Anda di halaman 1dari 20

MATERI INDOOR TAPAK SUCI

&
MATERI OUTDOOR TAPAK SUCI
“MEMBENTUK KARAKTER PESILAT TAPAK
SUCI YANG BERAKHLAK MULIA”

DISUSUN OLEH :
Nurul Habibah
PENDASIS
IX

TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karna atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Materi Indoor Tapak Suci &
Materi Outdoor Tapak Suci” dengan harapan kita dapat mengetahui serta memahami
materi Indoor & materi Outdoor yang telah disampaikan oleh para Senior kita. Dan juga saya
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dalam pembuatan
makalah ini.
Saya sadar makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik maupun saran
diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini
semoga ada manfaatnya. Terima Kasih.

Makassar, 26 Januari 2023


Penulis

Nurul Habibah
Pendasis IX
DAFTAR ISI
Halaman Sampul........................................................................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAqN.......................................................................................................5
2.1 Materi Indoor.............................................................................................................................5
A. Kepemimpinan.....................................................................................................................5
B. Tapak Suci Sebagai Jalan Dakwah Muhammadiyah............................................................5
C. Keorganisasian.....................................................................................................................5
D. Thaharah & Ibadah...............................................................................................................5
E. Makna Tauhid & Pembatal Keislaman.................................................................................5
F. Sejarah Tapak Suci Putra Muhammadiyah...........................................................................5
G. Persidangan..........................................................................................................................5
H. Tapak Suci Sebagai Wadah Berprestasi...............................................................................5

2.2 Materi Outdoor...............................................................................................................5


A. Tradisi..................................................................................................................................5
B. Kuda-Kuda...........................................................................................................................5
C. Balik Hadap..........................................................................................................................5
D. Bentuk Langkah................................................................................................................... 5
E. Hindaran...............................................................................................................................5
F. Jurus Dasar...........................................................................................................................5
G. Tekhnik Praktis....................................................................................................................5

BAB III. PENUTUPAN...........................................................................................................6


3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kelahiran Tapak Suci (TS) atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar
Moh. Barrie Irsyad untuk mendirikan satu perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman &
Kesegu), perguruan Tapak Suci berdiri pada tanggal 31 Juli 1968 di Kauman, Yogyakarta. Tapak
Suci berasas dari Islam, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada
dibawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak
Suci memiliki motto “Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi kuat, tanpa Iman dan Akhlak
saya menjadi lemah” Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai organisasi pencak silat, berinduk
kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang dakwah pergerakan Tapak Suci
merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera
Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyagkarta, dam memiliki kantor perwakilan di ibu
kota negara.
Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari KH. Syuhada, yang kemudian diberi
nama Ibrahim. Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan Tangguh sehingga disegani oleh
kawan-kawannya . Ibrahim belajar pencak silat dan kelak mnginjak usia remaja telah menunjukan
ketangkasan pencak silat. Setelah menjadi buronan belanda , Ibrahim berkelana hingga sampai ke
Betawi, dan selanjutnya ke Tanah Suci.
Sebelum resmi berdiri, jurus-jurus khas Tapak Suci pada awalnya diberi nama dengan nomor,
seperti jurus 1, 2, dan seterusnya. Setelah Tapak Suci dideklarasikan pada tahun 1963, jurus-jurus
itu diberi nama dengan nama-nama flora dan fauna. Dasar penamaan ini agar senantiasa
mengingat kebesaran Allah yang berkuasa menciptakan segala makhluk. Selain itu hal ini
mengandung arti bahwa jurus Tapak Suci yang kosong akan sama halnya dengan tumbuhan dan
hewan, yang hanya memiliki naluri dan hawa nafsu, tanpa memiliki akal budi pekerti, tanpa
memiliki Iman dan Akhlak.
Terdapat 8 jurus khas didalam Tapak Suci, yaitu :
1. Jurus Mawar
2. Jurus Katak
3. Jurus Naga
4. Jurus Ikan
5. Jurus Lembu
6. Jurus Rajawali
7. Jurus Merpati
8. Jurus Harimau
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Materi Indoor Tapak Suci
A. Kepemimpinan (Pemateri : Muhammad Akmal S.pd,K.da)
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin
memengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya memcapai
tujuan organisasi atau bagaimana mempengaruhi orang lain, bawahan atau pengikut
agar mau mencapai tujuan yang diinginkan sang pemimpin, atau kepemimpinan itu
cara seseorang pemimpin menjalankan tugasnya atau organisasinya entah itu bermula
dari karakter atau pemikiranya.
Apakah Kepemimpinan itu sama dengan Pemimpin ?
Kepemimpinan dengan pemimpinan itu atau cara seseorang menjalakan tugasnya sendiri
sedangkan Pemimpin itu seseorang yang diberi kepercayaan. Kepemimpinan dengan
Pemimpin Itu berbeza
b. Tujuan Kepemimpinan
1. Sebagai sarana untuk mencapai dalam organisasi.
2. Memotifasi orang lain.
c. Fungsi Kepemimpinan
- Memberi kau instruksi
- Sebagai fungsi konsultasi
- Partisipasi
- Fungsi Negasi
- Fungsi Pengendalian
d. Tipe-Tipe Kepemimpinan
- Tipe Kerastik
- Tipe Militeristik
- Tipe Partipalistik
- Tipe Kariteristik
- Tipe Demokratis
e. Cara Memilih Pemimpin Yang Baik
- Kita Tengok Keberaniannya.
- Mampu Mengendalikan Diri.
- Mampu Menjalan Tugas.
- Mampu Mengembangkan Tiarnya.
- Memiliki Sifat Jujur.

“Pesan Dari Seseorang Pemateri”


“PIMPIN DIRI KITA SENDIRI BARU BOLEH PIMPIN ORANG LAIN”
B. Tapak Suci Sebagai Jalan Dakwah Muhammadiyah (Pemateri: Aswan Mubarok S.pd)

a. Tapak Suci Termasuk Dakwah (Rangkul)


b. Salah satu umat islam dikatakan umat terbaik
c. Tidak ada yang menguatkan kita selain Keimanan diri kita sendiri

Perbaiki Akhlakmu, Perbaiki Keimananmu


“Pesan Dari Pemateri”
“Siapa Pun Kalian, Sehebat Apapun Kalian Jangan Tinggalkan Sholat”

C. Keorganisasian (Syahban Nur, S. pd., M. pd)


a. Pengertian Keorganisasian
Organisasi adalah bentuk persekutuhan atau lebih dari satu orang berkerja sama serta
secara formal dalam tujuan yang telah ditentukan.
b. Tujuan Keorganisasian
- Kita Boleh Mandiri
- Pemikiran Kita Makin Bertambah
- Tempat Untuk Melatih kita bercakap didepan orang/public speaking
c. Struktur Keorganisasian
- Tujuan
- Pemimpin
- Anggota
- Solid
- Tempat
d. Organisasi
- Persekutuan
- Kelompok
- Kumpulan
- Kegiatan
- Ikatan
e. Organisasi UNISMUH
- TS
- Bahasa
- Olahraga
- HW
- Ilkim Pena
- Seni & Budaya Talas
- Pahala
f. Masalah Dalam Organisasi
- Perbedaan Pendapat
- Kurang Kompak
- Egois
- Kurang Dana
- SDM – Sumber Daya Manusia
g. Penyusunan UKM UNISMUH

REKTOR:

Wakil Rektor 1

Wakil Rektor 2
BEM-F
Wakil Rektor 3
HJM-HIMA

UKM BEM-U KORKOM CABANG

“ PESAN DARI SESEORANG PEMATERI”


“Di Organisasilah Kita Bisa Mandiri & Menambah Wawasan Lebih Luas”

D. Thaharah & Ibadah (Pemateri: Sumarni. S. PD,. K. DA.)


a. Pengertian Thaharah
Membersihkan kotoran, baik kotoran yang berwujud maupun yang tak berwujud.
Dalam bahasa istilah, thaharah artinya menghilangkan hadas, najis dan kotoran (dari
tubuh, yang menyebabkan tidak sahnya ibadah lainnya) menggunakan air atau tanah yang
bersih.
b. Macam-Macam Thaharah
 Cara Berwudlu
 Mengusap Kedua Khuf (Kasut)
 Mandi
 Tayamum
c. Pengertian Ibadah
Ibadah dalam Islam adalah tunduk dan patuh sepenuh hati kepada Allah. Pengertian
ibadah sangat luas, meliputi segala amal perbuatan yang titik tolaknya ikhlas kepada
Allah, tujuannya keridlaan Allah, garis amalnya saleh, satu yang perlu diingat sholat &
ibadah itu artinya berbeda kalau ibadah itu semua termasuk senyum kalau sholat itu
Ibadah Khusus.
d. Tujuan Ibadah
 Untuk memperkuatkan keyakinan dan pengabdian kepada Allah SWT.
 Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
 Membersihkan & mensucikan jiwa.
e. Macam-Macam Ibadah
 Mengucapkan dua kalimat syahadat
 Sholat lima waktu
 Puasa
 Zakat
 Haji
 Senyum

E. Makna Tauhid & Pembatalan Keislaman (Pemateri: Yusri Al Qarny, MC. 3)


a. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah menyakini keesaan Allah, baik zat, sifat, maupun pekerjaan-Nya.
Tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu-tauhiidan. Safrida dan Dewi
Andayani dalam buku Aqaidah dan Etika dalam biologi menjelaskan, kata tersebut
merupakan akar dari kata kerja wahhada yang artinya menjadikannya satu.
b. Jenis-Jenis Tauhid
a. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya
pencipta, pemilik, dan pengendali alam raya. Dia dapat menghidupkan dan
mematikan dengan takdir-Nya serta dapat mengendalikan seluruh alam semesta
dengan sunah-sunah-Nya. Memahami tauhid rububiyah bertujuan agar manusia
mengakui tentang keangungan Allah SWT atas semua makhluk yang diciptakan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Mu’minun ayat 86-87 :
“Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang
memiliki ‘Arsy yang agung?” Mereka akan menjawab “(Milik) Allah.”
Katakanlah “maka mengapa kamu tidak bertaqwa?”
b. Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan
ibabdah, seperti sholat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-
Nya. Tauhid ini bertujuan agar manusia mengetahui bahwa hanya Allah SWT semata
yang berhak disembah dengan benar. Sehingga , hal ini menjadikan manusia tunduk,
taat, dan mengikuti perintah-Nya.
Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang tauhid uluhiyah termaksud dalam surah
An-Nahl ayat 36 :
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara
mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam
kesesatan. Maka berjalanlah kamu dibumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
c. Tauhid Asma Wa Sifat
Tauhid Asma Wa Sifat adalah beriman kepada nama-nama Allah SWT dan
sifat-Nya, Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an dan sunnah rasul-Nya.
Mempelajari tauhid yang artinya beriman kepada nama Allah dan sifat-Nya
ini bertujuan untuk mengetahui bahwa apa yang Allah SWT sifatkan untuk dirinya
adalah benar (haq) dan mutlak. Allah SWT berfirman dalam surah Taha ayat 8:
“(Dialah) Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama-nama yang
terbaik”

c. Cara Bertauhid Kepada Allah SWT


Membuktikan bahwa kita bertauhid dengan benar yaitu dengan ikhlas kepada Allah
‘Azza Wa Jalla. Yaitu bahwa ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah Ta’ala semata,
bukan karena riya dan bukan karena ingin disukai orang, namun beribadah dengan ikhlas
kepada Allah SWT.
d. Pengertian Pembatal Keislaman
Yaitu orang yang mengolok-olok (menghina) Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur’an,
agama Islam, Malaikat atau para ulama karena ilmu yang mereka miliki.
e. Macam-Macam Pembatal Keislaman
1. Syirik Kepada Allah SWT (Menduakan Allah SWT).
2. Murtad Dari Islam (Masuk & memeluk agama Yahudi, Nasrani dll.).
3. Tidak Mengkafirkan Orang Yang Jelas-Jelas Kafir.
4. Menyakini bahwa petunjuk selain Nabi lebih sempurna daripada petunjuk Beliau.
5. Membenci apa yang dibawa oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam.
6. Memperolok-olokkan Syariat Islam.
7. Sihir (Praktik sihir yang bertujuan mengubah hasrat & keinginan manusia).
8. Membantu orang-orang kafir memerangi kaum muslimin
9. Menyakini bahwa ada manusia yang boleh keluar dari syariat Muhammad.
10. Berpaling dari agama Allah Ta’ala.

F. Sejarah Tapak Suci Putera Muhammadiyah (Pemateri: Muhammad Ali Nur, K.Ma)
a. Pengertian & Sejarah Singkat Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Atau Disingkat
Tapak Suci, Adalah Sebuah Aliran, Perguruan, Dan Organisasi Pencak Silat Yang
Merupakan Anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia).
Tapak Suci Berasas Islam, Bersumber Pada Al Qur'an Dan As-sunnah, Berjiwa
Persaudaraan, Berada Di Bawah Naungan Persyarikatan Muhammadiyah Sebagai
Organisasi Otonom. Tapak Suci Berdiri Pada Tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, Atau
Bertepatan Dengan Tanggal 31 Juli 1963 Di Kauman, Yogyakarta Beraliran Banjaran.
Atas Desakan Murid-murid Perguruan Kasegu Kepada Pendekar Moh. Barrie Irsyad
Untuk Mendirikan Satu Perguruan Yang Mengabungkan Perguruan Yang Sejalur
(Cikauman, Seranoman Dan Kesegu). Perguruan Tapak Suci Berdiri Pada Tanggal 31 Juli
1963 Di Kauman, Yogyakarta.
b. Tokoh Tokoh Tapak Suci Muhammadiyah
1. KH. Busyro Syuhada & KH Burhan (Guru Besar) 1921/1339H.
2. A. Dimyati & M. Wahid (Murid dari KH. Busyro & Pendiri Cikauman 1925/1343H).
3. M. Syamsuddin (Murid Cikauman, Pendiri Seranoman 1930/1348H).
4. M. Zahid (Murid Seranoman Guru Dari Moh Barrie Irsyiad)
5. Moh Barrie Irsyiad Pendiri Kasegu 1951/1370H) & (Tapak Suci 1963/1383H).
c. Maksud & Tujuan Tapak Suci
 Mendidik serta membina ketangkasan & keterampilan pencak silat sebagai seni
bela diri.
 Memelihara kemurnian pencak silat sebagai Seni Bela Diri Indonesia yang
sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang
luhur dan bermoral.
 Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
 Melalui Seni Bela Diri menggembirakan dan mengamalkan Dakwah Amar
Ma’ruf Nahi Munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan nasional.

d. Makna Logo Tapak Suci


 Bentuk bulat memiliki makna Tekad Bulat.
 Warna dasar biru memiliki arti Keagungan.
 Warna tepi hitam memiliki arti Kekal & Abadi Melambangkan Sifat Allah SWT.
 Gambar Bungan mawar memiliki arti makna Keharuman.
 Warna merah memiliki arti Keberanian.
 Daun kelopak hijau memiliki arti Kesempurnaan.
 Bunga melati putih memiliki arti Kesucian.
 Jumlah 11 Menyimbolkan Rukun Islam & Rukun Iman.
 Tangan kanan putih memiliki makna Keutamaan.
 Terbuka memiliki makna Kejujuran.
 Berjari rapat memiliki makna Keeratan.
 Ibu jari tertekuk meyimbolkan Kerendahan Hati.
 Sinar matahari kuning memiliki makna Putera Muhammadiyah.

G. Persidangan (Pemateri: Nurlaelatul Qadri, S. Pd, MC4)


a. Pengertian Persidangan
Persidangan adalah pertemuan formal organisasi guna membahas masalah
tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai
sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh
elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut.
b. Istilah Persidangan
 Interupsi
 Skorsing / Menghentikan Sidang Beberapa Saat
 Voting
 Quorum Syarat 1⁄2 (Syarat Sah Di Persidangan)
c. Macam-Macam Persidangan
1. Sidang Pleno: Sidang Penetapan.
2. Sidang Komisi: Sidang Yang Dibagi Dalam Bidang2 Sesuai Keahlian.
3. Sidang Paripurna: Sidang Pengesahan.
d. Unsur-Unsur Persidangan
 Waktu Persidangan
 Tempat Persidangan Kondusif
 Tata Tertib
 Perangkat Persidangan:
 Pemimpin Sidang
 Peserta Sidang
 Palu Sidang
 Masalah
e. Intruksi Sidang
1. Interuption Of Information: Untuk memberikan informasi penting kepada peserta
sidang.
2. Interuption Of Clarification: Untuk menjernihkan suatu maslah yang sedang di
perdebatkan.
3. Interuption Of Personal: Digunakan apabila ada kepentingan yang sangat
mendesak contohnya izin kebelakang.
f. Aturan Ketukan Dalam Sidang
 1 kali ketukan
 Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin (keputusan
sementara).
 Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
 Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
 Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu
lama (kurang dari 2 x 45 menit) sehingga peserta sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
 Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
 2 kali ketukan
 Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(biasanya 2 X 45 menit), misalnya istirahat, lobying, sholat, makan.
 3 kali ketukan
 Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
 Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
 Bekali-kali ketukan
 Memberikan berikan peringatan / menenangkan disaat situasi sedang bising.

H. Tapak Suci Sebagai Wadah Untuk Berprestasi (Pemateri: Mursyid, S.Pd., K.Mdy)

 5 Point Persiapan Latihan Dalam Meraih Prestasi


1. Persiapan Fisik
2. Persiapan Tehnik
3. Persiapan Mental
4. Dukungan Orang Tua
5. Berdoa

 Persiapan Fisik
Merupakan hal yang wajib bagi seorang Pesilat yang ingin bertanding
digelanggang fisik dibentuk dengan Latihan serius, salah satunya lari pagi atau
sore supaya pada saat bertanding tubuh kita sudah siap untuk mengeluarkan
energi secara maksimal singkatnya tubuh kita tidak mudah Lelah dalam
bertanding karena sudah terbiasa.
 Persiapan Tehnik
Selain persiapan fisik, tehnik kita juga harus dimatangkan lagi, pasti banyak
tehnik yang sudah teman-teman pelajari yang sudah diajarkan para Kader/Pelatih.
Biasanya kita dalam melakukan sparing atau Latihan dengan teman kita, kita
hanya memakai atau mengaplikasikannya hanya sedikit sekali tehnik yang kita
pakai padahal sudah banyak dipelajari,hal itu kemudian jadi masalah. Buatlah
tehnik yang sering anda pakai menjadi tehnik andalan anda, misalnya sapuan,
latih terus sapuan anda hingga menjadi reflek anda sendiri, tidak masalah tehnik
sedikit tapi memang matang dan bisa menjadi andalan untuk bertanding di
gelanggang nanti.
 Persiapan Mental
Inilah faktor yang sangat penting buat teman teman yang ingin bertanding.
Faktor mental yang sangat mempengaruhi point kita atau menang tidaknya kita
dalam pertandingan pencak silat. Percuma kita mempunya fisik yang prima,
tehnik yang memadai dan sebagainya jika kita tidak mempunyai cukup mental
maka tehnik yang selama ini teman teman pelajari tidak akan keluar dalam
pertandingan.
 Dukungan Orang Tua
Restu orang tua sangat penting untuk keselamatan dan kelancaran kita dalam
bertanding nantinya, usahakan meminta doa dan restu kepada orang tua kita baik
melalui telephone atau secara langsung, jika orang tua kurang mendukung,
bujuklah dengan kata-kata yang lembut agar orang tua mendukung hobby kita
sebagai Pesilat.
 Berdoa
Dan terakhir Ketika sudah melakukan tips tips yang diatas, tugas terakhir kita
adalah berdoa, selalu sempatkan berdoa baik melakukan persiapan Latihan
maupun selesai paling pentingnya lagi berdoa saat ingin bertanding agar kita tetap
diberikan keselamatan dan kemenangan agar bisa terlahir sebagai JUARA.

2.2 Materi Outdoor


I. Tradisi
a. Cara Memakai Sabuk

1. Tekuk sabuk menjadi dua untuk mendapatkan titik tengahnya.

2. Tempelkan bagian tengah sabuk pada pusar.


3. Lilitkan kedua ujung sabuk pada pinggang dan kembalikan posisinya ke depan tubuh.

4. Tumpuk salah satu ujung sabuk di atas ujung yang lain di perut.

5. Selipkan ujung sabuk bagian atas ke bawah tumpukan lapisan sabuk.

6. Tekuk ujung sabuk bagian bawah ke bawah ujung yang atas untuk membentuk simpul.
b. Doa Pembuka & Doa Penutup
 Doa Pembuka
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Asyhaduan laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah,
Radhiitubillaahi robba, Wabil Islaami diina,Wabimmuhammadinnabiyya wa
rasuula, Rabbi zidnii 'ilma warzuqni fahma.
Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah,
Saya telah ridha, Allah tuhanku, dan saya telah ridha Islam menjadi agama saya,
dan saya telah ridha Muhammad itu adalah seorang Nabi dan Rasul.
Ya Allah tambahkanlah ilmuku, pertinggikanlah kecerdasanku.

 Doa Penutup
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Allaahumma arinil haqqa haqqan,
Warzuqnit tibaa'ah,
Wa arinil baathila baathilaan,
Warzuqnij tinaabah, Amin
Alhamdulillahirabbil'aalamiin
Artinya :
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Ya Allah, tampakkanlah kepada hamba, bahwa (barang) yang haq (benar) akan
tetap benar, Dan anugerahkanlah pada hamba kekuatan untuk mengamalkannya.
Dan tampakkanlah kepada hamba, bahwa (barang) yang bathil akan tetap bathil.
Dan berikanlah hamba kekuatan untuk meninggalkannya. Ya Allah, kabulkanlah
permohonan hamba. Segala puja dan puji hanya bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
c. Cara Berdiri Tapak Suci
 Cara Berdiri Siap
 Cara Berdiri Bebas
d. Cara Duduk Tapak Suci
 Cara Duduk Satu (Macam Duduk antara dua sujud)
 Cara Duduk Dua (Bersilah)
 Cara Duduk Tiga (Bebas)
e. Cara Hormat Tapak Suci

 berdiri tegak dan memberikan ucapan salam dengan tangan kiri digempal Atau digenggam
dan tangan kanan lagi menghadap kesudut 90 dengan tangan terbuka, jari rapat dan ibu jari
tertekuk.
II. Bentuk Kuda Kuda Dasar
1. Kuda Kuda Berat Badan Didepan
Bentuk kuda-kuda berat dadan didepan adalah condong kedepan dengan kaki depan
menumpu berat badan lebih besar daripada kaki belakang.
2. Kuda Kuda Berat Badan Dibelakang
Bentuk kuda kuda berat badan dibelakang adalah condong kebelakang dengan kaki
belakang menumpu berat badan lebih besar daripada kaki depan.
3. Kuda Kuda Segaris Menghadap
Bentuk kuda kuda segaris menghadap adalah kedua kaki segaris menghadap dengan
masing-masing telapak kaki dibuka kira-kira 45 derajat.
4. Kuda Kuda Segaris Kedepan
Bentuk kuda kuda segaris kedepan adalah kedua telapak kaki terletak dalam satu garis
lurus.
5. Kuda Kuda Lipat
Bentuk kuda kuda lipat adalah dengan kedua kaki saling melipat.
6. Kuda Kuda Satu Kaki
Bentuk kuda kuda satu kaki adalah dengan satu kaki sebagi tumpuan dan kaki yang lain
diangkat keatas dengan lutut tertekuk.
III. Cara Berbalik Hadap
Tata cara berbalik hada terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
 Sikap Balik Satu
Balik satu dilakukan dengan cara telapak kaki depan digeser masuk kedalam dengan
kedua telapak kaki tetap, diputar untuk berbalik hadap.
 Sikap Balik Dua
Balik dua dilakukan dengan cara telapak kaki belakang digeser masuk kedalam dengan
jarak kedua telapak kaki tatp, diputar untuk berbalik hadap.
 Sikap Balik Tiga
Balik tiga dilakukan dengan cara kaki depan melangkah kebelakang satu langkah,
setelah berbalik hadap menjadi maju satu langkah.
 Sikap Balik Empat
Balik empat dilakukan dengan cara kaki belakang melangkah kedepan satu langkah,
setelah berbalik hadap menjadi mundur satu langkah.
 Sikap Balik Lima
Sikap balik hadap ini mengatur cara balik hadap untuk kuda kuda lipat telapak kaki
depan digeser kebelakang langsung berputar dalam kedudukan lipat.
 Sikap Balik Enam
Sikap balik hadap ini mengatur cara balik hadap untuk kuda kuda segaris kedepan,
dijalankan tanpa memindahkan kaki.
IV. Tata Cara Melangkah
Melangkah/langkah adlah cara berjalan untuk mendekati atau menjauhi dengan tujuan
mendapatkan posisi yang baik, cara melangkah ini terbagi menjadi dua bagian:
 Melangkah Kedepan
Melangkah kedepan dilakukan dengan cara memindahkan kaki belakang melangkahi
kaki depan.
 Melangkah Kebelakang
Melangkah kebelakang dilakukan dengan cara memindahkan kaki depan melangkahi
kaki belakang.
V. Tata Cara Menggeser
Menggeser terbagi menjadi dua bagian :
 Menggeser Kedepan
Menggeser kaki belakang mendekati kaki depan.
 Menggeser Kebelakang
Menggeser kaki depan mendekati kaki belakang.
VI. Tata Cara Ingsut
Ingsut terbagi menjadi dua bagian :
 Ingsut Keluar
 Ingsut Kedalam
VII. Tata Cara Dedet
Dedet adalah cara melangkah untuk mendekati atau menjauhi lawan, dedet terbagi menjadi dua
bagian:
 Dedet Kedepan
Dedet kedepan dijalankan dengan menggantikan posisi kaki depan dengan posisi kaki
belakang.
 Dedet Kebelakang
Dedet kebelakang dijalankan dengan menggantikan posisi kaki belakang dengan posisi
kaki depan.
VIII. Tata Cara Langkah Lipat
Langkah lipat dibagi menjadi 2 bagian:
 Langkah Lipat Depan
Langkah lipat depan dijalankan dengan memindahkan kaki melangkahi kaki bagian
depan, posisi telapak kaki menghadap kedepan, dan posisi badan dilipat.
 Langkah Lipat Belakang
Langkah lipat belakang dijalankan dengan memindahkan kaki melangkahi kaki
bagian belakang, dan posisi telapak kaki menghadap kebelakang, dan posisi badan
dilipat.
IX. Tata Cara Melompat
Langkah loncat dijalankan dengan satu loncatan kedepan atau kebelakang.
X. Tata Cara Hindaran
Hindaran adalah satu upaya untuk melepaskan diri tanpa harus memindah arah lintasan
serangan, hindaran dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa gerakan jurus dasar,
diantaranya:
 Tangkai Mawar Tertiup Angin(liukan setengah atau satu badan
keluar/dalam)
Tangkai mawar tertiup angin adalah hindaran yang dijalankan dengan meliukkan
pinggang kearah luar, kearah dalam dengan pijakan tetap sama.
- Meliukkan pinggang dengan disertai melangkah serong kearah dalam belakang
dan kearah dalam depan
- Meliukkan pinggang dengan disertai melangkah serong kearah luar, belakang dan
kearah luar depan.
 Harimau Lapar Meliuk Diri
Harimau lapar meliuk diri adalah hindaran yang dijalankan dengan berputar dan
berporos pada satu kaki yang memutari tubuh.
 Harimau Tidur
Harimau tidur adalah hindaran yang dilakukan dengan cara menjatuhkan diri (jatuh
kearah depan, kearah belakang, dan samping kiri-kanan.)
 Rajawali Terbang
Rajawali terbang adalah hindlaran yang dijalankan dengan loncatan keatas dan sesuai
kebutuhannya makan jatuh kearah manapun, dan dapat juga dengan posisi kaki tetap
atau bergantian.
XI. JURUS DASAR
 Katak Melempar Tubuh
- Alat Penyasar yaitu pangkal jari tengah & telunjuk pada permukaan tangan
mengepal.
- Lintasan lurus ke tengah.
- Fungsinya yaitu serangan dan tangkisan bentur.
 Belitan Tangkai Mawar
- Alat penyasar yaitu punggung tangan, telapak tangan dan jari kemudian sasaran
tangkisan dan kaitan atau tangkapan.
- Lintasan dari dalam melingkar keluar kemudian melakukan tangkapan.
- Fungsinya yaitu serangan belit & tangkisan belit.
 Bunga Mawar Mekar
- Alat penyasar yaitu punggung telapak tangan dengan bentuk tangan tiga jari
melengkung, telunjuk lurus, ibu jari melengkung renggang.
- Lintasan lurus dalam keluar bawah.
- Fungsinya untuk tangkisan.
 Bunga Mawar Layu
- Alat penyasar di jurus bunga mawar layu adalah telapak tangan dalam dengan
bentuk tangan tiga jari melengkung, telunjuk lurus, ibu jari melengkung renggang.
- Lintasan lurus dalam ke dalam bawah.
- Fungsinya yaitu untuk tangkisan.
 Rajawali Mengibas Sayap
- Alat penyasar yaitu lengan bawah bagian luar.
- Lintasan dari dalam kebawah dan keluar.
- Fungsinya yaitu serangan, tangkisan, tangkisan bentur.
 Naga Terbang
- Alat penyasar yaitu sisi telapak tangan luar bagian dalam, empat jari terbuka
rapat, ibu jari ditekuk.
- Lintasan keluar datar.
- Fungsinya yaitu serangan (pukulan).
 Tandukkan Lembu Jantan
- Alat penyasar yaitu seluruh permukaan siku.
- Lintasan lingkar ke dalam datar.
- Fungsinya yaitu serangan (sikutan).
 Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
- Alat penyasar yaitu ujung telapak kaki, kelima jari membentuk sudut ke atas.
- Lintasan lurus ke depan tengah.
- Fungsinya yaitu serangan & tangkisan bentur.
 Ikan Terbang Mengoyangkan Sirip
- Alat penyasar yaitu punggung kaki pada kelima jari kaki rapat melengkung ke
dalam.
- Lintasan lingkar ke dalam datar.
- Fungsinya yaitu serangan perut, pinggang atau pungung.
 Harimau Membuka Jalan
- Alat penyasar adalah tumit kaki bagian dalam, kelima jari menekuk ke atas.
- Lintasan lingkaran ke dalam lurus.
- Fungsinya yaitu serangan (tendangan).
 Harimau Menutup Jalan
- Alat penyasar yaitu pisau kaki
- Lintasan memutar kebelakang, lurus kedepan dan ke atas.
- Fungsinya yaitu serangan kaki
 Terkaman Harimau Lapar
- Alat penyasar yaitu telapak kaki dan tangan.
- Lintasan maju, tangan menangkap kaki lawan dan kaki menengkel betis.
- Fungsinya yaitu menerkam leher lalu menjatuhkan lawan
XII. Tekhnik Praktis
1. A. Menyerang dengan Katak Melempar Tubuh (Kn)
B. Menangkis dengan Bunga Mawar Mekar (Kr)
2. A. Menyerang dengan Katak Melempar Tubuh (Kr)
B. Menangkis dengan Bunga Mawar Mekar (Kn)
3. A. Menyerang dengan Naga Terbang (Kn)
B. Menangkis dengan Rajawali Mengibas Sayap (Kn)
4. A. Menyerang dengan Ikan Terbang Menjulang Keangkasa (Kn)
B. Menangkis dengan Tandukkan Lembu Jantan (Kn)
5. A. Menyerang dengan Ikan Menjulang Keangkasa (Kn)
B. Menangkis dengan Belitan Tangkai Mawar (Kn)
6. A. Menyerang dengan Harimau Membuka Jalan (Kn)
B. Menangkis dengan Bunga Mawar Layu (Kr) Mundur
7. A. Menyerang dengan Harimau Membuka Jalan (Kn) sasaran Lutut
B. Menangkis dengan Tandukkan Lembu Jantan (Kr) Maju
8. A. Menyerang dengan Terkaman Harimau Lapar (Kn)
B. Menangkis dengan Bunga Mawar Mekar (Kn) & Bunga Mawar Mekar (Kr)

XIII. Ikrar Anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah


1. Setia menjalakan ibada dengan ikhlas karena Allah Semata.
2. Mengabdi kepada Allah, berbakti kepada bangsa dan negara, serta membela keadilan dan
kebenaran.
3. Menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela.
4. Mencari perdamaian dan kasih sayang serta menjauhi perselisihan dan permusuhan.
5. Patuh dan taat kepada peraturan-peraturan serta percaya kepada kebijaksanaan pimpinan.
6. Dengan IMAN dan AKHLAQ saya menjadi kuat, tanpa IMAN dan AKHLAQ saya
menjadi lemah. Laa hawla wa laa kuwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adzhiim

7.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi Indoor kita boleh simpulkan bahwa jika kita ingin menjadi seorang
pemimpin kita harus bertanggung jawab, jangan egosi, dan satu paling penting kejujuran.
Bukan itu saja dari materi ini juga kita banyak mempelajari bahwa jika ingin menambah
wawasan lebih banyak lagi dan bisa melatih kita berbicara didepan orang atau public
speaking kita bisa masuk di organisasi apapun tapi ingat harus aktif jangan cuma sekedar
masuk tumpang nama saja. Dan dari materi Indoor juga kita bisa tau bahwa Ibadah dengan
Sholat itu berbeza artinya, dan thaharah juga dibagi dalam 3 macam yaitu berwudlu,
tayamum, dan mandi. Dan dari materi Indoor juga kita bisa tau bahwa silat tapak suci juga
termasuk dakwah (rangkul).
Dua Pesan Pemateri yang tidak bisa kita lupa “Kemana pun kalian ingin pergi biar pun
itu pergi Latihan maupun kampus jangan lupa meminta izin kepada kedua orang tua
kalian biar pun itu secara telpon maupun secara langsung” & “Siapapun kalian,
sehabat apapun kalian jangan tinggalkan sholat”.
Dari materi Outdoor kita boleh simpulkan bahwa dalam tradisi terdapat 6 tradisi,
dalam hindaran juga terdapat beberapa jurus dasar salah satunya Rajawali Terbang. Dan
dalm jurus dasar terdapat 12 jurus salah satunya Katak Melempat Tubuh. Teknik praktis
adalah satu cara untuk mendapatkan rangkuman yang serasi dan benar dari tata gerak kaki
dan lontaran jurus dasar, bertumpu pada kecepatan, ketepatan, dan kekuatan.

Anda mungkin juga menyukai