3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 Layout
3.2. V4. Modul PGP - Pemimpin Dalam Pengelolaan Sumber Daya 15122020 Layout
Modul 3.2
Penulis:
Penafian (Disclaimer): Buku ini merupakan modul pegangan untuk peserta Program
Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan
“dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai
dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan
Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka
Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk
menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu
mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam
mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran
yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak
untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi
i
dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya.
Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali
dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang
Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman;
Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model
pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan
murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif
mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPGP. Semoga
Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi
pendidikan Indonesia. Amin.
ii
Surat dari Instruktur
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, selamat berjumpa kembali dalam modul
pelatihan Calon Guru Penggerak! Saat ini kita masuk pada modul tentang pemimpin
dalam pengelolaan sumber daya.
Seperti yang kita ketahui bersama, sekolah wajib membangun ekosistem
yang dapat merangsang kreativitas untuk menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara
pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai
kekurangan. Sekolah yang memandang semua yang dimiliki adalah suatu kekuatan,
tidak akan berfokus pada kekurangan tapi berupaya pada pemanfaatan aset yang
dimiliki.
Modul ini merupakan bagian dari paket modul 3 yang juga merupakan modul
terakhir dari tiga modul yang digunakan dalam pelatihan guru penggerak. Seperti
pada modul yang lain, kami yakin kita sudah terbiasa dengan proses pelatihan yang
lebih bermakna dan reflektif. Pada modul ini pun Anda akan melakukan serangkaian
kegiatan pelatihan mulai dari eksplorasi mandiri, diskusi, tanya jawab, konsultasi
daring, serta membuat aksi nyata yang akan membuktikan terjadinya perubahan
yang lebih baik lagi sebagai seorang pendidik.
Modul ini disusun dengan harapan di akhir setiap fase pembelajaran, Anda
akan selalu merefleksikan semua pemahaman yang didapatkan dengan apa yang
terjadi dalam keseharian kegiatan Anda sebagai pendidik. Kita tahu bahwa pada
proses pembelajaran apa pun sifatnya adalah personal, maka proses pembelajaran
pada modul pelatihan ini akan lebih bermakna apabila kita menghubungkan dan
mengimplementasikannya dalam kegiatan kita di sekolah.
Selamat mengeksplorasi materi dalam modul ini, semoga kita semua banyak
mendapatkan pencerahan selama proses pelatihan berlangsung sekaligus
menjadikan kita Guru Penggerak yang dapat mengubah dan membawa pendidikan
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Salam Merdeka,
Instruktur
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan ...................................i
Surat dari Instruktur................................................................................................................................ iii
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ iv
Capaian yang Diharapkan....................................................................................................................... 1
Ringkasan Alur Belajar Merrdeka ...................................................................................................... 2
Pembelajaran 1: Mulai dari Diri .......................................................................................................... 5
Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri ......................................................................... 8
2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi Asinkronus) ........................................................... 19
Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi................................................................................................ 23
Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing .......................................................................................... 28
Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual ............................................................................... 30
Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman...................................................................................... 33
Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri ......................................................................................... 34
Pembelajaran 8: Aksi Nyata .............................................................................................................. 37
Surat Penutup............................................................................................................................................ 39
Daftar Pustaka ........................................................................................................................................... 40
Biodata Penulis ......................................................................................................................................... 41
iv
Capaian yang Diharapkan
Capaian Umum Modul 3.2
Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini
adalah CGP mampu:
Secara khusus, modul ini diharapkan dapat membantu Calon Guru Penggerak untuk
mampu:
a. menganalisis aset dan kekuatan dalam pengelolaan sumber daya yang
efektif dan efisien.
b. merancang pemetaan potensi yang dimiliki sekolahnya menggunakan
pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-Based
Community Development).
c. merancang program kecil menggunakan hasil pemetaan kekuatan atau aset
yang sudah dilakukan.
d. menunjukkan sikap aktif, terbuka, kritis dan kreatif dalam upaya
pengelolaan sumber daya.
Sumber Belajar:
a. Video; penjelasan, konsep, dan strategi pengelolaan sumber daya
b. Bacaan: artikel
c. Tautan: google form untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
1
Ringkasan Alur Belajar Merrdeka
• Mulai dari diri:
- CGP mengingat ulang pengetahuan mereka tentang faktor-faktor yang
memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan
sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada.
- CGP merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal
tentang materi ini dengan keadaan di sekolahnya.
- CGP mengajukan pertanyaan dan harapan tentang materi ini.
• Eksplorasi Konsep:
- Berpikir berbasis aset dan berpikir berbasis kekurangan/masalah
- Strategi pengelolaan sumber daya menggunakan pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD)
- Pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh
aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset (Asset-Based Community Development)
- Forum Diskusi: CGP mendiskusikan beberapa pertanyaan yang terkait
materi dari Eksplorasi konsep sebelumnya dengan seluruh CGP dan dipandu
oleh fasilitator
• Ruang Kolaborasi
- CGP mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya
dan strategi pemanfaatannya secara efektif
- Setiap kelompok memilih satu jenis sumber daya yang akan didiskusikan
dari 7 sumber daya yang ada, dan hasilnya dipresentasikan dalam galeri
virtual dan akan mendapatkan umpan balik dari peserta lain.
2
• Refleksi Terbimbing
- CGP melakukan refleksi dan metakognisi terhadap cara pandang yang
sebelumnya melihat dari sisi masalah dan kekurangan sekolah dari semua
sumber daya yang ada, memandang dari sisi aset dan kekuatan yang
dimiliki oleh sekolah.
- CGP mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan
refleksi yang dipandu oleh fasilitator dalam ruang konsultasi kelompok
yang ada.
• Demonstrasi Kontekstual
- CGP menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui
penugasan mandiri.
- CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang dimiliki sekolah
dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai
dengan peraturan negara.
• Elaborasi Pemahaman
- CGP mengelaborasi pemahamannya tentang strategi pengelolaan sumber
daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda
konferensi daring dengan narasumber dan fasilitator. Pertanyaan-
pertanyaan akan diberikan untuk menggali pemahaman CGP.
• Koneksi Antarmateri
- CGP membuat kesimpulan yang diunggah ke dalam sosial media dalam
bentuk yang diinginkan, seperti video, artikel, infografis, powerpoint, lagu,
dan lainnya.
- CGP juga membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan
format BAGJA (Buat pertanyaan; Ambil pelajaran; Gali mimpi; Jabarkan
rencana; dan Atur Eksekusi) yang sudah pelajari pada modul 1.3 “Visi Guru
Penggerak”.
3
• Aksi Nyata
- CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang
pengelolaan sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan
Komunitas Berbasis Aset.
- CGP akan mengimplementasikan rencana perubahan kecil yang sudah
ditulis pada pembelajaran sebelumnya. Proses implementasi rencana
tersebut akan didokumentasikan dalam bentuk jurnal positif harian dan
diunggah ke dalam google drive yang tersedia.
4
Pembelajaran 1: Mulai dari Diri
Waktu: 1 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Mengingat kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran
pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Aktivitas:
CGP diminta menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini untuk melihat sejauh
mana pengetahuan peserta tentang materi kali ini.
Ingatlah kembali sosok pemimpin yang pernah Anda tahu selama berprofesi sebagai
guru, seperti apakah sosok pemimpin yang Anda ingat itu? Hal apa yang paling Anda
ingat dari sosok pemimpin tersebut?
5
Setelah mengingat sosok pemimpin yang Anda tahu, menurut Anda pribadi seperti
apakah sosok pemimpin yang ideal? Apa saja sebetulnya tugas seorang pemimpin?
Masih ingatkah kita apa yang dimaksud dengan ekosistem saat belajar Biologi dulu?
Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem, apa sajakah
faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah? Tuliskan pada kolom di bawah
ini.
Apa yang Anda ketahui tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan
sumber daya di sekolah? Apa saja sumber daya yang dimiliki oleh sekolah?
6
Harapan
Apa saja harapan pada diri Anda Apa saja kegiatan. Materi, manfaat,
sebagai seorang pendidik, pemimpin, yang Anda harapkan ada dalam
dan pada murid setelah mempelajari modul ini?
modul ini?
Diri sendiri:
Murid:
Sekolah:
Peran Fasilitator:
- - Mendampingi CGP dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan.
- - Menganalisis jawaban CGP untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
dan pendapat awal CGP tentang sosok pemimpin dan perannya.
7
Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep - Mandiri
Waktu: 3 JP (135 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem
sekolah.
- CGP dapat mengidentifikasi peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
- CGP memahami pengelolaan sumber daya yang ada di sekolahnya dengan
menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas berbasis Aset (Asset-
Based Community Development/ABCD)
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, kali ini kita masuk pada sesi pembelajaran 2,
yaitu Eksplorasi Konsep Mandiri. Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda akan banyak
melakukan eksplorasi mandiri dengan menelaah konsep dasar tentang pengelolaan
sumber daya dan kemudian mendiskusikannya bersama dengan CGP lainnya pada
Forum Diskusi. Sebelum melakukan telaah materi, silakan Anda mempelajari
terlebih dahulu pertanyaan pemantik berikut ini.
Pertanyaan Pemantik:
- Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan
faktor biotik dan abiotik yang ada di dalamnya, maka faktor-faktor apa saja
yang termasuk dalam kelompok biotik dan abiotik?
- Bagaimanakah seharusnya seorang kepala sekolah berperan?
- Kemampuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah sebagai
pemimpin ekosistem sekolah?
8
- Apa yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah dalam mengelola
sumber daya sekolah secara efektif dan efisien?
- Seberapa besar dampak sumber daya (fasilitas) yang sekolah miliki untuk
memfasilitasi proses pembelajaran murid saat ini? Jelaskan!
- Seberapa efektif sumber daya sekolah yang kita miliki dalam mendukung
kualitas pembelajaran di sekolah? Jelaskan!
- Adakah cara alternatif yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan sumber
daya yang sudah ada demi meningkatkan kualitas pembelajaran murid?
- Sudahkah sekolah memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar?
Bagaimana pemanfaatannya?
Tidak ada jawaban salah atau benar di sini, tuliskan di catatan Anda sesuai dengan
apa yang Anda pikirkan dan temukan saat ini. Kita akan mendiskusikan ulang semua
jawaban pada forum diskusi.
Eksplorasi Mandiri:
Eksosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang
tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah ekosistem mencirikan satu pola
hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.
JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi
antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua
unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan
hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik
akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya.
Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah:
- Murid
- Kepala Sekolah
- Guru
- Staf/Tenaga Kependidikan
- Pengawas Sekolah
9
- Orang Tua
- Masyarakat sekitar sekolah
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor abiotik yang juga
berperan aktif dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di antaranya
adalah:
- Keuangan
- Sarana dan prasarana
10
Berbasis pada
Berbasis pada aset
kekurangan/masalah/hambatan
Fokus pada masalah dan isu Fokus pada aset dan kekuatan
Peserta menonton video tentang Deficit & Asset Based Thinking: “Pendekatan
Berbasis Kekurangan dan Berbasis Kekuatan”
11
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) muncul sebagai
kritik terhadap pendekatan konvensional atau tradisional yang menekankan pada
masalah, kebutuhan, dan kekurangan yang ada pada suatu komunitas. Pendekatan
tradisional tersebut menempatkan komunitas sebagai penerima bantuan, dengan
demikian dapat menyebabkan anggota komunitas menjadi tidak berdaya, pasif, dan
selalu merasa bergantung dengan pihak lain.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada
nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai
lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki
oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai
pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima
bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat
memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset
tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut
Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif.
12
1. Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat
tersebut yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke
lingkungan sekolah dan seluruh warga sekolah berupaya melakukan perubahan
maka perubahan tersebut pasti akan terjadi.
2. Warga masyarakat akan bertanggung jawab pada yang sudah mereka mulai.
Dengan demikian setiap warga sekolah akan bertanggung jawab atas apa yang
sudah dimulai.
3. Membangun dan membina hubungan merupakan inti dari membangun
masyarakat inklusif yang sehat. Membangun dan membina hubungan antar
warga sekolah, seperti hubungan guru-guru, guru – kepala sekolah, guru –
murid – guru, guru – staf sekolah – guru, staf sekolah – murid – staf sekolah,
ataupun kepala sekolah – murid – kepala sekolah menjadi sangat penting untuk
membangun sekolah yang sehat dan inklusif.
4. Masyarakat tidak pernah dibangun dengan berfokus terus pada kekurangan,
kebutuhan dan masalah. Masyarakat merespons secara kreatif ketika fokus
pembangunan pada sumber daya- sumber yang tersedia, kapasitas yang
dimiliki, kekuatan dan aspirasi yang ada. Sekolah harus dibangun dengan
melihat pada kekuatan, potensi, dan tantangan, kita harus bisa fokus pada
pembangunan sumber daya yang tersedia, kapasitas yang kita miliki, serta
kekuatan dan aspirasi yang sudah ada.
5. Kekuatan sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan
unsur sekolah yang ada, dan pada tingkat kemampuan mereka untuk
menyumbangkan kemampuan yang ada pada mereka dan aset yang ada untuk
sekolah yang lebih baik.
6. Dalam setiap unsur sekolah, pasti ada sesuatu yang berhasil. Dari pada
menanyakan “ada masalah apa?” dan “bagaimana memperbaikinya?”, lebih baik
bertanya “apa yang telah berhasil dilakukan?” dan “bagaimana mengupayakan
lebih banyak hasil lagi?” Cara bertanya ini mendorong energi dan kreativitas.
7. Menciptakan perubahan yang positif mulai dari sebuah perbincangan
sederhana. Hal ini merupakan cara bagaimana manusia selalu berpikir bersama
dan mencetuskan/memulai suatu tindakan.
13
8. Suasana yang menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi
dalam setiap upaya membangun sekolah.
9. Faktor utama dalam perubahan yang berkelanjutan adalah kepemimpinan lokal
dan pengembangan dan pembaharuan kepemimpinan itu secara terus menerus.
10. Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola pikir (mindset) dan sikap yang
positif.
Menurut Green dan Haines (2002) dalam Asset building and community
development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama,
yaitu:
1. Modal Manusia
- Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia
menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
- Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris
pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya
dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan
dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati,
tangan, dan kepala.
- Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat
kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan,
contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan
seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang
14
berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam
mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan
dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain
teater, dan bermain musik.
2. Modal Sosial
- Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya
dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan
jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam
komunitas/masyarakat.
- Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan
organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan,
bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang
sama.
- Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi.
Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat
yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu
tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi
terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa
contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi,
kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal
sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah
suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya
sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas
masyarakat.
15
3. Modal Fisik
Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:
- Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses
pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
- Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan,
sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran,
alat transportasi, dan lain-lain.
4. Modal Lingkungan/alam
- Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal
lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai,
tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
- Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil
dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa
digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.
5. Modal Finansial
- Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat
digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah
komunitas.
- Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan
pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan
eksternal.
- Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam
dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat
produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil,
bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga
bagaimana melakukan pembukuan.
6. Modal Politik
16
- Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau
kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam
kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi
dalam komunitas.
- Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan
komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan
listrik atau air.
17
Menonton video dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
(CGP menonton video yang menunjukkan suasana rapat guru dan kepala sekolah yang
berbasis masalah/kekurangan dengan berbasis aset, kemudian menjawab
pertanyaan. Judul video: Suasana Rapat Guru)
Selama kita berada di sekolah, pada saat rapat antara guru dengan kepala sekolah,
biasanya apa yang dibahas? Apakah membahas apa yang menjadi kekurangan
sekolah selama ini? Atau membahas soal kekuatan yang dimiliki oleh sekolah?
Begitu juga dengan murid kita, apabila kita mendiskusikan seorang murid bersama
sesama rekan guru, biasanya apakah yang kita bahas? Kekurangan atau kenakalan
dari murid kita atau kebaikan atau kekuatan yang dimiliki murid kita?
18
2.2: Eksplorasi Konsep (Forum Diskusi
Asinkronus)
Waktu: 2 JP (90 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus:
- CGP dapat memahami potensi sumber daya yang dimiliki lingkungan
sekolahnya.
- CGP dapat mengevaluasi hasil pemetaan potensi sumber daya sekolahnya yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran murid.
- CGP dapat memahami cara berpikir dengan pendekatan asset-based thinking
Kerjakan pula studi kasus di bawah ini, hubungkan dengan materi pendekatan
berbasis masalah dan pendekatan berbasis aset, serta Pengembangan Komunitas
Berbasis Aset.
19
Studi kasus di bawah ini merupakan kejadian yang diambil dari pengalaman guru
yang sebenarnya, namun kami mengganti nama guru, sekolah, atau daerah mana
kasus ini terjadi.
Contoh Jawaban: Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Yuni… Jawaban
Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Parjo seharusnya dapat…
Studi kasus 1:
Ibu Yuni adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para
orang tua. Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan
nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi
lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh
dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap
antusias belajar meskipun jam kosong.
Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan. Ibu Yuni mulai
sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-
muridnya yang heterogen. Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Yuni
karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak
kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Yuni jelaskan. Seringkali, begitu
keluar dari kelas, raut muka Ibu Yuni merah padam dan kelelahan. Suatu hari, ada
laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang
Ibu Yuni menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp.
Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK. Ibu Yuni juga berada di ruang
konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang
dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak
akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak
dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non
20
favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti,
yang mengajar di sekolah non favorit.
Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Yuni ini? Hubungkan dengan segala aspek yang
bisa didiskusikan dari materi modul ini.
Studi kasus 2:
Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah,
dan menyayangi murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan
daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak
Parjo untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih
Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu
antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga
berbahan limbah yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan
lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji
Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa
sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas
sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala
Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
21
Peran Fasilitator:
- Mengingatkan CGP melalui media komunikasi yang disepakati untuk
menjawab pertanyaan pemantik yang ada
- Mempelajari tugas CGP
- Memastikan CGP menjawab kedua studi kasus
- Mendorong CGP untuk berdiskusi di forum tertulis (studi kasus)
- Menilai respons CGP di jawaban kedua studi kasus dengan “rubrik
keaktifan diskusi (tertulis)”
22
Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi
Waktu: 4 JP (180 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolahnya
dan strategi pemanfaatannya secara efektif
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, pada sesi pembelajaran 3 kali ini, kita akan masuk
pada Ruang Kolaborasi. Anda akan diajak untuk bekerja sama dengan peserta
lainnya dalam menyelesaikan tugas kelompok.
23
TAGIHAN
MEDIA
24
Rubrik Penilaian Pemetaan Sumber Daya: Presentasi 10 menit tentang
sumber daya
Indikator/ 4 3 2 1
25
Kualitas isi Kelompok Kelompok Pemaparan 4 Hanya
dari memaparkan memaparkan aset utama memaparkan
paparan secara lengkap 5-6 aset yang dimiliki kurang dari 4
presentasi 7 aset utama utama yang sekolah aset utama
yang dimiliki dimiliki dengan data yang dimiiki
(Bobot:
sekolah dengan sekolah dukungan sekolah
50%)
dukungan data dengan data yang masih dengan data
dan elaborasi dukungan kurang dukungan
yang baik yang cukup yang terbatas
26
Tugas fasilitator:
1. Pada sesi Forum Diskusi 1, fasilitator akan membagi kelompok yang
terdiri dari 3 – 4 peserta dan meminta kelompok berdiskusi.
2. Pada sesi Forum Diskusi 2, setiap kelompok akan presentasi yang akan
diberikan komentar oleh kelompok lainnya.
27
Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing
Waktu: 2 JP (90 menit)
Pencapaian Pembelajaran Khusus
- CGP dapat mengidentifikasi cara pandang yang sebelumnya melihat dari sisi
masalah dan kekurangan sekolah dari semua sumber daya yang ada dengan
memandang dari sisi aset dan kekuatan yang dimiliki oleh sekolah.
- CGP mampu mengambil makna dari pengalaman belajar dan dapat melakukan
refleksi yang dipandu oleh fasilitator
Selamat datang kembali Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak pada modul ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’. Pada pembelajaran kali ini, Anda
masuk pada sesi Refleksi Terbimbing. Kegiatan pada pembelajaran ini meminta
Anda untuk merefleksikan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Untuk
mengawali refleksi, mari kita simak beberapa pertanyaan pemantik berikut ini
- Apa yang menarik dari proses dan hasil pemetaan tentang sumber daya di
daerah untuk sekolah Anda?
- Apakah pola pikir yang Anda pikirkan sebelum mempelajari modul ini? Apakah
menggunakan pendekatan aset atau masalah?
- Jika ada perubahan? Sebutkan apa perbedaannya dan mengapa itu berubah?
28
- Apa yang perlu Anda lakukan jika Anda dapat terus berpikir dengan pendekatan
berbasis aset?
TAGIHAN
MEDIA
Peran Fasilitator:
1. Memastikan CGP memahami tugas yang diberikan
2. Mengecek kelengkapan tugas di tautan pengumpulan tugas
3. Mengingatkan CGP yang belum mengumpulkan tugas setelah batas
waktu pengumpulan
4. Mempelajari tugas CGP
5. Memberikan komentar terhadap tugas CGP
29
Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual
Waktu: 3 JP (135 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP dapat menerapkan pemetaan aset yang dimiliki oleh sekolahnya melalui
penugasan mandiri.
- CGP menganalisis sejauh mana potensi kekuatan aset yang sekolahnya miliki
dibandingkan dengan semua sumber daya yang seharusnya dimiliki sesuai
dengan peraturan negara.
TAGIHAN
- Hasil pemetaan tujuh kelompok aset – sumber daya yang dimiliki oleh sekolah.
Hasil pemetaan bisa dalam bentuk apapun sesuai dengan kreasi masing-masing
pesertanya.
- Hasil analisis berupa tulisan reflektif maksimal 500 kata.
30
Indikator/ 4 3 2 1
Tingkatan Kolaboras Telah Berkembang Perlu
Penilaian yang sangat Mencapai Pembahasan
baik Sasaran Lanjut
31
MEDIA
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan
mengevaluasi hasil yang dibuat.
2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama
menyelesaikan tugas tersebut.
32
Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman
Waktu: 2 JP (90 menit)
Penugasan mandiri
Pada pembelajaran ini, Anda dapat menonton video contoh proses pembelajaran
yang memanfaatkan kekuatan/aset yang murid miliki.
Anda diberikan waktu selama 90 menit untuk berdiskusi dengan instruktur pada
waktu yang akan ditentukan.
Peran fasilitator:
- Menyeleksi dan mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
kesamaan.
33
Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri
Waktu: 2 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
- CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang
didapatkan sebelumnya.
- CGP mampu membuat rencana perubahan secara rinci dengan menggunakan
format BAGJA.
Penugasan Mandiri:
a) Sintesis berbagai materi
Pada sesi pembelajaran kali ini, Anda diberikan tantangan untuk membuat
kesimpulan dan juga koneksi antara semua materi yang telah diberikan dalam
modul ini dengan materi lainnya selama mengikut proses Pelatihan Guru
Penggerak.
- Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa
mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar
sekolah.
- Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungannya pengelolaan sumber daya
yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih
berkualitas.
- Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan
materi lain yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti proses Pelatihan
Guru Penggerak.
- Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda
mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah
di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.
- Komunikasikan hasil kesimpulan Anda dengan cara apapun yang bisa Anda pilih
sendiri. Unggahlah bagan atau artikel ini dengan menekan tombol berikut.
[tombol]
34
b) Rancangan tindakan
Buatlah rencana kecil perubahan yang akan Anda lakukan pada diri Anda yang
berkaitan dengan materi dalam modul ini dan mengimplementasikan pendekatan
Pengembangan Komunitas Berbasis Aset.
Lakukan perubahan kecil yang berdampak dalam lingkup kelas Anda. Di sini Anda
akan berlatih membuat rangka perubahan dalam lingkup kelas Anda sendiri
sebelum masuk ke lingkup yang lebih besar, yaitu sekolah pada modul selanjutnya.
Rencanakan prakarsa yang bisa dipastikan akan Anda laksanakan, dengan jangka
waktu yang optimal bagi Anda, dan tentunya Anda dapat mengestimasi apa dampak
dari rencana ini bagi murid Anda.
Anda dapat mengingat kembali video yang disaksikan pada sesi Elaborasi
Pemahaman sebelumnya.
Gunakanlah format BAGJA atau 5 D (Define, Discovery, Dream, Design,
Destiny/Deliver) yang sudah dipelajari pada modul 1.3. Anda dapat mengunggah
rencana perubahan kecil ini pada tautan berikut ini.
Sebagai pengingat apa itu yang akan Anda gunakan, saksikan video tayangan
berikut ini.
video BAGJA Materi Modul 1.3
35
Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata
Judul Modul :
Nama Peserta :
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan
akan mengevaluasi hasil yang dibuat.
2. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan CGP selama
menyelesaikan tugas tersebut.
36
Pembelajaran 8: Aksi Nyata
Waktu: 1 JP (45 menit)
Tujuan Pembelajaran Khusus
CGP mempraktikkan pengetahuan dan keterampilannya tentang pengelolaan
sumber daya yang memanfaatkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis
Aset.
Aksi Nyata
Pada tahapan akhir dari siklus pembelajaran MERRDEKA, Bapak/Ibu CGP akan
mendapat kesempatan untuk menjalankan rancangan yang sudah dibuat pada tahap
Koneksi Antarmateri. Anda memiliki durasi empat (4) minggu untuk menjalankan
rancangan tersebut. Selama menjalankan Aksi Nyata, dokumentasikanlah proses
yang terjadi, terutama pada tahapan-tahapan yang Anda anggap penting.
Dokumentasi dapat berupa foto atau video. Semua dokumentasi yang terkait dengan
pelaksanaan aksi nyata Anda akan menjadi bagian dari portofolio Paket Modul 3,
yang akan Anda kumpulkan di akhir pelaksanaan Paket Modul 3.
Sebagai informasi, untuk portfolio yang akan Anda buat nanti, Anda akan diminta
membuat sebuah artikel yang ditulis dengan gaya masing-masing CGP namun harus
mengandung keempat komponen dalam kerangka 4P (4F), yaitu:
Komponen Penjelasan
Peristiwa (facts) Deskripsi singkat untuk ketiga Aksi Nyata yang sudah
dilakukan, meliputi:
● latar belakang tentang situasi yang dihadapi
● yang dilakukan pada ketiga Aksi Nyata, berikut
alasan mengapa melakukan aksi tersebut
● hasil dari ketiga Aksi Nyata yang dilakukan
Setiap Aksi Nyata diceritakan dalam ±100 kata dan
dilengkapi 2-3 foto.
37
Perasaan (feelings) ● Perasaan ketika atau setelah menjalankan ketiga
Aksi Nyata
Peran Fasilitator:
1. Fasilitator memastikan CGP melakukan tugasnya dengan tepat, dan akan
mengevaluasi perencanaan yang dibuat dengan implementasinya.
2. Melakukan pendampingan dan memonitor proses implementasi dari
rencana yang sudah dibuat.
3. Memfasilitasi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan selama menyelesaikan
tugas tersebut.
38
Surat Penutup
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak,
Pada pembelajaran Aksi Nyata, Anda diminta untuk melakukan dan menyelesaikan
rencana aksi yang sudah dirancang. Semoga Anda dapat menjalankan rencana Anda
dengan baik karena kegiatan ini berhubungan langsung dengan materi selanjutnya,
yaitu Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid.
Dalam rangkaian terakhir seluruh modul yang ada, kami yakin Anda sudah
menunjukkan jati diri Anda sebagai guru penggerak. Ayo terus bergerak, rangkul
semua elemen yang menjadi bagian dari ekosistem sekolah kita, manfaatkan,
fokuslah pada kekuatan aset yang kita miliki dengan kualitas pembelajaran murid-
murid kita.
Membuat dampak yang lebih baik untuk murid kita, maka kitapun sedang membuat
dampak bagi masa depan Indonesia. Teruslah bergerak, terima kasih sudah menjadi
bagian penting bagi masa depan Indonesia. Mohon maaf dari kami para penulis
modul apabila ada kekurangan dan kesalahan yang tidak kami sengaja selama
proses penulisan maupun kegiatan dalam modul ini
Salam,
39
Daftar Pustaka
Cunningham, G. et.all. (2012). Mobilizing Assets for Community-Driven
Development. Participant Manual. Coady International Institute.
Green, G.P., & Haines, A. (2002). Asset Building and Community. Development. Sage
Publications International Educational and Professional.
40
Biodata Penulis
Nama Lengkap : Dr. Siti Suharsih, S.S., M.Pd
Pendidikan :
- Sarjana Sastra dan Bahasa Inggris dari Universitas Diponegoro Semarang
- Magister Pendidikan Bahasa dari Universitas Negeri Jakarta
- Doktor Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia dengan konsentrasi kajian
pemertahanan bahasa
Pekerjaan :
- 2002- sekarang : Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP-UNTIRTA
- 2018-sekarang : Instruktur PPG Bahasa Inggris
- 2018-2020 : Koordinator Site Access Microshcolarship Program
(beasiswa untuk siswa/i SMA yang bekerja sama dengan RELO-US Embassy,
IIEF dan Pusba Untirta) untuk wilayah Banten
Publikasi
Buku:
Literasi dalam Keterampilan Menulis. Kumpulan Gagasan Pendidikan
Menjadi Prioritas. Penerbit Terakata, 2015
Prosiding:
- The Effective Media for Teaching english for EYL
- Promoting Simplified Short Story to Build Students’ Interest in The Prose
Class
- Language Maintanance and Shift: How Javanese Preserved and Shifted in
Industrial Area (Case Study in Nikomas Company)
Penelitian
- Pemertahanan Bahasa Jawa Dialek Banten di Provinsi Banten
- Dictogloss: Enhancing students’ creativity and Listening Comprehension
- Pengembangan Keterampilan Membaca dan Menulis Bahasa Inggris Melalui
Implementasi Reading to Learn Program Bagi Siswa di Tiga Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di Kota Serang, Provinsi Banten, tahun 2012.
41
- Pemantauan Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Luar Ruang.
Kerjasama dengan Kantor Bahasa Provinsi Banten
- Pilihan dan Penggunaan Bahasa di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus pada
Mahasiswa UNTIRTA dan IAIN), tahun 2015
Pendidikan:
Pekerjaan
Sosial Media:
Surel: youknee@gmail.com
IG: @rumahmainstream
Website: www.rumahmainstream.org
42
43