Anda di halaman 1dari 78

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/351663802

SALESMANSHIP DAN NEGOSIASI BISNIS

Book · May 2021

CITATIONS READS

0 2,512

3 authors, including:

I Putu - Artaya Kamisutara Made


Universitas Narotama Universitas Narotama
203 PUBLICATIONS   94 CITATIONS    53 PUBLICATIONS   26 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Enhancing Sustainable Production of Selected Aromatic Grasses and Herbs through Development and Promotion of Production, Processing and Utilization
Technologies in Ethiopia View project

SEGMENTASI PRODUK UMKM MELALUI MODERNISASI KEMASAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SERAP PASAR View project

All content following this page was uploaded by I Putu - Artaya on 18 May 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 1

PEMAHAMAN
MEMBANGUN USAHA
Tujuan Instruksional
 Mampu menambah pengetahuan individu dan membangkitkan
kemauan dan motivasi diri dalam membangun sebuah usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
 Mampu membangkitkan motivasi dan kemampuan dalam
membangun dan cara mengelola dengan benar, dalam
menjalankan sebuah usaha.
 Memahami, mengukur dan mencari solusi setiap persoalan yang
muncul ketika proses usaha sudah berjalan & menanganinya
secara mandiri.
 Mampu memotivasi individu untuk bersedia mengembangkan
usaha dengan mengadopsi teknologi informasi secara sederhana
namun memiliki manfaat jangka panjang.
 Membuka wawasan individu bahwa menjalankan usaha di era
modern tidak sulit, berkat kontribusi perkembangan teknologi
yang tidak terbatas.
2 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

BAB 1 MEMBANGUN SEBUAH USAHA

MENDIRIKAN USAHA KECIL


Setiap pelaku usaha kecil, apapun jenis usahanya, memiliki potensi dan kemampuan dalam hal
mengembangkan kreatifitas dan kemampuannya dalam melaksanakan kegiatan operasional sebuah
usaha atau usaha sesuai potensi dan keahlian masing-masing yang dimilikinya. Berjalannya sebuah
usaha karena didorong oleh sebuah motivasi seperti yang disampaikan oleh Olson (2007) dimana motif
akan sangat mewarnai sikap seseorang pelaku usaha dalam upaya menggali potensi dan kemampuan
dalam dirinya untuk di organisasi sedemikian rupa menjadi sebuah tindakan atau usaha yang kongkrit.
Kedepan dengan lahirnya sebuah usaha, akan mendorong komunikasi antar individu sehingga muncul
komunitas atau jaringan antar pelaku usaha karena di landasi oleh suatu kondisi yakni keinginan untuk
mencapai hasil tertentu dalam mengembangkan usaha secara lebih luas di pasar yang dituju (Casavera.,
2009).
Agar seseorang mampu merealisasikan keinginannya untuk dapat memiliki dan menjalankan sebuah
usaha, maka ada modal dasar yang akan menjadi instuisi dalam diri orang tersebut dalam
membangkitkan potensi diri secara nyata.
POTENSI DASAR DALAM MENDIRIKAN USAHA
Memang tidak dapat dipungkiri, usaha sendiri terdengar sangat mengiurkan, menjadi pemimpin untuk
diri sendiri, waktu kerja bisa lebih fleksible, dan keuntungan yang didapat apabila usaha tersebut sukses
tergolong besar. Akan tetapi, resiko yang dihadapi juga lebih besar dibanding menjadi karyawan
perusahaan. Apabila tertarik membuka usaha sendiri, perlu diperhatikan beberapa langkah kongkrit
sebelum usaha tersebut benar-benar dapat terwujud. Beberapa hal yang perlu diperhatikan secara
seksama adalah (Darmadi, 2010) :
1. Kemampuan menganalisa usaha terkait. Anda harus memastikan bahwa usaha yang Anda dirikan
adalah jenis usaha yang Anda minati. Hal itu akan lebih baik apabila ditunjang dengan keahlian dan
pengalaman Anda di jenis usaha tersebut (Canfield, 2007). Lakukan analisis Break Event Point untuk
menentukan potensi yang ada dalam jenis usaha Anda. Setelah itu jabarkan rencana usaha Anda
secara detail seperti Sales forecast, analisa arus kas, manajemen modal dan lain-lain. Setelah itu
susun rencana pemasaran yang akan Anda lakukan untuk memasarkan usaha Anda tersebut secara
kongkrit.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 3

2. Susun konsep usaha secara sederhana sesuai kemampuan. Jika Anda akan mencari pendanaan dari
luar, rencana usaha/business plan proposal adalah sebuah kebutuhan. Jika Anda akan membiayai
usaha itu sendiri, rencana usaha juga akan membantu Anda mengetahui berapa banyak uang yang
Anda akan butuhkan untuk memulai, apa yang perlu untuk dilakukan kapan, sesuai tujuan anda
(Bennis, 2004).
3. Persiapkan dana atau modal. Modal merupakan faktor penting dalam memulai usaha sendiri. Banyak
orang ingin memulai usaha, namun tak mempunyai modal sehingga tidak jalan. Modal dapat
dihasilkan dari : modal sendiri dari hasil menabung, mencari modal dari investor, atau meminjan
uang dari bank, dan sistem partnership (Recardo, 2008). Selain modal awal, Anda juga harus memiliki
minimal tiga bulan dari anggaran keluarga Anda dalam bank.
4. Bangun usaha dalam bentuk legal sesuai aturan hukum. Perlu juga menjadi sebuah pertimbangan
untuk memikirkan aturan main dan dasar legalitas dalam menjalankan sebuah usaha walaupun usaha
tersebut tergolong kecil dan sederhana, meliputi: menentukan struktur hukum usaha, pilih nama
yang tepat dan bermakna bagi usaha anda, pelaku usaha harus memiliki merek dagang resmi dan
pendaftaran pada Ditjen HKI, mempersiapkan segala bentuk dokumen untuk menjamin keabsahan
legalitas usaha ketika usaha mulai beroperasional, harus memiliki surat ijin usaha, akta pendirian
usaha, nama perusahaan beserta pengesahan dari pejabat terkait.
5. Harus mampu memperluas networking/jaringan usaha. Networking dapat menjadi landasan untuk
kelangsungan usaha Anda. Anda dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha
Anda. Hal ini dapat Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri, sehingga pada saat Anda
mulai memasarkan produk/jasa yang Anda tawarkan, Anda telah memiliki networking yang luas
(Gilmore, 2009).
Sedangkan menurut Scott (2005) dalam bukunya The Skills of Human dijabarkan bahwa kendala yang
dihadapai seseorang dalam memulai sebuah usaha usaha menguntungkan adalah kekurang modal
seperti sarana dan prasarana juga bahan untuk diolah menjadi sumber rejeki. Banyak orang berbagi
mengenai bagaimana cara memulai usaha tanpa modal dalam bentuk media berbeda misalnya ebook,
blog, namun sebetulnya itu tidaklah betul, sebab untuk memperoleh hasil kita harus memiliki modal dan
selalu ada persepsi kurang tepat seputar modal, yang menurut sebagian orang adalah dana atau uang
yang menjadi kunci dari membuka sebuah usaha. Scott mengatakan bahwa salah menganggap uang
sebagai kunci utama dalam mengorbitkan usaha kita, tetapi masih ada faktor penting lainnya yang bisa
dimanfaatkan selain memikirkan uang sebagai modal. Menurut Scott (2005) berikut ini adalah beberapa
modal penting dalam memulai sebuah usaha usaha yang patut anda pahami yaitu:
4 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

1. Pengetahuan dan wawasan. Ini merupakan faktor penting dalam menciptakan sebuah usaha yang
berpontensi maju, tidak seperti uang pengetahuan ini bersifat semu dan tidak nyata tapi jika memiliki
wawasan luas dan pengetahuan banyak seorang wirausahawan mampu meningkatkan level
usahanya mulai dari terkecil hingga menjadi besar. Memiliki wawasan luas dan pengetahuan seputar
usaha menjadi suatu kewajiban bagi seorang pemusaha dan satu kesatuan yang tidak bisa
terlepaskan. Cara untuk mendapatkan pengetahuan beragam, bisa memperoleh dari pelajaran
formal yang kita dapat dibangku sekolah dulu, buku-buku, pelatihan maupun internet. Komunikasi
yang mantap dengan mentor maupun partnert usaha juga ampuh menambah wawasan sehingga
lebih banyak tahu tips-tips memaksimalkan usaha anda. ilmu pengetahuan itu membantu
menemukan ide usaha luar biasa dan strategi-strategi yang digunakan untuk maju dalam persaingan
usaha.
2. Semangat memulai dengan kerja keras. Percuma rasanya punya uang berlimpah untuk membangun
usaha namun tidak memiliki rasa semangat kerja keras. Tidak mempunyai semangat dalam
mengerjakan proyek anda sama arti mempertaruhkan usaha anda dengan sia-sia tanpa adanya
perjuangan untuk memajukannya. Ada 2 faktor semangat, internal dan eksternal dimana pada faktor
internal itu dimaksudkan semangat berasal dari dalam diri akibat niat, tujuan jelas sedangkan
eksternal disini dimaksudkan berasal dari orang terdekat yang mendukung tujuan kita.
3. Pelaku usaha harus mempunyai mimpi. Hal ini merupakan sambungan dari point kedua diatas
dimana setiap pemusaha memiliki motivasi tersendiri berupa mimpi yang besar terhadap usaha yang
dilakukannya. Dari mimpi besar dan cita-cita masa depan untuk sukses dalam dunia usaha itulah
memberik doktrin tambahan kepada para wirausahawan. Beranilah bermimpi dan berkhayal kalau
saja saat ini anda memiliki sebuah perusahaan dengan gedung bertingkat sebagai kantornya dan
anda merupakan kepala dari perusahaan itu dan rasakan semangat perjuangan yang muncul
setelahnya (Julianti, 2014).
KEBERANIAN MENJALANKAN USAHA
Menurut Gobe (2005) mengajarkan sebuah fenomena sederhana dalam diri setiap individu yang
berkeinginan memiliki usaha yakni pernahkah kita berpikir, akan seperti apa dirimu sepuluh tahun lagi?
Ada yang optimis menghadapi masa depan. Ada juga yang belum tahu akan melakukan apa, sehingga
tidak bisa memprediksi masa depannya. Jangankan untuk masa depan, untuk hidup saat ini saja masih
kurang yakin. Semakin hari, kebutuhan semakin meningkat. Harga-harga kebutuhan pokok pun seperti
tidak mau ketinggalan, ikut melambung. Apalagi jika ada kenaikan harga bahan bakar. Kondisi seperti ini,
mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, harus kita jalani. Yang menjadi masalah adalah bagaimana
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 5

kita bisa bertahan dengan kondisi yang ada. Bagaimana pun, harga kebutuhan pokok tidak mungkin
turun, bahkan semakin naik. Selain terjadi perubahan lingkungan sosial, nilai dari sebuah kebutuhan juga
akan meningkat, dan disisi lain tidak ada yang bisa dilakukan selain harus menambah penghasilan. Di
negara Cina, masyarakat sudah diajarkan untuk menambah penghasilan. Sejak kecil mereka sudah
diperlihatkan bagaimana cara memutar uang dengan berusaha. Sejak usia dini pula mereka diminta oleh
orangtua untuk melihat secara langsung tata cara usaha keluarga yang tengah dijalankan. Tak
mengherankan jika saat dewasa, mereka sudah mahir mengelola usaha. Selain itu, mereka pandai
membuat uang dapat “menggandakan diri”. Kalau begitu, mengapa kita tidak meniru ilmu mereka?
Bangunlah usaha mulai dari sekarang. Dari usaha tersebut. Yang menjadi pemikiran awal adalah
bagaimana cara mudah untuk memulai membangun usaha dari awal. Seperti kata pepatah, beginning is
difficult. Permulaan itu biasanya terasa sulit. Namun apabila tidak pernah memulai, kita tidak akan
pernah berjalan. Gobe (2005) menambahkan untuk dapat membuka usaha, ada beberapa tips yang
harus diperhatikan secara baik seperti berikut ini.
1. Siapkan Mental. Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda
dengan karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan, pengusaha
harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
besar. Jika kita sudah memilih untuk membuka usaha, terapkanlah mental sebagai pengusaha.
2. Siapkan Modal. Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang
mengeluhkan modal. Sebenarnya, hal itu bukan sebuah masalah. Dengan modal kecil kita sudah
bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya usaha yang dijalankan.
Banyak usaha yang bisa dimulai dengan modal awal hanya 2-10 juta rupiah. Jika masih kesulitan,
ajaklah saudara atau teman untuk berusaha bersama. Usahakan untuk tidak meminjam ke bank
dahulu, sebab di awal usaha, apalagi jika usahanya belum terlalu besar, akan riskan jika sudah
terbebani dengan utang. Selama usaha belum berjalan dengan baik, hindarkan adanya hutang.
3. Bidang Usaha. Tentukan bidang usaha yang akan dibuka. Kita bisa memilih bidang usaha yang
belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk mulai
membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah banyak dilakukan,
Membuka usaha di bidang yang belum pernah ada, belum tentu tidak sukses. Coba kita lihat Aqua.
Awalnya, perusahaan itu ragu untuk mengeluarkan produk air minum dalam kemasan botol. Saat
pertama kali diperkenalkan, banyak pihak yang merasa produk tersebut tidak akan laku di pasaran.
Apalagi belum pernah ada perusahaan yang menjual produk serupa, Bahkan, banyak yang benar-
benar yakin produk itu akan gagal. Mereka berpikir untuk apa membeli air minum yang harganya
6 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

mahal, kalau bisa memasak sendiri di rumah. Ternyata, produk itu sukses besar. Bahkan banyak
perusahaan lain yang mengekor. Untuk bidang usaha yang sudah pernah ada, buatlah ciri khas atau
kelebihan yang tidak dimiliki pengusaha lain. Sebagai contoh adalah butik milik Hughes. Meskipun
usaha butik bertebaran di mana-mana, butik milik Hughes bisa sukses. Sebab, butik itu memiliki ciri
khusus yaitu hanya menjual pakaian berukuran besar.
4. Lokasi Usaha. Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini
akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang strategis,
yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau kampus, Namun, terkadang
lokasi bisa “menipu”. Banyak bidang usaha yang laris manis dan sukses meskipun berada di tempat
yang sepi. Ada juga bidang usaha yang mampu menembus pasar internasional meskipun barangnya
diproduksi dari tempat berlokasi di gang sempit. Karena itu, pikirkan baik-baik mengenai lokasi.
Untuk usaha yang baru berdiri, jangan ragu untuk memanfaatkan ruangan yang ada di rumah.
kemungkinan usaha yang sukses yang berawal dari garasi rumah (Julianti, 2014).
5. Fokus Pada Aktivitas Usaha. Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha
yang gagal saat mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan usaha awal, melainkan
terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain. Sebaiknya, bersabarlah dahulu agar satu bidang
usaha berjalan hingga sukses. Setelah itu, barulah melebarkan sayap ke bidang usaha yang lain.
6. Harus Bisa Mencari Pelanggan. Kenalkan bidang usahamu ke luar. Sebarkan informasi barang
dagangan atau usaha jasamu ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Caranya bisa melalui
promosi dari mulut ke mulut. Ceritakan bidang usahamu kepada teman dekat. Lalu, mintalah
bantuannya untuk menyebarkan ke teman-temannya. Dengan cara ini akan semakin banyak orang
yang tahu tentang usahamu. Bisa juga dengan cara membuat brosur dan menyebarkan dari rumah
ke rumah. Cara ini cukup ampuh selain brosur, buatlah plang yang dipasang di depan tempat usaha,
serta di tempat-tempat strategis lainnya. Selain dua cara itu, bisa juga dilakukan pemasangan iklan
di internet. Di era cyber ini, banyak orang yang senang berbelanja dengan cara online, atau mencari
informasi barang dan jasa yang dibutuhkan, melalui internet.
7. Cara Menjalankan Usaha. Sebenarnya, berusaha itu mudah. Contohnya, barang seharga Rp. 1.000.
Tugas kita adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari sebuah
barang, kita bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu, jual barang tersebut
sebanyak-banyaknya. Semakin banyak laku, semakin banyak pula keuntungan yang kita dapatkan.
8. Karyawan Yang Membantu. Pada awal membuka usaha, kita hanya membutuhkan sedikit pegawai.
Selain kita sendiri yang mengurus usaha tersebut, kita bisa melibatkan suami atau anggota keluarga
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 7

yang lain untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa memiliki usaha tersebut.
Setelah usaha berkembang, kita bisa mempekerjakan pegawai tambahan, dimulai dari orang-orang
yang telah kita kenal dengan baik dan bersedia bergabung pada usaha kita.
9. Mengatur Keuangan. Keuangan untuk membuka bidang usaha, tidak hanya terpaku pada modal
awal. Ketika usaha sudah berjalan, kita harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang.
Pisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal karena
keuangan pribadi dan usaha, tidak terpisah, sehingga keuntungan yang seharusnya untuk masuk ke
dalam modal, malah terpakai untuk konsumsi kebutuhan pribadi.
10. Resiko Usaha. Membangun usaha, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau kita sudah menyadari
resikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha, nama baik semakin
dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan usaha, kita juga harus terus menjaga
nama baik usaha kita. Sekali saja nama baik tercoreng, saat itu juga usaha yang telah kita rintis,
lama-lama hancur secara perlahan.
11. Antisipasi Kegagalan. Resiko kegagalan dalam berusaha, selalu ada. Karena itu kita dituntut untuk
bersikap tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tidak beres dalam aktivitas
kerja dan usaha. Resiko dapat muncul dari internal pemilik, karena adanya ketidaktegasan dalam
mengatasi sebuah masalah yang sedang dihadapi. Untuk mengantisipasi kegagalan, buatlah aturan
mengenai pengambilan keuangan. Pemilik usaha memang berhak mengambil uang dari
perusahaan. Tapi, cara pengambilan dan jumlahnya, harus tersistem dengan jelas. Begitu pula
dengan operasional, harus memiliki sistem yang baku. Delegasikan atau limpahkan tugas-tugas
pada pegawai. Sehingga, apabila kita berhalangan, usaha tetap dapat berjalan. Semakin sedikit
campur tangan pemilik dalam usahanya, berarti usaha tersebut semakin baik.
MELAYANI LINGKUNGAN PELANGGAN
Anggaplah sekarang ini usaha anda telah mulai berjalan dengan baik walaupun anda masih memiliki
pelanggan yang sangat terbatas, apakah yang kita pikirkan agar pelanggan kita dapat berangsur-angsur
bertambah, menurut Grassie (2010), ada sebelas langkah yang fokus dalam meningkatkan dan melayani
konsumen, seperti yang diuraikan di bawah ini:
1. Anda berusaha untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila
mengetahui keinginan mereka. Jika anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan
menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik
untuk mereka. Jangan lupa bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkinkan usaha berjalan
adalah konsumen.
8 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

2. Jadilah pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk menelaah kebutuhan konsumen dengan
bertanya dan fokus terhadap apa yang telah mereka katakan. Perhatikan kata-katanya , intonasi
suaranya, gerak badannya, dan yang terpenting bagaimana perasaan mereka. Jauhkan diri dari
asumsi-asumsi dan berpikir mengira-ngira tentang keinginan konsumen.
3. Identifikasi dan antisipasi kebutuhan konsumen. Perlu disadari, konsumen bukanlah sekedar
membeli produk atau jasa. Akan tetapi mereka juga membeli perlakuan yang baik (good feelings)
dan solusi atas masalah yang dihadapinya. Seringkali konsumen bersikap emosional (perasaan)
ketimbang berpikir logis. Karena itu, semakin baik anda memahami konsumen, maka akan lebih
baik anda dalam menagntisipasi kebutuhan mereka. Lakukan komunikasi secara reguler sehingga
anda tahu terhadap masalah yang muncul ataupun terhadap kebutuhan yang akan datang.
4. Apresiasi dan jadikan konsumen merasa penting. Perlakukan konsumen sebagai individu. Selalu
pergunakan nama mereka dan temukan cara untuk memberikan pujian / mengucapkan salam, tapi
lakukan dengan betul-betul tulus. Orang sangat menghargai ketulusan. Hal ini menciptakan
perasaan yang baik dan kepercayaan (trust). Pikirkan cara-cara untuk mendapatkan perasaan baik
ini dalam menjalin hubungan dengan anda. Konsumen sangat sensitif dan akan tahu apakah anda
betul-betul peduli atau tidak kepada mereka. Jangan lupa, ucapkan terima kasih tiap kali ada
kesempatan. Jika bertatap muka langsung dengan mereka, pastikan juga gerak tubuh anda
menunjukkan ketulusan. Antara kata-kata dan tindakan harus selaras.
5. Bantulah pelanggan memahami sistem anda. Usaha bisa saja sudah diorganisasikan dengan sangat
baik. Namun jika konsumen tidak memahami sistem tersebut, tidak mustahil mereka justru akan
kebingungan dan menjadi tidak sabar bahkan marah. Karena itu, sediakan waktu untuk
menjelaskan bagaimana sistem bekerja.
6. Apresiasi kekuatan. Carilah selalu cara bagaimana anda bisa membantu konsumen. Pada saat
mereka memiliki permintaan katakan bahwa anda bisa memenuhinya . Bayangkan apa yang terjadi
sesudah itu, dimana jalan usaha anda akan semakin mudah. Ringkasnya, selalu lakukan apa yang
pernah anda katakan.
7. Pahami Bagaimana meminta maaf. Ketika terjadi suatu hal buruk, maka minta maaflah. Hal ini
mudah dilakukan dan konsumen menyukainya. Konsumen tidak saja selalu benar, tetapi konsumen
selalu harus menang dan diutamakan. Upayakan pemecahan masalah secepatnya dan informasikan
kepada konsumen apa yang telah anda lakukan. Permudah jalan bagi konsumen untuk
menyampaikan komplain. Hargai keluhannya. Meski begitu kita mungkin terasa pahit, namun hal
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 9

itu memberikan peluang untuk perbaikan. Sekalipun di luar cuaca sedang buruk, pergilah dengan
cara anda untuk membuat konsumen tetap nyaman.
8. Berikan kelebihan ekspektasi mereka. Karena masa depan sebuah usaha terletak pada bagaimana
mempertahankan kepuasan konsumen, pikirkan cara agar anda bisa meningkatkan pelayanan dan
memenangkan persaingan. Pertimbangkan hal berikut: Apa yang bisa anda berikan kepada
konsumen yang tidak didapatkannya ditempat lain? Apa yang dapat anda berikan selanjutnya dan
bagaimana berterima kasih sekalipun mereka tidak berbelanja?
9. Dapatkan umpan balik secara rutin. Dukung dan persilahkan setiap usulan atau kritik masuk,
tentang bagaimana anda bisa memperbaiki diri. Terdapat sejumlah cara bagaimana anda dapat
menemukan pikiran dan perasaan konsumen mengenai pelayanan anda.
10. Dengarkan baik-baik apa yang mereka katakan. Periksa secara reguler untuk memastikan segala
sesuatu berjalan dengan baik. Siapkan metode yang memungkinkan kritik konstruktif
(membangun), komentar, dan usulan mudah disampaikan.
11. Perlakukan karyawan dengan baik. Karyawan adalah konsumen internal anda yang memerlukan
dosis apresiasi secara rutin. Ucapkan terima kasih kepada mereka dan temukan cara agar setiap
karyawan memahami betapa pentingya mereka. Perlakukan karyawan dengan penuh hormat dan
berikan peluang bagi mereka sehingga bisa mendorong pelayanan lebih baik untuk konsumen.
Apresiasi itu penting datang dari atas. Karena itu memperlakukan konsumen dan karyawan secara
baik adalah sama-sama penting.

DAFTAR ISTILAH

Motivasi Potensi
Fleksible Kongkrit
Resiko Break Event Point
Sales Forecast Business Plan
Partnership Investor
Doktrin Formal
Faktor Lingkungan
Legalitas Networking
Mentor Online
Cyber Resiko
Good Felling
Logis Trust
Reguler Komunitas
Konsep Pemikiran Metode Kerja
10 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

LATIHAN PEMECAHAN MASALAH

1. Apabila anda ingin memulai sebuah usaha, karena didorong oleh keinginan di dalam hati dengan
dibekali kemampuan diri, namun usaha yang akan anda jalankan hanya sebatas karena tertarik
melihat orang lain sukses saat mereka menjalankan usaha yang dimilikinya. Dapatkah anda
berpikir lebih lanjut, apakah keinginan untuk membangun usaha tersebut sudah tepat menurut
anda?
2. Anda sedang memiliki sebuah usaha dan telah berjalan dengan baik serta memiliki cukup
pelanggan. Sejalan dengan berkembangnya usaha tersebut, secara tiba-tiba terjadi sebuah
perubahan lingkungan ekonomi, dimana bahan baku yang anda gunakan untuk proses produksi
sulit dan mulai langka di pasaran. Guna mengantisipasi ancaman terhadap usaha yang anda
jalankan, bagaimana langkah awal anda untuk mencari solusi terhadap kelangkaan bahan baku
yang dialami oleh usaha anda?
3. Untuk mengembangkan usaha anda ke depan, banyak cara yang dapat anda tempuh agar usaha
anda dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Misalkan dalam mengatur arus pemasukan
kas dan pengeluaran yang terkait langsung dengan kegiatan produksi. Langkah-langkah aman
apa yang layak anda lakukan, agar usaha yang anda jalankan tidak terlibat dalam sebuah resiko
yaitu kesulitan modal atau pendanaan?
4. Jika usaha yang anda jalankan melibatkan karyawan yang harus anda bayar dengan upah
tertentu secara rutin, dan untuk membuat karyawan dapat memberikan keuntungan bagi usaha
anda, bagaimana cara anda mengelola karyawan secara baik dan manusiawi, agar karyawan
yang anda miliki dapat senantiasa memberikan kontribusi positif bagi usaha anda tersebut?
5. Ceritakan secara sederhana dan nyata, segala bentuk cara dan upaya bagi anda, dalam mencari,
menemukan dan meningkatkan jumlah pelanggan yang setia bagi pengembangan usaha anda
dan bagaimana cara spesial anda untuk melayani pelanggan tersebut?
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 11

DISAIN LABEL
PADA KEMASAN
Tujuan Instruksional

 Mampu menambah pengetahuan individu dalam memahami


bahwa produk yang dipasarkan perlu memiliki label yang jelas.
 Mampu membangkitkan kesadaran bahwa label produk
merupakan tanggungjawab sosial produsen dalam memasarkan
produknya.
 Mampu meningkatkan kesadaran produsen bahwa pemberian
label merupakan bagian dari perlindungan konsumen.
 Memberikan wawasan dan kesadaran bahwa label merupakan
alat peningkatan daya saing, sebagai media pemasaran dan
bermanfaat meningkatkan nilai tambah.
 Dengan menggunakan label, pelaku usaha mampu
mengembangkan dan berkreasi dalam upaya perbaikan produk
dalam jangka panjang.
12 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

BAB 2 DISAIN LABEL PADA KEMASAN

MAKNA LABEL PADA KEMASAN PRODUK


Label dapat diartikan sebagai informasi singkat yang dicantumkan pada kemasan produk/barang saat
produk tersebut dijual kepada konsumen. Melalui label pada kemasan produk, maka konsumen akan
dapat membaca dan mendapatkan kejelasan informasi penting mengenai produk makanan yang akan
dibeli atau dikonsumsinya. Melalui label kemasan produk makanan maka calon konsumen akan dapat
melakukan pemahaman dengan baik mengenai layak tidaknya sebuah produk untuk dikonsumsi
termasuk diseminasi informasi penting yang dapat dilakukan kepada calon konsumen lainnya
dilingkungan internal keluarga, family dan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya (Solomon, 2008).
Melalui label yang terdapat pada kemasan, masyarakat pembeli mampu membandingkan satu produk
dengan produk lainnya mengenai kelayakan konsumsi, dan kondisi ini akan memberikan perlindungan
tersendiri bagi calon konsumen secara umum.
SEKILAS MENGENAI LABEL KEMASAN
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau
bungkus atau kemasan suatu produk. Menurut Kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan itu
sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan atau kemasan, yaitu:
1. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam
perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih,
menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
2. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi
lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan
merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya.
3. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
harus membuat kemasan semenarik mungkin. Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan
dapat memikat dan menarik perhatian konsumen. Selain itu, kemasan juga dapat mangurangi
kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.
Mengapa sebuah produk perlu dikemas menggunakan pendekatan yang estetik dan menarik melalui
sebuah label, berikut alasannya (Siddharta, 2004):
1. Aspek pengamanan. Kemasan harus melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang
dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya: cuaca, sinar matahari, jatuh,
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 13

tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain. Contohnya, kemasan biskuit yang dapat ditutup kembali
agar kerenyahannya tahan lama.
2. Aspek ekonomi. Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya
tidak melebihi proporsi manfaatnya. Contohnya, produk-produk isi ulang, produk-produk susu atau
makanan bayi dalam karton, dan lain-lain.
3. Aspek pendistribusian. Kemasan harus mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau
pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor, kemudahan penyimpanan dan
pemajangan perlu dipertimbangkan. Bentuk dan ukuran kemasan harus direncanakan dan
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menyulitkan peletakan di rak atau tempat
pemajangan.
4. Aspek komunikasi. Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk,
citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan
diingat. Misalnya, karena bentuk kemasan yang aneh sehingga produk tidak dapat “diberdirikan”,
harus diletakkan pada posisi “tidur” sehingga ada tulisan yang tidak dapat terbaca dengan baik;
maka fungsi kemasan sebagai media komunikasi sudah gagal.
5. Aspek ergonomi. Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah
diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari kemasan itu sendiri
juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau konsumen. Contohnya, bentuk botol
minyak goreng Tropikal yang pada bagian tengahnya diberi cekungan dan tekstur agar mudah
dipegang dan tidak licin bila tangan pemakainya terkena minyak.
6. Aspek estetika. Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup
pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata letak atau layout,
dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.
7. Aspek identitas. Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki
identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk yang lain.
8. Aspek promosi. Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini
kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat efektif untuk menarik
perhatian konsumen-konsumen baru.
9. Aspek lingkungan. Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam
situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend
dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran mengenai polusi, salah satunya
pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada
14 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

tahun 1990 organisasi-organisasi lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan McDonalds untuk
mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan
kemasan-kemasan yang ramah lingkungan (environmentally friendly ), dapat didaur ulang
(recyclable) atau dapat dipakai ulang (reusable).
EFEK LABEL PADA KEMASAN
Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya
yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen.
Pengemasan menurut Julianti (2014) merupakan suatu sistem yang terpadu untuk mengawetkan,
menjaga, melindungi dan mempertahankan:
1. Menyiapkan produk hingga siap untuk didistribusikan ke konsumen akhir dengan cara yang murah
dan efisien.
2. ebagai elindung ekedapan
3. Sebagai Sarana Promosi & Informasi
4. Mamberikan nilai tambah
Kemasan melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun dalam. Biasanya kemasan melindungi dari
sinar matahari berlebih, kelembaban, terhadap produk serta melindungi dari pengaruh handling yang
tidak benar. Label pada kemasan produk merupakan salah satu hal yang paling awal terlihat oleh
konsumen, dan selanjutnya akan menentukan ketertarikan konsumen untuk membeli produk tersebut.
Dengan sendirinya, produk yang kurang dikemas dengan baik tentu menjadi kurang dilirik konsumen.
Kemasan yang cantik dan mendukung produk juga berfungsi sebagai icon yang bisa membuat pelanggan
selalu ingat dengan produk yang dijual
Menurut Klimchuk (2007) Selain dapat memberikan efek positif pada produk, label pada kemasan dapat
memberikan dampak positif jangka panjang pada konsumen dan pasar berupa:
1. Target Pasar. Ketika memutuskan untuk menjual produk, pasti Anda sudah memiliki pangsa pasar.
Penentuan target market bisa menentukan jenis dan model kemasan yang sesuai untuk produk
yang akan dijual. Kemasan produk yang ditujukan untuk anak-anak, anak muda, dan orangtua, pasti
sangat jauh berbeda. Dengan mengenali target pasar yang akan disasar, Anda akan mengetahui
desain kemasan yang sesuai untuk masing-masing kalangan usia. Model dan jenis kemasan yang
tidak sesuai dengan target pasar yang dituju akan membuat penjualan produk menjadi kurang
maksimal.
2. Ergonomis. Selain produk yang menarik, kemasan pun harus dibuat semenarik mungkin atau eye
catching. Produk yang menarik mata, dengan warna dan desain yang unik, akan menarik buat
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 15

konsumen. Kemasan juga harus punya nilai ergonomis, yang menonjolkan kenyamanan untuk
konsumen maupun penjualnya. Kenyamanan kemasan produk merupakan hal yang dicari
konsumen, karena memudahkan konsumen untuk menikmati produknya. Selain itu, produk yang
ergonomis juga praktis, mudah dibawa, nyaman dipegang, dan lain sebagainya.
3. Ciri Khas. Sampai saat ini, sudah banyak jenis dan model kemasan yang menarik. Untuk lebih
menarik konsumen, sebaiknya pilih kemasan yang berbeda dan unik. Jika perlu, jadikan kemasan
produk menjadi salah satu ciri khas dari produk yang dijual. Bentuk kemasan yang unik dan berbeda
bisa membuat pelanggan jadi selalu ingat, bahkan menjadikan produk tersebut ikon dari produk
sejenisnya.
4. Ukuran. Sesuaikan ukuran kemasan dengan ukuran produk yang dijual. Hindari kemasan yang
terlalu besar atau terlalu kecil agar produk tidak rusak, dan sesuaikan juga dengan kebutuhan
konsumen. Bahkan satu item porduk dapat dikemas dengan berbagai volume disesuaikan daya beli
pelanggan.
5. Special Pack. Tak lengkap rasanya menjual produk dengan kemasan yang menarik tanpa
memberikan promosi apapun. Cobalah untuk jeli melihat keadaan dan momen acara besar yang
sedang terjadi. Misalnya saat momen hari raya, tak ada salahnya untuk memberikan special pack
dengan warna, desain, sampai penawaran promo yang menarik.
MANFAAT LABEL BAGI PELAKU USAHA & PELANGGAN
Ada beberapa manfaat jika sebuah produk memiliki label yang jelas (Rangkuti, 2015), manfaat yang
langsung dapat dirasakan oleh pelanggan dengan adanya label adalah:
1. Siapa sebenarnya produsen produk tersebut,
2. Apa saja zat/nutrisi yang terkandung pada makanan tersebut,
3. Kapan produk tersebut di produksi,
4. Sampai batas waktu kapan produk tersebut layak dikonsumsi,
5. Dimana tempat/lokasi untuk melakukan pembelian ulang,
6. Golongan usia berapa yang paling layak mengkonsumsi produk makanan tersebut,
7. Jika produk bermasalah (cacat) dapatkah melakukan pengaduan (komplain) dan dimana tempat
pengaduan tersebut,
8. Apakah produk tersebut dapat dijual kembali kepada konsumen masyarakat luas,
9. Bagaimana cara menyimpan produk, jika pembelian dilakukan dalam jumlah yang banyak,
Dengan hadirnya beberapa manfaat di atas, pelanggan atau konsumen akan mendapat kejelasan
informasi, keamanan, kepastian bahkan jaminan disaat mereka melakukan konsumsi produk yang
16 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

mereka beli, hal ini membangun sebuah jalinan yang baik diantara keduanya sebagai sebuah partnership
yang baik. Setiap produk makanan yang diproduksi, dipasarkan dan dijual kepada calon konsumen
tentunya harus memiliki informasi yang padat, singkat dan jelas pada setiap kemasannya. Tujuannya
untuk memudahkan pengenalan, pemahaman, dan proses pembelian ulang bagi konsumen yang
membelinya. Namun ditinjau dari sudut ekonomi dan kegiatan usaha secara luas, label kemasan dapat
memberikan sebuah keuntungan besar bagi produsennya terutama ketika produk makanan tersebut
dipasarkan
Sedangkan dari sisi produsen atau pelaku usaha, sebuah label yang melekat pada kemasan akan
memiliki beberapa kontribusi positif yakni:
1. Produk akan memiliki kesamaan kelas dengan produk lain yang telah ada di pasar, karena sama-
sama telah memiliki label,
2. Ada peluang terciptanya “willingnes to pay” konsumen,
3. Menciptakan daya tarik
4. Menciptakan kekuatan dalam daya saing
5. Memiliki daya tambah yang lebih kuat dalam pasar,
6. Produk menjadi lebih informatif
7. Produk memiliki etika yang lebih kuat bagi calon konsumen,
8. Peningkatan citra atau image produk pada pembeli baru,
9. Terciptanya pembelian ulang dalam jangka panjang.
10. Peluang munculnya loyality pada pelanggan, terutama produk yang memiliki kualitas tertentu.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 17

Gambar 1. Mendisain kemasan produk untuk usaha mikro


Sumber : Desain pribadi
18 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

Melalui label yang terdapat pada kemasan, konsumen atau pembeli akan mendapatkan informasi dan
kejelasan dari sebuah produk yang akan dikonsumsinya. Terutama kandungan gizi, bahan baku pembuat
produk, tanggal kadaluarsa dan nama produsen serta lain-lain informasi yang berguna. Ini merupakan
tangungjawab moral, etika dan sosial bagi produsen untuk menciptakan rasa aman bagi produknya
ketika produk tersebut dijual kepada masyarakat luas. Manfaat lainnya untuk menghindarkan masalah
pada diri konsumen ketika produk dikonsumsi, terutama masalah yang berkait langsung dengan
kesehatan konsumen. Dengan menggunakan label kemasan, sebuah produk akan memiliki etika,
estetika di mata pembeli/konsumen karena tampilan produk akan menjadi jauh lebih menarik dibanding
dikemas secara polos tanpa label. Konsumen merasa berhak mendapatkan informasi penting ketika
mereka hendak mengkonsumsi produk.
MANFAAT LANGSUNG LABEL PADA PRODUK
Secara eksplisit, agar produk anggota koperasi terutama produsen makanan yang skala industrinya
masih tergolong rumahan, agar produk bisa diterima pasar dan konsumen, identitas produk harus
terbaca pada label kemasan, sehingga secara endogen, label memiliki manfaat (Olson, 2007):
1. Pengenalan pasar. Label yang jelas dan informatif dapat membantu konsumen dan pelanggan
untuk menciptakan daya ingat terhadap produk yang dibelinya.
2. Alat untuk bersaing. Label dapat meningkatkan estetika dan daya tarik, sehingga dapat menjadi alat
dalam persaingan dalam pasar.
3. Alat identifikasi produsen. Merupakan tanggungjawab sosial bagi produsen, maka label sebagai
pengikat dan pencipta rasa suka pada produk.
4. Branding pada kemasan secara spesifik. Melalui tampilan gambar, warna, pola, disain dan bentuk
tertentu maka produk menjadi alat penjamin kesetiaan konsumen pada produk yang telah
dikenalnya.
5. Alat pengingat pada pembeli. Label mampu menciptakan loyalitas kuat pada diri konsumen melalui
penanaman persepsi saat produk dikonsumsi.
6. Alat pembanding. Dalam kegiatan usaha dan ekonomi secara lebih luas, label yang melekat pada
produk dapat menjamin kinerja produk diantara banyak produk kompetitor.
Oleh karena itu betapa penting arti sebuah label pada setiap kemasan produk yang diproduksi, apapun
bentuk dan ukurannya. Mengingat selama ini pelaku usaha kecil masih sebagian besar belum terbiasa
memberikan label yang memadai pada setiap produk yang telah diproduksinya bahkan produk yang
telah lama di kenal oleh konsumen.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 19

DASAR HUKUM PENGGUNAAN LABEL


Pemerintah melalui instansi terkait, telah mengeluarkan peraturan bagi setiap produsen untuk wajib
menggunakan label pada setiap kemasan produknya, peraturan tersebut tertuang dalam:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan
2. Peraturan BPOM (Badan Pengawas Obat Makanan) Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengawasan
Klaim Dalam Label dan Iklan Pangan Olahan
3. Peraturan BPOM Nomor 51 Tahun 2005 Tentang Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label
Pangan dan Perubahannya.
Terkait peraturan di atas tersebut maka penggunaan label pada setiap kemasan produk menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1. Pelindung isi dari kerusakan, kehilangan dan sebagainya.
2. Kemudahan penggunaan produk, alat pemegang, pelindung, tidak tumpah.
3. Pemakaian Ulang (dapat di isi kembali, untuk wadah lain)
4. Daya Tarik (artistik, warna, disain, bentuk)
5. Identitas (Produsen/pembuat, kandungan gizi, tgl kadaluarsa)
6. Distribusi (mudah disimpan, disusun, dipindah, delivery)
7. Informasi (tempat membeli, cara menyimpan)
8. Pengembangan (cara daur ulang, adopsi teknologi)
Sehingga nantinya dapat dicapai sebuah tujuan seperti yang diinginkan BPOM (Badan Pengawas Obat &
Makanan) bagi peredaran produk yang diberi label dalam upaya memberikan perlindungan dan
kepastian informasi bagi konsumen di Indonesia. Yakni:
1. Produk lebih mudah dikenali oleh konsumen.
2. Produk memiliki nilai estetika
3. Meningkatkan daya saing terhadap produk kompetitor
4. Menumbuhkan kepercayaan pada diri konsumen
5. Sarana untuk masuk ke pangsa pasar yang lebih luas
6. Sebagai sarana komunikasi antara produsen dengan konsumennya
7. Agar mudah di ingat oleh konsumen
8. Merupakan tanggungjawab moril pemilik usaha terhadap konsumen
9. Menubuhkan peluang untuk pertumbuhan usaha
10. Menciptakan citra atau image produk bagi masyarakat luas.
20 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

Informasi yang harus tertera pada setiap label produk terutama produk dan bahan pangan dalam
kemasan yang diproduksi di dalam negeri sebagai berikut:
1. Nama Produk
2. Daftar Bahan Yang Digunakan
3. Berat Bersih Volume
4. Nama dan Alamat Tempat Produksi atau Nama dan alamat asal negara jika import
5. Keterangan Halal, Tanggal, Bulan dan Tahun Kadaluarsa
6. Nomor P-IRT (Pangan – Industri Rumah Tangga)

Gambar 2. Nomor regristasi untuk produk P-IRT di Indonesia


Sumber: www.deperindag.go.id

Gambar 3. Contoh kode registrasi BPOM dan kode daftar untuk nomor P-IRT
Sumber: www.deperindag.go.id
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 21

DAFTAR ISTILAH
Label Kemasan
Branding Merek
Citra Kode Daftar
Eksplisit Implisit
Estetika Willingnes to Pay
Loyalitas Special Pack
Eye Catching Environmentally Friendly
Recyclable Reusable
Layout Maskot

LATIHAN PEMECAHAN MASALAH

1. Dalam mendisain bentuk label pada kemasan produk, faktor apa saja yang akan anda
pertimbangkan agar supaya produk anda menjadi lebih menarik dan punya daya saing terhadap
produk sejenis yang ada di pasaran?
2. Untuk menjaga dalam jangka panjang, agar daya tarik label atau kemasan tetap terjaga dengan
baik, dan produk tetap disukai oleh pelanggan anda, maka rencana pengembangan apa yang
dapat dilakukan ke depan agar produk memiliki daya saing yang lebih baik?
3. Contoh kasus nyata menjelang Lebaran tahun 2012, penjualan biskuit yang dikemas dalam
kaleng berisi 700gram dan biasanya penuh satu kaleng. Namun betapa kagetnya ketika penulis
menemukan biskuit yang sama, ternyata biskuit itu dibungkus satu per satu dalam plastik
sehingga terkesan memenuhi kemasan kaleng. Ketika dibuka dari plastiknya dan dimasukan
kedalam kaleng, isinya tidak akan lebih dari separoh kaleng. Jika konsumen hanya berpatokan
pada fisik kemasannya maka akan salah besar. Dalam berbagai BDKT produk lain ada potensi
terjadi hal yang sama sehingga merugikan konsumen, maka patut diwaspadai oleh konsumen
serta perlunya pengawasan oleh instansi yang terkait agar tidak terjadi misleading. Agar tidak
merugikan konsumen, bagaimana sebaiknya membuat kemasan yang baik untuk produk biskuit
tersebut di atas agar konsumen tidak tertipu?
22 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

DISAIN KEMASAN
PRODUK
Tujuan Instruksional

 Mampu menambah pengetahuan individu terhadap penggunaan


kemasan yang baik untuk faktor keamanan produk yang dijual.
 Mampu memberikan kesadaran bagi pelaku usaha kecil bahwa
kemasan produk merupakan bagian dari tanggungjawab hukum
kepada konsumennya.
 Mampu meningkatkan kesadaran produsen bahwa pemberian
kemasan yang sesuai merupakan bagian dari perlindungan
konsumen.
 Memberikan wawasan dan kesadaran bahwa kemasan
merupakan estetika produk & memperbaiki daya saing,
meningkatkan daya tarik produk dan nilai tambah.
 Dengan menggunakan kemasan yang baek, pelaku usaha
berpeluang meningkatkan daya jual produk pada pasar yang
lebih luas.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 23

BAB 3 DISAIN KEMASAN PRODUK

MAKNA SEBUAH KEMASAN BAGI PRODUK


Pertama yang kami akan bahas yaitu mengenai pengertian kemasan itu sendiri. Kemasan merupakan
wadah atau tempat yang dapat melindungi produk yang berada didalamnya, disamping itu melindungi
dari bahaya pencemaran yang dapat membuat produk tersebut menjadi rusak. Menurut Casavera
(2009) kemasan adalah bunkus atau pelindung, dari kata kemas yang kurang lebih artinya rapi atau
bersih, jadi kemasan secara sederhana dapat diartikan suatu benda yang digunakan untuk membungkus
atau untuk melindungi suatu barang agar rapi atau bersih. Berdasarkan bahasa Inggris Kemasan
(packaging) berasal dari kata package yang artinya sama dengan kata kerja ‘membungkus’ atau
‘mengemas’ dalam bahasa Indonesia, sehingga secara harafiah pengertian packaging dapat diartikan
sebagai pembungkus atau kemasan. Lebih lanjut Casavera (2009) menjelaskan bahwa pengemasan
merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar
makanan atau bahan pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat
sampai ke tangan konsumen dengan “selamat”, secara kuantitas maupun kualitas.

Gambar 4. Berbagai bentuk kemasan yang memiliki nilai seni dalam pemasaran produk
Sumber : www.mediasiswa.com/jenis-dan-bahan-kemasan

Seperti yang tampak pada gambar 4 di atas, Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk,
struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
24 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim,


mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar. kegiatan
merancang dan memproduksi wadah atau bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah
aktivitas merancang dan memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama
dari kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor yang cukup
penting sebagai alat pemasaran. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek
dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu
menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen
untuk dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan
kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan
produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama. Packaging atau
kemasan, diartikan secara umum adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan
untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan, terhadap benda lain. Setiap
bentuk barang benda yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat disebut dengan
packaging/kemasan sejauh hal tersebut memang melindungi isinya. Untuk menampilkan image dan
pandangan terhadap suatu isi produk, maka packaging biasanya dibentuk atau di desain sedemikian
rupa, sehingga pesan yang akan disampaikan akan dapat ditangkap oleh pemakai produk dengan baik.
Untuk membuat suatu packaging/kemasan tidak hanya tergantung dari beberapa material saja, tetapi
banyak berbagai jenis material yang bisa digunakan. Disini saya mencoba uraikan sedikit mengenai
berbagai jenis packaging dari berbagai jenis material yang biasa di saya gunakan untuk produk consumer
goods (Rangkuti, 2015).
DEFINISI KEMASAN MENURUT PARA AHLI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kemasan berasal dari kata dasar kemas yang berarti
bungkus, teratur, rapi, bersih, beres sedangkan bungkus berarti sesuatu yang dipakai untuk membalut
atau menutup sesuatu yang dibalut dengan kertas, daun, plastik, dan sebagainya.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa kemasan adalah benda pembungkus yang terbuat dari
kertas, plastik, daun, dan sebagainya berfungsi untuk membalut atau menutupi suatu barang dengan
tujuan untuk melindungi barang tersebut agar tidak rusak. Kemasan juga berfungsi sebagai wadah atau
tempat suatu barang. Encyclomedia Americana mengartikannya sebagai “The packing of goods for sale
in approprianetlly designed containers”. Yang artinya kemasan merupakan pemenuhan kebutuhan yang
terjadi akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat pembeli. Untuk keperluan
tersebut kemasan harus mampu menampilkan sejumlah fungsi yang dimilikinya.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 25

Sedangkan menurut Shofie (2007), Secara umum sebetulnya konsep pengemasan informasi masih
belum jelas, namun dari berbagai diskusi yang pernah dilakukan berikut beberapa pengertian
pengemasan informasi menurut para ahli:
1. Menurut Crosby (2001) menggambarkan pengemasan informasi sebagai sebuah pendekatan untuk
membantu diri sendiri, menekankan pada permasalahan bahwa layanan informasi adalah memilih
informasi yang sesuai, dan memproses ulang informasi tersebut dalam sebuah bentuk yang benar-
benar dapat dipahami, mengemas informasi, dan merancang semua bahan ini dalam sebuah media
yang tepat bagi pengguna, sehingga mengkombinasikan dua konsep yang melekat dalam istilah
pengemasan.
2. Menurut Webster’s New World College Dictionary, 2005 menyatakan bahwa “repackaging is to
package again in or as in a better or more attractive package.” Jadi dapat dikatakan bahwa
pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali ke dalam bentuk yang lebih baik dan
menarik.
Dalam dunia moderen seperti sekarang ini, masalah kemasan menjadi bagian kehidupan masyarakat
sehari-hari, terutama dalam hubungannya dengan produk pangan. Sejalan dengan itu pengemasan telah
berkembang dengan pesat menjadi bidang ilmu dan teknologi yang makin canggih. Ruang lingkup bidang
pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang sangat bervariasi hingga model
atau bentuk dan teknologi pengemasan yang semakin canggih dan menarik. Bahan kemasan yang
digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi.
Namun demikian pemakaian bahan-bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu, daun-
daunan dan pelepah dan bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak
etis dan hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi
kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan vakum,
kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar (active and
intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan
kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh dalam kantong plastik, nasi bungkus dalam daun pisang,
sekarang juga sudah berkembang menjadi kotakkotak katering sampai minuman anggur dalam botol
dan kemasan yang cantik berpita merah. Susunan konstruksi kemasan juga semakin kompleks dari
tingkat primer, sekunder, tersier sampai konstruksi yang tidak dapat lagi dipisahkan antara fungsinya
sebagai pengemas atau sebagai unit penyimpanan, misalnya pada peti kemas yang dilengkapi dengan
pendingin (refrigerated container) berisi udang beku untuk ekspor. Industri bahan kemasan di Indonesia
juga sudah semakin banyak, seperti industri penghasil kemasan karton, kemasan gelas, kemasan plastik,
26 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

kemasan laminasi yang produknya sudah mengisi kebutuhan masyarakat dan dunia industri. Di samping
itu hingga saat ini di pedesaan masih banyak dijumpai masyarakat yang hidup dari bahan pengemas
tradisional, seperti penjual daun pembungkus misal daun pisang, daun jati, daun waru dan sebagainya,
atau untuk tingkat industri rumah tangga terdapat pengrajin industri keranjang besek, kotak kayu,
anyaman serat, wadah dari tembikar dan lain-lain. Industri kemasan di negara-negara maju telah lama
berkembang menjadi perusahaan perusahaan besar yang bergerak dalam usaha produksi bahan atau
produk pengemas seperti kaleng (American Can Co), karton (Pulp and Paper Co), plastik (Clearpack),
botol plastik PET (Krones), kemasan kotak laminasi (Tetrapak, Combibloc), gelas, kertas lapis, kertas
alumunium dan lain-lain yang produknya diekspor ke berbagai belahan dunia. Industri lain yang
berkaitan dengan pengemasan adalah industri penutup kemasan seperti penutup botol (Bericap),
industri sealer meachine dan industri pembuat label dan kode pada kemasan.
FUNGSI KEMASAN DALAM PEMASARAN
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan (Sidharta, 2004). Bagaimana
seharusnya fungsi kemasan itu sendiri:
1. Sebagai suatu sarana yang mewadahi selama proses distribusi dari produsen hingga kekonsumen,
agar produk tidak tercecer, terutama untuk cairan, pasta atau butiran.
2. Melindungi dan mengawetkan produk dan melindungi produk dari sinar ultraviolet, panas,
kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat murusak
dan menurunkan mutu produk.
3. Sebagai identitas produk atau sebagai label dari produk yang dapat membedakan produk kita
dengan produk yang lain.
4. Memudahkan perhitungan dalam pengiriman dan penyimpanan. Dengan menggunakan kemasan
maka satuan volume barang yang dikirim kepada konsumen atau pembeli menjadi lebih mudah
dihitung jumlah atau kuantitasnya.
5. Melindungi dari pengaruh buruk diluar. Selama proses pengiriman produk ke agen, distributor atau
pembeli yang di distribusikan dari tempat produksi maka kemasan dapat melindungi secara
seksama isi dan volume produk dari kerusakan oleh bencana atau kejadian tertentu.
6. Memperluas pemakaian dan pemasaran produk. Dengan menggunakan kemasan, sebuah produk
menjadi lebih mudah dipindah, diantar, dikirim, dipasarkan dalam proses distribusi secara luas ke
lingkungan konsumen.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 27

7. Menambah daya tarik pembeli. Semakin bagus kemasan sebuah produk tentu akan semakin
memiliki daya pikat yang lebih tinggi di mata calon konsumen. Sehingga akan memicu rasa ingin
tahu dalam proses penggunaan barang atau produk.
8. Sarana informasi dan iklan. Kemasan yang baik, aman dan menarik secara otomatis dalam dunia
pemasaran akan menjadi media beriklan dan promosi yang bagus, semakin cantik suatu kemasan
akan meberikan kontribusi yang positif terhadap proses penjualan produk tersebut.
9. Fungsi ke 7 dan 8 merupakan fungsi tambahan dari kemasan,karena adanya persaingan dalam
dunia industri menyebabkan penampilan kemasan harus semenarik mungkin Memberi
kenyamanan bagi pemakai. Untuk produk tertentu, apalagi produk tersebut digunakan setiap hari
seperti televisi, handphone, meja-kursi, dan produk yang tergolong peralatan harus diperhatikan
faktor ergonomisnya, sehingga konsumen merasa senang karena nyaman menggunakan produk
tersebut.
Selain menciptakan faktor fungsi yang baik dan tepat pada sebuah produk yang dipasarkan, hal lebih
penting dan tidak boleh terlupakan adalah cara membuat kemasan produk yang menarik dan mampu
memicu rasa keingintahuan konsumen terhadap produk yang bersangkutan. Cara mendisain sebuah
kemasan yang menarik dan memicu kemauan konsumen untuk membeli antara lain:
1. Cetakan yang multi warna dan mengkilat sehingga menarik dan berkesan mewah. Dapat membuat
kesan mewah dan bermutu pada produk. Desain teknik dari wadahnya memudahkan pemakai.
Desain teknik wadahnya selalu mengikuti teknik mutahir sehingga produk yang dikemasnya
terkesan mengikuti perkembangan terakhir.
2. Melibatkan kemajuan teknologi dalam mendisain kemasan, untuk menjamin bahwa produk yang
dihasilkan adalah asli dan bukan palsu maka adopsi teknologi dalam proses pembuatan kemasan
menjadi tidak bisa diabaikan, misal menambah hologram, sebagai alat indikasi bahwa produk dalam
proses pembuatannya, telah dijamin melalui proses tertentu yang aman, higienis dan telah
dikontrol melalui sebuah proses pengawasan yang terukur. Mengingat akhir-akhir ini setiap produk
yang cenderung laku di pasar, berpeluang untuk ditiru dan dipalsukan oleh pihak tertentu, yang
ingin meraih keuntungan secara tidak wajar dan cenderung melawan hukum.
3. Selain dua hal tersebut di atas, pihak produsen harus merubah disain kemasan produknya secara
berkala misal setiap tiga atau lima tahun sekali, ini untuk menghindarkan kondisi jenuh dan bosan
yang muncul pada diri konsumen dikarenakan kemasan produk yang sudah tidak up to date,
ketinggalan jaman, tidak modern dan menjadi tidak menarik lagi di mata konsumen.
28 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

JENIS KEMASAN UNTUK PRODUK


Kemasan produk disesuaikan berdasarkan apa bentuk dan jenis isi kemasan tersebut, apakah benda
padat, cair atau gas (Klimchuk, 2007). Berdasarkan struktur isi, kemasan produk secara umum dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kemasan Primer, yaitu bahan kemasan langsung mewadahi bahan pangan, isi atau produk yang
dikemas tidak dapat dipisahkan begitu saja dengan dengan alat kemasannya. Untuk kategori ini
dapat dicontohkan misal kaleng susu, botol minuman, botol sirup, kaleng sarden dan jenis kemasan
yang sejenis lainnya.
2. Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya,
seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan
yang dibungkus dan sebagainya. Fungsi kemasan jenis ini sebagai pelindung produk saat dilakukan
distribusi atau delivery ke tujuan konsumen.
3. Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan. Misal
jika mengirim produk dengan kemasan karton agar tidak terkena sinar matahari atau hujan, maka
produk dikemas dan diangkut dengan menggunakan alat angkutan transportasi yang sifatnya
tertutup seperti mobil box, kontener dan sejenisnya. Agar barang yang dikirim benar-benar
terlindungi dan aman.
Sedangkan berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kemasan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai.
Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (multi trip), kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang
oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan
ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
3. Kemasan yang tidak dibuang (semi disposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan
lain di rumah konsumen setelah selesai dikonsumsi. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan
berbagai jenis minuman kemasan botol.
Masih menurut Klimchuk (2007) berdasarkan tingkat kesiapan pakai, kemasan dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Kemasan siap pakai, yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna
sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 29

2. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian,
misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil
atau plastik.
MANFAAT KEMASAN TERHADAP PRODUK
Dalam menjual sebuah produk, ada beberapa hal atau faktor yang mempengaruhi tingkat penjualannya.
Salah satu yang biasanya menjadi perhatian para pembeli adalah packaging atau kemasannya. Efek
packaging atau kemasan terhadap penjualan terlihat cukup signifikan, mengingat para konsumen pada
awalnya akan melihat kemasan tersebut. Jika kemasan terlihat menarik meskipun produk tersebut
belum dikenal masyarakat, pastilah akan menarik minat konsumen untuk membelinya. Berdasarkan
kemajuan zaman, kemasan telah bermetamorfosis menjadi hal yang dapat dibilang cukup menakjubkan.
Berbagai tekhnologi serta inovasi dalam dunia packaging atau kemasan telah berkembang sangat pesat.
Hal ini didasari pada persaingan usaha yang membuat para produsen melakukan inovasi pada
kemasannya sehingga lebih menarik minat para konsumen. Desain sebuah kemasan merupakan salah
satu pemicu penjualan produk seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini juga berkaitan pada nilai
tambah yang dihasilkan oleh kemasan tersebut yakni mampu mempengaruhi emosional para konsumen
dan dinilai sangat ampuh. Melihat itu semua, setiap perusahaan pasti memiliki tim desain sendiri untuk
urusan kemasan ini. Berdasarkan dari itu semua maka desain kemasan merupakan hal yang sangat
penting bagi penjualan sebuah produk. Khususnya unsur dalam desain kemasan tersebut seperti
pemilihan warna, keunikan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pemenuhan unsur kemasan yang baik
dan sesuai dengan produk merupakan hal yang harus diperhatikan agar dapat menambah tingkat
penjualan.
Dalam persaingan produk, perusahaan dituntut untuk menyajikan produk dengan semenarik mungkin
untuk mendapat perhatian dari konsumen. Mengapa harus demikian ? Ditinjau dari sudut pandang
konsumen, konsumen adalah makhluk hidup dengan banyak sekali aktivitas dan kesibukan. Dengan
segala kesibukan tersebut tidak dimungkinkan konsumen untuk berlama-lama di sebuah usaha atau
minimarket untuk memilah dan memilih barang barang kebutuhan yang akan dibeli. Konsumen hanya
memiliki waktu beberapa detik untuk menentukan pilihan produk yang akan dibeli. Dengan dasar ini
dibutuhkan kemasan yang menarik konsumen, salah satunya adalah dengan membuat kemasan yang
seunik mungkin. Membuat kemasan yang unik memang harga mati untuk produk yang menginginkan
tanggapan pasar yang positif. Kemasan yang unik disni bukan sekedar unik tetapi juga mampu
mengkomunikasikan isi produk juga tentang informasi yang ada tentang produk, entah melalui
visualisasi pada kemasan atau inovasi bentuk kemasan. Nilai tambah yang dimaksud disini adalah
30 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

bertambahnya nilai guna dari sebuah kemasan terhadap produk. Jadi kemasan yang unik akan memberi
daya tarik tersendiri kepada konsumen yang akan berdampak kepada penjualan produk. Dengan
perhitungan dan desain yang sesuai Riset menawarkan pengalaman baru dalam membuat desain
kemasan. Tentunya perancangan tersebut didasari dengan riset yang mendalam dan doa kepada yang
Maha Kuasa yang akan memberikan efek positif bagi produk juga perusahaan anda. Setelah mengetahui
fungsi packaging atau kemasan, tentunya anda dapat menyimpulkan atau menemukan cara yang tepat
untuk menigkatkan kualitas kemasan anda sehingga memikat para konsumen dan meningkatkan
penjualan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat anda gunakan dalam meningkatkan packaging
atau kemasan produk anda Cara meningkatkan nilai tambah kemasan yang digunakan sebagai kemasan
produk, antara lain sebagai berikut (Royan, 2008) :
1. Nama Produk. Nama produk harus sesuai dengan produk yang ingin anda jual. Nama yang tepat
bagi sebuah produk adalah nama yang unik, tidak terlalu panjang, mudah diingat dan berhubungan
dengan produk yang anda jual.
2. Informasi. Usahakan untuk memberi informasi yang relevan pada kemasan sehingga menambah
tingkat kepercayaan konsumen. Misalnya saja jika anda menjual produk makanan, anda dapat
mencantumkan nilai gizi yang tepat dan menyoroti keuntungan para konsumen. Untuk produk yang
lain, anda dapat memberikan informasi mengenai kenapa para konsumen membutuhkan produk
anda merupakan salah satu informasi yang cukup penting.
3. Warna Yang Konsisten. Warna merupakan cerminan dari produk yang anda jual meskipun warna
kemasan tidak harus sama dengan warna produk tersebut. Yang jelas pemilihan warna yang dapat
membuat pelanggan tertarik pada produk anda. Misalnya saja menggunakan warna cerah untuk
menunjukan tampilan yang lebih terang atau dengan inovasi lainnya.
4. Identifikasi Merek. Pastikan kemasan anda sesuai dengan produk yang anda jual. Identifikasi produk
tertentu pada umumnya dilakukan para konsumen dengan melihat kemasannya. Oleh karena itu,
pastikan untuk membuat kemasan yang mudah diingat oleh para konsumen.
5. Kejelasan. Kejelasan merupakan faktor yang paling penting dalam membuat sebuah kemasan.
Jangan sampai kemasan yang anda gunakan membingungkan para konsumen karena akan
mengurangi tingkat kepercayaan sehingga penjualan produk anda akan terganggu.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 31

DAFTAR ISTILAH

Konsisten Packaging
Metamorfosis Disposable
Delivery Multi Trip
Ergonomis Sealer Meachine
Primer Sekunder
Tersier Kuarter
Kontener Refregerator
Encyclomedia Consumer Goods

LATIHAN PEMECAHAN MASALAH

1. Apabila anda memproduksi sebuah produk, berupa kerajinan atau handycraft, untuj membuat
produk anda bisa diterima oleh pasar dan dapat berkembang ke depan, apakah pertimbangan
pemberian lebel atau kemasan menjadi faktor yang sangat penting bagi produk tersebut?
2. Apa saja yang perlu dilakukan agar produk yang kita buat dapat menarik minat calon konsumen
atau dalam proses pemasaran produk tersebut, pertimbangan yang sangat masuk akal apa yang
segera dapat dilakukan?
3. Banyak produk industri kecil selama ini kurang dapat diterima oleh pasar, walaupun produk
tersebut telah diupayakan didisain kemasannya semenarik mungkin, namun kenyataan yang
dihadapi belum begitu mengembirakan karena produk belum cukup bisa laku di pasar. Langkah
apa yang sebaiknya dilakukan untuk dan agar produk tersebut dapat tetap dapat diproduksi dan
dijual ke pasar atau calon konsumen?
4. Adakah ide atau inovasi baru yang dapat terpikirkan untuk mendisain kemasan produk yang
tergolong baru dan lebih ramah lingkungan untuk kemasan produk anda? Jika ada, sebaiknya
bagaimana menggagasnya dengan baik agar benar-benar aman untuk dijadikan sebagai
kemasan produk?
5. Kemasan dapat juga diartikan sebagai tanggungjawab sosial produsen dalam memperoduksi
produk untuk kepentingan konsumen. Sehingga banyak faktor yang harus dipertimbangkan
dengan baik dalam mendisain kemasan. Menurut anda, bagaimana sebaiknya bentuk, kualitas
dan rupa dari kemasan yang baik dan bertanggungjawab tersebut? Agar kepentingan konsumen
tidak terabaikan!
32 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

DISAIN USAHA
ONLINE
Tujuan Instruksional

 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha kecil


dalam aktivitas penjualan produk.
 Mampu memberikan pengetahuan & meningkatkan kemampuan
pelaku usaha kecil dalam membuka peluang pasar lebih luas
dengan menggunakan sentuhan media online.
 Mampu meningkatkan kemampuan pelaku usaha kecil dalam
meningkatkan pengembangan usaha mereka.
 Merubah cara-cara tradisional yang selama ini dilakukan menjadi
cara yang lebih modern & cepat dalam mencari & melayani
konsumen.
 Dengan menggunakan media online, maka pelaku usaha kecil
berpeluang lebih luas dalam membangun jaringan usaha.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 33

BAB 4 MENDISAIN USAHA ONLINE

DEFINISI USAHA ONLINE


Segala bentuk proses dan aktivitas penjualan yang menggunakan sarana internet tanpa perlu adanya
tatap muka atau bertemu secara langsung antara pihak penjual dengan pembelinya. Semua kegiatan
transaksi murni dilakukan secara online, baik itu dari mencari calon pembeli sampai dengan
menawarkan produk atau barang yang dijual. Bahkan dengan melakukan usaha penjualan online penjual
akan bisa menjangkau calon pembeli yang lebih banyak tanpa batasan (Gobe, 2005). Dari penjelasan
Gobe di atas, dapat dijabarkan beberapa aktivitas yang terkait dengan penjualan online sebagai berikut:
1. Mencari calon pembeli, Usaha ini bisa dilakukan dengan cara iklan atau promosi dijaringan internet.
Untuk iklan diinternet bisa dipilih yang berbayar atau yang gratis. Yaitu dengan memasang materi
iklan atau iklan kita pada jaringan internet. Karena saat ini sudah banyak situs atau web yang
menyediakan fasilitas iklan atau promosi gratis dengan jangkauan yang luas. Dan untuk hal ini bisa
dilakukan dengan sangat mudah.
2. Menawarkan produk atau barang, Hal ini bisa dilakukan oleh penjual dengan cara memasang
katalog produk atau barang yang disertai keterangan pendukungnya. Untuk hal ini diperlukan
adalanya katalog online yang baik agar penjualan online bisa memberikan hasil yang optimal.
3. Penjualan secara online akan memangkas ruang, waktu dan tenaga menjadi lebih praktis dan lebih
cepat serta mencakup wilayah yang lebih luas, tanpa batas. Hal ini sangat memudahkan penjual
dalam menawarkan produk dalam pasar yang lebih luas kepada calon konsumen yang statusnya
lebih beragam. Hal ini mempercepat akses penawaran, promosi dan aktivitas yang menyertai
lainnya bagi penjual.
ASPEK-ASPEK DALAM USAHA ONLINE
Untuk berjualan secara online ada baiknya kita harus dapat memperhatikan beberapa aspek ketika
menjalankan usaha online ini. Sebuah usaha perlu adanya sebuah strategi yang terukur dan revolusioner
sehingga kita dapat mengevaluasi sejauh mana usaha yang sedang kita jalani ini berhasil atau tidak.
Dalam model penjualan online, beberapa hal yang patut diperhatikan ketika memulai berusaha lewat
internet. Yang perlu diingat adalah dalam berusaha ada suatu proses untuk mencapai sebuah
kesuksesan. Kesuksesan tidak hanya diukur lewat omzet yang besar saja tetapi harus di ukur sejauh
mana usaha yang sedang kita tekuni dapat langgeng dan terus menghasilkan baik berupa uang maupun
asset yang dimiliki sebuah usaha. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah:
34 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

1. Produk yang ditawarkan atau dijual, sebaiknya sebelum kita memulai usaha secara online kita harus
survey terlebih dahulu tentang produk apa saja yang memang cocok dijual secara online baik
berupa usaha jasa, barang primer, kebutuhan anak dan masih banyak jenis produk lain yang dapat
kita jual secara online.
2. Segmentasi pasar, dari awal kita memutuskan untuk usaha online sebaiknya kita sudah membidik
pasar yang akan kita tuju sehingga dalam membuat suatu strategi dapat tepat sasaran. Apakah
produk yang dijual online untuk semua kalangan dan konsumen atau diperuntukkan bagi konsumen
tertentu saja.
3. Teknologi atau media seperti apa yang akan kita pakai dalam mengembangkan sebuah usaha
online, saat ini sudah banyak berbagai jenis usaha online yang gratis yang dapat di pergunakan
sebagai usaha online bagi kebanyakan penjual yang ikut membuka usaha secara online.
4. Siapakah yang akan mengelola dan maintenance media online yang kita gunakan, karena sebuah
media perlu di kelola dan dioptimalkan sehingga dapat menghasilkan daya tarik dan transaksi.
Seperti yang dijelaskan oleh Siswanto (2008) Untuk melakukan aktivitas penjualan secara online,
sebenarnya tidak terlalu rumit, namun bagi kebanyakan pelaku usaha kecil, salah satu media yang dapat
dijadikan sebagai media online dalam penjualan adalah media sosial. Karena media sosial sangat mudah
di operasikan bahkan dengan perkembangan teknologi perangkat seluler saat ini yang semakin modern,
tentu berjualan secara online akan semakin mudah dan praktis karena dapat dioperasikan, dikontrol dan
berkomunikasi langsung menggunakan smartphone. Karena teknologi smartphone yang makin modern
memberikan kemudahan dan dukungan, sehingga penjualan secara online dapat dilakukan nonstop dan
tidak dibatasi oleh waktu. Selama media sosial yang digunakan dapat menampilkan video dan foto maka
media sosial tersebut sudah memenuhi satu kriteria layak untuk dijadikan sarana berjualan online. Social
media sangatlah berguna bagi transakasi jual beli online karena menjembatani pembeli dan penjual
yang ruang lingkupnya lebih luas. Dan sampai saat ini sudah banyak penjual yang meraih keuntungan
yang tidak sedikit dengan berjualan melalui social media. Konsumen juga merasa dipermudah dalam
mengakses halaman usaha tersebut kapanpun dan dimanapun mereka inginkan. Namun, online shop
dapat menyebabkan kita hanya terpaku pada online shop tanpa mementingkan offline shop. Karena,
tidak semua barang online shop lebih baik dari offline shop. Online shop ini dapat menyebabkan
ketagihan yang membuat kita menjadi boros. Jadi, belilah barang yang anda butuhkan, agar tidak terjadi
pemborosan.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 35

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan secara seksama, dalam menjalankan usaha secara online,
antara lain:
1. Membidik Pembeli. Sebenarnya bukan hanya usaha online yang harus memikirkan dengan baik
target pasar mereka, tapi hampir semua jenis usaha harus tahu apa, bagaimana, untuk siapa dan
kapan produk mereka harus dijual. Ini menyangkut tertarik tidaknya pasar terhadap produk yang
kita luncurkan. Mentargetkan pasar memang tidak semudah yang dibayangkan, terlebih untuk
media online. Kita harus tahu benar kepada siapa kita akan memasarkan produk itu. Jika kita
memiliki sebuah usaha online, kita harus benar – benar paham pasar kita. Jika tidak maka kecil
kemungkinan orang yang tahu akan tertarik dan membeli produk kita.
2. Konten Yang Menarik. Kekuatan dari bisnis online adalah adanya konten yang berkualitas serta
mampu menarik perhatian audiens yang melihatnya. Karena bisnis online tidak dapat menjelaskan
dan menunjukkan produk mereka secara langsung kepada konsumen. Mereka hanya dapat
menjelaskan dan memberikan gambaran di media online yang digunakan. Itu sebabnya jika konten
yang dibuat tidak menarik dan tidak cepat ketika diakses maka pengunjung akan malas
melanjutkannya. Jadi penting bagi setiap pemilik bisnis online yang baru memulai untuk
memaksimalkan pembuatan dan publikasi kontennya.
3. Menyiapkan Kebutuhan Pengunjung. Untuk menarik perhatian pengunjung situs untuk membeli
produk kita, terlebih dahulu kita harus memberikan apa yang mereka butuhkan. Salah satu
contohnya yaitu seperti memberikan fitur lengkap untuk setiap proses belanja yang mereka
lakukan. Pastikan mereka mendapatkan kemudahan dan kenyamanan berbelanja di usaha online
Anda. Karena saat mereka merasa sulit dan bingung menggunakan website Anda, maka minat
mereka untuk membeli sangatlah kecil.
4. Maksimalkan Penggunaan Teknloginya. Perkembangan teknologi memberikan keuntungan besar
bagi setiap proses bisnis di masyarakat. Salah satu yang dapat dirasakan pengaruhnya adalah
penggunaan perangkat mobile untuk memenuhi segala kebutuhan atau aktifitas masyarakat. Dan
kini berbelanja online bukan hanya mengharuskan kita untuk melakukannya lewat PC atau laptop,
tapi perangkat mobile juga sudah menjadi media yang digunakan. Untuk itu sebagai seorang
pemilik bisnis online baru, perlu kiranya kita mengetahui dan mengikuti trend yang ada, seperti
penggunaan perangkat mobile untuk berbisnis online. Media yang digunakan bisa berupa website
versi mobile, sosial media dan applikasi chatting lainnya.
5. Integrasikan Saluran Penjualan. Sekalipun kita memang berjualan secara online, tapi bisnis online
tidak terbatas pada penggunaan internet didalamnya. Kita tentu akan sangat membutuhkan
36 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

peranan dari promosi dan penjualan secara offline. Ini lebih kepada membangun citra atau
kepercayaan customer kepada bisnis online kita. Anda dapat menyampaikan kepada customer
Anda bahwa bisnis online Anda menyediakan COD untuk produk tertentu. Dari sini Anda dapat
melakukan pendekatan dan promosi kepada pelanggan Anda secara online dan offline juga.
6. Optimalkan Pelayanan Pelanggan. Setiap bisnis tentu ingin jika banyak yang berlangganan membeli
produk di usaha mereka. Begitupula dengan kita yang berjualan secara online. Penting bagi kita
untuk menentukan apakah akan ada program berlanggan atau tidak untuk pelanggan. Kita juga
harus tahu apakah kita mampu memberikan layanan berlangganan kepada pelanggan – pelanggan
kita. Itu semua bisa kita lihat dari analisis terhadap produk apa saja yang paling laris pada satu
waktu. Dari sini kita bisa menanyakan kepada pelanggan, apakah mereka ingin berlanggan atau
tidak. Contoh lainnya adalah mengajak atau menawarkan customer untuk berlangganan katalog
atau e-book dari usaha online Anda.
7. Tingkatkan Ketersediaan Produk. Bisnis online memang tidak memajang produk mereka dalam satu
etalase atau lemari di dalam usaha yang dapat dilihat oleh pelanggan mereka. Sehingga lebih sulit
mengetahui produk apa saja yang masih banyak dan sudah hampir habis. Terlebih bagi pemilik
bisnis online yang tidak rajin dalam melakukan pengecekan ketersediaan produk. Kita juga tidak
bisa tahu apakah pelanggan yang memesan dalam satu waktu itu sedikit atau banyak. Sehingga
memang sangat penting bagi kita untuk melakukan pengecekan ketersediaan produk secara
berkala.
8. Gunakan Reseller. Salah satu cara agar produk usaha online kita banyak dikenal oleh customer atau
pasar yang lebih luas adalah dengan menggunakan jasa perantara. Jika dalam bisnis online kita
mengenal apa itu reseller. Kita bisa memberikan dan menawarkan program reseller untuk produk
kita. Melalui reseller kita akan dengan mudah memperkenalkan merek dan memasarkan produk
kita ke pasaran. Itu juga merupakan cara yang bisa digunakan untuk memberikan lapangan
pekerjaan bagi orang lain. Sehingga bukan hanya diri kita yang terbantu, tapi banyak orang yang
menjadi terbantu dengan adanya program reseller ini.
9. Orientasi Jangka Panjang. Dalam berbisnis online anda tentu memiliki mimpi dan rencana besar
untuk bisnis online anda, bukan hanya sekedar pada profit penjualan, tapi juga bisa dari jangkauan
pasar yang akan lebih luas beberapa waktu mendatang. Semua rencana besar kedepan harus dapat
anda buat dan lakukan. Karena bisnis online merupakan bisnis yang mengikuti perkembangan
teknologi setiap waktunya. Jika anda tidak memiliki rencana kedepan, anda akan sulit untuk
berkembang di dunia bisnis online.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 37

PENJUALAN MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL


Salah satu solusi bagi pelaku usaha kecil yang sedang meningkatkan kegiatan usahanya adalah mencoba
untuk beradaptasi dengan kebiasaan menggunakan media sosial. Dengan pendekatan ini maka pelaku
usaha kecil atau IKM akan dipaksa untuk senantiasa beradaptasi dengan media elektronik atau internet.
Sebenarnya usaha dalam penggunaan internet atau online dalam mencoba menjajaki penjualan secara
online, merupakan sebuah usaha yang tergolong baru namun berkembang dengan sangat pesat. Pelaku
usaha kecil akan senantiasa mempelajari dan mendalami penggunaan media online atau internet untuk
melakukan maintenance terhadap seluruh kegiatannya melalui aplikasi terutama yang berhubungan
dengan penggunaan aplikasi bergerak non seluler dan seluler. Dengan semakin pesatnya perkembangan
teknologi online, menurut Darmadi (2010) pelaku usaha kecil semakin mendapat peluang dan dapat
mengembangkan potensinya ke arah lebih baik, mengingat penjualan yang bersifat offline banyak
menemui hambatan bahkan penjual cenderung menunggu bola dalam mengelola aktivitas yang
berhubungan dengan penjualannya. pengguna Internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 82 juta,
Jumlah tersebut merupakan jumlah terbesar ke-8 di dunia, sebuah angka yang fantastis. Angka ini tiap
tahun bisa bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Ambil contoh
Perusahaan Komputer ternama yaitu Dell, menggunakan akun Twitternya untuk mencari atau
mendapatkan follower, kemudian melakukan sebuah penjulan di sosial media yaitu dengan cara
memberikan diskon khusus pada beberapa produk Dell. Ada juga produk terkemuka semacam
smartphone Samsung juga gencar melakukan menjualan produknya melalui sosial media. Namun yang
perlu Anda perhatikan contoh-contoh yang kami sampaikan di atas adalah sebuah brand ternama yang
sudah banyak dikenal oleh konsumen. Apakah anda juga dapat melakukan penjualan online
menggunakan media sosial? Untuk dapat menggunakan media sosial sebagai sarana penjualan anda,
maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkan merupakan pioner?
2. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkan merupakan yang paling unggul/terbaik?
3. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkarkan memiliki sebuah keunikan?
4. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkarkan berkualitas?
5. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkarkan mahal atau murah?
6. Apakah produk barang/jasa yang Anda tawarkarkan pelayanannya cepat?
Untuk memulai keberanian dalam menggunakan media sosial sebagai sarana dalam berjualan, maka
perlu diperhatikan beberapa aspek penting berikut ini:
38 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

1. Pahami dulu produk kompetitor. Jangan sampai Anda hanya melihat dan memperhatikan produk
Anda sendiri tanpa mengalisis kharakteristik yang ditawarkan oleh produk kompetitor. Dengan
melihat kompetitor, Anda bisa menentukan strategi penentuan harga, market yang Anda target.
Dengan adanya kompetitor kita diharuskan terpacu untuk lebih melakukan promosi penjualan yag
lebih baik dibandingkan mereka. Melalui media sosial tentunya kita bisa dengan mudah memantau
segala aktivitas penjualan yang dilakukan oleh kompetitor.
2. Tentukan konsumen yang dituju. Sebelum Anda memulai bisnis penjualan di media sosial, tentunya
Anda sudah harus menentuka target market kita, apakah itu untuk pria atau wanita, tinggal di kota
atau negara mana, pekerjaannya apa, sehingga promosi penjualan Anda bisa tetap sasaran. Anda
bisa memakai fitur facebook adverts untuk menjangkau target market kita berdasarkan kota, negara,
bahasa, jenis kelamin, tempat kerja, pendidikan dan lain sebagainya.
3. Gambarkan produk anda sejelas mungkin. Apakah Anda pernah berkunjung ke sebuah web, facebook
atau twitter yang mempromosikan produknya namun tidak menyertakan alamat e-mail, nomor
telepon atau alamat yang lengkap? Jadi Anda jangan sampai lupa untuk menyertakan informasi
penting, agar calon konsumen lebih mudah menghubungi kita. Jika Anda mempromosikan melalui
media website atau blog sebaiknya menampilkan widget yahoo messenger guna memberikan
kemudian calon konsumen untuk berkomunikasi.
4. Buat tampilan produk secara menarik. Ketika Anda ingin bertemu pasangan Anda, tentunya Anda
berusaha tampil menarik untuk menyenangkan perasaan pasangan. Hal yang sama juga berlaku pada
tampilan media sosial kita, jika Anda menggukan media blog berikan tampilan yang simple namun
enak dipandang. Apabila menggunakan facebook atau twitter gunakan foto profile yang disesuaikan
dengan produk jualan Anda, untuk twitter Anda bisa mengganti backgroundnya yang lebih menarik
dan eye catching. Semua itu dilakukan agar pengunjung tertarik untuk mengujungi lapak online kita.
5. Brand Awareness. Bagaimana mungkin kita bisa menjual produk barang atau jasa kita, jika calon
konsumen Anda saja tidak mengenal lapak jualan Anda. Maka prinsip pepatah jawa berlaku disini
“Witing tresno jalaran soko kulino” yang artinya semakin sering brand Anda diketahui orang, maka
akan tumbuh benih-benih cinta kepada brand Anda. Yang harus Anda lakukan pertama yaitu
mendengar, mendengar apa yang sedang marak dibicarakan orang, mendengar apa saja yang
menjadi keluhan mereka, kemudian ikut bergabung dalam pembicaraan mereka di media sosial,
membantu menyelesaikan keluhan mereka. Namun jangan terlalu berlebihan dalam melakukan
promosi online, karena dapat membuat orang menjadi bosan dan kontraproduktif.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 39

6. Membentuk komunitas online. Di media sosial kita harus berusaha untuk selalu menjaga hubungan
yang erat dengan para konsumen kita, adapun dengan membentuk sebuah komunitas online kita
bisa memberikan beberapa hal, diantaranya Informasi yang jujur dan bisa dipercaya, informasu
terbaru tentang produk, informasi tips atau trik sesuai dengan produk yang Anda jual, terima saran
dan kritik yang diberikan oleh konsumen Anda, sampaikan ucapan terima kasih dan lain sebagainya
yang semua itu merupakan penghargaan bagi seluruh konsumen anda.
7. Lakukan analisa secara seksama. Lakukan Analisa hasil promosi Anda untuk menyusun strategi
lanjutan yang lebih menguntungkan atau profitable. Berikut ini pertanyaan indikator yang bisa Anda
jadikan sebagai tolak ukur keberhasilan promosi Anda, misal: seberapa sukses penjualan yang anda
lakukan, apakah anda telah berhasil mendapatkan pelanggan tetap, apakah pelayanan sudah
memberikan rasa puas pada konsumen, dan sebagainya.
Namun menurut Gilmore (1999), berbisnis dan berkecimpung dalam media sosial untuk kepentingan
usaha memang membutuhkan keuletan, kesabaran dan konumikasi yang berani serta sifat yang mau
melayani. Dengan konsep yang lebih modern, lebih unik, pebisnis modern mencoba untuk
menyampaikan visi dan misi bisnis mereka melalui media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh
berbagai kalangan masyarakat dari bermacam-macam tingkat ekonomi. Hal ini memang cukup unik dan
kreatif, mengingat media sosial telah menjadi media penyebaran informasi yang sangat efektif dan
mempengaruhi persepsi banyak orang. Walaupun menggunakan media sosial adalah sebuah strategi
bisnis yang tepat, kita tentu harus memahami esensi penggunaan media sosial bagi masyarakat modern.
Agar kita menjadi lebih kreatif dan cermat dalam menggunakan media sosial sebagai sarana pemasaran,
pelajari dulu beberapa tips aman berikut ini:
1. Pilih media sosial yang tepat. Kalangan mana yang menjadi target kita dalam memasarkan produk?
Apakah target kita adalah pengguna media sosial yang berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa,
atau kalangan eksekutif muda yang memiliki segudang rutinitas? ini tentu harus kita pelajari terlebih
dahulu. Pada umumnya mungkin produk-produk kuliner bisa menjangkau pasar yang lebih luas,
sementara produk-produk teknologi dengan harga yang cukup mahal lebih baik difokuskan pada
kalangan eksekutif muda atau mahasiswa yang ekonominya memadai dan memutuskan kalangan
mana yang akan dijadikan target, kita juga harus fokus memilih media sosial mana yang cocok untuk
memasarkan produk kita. Gunakan saja media sosial yang memiliki banyak pengguna seperti
Facebook, Twitter atau Istagram. Kita juga bisa menggunakan forum-forum Indonesia yang sering
dikunjungi oleh para pengguna internet, seperti Kaskus dan Detik.com. Buatlah perpaduan yang
membuat pengguna internet merasa pemasaran, misalnya berikan posting singkat di Twitter atau
40 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

Instagram untuk mengarahkan para audience ke halaman yang lebih besar lagi, seperti forum atau
Facebook Page.
2. The Power of Creative Content. Konten yang seru dan kreatif menjadi salah satu kunci kesuksesan
pemasaran melalui media sosial. Konten yang seru akan membuat para pengguna internet tertarik
untuk selalu mengikuti informasi yang kita berikan. Pilihlah konten yang unsur viralnya (unsur share)
tinggi. Pengguna internet akan merasa tertarik untuk membagikan informasi yang menarik.
Kesempatan yang diperoleh dari share tersebut bisa membuat pengguna internet lainnya mulai
mengenal informasi dan produk bisnis kita. Dan usahakan untuk membuat konten yang singkat,
padat namun menarik agar pengguna internet tak merasa malas untuk membacanya.
3. Jalinlah Komunikasi Efektif Secara Personal. Menentukan target bisnis sudah, memilih konten dan
jenis media sosial yang tepat juga sudah. Sekarang saatnya untuk memanfaatkan bantuan dari orang-
orang sekitar kita. Memiliki banyak teman Facebook, Twitter atau media sosial lainnya merupakan
hal yang positif untuk mulai memperkenalkan bisnis kita. Coba berikan posting, tweet atau wall post
secara internal agar mereka bisa lebih mengenal produk bisnis kita. Langkah ini mungkin efektif bila
mereka merasa senang dan ingin membagikan informasi kepada kerabat-kerabat lainnya, jangan
bosan untuk menjalin hubungan baik dengan kenalan-kenalan di media sosial.
4. Carilah pelanggan yang tepat. Memilih pelanggan yang tepat memang perkara yang tidak mudah.
Orang yang aktif menggunakan media sosial setiap hari, punya gaya penyampaian yang seru dan
punya banyak followers adalah kriteria influencer yang tepat. Kita dapat bekerjasama dengan
influencer tersebut untuk mempromosikan bisnis secara efektif melalui media sosial. maka kita bisa
menjalin hubungan baik dengan food-blogger dan memberitahukan mengenai varian produk dan
keunggulan bisnis kita. Dengan demikian food-blogger tersebut tentu tertarik untuk mempopulerkan
produk kuliner kita. Ia dapat meyakinkan banyak orang mengenai keunggulan dan citarasa produk
kuliner kita. jangan asal membuat akun media sosial saja untuk mencoba mempopulerkan bisnis
secara modern. Gunakan strategi yang jitu dan minim budget untuk menciptakan sistem pemasaran
yang efektif, unik dan digemari banyak orang (Artaya et all, 2018).
MEMAHAMI ISTAGRAM SEBAGAI MEDIA PEMASAR
Sebagai aplikasi berbagi foto dan video yang paling populer, Instagram juga merupakan salah satu sosial
media yang memiliki peranan cukup penting bagi sebuah bisnis. Tidak hanya bermanfaat bagi online
shop, retailer, restaurant, perusahaan travel, dan e-commerce saja, tapi Instagram juga menjadi salah
satu alat paling efektif untuk membangun sebuah brand bisnis bagi pelaku usaha kecil kelas pemula.
Menggunakan Istagram tidak terlalu sulit untuk digunakan sebagai media penjualan secara online. Anda
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 41

hanya perlu membuat akun baru sesuai dengan nama bisnis anda, menambahkan foto profil berupa
logo bisnis, menautkan link Instagram pada website Anda dan kemudian menghubungkannya dengan
akun Facebook atau Twitter. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar Instagram bisnis
anda benar-benar bermanfaat. Berikut ini adalah cara sukses menggunkan Instagram untuk bisnis anda:
1. Pelajari Istagram dengan baik. Banyak orang telah memanfaatkan Instagram untuk melakukan
kegiatan bisnis. Oleh karena itu, Instagram pun mulai membangun sebuah blog mengenai cara
berbisnis melalui instagram. Isinya berupa berbagai macam tips bisnis, info seputar brand, dan
berbagai berita lainnya mengenai Instagram bisnis. Dengan membaca blog tersebut, Anda akan
mengetahui cara sukses menggunakan Instagram untuk bisnis.
2. Tampilkan profil dengan menarik. Sama seperti platform social media lainnya, Anda harus
memberikan informasi yang spesifik pada profil Instagram bisnis Anda. Lengkapi profil Anda dengan
informasi bisnis yang mungkin dibutuhkan oleh konsumen. Anda juga bisa menambahkan call to
action berupa link yang mengarah pada halaman bisnis Anda.
3. Tampilan gambar harus menarik. Selain meng-upload gambar yang informatif, kunci sukses lainnya
untuk menarik perhatian audience adalah dengan memperhatikan desain gambar. Anda bisa
memanfaatkan berbagai aplikasi desain visual seperti WordSwag dan InstaQuote untuk
menghasilkan desain yang profesional tanpa perlu mempekerjakan seorang graphic designer.
4. Tambahkan Hastag yang relevan. Layaknya sebuah search engine, hashtag bisa menjadi sangat
powerful untuk menambah jumlah viewer pada postingan instagram bisnis Anda. Setiap kali Anda
meng-upload postingan baru, maka tambahkan caption yang diikuti dengan hastag yang populer
dan relevan dengan gambar.
5. Tampilkan suasana tempat usaha anda. Cara sukses menggunakan instagram untuk bisnis yang
berikutnya adalah dengan menunjukan kegiatan yang sedang dilakukan oleh karyawan Anda. Selain
bertujuan untuk memperlihatkan behind the scenes bisnis Anda, cara ini juga bisa memberikan
keyakinan pada konsumen bahwa bisnis Anda dilakukan dengan proses yang baik. Bahkan mungkin
suatu saat, pelanggan akan datang berkunjung ke tempat usaha (workshop) anda.
6. Lakukan Update secara berkala. Belum ada data statistik yang menyatakan bahwa meng-update
Instagram bisnis secara berkala mampu meningkatkan jumlah follower. Namun berdasarkan
pengalaman Daniel Dipiazza yang meng-update Instagram setiap dua jam sekali mampu menambah
jumlah follower secara drastis dari 0 – 10,000 follower dalam satu bulan.
7. Perhatikan postingan untuk setiap aktivitas. Ingin mengetahui kualitas dari setiap postingan yang
Anda unggah pada Instagram bisnis? Anda bisa menggunakan beberapa Instagram analytics tools
42 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

seperti Iconosquare dan Simply Measured yang bisa memberikan informasi secara detail mengenai
jumlah like dan comment. Bahkan Anda juga bisa mengetahui postingan seperti apa yang paling
diminati oleh konsumen atau pelanggan anda.
8. Follow balik follower anda. Sangat disayangkan, banyak brand yang tidak mem-follow balik follower
mereka di Instagram. Bahkan status “0 following” dianggap sebagai profesionalitas suatu brand.
Padahal dengan melakukannya maka Anda dapat mengetahui postingan seperti apa yang paling
disenangi oleh mereka dan hal ini juga bisa menjadi semacam reward untuk mereka karena telah
mem-follow akun Instagram bisnis Anda.
9. Share for Share. Cara sukses menggunakan Instagram untuk bisnis Anda yang terakhir adalah
dengan melakukan Share For Share. Cara ini dapat Anda lakukan dengan mempromosikan partner
bisnis Anda melalui repost dan tagging. Dengan begitu mereka juga akan melakukan hal yang sama
terhadap Instagram bisnis Anda. Hasilnya tentu saja follower Anda dapat bertambah.
10. Itulah beberapa cara sukses menggunakan Instagram untuk bisnis Anda. Jika Anda mencari cara
yang tepat untuk meningkatkan audience, memperoleh pendapatan yang lebih banyak, dan
menambah jumlah konsumen bisnis Anda, maka Instagram bisnis bisa menjadi salah satu solusinya.
Namun selain cara diatas, Anda juga bisa memanfaatkan jasa Social Media Pemasar yang
ditawarkan oleh ratusan freelancer di Sribulancer.
MEMAHAMI GOOGLE PLUS SEBAGAI MEDIA PEMASAR
Belajar bagaimana menggunakan google plus untuk bisnis tidak sulit tetapi diperlukan beberapa waktu
untuk mendapatkan hasil, terutama jika Anda tidak akrab menggunakan Google+ untuk penggunaan
pribadi. Namun demikian, saya menganggap Google plus harus digunakan sebagai alat untuk setiap
bisnis online dan seperti yang akan saya jelaskan di bawah. Google plus menggunakan konsep yang
sama seperti semua jaringan sosial lainnya, dengan kata lain Anda perlu berbagi postingan yang menarik
di profil anda sehingga semakin banyak orang akan mengikuti anda dan berinteraksi dengan postingan
anda. Beberapa posting anda akan mendapatkan perhatian lebih dari orang lain dan akan ditampilkan
kepada lebih banyak orang. Sebuah persentase mereka yang melihat posting anda akan mengunjungi
situs web anda atau bisnis online untuk mengetahui lebih lanjut tentang anda dan bisnis anda.
Kehadiran situs pertemanan buatan Google, yakni Google+ ternyata cukup menyita perhatian para
pengusaha. Sehingga tidak heran bila belakangan ini banyak pelaku bisnis online yang mulai
menggunakan Google plus untuk mempromosikan produk unggulan mereka di ranah maya. Tidak hanya
sekedar menjadi media sosial, sekarang ini Google+ dilengkapi dengan fitur-fitur khusus yang cukup
memudahkan para pelaku usaha untuk mempromosikan peluang bisnisnya di dunia maya. Sebut saja
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 43

seperti fitur events, circles, photos, communities, serta +1, yang bisa digunakan para pelaku bisnis online
untuk berinteraksi dengan para konsumen baik di pasar lokal maupun pasar global. Manfaat Google Plus
dalam aktivitas bisnis yang menggunakan basis online:
1. Pertama, manfaatkan fitur circles untuk menjaring calon pelanggan. Dengan menggunakan fitur
circles yang bisa kita temui di situs Google+, Anda bisa menjaring konsumen sesuai dengan minat/
hobi, jangkauan daerah, usia konsumen, dan lain sebagainya. Melalui strategi tersebut, Anda bisa
memilah-milah konsumen dan mengirimkan pesan promosi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Jadi, konten Anda akan lebih dihargai karena promosi yang ditawarkan sesuai dengan target pasar
yang hendak Anda bidik.
2. Kedua, peluang terjadinya pemasaran dari mulut ke mulut semakin terbuka lebar. Dalam sebuah
situs pertemanan, kita bisa merekomendasi teman, keluarga, atau kenalan agar bisa bergabung
dengan akun yang kita miliki. Tak terkecuali dalam menggunakan akun Google+, kita bisa
merekomendasikan teman, keluarga, dan kenalan mereka untuk mengklik tombol +1 pada akun
Google+ Anda ataupun halaman website yang Anda postingkan. Dengan strategi tersebut, aktivitas
Anda akan terlihat dalam beranda Google+ sehingga tidak menutup kemungkinan bila ada
beberapa teman Anda yang akhirnya tertarik memberikan komentar atau menyebarluaskan berita
yang Anda postingkan.
3. Ketiga, notification memudahkan pelaku usaha yang melakukan promosi menggunakan Google+.
Seperti halnya situs sosial media lainnya yang dilengkapi dengan notifikasi berupa pemberitahuan
tentang kegiatan terbaru di akun Anda, Google+ juga mengingatkan Anda setiap kali seseorang
men-klik +1 halaman Anda, membuat, berbagi, atau mengomentari sebuah konten, menambahkan
Anda ke lingkaran, atau menyebut nama Anda pada sebuah post di Google+. Fitur tersebut
tentunya memudahkan Anda untuk memantau kapan para konsumen mengikuti merek Anda di
Google+ sehingga Anda bisa berkomunikasi dengan mereka secepatnya. Meskipun saat ini Google+
belum dikhususkan untuk para pebisnis, namun tidak ada salahnya bila kita mulai mencoba
menggunakan akun Google+ untuk mempromosikan produk kita di dunia maya.
44 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

DAFTAR ISTILAH

Marketing Online Komunitas


Strategi Pelanggan
Media Marketing e-Commerce
Follower Platform
Konten Blogger
Influencer Kompetitor
Media Sosial Perangkat Bergerak
Posting Website

LATIHAN PEMECAHAN MASALAH

1. Jika anda ingin menggunakan media sosial untuk kepentingan pemasaran dalam bentuk promosi
untuk meraih penjualan secara online, maka dari dua media sosial yang diperkenalkan di atas,
media sosial mana yang lebih tepat anda gunakan untuk mengekspos prduk anda secara
komersial?
2. Apa saja yang ingin anda tampilkan secara lengkap jika anda menggunakan media sosial untuk
kepetingan penjualan produk yang anda hasilkan?
3. Apabila anda melakukan sebuah penjualan secara online melalui sebuah media sosial, dan anda
mengetahui bahwa produk kompetitor di media sosial yang sama, ternyata lebih baik dari
produk anda, maka langkah jitu apa yang bisa anda lakukan untuk tetap mampu menarik simpati
calon konsumen atau pelanggan?
4. Bagaimana cara mendisain tata letak atau tampilan saat produk ditampilkan di media sosial agar
penampilan produk mampu menarik minat calon konsumen?
5. Agar media sosial yang anda gunakan mampu meraih target yakni tercapainya penjualan pada
konsumen yang anda tuju, kira-kira kreasi atau strategi lain apa yang dapat anda lakukan
sebagai pelengkap dalam menyusun taktik menjual tersebut?
6. Untuk membuat orang tertarik dan percaya pada anda, tentunya orang-orang tertentu yang
akan anda tuju dan anda jadikan konsumen, bukan sembarang orang! Kira-kira siapa yang paling
layak anda percaya sebagai konsumen yang akan bersedia membeli produk anda secara online?
7. Untuk meyakinkan calon konsumen bahwa anda memang benar-benar menjalankan bisnis atau
usaha secara legal, apa yang akan anda tampilkan untuk membuktikan legalitas anda kepada
semua orang?
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 45

MEMBANGUN
JARINGAN PENJUALAN
Tujuan Instruksional
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha kecil
mencari mitra untuk pengembangan usahanya.
 Mampu memberikan pengetahuan & meningkatkan kemampuan
pelaku usaha kecil dalam memperluas pasar untuk produknya
menggunakan kemampuan & keahlian pemasar yang merupakan
sesama pelaku usaha kecil.
 Mampu meningkatkan kemampuan pelaku usaha kecil dalam
meningkatkan & menemukan pembeli atau konsumen yang
baru.
 Meningkatkan kerjasama sesama pelaku usaha kecil dalam
memasarkan berbagai komoditi produk mereka tanpa
menimbulkan persaingan yang merugikan.
 Dengan membangun jaringan usaha & penjualan sesama pelaku
usaha kecil maka intensitas penggunaan media online akan
semakin memberikan kontribusi positif pada usaha peningkatan
penjualan produk..
46 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

BAB 5 MEMBANGUN JARINGAN PENJUALAN

PEMAHAMAN MENGENAI JARINGAN PENJUALAN


Sebenarnya jaringan penjualan, baik secara offline maupun online tujuan dan kemanfaatannya adalah
untuk menunjang aktivitas atau kegiatan penjualan seorang pelaku usaha agar target penjualan yang
diinginkan dapat mudah tercapai atau terrealisasi (Artaya, 2015). Kegiatan ini sepintas mirip dengan
kegiatan pemasaran, namun ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi agar jaringan penjualan
yang terbentuk dapat berjalan efektif sesuai harapan, artinya orang-orang yang terlibat dalam jaringan
tersebut efektif dan mampu menghasilkan penjualan. Produk apa yang layak untuk dilibatkan melalui
jaringan penjualan? Adalah produk yang memiliki kemampuan tinggi dan nilai tambah tinggi dibanding
produk sejenis lainnya. Ini merupakan syarat mutlak.
Apa yang dimaksud jaringan ? menurut Kartajaya (2004) jaringan adalah : sebuah bentuk komunikasi
dengan orang lain, dan sebuah bentuk kerjasama dengan orang lain, atau sebuah komitmen dengan
orang-orang lain untuk melakukan dan memajukan sebuah kegiatan penjualan sebuah produk atau
beberapa jenis produk atau jasa secara sungguh-sungguh dan tidak main-main. orang-orang yang diajak
berkomunikasi dan berkomitmen bisa jadi tinggal berjauhan atau sangat berjauhan dengan tempat
tinggal kita. yang penting adalah : usaha penjualan yang bakal kita lakukan mampu mendatangkan
keuntungan ekonomi bagi pelaku usaha maupun mampu menguntungkan bagi orang lain yang diajak
kerjasama. ini kunci sukses, sehingga orang yang diajak bekerjasama atau direkrut bukan orang
sembarangan atau orang tersebut harus mampu mengembangkan dengan baik dan sempurna, niscaya
usaha anda mampu berkembang dan maju dengan cepat dan tidak akan pernah surut walau kondisi
ekonomi sedang tidak menggembirakan, usaha anda pasti tetap berjalan dan memberikan hasil yang
menjanjikan bagi anda dan orang lain serta konsumen, asal pemilik usaha yakin dan tidak mudah
menyerah pada keadaan. Dalam membentuk jaringan penjualan baik antar kota, antar pulau, antar
profinsi ada beberapa syarat mutlak yang harus dipenuhi dan menjadi sarana berkembangnya usaha ke
masa depan, yakni :
1. Orang-orang yang handal, memiliki kejujuran, ramah, mau kerja keras, berkomitmen tinggi, punya
dedikasi dan punya kemampuan atau ketrampilan menjual! orang-orang tipe inilah yang harus kita
ajak bekerjasama dalam menjual produk dan/atau jasa. ada dimana mereka ? ada disekitar kita dan
anda harus menemukan dengan benar orang-orang tersebut secara jeli dan hati-hati, sehingga
mereka nantinya dapat dijadikan mitra kerjasama yang baik dalam jangka panjang.
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 47

2. Tentukan dengan baik, di daerah mana (kota, kabupaten, profinsi, pulau, benua) produk anda laku
untuk dijual dan ada konsumen yang bersedia membeli. jika di sebuah tempat atau lokasi ada
orang-orang yang mau dan bersedia membeli dan memakai produk anda maka itulah pasar anda,
selanjutnya pelihara pasar anda dengan baik, dengan penuh komitmen dan penuh perhatian
3. Produk yang anda jual bukan produk biasa, produk tersebut harus mempunya keistimewaan tinggi
atau sulit ditandingi kualitasnya, manfaatnya, kemanjurannya, kehebatannya, sehingga produk
anda relatif tanpa atau minim pesaing walaupun ada pesaing, produk pesaing tidak mampu
menandingi produk anda, produk yang bisa memiliki keistimewaan tinggi misal Kosmetika, Herbal,
Produk Kesehatan, Jasa pengiriman Barang antar pulau, produk rumah sehat dan sebagainya. jika
anda memiliki produk yang benar-benar 'istimewa' maka hal tersebut menjadi modal utama untuk
meraih sukses, jika produk anda biasa-biasa saja maka anda akan mengulangi kegagalan yang telah
dilakukan orang lain, bukan meraih kesuksesan (Bennis, 2014). Dengan produk yang istimewa maka
konsumen atau pelanggan akan puas, senang, percaya dan mengakui bahwa produk anda memang
bagus dan konsumen atau pelanggan pasti bersedia memakai atau menggunakan sepanjang waktu
bahkan konsumen atau pelanggan akan menginformasikan dan ikut memasarkan, memberitakan
produk ini ke orang lain yang berpotensi untuk menjadi konsumen (pelanggan) baru. ini namanya
jaringan penjualan.
4. Sediakan distribusi dan stok barang yang cukup dan proses pengiriman yang terjamin dan bagus
antar waktu supaya produk kita tidak langka di suatu tempat, yang dapat menyebabkan kelangkaan
adalah salah satunya proses distribusi atau delivery yang lambat atau terkendala, jika hal ini terjadi
maka konsumen atau pelanggan akan dapat menyebabkan pelanggan setia bisa pindah ke produk
pesaing kita, ingat komunikasi dan komitmen merupakan investasi yang nilainya tidak dapat dinilai
dengan uang. Jika anda gagal melakukan dua hal tersebut maka jaringan penjualan yang telah
terbentuk menjadi tidak efektif lagi dalam menghasilkan penjualan.
5. Upayakan ke depan ada produk baru yang dapat dijadikan partner bagi produk lama yang telah
dikenal oleh pelanggan, sehingga pelayanan yang telah diberikan dapat semakin sempurna di mata
pelanggan, dan ini memiliki peluang bagi produk baru tersebut dalam meraih pelanggan baru,
sebagai misal kita menjual obat penyubur rambut berupa Herbal, maka produk baru yang dapat
dijadikan pasrtner bagi obat penyubur rambat adalah obat Herbal penghitam rambut, kedua Herbal
ini akan berpasangan atau berkomplementer di pasar, dan kedua herbal tersebut akan menjalin
ikatan kuat karena keduanya nyaris punya tujuan yang sama. Atau kita menjual obat pelangsing
badan untuk segala usia, maka sangat sesuai jika kita keluarkan obat baru berupa obat atau herbal
48 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

penjaga stamina tubuh. Sehingga pelanggan yang badannya menjadi langsing, dalam keseharian
akan tetap merasa sehat dan bugar.
Apa yang dimaksud membangun ? (Chaffey et. All, 2008) membangun dapat diartikan : mengajak,
memberitahukan kelebihan sebuah produk, memperkenalkan produk, menguji cobakan produk kepada
orang lain, ini adalah proses awal dalam membangun. Tanpa proses ini maka sebuah jaringan penjualan
akan sulit sekali untuk dibentuk dan produk berpeluang gagal di pasar. Jika anda berhasil meyakinkan
seseorang, maka besar peluangnya orang tersebut untuk meyakinkan orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Jika anda tidak mampu meyakinkan orang lain maka anda gagal membentuk jaringan pada
proses awal, maka dari itu bangunlah Komunikasi, Hubungan, dan Kerjasama dengan sebaik-baiknya,
artinya semuanya merasa diuntungkan, jangan anda saja yang merasa untung tapi orang lain buntung,
dalam hal apa ? membagi keuntungan, membagi manfaat, membagi kesuksesan. Orang-orang yang
terikat dalam sebuah kerja sama harus memiliki rasa pengertian yang tinggi antar waktu, agar jaringan
yang telah terbentuk dapat berjalan dan bekerja baik sepanjang waktu. Berikut akan kita tampilkan
berupa skema atau gambar, bagaimana jaringan usaha dapat dibentuk yang muaranya adalah
menghasilkan penjualan yang lebih bagi orang-orang yang terlibat dalam jaringan tersebut.

Gambar 5. Proses pembentukan jaringan usaha atau jaringan penjualan


Sumber : Desain penulis
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 49

Dari gambar 5 di atas, terlihat dengan jelas bahwa sebuah jaringan usaha atau jaringan penjualan dapat
terbentuk apabila orang-orang yang terlibat dalam jaringan tersebut mempunyai keinginan dan
kemauan yang sama dalam berusaha dengan keras menjual satu atau beberapa jenis produk kepada
konsumen di pasar sekaligus penjualnya mencari pemasar yang baru untuk dapat direkrut atau
digandeng guna melakukan hal yang sama yaitu ikut terlibat dalam memperluas penjualan di berbagai
pasar yang letaknya saling berjauhan dengan sama-sama memperoleh keuntungan yang seimbang
diantara kesemuanya.
KARAKTER PENJUAL DALAM JARINGAN PENJUALAN
Suksesnya sebuah aktifitas penjualan bagi tim atau bagi perusahaan, (Artaya, 2013) sangat bergantung
pada tipikal, karakter, dan pengalaman individu yang terlibat. Mengingat kemampuan individu dalam
meraih hasil pada sebuah kegiatan menjual sangat bergantung pada tiga faktor di atas (Cupach, 2004).

Gambar 6. Subyek yang diperlukan dalam membangun jaringan usaha


Sumber : Desain penulis

Sesuai gambar 6 di atas, siapa sebaiknya yang layak dilibatkan dalam membentuk jaringan usaha bagi
seorang pelaku usaha? Ada tiga karakter penjual yang dapat direkrut dalam jaringan usaha mereka
terdiri dari karakter sebagai berikut:
1. Pertama, individu yang memiliki pengalaman munjual dan memiliki komunitas luas, orang yang
memiliki karakter ini, adalah tipe pemasar atau orang yang memiliki keahlian menjual dan sangat
menyukai tantangan. Tipe orang seperti ini cenderung matang di lapangan, karena umumnya
sangat menyukai bidang penjualan. Bagi mereka apapun bisa dijual, selama mau mencari orang
yang bersedia membelinya. Orang dengan karakter seperti ini, cenderung tidak mau menyerah
50 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

karena baginya segala sesuatu bisa dicapai dan bisa dikendalikan. Sehingga hanya dibutuhkan
media komunikasi yang tepat untuk membuat sukses. Karakter seperti ini umumnya dapat dijumpai
pada karakter pemasar pada perusahaan asuransi, perusahaan property, perusahaan event
organizar. Tipikal mereka cenderung orang lapangan dan sangat berbeda dengan tipikal orang
kantoran.
2. Kedua, individu yang memiliki potensi untuk menjual dan relasinya cukup luas. Pemasar dengan
karakter seperti ini merupakan individu yang menyukai tantangan pada bidang yang berbeda,
setelah sukses menggeluti satu bidang pemasaran suatu produk, maka dia akan cenderung
berusaha memasarkan atau menjadi pemasar pada bidang produk lain yang tidak sejenis. Misal
seseorang yang telah sukses manjadi marketer pada sebuah hotel secara freelain akan mencoba
menjadi tenaga marketer pada bidang pekerjaan yang berbeda yaitu misalkan otomotif. Tipe
pemasar seperti ini skill individu selalu berkembang dan cenderung majemuk karena bidang
penjualan yang ditanganinya selalu berganti sesuai hierarki tingkat kesuksesan yang diraihnya dan
cenderung menularkan skill atau ilmunya kepada orang lain dengan maksud orang lain mau
mengikuti jejaknya menjadi pemasar.
3. Ketiga, individu yang memiliki kemauan dan menyukai bidang penjualan. Tipe dan karakter orang
seperti ini dilapangan tidak mudah dalam berkembang namun mereka akan mencoba segala cara
untuk melancarkan dan mensukseskan tindakan dan strateginya dalam memasarkan dan menjual
sesuatu. Bagi mereka kerja keras adalah hasil kesuksesan individu bukan hasil kerja kelompok atau
tim. Namun demikian mereka cenderung sangat mendalami profesinya dibidang penjualan karena
tipikal individunya tersebut. Karakter penjual seperti ini tidak mudah beralih profesi dalam dunia
kerjanya karena secara umum sangat menyukai dunia kerjanya sebagai suatu profesi yang dapat
diandalkan oleh perusahaan tempat dia bekerja, atau dapat diandalkan oleh tim jika dia bekerja
sebagai wirasawasta.
MENINGKATKAN JARINGAN PENJUALAN
Pentingnya sebuah jaringan dalam melakukan bisnis, menjadikan hal tersebut berada di atas pentingnya
keberadaan produk itu sendiri. Saat pelaku usaha hendak memulai bisnisnya, meski belum memiliki
produk, dirinya mesti membentuk terlebih dahulu jaringan pasar yang ada pada lingkungan terdekatnya.
Dengan melakukan hal tersebut, dirinya telah memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar dan
tanpa disadari telah menjadi raja lokal. Setelah memilik basis yang kuat, barulah melakukan
pengembangan bisnis. Hal ini merupakan faktor penting agar bisnis bisa terus dikembangkan, karenanya
mesti menjadi perhatian para pelaku usaha, baik itu yang memiliki skala mikro, kecil, menengah maupun
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 51

yang sudah besar dan mapan. Dalam membentuk sebuah jaringan pasar meski pada lingkungan terdekat
bukan merupakan perkara mudah. Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha agar
mereka bisa merebut jaringan pasar pada lingkungan terdekat dan menjadi raja lokal. Satu di antaranya
yakni membentuk pasar yang memang memiliki kekuatan dan tidak rapuh. Pada saat memulai bisnis,
para pelaku usaha dapat membentuk jaringan pada skala yang terkecil seperti contohnya keluarga atau
siapapun yang masih memiliki hubungan kerabat. Selain itu, potensi yang seringkali dilupakan adalah
teman–teman para pelaku usaha. Padahal mereka dapat dijadikan sebagai langkah awal ketika para
pelaku usaha membentuk sebuah jaringan. Fenomena menarik yang ada saat ini ialah muncul berbagai
komunitas yang dapat menjadi potensi besar bagi para pelaku usaha untuk dimanfaatkan sebagai
peluang dalam memajukan bisnisnya.
CONTOH SUKSES MEMBANGUN JARINGAN PENJUALAN
Jaringan menjadi modal utama sebagian orang untuk berbisnis. Sementara inovasi merupakan strategi
untuk tetap eksis menghadapi persaingan. Dua strategi di atas digunakan Maxsi Toto Kurniawan
membangun perusahaannya Genius Computer Grup pada 1998. Kini, dengan terus berinovasi
perusahaannya bisa merambah ke berbagai kota di Indonesia. Melalui inovasi dia berhasil mengantar
usahanya menjadi terdepan dalam penjualan perangkat teknologi informasi (TI) di daerah ini. Sukses
memang terkadang tidak bisa diduga. Namun sukses itu bisa diciptakan lewat kerja keras dengan tangan
anda sendiri, memaknai perjalanan hidup dan perusahaannya PT Genius Computer (GC) Group. Dia
membangun Genius benar-benar dari nol. Berawal dari sales yang pindah-pindah tempat, lalu memiliki
toko dan akhirnya menjadi grup usaha dengan cabang di lima kota. Sebelum tahun 1998 itu kami
memulai usaha dengan cara dari pintu ke pintu. Saya menjual komputer ke kalangan tertentu seperti
dosen atau tenaga pengajar. Itu kami lakukan karena kami belum punya tempat usaha. Syukur karena
Tuhan memberi banyak kemudahan lalu kami punya toko yang menjadi cikal bakal perusahaan ini.
Sebelum memiliki tempat usaha, dia hanya menyewa tempat. Pertama, dia menyewa sebuah ruko dan
dijadikan toko yang diberi nama Harapan Baru Komputer di Jalan Veteran Utara. Toko itu menjajakan
komputer PC dan digandeng dengan tempat sewa bermain game untuk anak-anak. Di kota Makassar,
saat itu, memang sedang booming game nitendo. Harapan Baru Komputer, salah satu toko pertama
membuka arena bermain game digital via PC. Rupanya sewa game itulah menjadi awal kebangkitan
usaha Maxsi. Memasuki 1999, dia berhasil membeli ruko di Jl Sungai Saddang Baru yang menjadi pusat
penjualan sekaligus pengendalian 16 cabang usaha yang kini tersebar di Manado, Palembang, Palu, dan
Balikpapan. Tahun itu juga lahirlah PT Genius Computer (GC) yang menjadi bendera usaha keluarga
keluarganya. Singkat cerita, GC pun kini mulai merambah ke berbagai bisnis. Tidak hanya sebagai seller
52 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

produk IT, GC juga melayani usaha, seperti distribusi, pameran, dan rental alat-alat teknologi. Bagi
Maxsi, untuk mengembangkan usaha, perlu ada inovasi baru yang hadir ke pelanggan. Itu agar tidak
tergilas oleh pesaing. Saat pesaing masih bermain dengan jualan PC, Genius sudah menjajakan laptop.
Nah, saat laptop sudah jenuh karena tergusur gadget, sejak jauh hari Genius mengantisipasi itu dengan
berbagai gadget baru. Teknologi itu bergerak dan terus terbarukan. Makanya, kalau tidak tanggap
dengan inovasi, pasti tertinggal. Masxi juga salah satu pelopor, Computer Centre di Makassar. Dialah
yang menjadi pencetus ide perlunya kota ini memiliki pusat penjualan komputer dan alat teknologi.
Maka didirikanlah Makassar Trade Centre (MTC) di mana beberapa lantai khusus menjajakan komputer
dan teknologi elektronik. MTC meniru Kota Surabaya dan Jakarta yang lebih dulu memiliki mal khusus IT.
Masyarakat itu harus punya akses terhadap informasi dan teknologi cepat dan murah. Nah, kalau ada
pusat penjualan tentu mereka akan lebih mudah mengakses perkembangan IT. Di bawah bendera PT
GC, dia pun menjadi pencetus ide berdirinya mal yang menjadi pusat IT Centre di kota Manado dan Palu.
PT GC sebagai salah satu distributor dan penjualan telah hadir di kota tersebut sejak 2008 lalu. (sumber:
http://jabarbanten.com/bisnis/177-bisnis/komputer-software/215-jaringan-dan-inovasi-kunci-sukses-
maxsi-membangun-bisnis).
CARA MEMBANGUN JARINGAN PENJUALAN
Ada satu hal penting yang harus anda perhatikan dengan seksama saat kita membangun sebuah jaringan
yang di dalamnya akan melibatkan kehadiran orang lain. Agar kita bisa hadir bersama orang lain
tentunya kita harus punya kemampuan berkomunikasi dan keahlian dalam beradaptasi dengan mereka,
sehingga kita bisa menyatu mebentuk sebuah kerja tim dan jaringan. Dimana tujuan utama
terbentuknya sebuah jaringan adalah untuk menghasilkan kesamaan, kebersamaan dan satu tujuan
usaha yaitu menjaga eksistensi usaha dengan bermodalkan perluasan jaringan dan inovasi produk.
Syarat membangun jaringan selain bermodalkan kemampuan komunikasi yang baik, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Buang Rasa Malu. Bagaimana anda menjadi seorang pebisnis jika anda malu atau takut berhadapan
dengan orang. Jadi mulailah membiasakan diri berbicara dan mengenal atau bersosialisasi dengan
orang banyak.
2. Tidak membatasi diri. Percaya akan diri sendiri dimulai dari hal kecil, jadi bertegur sapalah kepada
siapa yang anda kenali atau pun tidak anda kenali, karena hal itu secara tidak langsung membantu
anda membangun jaringan yang bisa turut mendukung usaha anda.
3. Usahakan senantiasa ramah. Penulis How To Win Friends And Influence People, Peter Handal.
Menuliskan keterangan di bukunya bahwa senyuman adalah satu di antara beberapa kunci
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 53

mengembangkan network. Orang akan l ebih terbuka jika anda murah menebar senyuman
dibanding anda yang suka bersikap apatis dan kurang ramah.
4. Tidak takut ditolak. Sebuah penolakan adalah satu pengalaman berharga yang membuat anda tidak
akan gagal lagi mengulangi hal yang sama. Jadi lebih baik ditolak karena anda bertindak daripada
diam ditempat tidak tahu kemana langkah akan dibawa.
5. Menjaga silaturahmi dan komunikasi. Keberhasilan dalam memiliki jaringan bisnis sebaiknya tetap
dijaga dan selalu berhubungan dengan baik. Karena anda tidak akan tahu kapan hari akan
membutuhkan bantuan mereka. Maka ingat nama atau bikin daftar list jaringan anda.
Sedangkan menurut Siswanto (2003) dalam membentuk jaringan bagi pelaku usaha, harus diperhatikan
beberapa hal dibawah ini, yang mana ke depan akan membawa pada lingkungan komunikasi yang lebih
luas, oleh karenanya memiliki jaringan bisnis yang cukup luas tentunya akan memudahkan anda dalam
menjalankan usaha. Banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dari jaringan bisnis yang anda miliki.
Mulai dari peluang kerjasama dibidang permodalan, memudahkan anda dalam pemasaran bisnis, serta
tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa kendala yang selama ini anda hadapi dalam menjalankan
usaha dapat terselesaikan dengan bantuan jaringan bisnis yang anda bangun dengan baik. Fokus utama
terletak pada:
1. Pertama, mulailah dengan memperbanyak kenalan anda.
Banyak pengusaha yang berhasil membangun jaringan bisnis cukup kuat, berawal dari sebuah
perkenalan yang berujung menjadi rekan bisnis yang solid. Karena itu jangan sungkan untuk
memperbanyak kenalan, dan membuka jaringan baru untuk mengembangkan bisnis yang sedang
Anda jalankan.
2. Kedua, jangan pernah lupakan kartu nama anda.
Keberadaan kartu nama menjadi senjata utama anda dalam memperluas jaringan bisnis. Ketika
Anda bertemu dengan rekan bisnis yang baru, jangan pernah lupa memberikan kartu nama anda
kepada mereka. Meskipun ini termasuk tindakan kecil, namun dampak yang diperoleh sangatlah
besar. Karena kartu nama menjadi salah satu identitas yang akan memudahkan orang-orang untuk
dapat menghubungi anda.
3. Ketiga, cobalah untuk bergabung dengan forum atau komunitas pengusaha yang ada di kota anda.
Cara ini cukup efektif untuk membantu anda membangun jaringan bisnis baru, karena forum
tersebut akan memberikan peluang bagi anda untuk mengenal banyak pengusaha yang memiliki
beragam jenis usaha. Dan siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi partner (rekan) bisnis
yang cukup potensial bagi usaha anda.
54 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

4. Keempat, lakukan beberapa kegiatan untuk mengenalkan bisnis anda ke masyarakat luas. Misalnya
saja dengan mengikuti berbagai kegiatan pameran, mempromosikannya melalui media massa, atau
sesekali adakan pelatihan bisnis maupun seminar yang dibutuhkan masyarakat umum maupun
pelaku bisnis lainnya. Sehingga keberadaan bisnis anda semakin dikenal banyak orang, dan peluang
Anda untuk mendapatkan jaringan bisnis baru semakin terbuka lebar.
5. Kelima, membangun hubungan baik dengan semua relasi. Jaringan bisnis yang kuat akan terwujud
dari hubungan baik yang anda bangun. Oleh sebab itu, jaga hubungan anda dengan semua rekan
anda. Dan pastikan bahwa kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan, agar hubungan yang
terbangun semakin solid untuk menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan.
HAMBATAN DALAM MEMBANGUN JARINGAN PENJUALAN
Berbagai hambatan atau kesulitan yang berasal dari faktor internal (Artaya, 2013) sebenarnya dapat kita
kenali dengan mudah jika kita mengadakan analisa dan persiapan sebelum mendirikan sebuah usaha
kecil. Beberapa yang tercatat menjadi kendala dari faktor internal yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
4. Mentalitas Pengusaha
Biasanya, kebanyakan pelaku bisnis kecil memang memiliki keterbatasan dalam hal dana atau modal.
Hal ini jelas terlihat dari skala usaha yang dijalankan. Kan bisa dilihat, jika modalnya banyak maka usaha
yang akan dibuka tentu skala-nya bisa lebih besar. Kebanyakan dari kita pelaku bisnis kecil sebenarnya
telah mengetahui dan menyadari besar mengenai tantangan yang satu ini. Namun meski begitu tidak
semua dari kita mampu merumuskan strategi pemecahan masalah untuk permodalan tersebut. Kaum
profesional yang memiliki kemampuan memadai mampu mendirikan sebuah usaha yang diinginkan.
Meski tidak memiliki modal yang cukup mereka mampu mencari sumber pendanaan sehingga bisnis
yang didirikan bisa lebih besar. Berbeda dengan kita yang memang juga memiliki keterbatasan dalam hal
kemampuan. Ini menjadi hambatan berikutnya yang sebenarnya harus kita pikirkan dan kita pecahkan.
Kualitas sumber daya manusia yang kurang mendukung juga banyak menjadi kendala bagi kita yang
memiliki bisnis kecil ini. Bukan hanya itu, jaringan usaha dan penetrasi pasar juga menjadi hal berikutnya
yang dapat menghantui kita dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis tersebut. Apalagi jika kita
melihat pada kualitas diri kita yang sering kali kurang memiliki mentalitas sebagai pengusaha yang
sukses. Berbagai permasalahan atau hambatan di atas tentunya memang bersumber dari dalam bisnis
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 55

kita sendiri. Karena itulah penting bagi kita untuk mengenali dan mendalami berbagai masalah tersebut
agar dapat merumuskan penyelesaian masalah yang dibutuhkan.
Selain dari pada yang sudah dijelaskan di atas, (Recardo, 2008) berbagai faktor eksternal juga ada yang
menjadi hambatan bagi berjalannya usaha kecil yang kita dirikan. Berbagai hambatan usaha kecil dari
faktor eksternal tersebut mau tidak mau memang mempengaruhi kelancaran usaha yang kita miliki. Lalu
apa saja hambatan eksternal tersebut? Untuk jenis hambatan yang dapat dan sering ditemui oleh pelaku
usaha khususnya skala kecil bisa datang dari berbagai sisi. Berikut beberapa contoh kendala atau
hambatan tersebut:
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
2. Pungutan Liar
3. Persaingan dari luar
4. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
5. Terbatasnya Akses Pasar
6. Terbatasnya Akses Informasi
Poin pertama akan tergantung pada daerah tempat atau lokasi. Dalam hal ini sarana dan prasarana yang
bisa menjadi hambatan sebagai contoh adalah akses jalan, sarana tempat, lokasi parkir dan berbagai
sarana umum lain yang berkaitan. Ada juga masalah pungutan liar atau pungli yang menjadi masalah
tersendiri bagi pelaku usaha kecil. Meski terkadang nilainya tidak seberapa namun pada kenyataan
sehari-hari sering ada satu dua tiga bahkan lebih pungutan yang harus di bayarkan oleh seorang pelaku
usaha. Selain mengurangi pendapatan hal ini juga cukup memusingkan bagi pelaku usaha. Belum lagi
jika ditambah dengan persaingan, sebagai contoh sistem pasar bebas yang suka atau tidak suka akan
memaksa seluruh pelaku untuk bersaing dengan berbagai pengusaha lain. Ini tentu bisa menjadi kendala
yang cukup serius dan perlu kita pertimbangkan dengan matang. Solusi terbaik dalam menghadapi
peungutan liar apapun bentuknya adalah dengan cara membentuk paguyuban pedagang, sehingga
setiap bulan pedagang membayar iuran sukarela kepada paguyuban, dan nantinya paguyuban yang akan
membayar dan mengatur besarnya pungutan atau apapun istilahnya secara rutin. Dengan paguyuban,
setiap pedagang dapat memperjuangkan hak secara bersama jika suatu saat muncul masalah, bersama-
sama bisa mencari solusi terbaik dalam menghadapi masalah tersebut. Peguyuban pedagang akan
menciptakan rasa kebersamaan dan meminimalkan dampak persaingan yang tidak sehat bagi seluruh
pedagang dalam jangka panjang.
56 Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan

DAFTAR ISTILAH

Akses Informasi Akses Pasar


Jaringan Usaha Penetrasi Pasar
Potensial Delivery
Prasarana Usaha Network
Inovasi Partner
Trade Center Absolut

LATIHAN PEMECAHAN MASALAH

1. Apabila usaha anda telah berjalan dengan baik dan cukup memiliki pelanggan, kemudian ada
keinginan untuk memperluas akses pasar dengan jalan membangun kerjasama dengan orang
atau pihak lain maka apa yang pertama anda rencanakan terlebih dahulu untuk mendapatkan
partner yang cocok untuk diajak mengembangkan usaha anda bersama-sama ke depan?
2. Kegiatan usaha ke depan dapat dipertahankan dengan baik apabila usaha tersebut dapat
dikembangkan menggunakan sebuah jaringan dan selalu menginovasi produk-produknya.
Namun secara nyata dapat kita ketahui bahwa tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut,
karena cukup banyak pesaing yang berada di lingkungan usaha kita. Bagaimana tindakan wajar
dan nyata untuk mengantisipasi semakin banyaknya jumlah pesaing ?
3. Faktor apa saja yang layak dikembangkan bagi sebuah perusahaan yang sedang berkembang,
terutama untuk mempertahankan eksistensinya di pasar dan untuk mempertahankan pelanggan
ke depan?
4. Bagaimana cara anda untuk memelihara sebuah jaringan usaha yang telah berjalan cukup baik,
terutama untuk mempertahankan kemampulabaannya?
5. Strategi apa yang dapat anda jalankan secara sederhana dalam rangka mempertahankan
pelanggan anda ke depan, jika jaringan usaha yang nada bangun ternyata berjalan dengan
lambat dan sulit untuk dikembangkan ke depan?
6. Salah satu kekuatan internal pelaku usaha kecil dalam mempertahankan pasar dan suplay
produknya ke pasar adalah dengan melakukan pengembangan produk itu sendiri baik dari sudut
fungsi, disain, kemanfaatan dan harga! Bagaimana cara mengkombinasikan serangkaian aspek
tersebut?
Wiraniaga: Kemasan, Label Dan Jaringan Penjualan 57

DAFTAR PUSTAKA

Alimudin, A., (2013), Pengaruh Orientasi Wirausaha Terhadap Keunggulan Bersaing


Berkelanjutan Dan Kinerja Pemasaran Usaha Kecil Sektor Perdagangan Di Kota
Surabaya, Jurnal Proceeding Unsoed, Vol. 3, No. 1.
Bennis, Warren., (2014), The Strategies for Taking Charge, University of Southern,
California.
Canfield, Bertrand R., (2007), Practise and Problems, Mac Donnell Press, Virginia.
Carrol, Lewis., (2008), Human Society and Spiritual, Atahualpa Word Press, Cheshire,
England.
Casavera., (2009), Manajemen Usaha Online, Penerbit: Graha Ilmu, Jakarta.
Chaffey, D & Smith, PR., (2008), e-Marketing : Excellence, Elsevier Butterworth,
Burlington.
Crosby, Phillip B., (2001), Business Quality and Trustee, Wheeling Press, Virginia.
Cupach, William R., (2004), Interpersonal Communication Competence, Lawrence
Erlbaum Associates, Inc., Beverly Hills.
Darmadi, Bambang., (2010), Resep Super Jadi Marketer Hebat, Atmajaya Publish,
Yogjakarta.
Felikova, Inggrid., (2004), Research And Concepts An Index Method For Measurement Of
Customer Satisfaction, The TQM Magazine, Vol. 16, No. 1, pp. 57-66.
Gilmore, Christopher J., (1999), Experience of Sales, Harvard Business Publishing,
Boston.
Gobe, Marc, (2005), Emotional Branding, (Terjemahan), Bayu Mahendra, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Gobe, Marc., (2005), Marketing Online, (Terjemahan), Bayu Mahendra, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Grassie, William., (2010), The Beyond Intelligent Design of business, Midtown-South
Press, New York.
Grinder, John., (2008), Whispering In The Wind, Grinder Publisher, San Fransisco.
Hadi, Prasetyo P., (2010), Implementasi Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
Perlindungan Konsumen Barang, http://supanto-staff.hukum.uns.ac.id, diakses
tanggal 21 Mei 2016, Pukul 21.19 WIB.
Hamel, Gary.,& Prahalad, C.K., (2006), Competing for The Future, Harvard Business
Publishing, Boston.
Julianti, Sri, (2014), Art Of Packaging,The : Mengenal Metode, Teknik, & Strategi
Pengemasan Produk Untuk Branding, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kartajaya, Hermawan, (2004), Marketing On Brand, Mizan Pustaka, Jakarta.
Klimchuk, Mariane Risner., (2007), Disain Kemasan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kotler, Phillip, (2006), Principles of Marketing, Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Nasution, Az., (2002), Hukum Perlindungan Konsumen (Suatu Pengantar), Penerbit:
Diadit Media, Jakarta.
58 Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan

Olson, Paul F., (2007), Consumer Behaviour, Penerbit: McGraw-Hill/Irwin, 8 edition,


New York.
Poter, Michael., (2004), Competitive Strategy, Harvard Business School Press, Boston.
Rangkuti, Fredy, (2015), The Power Of Brands, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Recardo, Telei., (2008), Marketing Plan Info, http://www.marketingplaninfo.com,
diakses tanggal 18 Mei 2016, Pukul 18.40 WIB.
Royan, Frans., (2008), Kenali Konsumen Anda, Penerbit: Andi Offset, Jakarta.
Ruben., (2002), The Perfect Communication, University of Hawaii, Honolulu.
Sandman, Peter M., (1993), Responding to Community Outrage: Strategies for Effective
Risk Communication, Amer Industrial Hygiene Accosiation, 1 edition, Colorado.
Santosa, Ippo., (2005), Cara Romantis Menggaet Pelanggan, Penerbit: Salemba Empat,
Jakarta.
Scott, Bill., (2005), The Skills of Negotiating, Jaico Publishing House, Mumbai.
Shofie, Yusuf., (2007), Perlindungan Konsumen & Instrumen-Instrumen Hukumnya,
Citra Aditya, Bandung.
Sidharta., (2004), Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, PT Grasindo, Jakarta.
Simamora, Bilson., (2008), Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Siswanto., (2003), Keahlian Menjual Barang dan Jasa, Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Siswanto., (2008), Manajemen Jaringan Usaha, Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Solomon, Michael R., (2008), Consumer Behavior, Finasial Time Press, New Jersey.
Xiang, D. and Worthington, A. Finance-seeking behaviour and outcomes for small- and
medium-sized enterprises. International Journal of Managerial Finance, vol. 11,
No. 4, pp. 513-530. 2015.
Yanah, Haulah Nakhwatunnisa, dan Tri Amalia Sukarno. (2018). Strategi Peningkatan
Daya Saing UMKM dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN. Penerbit Deepublish.
Jogyakarta.
Yaseen Zeebaree, Mohammed R., Siron, Rusinah Bt. (2017). The Impact of
Entrepreneurial Orientation on Competitive Advantage Moderated by Financing
Support in SMEs. International Review of Management and Marketing. Vol. 7, No.
1. pp- 43-52.
Yudi Hertawan. (2015). Pengaruh Lingkungan Bisnis dan Kepemimpinan Stratejik
Terhadap Strategi Bersaing dan Kinerja Bisnis (Studi pada hotel non bintang di
Provinsi Kepulauan Riau). Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol. 16, No. 2. pp. 90-108.
http://dx.doi.org/10.24198/jbm.v17i2.
Yuli Rahmini Suci. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah)
Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos. Vol. 6 No. 1. Pp. 51-58.
Yuniati Hidayah Suyoso Putra, Sri Yati. (2018). Designing Accounting Information
System for Trading SMEs: Empirical and Islamic Integration Approach. Airlangga
International Journal Of Islamic Economics and Finance. Vol 1, No 1.
Zulkifli, R. Mohamad., and Rosli, M. Mohd. (2013). Entrepreneurial Orientation and
Business Success of Malay Entrepreneurs: Religiosity as Moderator. International
Journal of Humanities and Social Science, Vol. 3 No. 10. pp.264 – 275.
Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan 59

GLOSARIUM

Motivasi Sebuah keinginan atau dorongan seseorang untuk


mencapai sesuatu dalam menjalankan sebuah usaha
dengan menggunakan modal & peralatan.

Potensi Kekuatan atau kemampuan individu yang terlihat dan


terukur dalam melaksanakan atau mengerjakan sebuah
kegiatan yang jelas mendatangkan output/hasil.

Fleksibel Lues, lentur, melakukan sesuatu selalu mengikuti situasi


dan keadaan, atau tindakan selalu menyesuaikan
kondisi di lapangan.

Kongkrit Nyata, terlihat jelas, dapat diukur, dapat terbaca dan


hasilnya dapat diperkirakan sesuai keinginan atau
harapan.

Resiko hambatan yang ada atau muncul dalam sebuah kegiatan


atau proses, bisa berwujud nyata atau tidak nyata.

Break Event Point Sebuah alat analisis untuk mengukur dan menentukan
kapan modal dapat dihitung dengan benar dan berapa
lama dapat kembali nilainya.

Sales Forecast Perkiraan nilai penjualan yang akan diraih jika situasi
dan kondisi di lingkungan eksternal dapat diprediksi
kekuatannya.

Business Plan Rencana penyusunan kegiatan bisnis. Dengan


mempertimbangkan modal internal & eksternal secara
nyata.

Partnership Pihak lain yang dapat diajak kerjasama untuk


menjalankan usaha ke depan dengan segala resikonya.

Investor Pihak kedua yang menanamkan modalnya ke dalam


perusahaan, baik modal barang maupun non barang
dalam rangka mengembangkan perusahaan.

Doktrin Arahan, petunjuk, tuntunan, alur kemana sebuah tujuan


perusahaan akan di bawa dengan berlandasakan
perjanjain yang ketat dan mengikat.

Formal Kondisi yang sesuai aturan, kebijakan dan perjanjian dan


tidak dapat diabaikan dalam menjalankan sebuah
usaha.
60 Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan

Faktor Kekuatan, nilai atau besaran yang biasanya


dipertimbangkan dalam menjalankan sebuah proses
dalam sebuah kerja dalam perusahaan.

Lingkungan Kondisi atau keadaan yang berada di seputar usaha atau


perusahaan dan menjadi salah satu penentu kemajuan
usaha atau perusahaan.

Legalitas Nilai sah atau tidaknya sesuatu yang sedang dijalankan


atau dikerjakan, terutama yang berhubungan dengan
usaha.

Networking Jaringan usaha, jaringan kerja, jaringan pelanggan dan


seterusnya, yang menghubungkan satu pihak dengan
pihak lainnya dalam sebuah ikatan.

Mentor Pembimbing, pengarah, penuntun dalam menjalankan


sebuah kegiatan.

Online Semua jenis kegiatan yang dijalankan melalui jaringan


internet dan tanpa harus bertemu langsung.

Cyber Kegiatan yang ada di dalam jaringan internet dalam


mengoperasikan sesuatu secara online.

Good Produk yang dihasilkan pelaku usaha.

Felling Prediksi atau estimasi mengenai akan terjadinya


sesuatu, berhubungan dengan keberadaan konsumen
atau pembeli.

Logis Layak, masuk akal, sesuai kebiasaan dan dapat diterima


secara umum.

Trust Nilai kepercayaan yang diberikan oleh konsumen


kepada produsen dalam membeli atau hubungan timbal
balik tertentu.

Reguler Biasanya berhubungan dengan jaringan dan sifatnya


terbatas.

Komunitas Sekumpulan orang atau individu yang bersama-sama


mengerjakan sesuatu untuk tujuan bersama.

Konsep Pemikiran Gambaran tentang sesuatu yang disusun secara matang


dan perlu dibuktikan kebenarannya ke depan.

Metode Kerja Tata cara dalam melaksanakan kerja, dipandu


menggunakan aturan kerja dan sistem operasi yang
mengikat.
Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan 61

Label Tulisan, gambar, logo atau sejenisnya yang menempel


pada bodi kemasan produk sebagai identitas produk.

Kemasan Pembungkus isi produk, agar produk tidak mudah rusak


dalam proses konsumsinya.

Branding Merek, Nama, Inisial Produk yang dihasilkan oleh


produsen.

Merek Alat pengingat nama produk dan atau perusahaan.

Citra Nama baik produk atau perusahaan yang diukur


berdasarkan persepsi.

Kode Daftar Tanda berupa angka yang merupakan nomor urut


produksi barang.

Eksplisit Nyata dan dapat dirasakan hasilnya, nilainya.

Emplisit Nyata namun hasil dan nilainya belum dapat dirasakan.

Estetika Tampilan luar yang berhubungan dengan keindahan dan


daya tarik.

Willingnes to Pay Keinginan untuk membeli.

Loyalitas Keinginan untuk tetap bertahan pada satu


merek/perusahaan.

Spesial Pack Kemasan khusus.

Eye Catching Menyenangkan yang melihatnya.

Environmentally Friendly Ramah lingkungan.

Recyclable Dapat di daur ulang.

Reusable Mudah dipahami & digunakan.

Layout Tata letak suatu benda/tata ruang.

Maskot Lambang, logo suatu benda, produk atau perusahaan.

Konsisten Berjalan dengan baik dan tidak ada penyimpangan.

Packaging Kemasan produk.

Metamorfosis Perubahan bentuk produk dalam pengembangan.

Disposable Kegunaan sebuah produk secara khusus.

Delivery Proses Penyampaian atau pengiriman barang.


62 Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan

Multi Trip Banyak jalur, biasanya berhubungan dengan rute


pengiriman barang.

Ergonomis Tingkat kesehatan atau kenyamanan dalam proses


penggunaan barang.

Sealer Meachine Mesin penyalur/penjual biasanya yang berhubungan


dengan produk minuman.

Primer Yang paling utama.

Sekunder Yang bagian kedua.

Tersier Yang bagian ketiga.

Kuarter Yang bagian keempat.

Kontener Alat pengangkut benda.

Refregerator Alat pendingin & penyimpan barang.

Encyclomedia Kamus yang berhubungan dengan penjelasan nama


barang & cara pemakaian.

Consumer Goods Produk konsumsi sehari-hari, misal sabun, pasta gigi,


parfum dan sejenisnya.

Marketing Online Pemasaran barang melalui jaringan internet.

Strategi Cara khusus dan fokus dalam pencapaian sesuatu


tujuan.

Pelanggan Pembeli tetap.

Media Marketing Sarana, dengan cara apa pemasaran itu disampaikan


kepada calon konsumen.

e-Commerce Sebuah sistem atau cara mengatur transaski dan jual-


beli melalui jaringan internet/web.

Follower Pengikut sebuah kegiatan atau cara mengikuti suatu


kegiatan dalam dunia pemasaran.

Platform Batas atau bentuk dalam menggambarkan suatu model


atau batas kegiatan.

Konten Isi yang berhubungan dengan sebuah aktifitas atau


kegiatan yang berhubungan dengan dunia
online/internet.

Blogger Media komunikasi berbasis atau yang dijalankan melalui


jaringan internet.
Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan 63

Influencer Bentuk kegiatan yang dirancang dalam melakukan


sebuah kegiatan rutin yang berkait dengan pemasaran.

Kompetitor Pesaing atau pihak yang dapat mengurangi nilai


penjualan sebuah usaha atau perusahaan.

Media sosial Alat komunikasi yang digunakan untuk saling


terhubungan satu sama lain berbasis jaringan internet.

Perangkat Bergerak Perangkat elektronik sebagai sarana komunikasi yang


berhubungan dengan jaringan internet.

Posting Tampilan tulisan, gambar, video atau gabungan


ketiganya pada media sosial yang disajikan secara online
menggunakan jaringan internet/web.

Website Sebuah wadah berupa media online yang digunakan


sebagai alat komunikasi melalui jaringan internet.

Akses Informasi Alat yang digunakan berkomunikasi melalui jaringan


internet untuk mendapatkan informasi dan atau data.

Akses Pasar Cara masuk ke pasar melalui cara-cara tertentu,


berhubungan dengan kegiatan pemasaran/penjualan
barang ke dalam pasar/lokasi pembeli.

Jaringan Usaha Sebuah bentuk kerjasama dalam memasarkan barang


dan meningkatkan keuntungan usaha atau perusahaan
dengan menggandeng pihak lain sebagai partner.

Penetrasi Pasar Kekuatan untuk bertahan di pasar tertentu karena


faktor-faktor tertentu yang menguntungkan
usaha/perusahaan.

Potensial Berpeluang menguntungkan terhadap usaha yang


dijalankan. Atau memiliki nilai keuntungan yang
diharapkan.

Prasarana Usaha Fasilitas yang disediakan, untuk melancarkan kegiatan


usaha, sehingga usaha tidak terhambat, misal jalan raya,
pasar, kantor kebersihan dan lain-lain.

Inovasi Proses menemukan ide atau gagasan dalam


mengembangkan produk ke depan atau menghasilkan
produk yang terbarukan.

Partner Pihak lain yang diajak menjalankan sebuah kerjasama.

Trade Center Pusat kegiatan bisnis atau perdagangan di suatu tempat.


64 Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan

INDEKS SUBYEK

Kreatifitas, 2 Operasional, 2
Motivasi, 2 Komunitas, 2
Kondisi, 2 Potensi, 2
Fleksibel, 2 Sales forecast, 2
Partnership, 3 Legalitas, 3
Anggaran, 3 Struktur hukum, 3
Networking, 3 Pengetahuan, 4
Eksternal, 4 Wirausahawan, 4
Motivasi, 4 Menggandakan diri, 5
Mental, 5 Fokus, 6
Brosur, 6 Konsumsi, 7, 14
Resiko, 7 Pelanggan, 7, 16, 29, 40
Operasional, 7 Konsumen, 8, 14, 15, 16, 18, 21
Emosional, 8 Perlakuan, 8, 9
Komplain, 8 Peluang, 9
Pelayanan, 9, 47 Label, 12, 21
Estetik, 12 Efektif, 13
Distributor, 13, 41 Komunikasi, 13, 37
Ilustrasi, 13 Lay out, 13
Maskot, 13 Visual, 13
Promosi, 13, 14 Styrofoam, 13
Lingkungan, 14, 26 Produsen, 14, 18
Material, 14 Informasi, 14, 18, 25, 39, 55
Nilai tambah, 14 Ergonomis, 14
Volume, 15 Produksi, 15
Daya tarik, 16 Informatif, 16
Produk, 17, 18 , 43, 47 Pencipta, 18
Kompetitor, 18 , 38 Identitas, 19
Registrasi, 20 Wawasan, 22
Keranjang, 26 Proses, 27, 35
Primer, 28, 33 Sekunder, 28
Tersier, 28 Signifikan, 29
Tanggapan, 29 Inovasi, 29
Konsisten, 30 Online, 33, 34, 36, 39, 43
Optimal, 33 Omzet, 33
Nonstop,34 Seluler, 34
Publikasi, 35 Website, 35, 38
Integrasi, 36 Teknologi, 37
Kemasan, 12, 14, 15, 17, 19, 21 Modern, 39
Pertemanan, 42 Dunia maya, 43
Offline, 43 Jaringan, 46, 47, 51, 53
Wiraniaga: Kemasan, Label, Dan Jaringan Penjualan 65

RIWAYAT HIDUP PENULIS

I Putu Artaya, staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, selain sibuk mengajar, juga
aktif dalam kegiatan penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sampai dengan
saat ini sudah 10 (sepuluh) buku yang telah berhasil ditulis, baik secara individu maupun
secara tim. Buku yang paling fenomenal adalah “Wiraniaga – Membangun Jaringan
Penjualan” yang merupakan salah satu judl yang berhasil didanai oleh
Kemenristekdikti pada tahun 2012 sebagai penerima Hibah Buku Teks.
Sedangkan karya penelitian terbaik bersama tim di tahun 2016 adalah
“optimalisasi Sentra UMKM Dalam Ketahanan Pangan” dan merupakan
bagian dari luaran Hibah PUPT tahun 2016. Penelitian Hibah bersama Tim
Fakultas Ilmu Komputer di Program Studi Sistem Informasi adalah “Kondisi
Early Warning Pada Maternal Health Dan Imunisasi Bayi” (2017-2018).
Kegiatan lain yang selama ini sudah menjadi tugas rutin adalah memberikan pelatihan bagi
pelaku usaha kecil di wilayah Surabaya dan Sidoarjo yakni pelatihan usaha kecil dibidang
label dan kemasan produk.

Made Kamisutara, Dosen pengajar di Program Studi Sistem Informasi, selain aktif
mengajar di program studi tersebut, juga aktif melaksanakan penelitian bidang sistem
informasi. Merancang alat dan media pembelajaran berbasis sistem informasi, aplikasi web
dan lainnya. Aktif menjadi pembimbing pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa di
internal program studi. Kegiatan penelitian yang pernah di laksanakan bersama tim ekonomi
adalah “Penerapan Teknologi Informasi Pada Kondisi Early Warning Dalam Meminimalkan
Tingkat kematian Ibu Hamil dan Bayi”. Selain kegiatan rutin di bidang
pengajaran dan penelitian, masih menyempatkan diri untuk memberi
pelatihan kepada pelaku usaha kecil tentang marketing online, media
marketing bebasis blogg dan program aplikasi marketing lainnya. Dan
kegiatan tambahan lainnya adalah aktif menulis dan publikasi jurnal di
beberapa media terkemuka.

I Gusti Ayu Sri Deviyanti, ST., MT, menyelesaikan pendidikan jenjang S1 teknik
industri di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tahun 2000. Lulus jenjang
pendidikan S2 di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya pada tahun 2009. Dosen PNS DPK
di Universitas WR. Supratman. Dalam kegiatan akademik aktif mengajar untuk mata kuliah
Ergonomi Industri dan Manajemen Strategi. Aktif sebagai peneliti di bidang ilmu manajemen
industri sejak tahun 2010 dan beberapa kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang berhubungan dengan pemodelan teknologi tepat guna di
bidang aplikasi industri. Salah satu karya dalam bidang penelitian adalah
Perencanaan Tata Letak Fasilitas Industri Galangan Kapal Di kota
Lamongan. Kesibukan lain yang mulai ditekuni saat ini adalah kegiatan
menulis buku ajar sebagai kontributor. Satu karya buku ajar yang telah
ditulis adalah Pilar Penopang UMKM Masuk Pasar Bebas tahun 2019.
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai