Disusun Oleh
Desi Ratnasari (P2205044)
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Ca Colonadalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari
kolon (bagian terpanjang dari usus besar) (Komite Penanggulangan Kanker
Nasional, 2019)
B. Klasifikasi Klinik
Klasifikasi kanker kolon adalah sebagai berikut:
A : Kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.
B1 : kanker telah meinfiltrasi lapisan muskularis mukosa.
B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.
C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu
sampai empat buah
C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari lima
buah.
D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran
yang luas dan tidak dapat di operasi lagi.
C. Etiologi
Penyebab dari kanker kolon antara lainnya :
1. Diet
Makanan yang mengandung zat kimia menyebabkan kanker pada usus besar
makanan tersebut juga mengurangi waktu peredaran pada perut, yang
mempercepatusus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi
lemak trutama lemakhewan dari daging merah, menyebabkan sekresi asam
dan bakteri anaerob,menyebabkan timbulnya kanker di dalam usus besar. Diet
dengan karbohidrat murniyang mengandung serat dalam jumlah yang banyak
dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok
menyarankan diet yang mengandung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran
& buah-buahan.
Makanan yang harus di hindari :
Daging merah, lemak hewan, makanan berlemak, daging atau ikan goreng
panggang, karbohidrat yang di saring (example: sari yang di saring).
Makanan yang harus di konsumsi :
Buah-buahan dan sayur-sayuran khususnya Craciferous Vegetables dari
golongan kubis (seperti brokoli, brussels sprouts), butir padi yang utuh, cairan
cukup terutama air.
2. Kelainan kolon :
a. Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.
b. Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna karsinoma.
c. Kondisi ulserative : penderita colitis ulserativa menahun mempunyai
risikoterkena karsinoma kolon.
3. Genetik
Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai
frekuensi 3 kali lebih banyak dari pada anak-anak yang orang tuanya sehat.
Sebagian besar tumor maligna (minimal 50%) terjadi pada area rektal
dan 20–30 % terjadi di sigmoid dan kolon desending.Ca Colonterutama
adenocarcinoma (muncul dari lapisan epitel usus) sebanyak 95%.Tumor pada
kolon asenden lebih banyak ditemukan daripada pada transversum (dua kali lebih
banyak). Tumor bowel maligna menyebar dengan cara.
b. Melalui saluran limfa dan hematogen biasanya ke hati, juga bisa mengenai
paru-paru, ginjal dan tulang.
Pathway
Faktor risiko
kanker kolon
Intervensi kemoterapi
E. Manifestasi klinis.
Manifestasi Ca Colonmenurut (Yayasan Kanker Indonesia, 2018) :
1. Perubahan pada pola buang air besar termasuk diare, atau konstipasi atau
perubahan pada lamanya saat buang air besar, dimana pola ini berlangsung
selama beberapa minggu hingga bulan. Kadang-kadang perubahan pola itu
terjadi sebagai perubahan bentuk dari feses atau kotoran dari hari ke hari
(kadang- kadang keras, lalu lunak, dan seterusnya).
2. Pendarahan pada buang air besar atau ditemukannya darah di feses, seringkali
hanya dapat dideteksi di laboratorium.
3. Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen atau perut seperti keram, gas atau
rasa sakit yang berulang.
4. Perasaan bahwa usus besar belum seluruhnya kosong sesudah buang air besar.
5. Rasa cepat lelah, lesu lemah atau letih
6. Turunnya berat badan secara drastis dan tidak dapat dijelaskan sebabnya.
F. Komplikasi
G. Penatalaksanaan medis
1. Stadium 0 (TisN0M0)
a. Eksisi local polipektomi sederhana
b. Reseksi en-bloc segmental untuk lesi yang tidak memenuhi syarat eksisi
local
2. Stadium I (T1-2N0M0)
a. Wide surgical resection dengan anastomosis tanpa kemoterapi adjuvan
3. Stadium II (T3N0M0, T4a-bN0M0)
a. Wide surgical resection dengan anastomosis 2
b. Terapi adjuvan setelah pembedahan pada pasien dengan risiko tinggi
4. Stadium III (T apapun N1-2M0)
a. Wide surgical resection dengan anastomosis
b. Terapi adjuvan setelah pembedahan
5. Stadium IV (T apapun, N apapun, M1)
a. Reseksi tumor primer pada kasus kanker kolorektal metastasis yang dapat
direseksi
b. Kemoterapi sistemik pada kasus kanker kolorektal dengan metastasis
yang tidak dapat direseksi dan tanpa gejala
1. Pengkajian
2) Jenis kelamin : kanker usus ini lebih banyak menyerang pada laki
– laki.
j. Eliminasi Pola buang air besar atau buang air kecil : teratur,
frekuensi, warna, konsistensi, keluhan nyeri.
t. Pemeriksaan penunjang :
3) Radiologi
4) Kolonoskopi. .
I. Diagnosa Keperawatan
J. Intervensi
SDKI SLKI SIKI
- Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
- Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal 30
saat berada di luar
rumah
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus. (2019). Faktor Resiko Kanker Kolorektal. Yogyakarta : MediAction.
Astuti, Rafli, & Zeffira. (2019). Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Kanker Kolon.
Diperoleh pada tanggal 22 Maret 2021
Yayasan Kanker Indonesia. (2018). Harapan Terpadu World Cancer Day 2018. Buletin
YKI, 2(April), 1–54
Komite Penanggulangan Kanker Nasional. (2019). Panduan Penatalaksanaan Kanker
kolorektal. Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal, 76
Hidayat, A. A. (2019). Pengantar Kebtuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta:
Kemenetrian Kesehatan RI 2019.
Sayuti. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dengan Post Laparatomi dan
Kolostomi atas indikasi Ca Colon Di Ruangan Abun Suri Lantai 2 RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukit Tinggi. Diperoleh tanggal 22 Maret 2021
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Indiktor
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.