Anda di halaman 1dari 44

1.

Puisi Pendek Anak-anak : Taman Bungaku

Taman Bungaku

Bila kupandang

Hatipun senang

Tamanku cantik

Sangatlah menarik

Taman bungaku

Berserilah selalu

Jangan pernah kau layu

Karena aku kan bersedih sedu

Oh angin dari segala rindu

Mampirlah ke tamanku

Sebarkanlah harum bungaku

Ke segala penjuru
2. Puisi Pendek Anak-anak : Bunga Mawar

Bunga Mawar

Bunga mawar oh bunga mawar

Mekar kau kini

Sangat indah rupamu

Batangmu berduri-duri

Saat kupetik kau menusuk tanganku

Tapi aku tak marah

Karena kau harum merekah

Bunga mawar

Kan kusiram setiap hari

Kan ku jaga sepanjang hari


3. Puisi Pendek Anak-anak : Negaraku Indonesia

Negaraku Indonesia

Indah dan permai

Bagiku oh

Sekali Indonesia tetap Indonesia

Tak kan pernah tergantikan

Ku tetap semangat

Walau Belanda menjajahmu

Aku kan membelamu sepanjang masa

Indonesia negaraku

Yang setia dan kucinta


4. Puisi Pendek Anak-anak : Kelinciku

Kelinciku

Kelinciku

Bulumu putih

Lembut sekali

Telingamu panjang

Enak dipandang

Kelinciku melompat-lompat

Saat kumendekat

Gigimu panjang

Memakan wortel

kelinciku

Engkau kusayang
5. Puisi Pendek Anak-anak : Seandainya Ku Punya Sayap

Seandainya ku punya sayap

Seperti burung

Jika aku punya sayap

Aku bisa terbang

Sampai ke luar angkasa

Seandainya ku punya sayap

Ku bisa melihat luasnya bumi

Yang hijau dan indah


6. Puisi Pendek Anak-anak : Pelangi

Pelangi

Pelangi engkau sangat indah

Di langit yang biru

Seandai aku bisa terbang

aku akan menemui pelangi

Oh,Tuhan pertemukan aku

Kepada palangi

Aku ingin bertemu


7. Puisi Pendek Anak-anak : Alam Kehijauan
Alam Kehijauan

Alangkah indahmu

Membuat aku terpesona

Sehingga aku merasa bermimpi

Ada di dunia ini

Kau adalah alam yang ku cinta

Terhias oleh pohon-pohonan

Bunga-bunga harum dan indah

Hingga menjadi alam kehijauan

Di mataku dan di mata orang lain


8. Puisi Pendek Anak-anak : Lebah

Lebah

Lebah, engkau menghisap sari-sari bunga

Untuk membuat madu

Wahai lebah

Janganlah kau menyengat tubuhku

Wahai lebah

Buatlah madu yang sangat enak

wahai lebah…
9. Puisi Pendek Anak-anak : Kelinciku

Kelinciku

Warnamu merah

Bulumu sangat halus

Wajahmu sangat lucu dan lugu

Disaat aku memberikan wortel

Kau makan dengan lahap

Kelinciku

Kau sahabatku
10. Puisi Pendek Anak-anak : Sekolahku yang Bersih

Sekolahku yang Bersih

Setiap hari aku membersihkanmu

Agar kamu terasa nyaman dan indah

Juga bersih

Aku sangat senang

Melihat sekolahku yang bersih.


11. Puisi Pendek Anak-anak : Kupu-kupu Terbang

Kupu-kupu Terbang

Oh, kupu-kupu yang indah

Wahai,kupu-kupu

Kau terbang di langitku

Kau mengisap sari bunga

Kau terbang di atas

Aku melihatmu

Indah sekali

Oh,kupu-kupuku yang indah


12. Puisi Pendek Anak-anak : Petir

Petir

Suatu hari yang gelap

Ada petir menuju rumahku

Aku takut sekali

Semua warga ketakutan

Melihat petir

Oh,Tuhan Yang Maha Esa

Di dunia ini

Pergikanlah petir itu!


13. Puisi Pendek Anak-anak : Malam

Malam

Malam sangat indah

Dihiasi bintang dan rembulan

Aku suka dengan malam

Malam yang sangat indah

Kadang ada bintang yang jatuh

Dimalam hari bintang bertebaran

Oh,malam

Engkau sangat indah


14. Puisi Pendek Anak-anak : Ogoh Ogoh
Ogoh Ogoh

Ogoh ogoh engkau sangat seram

Warnamu bermacam-macam

Tetapi banyak orang ingin melihatmu

Kau indah sekali

Tubuhmu sangat besar


15. Puisi Pendek Anak-anak : Teman Sejatiku
Teman Sejatiku

Kau adalah teman sejatiku

Kau baik sekali

Suka menolong teman

Aku gembira sekali

Kamupun suka menolongku

Aku gembira melihatmu


16. Puisi Pendek Anak-anak : Kucingku
Kucingku

Aku sangat menyayanginya

Setiap hari mengajaknya bermain

Warnanya yang indah

Tak pernah berubah

Hingga aku merasa senang

Aku sangat bahagia

Setiap hari aku memberinya makan

Juga memberinya minum


17. Puisi Pendek Anak-anak : Temanku
Temanku

Temanku sangat baik

Setiap hari dia membantuku

Membantu orang yang susah

Setiap hari kuajak bermain

Saat dia menyapu di kelas

Aku membantunya sampai selesai

Dia tak pernah bertengkar

Juga tak pernah marah

Dia baik sekali


18. Puisi Pendek Anak-anak : Liburan Telah Tiba
Liburan Telah Tiba

Pagi yang cerah

Ku bergegas menuju sokolah

Suara gemuruh

Lonceng sekolah

Ku nikmati masa-masa yang indah

Hangat sapa Bersama Teman

Memupuk tawa bersama kawan

Menuntut ilmu ku kerahkan

Demi meraih masa depan

Kemampuan otak terkuras lemah

Terdiam suntuk merasa lelah

Menanti hari-hari yang indah

Dan ku sambut libur sekolah


19. Puisi Pendek Anak-anak : Guru Tercinta
Guru Tercinta

Sapa hangat penuh senyum semangat

Kau tebarkan ilmu yang bermanfaat

Demi anak didik kau berikan nasehat

jasa mulia goncangkan akhirat

Nyanyian mentari terangi alam

Terangi mimpi bagai mentari

Masadepan bangsa telah kau perjuangkan

Korbankan waktu demi masa depan

Terimakasi aku ucapkan

Guru tercinta panutan alam

Jasa besarmu tak terlupakan

Ku kirimkan puisi untukmu pahlawan


20. Puisi Guru – Dari Muridmu

Oleh Nanda Insadani

Tergurat di hatiku celoteh

yang membosankan

Perihal disiplin, tertib, kesopanan

Demi kami dan untuk kami

Dengan harapan kelak kami mengerti

Risau melanda bila kau ada

Bahagia seisi hati bila kau tak di sisi

Pikiran kami terbalik sejak mengenalmu

S’bab kami telah meremehkan sekepal ilmu

Mari, lumat habis kebodohan kami!

Genggam erat sekarung ilmu yang ingin kau beri

Lalu taburkan di lahan jiwa kami!

Tak lupa, siramilah kami dengan pancuran kasih dari hati

Barangkali dokter, menteri, dan polisi

Itulah buah ajarmu yang kau nanti

Jangan sungkan bila engkau mau mengajarkan

Sungguh, cukup ilmu sejati dan akhlak terpuji

; untuk kami.
21. Puisi – Guru tercinta

Oleh Yeni erawati

Guru………..

Engkaulah harapanku

Engkau yang mendidik kami

Aku berterima kasih kepadamu ibu guru

Guru………..

Hampir setiap hari kita bertemu

Kita bartemu disekolah

Disekolah kami mencari ilmu dengan mu guru

Guru…………

Kau selalu disisiku

Kalau kita berpisah aku rela

Aku menyayangimu guru


22. Puisi – Guruku Layaknya Pelangi

Oleh Najwa Futhana Ramadhani

Seorang pemberi ilmu itu

Tampak seperti pelangi

Yang kerap mengajari guna ini-itu

Lima belas huruf

Lima suku kata

Digabung dalam satu kalimat

Layaknya pelangi

Dapatkah kuulangi,

Dengan huruf dan suku kata lain?

Empat huruf, dua suku kata,

Guru

Guru layaknya pelangi

Yang selalu berkenan mengajarkan tentang ini itu

Dan selalu memberi motivasi

Agar terus bekerja keras hingga mendapat buahnya yang manis

Guruku layaknya pelangi …

Yang selalu mengajari untuk berbagi

Yang selalu mengajari untuk sesama yang membutuhkan

Guruku layaknya pelangi …


23. Puisi Untuk Guru – Sumber Ilmuku

Oleh Dadenargabisma

Guru kau adalah sumber ilmuku

Sumber ilmu yang telah lamaku cari dan

Kini telah mengisi perjalanan hidupku

Guru keramahan sikapmu seakan

Mempermudah masuknya berbagai

Macam ilmu yang bermanfaat untukku yang Haus akan Ilmu dan akan menjadi sebuah
petunjuk untuk Perjalanan hidupku

Guru saat kau memberikan ilmu kepadaku Hati

ini mengetahui harapanmu agar ilmu yang kau Berikan

Akan berguna diperjalanan hidupku kelak

Guru kumerasa terkadang diri ini telah Mengecewakanmu

Dengan sikapku danku belum mampu untuk

Mengendalikan emosi yang ada didalam jiwaku

Guru untuk semua ilmu yang telah kau berikan

kepadaku kuhanya mampu berterimakasih

Danku berjanji tak akanku

mengecewakanmu.
24. Puisi Guru – Bungaku
oleh Erina Napitupulu

Guruku……….
Kala fajar menyising,
Lengan baju turut Engkau singsing
Segala milik yang menyamankan
Rela Engkau sisihkan
Kala mentari beranjak senja
Matapun redup seketika
Semua nama selalu Engkau bawa
Dalam doa dan harapan.

Guruku………..
Berlapis peluh.
Bermodal hati juga pengetahuan
Berbagi kepadaku dan kepadanya
Juga mereka.
Seberkas sinar pagimu
Membuka mata hatiku
Selangkah laju kutuju
Kan kusambut disetiap hariku,

Guruku………..
Tak banyak yang akan ku katakan
Karen tanpa katapun jasamu nyata
Mengalir di seluruh jiwa
Tak ada yang dapat kuberikan
Karena tanpa pemberianpun
Jasamu tetap ada.
Trimakasih guruku…..
Selamanya bagiku…….
Doaku untukmu
25. Puisi Guru – Yang Tak Pernah Berhenti Berkata

Oleh Pandu Prabowo Jati

Di sudut malam kumembisu


Termenung akan segala dosa hariku
Bibir serasa keluh
Takkala kuucap maaf kesekian kalinya

Aku tahu,
Senyum semu yang engkau tampilkan
Beribu beban yang tak tertahankan
Karena aku

Aku malu, sungguh


Ketika aibku engkau tanggung
Saat mereka mencibir karena aku
Betapa tabah hati yang engkau tanam
Dibalik riangmu yang terenggut

Aku malu pada diriku


Takkala terucap janji-janji
Takkala terucap sesalnya hati ini
Tak sekalipun aku beranjak

Hingga ku tahu
Kini kau selalu ada
Tak sekalipun gentar, meski mereka hina
Merubah batu menjadi berlian
Merubah kami lebih baik

Terima kasih ku sematkan


Rasa syukur aku panjatkan
Teruntuk engkau
Yang tak pernah berhenti berkata
26. Puisi – Guruku yang mulia

Oleh Yuli Meynar Pratiwi

Guruku….

Engkau laksana rembulan yang memiliki cahaya yang sangat terang.

Engkau bak matahari yang menyinari bumi sepanjang zaman.

Engkau ibarat malaikat yang membimbing manusia ke jalan yang benar.

Guruku….

Engkau korbankan waktumu untuk mendidik dan mengajar kami.

Tutur kata dan bahasamu yang lembut,membuat kami merasa nyaman dikala engkau
sedang mengajar.

Guruku….

Maafkan lah semua perkataan dan perbuatan kami yang mungkin telah mengiris dan
mencabik-cabik hatimu.

Guruku….

Kami murid mu selalu mendoakan agar engkau sehat dan disetiap langka mu di sertai
Allah swt

amin.
27. Puisi Guru – Si Tua dalam Wadah

oleh I Gusti Putu Satia Guna

Ketika mendung

Awan silam, angin kungkung

Si tua itu masih saja

Mengerang merangrang

Memang manusia

Manusia lelah pada kalah

Manusia gelisah pada kisah

Manusia malu pada waktu

Dan mati pada hati

Sepucuk angin nyiur menyentuh

Ujung cemara yang mengering

Anak-anak ilalang menusuk

Telapak kaki, mengoyak butir-butir kerinduan

Rindu pada merdu angin sore

Ketika mata mulai menyapa

Kau meredup

Dan aku membuka pijakan baru


28. Puisi Untuk Guru – Pembuka Gerbang Dunia

Oleh : Anonimous

Dulu aku bodoh

Dulu aku sama sekali tak tahu apa-apa

Aku tak tahu cara baca tulis

Aku juga begitu bodoh untuk dapat menghitung

Semuanya berubah saat aku mengenalmu

Kau yang seringkali kusepelkan dengan sabar membimbingku

Kau ajarkan aku baca tulis

Kau tularkan sebundel ilmu hitungan

Kau begitu sabar

Kau begitu teliti dan cekatan mengajari dan membimbingku

Nggak jarang aku putus asa dan malas dalam belajar

Namun, kau mampu membuka gerbang semangatku kembali

Aku tak tahu jika orang sepertimu tidak terlahir di dunia

Akan jadi apakah aku jika orang sepertimu tidak ada

Orang yang membuka jalan menuju masa depa

Orang pembuka gerbang dunia untukku

puisi terimakasih guru untuk peringatan hari guru


29. Puisi Guru – Setetes Embun Di Padang Pasir

Oleh : Anonimous

Terima kasih tak terukur untukmu

Terima kasih tak terkira untukmu

Terima kasih sebesar-besarnya untukmu

Termia kasih sekali lagi untukmu

Kau telah memberikan jalan menuju kehidupan yang lebih baik buatku

Kau memberikan pertolongan sebelum aku membutuhkannya

Kau seperti cahaya dalam ruangan hampa nan gelap

Kau seperti setetes embun di padang pasir

Terima kasih guruku

Terima kasih

Kau tak akan kulupakan

Jasamu akan abadi sepanjang hayat hidupku


30. Puisi Guru – Pahlawanku Yang Terbaik

Oleh Nadia Ayu

Sinaran sang mentari …

Tanda tuk memulai hari -harimu…

Tak ada kata lelah dari dirimu…

Kata semangat yang kau ingatkan kepadaku…

Guruku…

Jasa -jasamu yang aku ingat,

saat aku berputus asa..

Perjuangan besarmu yang aku kagumi…

Kesabaranmu yang menjadi cirikhas mu…

Ohh…guruku…

Senyum semangat mu…

Amarah mu…

Kesabaranmu…

Yang menjadi tanda kedatanganmu…

Ilmu mu…

Yang tlah kau berikan kpd semua anak didikmu…

Semoga akan bermanfaat untuk semua orang…

TERIMA KASIH GURUKU …

JASAMU AKAN AKU KENANG SLALU…


31. Puisi – Rindu Guru Tercinta

oleh Greety Marbun

Dikeheningan malam yang gelap

kau beriku obor kehidupan

Meski hanya bertahan satu malam

Namun berguna untuk kehidupanku

Diteriknya panas siang hari

Kau beriku keteduhan

Meski hanya sekejap kurasa

Namun selalu ku rasakan dalam hidupku

Jasa yang setiap kau lakukan

Tak ubahnya kasih sayang

Tak pernah mengharap balas

Karena kau pahlawan kehidupan

Baru kusadari,,

Betapa beratnya kau menjadi guru

Butuh waktu dan tenaga super

Karena muridmu kini sudah menjadi guru

Sepertimu…

terima kasih atas didik dan pengajarmu selama kami sekolah

jasamu selalu kami kenang seumur hidup kami semua


32. Puisi guru – Suara Anak Bangsa
oleh Nikmatullah Kamsi

Selamat pagi terdengar ramah


Selamat pagi kembali terdengar gundah gulanah
Do’a bersama terdengar menyejukkan hati
Dari orang-orang yang mengharapkan kasih sayang
Kau buka materimu dengan menyuruh membuka halaman
demi halaman memang itulah gayamu
Terdengar teriakan yang menyesakkan dada
Diam ……….!
Seluruh ruangan sunyi pekat
Kadang terdengar tarikan napas ketakutan
Kerjakan ……….!

Itulah perintah yang selalu dituruti


Setelah itu kau menghilang menuju sebuah ruangan
Disana telah berkumpul untuk bersenda gurau
Tak terasa waktu berlalu dengan omonganmu
Belum waktunya pulang kau sudah meninggalkannya
Apakah hal seperti ini sudah menjadi kebiasaanmu ?
Apakah kau lupa tugasmu adalah suatu amanah ?
Kini tinggal kebisingan bagaikan beduk bertalu-talu
Berbagai bunyi yang terdengar
Teriakan ……..
Tertawa ………
Tangisan ……..
Bunyi meja seakan mengiringi sebuah musik
Nyanyian panjang mengganggu ketetentraman sekitar.
Kapankah ini mesti berakhir ?
Hanya orang-orang yang malu dan mau berpikir
Terdengar suara dari kejauhan
Kami adalah anak bangsa yang haus akan kasih sayang
Isilah jiwa kami yang kosong untuk mengisi Kemerdekaan
33. Namaku Alam
Karya: Anonim

Perkenalkan, namaku adalah alam


Aku adalah tempat tinggal bagi flora dan fauna
Dimana bagi hewan-hewan aku adalah rumah mereka
Tempat mereka bertumbuh
Berkembang biak, dan mencari makan
Melakukan semua aktivitas kehidupan alam

Bukan hanya hewan


Tumbuhan pun merasakan hal yang sama
Bagiku, tumbuhan adalah perhiasanku
Dan hewan, adalah peliharaanku

Aku juga slalu memberi kesejukan bagi penduduk bumi


Aku memberikan oksigen bagi manusia
Aku juga memberikan sumber daya bagi mereka
Memberikan mereka energi, kekuatan, perhiasan
Dan segalanya yang mereka butuhkan

Semua itu adalah pada saat bumi masih dalam keadaan stabil
Ketika bumi tidak dipenuhi orang orang serakah
Menggunakan sumber dayaku sesuai kebuhannya saja

Tapi kini
Manusia hanya memikirkan kepentingannya sendiri
Mereka tak pernah memikirkan aku
Mereka slalu ingin lebih atas apa yg telah diberi oleh – Nya
Ketamakan, kerakusan, pemborosan
Telah membawaku kepada kerusakan

Lihat apa yang telah mereka perbuat padaku


Setelah apa yang aku berikan pada mereka
Mereka membalasnya dengan merusakku
Menebang pohon pohonku
Memberikan polusi padaku
Memburu hewan hewanku
Dan merusak ozonku
Dengan zat zat yang dulu tak pernah ada di bumi ini

Sungguh perih hati ini rasanya


Apakah tak ada kesadaran sedikit pun dihati mereka?
Apakah tak ada rasa iba mereka atas rusaknya diriku?
Sungguh, sungguh, dan sungguh sangat miris hati ini
34. Puisi Bertema Lingkungan – Paru- Paruku

Paru-Paruku
Karya: Anonim

Satu demi satu, dua demi dua, tiga demi tiga


Seratus sudah aku menanammu
Setiap hari aku merawatmu
Kami hidup
Kami sehat
Semua karnamu,
Paru-paruku

Tapi sekarang, mereka kejam denganmu


Kau hanya semacam kertas yang bisa dipotong-potong, diinjak-injak
Mereka tak pernah peduli dengan masa depannya
Tak pernah peduli dengan anak cucunya akan hidup bagaimana nanti
Rasa peduli mereka hanya untuk uang

Paru-paruku,
Buatlah mereka sadar akan penting adanya engkau
35. Puisi Bertema Lingkungan dan Alam – Kerusakan Alam

Kerusakan Alam
Karya: Anonim

Kau yang kini tertawa


Bermandikan harta
Berkawankan kemewahan
Dari mana kau dapatkan semuanya?

Dari pohon yang kau tebang


Dari hewan yang kau bunuh
Dari tanah yang kian tandus
Dari air yang kian kering
Dari sungai yang kian kerontang
Dari hutan yang kau jadikan kebakaran
Dari asap tebal pohon yang di bakar

Apakah kau tak ingat


Masih ada anak cucu kita
Yang mengharap udara segar
Mengharap kesejukan alam
Mengharap Keindahan dunia
Mengharap hijaunya daun
Mengharap rindanya pepohonan

Tidak kaah kau sadar,


Ada banyak nyawa yang kau ambil
Ada banyak harapan yang kau renggut
Wahai para perusak alam
Ingatlah pada hukum alam
Kita butuh alam yang indah
Kita butuh alam yang sejuk
Kita hidup dalam alam
Dan kita bergantung pada alam

Jagalah alam
seperti kau menjaga rumahmu sendiri
Karena alam kita
adalah
alam anak cucu kita
36. Puisi Bertema Alam dan Lingkungan – Alam Desaku

Alam Desaku
Karya: Anonim

Kulihat sawah membentang


warna hijau bagai permata alam
kucoba telusuri jalan
akankah tetap begitu

Kuingin tetap begini


terlihat apa adanya
kuingin tetap begitu
terlihat kenyataanya

Mentari mulai tenggelam


dan..akupun teteap disini
menikmati alam yang ada
anugerah dari yang kuasa

Oh..alam desaku
…aman dan damai
Oh…. alam desaku
….lestarikanlah
37. Puisi Bertema Alam dan Lingkungan – Berita Alam

Berita Alam
Karya: Anonim

Halilintar menggelegar, daun-daun berguguran


Langit biru menghilang
Burung terbang tinggalkan sarang
Rintik hujan berjatuhan, payung-payung dikenakan
Pohon tumbang tercabut dari akarnya
Awan hitam semakin mengembang
Kulangkahkan kakiku menuju cakrawala
Gapai harapan mimpi indah
Kupetik senar gitarku nyanyikan lagu tra la la
Merah putih sudah kusam warnanya
Burung garuda entah terbang kemana
Pancasila tak lagi bermakna
Indonesiaku tertutup wajahnya
Badai datanglah hentak kegersangan
Hujan air turunlah sirami kekeringan
Mentari terbitlah ubah kesuraman alam ini
Negri ini….
38. Puisi Bertema Alam dan Lingkungan – Sabda Bumi

Sabda Bumi
Karya: Anonim

Bulan tampak mendung merenung bumi


Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu

Bulan tak ingin membawa tertawa manja


Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit

Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini


Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
Indahnya Alam Negeri Ini
39. Puisi: Indahnya Alam Negeri Ini
Karya: Anonim

Kicauan burung terdengar merdu


Menandakan adanya hari baru
Indahnya alam ini membuatku terpaku
Seperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenak


Kurentangkan tanganku sejenak
Sejuk , tenang , senang kurasakan
Membuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alam


Kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari siang hingga malam
Pesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan


Tumbuhan yang menari-nari di pegunungan
Begitu indah rasanya
Bak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurna


Membuat semua orang terpana
Membuat semua orang terkesima
Tetapi, kita harus menjaganya
Agar keindahannya takkan pernah sirna
40. AKU DAN KAMU, KAWAN
Karya: Febi

Kawan,
Tahukah kamu berapa lama masa yang kita lewati?
Aku tak ingin tau
Karena kamu selamanya bagiku

Bersamamu,
Tangisku kan terurai menjadi tawa
Dukaku kan terpecah menjadi bahagia
Dan air mata yang terlanjur jatuh
Tak akan berubah menjadi nestapa

Denganmu, kepenetanku tergilas sima

Terkadang di satu waktu


Prasangka pernah menjauhkanmu dariku
Tapi sungguh kawan
Amarah tak akan bisa bertahan lama di kalbuku
Aku sadari, Aku teringat jauh ke dalam hatimu

Ingatlah kawan
Kita pernah duduk bersama
Melukis langit dengan impian
Tentang Aku, kamu dan kehidupan
41. Puisi Persahabatan “Aku, Tempat Pembuangan Akhir Cerita Mereka”

Oleh: tiga

Maaf…
aku memang bukan pendengar dan panghayat cerita yang baik..
apalagi memberi penjelasan rumitnya cerita itu..

tapi setidaknya..
tak lepas statusku menjadi tempat pembuangan ahir cerita itu..
walaupun lebih sering, aku teremehkan..
‘digunakan saat dibutuhkan saja’

tapi tak masalah bagiku..


terimakasih sahabat-sahabatku..
kalian masih menganggapku ada..
42. Puisi Untuk Sahabat “Untukmu Sahabat”

Ciptaan: Sudrajat Subagya

Sahabat sejatiku
janganlah kau lupakan aku
walau langkahmu menjauh dariku
aku kan mencoba mengerti itu

sahabat sejatiku
walau tak selamanya kita bersatu
kan ku simpan dalam kalbu
smua kenangan dan juga wajahmu

sahabat sejati
tak akan pernah ingkar janji
walau apapun yang terjadi
smoga kau tetap di hati
43. Puisi Untuk Sahabat “Tak Kan Terganti”

Bintang tak kan pernah menyangka…


Bila ia di taqdirkan slalu menemani bulan…
Seperti itulah aq yang tak pernah bermimpi mengenalmu..
Seolah ini semua hanya kebohongan..
Kita ukir kisah demi kisah..
Di hari-hari kita..
Q yakin, esok tak kan ku temukan sahabat sepertimu..
Yang mampu memberi kedamaian di hidup q,..
Kita pernah memulai..
Dan ku tau kita akan mengakhiri..
Kbersamaan ini singkat..
Namun berarti..
Kebersamaan ini akan usai..
Tapi ku tau tak kan ada yang mampu menggantikanmu..
Yg sllu menemaniku..
Persahabatan..
Itu lah ikatan kita..
Yang tak akan putus walau kau tlah tak bersamaku
44. Puisi Untuk Sahabat “Puisi Rindu Sahabat”

Puisi ini Karya: Sri Wahyuni

Di sini..
Sepiku mengingatkanku kembali pada 1 kenangan.
Tentang indahnya kebersamaan,
Tentang sedihnya perpisahan.
Sobat..
Tak terasa kini kita tlah jauh..!
Rasanya baru kemarin kita berbagi canda, tawa dan tangis..
Tapi kini??
Hanya berupa segenggam debu penuh makna.
Ku rindu dengan senyummu sob,,
Ku rindu dengan pelukan saat kita bersama..
Maafkan aku yang kiranya tak sengaja tlah menyayat hatimu.
Dan tersenyumlah seindah senyum yang pernah kau tebarkan.
Seindah kebersamaan kita..

Anda mungkin juga menyukai