAN berbasis teknologi MSOAN/NG-DLC
masih menyisakan kemampuan berintegrasi dengan platform eksisting yaitu TDM
switch dan kemampuan integrasi layanan dengan platform NGN sebagai akses gateway
dan broadband sistem untuk layanan internet sebagai DSLAM. Teknologi MSAN
dengan roadmap dari teknologi IP DSLAM

2. Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband akses yang sangat


well proven dalam memberikan layanan broadband. Kapabilitas backplane platform
yang sangat besar menyebabkan sistem ini menjadi salah satu pilihan teknologi akses di
era NGN. Namun kendala dalam penyediaan layanan voice paket secara terintegrasi
menyebabkan sistem ini tidak full multiservice. Untuk layanan suara, secara alami IP
DSLAM masih menggunakan koneksi fisik split dari layanan broadband ke TDM
switch. Berakhirnya era legacy sistem menyebabkan kemungkinan hilangnya TDM
switch dan berakibat pada perlunya solusi layanan paket suara pada sistem ini. Solusi

18

http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang bias ditawarkan adalah menambahkan perangkat IAD diujung CPE untuk layanan
voice paket. Solusi ini tidak menjadi efisien mengingat IAD juga sebagai perangkat
aktif yang harus diatur secara end-to-end. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM
dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai mediasi
ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan data. Solusi ini
secara ekstrim meniadakan koneksi ke sistem legacy sehingga dapat dilihat sebagai
solusi revolusi akses di era NGN.

CPE diinterfacekan dengan perangkat MSAN (Multi Service Access Node). Dari
MSAN, trafik mengalir sebagai data terintegrasi, dalam protokol MPLS, dimana
koneksi disusun dalam semacam VC berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro
Node, yang merupakan NGN media gateway berkapasitas besar. Metro Node saling
dihubungkan dengan IP core network.

3.5 Keuntungan Multi Service Access Node (MSAN)

Multi Service Access Node (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan nilai
tambah non-teknis sebagai berikut :
1) Kemampuan multi service
MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara (menggunakan POTS,
ISDN PRA/BRA,digital leased line) dan layanan broadband untuk kemampuan internet,
data dan multimedia (melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan
download file dan penjelajahan internet yang lebih cepat bagi end-users. Dengan
fleksibilitas kemampuan multiservice ini pada gilirannya akan mampu menyediakan
operator telekomunikasi suatu kapasitas penghasilan yang lebih besar.

2) Kecepatan penggelaran
Kabinet outdoor yang dikirimkan dalam bentuk complete-built yang telah mengalami
proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti bahwa node telah langsung siap untuk
dioperasikan begitu dihubungkan dengan catuan listrik serta tersambung ke jaringan
transport dan koneksi ke end-user telah dibuat. Dari NMS atau melalui suatu terminal

19

http://digilib.mercubuana.ac.id/
lokal, provisioning sistem dapat dilakukan sehingga memungkinkan MSAN untuk
dapat langsung operasional dalam waktu yang cukup pendek yang secara signifikan
berarti memangkas waktu yang diperlukan untuk mengatur pendapatan.

3) Modularitas perangkat FTTx


Node akses MSAN telah didesain untuk dapat mengcover pelanggan sampai dengan
2000 end-user. Modularitas ini menyiratkan bahwa lokasi penempatan node sebaiknya
diletakkan di dalam gedung atau ditanam (curb). Selain itu, dalam hal aplikasi
greenfield yang membutuhkan pekerjaan sipil, MSAN dimungkinkan digelar denagn
memakai infrastruktur serat optik sehingga memungkinkan penggunaan kabel tembaga
yang lebih pendek karena jaraknya menjadi lebih dekat ke pelanggan (pada umumnya <
1 km). Hal ini akan mengurangi biaya penggelaran jaringan last-mile dan
memungkinkan operator untuk menawarkan layanan xDSL dengan jangkauan yang
lebih luas serta memberikan berbagai kemungkinan layanan level agreement yang lebih
besar.

4) Penggunaan interface standar


MSAN dirancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface standar
diintegrasikan di layer transport, layer signaling dan level manajemen jaringan. Hal ini
memungkinkan MSAN untuk secara penuh interoperable dengan peralatan vendor lain,
sehingga dengan begitu memungkinkan operator untuk memilih solusi jaringan sesuai
dengan pemeliharaan yang baik secara layer demi layer. Skenario pemilihan kompetitif
seperti itu memberikan kesempatan kepada para operator untuk dapat menetapkan
harga yang lebih kompetitif sesuai dengan harga pabrikan perangkat sesuai dengan
merknya sehingga akan dapat mengoptimalkan biaya investasi.

5) Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan


MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis selalu ada
sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk mendapatkan suatu
keuntungan/pengembaliaan modal yang maksimum. MSAN mendukung beberapa hal
sebagi berikut :

20

http://digilib.mercubuana.ac.id/
- cakupan topologi yang luas (ring, star, tree)
- teknologi yang berbeda (PDH dan SDH) dengan penggunaan tembaga atau serat optik
dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL)
- Rekonfigurasi dari jaringan PDH eksisting menjadi suatu jaringan SDH yang baru.
Melayani area demografios dengan kapasitas per node nya berkisar antara 30 sampai
dengan 2000 line ekivalen dan dapat diimplementasikan di lokasi indooor atau outdoor.

6) Manajemen jaringan yang terintegrasi


Transport, layanan narrowband dan layanan broadband diatur di dalam suatu common
sistem. Pemakaian GUI yang mudah untuk dioperasikan dapat menampilkan seluruh
data operasional seperti : performansi, konfigurasi layanan, alarm, security dan lainnya
dengan suatu monitor tunggal seluruh alarm dielemen jaringan dapat ditampilkan
sehingga akan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatur dan
memonitor layer jaringan.

7) Kesiapan berevolusi ke NGN


MSAN dirancang untuk siap menuju NGN. Sistemnya disiapkan untuk dapat
bertransformasi secara smooth dari suatu platform access multiservice yang mendukung
layanan TDM eksisting menuju ke suatu solusi NGN yang berbasis IP/ATM. Melalui
suatu pensinyalan modul VoIP gateway yang sederhana node MSAN dapat diubah
menjadi access gateway NGN sehingga dapat mendukung layanan VoIP dengan
investasi yang minim sambil tetap mengakomodasi pelangan yang masih
menggunakan backbone TDM yang lama dan juga pelanggan yang ingin menggunakan
backbone NGN yang baru.

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mendeliver services sampai ke


premise pelanggan menggunakan fiber optic cable. Jika sebelumnya customer
menggunakan kabel tembaga pada instalasi perkabelan di sisi pelanggan, maka
sekarang instalasi perkabelan bisa menggunakan optik. Keunggulannya adalah
bandwidth yang ditawarkan bisa mencapai 2.488 Gbps (downstream) sampai pelanggan
tanpa ada kehilangan bandwidth. Konfigurasi network GPON adalah Optical Line

21

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN), dan Optical Network
Termination/Unit (ONT/ONU). Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to
the building) merupakan skema yang pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem
ADSL mengantarkan layanan broadband ke pelanggan. Interface ONT sendiri bisa
dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS, dan RF overlay tergantung keinginan
customer. Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-beda ditawarkan oleh
operator. Inilah salah satu fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box kecil
yang dapat berupa wall mounted atau diletakkan di meja. Biasanya ada vendor yang
menggabungkan platform MSAN dan GPON dalam satu chassis. Dengan
penggabungan platform ini, jika operator ingin melakukan ekspansi services langsung
dari node tersebut, bisa langsung dipasang pada chassis. Pada dasarnya GPON services
biasanya embedded dalam satu GPON card yang merupakan sebuah line services card
sebelum di-split ke 64 ONT/ONT.

3.6 Macam-macam Modul pada perangkat MSAN


MSAN sendiri memiliki 35 Slot / Modul dianataranya :
3.6.1 Modul PWX (Power)
Fungsinya :
1. Dia menerima inputan power dari rectifier
2. Memberi catuan -5V +5V dan dering kemodul PVMD
3. output DC / pembatas arus (memberi dering ke PVMD)
4. proteksi temperature (memproteksi temperature lebihke MSAN)
5. alarm (kalau ada modul yang rusak alarm akan memberi tahu lewat audible /
visual)
3.6.2 Modul Control
Ada 2 modul :
1. modul Data control (IPMD), fungsinya : untuk mengontrol data seperti internet
dan IPTV
2. modul suara (PVMD), fungsinya : untuk mengontrol suara seperti telp dan fax

22

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.3 Modul Service
ada 2 macam :
1. modul CSRB fungsi, untuk memberi pelayanan data dan suara
contoh :telp, fax, internet dan IPTV
2. modul A32 fungsi, untuk memberi pelayanan Ports sperti telp rumah dan wartel

3.6.4 Modul Test (TSSB)


Yaitu modul untuk mengetest jaringan via software atau hiper terminal,
Fungsinya untuk menyediakan manual test pada port (untuk test subciber cable) test
analog dan telp fax.

23

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai