Pertanyaan
1. Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi
apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?
Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang
sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di
depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha
menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab
sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain
tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan
yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah
terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu
sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya
dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah,
ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak
Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas
tanpa alas sepatu.
1. Dalam kasus di atas,
Pak lukman berposisi sebagai “ sikap posisi apakah yang
Penghukum“ diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan, apakah
Indikatornya: Pak Lukman menekankan indikatornya?
dengan berkata: "Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah."
Kemungkinan pak Lukman
mengucapkan dengan nada yang
tinggi/keras atau menghardik Sabrina.
Kasus 2
2. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,
kira-kira apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina?
Jelaskan.
Pertanyaan :
1. Apa yang kita yakini tentang bersepatu selain warna hitam?
2. Apakah kamu meyakininya ?
3. Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya ?
4. jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang
dirimu?
5. apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini ?
Kasus 2 a la h K e p a la S e ko la h d i s e k o la h te rs e b u t,
3. Kira-kira b ila A nd a ad it a m ?
p e ra tu ra n h a ru s b e rw a rn a h
g in g in d itu ju o le h
Nilai kebajikan apa yan P a k Lu k m a n m en g e n a i
y ika p i la n g k a h y a n g d ia m b il
Bagaimana Anda men
kasus tersebut? n g g u n g ja w a b , d a n
a ra h k e s ik a p k e d is ip li n a n , ta
Nilai Kebajikan me n g a
k m e n g h in d a rk a n te rj a d in y
a l te rs e b u t d ila k u ka n u n tu
keseragaman. H ta ra s is w a .
an b a h a n p e ru n d u n g a n d ia n
Kesenja n ga n so c ia l d h u k u m "
P a k L u k m a n d a ri s e g i “P e n g
g d ia m b il o le h
Menurut kami langkah yan - lan g k a h y a n g d ia m b il o le h
k a s u s te rs e b u t la n g k a h
sudah tepat karena dalam y a n g te la h d ib u a t d i
s u ai d e n g a n a tu ra n - a tu ra n
Pak Lukman sud a h s e “
k L u k m a n b e rp o s isi s e b a g a i
la n g k a h b a ik n y a a p a b il a P a
sekolah. Tapi a p e rb a ik i k e s a la h a n d a n
p a k u n tu k s is w a d a p a t m e m
Manajer “ karena da m tr in sik).
l d a ri d ir i s e n d ir i (m o ti v a s i In
it if y a n g m u n c u
membentuk karakter pos
Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun
beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak
acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke
depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke
depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku,
sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di
tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan!
Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi
pada Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya
pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh
ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab,
“Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek
mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
Kasus 3
1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu
Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?
Pert a n yaa n ya n g d ia ju ka n Ib u D a n i:
rk a n d a ta h a si l u la n g a n . K e n a p a
Fajar, berdasa
nilai kamu rendah?
Apakah kamu su d a h m en g e rt i k o n se k u e n si
yang harus d il a k u ka n a p a b il a n il a i ka m u
rendah?
Kasus 3
4. Apabila Anda adalah kepala sekolah disana dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
Mengetahui kasus seperti Fajar, kegiatan tindak lanjut
yang dilakukan adalah pertama berkonsultasi dengan
Guru bersangkutan tentang aktivitas Fajar selama di
kelas. Selanjutnya memanggil Fajar untuk
menanyakan mengapa dia bersikap seperti itu.
Selanjutnya berkonsultasi dengan orang tua Fajar atas
sikap anaknya untuk mencari solusi tepat bersama.
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran
adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah disepakati.
Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap
Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino
untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat
marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino
apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah gak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu
menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau
bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak,
memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab,
“Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Anto mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Anto belajar menjahit dan memperbaiki
kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut Anto dan Dino pada jam pulang sekolah, mereka
sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
1. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda berkesimpulan demikian?