Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.SAIFUL ANWAR


Jl. Jaksa Agung Suprapto No.2 MALANG 65111
Telp. ( 0341 ) 362101, Fax. ( 0341 ) 369384
E-mail : staf-rsu-drsaifulanwar@jatimprov.go.id
Website : www.rsusaifulanwar.jatimprov.go.id
K E P U T U S A N
DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
NOMOR : 800 / / 302 / 2015
T E N T A N G
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PENGOBATAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) DAN
KECELAKAAN AKIBAT KERJA (KAK) DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


MENIMBANG : a. bahwa bahaya potensial di rumah sakit yang disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor
ergonomis, faktor fisik, faktor psikososial dapat mengakibatkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja
bagi pekerja, pengunjung, pasien dan masyarakat di lingkungan sekitarnya ;
b. bahwa pekerja rumah sakit mempunyai resiko lebih tinggi dibanding pekerja industri lain untuk
terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), sehingga perlu dibuat
perlindungan bagi pekerja yang ada di rumah sakit ;
a. bahwa untuk maksud sebagaimana tersebut pada butir a dan b, konsideran menimbang perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur ;
MENGINGAT : 1. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular ;
2. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;
3. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular ;
5. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah
Sakit Daerah ;
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2002 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah ;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432 / MENKES / SK / IV / 2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit ;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087 / MENKES / SK / VIII / 2010 tentang Standar Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit ;
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Timur;
10. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 118 / 439 / KPTS / 013 / 2008 tentang Penetapan
RSU.Dr.Saiful Anwar Malang Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah ;
11. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 / 758 / KPTS / 013 / 2012 Tanggal 11 Desember 2012
tentang Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun
2013 ;
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Keputusan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tentang Kebijakan Pembiayaan Penyakit Akibat Kerja
(PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Kedua : Segala biaya yang dikeluarkan untuk pegawai yang mengalamai kecelakan akibat kerja disebabkan oleh
faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomis, faktor fisik, faktor psikososial di tanggung oleh RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan untuk dilaksanakan dengan sebaik -
baiknya dan penuh tanggung jawab dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata ada
kekeliaruan dalam Keputusan ini, maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN DI : M A L A N G
PADA TANGGAL :

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

dr. BUDI RAHAJU, MPH


Pembina Utama Muda
Tembusan : NIP. 19551011 198210 2 001
Yth. 1. Para Wakil Direktur
2. Kepala Bidang dan Bagian
3. Kepala Instalasi
4. Ketua Komite Medik
5. Ketua Komite Keperawatan
6. Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
7. Ketua Tim Remunerasi SK-K3-2015

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.-


Daftar : Lampiran Keputusan Direktur
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Nomor : 800 /
Tanggal :

ALUR PENGOBATAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) DAN


KECELAKAAN AKIBAT KERJA (KAK) / PAJANAN
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Jenis pajanan: Perlukaan kulit, pajanan pada selaput mukosa, pajanan melalui kulit yang luka dan gigitan yang
berdarah.
Bahan Pajanan: Darah, cairan bercampur darah yang kasat mata, cairan yang potensial terinfeksi: semen,
cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c. amnion dan virus yang
terkonsentrasi.
Prinsip penanganan: Jangan Panik! tapi selesaikan dalam <4 jam.
Segera
 luka tusuk: bilas dengan air mengalir dan sabun atau antiseptik.
 pajanan mukosa mulut: ludahkan dan kumur.
 pajanan mukosa mata: irigasi dengan air atau garam fisiologis.
 pajanan mukosa hidung: hembuskan keluar dan bersihkan dengan air.
 Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan.
 desinfeksi luka dan daera 5 menit atau (2) alkohol 70% selama 3 menit.
 chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV tetapi tidak HBV.
%h sekitar kulit dengan salah satu: (1) betadine (povidone iodine 2,5%) selama0D
Laporkan
 catat dan laporkan kepada: (1) panitia PIN, (2) panitia K3, (3) atasan langsung, agar secepat mungkin
diberi PPP (profilaksis pasca pajanan).
 perlakukan sebagai keadaan darurat, dimana obat PPP harus diberikan sesegera mungkin (dalam 1-2
jam).
 PPP setelah 72 jam tidak efektif.
 tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi meski maksimal hingga satu minggu setelahnya.
 pantau sesuai denga protokol pengobatan ART.
 hitung sel darah, LFT, kepatuhan dan beri dukungan.
Pertimbangan profilaksis didasarkan pada derajat pajanan, status infeksi dari sumber pajanan dan ketersediaan
obat PPP.
Alur PPP pada pajanan
1. Menentukan kategori pajanan (KP)

Kategori Pajanan (KP) HIV


2. Menentukan Kategori / status HIV sumber pajanan (KS-HIV)

Kategori Status (KS) HIV Sumber Pajanan


3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

CATAT
 Tanggal dan jam kejadian (pajanan)
 Uraian kejadian lebih rinci
 Sumber pajanan bila diketahui
 Pengobatan PPP secara rinci bila mendapatkannya
 Tindak lanjut
 Hasil pengobatam
 Simpan semua data pajanan
Informasi kepada orang yang terpajan
 risiko transmisi HIV setelah terpajan darah adalah 0,3% jika sumber pasien adalah HIV positif
 risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan.
 PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status HIV dari sumber pasien.
 PPP tidak 100% efektif.
 Minum ARV
 efek samping ARV
 hindari hubungan seks yang tidak terlindungi sampai konfirmasi setelah 3 bulan.
Ingat!
 HIV dan virus-virus lebih cenderung ditularkan melalui hubungan seksual atau transfusi darah yang
terkontaminasi
 kemungkinan tertular sebagai akibat pajanan pada kecelakaan kerja lebih kecil.
Follow up
Amati tanda-tanda yang menunjukkan serokonversi HIV 50-70% dalam kurun waktu 3 sampai 6 minggu:
 demam akut
 limfadenopati yang tersebar
 erupsi kulit
 faringitis
 gejala flu non spesifik
 ulkus mulut atau area genital
Tindakan yang paling berisiko
 pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik.
 memasukkan dan menangani cairan IV
 operasi
 menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di laboratorium.
 membersihkan, menangani dan menghancurkan sampah dan alat medis yang terkontaminasi.

DIREKTUR RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

dr. BUDI RAHAJU, MPH


Pembina Utama Muda
NIP. 19551011 198210 2 001

Anda mungkin juga menyukai