PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat
karya, padat tekhnologi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan
dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar
rumah sakit harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di
bidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan
meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di semua tingkatan.
1
Keputusan Direktur RS Annisa Nomor 01b/SK-DIR/RSA/I/2013 tentang Panitia
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Annisa tanggal 7
Januari 2013.
Dengan adanya revisi Surat Keputusan Direktur RS Amanda tersebut maka perlu
ada revisi Petunjuk Pelaksanaan Komite Mutu Pelayanan RS Amanda menjadi
Pedoman Organisasi Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit Amanda secara
berkelanjutan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat dilakukan penyusunan kebijakan/pedoman/panduan dan
tatalaksana peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Dapat dilakukan penyusunan program peningkatan mutu dan
Keselamatan Pasien.
c. Dapat dilakukan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan mutu
mendukung pelaksanaan program peningkatan mutu dan Keselamatan
Pasien.
d. Dapat dilakukan sosialisasi kegiatan peningkatan mutu dan Keselamatan
Pasien.
e. Dapat dilakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien.
f. Dapat dilakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan program
peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien.
C. PENGERTIAN
1. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS. Amanda adalah
keseluruhan upaya dan kegiatan yang komperhensif dan integratif yang
menyangkut struktur/input, proses dan output/outcomes secara obyektif,
sistematik dan berlanjut, memantau dan menilai mutu serta kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
pelayanan dan memecahkan masalah masalah yang ada dan mencari
jalan keluarnya, sehingga pelayanan yang diberikan di RS Amanda berdaya
guna dan berhasil guna.
2
2. Mutu pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari segi aspek yang berpengaruh.
Aspek termasuk hal-hal yang secara langsung atau tidak berpengaruh
terhadap nilai. Keempat aspek itu adalah aspek klinis, aspek klinis
berbasis international library, aspek manajerial dan aspek sasaran
keselamaan pasien.
3. Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur, yang merupakan suatu fenomena
yang dapat diukur. Indikator mutu pelayanan kesehatan dapat mengacu
pada indikator yang relevan berkaitan dengan struktur/input, proses dan
output/outcomes.
4. Komite Mutu RS Amanda adalah istilah untuk organisasi pelaksana upaya
peningkatan mutu dan keselamatan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RS AMANDA
Rumah Sakit Amanda adalah salah satu rumah sakit yang sedang berkembang di
Kabupaten Bekasi, khususnya di Kecamatan Cikarang Selatan. Berdasarkan
sejarahnya, Rumah Sakit Amanda termasuk rumah sakit tumbuh kembang, yaitu
rumah sakit yang dimulai dari Klinik & Praktek Bidan 24 jam. Saat ini rumah sakit
Amanda yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah Sakit Amanda merupakan Rumah Sakit milik PT (Perseroan Terbatas)
Amanda Vida Mitratama, didalamnya ada dua organ yang mempunyai kewenangan
dan tanggung jawab yang berbeda, yaitu Komisaris dan Direksi.
Pelayanan medis yang disediakan di RS Amanda terdiri dari pelayanan gawat
darurat, pelayanan rawat jalan (Poliklinik), pelayanan rawat inap, pelayanan rawat
intensif (ICU & Intermediate), pelayanan operasi dan pelayanan bersalin.
Pelayanan penunjang medis yang disediakan di RS Amanda terdiri dari rekam
medis, pelayanan farmasi, pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pelayanan
fisioterapi (rehabilitasi medis), dan pelayanan gizi.
4
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN RS AMANDA
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Pertama Pelayanan Kesehatan di Cikarang Selatan
B. MISI
Komitmen untuk Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
C. TUJUAN
Melaksanakan Standar Pelayanan Kesehatan yang Baik
D. MOTTO
Kepuasan Pasien Menjadi Prioritas Kami
E. NILAI
Profesional, Ber-etika, Saling Menghargai & Konsisten
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
5
A. STRUKTUR ORGANISASI RS AMANDA
Di RS Amanda sudah ditetapkan struktur organisasi rumah sakit oleh pemilik RS
Amanda dengan Surat Keputusan Direktur PT Amanda Vida Mitratama Nomor
001/AVM/II/2016 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Amanda tahun 2016
tanggal 09 Februari 2016.
Di dalam struktur organisasi RS Amanda, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
langsung berada di bawah Direktur.
STRUKTUR ORGANISASI RS. AMANDA
DIREKTUR
SUBDIVISI
INSTALASI INSTALASI
KEPERAWATAN SUBDIVISI
RAWAT JALAN RADIOLOGI
RAWAT INAP SUMBER DAYA
MANUSIA
INSTALASI INSTALASI
SUBDIVISI
RAWAT INAP REHABILITASI
KEUANGAN
INSTALASI
CSSD & LAUNDRY
INSTALASI
B. STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI
KAMAR JENAZAH
RS AMANDA
1. Organisasi
6
Untuk mengelola upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS
Amanda dibentuk Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda (selanjutnya
Komite KMKP RS Amanda) dibantu sekretaris dan staf komite seperti
tergambar dalam struktur organisasi dibawah ini.
DIREKTUR RS AMANDA
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA MUTU :
1. Instalasi Rawat Inap 11. IPSRS
2. Intalalasi Rawat jalan 12. Unit Kerja CSSD & Laundry
3. Instalasi Rawat Khusus 13. Unit Kerja Keuangan & Klaim
4. Instalasi Bedah Sentral 14. SubDivisi Humas
5. Instalasi Farmasi 15. Komite PPI
6. Instalasi Radiologi
7. Instalasi Gizi
8. Instalasi Laboratorium
9. Instalasi Rehab Medik
10. Instalasi Rekam Medis
7
b. Merencanakan dan penyusun TOR program mutu dan keselamatan
pasien
c. Melakukan sosialisasi dan diklat program mutu dan keselamatan pasien
d. Mengumpulkan data laporan mutu dari instalasi/unit .
e. Melakukan analisa dan validasi data laporan mutu dari instalasi/unit kerja.
f. Melakukan evaluasi baik triwulan atau tahunan hasil program mutu dan
keselamatan pasien
g. Melakukan pelaporan dan publikasi hasil laporan program mutu dan
keselamatan pasien
h. Turut berperan serta / dilibatkan dalam kegiatan mutu lainnya
i. Evaluasi kinerja rumah sakit, unit kerja, para pimpinan, staf, dan tenaga
profesi yang diselenggarakan Direktur.
j. Evaluasi kontrak dengan pihak ke-3.
k. Penyusunan dan evaluasi clinical pathway oleh komite medis atau bidang
medis .
l. Perancangan FMEA dan audit RCA yang diselenggarakan oleh Team
KPRS.
m. Untuk menjalankan tugas Team Mutu dibantu oleh satu anggota sebagai
PIC yang bertugas untuk mengumpulkan data tertentu dari masing-masing
instalasi/unit kerja dan mengolah data lebih lanjut.
BAB V
URAIAN JABATAN
8
A. KETUA
1. Menyusun program kerja Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS
Amanda,
2. Menyusun prosedur pelaksanaan yang berkaitan dengan tugas Komite Mutu
dan Keselamatan Pasien RS Amanda,
3. Mengadakan koordinasi pelaksanaan tugas Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien RS Amanda dengan para anggota Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien,
4. Membuat laporan hasil kegiatan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS
Amanda kepada Direktur RS Amanda,
5. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien RS Amanda,
6. Mengajukan rekomendasi yang berkaitan dengan tugas Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien RS Amanda kepada Direktur RS Amanda,
7. Membuat uraian tugas bagi Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Mutu dan
Keselamaan Pasien,
8. Memimpin rapat Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda.
B. SEKRETARIS
1. Membantu Ketua menyusun program Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
RS Amanda,
2. Membantu Ketua menyusun prosedur pelaksanaan yang berkaitan dengan
tugas Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda,
3. Membantu Ketua mengadakan koordinasi pelaksanaan tugas untuk
memastikan terlaksananya program Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
RS Amanda,
4. Membantu Ketua membuat laporan hasil kegiatan Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien RS Amanda kepada Direktur RS Amanda,
5. Membantu Ketua mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda,
6. Membantu Ketua mengajukan rekomendasi yang berkaitan dengan tugas
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda kepada Direktur RS
Amanda,
7. Memimpin rapat Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda bila
ketua berhalangan.
8. Membantu Ketua mengatur jadwal / agenda kegiatan Komite Mutu dan
Keselamatan Pasien RS Amanda dan mensosialisasikan kepada Tim Mutu,
9
9. Mempersiapkan rapat dan menjadi notulis dalam rapat pertemuan Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda,
10. Mengetik notulen rapat, pembuatan prosedur tetap dan laporan kegiatan
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda,
11. Melaksanakan ekspedisi undangan dan notulen rapat, prosedur tetap serta
dokumen Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda kepada Tim
Mutu atau Unit terkait.
10
8) Pneumonia (PN)
9) Surgical Care Improvement Project (SCIP)
10)Venous Thromboembolism (VTE)
c. Aspek Manajerial :
1) Pengadaan Rutin Peralatan Kesehatan dan Obat Penting Untuk
Memenuhi Kebutuhan Pasien
2) Pelaporan Aktivitas yang Diwajibkan oleh Peraturan PerUndang-
Undangan
3) Manajemen Resiko
4) Manajemen Penggunaan Sumber Daya
5) Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga
6) Harapan dan Kepuasan Staf
7) Demografi Pasien dan Diagnosis Klinis
8) Manajemen Keuangan
9) Pencegahan dan Pengendalian dari Kejadian yang Dapat
Menimbulkan Masalah Bagi Keselamatan Pasien, Keluarga Pasien
dan Staf
d. Aspek Sasaran Keselamatan Pasien :
1) Peningkatan Komunikasi yang Efektif
2) Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai
3) Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur dan Tepat Pasien Operasi
4) Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
5) Pengurangan Resiko Pasien Jatuh
3. Melaksanakan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda.
4. Melaporkan hasil pelaksanaan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS
Amanda kepada Ketua Komite,
5. Mengikuti rapat Komite Mutu dan Keselamatan Pasien RS Amanda.
BAB VI
TATA KERJA
11
A. HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dengan Unit kerja di RS
Amanda bersifat koordinasi.
B. TATA KERJA
1. Ditetapkan indikator mutu dan keselamatan pasien oleh Direktur RS
Amanda.
2. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien membuat perencanaan yang
dituangkan dalam bentuk program.
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan koordinasi dengan Bagian
Diklat RS Amanda untuk mengadakan pelatihan bagi SDM, terutama bagi
SDM yang terkait dengan program.
4. Masing-masing Staf Komite Mutu melaksanakan kegiatan upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien berdasarkan program tersebut yang
dibuktikan dengan sensus harian.
5. Anggota Komite Mutu melakukan rekapitulasi sensus harian.
6. Rekapitulasi sensus harian masing-masing anggota mutu dilaporkan ke
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
7. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien melaporkan kepada Direktur RS
Amanda. .
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
12
Personil Komite Mutu dan Keselamatan pasien merupakan perwakilan karyawan RS
Amanda yang berasal dari bidang manajemen, pelayanan medis, dan penunjang
medis, terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker, radiografer, analis laboratorium,
fisioterapis, ahli gizi, administrator rekam medis, dan lain lain yang terkait dengan
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit.
Personil Komite Mutu dan Keselamatan Pasien mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelola dan melaksanakan upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, dapat melalui pelatihan baik didalam rumah sakit maupun di
luar rumah sakit.
BAB VIII
KEGIATAN
13
A. MENYUSUN KEBIJAKAN / PEDOMAN / PANDUAN DAN TATALAKSANA
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Pengertian
a. Kebijakan adalah penetapan Direktur RS Amanda pada tataran strategis
atau bersifat garis besar yang mengikat. Kebijakan dapat dituangkan
dalam pasal-pasal di dalam keputusan tersebut, atau merupakan
lampiran dari keputusan.
b. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal
pokok yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan
kegiatan.
c. Panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan
2. Tujuan
Adanya regulasi sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan Upaya
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
3. Petugas:
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
4. Waktu:
a. Awal setelah disahkannya KMKP
b. Perlu adanya revisi
5. Cara:
Melalui rapat KMKP RS Amanda
6. Tempat:
Ruang rapat di lingkungan RS Amanda
7. Pelaporan:
Setiap tahun, Dilaporkan kepada Direktur
8. Penilaian:
a. Menilai Kebijakan/ Pedoman/ Panduan dan Tatalaksana yang sudah
sesuai atau tidak dengan ketentuan yang berlaku dan atau
b. Menilai implementasinya, dapat dilaksanakan atau tidak, bila tidak maka
ditelusuri penyebabnya.
14
Program adalah penjabaran terperinci tentang strategi dan langkah-langkah
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan peningkatan mutu rumah sakit.
2. Tujuan:
a. Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
b. Adanya rencana terperinci yang dibuat untuk mencapai tujuan.
c. Adanya kejelasan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk
waktu pelaksanaan.
d. Adanya kejelasan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk
mencapai tujuan.
3. Petugas:
Ketua, Sekretaris dan Anggota Mutu.
4. Waktu:
a. Dibuat sebelum pelaksanaan kegiatan
b. Setiap Tahun
5. Cara:
Melalui rapat KMKP RS Amanda
6. Tempat:
Ruang rapat di lingkungan RS Amanda
7. Pelaporan:
Setiap 3 bulan dan setiap tahun, Dilaporkan kepada Direktur
8. Penilaian:
Menilai program kerja yang sudah dibuat dapat dilaksanakan, bila ada
kendala maka dicari jalan keluarnya.
15
1) Konsep dan prinsip dasar upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
2) Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS
Amanda
3) Indikator upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
4) Monitoring upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
2. Tujuan:
Untuk meningkatkan kompetensi para pegawai atau karyawan agar dapat
berperilaku (dengan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan motivasi) sesuai
dengan yang diharapkan oleh organisasi.
3. Petugas:
Ketua, Sekretaris dan Anggota Mutu.
4. Waktu:
Sebelum program mutu dilaksanakan,
5. Cara:
Bekerja sama dengan Unit Diklat RS Amanda, menyelenggarakan diklat.
6. Tempat:
Ruang rapat atau tempat lain di RS. Amanda
7. Pelaporan:
Minimal satu kali setiap tiga bulan atau setiap selesai dilakukan diklat.
8. Penilaian:
Realisasi pelaksanaan diklat sesuai dengan program yang sudah ditentukan
oleh Direktur RS Amanda.
2. Tujuan:
16
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kegiatan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien sehingga dapat berperan dan berfungsi dalam
melaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
3. Cara:
a. Dilakukan dalam rapat KMKP RS Amanda.
b. Dilakukan koordinasi dengan unit terkait ikut dalam rapat internal unit.
4. Waktu:
Setiap sebelum dilaksanakan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
5. Petugas :
Ketua, Sekretaris dan Anggota Mutu.
6. Pelaporan:
a. Disampaikan kepada Direktur RS Amanda
b. Dilakukan setiap selesai melaksanakan sosialisasi dan pada akhir tahun.
17
a. Disampaikan kepada Direktur RS Amanda
b. Dilakukan satu tahun sekali pada akhir tahun
BAB VIII
18
KEGIATAN PELATIHAN
Setiap personil dalam Komite Mutu dan Keselamatan Pasien di RS Amanda harus
memahami tugas tugasnya. Oleh karenanya sebelum melaksanakan tugas harus
diberikan pelatihan, terutama berkaitan dengan setiap kegiatan monitoring upaya
mutu dan keselamatan pasien.
Demikian juga bagi karyawan RS Amanda yang ikut serta dalam proses monitoring
upaya mutu dan keselamatan pasien harus mendapatkan pelatihan sebelum
dilaksanakan kegiatan.
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan dilakukan oleh Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien, yang sebelumnya melakukan koordinasi dengan bagian Diklat RS Amanda.
A. PENGERTIAN
Pelatihan adalah proses mengembangkan ketrampilan, yang menekankan
pencapaian pada tingkat ketrampilan tertentu yang bisa dilakukan, dalam
montoring upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
B. TUJUAN
Untuk meningkatkan kompetensi personil KMKP dan karyawan RS Amanda
yang ikut serta dalam proses monitoring, agar dapat berperilaku (dengan
memiliki pengetahuan, ketrampilan dan motivasi) sesuai dengan yang
diharapkan oleh organisasi.
C. MATERI PELATIHAN
1. Konsep dan prinsip dasar upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Amanda
3. Indikator upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4. Monitoring upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
a. Monitoring mutu aspek klinis
b. Monitoring mutu aspek klinis berbasis international library
c. Monitoring mutu aspek manajerial
d. Monitoring mutu aspek sasaran keselamaan pasien
D. CARA
19
1. Pelaksanaan pelatihan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien bekerja sama
dengan Unit Diklat RS Amanda.
2. Pelatih:
a. Internal : Ketua dan Sekretaris Mutu KMKP
b. Eksternal : narasumber dibidang Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
3. Waktu:
Sebelum program mutu dilaksanakan
4. Tempat:
Di lingkungan RS Amanda
20
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT
A. PENGERTIAN
Pertemuan rutin adalah pertemuan secara berkala untuk membahas tugas-tugas
Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien RS Amanda.
B. TUJUAN
Sebagai media koordinasi untuk
1. Evaluasi pelaksanaan program
2. Peningkatan pengetahuan tentang upaya peningkatan mutu
C. CARA
1. Disepakati dan ditetapkan jadwal pertemuan
2. Sebelum pertemuan dibuat undangan
3. Dibuat notulen pembahasan pertemuan
D. ISI PEMBAHASAN
1. Monitoring pelaksanaan kegiatan upaya mutu rumah sakit
2. Evaluasi hasil kegiatan upaya mutu rumah sakit
3. Laporan hasil kegiatan upaya mutu rumah sakit
E. PETUGAS
1. Ketua Komite Mutu RS Amanda
2. Sekretaris Komite Mutu RS Amanda
3. Anggota Mutu RS Amanda
F. WAKTU
Setiap 1 (satu) bulan
G. TEMPAT
Ruang rapat RS Amanda atau tempat rapat di lingkungan RS Amanda.
21
H. PELAPORAN
1. Disampaikan kepada Direktur RS Amanda,
2. Setiap rapat pertemuan sebagai notulen, dan setiap akhir tahun sebagai
laporan tahunan.
I. EVALUASI
Dilakukan pada akhir tahun
22
BAB X
PELAPORAN
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien harus membuat laporan sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan, yaitu:
A. LAPORAN HARIAN
Sebagai hasil monitoring upaya mutu dan keselamatan pasien oleh masing-
masing Anggota Mutu sesuai kegiatannya.
B. LAPORAN BULANAN
Berdasarkan laporan harian, masing-masing Anggota Mutu melakukan
rekapitulasi hasil monitoring untuk satu bulan.
Pada setiap akhir bulan atau setiap 3 bulanan, laporan disampaikan ke Komite
Mutu dan Keselamatan pasien.
C. LAPORAN TAHUNAN
Berdasarkan laporan bulanan, Komite Mutu dan Keselamatan pasien melakukan
rekapitulasi hasil monitoring untuk satu tahun.
Pada setiap akhir tahun, laporan disampaikan ke Direktur RS Amanda.
23
DAFTAR PUSTAKA
24