Anda di halaman 1dari 22

Pendidikan Guru Penggerak

Angkatan 7 Kabupaten Pamekasan

1.4.a.5. Ruang Kolaborasi-


Modul 1.4.
Hasil Diskusi Kelompok
Oleh: Kelompok 2 (Kelas 287)
Anggota Kelompok

Moh. Sarbini Moh. Kholikin


Sufiyeh
(Moderator) (Pemateri 1)
(Pemateri 2)
KASUS 1
Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun
pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi
tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru
menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila
pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP.
mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu
Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui
Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan
hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap
untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi? Baik Fifi
seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak
Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu Santi melanjutkan
ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki
pada pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti masalah, apakah ada gagasan?
Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau
mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman
tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah
sekelasnya. Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas,
jadi tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak terutama tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
mengerjakan tugas dan malah mengobrol. penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan kedua
Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka
tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah
serta menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi
memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan
menanyakan apakah mereka bersedia melakukan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
memperbaiki permasalahan yang ada?

Pertanyaan
1. Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi
apa saja yang sudah dijalankan oleh Ibu Santi?

Langkah restitusi yang dilakukan oleh Ibu Santi


yaitu pada tahap Validasi tindakan yang salah
serta menanyakan keyakinan.
Kasus 1
2. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah
sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah
restitusi yang telah diusulkan mereka?

Sudah sesuai yakni dengan meminta maaf dan melaksanakan diskusi


kelas tentang bagaimana sikap mereka dalam menjalankan keyakinan
kelas terutama tentang sikap saling menghormati
langkah - langkah restitusi yang dilakukan oleh Fifi dan Natali yaitu:
1. Menstabilkan Identitas: Fifi dan Natali meminta maaf dan membuat
dan membuat keputusan untuk dapat menunjukkan sikap yang lebih
santun.
Lanjutan .......
2. Validasi tindakan yang salah: Fifi dan Natali mengakui bahwa
perilaku mereka tidak sesuai dengan keyakinan kelas.
3. Menanyakan keyakinan: Ibu Santi menanyakan apakah mereka
bersedia memperbaiki kesalahannya?
Fifi dan Natali mengusulkan, bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelas dengan teman-temannya
tentang sikap saling menghormati.
mengirim email kepada Ibu Eni bahwa mereka telah
memberitahu Kepala Sekolah bila lain waktu ada ketiadaan guru,
maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
Menunjukkan sikap yang lebih santun jika diajar oleh guru
pengganti.
Kasus 1
3. Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah
diambil oleh Ibu Eni dalam menangani Fifi dan
Natali? Jelaskan jawaban Anda

Ibu Eni posisinya sebagai “ Teman ” Karena dalam


kasus tersebut Ibu Eni mengatakan “Ayolah
tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak
Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas.
Tolong bantu Ibu ya?”
Kasus 1
Jika saya menjadi pak
Hasan selaku kepala
sekolah, Saya
mengapresiasi langkah
4. Jika Anda adalah
yang telah dilakukan oleh
Pak Hasan, bagaimana Ibu Santi dan
Anda menyikapi mengizinkan Ibu Eni untuk
langkah yang mengisi kelas apabila Ibu
ditempuh Ibu Santi? Santi berhalangan.

Kasus 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya sampai di gerbang
sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam seperti tertera di peraturan sekolah. Di
depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha
menjelaskan bahwa dia terburu-buru dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu. Sabrina menjawab
sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan salah mengenakan sepatu, selain
tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan
yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah
terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu
sesuai peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat mengenakan sepatunya
dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah,
ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian.” Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak
Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu, dan lebih banyak berdiam diri di kelas
tanpa alas sepatu.
1. Dalam kasus di atas,
Pak lukman berposisi sebagai “ sikap posisi apakah yang
Penghukum“ diambil oleh Bapak
Lukman? Jelaskan, apakah
Indikatornya: Pak Lukman menekankan indikatornya?
dengan berkata: "Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah."
Kemungkinan pak Lukman
mengucapkan dengan nada yang
tinggi/keras atau menghardik Sabrina.
Kasus 2
2. Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,
kira-kira apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina?
Jelaskan.
Pertanyaan :
1. Apa yang kita yakini tentang bersepatu selain warna hitam?
2. Apakah kamu meyakininya ?
3. Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaikinya ?
4. jika kamu memperbaiki ini, hal ini menunjukkan apa tentang
dirimu?
5. apa rencana kamu untuk memperbaiki hal ini ?
Kasus 2 a la h K e p a la S e ko la h d i s e k o la h te rs e b u t,
3. Kira-kira b ila A nd a ad it a m ?
p e ra tu ra n h a ru s b e rw a rn a h
g in g in d itu ju o le h
Nilai kebajikan apa yan P a k Lu k m a n m en g e n a i
y ika p i la n g k a h y a n g d ia m b il
Bagaimana Anda men
kasus tersebut? n g g u n g ja w a b , d a n
a ra h k e s ik a p k e d is ip li n a n , ta
Nilai Kebajikan me n g a
k m e n g h in d a rk a n te rj a d in y
a l te rs e b u t d ila k u ka n u n tu
keseragaman. H ta ra s is w a .
an b a h a n p e ru n d u n g a n d ia n
Kesenja n ga n so c ia l d h u k u m "
P a k L u k m a n d a ri s e g i “P e n g
g d ia m b il o le h
Menurut kami langkah yan - lan g k a h y a n g d ia m b il o le h
k a s u s te rs e b u t la n g k a h
sudah tepat karena dalam y a n g te la h d ib u a t d i
s u ai d e n g a n a tu ra n - a tu ra n
Pak Lukman sud a h s e “
k L u k m a n b e rp o s isi s e b a g a i
la n g k a h b a ik n y a a p a b il a P a
sekolah. Tapi a p e rb a ik i k e s a la h a n d a n
p a k u n tu k s is w a d a p a t m e m
Manajer “ karena da m tr in sik).
l d a ri d ir i s e n d ir i (m o ti v a s i In
it if y a n g m u n c u
membentuk karakter pos
Kasus 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun
beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak
acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke
depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke
depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku,
sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di
tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan!
Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”
Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi
pada Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya
pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh
ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab,
“Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek
mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.
Kasus 3
1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu
Dani dalam pendekatannya kepada Fajar?

Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani


dalam pendekatannya kepada Fajar adalah:
"Pembuat merasa bersalah" :
"Teman" :
2. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan
apa yang diperlukan oleh Fajar?
Membaca sikap Fajar, kebutuhan yang
diperlukan oleh Fajar adalah:
Kasih sayang
Kebebasan
Kasus 3 il p o si si P e m a n ta u, ap a
3. Bilamana Ibu Dan i m e n g am b
u k an a ta u d ik a ta k a n o le hn ya ?
yang akan dilak
-p e rt an ya a n se p e rt i a p a ya n g a k a n
Pertanyaan
diajukan? Jelaskan.

Pert a n yaa n ya n g d ia ju ka n Ib u D a n i:
rk a n d a ta h a si l u la n g a n . K e n a p a
Fajar, berdasa
nilai kamu rendah?
Apakah kamu su d a h m en g e rt i k o n se k u e n si
yang harus d il a k u ka n a p a b il a n il a i ka m u
rendah?
Kasus 3
4. Apabila Anda adalah kepala sekolah disana dan
mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?
Mengetahui kasus seperti Fajar, kegiatan tindak lanjut
yang dilakukan adalah pertama berkonsultasi dengan
Guru bersangkutan tentang aktivitas Fajar selama di
kelas. Selanjutnya memanggil Fajar untuk
menanyakan mengapa dia bersikap seperti itu.
Selanjutnya berkonsultasi dengan orang tua Fajar atas
sikap anaknya untuk mencari solusi tepat bersama.
Kasus 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran
adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3
kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala
sekolah. Ibu Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah disepakati.
Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap
Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino
untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat
marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino
apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah gak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu
menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau
bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak,
memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab,
“Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
Akhirnya Anto mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Anto belajar menjahit dan memperbaiki
kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut Anto dan Dino pada jam pulang sekolah, mereka
sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali.
1. Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda berkesimpulan demikian?

Posisi kontrol yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu


Suti adalah sebagai Manajer : Menuntun dan memberi solusi.
Hal-hal yang dilakukannya sehingga kami berkesimpulan demikian
karena dalam kasus tersebut Bu Suti menuntun untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi antara Dino dan Anto serta
memberikan solusi yang tepat dan menguntungkan kedua belah
pihak.
Kasus 4
2. Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?

Dino dikuatkan dengan memberikan solusi


menawarkan belajar memperbaiki kancing ke Pak Irfan.

Anto dikuatkan oleh Ibu Suti dengan cara


menyelesaikan masalah agar Dino bertanggung jawab
atas perbuatannya.
Kasus 4 o la h )
e b a ji k a n (K e ya k in a n S e k
3. Kira-kira nilai-nilai k
m k a s u s te rs e b u t? Je la s k a n .
apa yang dituju dala

Nilai-nilai kebajika n y a n g d it uju d a la m ka su s


tersebut adalah:
Mempertanggun g ja w a b k a n a ta s p e rb u a ta n
yang te la h d il a k u ka n o le h si sw a .
Saling memaafkan a ta s p e rb u a ta n y a n g te la h
dilakuk a n o le h k e d ua b e la h p ih a k .
Mencari solu si te rb a ik a ta s se ti a p k e ja d ia n d i
sekolah.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Tergerak, bergerak, dan menggerakkan

Anda mungkin juga menyukai