MSAN (Multi Service Accses Network) adalah suatu platform jaringan akses
yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan
narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Node memiliki tiga
fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband
2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network)
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN
Namun secara umum, Multi Service Access Node adalah layanan multiservice yang
sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP
DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP, ATM atau TDM melalui jaringan kabel
tembaga atau fiber optik. Target platform aksesnya adalah MSAN dengan kemampuan
triple play dan 100% broadband deliver. Multi Service Access Node (MSAN) di
implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses
fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen
dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play. Berikut konfigurasi MSAN secara
umum menurut versi NEC Indonesia
Multi Service Access Node adalah suatu akses gateway akses multimedia yang
fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL,
narrowband/broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam
suatu area layanan dari sebuah single node. End user dilayani dari akses node yang
terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Multi
Service Access Node (MSAN) merupakan platform akses tunggal yang memiliki
kemampuan untuk menggabungkan semua layanan yang didukung oleh backbone
operator menuju ke resedensial, tele-working, SOHO, dan skenario aplikasi bisnis
adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh sebagian operator untuk solusi akses.
Solusi ini harus berkemampuan multiservice, multivendor,multi skenario dan aman
untuk yang akan datang.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1) Layanan
Ø Voice : POTS, VoIP, ISDN
Ø Data / broadband : TDM leased line (Leased line : 2 Mbit/s, nx64 Kbit/s, subrate),
DSL (ADSL, VDSL, ADSL2/2+, G.SHDSL)
2) Transmisi
Transmisi yang dapat digunakan oleh Multi Service Access Node (MSAN) meliputi :
Ø SDH (STM- 1 s/d STM 6)
Ø Ethernet (FE dan GE)
3) Topologi
MSAN dapat mensupport topologi yang berbeda-beda untuk konfigurasi jaringan yang
berbeda-beda yaitu :
Ø Star
Ø Tree
Ø Ring
MSAN memungkinkan beragam aplikasi penggelaran fiber optik FTTx yang mungkin
seperti : FTTO (Fiber to The Office), FTTC (Fiber To The Curb), FTTB (Fiber To The
Building) juga tersedia perangkat transmisi optik SDH atau PDH.
4) Fleksibel akses service
MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses service dalam hal penyediaan akses
pelanggan berupa akses tembaga untuk voice dan DSL service menggunakan combo
card serta optik untuk service Ethernet (FTTx).
3.4 Fungsi dan Kedudukan Multi Service Access Node (MSAN) Dalam Next
Generation Network (NGN)
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
akses gateway untuk layanan voice paket, akses node untuk layanan akses broadband
(DSLAM) yang tidak jarang diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit
kendala dan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat
tersebut termasuk penyediaaan SDM yang berkompeten. Konsep Multi Service Access
Node (MSAN) merupakan suatu konsep jaringan akses yang terintegrasi yang dapat
menyediakan varian layanan data, suara dan video dalam satu platform perangkat.
Solusi yang diberikan Multi Service Access Node akan menjadi solusi yang efisien pada
era Next Generation Network. Solusi teknologi MSAN pada dasarnya dapat dibedakan
ke dalam dua urutan besar roadmap yang berasal dari dua teknologi multiservice akses
yang berkembang pada saat yang bersamaan yaitu :
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang bias ditawarkan adalah menambahkan perangkat IAD diujung CPE untuk layanan
voice paket. Solusi ini tidak menjadi efisien mengingat IAD juga sebagai perangkat
aktif yang harus diatur secara end-to-end. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM
dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai mediasi
ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan data. Solusi ini
secara ekstrim meniadakan koneksi ke sistem legacy sehingga dapat dilihat sebagai
solusi revolusi akses di era NGN.
CPE diinterfacekan dengan perangkat MSAN (Multi Service Access Node). Dari
MSAN, trafik mengalir sebagai data terintegrasi, dalam protokol MPLS, dimana
koneksi disusun dalam semacam VC berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro
Node, yang merupakan NGN media gateway berkapasitas besar. Metro Node saling
dihubungkan dengan IP core network.
Multi Service Access Node (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan nilai
tambah non-teknis sebagai berikut :
1) Kemampuan multi service
MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara (menggunakan POTS,
ISDN PRA/BRA,digital leased line) dan layanan broadband untuk kemampuan internet,
data dan multimedia (melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan
download file dan penjelajahan internet yang lebih cepat bagi end-users. Dengan
fleksibilitas kemampuan multiservice ini pada gilirannya akan mampu menyediakan
operator telekomunikasi suatu kapasitas penghasilan yang lebih besar.
2) Kecepatan penggelaran
Kabinet outdoor yang dikirimkan dalam bentuk complete-built yang telah mengalami
proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti bahwa node telah langsung siap untuk
dioperasikan begitu dihubungkan dengan catuan listrik serta tersambung ke jaringan
transport dan koneksi ke end-user telah dibuat. Dari NMS atau melalui suatu terminal
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lokal, provisioning sistem dapat dilakukan sehingga memungkinkan MSAN untuk
dapat langsung operasional dalam waktu yang cukup pendek yang secara signifikan
berarti memangkas waktu yang diperlukan untuk mengatur pendapatan.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
- cakupan topologi yang luas (ring, star, tree)
- teknologi yang berbeda (PDH dan SDH) dengan penggunaan tembaga atau serat optik
dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL)
- Rekonfigurasi dari jaringan PDH eksisting menjadi suatu jaringan SDH yang baru.
Melayani area demografios dengan kapasitas per node nya berkisar antara 30 sampai
dengan 2000 line ekivalen dan dapat diimplementasikan di lokasi indooor atau outdoor.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN), dan Optical Network
Termination/Unit (ONT/ONU). Jadi FTTH (fiber to the home) ataupun FTTB (fiber to
the building) merupakan skema yang pas untuk GPON. ONT hanya sebesar modem
ADSL mengantarkan layanan broadband ke pelanggan. Interface ONT sendiri bisa
dikombinasikan antara Fast Ethernet (FE), POTS, dan RF overlay tergantung keinginan
customer. Varian ONT dengan tipe interface yang berbeda-beda ditawarkan oleh
operator. Inilah salah satu fleksibilitas dari GPON. Triple play dalam satu box kecil
yang dapat berupa wall mounted atau diletakkan di meja. Biasanya ada vendor yang
menggabungkan platform MSAN dan GPON dalam satu chassis. Dengan
penggabungan platform ini, jika operator ingin melakukan ekspansi services langsung
dari node tersebut, bisa langsung dipasang pada chassis. Pada dasarnya GPON services
biasanya embedded dalam satu GPON card yang merupakan sebuah line services card
sebelum di-split ke 64 ONT/ONT.
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.3 Modul Service
ada 2 macam :
1. modul CSRB fungsi, untuk memberi pelayanan data dan suara
contoh :telp, fax, internet dan IPTV
2. modul A32 fungsi, untuk memberi pelayanan Ports sperti telp rumah dan wartel
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/