Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SENI BUDAYA MENYANYIKAN

LAGU WAJIB, LAGU DAERAH, LAGU POP,


LAGU DANGDUT

IX-D
Kelompok 5:
Raisa Rahma Putri
Annisa Natasya
Nasya Putri Prasetyo
Nanjwa Salsabila
Muhamad Jaeni
Muhamad Faisal
Andra
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan
hidayahnya, kami dapat menyusun makalah tentang “Menyanyikan Lagu Wajib,
Lagu Daerah, dan Lagu Pop”.

Penyusunan makalah ini merupakan kewajiban kami sebagai siswa untuk


memenuhi tugas. Kami memperhatikan materi yang ditugaskan oleh Guru
pengampu mata pelajaran ini sebagai isi dari makalah ini. Kami tim penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
penyusunan makalah ini seperti, Guru mata pelajaran, teman sekelompok maupun
teman kelas lainnya, dengan bantuan mereka penyusunan makalah ini bisa
terselesaikan. Kami menyadari makalah kami ini masih jauh dari sempurna,
masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini tidak lain karena masih
sedikitnya pengalaman kami dalam hal ini. Maka kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kebaikan dan kemajuan makalah ini.

Cianjur, 16 November 2022

Penulis
Indonesia Pusaka

Ciptaan: Ismail Marzuki

Indonesia tanah air beta


Pusaka abadi nan jaya
Indonesia sejak dulu kala
Tetap di puja-puja bangsa

Disana tempat lahir beta


Dibuai dibesarkan bunda
Tempat berlindung di hari tua
Sampai akhir menutup mata
Kepompong

Do = C 4/4 dipopulerkan oleh sindentosca


Animato assai (107)

Dulu kita sahabat


Teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat
Berteman bagai ular
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita melangkah berjauh-jauhan


Kau jauhi diriku karna sesuatu
Mungkin ku terlalu bertingkah kejauhan
Namun itu karna ku sayang

Persahabatan bagai kepompong


Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah kembali jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagai kepompong
Nanananananananana Kepompong
Manuk Dadali

Do = C 4/4 Cipt: Sambas Mangundikarta


Tempo: Riang Arr: Dede Suwanda

Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang


Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang
Sukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk

Saha anu bisa nyusul kana tandangna


Gandang jeung perténtang taya bandingannana
Dipikagimir dipikasérab ku sasama
Taya karempan kasieun lébér wawanénna

Manuk dadali manuk panggagahna


Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabéhna

Hirup sauyunan tara pahiri-hiri


Silih pikanyaah teu inggis béla pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara
Indah Pada Waktunya

Aku memang belum beruntung


Gagal dan selalu gagal lagi
Hatiku tetap dekat
Dan takkan menyerah
Aku masih belum beruntung
Salah dan selalu salah lagi
Di bawah teriknya matahari
Aku tumpahkan isi hatiku
Inginku teriak inginku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya
Inginku teriak inginku menangis
Tapi air mataku sudah tiada lagi
Walau lelah hatiku takkan aku mengeluh
Biarlah hanya Tuhan yang tahu
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya
Sebelum sisa umurku habis
Takkan pernah aku menyerah
Kutetap bermimpi dan bermimpi
Sampai indah pada waktunya
Sumber: LyricFind

Anda mungkin juga menyukai