Anda di halaman 1dari 32

BAB 3

PENGKAJIAN M1 – M5
3.1 Kajian Situasi Manajemen Keperawatan Ruang Dahlia
3.1.1 Visi RSU Anwar Medika
Terwujudnya pusat rujukan kesehatan bagi masyarakat sidoarjo dan
sekitarnya.
3.1.2 Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap dan terjangkau.
2. Memberikan pelayanan yang cepat, aman dan ramah.
3. Meningkatkan kompetensi SDI ( sumberdaya insani ) secara optimal.
4. Meningkatkan kemitraan yang harmonis.
3.1.3 Motto
“ kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami“ .
3.1.4 Tujuan strategis RSU anwar medika.
1. Terciptanya rumah sakit sebagai pilihan utama.
2. Terciptanya kepuasan pelanggan.
3. Tersedianya SDI (sumberdaya insani) yang kompeten.
4. Terciptanya pelayanan paripurna.

91
92

3.1.5 Struktur organisasi Rumah sakit


Gambar 3.1 Struktur organisasi Rumah sakit Komite Lainnya :
Komite K3
Komite Etik & Hukum
SPI DIREKTUR RS
KOMITE Komite Mutu &
KOMITE MEDIS Keselamatan Pasien
KEPERAWATAN
Komite PPI
Komite Farmasi & Terapi
Komite PPRA
Tim Marketing
Tim IT
WAKIL DIREKTUR
Tim Casemix
WAKIL DIREKTUR
PELAYANAN UMUM

KA.INSTALASI KA. BAGIAN


KA.BIDANG KELOMPOK KA. BAGIAN KA. IPS RS &
KEPERAWATA STAF MEDIS ADMINISTRASI KEUANGAN UMUM
GAWAT DARURAT
KA.INSTALASI N
KA. SIE REKAM
RAWAT INAP MEDIS KA.SUB.BAG KA.SIE.
KA.INSTALASI KA.SUB.BAG
PAJAK& UMUM&RUM
KEPEGAWAIAN &
PENGADAAN AH TANGGA
RAWAT JALAN DIKLAT
KA.INSTALASI

BEDAH SENTRAL & CSSD KA.SUB.BAG KA. SIE.


PIUTANG PEMELIHARAAN
KA.INSTALASI ALAT MEDIS &
NON MEDIS
HEMODIALISIS
KA.INSTALASIFARMASI
SK Direktur RSU Anwar MedikaNomor 02 /SK-
KA.INSTALASI
RSAM/II/2018
RADIOLOGI
KA.INSTALASI

LABORATORIUM
93

3.2 Kajian Situasi Di Ruang Keperawatan Dahlia


3.2.1 Karakteristik Unit
Pada Rumah Sakit ini masih belum ada visi dan misi untuk ruangan
Dahlia , Visi dan misi masih mengacu pada visi misi rumah sakit
3.2.2 Struktur Organisasi Ruang Dahlia

Gambar 3.2 Struktur organisasi Rumah sakit

Kepala Ruangan
Rika Sugianti, Amd. Kep

Katim I Katim II

Nila Maulina R, S.Kep.Ns Jumiati, Amd.Kep

Penanggung Jawab Sift Penanggung Jawab Sift

Suyati, S1.Kep, NS Desy Normawati, S1.Kep.NS

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Asmaul Rismala S, Amd.Kep
Rizka Ayu W, Amd.Kep
Alvian Dwi H, Amd.Kep
Medyna Adelia, Amd.Kep
Dina Fitri Rahayu, Amd.Kep
Siska Mei Wahyu, Amd.Kep Diah Ayu, S.Kep

Raras, Amd.Kep Wahyu Dwi Ratna, Amd.Kep


Syahrul Akbar A, Amd.Kep
Prasetyo, Amd.Kep

Keterangan

: Garis Komando

: Garis Koordinasi
94

3.3 Pengkajian 5 Unsur Metode Keperawatan


3.3.1 M1 (MAN)
1. Tenaga dan pasien (M1/MAN)
Analisa ketenagaan jumlah tenaga keperawatan, latar belakang
pendidikan,masa kerja jenis pelatihan yang diikuti, struktur organisasi,
kebutuhan tenaga perawat berdasarkan tingkat ketergantungan pasien dan
alur masuk pasien. Keunggulan dari Ruang Dahlia RSU Anwar Medika
adalah memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan SAK (Standar
Asuhan Keperawatan) yang menjadi acuan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
Diagram 3.1 Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja Ruang Dahlia RSU Anwar
Medika

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melihat di buku


daftar pegawai pada hari selasa tanggal 26 juni 2018, di dapatkan data tingkat
pendidikan pegawai adalah DIII keperawatan sebanyak 12 orang (75%), SI
Keperawatan sebanyak 4 orang (25%)
95

2. Tenaga Medis di Ruang Dahlia RSU Anwar Medika


Diagram 3.2 Tenaga Medis DiRuang Dahlia RSU Anwar Medika

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada hari selasa tanggal


26 juni 2018, di dapatkan data Tenaga Medis Ruang Dahlia sebagian besar
adalah spesialis Bedah 13%
3. Tenaga Non Keperawatan di Ruang Dahlia RSU Anwar Medika
Diagram 3.3 Tenaga Non Keperawatan DinRuang Dahlia RSU Anwar
Medika

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada hari


selasa tanggal 26Juni 2018, di dapatkan dataTenaga Non Keperawatan
Cleaning Service sebanyak 5 orang (100%) dan terbagi menjadi 3 sift dan
Libur.

4. Program Pendididkan dan Pelatihan yang Dikuti oleh Perawat


Diagram 3.4 Pelatihan yang Diikuti Tenaga Keperawatan Ruang Dahlia
RSU Anwar Medika
96

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada hari selasa tanggal


26Juni 2018, di dapatkan data pelatihan yang pernah diikuti pegawai
adalah PPGD sebanyak 9 orang (53%) Rawat Luka sebanyak 1 orang (6%)
BTCLS sebanyak 7 orang (41%).
5. Masa kerja tenaga keperawatan
Diagram 3.5 Masa Kerja Tenaga Keperawatan Ruang Dahlia RSU Anwar
Medika

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan cara melihatdaftar


buku pegawai pada hari selasa tanggal 26 juni 2018, di dapatkan
datasebagian besar perawat memiliki masa kerja 0 tahun sebanyak 6 orang
(38%).

6. Kasus Penyakit Pasien Terbanyak


Diagram 3.6 Penyakit Pasien Terbanyak di Ruang Dahlia RSU Anwar
Medika tanggal 1-31 Mei 2018
97

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melihat buku


daftar sensus kasus kejadian pada hari selasa tanggal 26 juni 2018, di
dapatkan data sebagian besar penyakit terbanyak adalah penyakit Fraktur
Anggota Gerak sebanyak 53 orang (35%).
7. Alur Pasien Masuk
Gambar 3.3 Alur Pasien Masuk

POLI UMUM
IGD
Ruang Lain

Ruang Dahlia

Pindah Ruangan
Pulang Sembuh

Pulang Paksa
8. Tingkat Ketergantungan Pasien dan kebutuhan perawat
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok
menggunakan klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien
berdasarkan Orem, yaitu teori Self Care Deficit, sedangkan untuk
mengetahui kebutuhantenaga perawat Ruang Dahlia RSU Anwar Medika
tanggal 26-01 Juli 2018

1. 26Juni 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 25 4 100
2 Interna 2 3,5 7
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
Jumlah 27 107

jumlah jam perawatan


jumlah kerja efektif per-sift
98

a. Jumlah tenaga perawat =

107
= 15,2 perawat
7

b. Hari libur/cuti/hari besar (lossday)


Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
tersedia
52 + 12 + 14 = 78
X 15,2 = 4,1
286

c. Non nursing
Jumlah tenaga perawat + loss day 15,2+ 4,1 x 25
X 25 =
100 100

19,3
X 25 =4,8%
100

d. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 15,2 + 4,8
= 20 perawat

2. 27 juni 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 24 4 96
2 Interna 2 3,5 7
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
jumlah 26 103

jumlah jam perawatan


1. Jumlah tenaga perawat = jumlah kerja efektif per-sift

103
= 14,7 perawat
7
99

2. Hari libur/cuti/hari besar (lossday)


Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
tersedia
52 + 12 + 14 = 78
X 14,7 = 4
286

3. Non nursing
Jumlah tenaga perawat + loss day 14,7+ 4 x 25
X 25 =
100 100
18,7
X 25 =4,6%
100
4. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi
= 14,7 + 4,6
= 19,3 = 19 perawat

3. 28 juni 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 22 4 88
2 Interna 1 3,5 3,5
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
Jumlah 23 91,5

jumlah jam perawatan


1. Jumlah tenaga perawat =
jumlah kerja efektif per-sift

91,5
= 13 perawat
7
2. Hari libur/cuti/hari besar
(lossday)

Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif tersedia
100

52 + 12 + 14 = 78
X 13 = 3,5
286

3. Non nursing

Jumlah tenaga perawat + loss day 13 + 3,5 x 25


X 25 =
100 100

16,5
X 25 =4,1%
100

4. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 13 + 4,1
= 17,1 = 17 perawat

4. 29 juni 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 21 4 84
2 Interna 1 3,5 3,5
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
Jumlah 23 87,5

jumlah jam perawatan


1. Jumlah tenaga perawat =
jumlah kerja efektif per-sift

87,5
= 12,5 perawat
7

2. Hari libur/cuti/hari besar (lossday)


Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
tersedia
52 + 12 + 14 = 78
X 12,5 = 3,4
286

3. Non nursing
101

Jumlah tenaga perawat + loss day 12,5 + 3,4 x 25


X 25 =
100 100
15,9
X 25 =3,9%
100

4. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 12,5 + 3,9
= 16,4 = 16 perawat

5. 30 juni 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 26 4 104
2 Interna 2 3,5 7
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
Jumlah 28 111

jumlah jam perawatan


1. Jumlah tenaga perawat =
jumlah kerja efektif per-sift

111
= 15,8 perawat
7

2. Hari libur/cuti/hari besar (lossday)


Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
tersedia
52 + 12 + 14 = 78
X 15,8 = 4,3
286

3. Non nursing

Jumlah tenaga perawat + loss day 15,8 + 4,3 x 25


X 25 =
100 100
20,1
X 25 =5%
100
102

4. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 15,8 + 5
= 20,8 = 21 perawat

6. 01 Juli 2018
No Klasifikasi pasien Rata-rata Jumlah
1 Bedah 26 4 104
2 Interna 1 3,5 3,5
3 Obgyn 0 2,5 0
4 Anak 0 4,5 0
Jumlah 27 107,5

jumlah jam perawatan


1. Jumlah tenaga perawat =
jumlah kerja efektif per-sift

107,5
= 15,3 perawat
7
2. Hari libur/cuti/hari besar (lossday)
Jumlah hari minggu dalam 1 tahun + cuti +hari besar X jumlah perawat
Jumlah hari kerja efektif
tersedia
52 + 12 + 14 = 78 X 15,3 = 4,1
286

3. Non nursing
Jumlah tenaga perawat + loss day 15,3 + 4,1 x 25
X 25 =
100 100
19,4
X 25 =4,8%
100

4. Jumlah tenaga yang tersedia + faktor koreksi


= 15,3 + 4,8
= 20,1 = 20 perawat
103

Tanggal Jumlah Kebutuhan Jumlah Tenaga Presentase


Ketenagaan Ruangan
26 Juni 2018 20 16 80%
27 Juni 2018 19 16 84,2 %
28 Juni 2018 17 16 94,1 %
29 Juni 2018 16 16 100%
30 Juni 2018 21 16 76,1%
01 Juli 2018 20 16 80%
TOTAL RATA- 18,8 = 19 16 85,7%
RATA

a. Jadi kebutuhan tenaga yang dibutuhkan di ruang dahlia sebanyak 19


perawat (termasuk karu dan katim)
b. Sedangkan kebutuhan tenaga keperawatan yang ada di ruang Dahlia
hanya 16 orang (termasuk karu dan katim). Jadi kekurangan tenaga
keperawatan di ruang dahlia kurang 3 orang perawat.
9. Gambaran BOR di Ruang Dahlia
BOR = Jumlah hari perawatan x 100%
tempat tidur x periode
Tanggal Jumlah Pasien Sisa Bed Presentase
26 Juni 2018 27 16 59,2%
27 Juni 2018 26 17 65,3%
28 Juni 2018 23 20 87%
29 Juni 2018 23 20 87%
30 Juni 2018 28 15 53,5%
01 Juli 2018 27 16 59,2 %
TOTAL RATA-RATA 25,6 = 26 17,3 = 17 68,3 %

Kesimpulan : Jadi BOR pasien di ruang Dahlia dari kelas I-III masing-
masing kamar tidak sama terisi penuh, hanya beberapa kamar saja yang terisi
penuh bed nya
104

3.3.2 M2 (MATERIAL)
Praktik manajemen keperawatan pada mahasiswa Prodi Profesi Ners
STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto mengambil tempat di ruang Dahlia RSU
Anwar Medika. Pengkajian data awal dilakukan pada tanggal 26 Juni 2018.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi data-data yang diperoleh antara
lain :
1. Lokasi dan denah ruangan
Ruang Dahlia RSU Anwar Medika, dengan batas-batas ruangan sebagai
berikut :
Sebelah utara berbatasan dengan jalan kampung
Sebelah selatan berbatasan dengan jalan kampung
Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk
105

Gambar 3.4 Denah Ruang Dahlia


PINTU MASUK DAHLIA

L
J DAHLIA 22 DAHLIA 21 DAHLIA 20
FARMASI O
A
L R
DAHLIA 5 U DAHLIA 23 DAHLIA 24 DAHLIA 25
R O
N
DAHLIA 4
G
P TAMAN DAHLIA 26
DAHLIA 3 E
N
G R. Ka. Instalasi
U KAMAR
DAHLIA 2 N NURSE
J STATION MANDI
U DAHLIA
DAHLIA 1 N TEMPAT
G SHOLAT

TANGGA
TEMPAT LINEN
R.
T
HCU U SPOEL HOCK
N
G
G
U

DAHLIA 30 DAHLIA 27

DAHLIA 28
R. TUNGGU DAHLIA 29
PENUNGGU
PASIEN

INSTALASI GIZI CSSD


106

2. Peralatan dan fasilitas


Tabel 3.1 Peralatan dan fasilitas Kelas 1
No Nama barang Jumlah Standart akreditasi Keterangan
1. Bed pasien 14 1:1 Baik
2. Bedsite 14 1:1 Baik
3. Standart infuse 14 1:1 Baik
4. Kursi biru 14 1:1 Baik
5. Bantal 6 1:1 Baik
6. Pijakan kaki 14 1:1 Baik
7. Rak sandal 7 1/ruangan Baik
8. Kursi bandara 7 1/ruangan Baik
9. Tempat sampah umum s 1 2/ruangan Baik
10. Wastafel 7 1/ruangan Baik
11. TV led 24' 7 1/ruangan Baik
12. AC 7 1/ruangan Baik
13. Al Quran 7 1/ruangan Baik
14. Rak Al Quran 7 1/ruangan Baik
15. Jam dinding 7 1/ruangan Baik
16. Alat jemuran 7 1/ruangan Baik
17. Botol sota 14 1/ruangan Baik
18. Tempat sota 14 1/ruangan Baik
19. Kipas exhouse 7 1/ruangan Baik
20. Closet 7 1/ruangan Baik
21. Bath up 7 1/ruangan Baik
22. Shower 7 1/ruangan Baik
23. Urinal 7 1/ruangan Baik
24. Pispot 7 1/ruangan Baik
25. Timba 7 1/ruangan Baik
26. Gayung 7 1/ruangan Baik
27. Gantungan baju 7 1/ruangan Baik
28. Cermin 7 1/ruangan Baik
29. Keset 7 1/ruangan Baik
30. Pegangan km 7 1/ruangan Baik
31. Regulator sentral 7 1/ruangan Baik
32. Regulator tabung 1 Baik
33. Remote AC 7 1/ruangan Baik
34 Remote TV 7 1/ruangan Baik
35 Apar 1 Baik
Fasilitas di ruang kelas 1 dalam kondisi baik tidak perlu penambahan
beberapa jumlah barang lainnya.
Tabel 3.2 Peralatan dan fasilitas Kelas 2
No Nama barang Jumlah Standart akreditasi Keterangan
1. Bed pasien 15 1:1 Baik
2. Bedsite 15 1:1 Baik
107

3. Standart infus 15 1:1 Baik


4. Kursi tunggu kayu 14 1:1 Baik
5. Bantal 15 1:1 Baik
6. Pijakan kaki 10 1:1 Baik
7. Rak sandal 5 1/ruangan Baik
8. Kursi bandara 5 1/ruangan Baik
9. Tempat sampah umum s 3 1/ruangan Baik
10. Keranjang sampah 5 1/ruangan Baik
11. Kipas angin dinding 5 1/ruangan Baik
12. Kipas exhouse 0 1/ruangan Baik
13. Botol sota 15 1/ruangan Baik
14. Tempat sota 15 1/ruangan Baik
15. Urinal 6 1/ruangan Baik
16. Pispot 5 1/ruangan Baik
17. Gayung 5 1/ruangan Baik
18. Gantungan baju 3 1/ruangan Baik
19. Keset 5 1/ruangan Baik
20. Pegangan km 4 1/ruangan Baik
21. Regulator sentral 12 Baik
22. Regulator tabung 0 Baik
23. Apar 1 Baik
24. CCTV 2 Baik
25. Speaker 2 Baik

Fasilitas di ruang kelas 2 dalam kondisi baik tidak perlu penambahan


beberapa jumlah barang lainnya.
Tabel 3.3 Peralatan dan fasilitas Kelas 3
No Nama barang Jumlah Rasio Keterangan
1. Bed pasien 14 1:1 Baik
2. Bedsite 14 1:1 Baik
3. Standart infus 14 1:1 Baik
4. Kursi tunggu kayu 14 1:1 Baik
5. Bantal 14 1:1 Baik
6. Pijakan kaki 14 1:1 Baik
7. Rak sandal 4 1/ruangan Baik
8. Kursi bandara 4 1/ruangan Baik
9. Tempat sampah umum s 2 1/ruangan Baik
10. Kipas angin dinding 3 Baik
11. Kipas angin berdiri 1 Baik
12. Botol sota 2 Baik
13. Tempat sota 2 Baik
14. Regulator sentral 8 Baik
15. Regulator tabung 0 Baik
16. Pispot 4 1/ruangan Baik
17. Gayung 4 1/ruangan Baik
108

18. Pegangan km 4 1/ruangan Baik


19. Cermin 4 1/ruangan Baik
20. Wastafel 4 1/ruangan Baik
21. Closet 4 1/ruangan Baik
22. Shower 4 1/ruangan Baik
23. Timba 4 1/ruangan Baik
Fasilitas di ruang kelas 3 dalam kondisi baik tidak perlu penambahan
beberapa jumlah barang lainnya.
Tabel 3.4 Bed Dalam Satu Ruangan

No Nama Ruangan Jumlah Keadaan Keterangan


Dahlia
1. Kelas 1
(20, 21, 22, 23, 24, 14 Bed Baik
25, 26)
2. Kelas 2
15 Bed Baik
(1, 2, 3, 4, 5)
2. Kelas 3 27 = 4 Bed
(27, 28, 29, 30) 28 = 3 Bed
29 = 3 Bed Baik
30 = 4 Bed
(14 bed)
Jumlah 43 bed

3. Inventaris alat – alat medis


Tabel 3.5 inventaris alat – alat medis
No Nama alat Jumlah Kondisi
1. Suction Pump 1 Berfungsi
2. Nebulizer 1 Berfungsi
3. Syringe Pump 1 Berfungsi
4. Stetoscope 6 Berfungsi
5. Sphygmomanometer Aneroid Dewasa 3 Berfungsi
6. Sphygmomanometer Aneroid Anak 1 Berfungsi
7. Termometer 2 Berfungsi
8. Lampu UV 1 Berfungsi
9. ECG 1 Berfungsi
10. Oximetri 1 Berfungsi
11. Timbangan badan 1 Berfungsi

4. Fasilitas Untuk Petugas Kesehatan


a. Kamar mandi dan WC di samping ruangan
109

b. Ruang konsultasi dokter di ruangan Nurse station


c. Tempat sholat di depan ruangan Dahlia 30
d. Spoel Hock di sebelah kamar mandi umum Dahlia
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan data bahwa Nurse Station
yang sudah ada telah dimanfaatkan secara optimal oleh perawat.
5. Fasilitas Obat dan Alat Emergency
Tabel 3.6 Fasilitas Obat dan Alat Emergency

No Jenis Obat Jumlah Persediaan Keterangan


1. Dexamethasone Inj 1
2. Diphenhidramin Inj 1
3. Dopamin Inj 1
4. Ephineprin Inj 2
5. Furosemide Inj 2
6. N Epi Inj 1
7. Norephineprin Inj 2
8. Phenytoin Inj 1
9. Stesolid Inj/Valisanbe 1
Inj

Penyediaan obat dan alat emergency disesuaikan dengan standart


penyediaan obat yang telah ditentukan oleh rumah sakit.
6. Administrasi penunjang
Semua perawat ruangan mampu menggunakan tabung oksigen
dengan baik. Kondisi administrasi penunjang cukup baik, yang terdiri
atas : 2 buku injeksi, 2 buku observasi, 2 buku observasi suhu dan nadi,
dan 2 buku operan. Setiap pagi dan sore ruangan dibersihkan oleh petugas
dan kondisi ruangan cukup tenang.

3.3.3 M3 (METODE / MAKP)


1. Penerapan Pemberian Model Asuhan Keperawatan Profesional
Penerapan model pelaksanaan manajemen MAKP juga dapat
dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan perawat ruangan, di Ruang
Dahlia terdapat Kepala Ruang adalah seorang D3 Keperawatan. Dan
perawat lulusan S1 Keperawatan ada 4 orang dan perawat lulusan D3
Keperawatan ada 12 orang. Dari hasil wawancara Pj.Shif di Ruang Dahlia
110

tanggal 25 Juni 2018 diketahui bahwa untuk MAKP Ruang Dahlia


menggunakan model keperawatan,Metode Tim, dimana pimpinan
dipegang oleh Kepala Ruangan (Koordinator) dan pelaksana asuhan
keperawatan dilakukan oleh perawat pelaksana yang dikoordinasi oleh
ketua tim/pj shift. Namun pelaksanaan MAKP Tim Nursing ini masih
belum adanya pembagian tim yang jelas. Dari hasil wawancara tanggal 26
dan 28 juni 2018 dengan 4 orang perawat didapatkan hasil 2 orang
perawat mengetahui metode MAKP Tim dengan baik, dan 2 orang perawat
lainnya belum mengetahui ruang dahlia menggunakan metode MAKP apa.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu perawat tanggal 30 juni
2018,Rumah Sakit menyediakan program seminar tentang management
yang dilakukan secara bergilir.
2. Timbang Terima
Berdasarkan observasi yang kami lakukan tanggal 25 – 30 juni 2018,
Timbang Terima dilakukan berdasarkan pergantian shif yaitu 3 kali. Di
Ruangan Dahlia sebagian besar sudah melakukan timbang terima dengan
metode bedside handover, Timbang terima dilakukan setiap pergantian
shift di Ruang Dahlia yang dipimpin oleh perawat yang bertanggung
jawab pada sift sebelumnya kepada perawat jaga selanjutnya, setelah itu
dilanjutkan ke ruang pasien dan kembali ke ruang keperawatan,
pengetahuan perawat akan penyampaian timbang terima sangat baik.
Berdasarkan observasi selama 6x pergantian sift (pagi, sore), pada tanggal
27 dari 2x Timbang terima (pagi, sore) 1x timbang terima dilakukan
menggunakan tekhnik handover tradisional, tanggal 28, dari 2x timbang
terima, seluruhnya menggunakan teknik bedside handover, tanggal 29 dari
2x timbang terima, seluruhnya menggunaka teknik bedside handover.
Timbang terima menggunakan metode SOAP dan sudah menggunakan
komunikasi efektif SBAR untuk berkomunikasi dengan dokter. Timbang
terima dilakukan dengan fokus pada masalah medis dan masalah
keperawatan.
3. Ronde Keperawatan
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan tanggal 26, 28, 30 Juni
2018 dengan 3 orang perawat, perawat sudah mengenal ronde
keperawatan. perawat mengatakan ronde keperawatan bulan lalu pernah di
111

lakukan di ruang dahlia. Salah satu kendala pelaksanaan ronde


keperawatan adalah jumlah ketenagaan dari perawat yang terbatas dan
perawat mempunyai tingkat pendidikan yang bervariasi.
4. Supervisi Keperawatan
Berdasarkan observasi yang dilakukan tanggal 28,29 juni 2018,
supervise di ruang dahlia sudah dilakukan setiap hari terutama pada sift
pagi. Hasil wawancara dengan perawat ruang dahlia tanggal 30 juni
2018,supervise di ruang dahlia memiliki 2 sistem, supervise yang
dilakukan oleh kepala ruangan dan supervise yang dilakukan oleh tim
managemen. Baik supervise yang dilakukan karu maupun tim
management, supervise dilakukan seputar, dokumentasi, SOP tindakan,
dan keteraturan lainnya seperti standart akreditasi , Namun untuk saat ini
masih belum terdapat form penilaian supervise, Akan tetapi terdapat acuan
yang dipakai ruangan untuk kegiatan supervisi yaitu protap yang
ditentukan oleh direksi rumah sakit SPO dan SAK.
5. Discharge Planning
Dari hasil wawancara tanggal 26 juni 2018 dan observasi Discharge
planning tanggal 26,27 juni 2018 di ruang dahlia sudah dilaksanakan
sesuai SOP dengan metode tertulis dan memberikan HE sebelum pulang,
namun ada beberapa yang sudah dilakukan akan tetapi belum sesuai
protap / SOP. Dischard planning hanya dilakukan pada saat pasien akan
KRS. Ruangan telah mempunyai kartu discharge planning untuk di bawa
pasien saat kontrol. Adapun format discharge planning antara lain ;
1) Identitas Pasien(nama, No. RM, tgl lahir, alamat)
2) Tanggal MRS dan KRS, diagnose Medis
3) Tanggal dan tempat kontrol (disertakanttd dr. yang bertanggung jawab)
4) Daftar obat (no, nama obat, dosis, jumlah, ket)
5) Perawatan di rumah (diet, aktivitas, perawatan luka, yang perlu di
bawa saat control misalnya hasil lab,CT Scan, fotorontgen, ekg/usg)
6) Inform consent bahwa pasien telah mendapat penyuluhan di atas oleh
perawat di sertakan tanda tangan pasien/ keluarga dan perawat
6. Pengelolaan Sentralisasi Obat
Dari hasil Observasi tanggal 25 – 28,di ruangan Dahlia telah
dilaksanakan sentralisasi obat, baik obat injeksi maupun obat oral sesuai
SOP. Dengan Alur Dokter meresepi obat kemudian resep diberikan ke
pada perawat untuk diberikan kepada pasien untuk persetujuan , lalu
112

dikasihkan ke perawat untuk pengambilan obat , perawat


menginformasikan kepada bagian farmasi untuk mengambil resep obat dan
mengantar obat lalu obat diberikan ke pasien lagi. Hasil wawancara
tanggal 27,28,29 dari 3 perwat, seluruhnya mengetahui dengan baik
sentralisasi obat di ruang dahlia. Perawat berwenang mengurusi
sentralisasi obat, selain itu sudah terdapat buku khusus jadwal
memasukkan obat.
7. Dokumentasi Keperawatan
Berdasarkan wawancara dan observasi Pendokumentasian yang
berlaku di Ruang Dahlia adalah sistem SOR (Sources Oriented Record)
yaitu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai sumber
tenaga kesehatan dan bebarapa komponennya itu lembar penilaian berisi
biodata, lembar catatan dokter, lembar riwayat penyakit, observasi, gizi,
pemberian obat, catatan perawat, dan laporan. Pada ruang dahlia system
catatan perkembangan keperawatan menggunakan SOAP, namun dalam
pendelegasian komunikasi dengan dokter menggunakan SBAR.

Asesmen Nyeri usia >3thun (Dewasa) dengan skala:


0-1 : tidak nyeri
2.3 : nyeri ringan
4.5 :nyeri yang mengganggu (sedang)
6.7 :nyeri yang menyusahkan (sedang)
8.9 :nyeri hebat (berat)
10 : nyeri sangat hebat
Resiko Jatuh Paien Dewasa
PARAMETER STATUS/KEADAAN
Riwayat jatuh )saat ini/dalam 3 bulan yang Tidak pernah (0)
lalu) Pernah (25)
Penyakit penyerta (diagnose sekunder) Ada (15)
Tidak ada (0)
Alat bantu Dapat berjalan (0)
Tongkat penyangga Walker,
kruk (15)
Kursi roda (30)
Pemakaian infus intravena/ heparin Ya (20)
113

Tidak (0)
Cara berjalan Normal , tidak berjalan (0)
Lemah (10)
Terganggu (20)
Status mental Menyadari kelemahannya (0)
Tidak menyadari
kelemahannya (15)

8. Kesimpulan
Berdasarkan observasi dan wawancara yang kami buat kami
menyimpulkan untuk Timbang Terima sudah dilakukan berdasarkan
pergantian shif yaitu 3 kali pukul 07.00, 14.00,21.00, dan untuk
penyampaiannya yaitu tertulis, lisan dan dilanjutkan ke ruang pasien, namun
sebagan kecil belum sesuai SOP hanya timbang terima di ruangan antar
perawat jaga . Untuk Ronde Keperawatan dari hasil wawancara yang kami
lakukan, ruang dahlia pernah melakukan Ronde Keperawatan . Untuk
supervisi sudah dilakukan, dan yang bertugas melakukan supervise hanya
supervise rumah sakit. Untuk dischar planing sudah dilakukan dengan metode
tertulis . Dan untuk Sentralisasi obat pada ruang dahlia ini sudah terlaksana
dengan cukup baik dan sesuai SOP dan sebagian kecil melaksanakan akan
tetapi belum sesuai SOP
3.3.4 M4 (MONEY)
1. Ketenagaan
Staf yang menangani keuangan Rumah Sakit Anwar Medika ada 18 orang.
Pendidikan terakhir yang ditempuh antara lain :
a. S1 akuntansi : 2 orang
b. S1 EkonomiManajemen : 2 orang
c. D3 keuangan : 1 orang
d. D3 Akuntansi : 1 orang DIREKTUR
e. D3 Manajemenakuntansirumahsakit : 1 orang
f. D3 keperawatan : 2 orang
g. D1 manajemenmagistraWAKIL
:7 DIREKTUR
h. SMA : 2 orang UMUM
Gambar 3.5 Struktur Organisasi
KABAG
KEUANGAN

KA SUB BAGIAN KA SUB BAGIAN


PERBENDAHARAA ANGGARAN DAN
N DAN PAJAK VERIFIKASI

KASIR RAWAT KASIR RAWAT STAF


INAP JALAN VERIFIKATOR
114

2. Beberapa Pembiayaan
Mayoritas pasien menggunakan asuransi BPJS (70%), pasien
menggunakan asuransi besar (10%), sisanya pasien yang menggunakan
asuransi perusahaan lainnya dan umum (20%)
Pembiayaan pasien yang berasal dari asuransi sebagian besar diperoleh
dari:
1) PT. Java pasific
2) PT. putra mandiri intipack
3) PT. aluvindo
4) Bpjskesehatan
5) Asuransi relief
6) PT. pria
7) PT. Indobatt
8) PT. KMI
9) PT. KBM
10) PT. Surabaya Mekabox
11) PT. Asahimas
12) PT. PAL &YayasanKeluarga
13) PT. BromoPanuluh
14) PT. The Univenus
15) PT. WahanaLentera Raya
16) PT. Hexamitra
17) PT. TimurMegah Steel &Forgindo
18) PT. Budi Starch & Sweetener
19) PT. Graha Pena
20) PT. SumberPlastik
21) PT. KurniaIntiPratama
22) PT. SatriagrahaSempurna
23) PT. SabdaAlam
24) PT. SetialimGunung Sari
25) PT. Panjimas Textile
26) KopkarKaryaMandiri
27) PT. LarKencana
28) PT. Massindo Solaris Nusantara
29) PO. SumberKencono
30) PT. ICCI/ PT. Omta Indonesia
31) PT. Seger Agro Nusantara
32) PT. Surya ManunggalSemesta
33) PT. Dharma Satya Nusantara
34) PT. Dinasti Jaya Mandiri
115

35) Dll
Pemasukan pendanaan rumah sakit bukan hanya dari asuransi dan
kerjasama dengan PT, tetapi dari institusi baik dari Stikes Anwar Medika,
Apotik Anwar Medika dan asrama.
3. Tarif pelayanan:
Tabel 3.7 Perincian Tarif Pelayanan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum
Anwar Medika Krian

No Jenis Pelayanan Kelas III Kelas II Kelas I KelasVIP


1 Sewa kamar per hari 70000 225000 275000 350000
2 Visite Dr.spesialis 75000 80000 85000 90000
3 Visite Dr.umum 40000 45000 45000 50000
4 Keperawatan 55000 65000 70000 75000

Table 3.8 Perbandingan Perincian Tarif Pelayanan di Rumah Sakit Umum


Anwar Medika dengan RSU AL-ISLAM Hj. M. Mawardi Krian Sidoarjo

Kelas II Kelas
NO Jenis Pelayanan Kelas III Kelas I
A B VIP
1 Sewa kamar per hari 60.000 120000 125000 190.000 280.000
2 Visite Dr. Spesialis 35.000 45.000 45.000 55.000 65.000
3 Visite Dr. Umum 5000 5.000 5.000 5.000 5.000
4 Keperawatan 4.000 4.000 4.000 4.000 4.500

3.9 Tarif Pelayanan Tindakan Keperawatan di Ruang Dahlia Rumah Sakit


Umum Anwar Medika
NO JENIS PELAYANAN TARIF PELAYANAN
1 Nebulizer 96.000
2 Pasang infus 21.000
3 Aff infus 12.000
4 Pasang kateter 53.000
5 Aff kateter 17.000
6 Rawat luka kecil <5CM 35.000
7 Rawat luka besar 10-15CM 52.000
8 Rawat luka sedang 5-10 44.000
9 Rawat luka bakar <9% luas tubuh 260.000
10 Rawat luka bakar >18% luas tubuh 346.000
11 Rawat luka bakar 9-18% luas tubuh 303.000
12 Rawat luka bakar sukujur tubuh 381.000
13 Rawat luka gangren 96.000
14 Vital sign 9.000
15 Monitor EKG 260.000
116

16 Pasang NGT 130.000


17 Aff NGT 21.000
18 Injeksi 21.000
Catatan:
1) Tarif Pelayanan Ruang Dahlia adalah tarif sewa kamar dan perawatan ruang
dahlia
2) Biaya sewa kamar tidak diberlakukan selama pasien dirawat di ICU
3) Apabila setelah keluar ICU pasien menginginkan kelas lebih tinggi, maka
tarif ICU yang berlaku mengikuti kelas terakhir yang diinginkan oleh
pasien.
4) Pasien menambah biaya kamar jika pasien membutuhkan kamar selama
pasien di rawat di ICU.

3.10 Tarif penggunaan kamar operasi dan peralatannya


No Jenis Operasi Kelas III Kelas II KelasI VIP
1 Trepanasi 11.700.000 12.200.000 12.700.000 13.200.000
2 Dekompresi Syaraf perifer 11.700.000 12.200.000 12.700.000 13.200.000
3 Pemasangan traksi cervical 6.500.000 7.000.0000 7.500.000 8.000.000
4 Kranioplasty 11.700.000 12.200.000 12.700.000 13.200.000
5 Apendisitis 3.900.000 4.400.000 4.900.000 5.400.000
6 Kolostomi 5.200.000 5.700.000 6.200.000 6.700.000
7 Hidrokel 3.900.000 4.400.000 4.900.000 5.400.000
8 Close Fraktur Distal Tibia 5.200.000 5.700.000 6.200.000 6.700.000
9 Close FrakturHumerus 7.150.000 7.650.000 8.150.000 8.650.000
10 FrakturPatela 6.500.000 7.000.000 7.500.000 8.000.000
3.11 Tarif Umum dan Bpjs
Karcis pendaftaran loket 61500
Biaya adminitrasi rawat jalan spesialis 7.000
Administrasi KK4 20.000
Administrasi resum medik 20.000
Administrasi visum 20.000
Administrasi resum medik jasa raharja 25.000
Surat keterangan sehat 20.000
Biaya administrasi pasien rawat inap (umum dan BPJS) 100.000

4. Kerjasama dengan pihak Asuransi


1) BPJS Ketenagakerjaan
2) BPJS kesehatan
3) Asuransi Aviva ( Astra Aviva Life )
4) Asuransi ABDA
5) Asuransi inhealth indemnity mandiri
6) Asuransi Jasaraharja
7) Asuransi CAR
117

8) Asuransi Bni Life


9) Asuransi umum Mega / Mega health
10) Asuransi Adira
11) Asuransi Equity
12) Asuransi Tugu Mandiri
13) Asuransi Allianz
14) Asuransi ACA
15) Asuransi Lippo General
16) Asuransi Manulife
17) Asuransi Reliance
18) Asuransi AIA
19) Asuransi ASTRA
20) Asuransi MNC Life (Pon Pacific)
21) Asuransi AXA
22) Asuransi Murana Bintang
23) Asuransi Wana Artha Life
24) Asuransi Sinarmas MSIG
25) Asuransi Great Eastern
26) Asuransi Generasi Indonesia
27) Asuransi Sinar Mas
28) Asuransi HaKM
29) Asuransi Prudential
30) Asuransi ACE Jaya Proteksi
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian Keperawatan RS
Anwar Medika tanggal 26 Juni 2018, didapatkan bahwa, di ruangan Dahlia
tarif ruangan setiap 2 tahun sekali mengalami kenaikan 20% . Sumber dana
alat kesehatan dan perolehan Gaji perawat :
a. Pendanaan Alat yang habis sekali pakai semua sumberdananya dikelola
langsung atau didapat langsung dari yayasan rumah sakit.
b. Pemberian gaji pokok perawat didapat dari yayasan rumah sakit dan
diberikan secara tepat waktu, THR diberikan 2 minggu sebelum hari raya,
dan tunjangan setahun sekali.
Pembiayaan pasien selama di rumah sakit
118

Sistem pembayaran
Jika pasien ingin bertanya mengenai berapa banyak biaya yang dihabiskan
selama perawatan diruangan, keluarga pasien dapat menanyakan langsung
pada perawat di ruangan dan disampaikan secara lisan dalam bentuk billing
dan diinputkan pada kasir untuk pembayaran. Khusus untuk pasien operasi DP
minimal Rp. 1.000.000,-
119

3.3.5 M5 (MARKETING)
1. Pemasaran
Di RSU.Anwar Medika untuk Pemasarannya ini melalui 3 media yaitu:
1) Media Elektronik :
a. International TV
b. SIM
c. Telp, Faks, Email
d. Web RS: www.rsanwarmedika.com
2) Media Cetak
a. Radar Indonesia
b. Bekerjasama dengan koran dan radar Sidoarjo
3) Media Sosial
a. FB Rs.Anwar Medika
b. IG Rs.Anwar Medika
2. Program rutin RSU.Anwar Medika juga ada beberapa macam yaitu :
a. Pelatian K3 bekerjasama dengan perusahaan
b. Mengadakan sunatan masal CSR 1 thn
c. Penanggulangan bencana alam (disraster)
d. Penyuluhan kesehatan / PKRS Dilaksanakan 2 minggu sekali
bekerjasama dengan diklat
e. Pelatihan seminar dengan awam atau medis tentang laka lantas dengan
bekerjasama dengan polisi
f. General cack up perusahaan atau saat pertemuan yang diadakan
dengan anak Club Goes dengan :
a) Cek DL
b) Tensi
c) Cek Gula Darah
d) Cek Asam Urat
e) Cek Kolesterol
g. Program IHT (inhouse training) disetiap kariyawan RS
h. Scrineeng rutin kesehatan gigi dan mulut
i. Oprasi katarak dan kelainan mata
j. Satu-satu nya fisioterapi di krian dan sekitarnya
3. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelanggan keperawatan
Berikut akan dipaparkan mengenai kepuasan pasien terhadap kinerja
perawat. Pelaksanaan evaluasi menggunakan metode kuesioner yang berisi
20 soal berbentuk pertanyaan pilihan. Pertanyaan pilihan mencakup
pemberian penjelasan orientasi ruangan, pemberian penjelasan setiap
prosedur tindakan, dan sikap perawat selama memberikan asuhan
keperawatan. Jawaban pada pertanyaan pilihan terdiri dari jawaban “iya”
bernilai 1 dan “tidak” bernilai 0. Penilaian kepuasan dilakukan
120

berdasarkan rentang presentasi diadopsi dari kriteria Notoatmodjo, dimana


<56% kurang puas, 56-75% cukup puas, 75%-100% menunjukan puas.
Dan dari hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang kami bagikan pada
pelanggan dapat disimpulkan bahwa 80% pasien mengatakan cukup puas
terhadap pelayanan perawat,dokter dan RSAM. Untuk tingkat fasilitas dan
mutu pelayanan RSAM 50% pasien mengatakan kurang tenang dan untuk
tarif RS pasien mengatakan 70% pasien mengatakan tarif RS sedang atau
tidak terlalu mahal.
4. Presentase hasil kuesioner kepuasan pasien
3.8 Presentase hasil kuesioner kepuasan pasien

5. Kasus penyakit pasien terbanyak


121

Gambar 3.9 Penyakit pasien terbanyak di ruang dahlia RSU Anwar Medika

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dengan cara melihat buku


daftar sensus kejadian pada hari selasa tanggal 26 juni 2018, di dapatkan data
sebagian besar penyakit terbanyak adalah penyakit fraktur anggota gerak
sebanyak 53 orang ( 35 % ).
6. Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien
NO KOMPONEN TINGKAT REALISASI
1 Monitoring Evaluasi PPI
1. Distribusi Frekuensi Kejadian 0 0
Plebhitis
2 Distribusi Frekuensi Kejadian 1 0,2
Infeksi Luka Operasi ( ILO )
3 Distribusi Frekuensi Kejadian 0 0
Decubitus
4 Kepatuhan Hand Hygiene
1. Perawat 100 100
2. Dokter 75 75
5 Kepatuhan Hand Hygiene Profesi
Lain
1. Gizi 81,8 81,8
2. Pekarya 85 85
122

7. Indikator peningkatan mutu pelayananMutu Rumah Sakit Anwar Medika


1) Indikator Rawat Inap
a. Di setiap ruangan sudah ada brosur Rs dan penyakit
b. Kelengkapan asesment awal keperawatan dalam 24 jam
c. Ketepatan waktu pemberian obat
d. Ketepatan pemberian cairan infus
e. Kejadian infus blong
f. Angka reaksi transfusi darah
g. Ketepatan pemberian transfusi
h. Kelengkapan dan ketepatan pengisian petunjuk pasien pulang
i. Kehilangan alkes dan non alkes masing-masing unit
j. 9 Diagnosa terbesar rawat inap
k. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
l. Pelaksanaan SBAR waktu konsul DPJP pertelpon
2) Indikator internasional
a. Penggunaan aspilet pada kasus infark miokard akut (IMA)
b. Penggunaan furosemide pada kasus gagal jantung
c. Rawat bersama pasien stroke dengan rehab medik
3) Indikator keselamatan pasien
a. Ketepatan identitas pasien
b. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap

Anda mungkin juga menyukai