Diusulkan oleh :
1. Laily M. (11412034)
2. Nur H. (11412007)
3. Yuli (11412019)
SEMARANG
2012
1
A. JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN UBI UNGU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN NUGGET
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang mempunyai beragam jenis kuliner dari berbagai daerah.
Salah satunya yaitu nugget. Walaupun nugget bukan makanan asli dari Indonesia, tapi
nugget merupakan salah satu makanan yang disukai oleh hampir seluruh kalangan, mulai
dari anak-anak sampai dewasa. Selain rasanya yang enak, kandungan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh pun terdapat dalam makanan lezat yang satu ini.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membuat suasana baru, yaitu dengan
mengkreasikan ubi ungu sebagai bahan dasar pembuatan nugget ungu.
Ubi ungu merupakan salah satu hasil pertanian di Indonesia yang cukup melimpah,
yang dapat di manfaatkan sebagai bahan baku pembuatan nugget ungu yang lezat dan
sehat serta mempunyai banyak khasiat bagi pengonsumsinya. Dalam pembuatan nugget
ungu alat yang di gunakan sangat sederhana dan mudah di dapat, dan tidak membutuhkan
modal serta alat yang mahal, sehingga memudahkan mahasiswa untuk mulai berwirausaha
dengan penggunaan bahan- bahan yang sederhana namun memiliki khasiat yang banyak
bagi kesehatan.
Dalam hal ini penulis mencoba untuk menghadirkan suatu inovasi yang dirasa perlu
ada untuk diciptakan, yaitu penggunaan ubi ungu sebagai bahan alami pembuatan nugget
ungu
Program kreatifitas mahasiswa di harapkan mampu menjadi sarana pembelajaran,
pemahaman dan pengaplikasian disiplin ilmu mahasiswa di dunia kerja. Sehingga terdapat
hubungan timbal balik antara lingkungan pendidikan dan dunia kerja.
B.TUJUAN PROGRAM
2
C. LUARAN YANG DI HARAPKAN
Luaran yang di harapkan atas terealisasikanya program ini antara lain:
1. Memeperkenalkan nugget ungu ini kepada masyarakat luas
2. Dapat memenfaatkan ubi ungu di indonesia secara optimal dengan mengolahnya
menjadi makanan baru.
3. Mahasiswa tidak hanya bergantung pada suatu instansi tetapi juga bisa berwirausaha
dengan meningkatkan keterampilan
D. KEGUNAAN PROGRAM
Manfaat yang di harapkan dari terlaksananya kegiatan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memperoleh bekal berupa keterampilan untuk terjun ke dunia usaha
dan teknologi
2. Sebagai langkah untuk meningkatkan nilai ekonomis hasil pertanian
3. Membuat terobosan baru dalam pembuatan nugget
E. TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Convolvulaceae
Ordo : Convolvulales
Genus : Ipomoea
3
Sekitar 70-100 % umbi jenis ini telah dimanfaatkan untuk dikonsumsi di sebagian besar
daerah tropik. Sekitar 10-30 % dikonsumsi sebagai sumber pangan, hanya 5-10 % untuk
keperluan industri. Di Asia sekitar 30-35 % digunakan untuk industri alkohol maupun tepung.
Di daerah tropik Asia termasuk Indonesia, jenis ini dimanfaatkan sebagai makanan tambahan,
untuk kue, keripik, namun di Papua Nugini dan beberapa kepulauan Oseania jenis ini
dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok. Daun mudanya sering kali dimakan untuk sayur.
Ubi ungu mulai banyak diminati konsumen yang peduli akan kesehatan karena
mempunyai komposisi gizi yang baik dan memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi kesehatan
tubuh. Dalam ubi ungu, terdapat pigmen warna ungu yang bermanfaat sebagai antioksidan
karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan menghambat
penggumpalan sel-sel darah.
• Prebiotik
• kadar Glycemic Index rendah
• oligosakarida Selain itu
Kandungan Lainnya:
• Cu
• Lisin
• Ca
• Mg
• Zn
•
Kandungan vitamin, mineral, dan kandungan lainnya pada ubi ungu
4
Ubi ungu merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori yang cukup tinggi.
Total kandungan antosianin bervariasi pada setiap tanaman dan berkisar antara
20mg/100g sampai 600mg/100g berat basah. Total kandungan antosianan ubi jalar
ungu adalah 519mg/100g berat basah.
Antosianin ubi ungu juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan,
antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan
stroke. Ubi ungu bisa menjadi anti kanker karena didalamnya ada zat aktif yang
dinamakan selenium dan iodin dan dua puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi yang
lainnya. Ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali
lebih tinggi daripada beberapa varietas “blueberry”, selain itu juga baik untuk
mendorong kelancaran peredaran darah.
Ubi ungu kaya akan serat diet, mineral, vitamin dan antioksidan seperti asam
fenolat, antosianin, tokoferol dan beta karoten. Selain bekerja sebagai antioksidan,
senyawa karotenoid dan fenolat juga menjadikan ubi jalar menjadi menarik dengan
warna krem, kuning, oranye dan ungu. Kandungan fenolat pada ubijalar sekitar 0,14 -
0,51 mg/g berat segar. Ubi jalar ungu mengandung 0,4 - 0,6 mg antosianin/g berat
segar.
Ubi jalar ungu juga kaya vitamin E untuk memenuhi kebutuhan sehari.Warna
ungu yang dihasilkan ubi jalar berasal dari kandungan antosian. Antosianin adalah zat
warna alami golongan flavonoid yang tersebar luas di alam. Senyawa antosian
memberikan warna merah, ungu, dan biru pada beberapa bunga, buah, dan sayuran.
Dalam tanaman, antosianin ditemukan hampir diseluruh bagian tanaman, misalnya
kulit buah, mahkota bunga, dan akar.
Zat wana antosianin bersifat tidak stabil dan mudah terdegradasi. Stabilitasnya
dipengaruhi oleh pH, suhu ppenyimpanan, cahaya, enzim, oksigenasi, perbedaan
struktur dalam antosian dan konsentrasi dari antosian. Antosianin berada dalam bentuk
glikosida, bila dipecah akan menghasilkan gula dan antosianidin sebagai aglikonnya.
Bagian terpenting dari glikosida antosianin adalah aglikon antosianidin (kation
flavilium) yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi, sehingga dapat diserap pada
panjang gelombang 500 nm dan menyebabkan senyawa ini padat ditangkap oleh mata.
Antosian larut dan stabil dalam air karena merupakan suatu glikosida. Dalam
bentuk glikosida, antosian dibedakan berdasarkan jenis gula yang menempel pada
aglikonnya. Gula yang paling umum terikat pada aglikon antosianidin antara lain :
5
monosakarida (glukosa, ramnosa, arabinosa, xilosa), disakarida, dan trisakarida (yang
paling umum adalah rutinosa, sofosa, sambubiosa, dan glukorotinosa).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas antosian, yaitu:
1. pH
Antosianain lebih stabil pada media asam dari pada media bassa. Namun,
antosian dapat digunakan untuk menampilkan berbagai variasi warna dalam rentang
pH1-14. Karena sifatnya ini, pewarna ungu dari ubi jalar lebih cocok untuk pewarna
minuman pH rendah, seperti sirup dan wine.
2. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dapat menaikkan degradasi antosian. Temperatur dan
pH saling berhubungan. Temperatur naik pada pH 2-4. Naiknya temperatur dapat
menginduksi rusaknya struktur.
3. Cahaya
Efek pencahayaan pada antosian bekerja 2 arah. Pada satu sisi cahaya sangat
diperlukan pada biosintesis antosian, tetapi berpengaruh juga terhadap degradasinya.
Antosianin dapat lebih lama dan baik dalam menyimpan warna dalam keadaan gelap.
4.Gula
Gula termasuk semua produk degradasinya dapat menurunkan stabilitas
antosian. Selain itu dari beberapa jenis gula yang telah diuji (sukrosa, fruktosa,
glukosa, dan xilosa) ternyata dapat meningkatkan degradasi antosian dengan
mekanisme berformasi membentuk polimer pigmen dan browning (pencoklatan).
Namun penambahan gula (sukrosa) ± 20% ternyata dapat melindungi antosian dari
degradasi, browning, dan konformasi polimer pigmen. Dalam hal ini ketika antosian
disimpan dalam keadaan beku.
6
bekerja saja tanpa memikirkan bagaimana cara meningkatkan nilai ekonomis dari kekayaan
sumber daya yang ada terutama pemanfaatan ubi ungu.
Dengan suatu inovasi, yaitu sebuah usaha untuk meningkatkan nilai ekonomis sumber
daya tersebut kami mencoba untuk melakukan perubahan. Dengan kemudahan bahan baku,
bahan penunjang, serta alat-alat yang sederhana merupakan keuntungan awal usaha ini. Selain
hal-hal tersebut nugget ungu ini juga sangat mudah dikonsumsi dan mempunyai rasa khas
yang akan disukai dari berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
Di dukung dengan bahan – bahan pembuatan nugget ungu yang mudah di dapat
sehingga memudahkan dalam proses produksi, dan tidak menyulitkan mahasiswa dalam
pembuatan ubi ungu.
Bahan baku bisa di beli memalui petani ubi di sekitar daerah usaha. Sedangkan
bahan penunjang bisa diadakan dengan pembelian secara rutin pada pedagang-pedagang
sembako.
7
Bahan bahan yang di perlukan sejumlah:
Nama
No Bahan Spesifikasi Jumlah
1 Ubi ungu Ubi yang sudah siap panen 2 kg
Daging Daging segar dan sudah
2 ayam dihaluskan 1200gr
3 Telur Telur ayam negeri 10 butir
8
6. Setelah dingin, potong dengan bentuk karakter yang diinginkan, celupkan ke dalam
telur kocok dan lumuri dengan tepung roti. Simpan di dalam lemari pendingin selama
2 jam.
7. Panaskan minyak dan goreng hingga kecokelatan, angkat dan tiriskan.
• Cara penyajian
Ambil piring saji, simpan nugget yanng telah digoreng di atas piring, susun dengan
rapi, lalu beri hiasan garnish, dan nugget siap untuk dihidangkan.
FLOW CHART
9
=Total bahan + penyusutan alat operasional kerja (transportasi)
=Rp.147.000+Rp.30.000
=Rp.177.000
➢ Harga modal
=Rp.177.000:100
=Rp.1.770
➢ Harga jual @ =Rp.2.000 (@biji)
Rp.20.000 (per bungkus, @10 biji)
➢ Keuntungan = jual - modal
= (100 x Rp.2.000)-Rp.177.000
= (Rp.200.000)-Rp.177.000
= Rp.23.000
10
Bulan ke-
Nama Kegiatan
1 2 3 4
1. survey lapangan
2. wawancara
1. Sosialisasi
2.pengadaan bahan baku dan
bahan penunjang
C. Tahap Ketiga (monitoring)
1. evaluasi kegiatan
2. Penyusunan Laporan
3. Penyerahan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
11
B. BIAYA DALAM SATU BULAN (1 KALI PEMBUATAN)
ESTIMASI DANA
PEMASUKAN
Rp
1 Dana dari DIKTI
3.082.000
Rp
JUMLAH TOTAL
3.082.000
N TOT
URAIAN FREK SAT PER KG JUMLAH
O AL
PENGELUARAN
1 Bahan-Bahan
Bungku
i. Tepung roti 2 Rp 20.000 Rp. 40.000
s
2 Peralatan Penunjang
12
b. Spatula stainless 1 Unit Rp.8.000 Rp.8.000
Cetakan berbagai
c. 1 Set Rp. 20.000 Rp. 20.000
bentuk
m
Mangkuk besar 1 Buah Rp. 10.000 Rp 10.000
.
Total Rp .965.000
13
e. Sewa LCD, Proyektor 1 Paker Rp. 300.000 Rp.
300.000
g. Transportasi 1 Paket Rp. 30.000 Rp.
30.000
h. Dokumentasi 1 Paket Rp.150.000 Rp.
150.000
i. Pembuatan Laporan 1 Paket Rp. 150.000 Rp.
150.000
Total Rp .1.970.000
Sub Total Rp. 3.082.000
14