ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Peusangan tahun pelajaran 2019/2020. Tujuan
pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Peusangan. Hipotesis yang ditetapkan dalam
penelitian ini adalah terdapat pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di
SMP Negeri 1 Peusangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian asosiatif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Peusangan
Kabupaten Bireuen tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 800 orang, sedangkan sampel dari
penelitian adalah 80 orang siswa SMP Negeri 1 Peusangan tahun pelajaran 2019/2020 yang
diambil secara acak (random) dari jumlah populasi. Instrument penelitian ini terdiri dari hasil
observasi dan angket reson. Variabel yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan
menjadi 2 macam, yaitu (1) variabel bebas yaitu kegiatan ekstrakurikuler, dan (2) variabel terikat
yaitu prestasi belajar siswa. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif dan
inferensial. Hasil pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Peusangan.
Hasil ini terlihat pada pengujian hipotesis yang peneliti lakukan. Berdasarkan hasil pengujian yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel, dengan kata lain 1 >
0,22, maka dalam hal ini menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha) pada
taraf signifikan 0,05. Hal ini berarti semakin aktif siswa dalam kegiatan ektrakurikuler maka
prestasi belajar siswa semakin meningkat secara positif.
Kata Kunci : Pengaruh, Kegiatan Ekstrakurikuler, dan Hasil Belajar
10
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
11
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
dari kegiatan yang diikutinya, misalnya kesempatan kepada peserta didik untuk
bertambahnya wawasan siswa dan memperluas pengalaman sosial dalam
kemampuan untuk bersosialisasi dengan kesiapan karir peserta didik melalui
teman maupun guru yang dapat membantu pengembangan kapasitas. Berkaiatan dengan
siswa dalam mengikuti proses belajar fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler yang
mengajar dengan baik, sehingga dapat dilakukan di sekolah, Sumarna (2006:10)
mencapai prestasi yang tinggi. yaitu ”kegiatan ekstrakurikuler yang
dimaksudkan untuk lebih mengaitkan antara
II. LANDASAN TEORITIS pengetahuan yang diperoleh dalam program
2.1Pengertian Ekstrakurikuler kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan
Pencapaian tujuan pendidikan secara lingkungan.” Berdasarkan uraian tersebut,
optimal tidak hanya dapat tercapai melalui maka dapat disimpulkan bahwa fungsi
tatap muka di dalam kelas, sebab proses ekstrakurikuler adalah sebagai sarana
belajar mengajar dalam kelas hanya penunjang bagi proses pembelajaran yang
bersifat pengembangan aspek kognitif siswa dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk
sehingga cenderung mengabaikan aspek mengaplikasikan teori dan praktik yang telah
lainnya (afektif dan psikomotorik). diperoleh sebagai hasil nyata proses
Pengembangan aspek afektif dan pembelajaran.
psikomotorik, akan lebih mudah dicapai Fungsi kegiatan ekstrakulikuler pada
melalui bentuk penghayatan dan pengalaman satuan pendidikan memiliki fungsi
secara langsung. Dalam arti bahwa bentuk pengembangan, sosial, rekreatif, dan
pengajaran tidak hanya dapat dicapai dalam persiapan karir. Untuk lebih jelasnya tentang
bentuk tatap muka dalam kelas melainkan fungsi-fungsi tersebut maka dapat
juga harus ditunjang melalui bentuk diperhatikan pada penjelasan yang
pengajaran di luar jadwal jam pelajaran di dikemukakan oleh Zainal (2011:68-69),
kelas, seperti kegiatan ekstrakurikuler. yaitu:
Ekstrakurikuler atau sering juga 1) Fungis pengembangan, yakni bahwa
disebut dengan ”ekskul” di sekolah kegiatan ekstrakulikuler berfungsi
merupakan kegiatan tambahan di luar jam untuk mendukung perkembangan
sekolah yang diharapkan dapat membantu personal peserta didik melalui
membentuk karakter peserta didik sesuai perluasan minat, pengembangan
dengan minat dan bakat masing-masing. potensi, dan pemberian kesempatan
Banyak hal yang dapat dikembangkan untuk pembentukan karakter dan
melalui kegiatan ekstrakurikuler. Mulai dari pelatihan kepemimpinan.
kegiatan pembentukan fisik dengan berolah 2) Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan
raga, pembinaan kreatifitas berolah rasa ekstrakulikuler berfungsi untuk
dengan kesenian dan keterampilan sampai mengembangkan kemampuan dan
dengan pembangunan dan pengembangan rasa tanggung jawab memberikan
mentalitas peserta didik melalui kegiatan kesempatan kepada peserta didik
keagamaan atau kerohanian dan kegiatan lain untuk memperluas pengalaman
sejenisnya. sosial, praktek keterampilan sosial,
Adapun pengertian ekstrakurikuler dan internalisasi nilai moral dan nilai
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sosial.
(Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 3) Fungsi rekreatif, yakni bahwa
291) yaitu ”suatu kegiatan yang berada di kegiatan ekstrakulikuler dilakukan
luar program yang tertulis didalam kurikulum dalam suasana rileks,
seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan menggembirakan, dan
siswa.” menyenangkan sehingga menunjang
proses perkembangan peserta didik.
2.2 Fungsi Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakulikuler harus dapat
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler menjadikan kehidupan atau atmosfer
adalah untuk mengembangkan kemampuan sekolah lebih menantang dan lebih
potensi dan rasa tanggung jawab memberikan menarik bagi peserta didik.
12
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
13
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
6) Adanya prestasi yang pernah diraih. merupakan suatu perubahan yang dicapai
Kegiatan ekstrakurikuler berbeda- seseorang setelah mengikuti proses belajar.
beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan Perubahan ini meliputi perubahan tingkah
ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang laku secara menyeluruh dalam sikap,
bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti keterampilan dan pengetahuan.”
sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat Sehubungan dengan pengertian
dan alokasi waktu yang terbatas sesuai prestasi belajar tersebut di atas Alimah
dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya (2009:1) mengemukakan bahwa ”prestasi
berkelanjutan maksudnya kegiatan itu tidak belajar merupakan rangkaian penilaian atas
hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan hasil aktivitas belajar dalam kegiatan
tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa pengajaran pada waktu tertentu, baik berupa
sehingga dapat diikuti terus sampai selesai pengukuran kualitatif maupun kuantitatif.”
kegiatan sekolah. Menurut Djamarah (2006:19) bahwa
”prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
2.5 Prestasi Belajar yang telah dikerjakan, dan diciptakan, baik
Hasil dari kegiatan belajar yang secara individual maupun kelompok.”
dilakukan oleh seseorang disebut dengan Dari beberapa pengertian tersebut
prestasi belajar. Kata prestasi berasal dari dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi
bahasa Belanda prestatie, kemudian di dalam belajar adalah sauatu hasil yang diperoleh
bahasa Indonesia disebut prestasi, diartikan dalam aktivitas belajar baik berupa penilaian
sebagai hasil usaha. Prestasi banyak angka-angka (kuantitatif) maupun kata-kata
digunakan di dalam berbagai bidang dan (kualitatif) pada waktu tertentu. Prestasi
diberi pengertian sebagai kemampuan, sebagai hasil belajar merupakan salah satu
keterampilan, sikap seseorang dalam unsur interaksi belajar mengajar yang harus
menyelesaikan sesuatu. Prestasi adalah hasil dimiliki sekaligus untuk membangkitkan
dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, gairah belajar dengan mengoptimalkan
atau diciptakan secara idividu maupun secara seluruh potensi yang dimilikinya. Jadi
kelompok. Berkaitan dengan pengertian hubungan antara prestasi dengan belajar
prestasi belajar tersebut di atas Dimyati adalah secara sederhana dapat dikatakan
(2006:26) menyatakan bahwa ”Prestasi dengan berusaha atau belajar akan
belajar dapat dipandang sebagai pencerminan didapatkan hasil yang akan dicapai sesuai
dari pembelajaran yang ditunjukkan oleh dari usaha belajarnya atau dengan kata lain
siswa melalui perubahan-perubahan dalam prestasi merupakan hasil dari upaya belajar
bidang pengetahuan/pemahaman, sedangkan belajar merupakan salah satu
keterampilan, analisis, sintesis, evaluasi, serta bentuk kegiatan untuk mendapatkan prestasi
nilai dan sikap.” yang lebih baik.
Prestasi belajar merupakan hasil Menurut Indra (2009:1-2) faktor
diperoleh siswa karena adanya aktivitas yang mempengaruhi prestasi belajar dibagi
belajar yang telah dilakukan. Hal ini sesuai ke dalam 2 bagian besar yaitu faktor internal
dengan pengertian prestasi belajar adalah dan faktor eksternal. Lebih lanjut Indra
sebagaimana yang dikemukakan oleh menjelaskan faktor internal terdiri dari : (1)
Sunartombs (2009:3) yaitu ”Prestasi belajar Faktor biologis (jasmaniah), keadaan jasmani
dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya yang perlu diperhatikan, pertama kondisi
aktivitas belajar yang telah dilakukan.” fisik yang normal atau tidak memiliki cacat
Adapun pengertian prestasi belajar sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.
yang dikemukakan oleh Sanjaya (2011:1) Kondisi fisik normal ini terutama harus
bahwa prestasi belajar adalah kemampuan, meliputi keadaan otak, panca indera, anggota
keterampilan, sikap yang diperoleh siswa tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik.
setelah ia menerima perlakuan yang Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat
diberikan oleh guru sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa
kehidupan sehari-hari.” Slameto (2003:10) hal yang perlu diperhatikan antara lain makan
menyatakan bahwa ”prestasi belajar dan minum yang teratur, olahraga serta
14
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
cukup tidur. (2) Faktor psikologis, faktor Subana (2001:25) mengemukakan bahwa
psikologis yang mempengaruhi keberhasilan ”penelitian kuantitatif biasanya menguji
belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan suatu teori, menyajikan suatu data atau
dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mendeskripsikan statistik, menunjukkan
mental yang dapat menunjang keberhasilan hubungan antar variabel, dan ada pula yang
belajar adalah kondisi mental yang mantap bersifat mengembangkan konsep,
dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi: mengembangkan konsep pemahaman dan
pertama Inteligensi, intelegensi atau tingkat mendeskripsikan banyak hal.”
kecerdasan dasar seseorang berpengaruh Jenis penelitian yang digunakan adalah
besar terhadap keberhasilan belajar asosiatif kuantitatif. Penelitian asosiatif
seseorang, kedua kemauan, kemauan dapat merupakan penelitian yang bertujuan untuk
dikatakan faktor utama penentu keberhasilan mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan
belajar seseorang, dan ketiga bakat, bakat ini antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
bukan menentukan mampu atau tidaknya 2013:14). Penelitian asosiasi kuantitatif
seseorang dalam suatu bidang, melainkan menjelaskan pengaruh antara unsur yang satu
lebih banyak menentukan tinggi rendahnya dengan unsur yang lain.
kemampuan seseorang dalam suatu bidang. Lokasi penelitian ini adalah SMP
Sedangkan faktor eksternal yang Negeri 1 Peusangan Kabupaten Bireuen.
dapat mempengaruhi prestasi belajar yang Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan
dijelaskan oleh Indra (2009:1-2) meliputi: di SMP Negeri 1 Peusangan Kabupaten
(1) faktor lingkungan keluarga, faktor Bireuen tahun pelajaran 2019/2020.
lingkungan rumah atau keluarga ini Populasi penelitian adalah keseluruhan
merupakan lingkungan pertama dan utama individu yang dijadikan subjek penelitian.
pula dalam menentukan keberhasilan belajar Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam
seseorang. Suasana lingkungan rumah yang penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1
cukup tenang, adanya perhatian orangtua Peusangan Kabupaten Bireuen tahun
terhadap perkembangan proses belajar dan pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 800
pendidikan anak-anaknya maka akan orang. Secara rinci populasi dalam penelitian
mempengaruhi keberhasilan belajarnya. (2) ini dapat diperhatikan pada tabel berikut.
faktor lingkungan sekolah, lingkungan Tabel 3.1 Rincian Pupulasi Penelitian
sekolah sangat diperlukan untuk menentukan No Kelas Jumlah
keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling 1 VII 260
mempengaruhi keberhasilan belajar para 2 VIII 270
siswa disekolah mencakup metode mengajar, 3 IX 270
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi Jumlah 800
siswa dengan siswa, pelajaran, waktu
sekolah, tata tertib atau disiplin yang Sampel penelitian yaitu bagian
ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. populasi yang akan diteliti yang dijadikan
(3) faktor lingkungan masyarakat, seorang
sebagai sumber data dalam penelitian.
siswa hendaknya dapat memilih lingkungan
masyarakat yang dapat menunjang Mengingat populasinya terlalu besar maka
keberhasilan belajar. Lingkungan yang dapat dalam pengambilan sampel penelitian
menunjang keberhasilan belajar diantaranya merujuk pada pendapat Arikunto (2006:134)
adalah, lembaga-lembaga pendidikan yang mengemukakan bahwa ”Apabila
nonformal, seperti kursus bahasa asing, populasi penelitian berjumlah kurang dari
bimbingan tes. pengajian remaja dan lain-
100 maka sampel yang diambil adalah
lain.
semuanya, namun apabila populasi penelitian
III. METODE PENELITIAN berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat
Pendekatan yang digunakan dalam diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. lebih. Berdasarkan pendapat tersebut di atas,
Berkaitan dengan penggunaan pendekatan maka sampel dalam penelitian ini adalah
kuantitatif ini dalam pelaksanaan penelitian,
15
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
20% dari populasi tersebut, yaitu 800 lebih besar dari pada r tabel, dengan kata lain 1
> 0,22, maka dalam hal ini menolak hipotesis
= 80 orang. Pengambilan sampel dalam
nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif
penelitian dilakukan secara acak (random)
(Ha) pada taraf signifikan 0,05.
dari jumlah populasi.
Hasil analisis data dalam penelitian
Instrumen yang digunakan untuk
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
mengumpulkan data dalam penelitian terdiri
oleh Handoko (2013) yang berjudul
dari observasi dan angket. Untuk menguji
”Pengaruh Keaktifan Siswa Dalam
instrumen penelitian menggunakan uji
Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar
validitas dan reabilitas sedangkan dalam
Siswa.” Berdasarkan hasil penelitian yang
teknik analisis data menggunakan uji
telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
linearitas, uji normalitas dan uji homogenitas
pengaruh yang positif dan signifikan antara
Analisis deskriptif adalah bidang
keaktifan siswa dalam kegiatan
ilmu statistik yang mempelajari tata cara
ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar
penyusunan dan penyajian data yang
siswa.
dikumpulkan dalam suatu penelitian dan
Adanya pengaruh tersebut
berfungsi untuk memahami,
menunjukkan bahwa semakin aktif siswa
mendeskripsikan, menerangkan data atau
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
pristiwa yang dikumpulkan dalam suatu
akan berdampak positif terhadap prestasi
penelitian.
belajar akademik mereka. Begitu pula
Data kuantitatif akan diolah dengan
sebaliknya semakin siswa tidak aktif dalam
analisis statistik deskriptif dengan
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan
menggunakan persentase (%), yaitu suatu
berdampak negatif terhadap prestasi belajar
teknik pengolahan data hasil penelitian
akademik mereka. Hal ini sesuai dengan
dengan menunjukkan pada persen atau dapat
yang dikemukakan oleh Yudha (2016:99)
dirumuskan sebagai berikut :
bahwa ”kegiatan ekstrakurikuler mempunyai
P = x100% (Sudjono, 2007:40)
pengaruh yang positif dan signifikan
Dimana : terhadap hasil belajar.” Dengan demikian,
P = Presentase sangat jelas bahwa kegiatan ekstrakurikuler
F = Frekuensi memiliki manfaat pembelajaran nyata bagi
N = Sampel-sampel siswa, hal ini terbukti bahwa mereka yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat
meningkatkan kepercayaan diri dan
IV HASIL PENELITIAN DAN
memberikan keterampilan yang positif untuk
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menunjang kegiatan belajar mengajar.
mencoba untuk menerangkan hasil penelitian Siswa SMP Negeri 1 Peusangan
tentang pengaruh kegiatan ekstrakurikuler dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
terhadap prestasi belajar siswa di SMP tergolong aktif. Siswa telah memilih
Negeri 1 Peusangan. Berdasarkan hasil ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan
penelitian menujukkan bahwa pelaksanaan bakat yang mereka miliki. sehingga, dengan
kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
terhadap prestasi belajar siswa di SMP ekstrakurikuler tersebut akan mempengaruhi
Negeri 1 Peusangan. Hal ini terlihat pada prestasi belajar akademik mereka. Prestasi
pengujian hipotesis yang peneliti lakukan. akademik yang baik dari siswa yang
Berdasarkan hasil pengujian yang telah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terlihat
dilakukan menunjukkan bahwa nilai r hitung dari nilai rapor dan nilai harian, dimana nilai
16
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
rata-rata yang diperoleh pada nilai rapor dengan program yang telah ditentukan.
adalah 86,57 dan nilai rata-rata pada nilai Dalam pelaksanaannya kegiatan
harian adalah 88,56. ekstrakurikuler dibimbing oleh guru,
sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan
Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan
baik. Menurut pendapat Amal (Handoko,
ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah 2013: 66) bahwa ”kegiatan ekstrakurikuler di
dapat memberikan dampak positif bagi siswa. sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat
Adapun dampak positif yang diperoleh dari kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di termasuk materi pelajaran yang terpisah dari
sekolah diantaranya adalah mengembangkan materi pelajaran lainnya, dan dapat
kemampuan dan kreativitas peserta didik dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi
pelajaran, mengingat kegiatan tersebut
sesuai dengan minat dan bakat mereka,
merupakan bagian penting dari kurikulum
mengembangkan kemampuan dan rasa sekolah.”
tanggung jawab sosial peserta didik,
mengembangkan kesiapan karir peserta
didik. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan V PENUTUP
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
Tahun 2014 Tentang Kegiatan
pembahasan yang penulis lakukan dalam
Ekstrakurikuler yaitu ”Kegiatan
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan
kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh
tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,
terhadap prestasi belajar siswa di SMP
minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
Negeri 1 Peusangan. Hasil ini terlihat pada
dan kemandirian peserta didik secara optimal
pengujian hipotesis yang peneliti lakukan.
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
pendidikan nasional.”
dilakukan menunjukkan bahwa nilai r hitung
Dampak positif tersebut dapat
lebih besar dari pada r tabel, dengan kata lain 1
menyebabkan siswa yang aktif dalam
> 0,22, maka dalam hal ini menolak hipotesis
kegiatan ekstrakurikuler akan dapat
nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif
mengambil nilai-nilai positif dari kegiatan
(Ha) pada taraf signifikan 0,05. Hal ini
yang diikutinya sehingga akan dapat
berarti semakin aktif siswa dalam kegiatan
mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang
ektrakurikuler maka prestasi belajar siswa
diharapkannya. Dengan demikian semakin
semakin meningkat secara positif.
aktif siswa dalam kegiatan ektrakurikuler
maka prestasi belajar siswa semakin
2. Saran
meningkat secara positif. Hal ini disebabkan
Berdasarkan kesimpulan yang telah
karena siswa yang aktif dalam kegiatan
dikemukakan di atas, maka beberapa saran
ekstrakurikuler akan dapat mengambil nilai-
yang ingin peneliti kemukakan berkaitan
nilai positif dari kegiatan yang diikutinya
dengan penelitian ini. Adapun saran-saran
sehingga akan dapat mencapai prestasi
tersebut antara lain sebagai berikut :
belajar sesuai dengan yang diharapkannya.
1. Hasil penelitian yang telah peneliti
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah
lakukan menunjukkan bahwa
khususnya kegiatan ekstrakurikuler pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
merupakan kegiatan yang terkoordinasi
berpengaruh terhadap prestasi belajar
terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di
siswa di SMP Negeri 1 Peusangan,
sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan maka oleh sebab itu disaran kepada
kurikulum. Kegiatan yang terkoordinasi di
siswa dapat aktif dalam kegiatan
sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
ekstrakurikuler sekolah agar dapat
17
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
18
JSEE – Vol. VII, No. II, April 2019 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
19