Anda di halaman 1dari 155

 RS dibuka secara resmi pada tanggal 7 Desember 2009.

 RS Medika BSD dikelolakan oleh PT Khasanah Putera Jakarta


Medica, yang merupakan ahli Kumpulan KPJ Healthcare Berhad
yang mempunyai rangkaian 30 rumah sakit di Malaysia, Indonesia,
Dhaka, Bangladesh dan Australia

 RS Medika BSD komited untuk memberikan pelayanan kesehatan


yang berkualitas dan terbaik kepada pasiennya, sesuai dengan
motto corporate kami ~ Care For Life.

 RS Medika BSD adalah rumah sakit Tipe B dan berstatus Pemilikan


Modal Asing.

 RS Medika BSD dilengkapi dengan berbagai kemudahan


pelayanan comprehensif seperti 128 multi-sliced CT Scanner, 1.5
Tesla MRI Scanner, Cardiac Catheterization Laboratory (Cathlab),
Endoscopy, mesin Hemodialisa dan Kamar Bedah
Luas Tanah RS : 12.000 m2

Luas Bangunan : 14.139 m2

Bangunan Bertingkat : 7 (Lantai)

Luas Parkir,Taman : 8590 m2

Jumlah Tempat Tidur : 203 TT


Memberikan Pelayanan
Kesehatan yang
Berkualitas Kepada
Pasien
Lantai Lokasi
Parkir Area, Pemeliharaan, Kamar Jenazah, Dapur,
Basement
Pembelian, Rekam Medis, Linen, HRD

Lantai Dasar Lobby, UGD, Radiologi, Kamar Operasi Minor, Poliklinik,


Poli Jantung, Farmasi, CS, Bakso Lapangan Tembak, Family
Mart, Kopi kenangan, Enrich Bakery, Pao Panda, ATM.

Lantai 1 Poliklinik Spesialis, MCU, Laboratorium, Fisioterapi,


Endoskopi, Marketing, keuangan, IT, Ruang Meeting,
Manajemen.

Lantai 2 Kamar Operasi (OT), NICU, ICU, CSSD, Cathlab, Haemodialisa.

Lantai 3 Kamar Rawat Inap, VK/ Kamar Bersalin.

Lantai 4 Kamar Rawat Inap

Lantai 5 Kamar Rawat Inap


Struktur Organisasi
DIREKTUR RS SPI
KOMITE MEDIK

DEWAN
KOMITE KEPERAWATAN PENGAWAS

WADIR WADIR
PELAYANAN UMUM

KSM /SMF

KABID KABID KABAG KABAG KABAG


KABID KEBID KABAG PENUNJANG
PENUNJANG PELAYANAN NON UMUM SDM & ADMIN KEUANGAN PEMASARAN
PELAYANAN KEPERAWATAN
MEDIK MEDIK

INSTALASI KESLING SDM Akuntansi PEMASARAN


IGD Int. Bedah FARMASI
LAB

Ranap K3 DIKLAT
VK PERBENDAHA BINA PROGRAM
GIZI RAAN
RAD
ICU BIOMEDIK PAYROLL
Int. HD KARYAWAN ANGGARAN PUBLIC RELATION
REKAM MEDIS
Fisioterapi Rajal IT

Cathlab ADMINISTRASI PAYROLL CUSTOMER


DOKTER SERVICE
MCU MAINTENANCE

Endoskopi SEKRETARIS KASBIL MANAJEMEN


Casemix PURCHASING PASIEN

TIM TERPADU OUTSOURCING

TIM TIM TIM LAIN-


TIM K3 RS
AKREDITAS PROGNAS LAIN
PRESIDEN KOMISARIS
DATO’ AMIRUDDIN ABDUL SATAR
PRESIDEN DIREKTUR
TN H. AHMAD NASIRRUDDIN
HARUN
TIM MANAGEMENT
PRESIDEN DIREKTUR
PT. KHASANAH PUTERA JAKARTA MEDICA
TN H. AHMAD NASIRRUDDIN HARUN

DIREKTUR
PT. KHASANAH PUTERA JAKARTA MEDICA
NOR AZLINA JEMAIN

DIREKTUR
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD

WADIR PELAYANAN WADIR UMUM


dr.Yanna Dwi S Agus Purwanto,SH,MH

Kabid Kabid Kabid Pel. Kabag Kabag. Kabag Kabag


Pelayanan Keperawatan Non Medik Penunjang SDM & Keuangan Pemasaran
Dr. Putri Kartika Moh. Didin Arita Nurantini, Umum Admin Dwi Sari Cici Rifla
Vidya Wahyudin, S.Kep. S.Si,Apt Harffandi Laila Irawati, Juniarti, SE
Ners SKM, MM
SDM
KARYAWAN TENAGA MEDIS & NON MEDIS

Dokter DOKTER
Umum FULL TIME
16 orang 9 orang

PERAWAT
113 orang DOKTER
PART TIME
42 orang

NON
MEDIS DOKTER
APPOINTMENT
77 orang
Jumlah total karyawan 253 dokter 4 orang
spesialis 55, dokter gigi umum 6
SUPPORT Drg
SEVICE Umum
47 orang
6 orang
 Anak (Paediatric Medicine)
 Kebidanan & Kandungan (Obstetric & Gynaecology)
 Penyakit Dalam (Internal Medicine)
 Jantung (Cardiology)
 Syaraf (Neurology)
 Ginjal (Renal Medicine)
 Gastroentorologi (Gastro-entorology)
 Bedah Umum (General Surgery)
 Bedah Tulang (Orthpaedic Surgery)
 Bedah Syaraf (Neuro Surgery)
 Bedah Vascular (Vascular Surgery)
 Saluran Kemih (Urology)
 Anestesi (Anaesthesiology)
 Bedah Jantung (Cardiac Surgery)
 Telinga, Hidung, Tenggorok (THT) (ENT Surgery)
 Mata (Ophthalmology)
 Paru-paru (Pulmonology)
 Kulit & Kelamin (Dermatology)
 Kesehatan Jiwa (Psychiatry)
 Radiologi (Radiology)
 Patologi Klinik (Clinical Pathology)
 Rehabilitasi Medik (Medical Rehabilitation)
 Gigi (Dentistry)
• Unit Gawat Darurat 24 Jam
• Ambulan
• Poliklinik Specialis Rawat Jalan
• Medical Check Up (MCU)
• Farmasi
• Radiologi
• Laboratorium
• Fisioterapi
• Konsultasi Gizi
• Hemodialisa
• Kamar Rawat Inap – SVIP, VIP, Kelas I – III
• Cathlab
• Endoscopy
• ICU & HDU
• Ruang / Bilik Bersalin
• Nurseri
• Kamar Operasi
UNIT GAWAT DARURAT
Buka 24 jam dan didukungi oleh tim medis terlatih.
 Total 7 TT di Ruang rawatan Zon Hijau, Kuning dan Merah
 Isolasi (2 TT)
 Ruang Resusitasi & Observasi (1 TT)
 Ruang Tindakan Minor (1 TT)
 PONEK (1 TT)
 Peralatan Emergency Lengkap
 Ambulans

RSMPH 13
KAMAR PERAWATAN SUPER VIP & VIP
1. 1 Tempat Tidur
2. Meja
3. Kabinet
4. Sofa
5. TV Plasma 26”
6. TV Kabel Indovision
7. Kulkas
8. Kamar Mandi
9. Lemari Pakaian
10. Welcome Fruit
11. Panggilan Perawat (Nurse Call)
12. Paket Mandi & Handuk
13. WiFi gratis

Untuk Super VIP Sahaja


1. Ruang Keluarga dan fasilitas
terkait
2. Kitchenette

10/20/2022 RSMPH 14
KAMAR PERAWATAN KELAS I
1. 2 Tempat Tidur
2. Meja
3. Kabinet Sisi
4. TV LCD 26”
5. Kamar Mandi
6. Lemari Pakaian
7. Panggilan Perawat
8. Kursi Tunggu
9. Paket Mandi

10/20/2022 RSMPH 15
RUANG PERAWATAN KELAS II/III
Kelas II
 3 Tempat Tidur
 Meja
 Kabinet Sisi
 TV LCD 26”
 Kamar Mandi
 Nurse Call
 Kursi Tunggu
 Paket Mandi

Kelas III
 6 Tempat Tidur
 Meja
 Kabinet Sisi
 TV LCD 26”
 2 Kamar Mandi
 Nurse Call
 Kursi Tunggu
 Paket Mandi
16
PENGEMBANGAN RANAP LT.5
PERAWATAN ICU
 9 Bed
 Ruang Tunggu
 Monitor Lengkap
 Ventilator
 CRRT

10/20/2022 RSMPH 18
POLIKLINIK SPESIALIS
21 ruang konsultansi bagi pelayanan
dokter spesialis yang berlokasi di:

Lantai Dasar – Multi-discipline


-- Poli Jantung
Lantai 1 – Poli Swasta
-- Poli Ginjal & Hipertensi

19
MEDICAL CHECK UP (MCU)
Mencegah Lebih Baik Dari Mengobati

Bagian MCU menawarkan berbagai paket


pemeriksaan kesehatan yang disesuaikan
dengan kebutuhan para nasabah kami dan
meliputi:

 Pemeriksaan Fisik
 Konsultasi Dokter Umum / Spesialis
 Pemeriksaan Laboratorium
 EKG dan Treadmill
 Pemeriksaan THT / Audiometri
 Pemeriksaan Mata
 Pemeriksaan Gigi
 x-ray Thorax
 USG Abdomen
 Echocardiografi
 Spirometri
 Pap Smear – untuk wanita
 Mammogram – untuk wanita >40 tahun 20
RADIOLOGI
Pelayanan 24 jam dengan peralatan
berteknologi :
 MRI 1.5 TESLA
 CT – SCAN 128 slice
 Mobile X- Ray
 USG 4D
 Fluroscopy
 Mammografi

21
LABORATORIUM
Pelayanan 24 jam ini terletak di
Lantai 1 dan meliputi:
 Hematologi Lengkap
 Kimia Darah
 Immunologi / Serologi
 Faktor Hemostasis
 Microbiologi
 Citologi & Histologi
 Fluids & excreations

10/20/2022 22
FARMASI
Pelayanan 24 jam terletak di
Lantai Dasar dan UGD yang
dapat memenuhi keperluan
kesehatan anda.

Didukungi oleh 6 Apoteker


terlatih dan karyawan
penunjangnya yang lain
untuk memberi pelayanan
maksimal kepada pasien.

10/20/2022 23
FISIOTERAPI
Fasilitas ini terletak di Lantai 1 dan
meliputi:
 Infra Red
 Microwave Diathermy
 Shortwave Diathermy
 Trans Electrical Nerve Stimulation
 Ultrasound
 Traction Cervical + Lumbar
 Paraffin Bath
 Nebuliser Ultrasound
 Nebuliser Compressor
 Tilting Table
 Shoulder Wheel
 Stati Cycle
 Cool Pack
 Stairs
 Dragging Chair with Pulley
10/20/2022 24
KAMAR OPERASI
Berlokasi di Lantai 2, mempunyai 4 Kamar Operasi dan dilengkapi
dengan peralatan yang lengkap juga ruang Recovery untuk post-
operasi. Melayani tindakan operasi antaranya:
 Bedah Umum
 Bedah Laporoskopi
 Bedah Obstetric & Gynaekologi
 Bedah Orthopedi
 Bedah Urologi
 Bedah Mata
 Bedah THT
 Bedah Syaraf
 Bedah Thorax Cardiovasculer
 Bedah Vaskuler
Fasilitas CSSD

10/20/2022 25
CATHLAB
Pelayanan Cathlab ini melengkapkan layanan terpadu untuk kesehatan
jantung dan pembuluh darah dengan menawarkan prosedur intervensi
non-bedah:
- Angiogram
- PTCA (pemasangan balon /ring)
- Venoplasty
- Cerebral Angiography
- Digital Subtraction Angiography (DSA)

10/20/2022 26
ENDOSKOPI
Fasilitas Endoskopi dilengkapi dengan peralatan dan computer
canggih di mana gambar berwarna dihasilkan dan prosedur direkam
dalam CD/DVD.

10/20/2022 27
NURSERI
Berlokasi di Lantai 3, Ruang Bersalin (VK) mempunyai 4 bilik & 2
ruang tindakan yang lengkap dan bersebelahan dengan Ruang
Nurseri dan NICU / Perina.

Mempunyai tim bidan dan perawat


serta didukungi oleh Dokter Specialis
Ob&Gyn dan Dokter Specialis Anak
yang berpengalaman.

10/20/2022 28
HEMODIALISA
Dengan 26 Mesin (23 operasional, 1 ICU, 1 Isolasi, 1 Backup),
pelayanan ini beroperasi sehingga 3 shift untuk memenuhi
keperluan pasien. Terletak di Lantai 2, ia didukungi oleh tenaga
professional di bidangnya dan dipantau oleh dokter umum
terlatihdan dokter Subspecialis.
1. Dr.SpPD KGH (2 orang)
2. Dr Umum terlatih (2 orang)
3. Perawat terlatih (9 orang)
4. Belum terlatih (7 orang)

10/20/2022 29
KASIR
REGISTRASI RAWAT INAP
KASIR RAWAT JALAN

BILLING RAWAT INAP

• PHARMACY
• UGD
• BILLING (UTK POLI SWASTA)
BPJS
RUANG TUNGGU REGISTRASI

RUANG PROSES REGISTRASI


MELALUI VEDIKA - HFIS
STATISTIC 2018 – 2020
PERFORMANCE 2020 as @
2018 2019
June

INPATIENT SERVICES

1 Number of Beds (exclude ICU) 68 115 142 Ready 203 Beds


2 No. of Days Under Review 365 365 182
3 Capacity 24,820 29,144 27,482
4 Occupancy Rate (%) 36,84 % 39.01 % 15,7 %
5 Average No. of Occupied Beds 25 31 24,21
ODP PDP Rujuk Rawat Inap
Maret 2020 62 19 7
April 2020 40 25 9 5
Mei 2020 12 21 4 4
Juni 2020 1 23 4 8
Total 115 88 24 17
KAMI

35
ARE YOU READY
TO SERVE… ???

By : HRD & Diklat


STANDARD OF GROOMING
AND COURTESY
RS MEDIKA BSD
GROOMING
RS MEDIKA BSD
Penampilan tubuh secara menyeluruh
(badan, anggota badan,seragam kerja)
sesuai dengan standard service.
GROOMING
1. Rambut : Bersih, keramas 2 hari sekali
Teratur, disisir rapi
Pony diatur diatas alis
Apabila berambut panjang harus diikat
dengan Hairnet
Dipotong diatas kerah baju (untuk pria)

2. Muka : Bersih
Berseri
Untuk wanita : Gunakan Make Up yang ringan
Bedak warna alami
Lipstick warna natural / cerah
Untuk Pria : Tidak Berjambang dan berjenggot
Penampilan tubuh secara menyeluruh
(badan, anggota badan,seragam kerja)
sesuai dengan standard service.
GROOMING
3. Mulut : Sikat gigi dan bersihkan setiap kali sehabis makan
Tidak berbau,
Makan makanan yg tidak berbau menyengat.
Gunakan “Mouth Fresh
4. Tangan : Jari dan telapak tanggan bersih, selalu mencuci tangan
Kuku tidak boleh panjang,bersih dan rapi
Tidak mengenakan assesorries yang berlebihan
Jam tangan berukuran sedang,tidak boleh menggenakan
gelang dan cincin kecuali cincin kawin.
5. Badan : Bersih tidak bau
Gunakan Deodorant,tidak boleh menggunakan parfum.
6. Kaki : Dijaga kebersihanya termasuk penampilan sepatu
Potong kuku kaki
Penampilan tubuh secara menyeluruh
(badan, anggota badan,seragam kerja)
sesuai dengan standard service.
GROOMING
7. Pakaian : Ukurannya harus Pas
Bersih, diseterika yang rapi

8. Sepatu : Bersih,disemir
sol dan hak sepatu diperhatikan kondisinya
Model harus standart

PERHATIKAN :
SIKAP TUBUH SECARA KESELURUHAN
SIKAP BERDIRI DAN HARUS BERWIBAWA
SELALU MENAMPILKAN WAJAH TERSENYUM
TAMPILKAN PERCAYA DIRI DAN SELALU SIAP
MEMBANTU
COURTESY
RS MEDIKA BSD
Tingkah laku, tutur kata, kebiasaan
petugas pelayanan yang disesuaikan
dengan standard service.
COURTESY
Ramah, selalu tersenyum dan menyapa.
1. Tidak boleh memasukkan tangan di kantong celana/baju.
2. Berjalan dengan teratur (berirama), jangan berjalan dengan
menghentak.
3. Gunakan sapu tangan atau tisue ketika bersin dan ucapkan
maaf.
4. Jangan melenguh dan menguap di tempat umum.
5. Jangan membersihkan telinga atau hidung di tempat umum.
Tingkah laku, tutur kata, kebiasaan
petugas pelayanan yang disesuaikan
dengan standard service.
COURTESY
7. Gunakan bahasa yang baik dan benar jangan menggunakan
bahasa daerah atau jargon
8. Selalu sopan dan menunjukkan sikap siap untuk membantu.
9. Jangan mengunyah apapun di tempat umum.
10. Jangan berbuat yang memancing perhatian dan membicarakan
hal-hal yang tidak perlu (gossip)
11. Tidak boleh makan,minum dan merokok di tempat umum.
12. Selalu ketuk pintu terlebih dahulu,ucapkan salam dan tawarkan
bantuan atau katakan tujuan setiap memasuki kamar pasien.
13. Apabila ada permintaan tamu yang sulit (ragu-ragu bisa dipenuhi
atau tidak) katakan bahwa akan di check dulu dan pastikan kembali
untuk memberikan jawabanya.
Tingkah laku, tutur kata, kebiasaan
petugas pelayanan yang disesuaikan
dengan standard service.
COURTESY
14. Bergerak,menghampiri atau berdiri apabila ada customer yang approach ke
kita.
15. Selalu gunakan kata “kita atau kami” sebagai pengganti “aku atau saya”
16. Gunakan kata “maaf / please” apabila kita memerlukan atau memerintahkan
sesuatu ke customer.
17. Gunakan body langguage seperlunya.
18. Eye Contact harus menunjukan perhatian kelawan bicara kita.
19. Selalu mengulang atau mengkonfirmasi setiap permintaan tamu.
20. Sebagai penutup,selalu mengucapkan terima kasih dan salam.
21. Biasakan untuk selalu mengucapkan dan membudayakan kata TTM (
Terima kasih, Tolong, Maaf ) dalam kehidupan kita sehari-hari.
22. Saat menerima pasien / customer tidak boleh 3 T ( Tidak Tahu, Tidak Mau,
TIdak Bisa )
23. Siap bekerja dgn hati yang gembira dan selalu berpikir yang positif serta
inovatif
24. Selalu peduli pada siapapun dan lingkungan tempat kita bekerja, jagalah
kebersihan lingkungan
25. Mulailah dengan berdoa setiap hari sebelum kita bekerja
Standar Terima Telpon
1. Admision ……. (Unit)
2. Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam
3. Dengan Shanti ... (Nama)
4. Bisa dibantu ?

Note :
Telpon tidak boleh dikecilkan.
Telpon berdering segera diangkat.
Telpon tidak dibiarkan berdering lebih dari 3X.
Standar Menerima Customer

1. Segera berdiri dan menyalami (Senyum, Salam, Sapa)


2. Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bpk / Ibu
3. Bisa Kami Bantu ? dan dipersilahkan duduk
4. Saat melayani (Eye Contact & selalu tersenyum)
5. Setelah selesai, tangan dlm posisi persembahan sambil mengucapkan
terima kasih
* Terima Kasih Bpk / Ibu .... (Sebut Nama), Selamat Siang / Semoga Lekas
Sembuh.
* Bila Pasien Mengucapkan Terima Kasih :
Sampaikan, bahwa Ini sudah merupakan kewajiban kami. Terima Kasih telah
berkunjung di RS Medika BSD / Semoga Lekas Sembuh.
MATUR NUWUN

RS MEDIKA BSD
RUMAH SAKIT MEDIKA BSD
 Kata-kata sapaan yang diucapkan oleh seorang
karyawan ketika bertemu dengan karyawan lain /
ketika bertemu dengan pasien dan keluarga sesaat
sebelum melakukan suatu pelayanan.

TUJUAN
 Sebagai acuan untuk penyeragaman pelayanan di RS
Medika BSD
 Memberikan penghormatan kepada sesama karyawan
dan pasien sehingga menimbulkan kepercayaan dan
rasa nyaman.
Pengucapan salam mengikuti langkah sebagai berikut:
 Ketika bertemu dengan karyawan/pasien/pengunjung RS
Medika BSD, ucapkan (“Selamat pagi/siang/sore/malam”).
 Letakan telapak tangan kanan pada dada kiri menyentuh
tulang selangka bahu kiri (posisi sikut menekuk di dada).
 Kepala sedikit condong ke depan tanda memberi hormat.
 Sebutkan nama karyawan yang disapa/yang diberikan salam
atau sebutkan “Pak/Bu”.
 Suatu metode / tata cara bertelepon yang baik sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.

TUJUAN
 Persiapan dalam menjawab telepon
 Urutan & tata cara menjawab telepon yang baik

 Cara mentransfer telepon yang baik

 Mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik & kurang


sopan
Persiapan menjawab telepon:
 Siapkan pulpen, kertas, dan daftar ekstension telepon.

 Jangan mengunyah, makan, atau minum.

 Posisi tubuh (tegak, hindari memegang alat telepon yang tidak


benar).

Urutan menjawab telepon:


 Menjawab telepon tidak lebih dari 3 deringan.

 Memberikan salam/greeting.

 Sebutkan nama departmen/perusahaan.

 Sebutkan nama Anda.

 Menawarkan bantuan.

Contoh: “Selamat pagi..Admission RS Medika BSD, dengan Rina bisa


dibantu?”
Mentransfer Telepon:
 Tangani telepon dengan standar di atas

 Transfer telepon ke ekstension yang benar

 Tanyakan kepada penelpon:

- Kepada siapa dan ada keperluan apa?

 Infokan pada orang yang akan menerima transfer:

- Nama penelpon dan kepentingannya.

Jika orang yang ditelepon ternyata sedang tidak berada di


tempat atau sedang bertelepon:
 Tanyakan pada penelpon apakah tidak keberatan menunggu

 Jelaskan mengapa anda meminta penelpon menunggu

 Cek ulang / konfirmasi apakah bersedia menunggu


Mencatat Pesan:
 Untuk siapa

 Nama dan Jabatan

 Nama dan Perusahaan

 Nomor Telepon

 Waktu dan Tanggal

 Pesan
 Tindakan yang diminta

 Nama orang yang menerima pesan


15 kebiasaan yang salah & kurang sopan dalam bertelepon:
 Tidak mengucapkan salam
 Tidak menyebutkan identitas diri/departemen/perusahaan
 Berbicara terlalu keras/pelan/lambat/cepat atau menggumam
 Tidak memegang telepon dengan benar
 Makan atau mengunyah permen pada saat berbicara
 Mendengarkan dengan sangat hening sehingga penelpon tidak yakin
lawan bicaranya masih ada
 Menginterupsi penelpon
 Tidak mendengarkan dengan seksama
 Tidak mengulangi pesan atau tidak mengecek ulang informasi yang
disampaikan penelpon
 Menutup gagang telepon lalu berbicara dengan orang lain
 Membanting atau menutup telepon tanpa basa-basi
 Menutup telepon sebelum penelpon selesai
 Tidak meminta maaf meskipun telepon sudah berdering lama
 Bercakap-cakap dengan orang lain sementara kita masih terlibat
pembicaraan di telepon
 Menggunakan terlalu banyak kalimat informal
PERATURAN PERUSAHAAN

PT KPJ MEDIKA
BAB I : UMUM (PENGERTIAN)
 Peraturan Perusahaan (PP) adalah peraturan bagi
karyawan yang berlaku di RS Medika BSD yang
berkedudukan di Jl. Letnan Soetopo Kav.Kom IIIA No.7
BSD City Tangerang.
 Maksud dan tujuan paling mendasar dari PP adalah
mengatur secara umum hak dan kewajiban karyawan
dan perusahaan dalam rangka membina hubungan
kerja yang harmonis.
 PP berlaku bagi semua karyawan di RS Medika BSD
untuk ditaati dan dilaksanakan.
Tujuan Utama:
 Mengatur adanya kepastian hak dan kewajiban dari
pengusaha dan karyawan.
 Menetapkan syarat-syarat kerja di perusahaan
 Meningkatkan hubungan industrial yang harmonis
antara pengusaha dan karyawan
 Meningkatkan kesejahteraan sosial para karyawan.
BAB II : Hubungan, Wewenang Perusahaan,
dan Persyaratan Karyawan
 Penerimaan, penempatan dan pemindahan karyawan didasarkan
atas pendayagunaan tenaga kerja dan disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

 Mutasi : Perusahaan berwenang untuk mengangkat,


menempatkan atau memutasikan/mengalihtugaskan karyawan
dari suatu jabatan/golongan ke jabatan/golongan lain dari suatu
departemen ke departemen lain tanpa mengurangi hak
karyawan.
 Promosi : Perusahaan akan memberikan prioritas kpd karyawan
yg memenuhi persyaratan untuk pengisian jabatan yg lebih
tinggi.
 Demosi : Perusahaan dapat mengambil tindakan berupa
penurunan jabatan karyawan yg terbukti melakukan perbuatan
yg melanggar pertauran tata tertib, disiplin, dan tidak
berprestasi.
BAB III Waktu Kerja

 Jam kerja di rumah sakit bagi karyawan yang non


operasional/non shift diatur sebagai berikut:
 Senin – Kamis Jam 08:00 – 17.00 wib
 Istirahat Jam 12.00 – 13.00 wib
 Jum’at Jam 08.00 – 17.00 wib
 Istirahat Jum’at Jam 12.00 – 13.30 wib
(bagi karyawan wanita & non muslim istirahat jum’at
hanya 1 jam)
 Jam kerja di rumah sakit bagi karyawan yang
operasional / shift diatur sebagai berikut:
 Shift I Jam 07.00 – 14.00 wib
 Istirahat (30 Menit) Pelaksanaannya diatur oleh
unit masing-masing
 Shift II Jam 14.00 – 21.00 wib
 Istirahat (30 Menit) Pelaksanaannya diatur oleh
unit masing-masing
 Shift III Jam 21.00 – 07.00 wib
 Istirahat (2x30 Menit) Pelaksanaannya diatur oleh
unit masing-masing
Pasal 14 Daftar Hadir
 Setiap karyawan (terkecuali direktur) diwajibkan untuk
setiap hari kerja mencatat waktu kedatangannya dan waktu
meninggalkan tempat kerja dengan menggunakan “Finger
Print” yang disediakan perusahaan dan dilakukan hanya
untuk diri sendiri.
 Penyalahgunaan Daftar Hadir merupakan tindakan curang
atau penipuan atas perusahaan dan dapat diberikan sanksi.
 Daftar Hadir dapat dipergunakan oleh perusahaan sebagai
salah satu dasar dlm memberikan penilaian terhadap
karyawan.
Pasal 16 Kerja Lembur
 Pekerjaan yg dilakukan lebih dari 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat
puluh) jam seminggu, adalah kerja lembur.
 Kerja lembur hanya dapat dilakukan setelah mendapat instruksi dari
pejabat perusahaan yang berwenang yang akan mengisi dan
menandatangani Surat Perintah Lembur.
 Surat Perintah Lembur harus disetujui atasan langsung dan Kepala Bagian
yang bersangkutan.

Atas perintah pejabat perusahaan, setiap karyawan wajib untuk melakukan


lembur dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Menyelesaikan pekerjaan yg harus diselesaikan menurut jadwal kerja
perusahaan
b. Bila pada waktu tertentu ada perkerjaan yg menumpuk dan harus
diselesaikan
c. Dalam hal darurat, dimana apabila pekerjaan tidak segera diselesaikan
akan membaw kerugian pada perusahaan
d. Teman izin tidak masuk
Perhitungan kerja lembur
Apabila Kerja Lembur dilakukan pada hari kerja biasa:
- Untuk jam kerja lembur pertama dibayar sebesar 1 ½ upah sejam
- Untuk jam lembur selebihnya dibayar sebesar 2x upah sejam

Apabila kerja lembur dilakukan pada hari Minggu atau hari Raya resmi
(Idul Fitri, Idul Adha, Natal & Tahun Baru):
- Untuk setiap jam dalam batas 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam
apabila hari Raya resmi jatuh pada hari kerja terpendek pada salah
satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu, upah lembur dibayar
2 (dua) kali upah sejam.
- Untuk jam kerja pertama setelah 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam
apabila hari Raya resmi jatuh pada hari kerja terpendek pada salah
satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu, upah lembur dibayar
3 (tiga) kali upah sejam
- Untuk jam kerja kedua setelah 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam
apabila hari Raya resmi jatuh pada hari kerja terpendek pada salah
satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu, upah lembur dibayar
4 (empat) kali upah sejam.
Perhitungan Upah
 Perhitungan upah sejam diatur sebagai berikut:
- Untuk upah bulanan = 1/173 x upah tetap sebulan
- Untuk upah harian = 1/8 x upah tetap sehari
- Untuk upah borongan = 1/7 x upah tetap sehari
BAB IV Sistem Pengupahan
 Perusahaan memberikan upah kepada karyawan berupa:
a. Upah pokok dan tunjangan tetap
b. Tunjangan tidak tetap

Upah Pokok:
a. Upah pokok
b. Tunjangan transport
c. Tunjangan makan

Tunjangan tidak tetap:


a. Tunjangan Jabatan/fungsional
b. Tunjangan Kemahiran
c. Tunjangan Radiasi (Radiologi dan Cathlab)
d. Tunjangan Sertifikat
e. Tunjangan Shift Malam
f. Tunjangan Lain-lain yg belum ditentukan
Pasal 19: Kenaikan Upah
 Peninjauan kenaikan upah terdiri dari:
a. Kenaikan secara khusus yaitu kenaikan karena
promosi/prestasi serta penilaian kerja masing-
masing karyawan.
b. Kenaikan secara umum yaitu kenaikan berdasarkan
kepada pertimbangan atas tingkat inflasi, UMP,
penilaian karyawan, serta perkembangan kegiatan
perusahaan yang dilakukan setiap tahun sekali
disesuaikan dengan keadaan dan kondisi dan
kemampuan keuangan perusahaan.
Pasal 24: Tunjangan Hari Raya Keagamaan
(THR)
 Perusahaan akan membayar kepada karyawannya
Tunjangan Hari Raya (THR)
 THR diberikan maksimum 1 (satu) bulan upah, bagi
karyawan yg telah bekerja 1 (tsatu) tahun atau lebih.
 Karyawan yang telah bekerja selama 1 (satu) bulan
secara terus menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas)
bulan akan menerima THR secara proporsional.
 THR diberikan selambat-lambatnya / maksimal 1
(satu) minggu menjelang hari Raya dan akan diberikan
secara bersamaan baik karyawan Muslim ataupun Non
Muslim.
BAB VI PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN
 Perusahaan melakukan pengembangan dan pelatihan
karyawan yang berkenaan dengan jabatan atau
pekerjaan karyawan yang bersangkutan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan yang diatur tersendiri dalam
ketentuan pendidikan dan penelitian.
BAB VII JAMINAN SOSIAL DAN
KETENAGAKERJAAN
Pasal 27 : Program BPJS Ketenagakerjaan
 Setiap karyawan diikutsertakan dalam program BPJS
Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan dalam
undang-undang no.24 tahun 2011.
 Program BPJS Ketenagakerjaan yg diikutsertakan:
a. Jaminan Hari Tua (JHT) (2% = Karyawan, 4,3% =
Perusahaan)
b. Jaminan Kematian (JK)
c. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
d. Jaminan Pensiun (1% = Karyawan, 4% = Perusahaan)
Pasal 31 : Program Asuransi Kecelakaan Diri di Luar Jam
Kerja dan Hubungan Kerja (AKDHK)
 Setiap karyawan diikutsertakan dalam Program
Asuransi Kecelakaan Diri di Luar Jam Kerja dan
Hubungan Kerja sesuai dengan Perda Kota Tangerang
No.3 tahun 2004 tentang Program AKDHK.
 Bekerja sama dengan perusahaan asuransi Bumi Putra.
 Iuran program AKDHK untuk seluruh karyawan
ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
BAB VIII CUTI DAN ISTIRAHAT
Pasal 33 : Cuti Tahunan
 Setiap karyawan yg telah bekerja terus menerus selama 12
(dua belas) bulan tidak terputus, berhak atas keseluruhan
cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja dengan
mendapat upah penuh dengan sebelumnya telah
mendapatkan persetujuan dari atasan.
 Cuti tahunan dapat diambil sekaligus kecuali berdasarkan
alasan-alasan kegiatan perusahaan atau kebutuhan
karyawan yg telah disetujui perusahaan sehingga
pengambilan jumlah hari cuti dapat disesuaikan.
 Permohonan pengambilan cuti tahunan karyawan harus
mengajukan permohonan cuti dalam form khusus yg
disediakan minimal 2 (dua) minggu sebelumnya.
Pasal 34 : Istirahat Karena Sakit
 Karyawan berhak atas istirahat karena sakit dengan
tetap mendapatkan gaji hanya apabila hal tersebut
dapat dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari
dokter.
 Istirahat tanpa surat dianggap mangkir dan akan
dipotong upahnya secara prorate.
 Karyawan yg tidak masuk kerja karena alasan apapun
setelah jangka waktu istirahat sakit yg
direkomendasikan oleh dokter telah berakhir, maka
dianggap mangkir.
Pasal 35 : Sakit Pada Waktu Haid
 Karyawan wanita yg dalam masa haid merasakan sakit
yg luar biasa dan memberitahukan kepada atasannya
(dengan bukti-bukti yang sah seperti surat keterangan
sakit dari dokter), tidak wajib bekerja pada hari
pertama pada waktu haid akan tetap mendapatkan
upah.
 Apabila karyawan diduga memberikan keterangan
palsu, maka perusahaan dapat melakukan
penyelidikan tentang kondisinya apakah yg
bersangkutan benar mengalami haid, dan apabila
terbukti palsu maka perusahaan dapat memberikan
sanksi sesuai dengan peraturan yg berlaku.
Pasal 36 : Cuti Melahirkan & Keguguran
 Karyawan wanita yg melahirkan / keguguran dapat
diberikan istirahat melahirkan / keguguran dengan tetap
mendapatkan upah tetap namun tidak mendapatkan
insentif dan tunjangan tidak tetap lainnya.
 Lamanya cuti:
- Cuti melahirkan selama 3 bulan kalender pelaksanaannya
adalah 1 ½ bulan sebelum waktu melahirkan menurut
perhitungan dari dokter / bidan dan 1 ½ bulan setelah
melahirkan.
- Cuti keguguran selama 1 ½ bulan terhitung mulai
keguguran terjadi sesuai keterangan dari dokter.
Pasal 37 : Izin Meninggalkan Pekerjaan dengan Mendapat Upah
 Seorang karyawan dapat diberikan izin untuk meninggalkan
pekerjaan dengan tetap mendapat upah penuh pada kejadian /
peristiwa :
 a. Perkawinan karyawan sendiri : 3 (tiga) hari
 b. Perkawinan anak karyawan : 2 (dua) hari
 c. Isteri Karyawan melahirkan : 2 (dua) hari
 d. Khitanan/Baptisan anak : 2 (dua) hari
 e. Meninggal dunia:
 - Isteri/Suami, anak, orangtua, mertua : 2 (dua) hari
 - Saudara kandung & anggota keluarga 1 rumah : 1 (satu) hari.
f. Memeriksa diri, mengantar isteri/suami/anak ke rumah sakit :
3 (tiga) jam.
BAB XI Pemutusan Hubungan Kerja
Pasal 49 : Karyawan Mengundurkan Diri
 Karyawan yg oleh karena suatu hal menginginkan
pengunduran diri dari perusahaan wajib menyampaikan
permohonan pengunduran diri sekurang-kurangnya 30
(tiga puluh) hari sebelumnya.
Perusahaan akan membayar uang pisah bagi karyawan
apabila:
 Mengajukan permohonan secara tertulis selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari
 Tidak terkait dalam ikatan dinas, ikatan hutang dengan
perusahaan atau ada unsur pembajakan kerja
 Tetap melaksanakan kewajiban sampai tgl pengunduran
diri
 Pada saat mengundurkan diri karyawan sedang tidak
mendapat Surat Peringatan III (terakhir).
ORIENTASI K3
RUMAH SAKIT
MEDIKA BSD

JL. Letnan Soetopo, No. 7, BSD Serpong, Kota


Tangerang Selatan, Banten 15310 CARE FOR LIFE
REGULASI K3 RS
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan • Permenkes No. 432 Tahun 2007 tentang

Kerja Pedoman Manajemen K3 Rumah Sakit.

• UU No. 13 tahun 2003 tentang • Permenkes No. 66 Tahun 2016 tentang

Ketenagakerjaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah

• UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Sakit.

berisi akreditasi RS dan syarat fisik RS. • Permenekes No. 52 Tahun 2018 tentang

• UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

• PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

• Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3.

• Permenaker No. 186 Tahun 1999 tentang

Penanggulangan Kebakaran
DEFINISI
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia
rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan
kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit.

TUJUAN
Terselenggaranya keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Rumah Sakit secara optimal, efektif,

efisien dan berkesinambungan.


MANAJEMEN RISIKO K3
• Bertujuan untuk • Harus dilakukan secara
meminimalkan risiko menyeluruh yang meliputi :
keselamatan dan kesehatan di 1) Identifikasi risiko
Rumah Sakit sehingga tidak
2) Analisa Risiko
menimbulkan efek buruk
3) Penilaian Risiko
terhadap keselamatan dan
4) Pengendalian risiko
kesehatan SDM Rumah Sakit,
pasien, pendamping pasien,
dan pengunjung.
BAHAYA POTENSIAL DI RUMAH SAKIT
BAHAYA FISIK kebisingan, suhu, getaran, lantai licin
BAHAYA KIMIA formaldehid, alkohol, ethiline okside, bahan
pembersih lantai, desinfectan, clorine

BAHAYA BIOLOGI bakteri, virus, mikroorganisme, tikus, kecoa,


kucing dan sebagainya
BAHAYA ERGONOMI posisi statis, manual handling, mengangkat
beban
BAHAYA PSIKOSOSIAL beban kerja, hubungan atasan dan
bawahan, hubungan antar pekerja yang
tidak harmonis
BAHAYA MEKANIKAL terjepit mesin, tergulung, terpotong,
tersayat, tertusuk
BAHAYA ELEKTRIKAL tersengat listrik, listrik statis, hubungan arus
pendek kebakaran akibat listrik
BAHAYA LIMBAH limbah padat medis dan non medis, limbah
gas dan limbah cair
PENGENDALIAN BAHAYA & RISIKO

Hierarki pengendalian bahaya pada dasarnya berarti prioritas dalam


pemilihan dan pelaksanaan pengendalian yang berhubungan
dengan bahaya K3
ERGONOMI
ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang
meliputi cara kerja, posisi kerja, alat kerja,
dan beban angkat terhadap Tenaga Kerja.

Contohnya :
• Manual handling
• Posisi statis
PENGELOLAAN B3
• Identifikasi dan Inventarisasi
• Menyiapkan dan Memiliki MSDS
• Menyiapkan sarana keselamatan B3
• Pembuatan Pedoman dan SPO pengelolaan B3
yang aman
• Penanganan Keadaan Darurat B3
IDENTIFIKASI B3
B3 MEDIS B3 NON MEDIS
1. Infeksius 1. Solar, aki, Oli, Tinta, Chemical NAJCO
2. Reagensia (Lab) (Aseton, (untuk boiler), Freon (bahan pendingin),
Larutan amonia, dietil eter, HCl Air Accu,
pekat 35%, NaOH crystal, KOH
2. Pembersih (detergen, sabun, …)
crystal, H2SO4 (asam sulfat), Phenol
crystal, asam asetat, asam formiat, 3. Pengharum spray
asam sitrat, methanol, xylol).
4. Anti nyamuk sprai, Insektisida, Peptisida
3. Obat kemo Nuvet 200 EC, Protect safe 0,005 BB,
4. Antiseptik & Desinfektan (Alkohol, Inseckil 50 EC
H2O2, Microshield, Formalin, Natrium
5. Cat/Cat Spray
hipoklorida, Povidone Iodin, Cidex ,
Presept Tablet, Phisohex, Wash
bensin, Lysol).
5. Gas medis
6. Radioaktif
7. …………………………………
PENGELOLAAN LIMBAH B3 RS
6 Langkah dalam proses manajemen pengelolaan limbah B3 Yang benar berdasarkan
ruang lingkup kegiatan (Pasal 5 PermenLHK No. 56 Th 2015)

Lingkup Pengangkutan dan pemusnahan


PEMILAHAN DAN PENGEMASAN
KODE KEDARURATAN
SARANA BENCANA AKTIF
• Sistem pendeteksian kebakaran baik manual
ataupun otomatis.
Sistem pemadam berbasis air ;
1. Springkler
2. Pipa tegak
3. Slang kebakaran
Sistem pemadam berbasis bahan kimia ;
1. APAR

Reff. Permen PU No. 26/PRT/M/2008 ttg : Persyaratan teknis


Sistem proteksi kebakaran Pada bangunan gedung dan lingkungan
SARANA BENCANA PASIF
TANGGA DARURAT
1. SISI BARAT
2. SISI TIMUR
3. TENGAH

TITIK KUMPUL
1. HALAMAN DEPAN (PINTU KELUAR)
2. HALAMAN BELAKANG (POS PARKIR)
Reff. Permen PU No. 26/PRT/M/2008 ttg : Persyaratan teknis
Sistem proteksi kebakaran Pada bangunan gedung dan lingkungan
KEADAAN DARURAT KEBAKARAN
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
• SOSIALISASI APAR & HYDRANT
• PELATIHAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PENGECEKAN SISTEM PROTEKSI
KEBEKARAN
• Pengawasan dilakukan oleh Dinas Pemadam
Kebakaran Kota Tangerang Selatan
SYSTEM PELAPORAN SAAT TERJADI BENCANA

Pelapor memberitahu unitnya dengan menyebutkan jenis bencana, lokasi dan


kondisi bahaya

Pelapor menghubungi Operator Telepon untuk menggunakan kode komunikasi


melalui paging (Extention 0)

Pelapor juga menghubungi Ketua Tim Bencana dan Chief Security dengan
menyebutkan jenis bencana, lokasi dan kondisi bahaya
K3 TANGGUNG JAWAB BERSAMA
Owner’s
Bertanggung jawab
memfasilitasi dan
menyediakan fasilitas
yang aman dan sehat

Management’s
Worker’s Bertanggung jawab
Bertanggung jawab mengimplementasikan
mematuhi dan mentaati syarat-syarat K3
syarat-syarat K3
KESIMPULAN
 SMK3 RS: lingkungan kerja aman, sehat dan nyaman
baik bagi karyawan, pasien, pengunjung ataupun
masyarakat di sekitar RS.
 Pengelolaan K3 di RS dapat berjalan dengan baik bila
ada komitmen pimpinan puncak/Direktur RS.
 Perlu pemahaman, kesadaran dan perhatian yang
penuh dari segala pihak yang terlibat di RS, sehingga
apa yang diharapkan bisa tercapai.

A FAIRLY SIMPLE MESSAGE :

“ SAFETY IS A SHARED RESPONSIBILITY”


ORIENTASI KARYAWAN BARU
PPI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI

KOMI TE PPI
RS. MEDIKA BSD
MATERI ORIENTASI PPI
1. KEBERSIHAN TANGAN
2. KWASPADAAN ISOLASI
3. LIMBAH
1. Kebersihan
Tangan
MENGAPA KITA PERLU
KEBERSIHAN TANGAN
Media transmisi kuman patogen
tersering di Rumah Sakit
Semmelweis (1861),
Penularan penyakit dari pasien ke
pasien melalui tangan petugas
Boyce dan Larson 1995
Kebersihan tangan baik dan benar
menurunkan insiden HAIs
Boyke dan Pittet 2002
Kegalalan kebersihan tangan
menyebabkan multi resisten, wabah
Durasi

 Dengan air dan sabun


 40-60 detik

 Dengan hand rubs berbasis alkohol


 20-30 detik
C. LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN
Teknik kebersihan tangan dengan formula berbasis alkohol
C. LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN
Teknik kebersihan tangan dengan air dan sabun
E. 5 WAKTU KEBERSIHAN TANGAN

8
Hal – hal penting kebersihan tangan
 Bila tangan tidak tampak kotor, lakukan menggosok tangan dengan
handrub berbasisi alkohol, jika tangan tampak kotor lakukan cuci tangan
dalam air mengalir menggunakan sabun atau antiseptik
 Jaga kuku selalu pendek dan bersih
 Jangan memakai perhiasan,kuku palsu,cat kuku
 Jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara pasien
 Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang & tisu rol
 Bila memakai sabun batang: biasanya wadah berlubang dibawah sehingga
menjadikan kuman berkembang biak di tempat tersebut,dianjurkan
menggunakan sabun cair

9
1. LIMBAH
PEMILAHAN
PEMILAHAN DILAKUKAN DG MENYEDIAKAN WADAH YANG
SESUAI, GUNAKAN PLASTIK BERBEDA WARNA

HITAM KUNING UNGU COKLAT MERAH

LIMBAH NON LIMBAH LIMBAH LIMBAH LIMBAH


INFEKSIUS MEDIS / INFEKSI SITOSTATIKA FARMASI BERACUN

11
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM MERUMUSKAN KODEFIKASI WARNA MENURUT
JENIS LIMBAH PADAT
NO KATEGORI WARNA KETERANGAN
KANTONG
01 Limbah Umum ( Non Hitam Dengan Lambang
Medis ) Limbah Umum
02 Limbah Infeksius ( Kuning Kantong Plastik Yang
Limbah Medis ) Kuat dan anti Bocor
03 Limbah Sitotoksis Ungu Kantong plastik kuat
dan anti Bocor
04 Limbah Kimia dan Coklat Kantong Plastik atau
Farmasi Kontainer
05 Radio Aktif Merah Kantong Box timbal
dengan Simbol Radio
Aktif
Pengelolaan Limbah Benda Tajam
 Tersedia Wadah yang tidak mudah tembus oleh benda
tajam / tusukan, tahan bocor ( jerigen bekas, kardus
yang tahan benda tajam) dan tertutup berlabel
biohazard yang kuning
 Mempunyai penutup yang tidak bisa dibuka kembali
 Mempunyai petugas yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan tentang Limbah benda
tajam di Rumah sakit
 Limbah benda tajam yang telah di kemas pada Tempat
tempatnya setelah berisikan ± 2/3 bagian kemudian benda
tajam
dibawa ke incinerator untuk dibakar / dimusnahkan
 Enkapsulasi
Contoh pengelolaan jarum
setelah dipakai
 Jangan memasukan kembali
jarum bekas suntikan dengan dua
tangan tehnik 0ne hand x
 Jangan menekuk / mematahkan
jarum yg telah dipakai
 Segera buang jarum/ needle ke
dalam wadah yg telah ditentukan
dan dibuang langsung oleh
sipemakai
 Kontainer benda tajam diletakan
dekat lokasi tindakan
Prosedur penatalaksanaan tertusuk
jarum bekas pakai dan benda tajam :
 Jangan panik
 Segera desinfeksi dengan alkohol dan cuci dengan air
mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik
 Lapor ke Tim PPIRS dan K3RS, Tim PPIRS akan melakukan
tindak lanjut
 Konsultasi dengan Dr Penyakit Dalam/dr. Karyawan
3. KWASPADAAN
ISOLASI
KWASASPADAAN SATANDAR
1. Kebersihan tangan
2. Penggunaan APD
3. Peralatan perawatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan linen
6. Penatalaksanaan limbah
7. Perlindungan & kesehatan karyawan
8. Penempatan pasien
9. Hygiene respirasi/Etika batuk
10. Praktek menyuntik yang aman
11. Praktek pencegahan infeksi unt prosedur lumbal
pungsi
KWASPDAAN TRANSMISI

1. KONTAK
2. DROPLET ISOLASI
3. AIRBONE
APD
0 Sebelum melakukan tindakan,ukur risiko yang akan
dihadapi pilih APD yang sesuai

0 Pilih sesuai cara transmisi infeksi pada pasien

0 Cara transmisi
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
TERIMAKASIH
PELAKSANAAN & PENILAIAN
INDIKATOR MUTU
KOMITU MUTU
RS MEDIKA BSD
2022
INDIKATOR MUTU WAJIB NASIONAL
• Kepatuhan kebersihan tangan  PPI
• Kepatuhan penggunaan APD  PPI & K3 RS
• Kepatuhan identifikasi pasien  Seluruh unit yg memberikan pelayanan pada pasien
• Waktu tanggap operasi SC Emergancy  IGD
• Waktu tunggu rawat jalan  Poliklinik
• Penundaan operasi elektif  OT, kolaborasi dengan Rawat Inap
• Kepatuhan waktu visite dokter  Rawat Inap
• Peaporan hasil kritis laboratorium  Laboratorium
• Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional  Farmasi
• Kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway)  Wadir Pelayanan & Yanmed
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh  IGD & Rawat Inap
• Kecepatan waktu tanggap komplein  Customer Service
• Kepuasan pasien  Customer Service & Marketing
FARMASI
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Ketidak tepatan permberian obat 5 benar
• Keterlambaatan pemberian obat non racikan

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan indentifikasi pasien
• Kepatuhan penggunaan FORNAS
REKAM MEDIS

INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)


• Ketidaklengkapan catatan medis pasien (KLPCM)
• Ketidaklengkapan informed consent
IGD
IINDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Respon time emergency ≤ 5 menit
• Kematian pasien IGD

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
• Waktu tanggap operasi SC Emergancy
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh
MARKETING & CUSTOMER SERVICE

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kecepatan waktu tanggap komplain
• Kepuasan pasien

• INDIKATOR MUTU UNIT


• Tidak terjadinya pemutusan hubungan kerja sama dgn pihak lain
RAWAT JALAN
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Proporsi pasien TB terkonfirmasi bakteri dengan terduga TB

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
• Waktu tunggu rawat jalan
GIZI
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Kesalahan diit pasien

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
RAWAT INAP & ICU
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Kejadian APS
• Kelengkapan asesmen medis 24 jam
• Pasien kembali ke ruangan ICUdengan kasus yang sama <72 jam

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
• Kepatuhan waktu visite dokter
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh
FISIOTERAPI
INDIKATOR MUTU WAJIB
• Kepatuhan identifikasi pasien

INDIKATOR MUTU UNIT


- Kejadian drop out pasien fisioterapi
- Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan fisioterapi
HEMODIALISA
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Insiden ketidaktepatan insersi vena dan arteri

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
RADIOLOGI
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Keterlambatan hasil pemeriksaan
• Kesalahan jenis pemeriksaan
• Waktu hasil cito

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
OT
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi
• Angka kelengkapan pengisian surgical cheklis di kamar oprasi

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
• Penundaan operasi elektif
ENDOSCOPY
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Insiden vagal reflex pada tindakan gastroscopy
• Insiden ruptur colon pada tindakan colonoscopy

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
LABORATORIUM
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Ketepatan penginputan hasil lab

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
• Pelaporan hasil kritis
CHATLAB
INDIKATOR MUTU WAJIB
• Kepatuhan identifikasi pasien
• Penundaan tindakan elektif

• INDIKATOR MUTU UNIT


• Tidak terjadinya hematom pada area insersi
VK & PERINA
INDIKATOR MUTU KLINIS (UNIT)
• Kematian ibu melahirkan karena eklampsia
• Kematian ibu melahirkan karena HPP
• Kejadian tidak dilakukan IMD
• Ketidakmampuan menangani bayi BBLR

INDIKATOR MUTU WAJIB


• Kepatuhan identifikasi pasien
KEUANGAN
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya penundaan klaim pasien ±30hari setelah pasien
pulang
• Tidak terjadinya pengembalian berkas tagihan dari pihak perusahan
atau asuransi
HRD
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya turn offer karyawan yg tinggi.
• Terpenuhinya tenaga pengganti 30hari sebelum karyawan keluar
PURCHASING
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya ketidaksesuaian order barang.
• Tidak terjadinya keterlambatan pengadaan barang.
MAINTENANCE
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Kecepatan dan ketepatan dalam merespon kerusakan
• Tidak terjadinya keterlambatan dalam pengerjaan
• Monitoring kondisi setiap unit minimal 1 bulan sekali
BIOMEDIK
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Respon Time dalam menangani keluhan alat biomedik
• Ketepatan monitoring pihak ketiga
• Monitoring alat penunjang medis secara berkala minimal 1x dalam
sebulan
Casemix
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Ketepatan proses klaim pasien
• Tidak terjadinya penundaan klaim pasien
• Tidak terjadinya pengembalian berkas klaim pasien
• Tidak terjadinya dispute
Kasir & Billing
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya kesalahan penginputan
• Kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan pasien
• Tidak terjadinya pasien lost atau tidak bayar
Admission
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya kesalahan informasi
• Tidak terjadinya kesalahan data pasien saat pendaftaran
• Tidak terjadinya double medical record
Cleaning Service
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak adanya penumpukan sampah
• Tidak adanya kekosongan tissue dan handsoap
• Tidak adanya bagian-bagian dari Rumah sakit yang kotor
• Tidak terciumnya bau dari kamar mandi
Security
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya keributan di area Rumah sakit
• Tidak terjadinya kehilangan di area Rumah sakit
• Kesesuain pengunjung pasien rawat inap/jam besuk
Parkir
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya kehilangan kendaraan & Helm
K3RS
• INDIKATOR MUTU UNIT
• Tidak terjadinya kecelakaan saat bekerja
• Terjadinya budaya keselamatan kerja
IPSRS
• INDIKATOR MUTU UNIT
Operator
• Respon time dalam menjawab telp
CSSD
• Keterlambataan ketersedian instrument siap pakai
• Tidak terjadinya kekurangan isi instrument
• Keterlambatan ketersedian kasa steril
IT
• INDIKATOR MUTU UNIT
• RESPON TIME
• Tidak Terjadinya down system

Anda mungkin juga menyukai