Anda di halaman 1dari 1

The stories of people in our time

Kita adalah manusia-manusia yang dipaksa terbawa oleh arus zaman, beberapa dari kita memilih
untuk berjalan dengan arusnya sendiri tapi beberapa diantara mereka juga akhirnya tertinggal.
Kita adalah manusia-manusia yang beberapa dari kita tidak memahami alur hidup yang ia jalani,
beberapa dari kita bisa leluasa menentukan alur yang dia inginkan, beberapa dari kita terjepit
keadaan hingga hanya bisa menerima yang bisa kita jalani. Kau sendiri sudah semuak-muaknya
dengan dunia, bermimpi hidup di duniamu sendiri.
Jika kau bertahan menatap tempat yang sama, senja yang tidak menuju malam apalagi pagi dan
ombak yang tidak menuju tepi, ombak yang bergulung satu sama lain, hanya saling mengadu.
Tapi waktu seakan tidak berubah, walau harapan seakan tidak ada, kau tetap menunggu. Selalu
ada keindahan dalam penantian. Hingga sesekali angin yang kau tunggu datang, ia duduk
bersamamu walau sekejap, bercerita tentang apa saja. Yang dari beragam ceritanya dia selalu
menuju akhir yang sama, yang pastinya saat itu masih bukan dirimu yang dituju. Namun karena
dirimu yang naïf kau masih yakin suatu saat angin akan menuju dirimu, entah kapan. Apalagi
terkadang angin membuat janji ingin membawamu ke mengelilingi dunia, janji yang separuh
hatimu menolak untuk mempercayainya. Tentunya terkadang kamu ingin menyerah, mendengar
cerita-ceritanya membuatmu merasa semakin tidak berharga. Angin, dia tidak sependiam seperti
yang diduga dari penampakannya, dia punya beragam cerita, tentu dia banyak berubah dari
waktu ke waktu, bahkan kamu sendiri yang menemaninya dalam waktu yang lama juga masih
terkejut melihat arah perubahannya dan semakin banyak sisi angin yang terasa asing bagimu.
Di tempat ini terkadang berkunjung beberapa teman, bangau, kepiting, paus, mereka yang tidak
bosan berkata kenapa masih di sini saja, mereka bercerita tentang armada baru yang bisa
membawa penumpangnya menuju sisi pantai yang lain, kota tempat keramaian orang, gunung
dan tempat manapun yang kau inginkan. Tentunya bukan kau saja yang menjalani kehidupan
menatap tempat yang sama semacam ini, terkadang diantara kalian saling berkabar, saling
menghibur, hingga suatu titik beberapa diantara kalian ingin berpindah. Armada yang katanya
bisa membawamu kemana saja itu berupa bus mini, berwarna putih dengan garis biru dan hijau
bertuliskan “menuju tak terbatas dan melampauinya”, temanmu melambaikan tangannya ia
tampak semangat dengan perjalanan barunya, walaupun separuh hatinya tidak ingin
meninggalkan tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai