Komunitas Praktisi PDF
Komunitas Praktisi PDF
Republik Indonesia
2020
Belajar
di Komunitas
Praktisi
Panduan Membangun
Komunitas Praktisi bagi Guru Penggerak
Diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Tim Penulis:
Kasiman
Anik Puspowati
Usman Jabar
Patrya Pratama
Putri Rizki Dian Lestari
Wanti Silasakti
Editor
Hildegard Stefanie
Ditha Cahya
Diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
KATA
PENGANTAR
Guru sebagai pendidik profesional memiliki peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara pada peningkatan
mutu lulusan. Efektifitas penyelenggaraan pendidikan sangat terkait erat dengan
keberhasilan guru dalam melakukan pendampingan terhadap peserta didik.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) merupakan salah satu langkah
strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK)dalam upaya
menggerakkan ekosistem pendidikan serta stimulator dan mediator berbagai
praktik baik yang dilakukan guru.
2
DAFTAR ISI
BAB 01 BAB 03
“Komunitas Praktisi sebagai “Budaya Positif di
Strategi Pengembangan Komunitas Praktisi”
Profesional Guru”
Pembelajaran yang Relevan bagi
Definisi, Tujuan dan Manfaat 6 Anggota Komunitas 33
Karakteristik Komunitas Praktisi 11 Membangun Nilai-nilai Bersama 33
Melibatkan Anggota dalam
Pengambilan Keputusan 34
Membangun Relasi yang Positif
BAB 02 Antar Anggota 34
Menjadikan Refleksi dan Umpan
“Peran Guru Penggerak Balik Menjadi Bagian dari Proses
dalam Mengembangkan Rutin 34
Komunitas Praktisi”
3
BAB 05
“Tahapan Pengembangan Komunitas
Praktisi”
Tahap Merintis 42
Tahap Menumbuhkan 44
Tahap Merawat Keberlanjutan 46
Tantangan Guru Penggerak dalam
mengembangkan komunitas 48
BAB 06
“Peran Pemangku Kepentingan dalam
49
Pengembangan Komunitas Praktisi”
52
DAFTAR ISI
PENUTUP
LAMPIRAN
Strategi Refleksi Anggota
Komunitas Praktisi 53
Cerita Komunitas Praktisi 63
DAFTAR PUSTAKA 68
4
1
KOMUNITAS PRAKTISI
SEBAGAI
STRATEGI PENGEMBANGAN
PROFESIONAL GURU
5
DEFINISI, TUJUAN DAN MANFAAT
6
KOMUNITAS PRAKTISI MEMILIKI
LIMA TUJUAN YAITU:
2
Memberi dukungan pada anggota melalui
interaksi dan kolaborasi sesama anggota
3
Mendampingi anggota untuk memulai dan
mempertahankan pembelajaran mereka
4
Mendorong anggota untuk menyebarkan
capaian anggota melalui diskusi dan berbagi
7
2
Komunitas praktisi memberikan wadah bagi para guru
untuk belajar dan berpartisipasi dalam pengembangan diri
mereka. Interaksi dan dialog antara anggota komunitas
dapat berupa berbagi kekhawatiran, masalah, dan praktik
baik untuk direfleksikan bersama-sama. Dengan begitu,
anggota komunitas dapat saling dukung untuk mandiri dan
berdaya memenuhi kebutuhan profesionalismenya. Maka,
penting bagi semua anggota komunitas untuk
berkontribusi dan memanfaatkan semua aktivitas di dalam
komunitas.
8
KOMUNITAS PRAKTIK
PENTING SEBAGAI
STRATEGI PEMBELAJARAN
PROFESIONAL, KARENA
MEMILIKI POTENSI UNTUK:
9
Membagikan pengetahuan yang ada
untuk membantu anggota dalam
meningkatkan praktik mereka dengan
10
KARAKTERISTIK KOMUNITAS PRAKTISI
Tidak semua komunitas dapat dikategorikan sebagai komunitas
praktisi. Ada tiga karakteristik yang membedakan komunitas
praktisi dengan komunitas lain:
Domain
1
Adanya kesamaan atas hal yang dianggap penting
oleh anggota komunitas.
Komunitas
2
Adanya norma/aturan sosial yang disepakati
oleh anggota.
Praktik
3
Adanya pengetahuan yang dikembangkan,
dibagikan dan dipelihara sebagai hasil dari
kegiatan komunitas praktisi.
11
BERIKUT ADALAH CONTOH SEBUAH KOMUNITAS
PRAKTIK GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MERDEKA DENGAN KARAKTERISTIK
Domain:
Guru-guru dari Sekolah Menengah Pertama
Merdeka yang memiliki tujuan untuk menjadi
guru yang berpusat pada murid
Komunitas:
Adanya kesepakatan pertemuan dua minggu
sekali di sekolah untuk belajar bersama dan
berbagi praktik baik
Praktik:
Adanya catatan ringkasan pembelajaran, foto dan
video kegiatan, dan kumpulan dokumen hasil
kegiatan peserta
12
DENGAN KARAKTER YANG TELAH DIJELASKAN, MAKA SEBUAH
KOMUNITAS PRAKTISI SETIDAKNYA MEMILIKI AKTIVITAS YANG
MELIPUTI:
1 2
Berbagi masalah dan Merumuskan tindakan untuk
mengembangkan proses menyelesaikan masalah
untuk mencari penyelesaian
masalah
3 4
Berbagi pengalaman Merefleksikan tindakan-tindakan
menjalankan praktik yang sudah diambil untuk
melakukan perbaikan
5
Mendokumentasikan kegiatan dan produk
para anggotanya untuk bahan belajar
13
2
PERAN GURU PENGGERAK
DALAM MENGEMBANGKAN
KOMUNITAS PRAKTISI
14
Guru Penggerak diharapkan menjadi motor dalam pengembangan
komunitas praktisi baik di sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Guru
Penggerak dapat mengajak rekan guru lain untuk menjadi tim untuk
menggerakkan komunitas praktisi.
Menyelenggarakan
kegiatan belajar di
komunitas
Mendampingi rekan
Evaluasi dan Refleksi Mendokumentasikan
sejawat dalam
pembelajaran dan dan mempublikasikan
mempraktikkan hasil
penerapan kegiatan hasil kegiatan
belajar di komunitas
15
1 Menganalisis kebutuhan belajar anggota
16
GURU PENGGERAK DAPAT MENGANALISIS KEBUTUHAN
BELAJAR PARA ANGGOTA KOMUNITAS PRAKTISI DENGAN
BERBAGAI CARA, ANTARA LAIN:
Survey sederhana
1
Survey sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan terkait praktik
pembelajaran di kelas atau kebutuhan belajar para anggota
(guru). Survei dapat ditujukan kepada para anggota, atasan
anggota (kepala sekolah) bahkan kepada para murid.
Rembuk diskusi
2 Sebagai permulaan rembuk diskusi dapat dilakukan pada
forum-forum yang sudah ada. Contohnya forum rapat
bulanan guru atau jadwal MGMP/KKG, atau forum pertemuan
lainnya. Jika Komunitas Praktisi sudah berjalan secara rutin,
rembuk diskusi dapat pula dijadwalkan secara reguler.
Bincang santai
3 Guru Penggerak juga dapat menganalisis kebutuhan belajar
rekan sejawatnya melalui bincang-bincang santai di berbagai
kesempatan seperti saat istirahat di ruang guru atau sepulang
sekolah. Bincang santai dengan beberapa rekan guru dapat
menggali informasi yang lebih dalam terkait masalah sehari-
hari rekan guru terkait pembelajaran.
17
Observasi kelas rekan sejawat
5
Guru Penggerak dapat mengobservasi kelas rekan sejawat
untuk melihat bagaimana rekan guru melakukan
pembelajaran di dalam kelas. Untuk melakukan observasi,
pastikan hal-hal berikut ini:
S i a p ka n i n s t r u m e n o b s e r va s i ya n g m e l i p u t i
c perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran
dan penilaian pembelajaran
18
Strategi analisis di atas dapat dilakukan dengan
1
memetakan tantangan dan
persoalan yang dihadapi oleh
mayoritas rekan-rekan sejawat
dalam komunitas, disertakan
4
dengan contoh, data atau bukti
yang mengkonfirmasi bahwa bila ada rekan sejawat yang
(Tema-tema diskusi ini dapat
19
Memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan belajar
2
berdasarkan hasil analisis kebutuhan
Rencana kegiatan belajar di komunitas praktisi perlu dilakukan bersama-sama
oleh anggota komunitas agar seluruh anggota bertanggung jawab dan terlibat
aktif dalam proses pengembangan dirinya dan rekan komunitas. Guru Penggerak
dapat mengikuti tips berikut untuk memfasilitasi rencana kegiatan belajar:
1 3
Diskusikan dengan rekan Diskusikan bagaimana kegiatan
Komunitas Belajar mengenai isu belajar yang dapat dilakukan
p e m b e l a j a r a n s p e s i fi k ya n g untuk mengatasi permasalahan
paling menjadi tantangan dalam pembelajaran tersebut. Misal:
praktik proses pembelajaran kegiatan belajar dapat
sehari-hari. berbentuk pelatihan mandiri di
sekolah, kegiatan saling
mengobservasi proses
pembelajaran antara guru (peer
4
tujuan yang terlalu umum seperti Bagi peran dan tanggung jawab
“meningkatkan praktik belajar kepa da rekan guru sesama
guru”, dapat dispesifikkan komunitas praktisi. Peran yang
menjadi “mempraktikkan satu dapat dibagi sesuai kebutuhan
teknik penilaian formatif dalam komunitas praktisi antara lain:
pembelajaran tematik untuk satu
bulan ke depan”. Semakin spesifik a. Koordinator
d a n te r u ku r, s e m a ki n b e s a r b. Tim dokumentasi
kemungkinan kegiatan belajar
c. Tim Logistik
akan tepat sasaran.
d. Tim Acara/Konten
e. P e r a n l a i n
sesuai kebutuhan
20
5 6
Bila memerlukan biaya, tentukan Menyepakati jadwal untuk
bagaimana biaya tersebut dapat memastikan komitmen anggota
dipenuhi secara realistis. Contoh,
bila kebutuhan konsumsi dapat Rencana kerja harus dievaluasi secara
disediakan urunan, atau bawa berkala, dapat perbaiki mengikuti
sendiri, tidak perlu membeli dari hasil evaluasi, dan berdasarkan
luar. kesepakatan bersama.
21
Mencari narasumber yang relevan sesuai
3
kebutuhan belajar
22
Komunitas profesi lain juga dapat menjadi sumber belajar
guru di komunitas praktisi. Contohnya profesi wartawan atau
blogger dapat memberikan materi menulis kepada para
anggota. Profesi psikolog dapat diajak berdiskusi tentang
penanganan Anak Berkebutuhan Khusus dan profesi lainnya.
23
Pelibatan anggota dalam penyelenggaraan
Menyelenggarakan kegiatan Komunitas Praktisi dapat meningkatkan
4 semangat anggota dalam belajar di
belajar di komunitas komunitas. Berikut peran-peran yang dapat
dilakukan oleh Anggota di Komunitas
Praktisi:
Narasumber
Orang yang memberikan materi atau
menceritakan praktik baik kepada
anggota
Reporter
M e n d o ku m e n t a s i ka n ke g i a t a n
belajar Komunitas, mengunggah
dan mendistribusikan materi belajar
untuk rekan Komunitas lainnya
Koordinator
Orang yang bertugas untuk
memastikan narasumber dan
reporter siap, mengingatkan
anggota lain untuk hadir, dan
aktivitas lain yang menunjang
kelancaran pertemuan komunitas
Peserta
Rekan sejawat Komunitas yang
mengikuti kegiatan belajar.
24
Tahap Penyelenggaraan
Komunitas Praktisi:
1
TAHAP PERSIAPAN
a. Memastikan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan
b. Menyepakati pembagian peran
c. Memastikan media publikasi dan sosialisasi kegiatan
2
PELAKSANAAN
a. Pemimpin sekolah atau pihak yang disepakati membuka
kegiatan secara resmi sebagai bentuk dukungan pada
komunitas
b. Koordinator menjelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan
c. Narasumber melakukan presentasi selama 10-15 menit tentang
praktik cerdas yang sudah dilakukan
d. Disarankan presentasi dilakukan dengan gaya bercerita, dimulai
dari tahap awal, tantangan yang dihadapi, aksi yang dilakukan,
perubahan yang terjadi, dan pelajaran apa saja yang telah
didapatkan
e. Koordinator mempersilahkan peserta untuk bertanya hasil
praktik cerdas sesuai dengan topik. Bila memungkinkan, beri
kesempatan kepada peserta rekan komunitas untuk
mencoba/mensimulasikan praktik yang diajarkan, agar
pembelajaran maksimal.
f. Koordinator mengajak peserta merefleksikan hasil belajar
25
3
PASCA PELAKSANAAN
a. Evaluasi kegiatan komunitas mulai dari tahap pelaksanaan
sampai tahap evaluasi
b. Publikasikan hasil dokumentasi kegiatan agar anggota yang
tidak hadir juga mendapatkan manfaat
c. Dampingi rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran
dalam kegiatan belajar mengajar sesungguhnya yang dijalankan.
Pada saat guru penggerak mengobservasi kelas rekan sejawat,
penting untuk juga merefleksikan hal-hal apa yang dapat
dipelajari dari rekan sejawat yang diobservasi yang bisa
diterapkan di kelas guru penggerak.
26
Mendokumentasikan dan
5 mempublikasikan hasil kegiatan
27
Berikut bentuk-bentuk hasil dokumentasi dan proses pendokumentasian pengetahuan
di dalam Komunitas Praktisi
28
Mendampingi rekan sejawat dalam
6 mempraktikkan hasil belajar di komunitas
29
Evaluasi adalah proses untuk memahami apakah 7
tujuan kegiatan belajar komunitas telah tercapai atau Memfasilitasi
tidak, dan bermanfaat untuk menilai apakah kegiatan evaluasi dan
belajar komunitas telah mencapai tujuannya. Guru refleksi
Penggerak perlu mengingat dan meninjau kembali
pembelajaran
tujuan kegiatan belajar komunitas pada saat langkah
dan
kedua (memfasilitasi rencana kegiatan belajar
berdasarkan kebutuhan), dan melihat apakah rekan penerapan
sejawat telah berhasil mempraktekkan hasil belajar kegiatan
dalam kegiatan belajar mengajarnya masing-masing.
30
Refleksi adalah memikir ulang proses apa yang membuat kegiatan belajar
yang telah dilakukan Komunitas telah berhasil atau belum berhasil dan
bermanfaat untuk bahan pembelajaran rekan Komunitas mengenai apa yang
berhasil dan yang tidak dalam mengaplikasikan pembelajaran yang
dilakukan.
Misal: Bila evaluasi disimpulkan bahwa ada beberapa rekan Komunitas belum
mampu menerapkan disiplin positif dalam kelas, refleksikan tantangan yang
mungkin muncul yang membuat tidak tercapainya hal tersebut.
Refleksi penting untuk dilakukan agar rekan sejawat yang belum berhasil
dapat mencoba cara dari rekannya yang sudah berhasil, dan rekan yang telah
berhasil dapat semakin mengembangkan praktik baik yang telah berhasil ia
lakukan.
Catatan: Apa yang berhasil sama pentingnya dengan apa yang tidak berhasil
sehingga komunitas belajar Anda dapat selalu lebih baik selanjutnya
31
3 Budaya Positif
di Komunitas Praktisi
32
Lingkungan yang positif adalah aspek penting dalam belajar tidak hanya bagi murid,
tapi juga bagi orang dewasa karena dapat menimbulkan aman dan nyaman saat
belajar. Lingkungan belajar yang positif akan mendorong anggota komunitas untuk
dapat terbuka menunjukkan rasa ingin tahunya dan nyaman mengemukakan
pemikiran yang berbeda dari anggota komunitas yang lain. Selain itu, berada dalam
lingkungan belajar yang positif membuat anggota terbuka terhadap kegagalan dan
tantangan yang dialami sehingga memungkinkan bagi komunitas praktisi bersama-
sama mencari solusi yang tepat. Apa saja strategi yang dapat dilakukan oleh Guru
Penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif?
Motivasi belajar orang dewasa akan meningkat jika topik pembelajaran relevan bagi
kebutuhan profesionalnya sehari-hari. Anggota komunitas praktisi perlu
mengidentifikasi tujuan dan alasan belajarnya dengan jelas sehingga dapat
tergambarkan dampak hasil belajarnya bagi dirinya sendiri dan hal-hal yang
dianggap penting.
33
3 4
Melibatkan anggota dalam Membangun relasi yang
pengambilan keputusan positif antar anggota
5
Menjadikan refleksi dan umpan balik menjadi
bagian dari proses rutin
34
4 Kolaborasi dalam
Komunitas Praktisi
35
“
“Kompetisi membuat kita (bekerja) lebih cepat,
kolaborasi membuat kita (bekerja) lebih baik”
-unknown-
36
Manfaat Kolaborasi
dalam Komunitas Praktisi
1 Menciptakan 2
Membangun relasi yang
ketergantungan sosial
positif dengan antar anggota
yang positif
37
Tahapan Kolaborasi dalam mengembangkan Komunitas Praktisi
oleh Guru Penggerak
1
Memfasilitasi penyusunan Selain rekan sejawat, meminta
rencana kegiatan belajar masukan pengawas dan kepala
berdasarkan hasil analisis sekolah mengenai rencana kegiatan
kebutuhan belajar yang akan dilakukan.
2
Mencari narasumber yang relevan Bila sesuai dengan kebutuhan,
sesuai kebutuhan belajar melibatkan pihak-pihak di luar
lingkungan pendidikan untuk
menjadi narasumber. Misal,
melibatkan psikolog untuk berbicara
mengenai penanganan psikologis
murid.
3
M e n ye l e n g g a r a k a n ke g i a t a n Berbagi peran dengan rekan sejawat
belajar di komunitas dalam kegiatan belajar komunitas.
Setiap anggota dapat secara
bergiliran menjadi koordinator
komunitas, reporter, pembicara dan
peran lain yang dibutuhkan.
4
38
Contoh kolaborasi yang dapat
Tahap-tahap peranan
dilakukan dalam
Guru Penggerak
setiap tahapan peran
39
Dengan siapa saja Sesama anggota komunitas (guru mata
guru bisa pelajaran yang sama, lintas mata
pelajaran atau lintas jenjang)
berkolaborasi?
40
5 Tahapan Pengembangan
Komunitas Praktisi
41
1 Tahap Merintis
Tahap merintis adalah tahapan
memulai sebuah komunitas, Guru
Penggerak dapat mengawali
membangun Komunitas Praktisi
dengan strategi berikut.
1 Membangun percakapan awal
Guru penggerak melakukan percakapan
awal dengan pemimpin sekolah, wakil
kepala sekolah, koordinator urusan, wali
kelas atau dengan guru mata pelajaran
terkait dengan tujuan dan perubahan-
perubahan yang ingin dicapai sekolah
serta pengembangan kompetensi guru.
Percakapan awal sebaiknya dilakukan
secara individu agar diskusi bisa lebih
dalam.
42
3 Membangun percakapan
bermakna
Percakapan bermakna dimulai dengan
pemetaan masalah-masalah dan
rencana solusi yang bisa dilakukan
bersama. Percakapan berakhir dengan
kesepakatan membentuk komunitas
praktisi sebagai tempat belajar,
berdiskusi dan m en gemban gkan
praktik baik.
43
2 Tahap Menumbuhkan
Pada tahap menumbuhkan,
komunitas praktisi diharapkan
dapat menyebarluaskan
pengetahuan dan praktik baik
secara lebih luas. Apa saja yang bisa
dilakukan oleh penggerak dan 1 Menyelenggarakan pertemuan
anggota komunitas? belajar secara rutin
Pertemuan rutin akan memperkuat
proses belajar anggota di komunitas.
Jadwal dan lamanya pertemuan rutin
perlu disepakati oleh anggota komunitas
agar anggota berkomitmen menghadiri
pertemuan baik dalam bentuk tatap
muka ataupun dalam jaringan.
Pertemuan rutin juga memfasilitasi
anggota komunitas untuk saling berbagi
praktik baik yang dilakukan di ruang
kelas dan dampaknya pada murid.
Selanjutnya, pertemuan rutin harus
sesuai den gan kebutuhan belajar
anggota atau menyesuaikan dengan
konteks masalah yang ingin dipecahkan.
44
3 Mendokumentasikan dan
membagikan hasil belajar
Guru Penggerak dan anggota
Komunitas Praktisi bisa
mendokumentasikan hasil kegiatan
komunitas dan praktik baik yang telah
2 Mendorong dan mendampingi dibagikan di komunitas dalam bentuk
anggota komunitas tulisan, rekaman audio atau video.
menerapkan hasil belajar Proses dokumentasi ini bermanfaat
sebagai sumber belajar bagi anggota
G u r u p e n g g e r a k m e n d o ro n g d a n
komunitas secara lebih luas.
mendampingi anggota untuk
mempraktikkan hasil belajar di
Selanjutnya, hasil dokumentasi dapat
Komunitas. Langkah-langkah
membagikan hasil pertemuan belajar
mendorong dan mendampingi
atau liputan kegiatan pada kanal belajar
komunitas dapat dilihat lebih lengkap
yang sudah disepakati sebelumnya baik
pada Bab 2 bagian mendampingi rekan
di WhatsApp grup, Telegram, halaman
sejawat.
F a c e b o o k a t a u w e b s i t e s e ko l a h .
Publikasi konten pembelajaran atau
praktik baik dapat menjadi bagian dari
percakapan bermakna yang dapat
dilakukan di Komunitas.
45
3 Tahap Merawat
Keberlanjutan
Pada tahap merawat keberlanjutan
Komunitas Praktisi adalah tahap
untuk memastikan proses baik yang
sudah berjalan di dalam komunitas 1 Mengembangkan anggota
akan terus memberi dampak positif
menjadi Penggerak
bagi anggota komunitas dan murid
walaupun terjadi perubahan-
Komunitas Praktisi
perubahan situasi yang berkaitan Dalam periode waktu tertentu, Guru
dengan Komunitas Praktisi. Penggerak perlu mengidentifikasi
Co n to h nya , a d a nya p e rg a n t i a n anggota-anggota yang berpotensi
kepala sekolah, guru penggerak untuk menjadi penggerak untuk
pindah ke sekolah lain, atau kemudian diberikan tanggung jawab
b e r t a m ba h a t a u b e rku ra n g nya sebagai pengelola kegiatan dengan
anggota. Langkah merawat peran yang berbeda-beda sehingga
keberlanjutan antara lain: dapat memahami tantangan di setiap
peran. Dengan demikian, anggota akan
terbiasa menjadi penggerak dan bisa
memastikan aktivitas Komunitas Praktisi
sesuai tujuan dan kebutuhan anggota.
46
2 Menginisiasi kolaborasi 3 Menyelenggarakan
Komunitas Praktisi dapat mulai proyek kegiatan murid
menginisiasi kolaborasi dengan pihak- Proyek kegiatan murid memberikan
pihak di luar komunitas yang dapat manfaat bagi guru dan murid secara
memperkaya pembelajaran anggota langsung. Proses pengelolaan kegiatan
dan dapat membantu anggota yang kompleks melatih dan menguji
mencapai tujuan atau menyelesaikan anggota komunitas dalam hal
masalah. Guru Penggerak dapat komunikasi, kreativitas dan kolaborasi.
mendorong anggota komunitas untuk Proyek kegiatan murid juga dapat
terlibat dalam proyek-proyek kolaborasi memberikan dampak langsung yang
tersebut. terukur bagi capaian hasil belajar murid.
Langkah-langkah menyelenggarakan
proyek kegiatan murid dapat mengikuti
materi yang sudah diajarkan di
Pendidikan Guru Penggerak.
47
Tantangan Guru Penggerak dalam
Mengembangkan Komunitas
1 Tantangan
2
Tantangan
Mengelola Waktu Mengelola Energi
3 Tantangan
4
Tantangan
dalam Berkomunikasi Mengelola Emosi
48
Peran Pemangku
6 Kepentingan
dalam Pengembangan
Komunitas Praktisi
49
Dalam menjalankan peran sebagai penggerak komunitas, guru penggerak
menjalin kemitraan dengan beberapa pihak terkait, antara lain:
Kepala Dinas
Pengawas
Pendidikan kab/kota:
50
Kepala Sekolah
Ÿ M e m a s t i ka n te rs e d i a nya s a ra n a d a n
prasarana belajar bagi pengembangan
komunitas praktik.
Ÿ Mendorong guru mengambil peran dalam
pertemuan belajar yang diselenggarakan
komunitas praktik.
Ÿ Memastikan terselenggaranya pertemuan
pendidik berbagi praktik baik di sekolah.
Ÿ Menyebarluaskan cerita praktik baik yang
dilakukan anggota komunitas sekolah pada
forum pertemuan para kepala sekolah.
51
PENUTUP
”
“Guru belajar paling baik dari guru lain,
“
saat saling mengajar seni mengajar”
52
Strategi Refleksi
Anggota Komunitas
Praktisi
53
Refleksi Harian Pembekalan Pendamping Guru Penggerak
Pertanyaan Jawaban
Ce ri t a ka n p e n g a l a m a n A n d a
mengikuti pembekalan pada hari
ini? Ceritakan juga hambatan atau
kesulitan Anda selama proses
pembekalan pada hari ini?
1
Bagaimana perasaan Anda
selama pembelajaran
berlangsung? Ceritakan hal yang
membuat Anda memiliki
perasaan tersebut
2
Ceritakan yang anda pelajari pada
hari ini? Elaborasi cerita Anda
dengan pembelajaran yang paling
berkesan?
3
Ceritakan manfaat pembelajaran
pada hari ini untuk peran Anda
sebagai Pendamping Guru
Penggerak?
54
Refleksi Hari ke-2
(Model DEAL)
2
Hal yang paling membuat tertarik pada hari ini ketika ...
3
Hal tersulit yang terjadi pada saya hari ini ketika ...
4
Saya bangga kepada diri saya hari ini ketika ...
5
Saya ingin tahu lebih banyak tentang ...
6
Satu hal yang ingin saya coba adalah ...
55
Refleksi hari ke-3
(Teknik 6 Topi)
Pertanyaan Jawaban
Ce ri t a ka n p e n g a l a m a n A n d a
mengikuti pembekalan pada hari
ini?
1
Bagaimana perasaan Anda
selama mengikuti proses
pembelajaran hari ini?
2
Ceritakan hal-hal positif yang
terjadi dari pembelajaran hari ini?
3
Ceritakan hal-hal yang
menghambat pembelajaran Anda
pada hari ini?
4
Ceritakan ide-ide yang muncul
setelah Anda mengikuti
pembelajaran hari ini?
5
Ceritakan kesimpulan-kesimpulan
yang Anda dapatkan setelah
mengikuti pembelajaran hari ini?
6
56
Refleksi hari ke-4
(Papan Cerita Reflektif - Reflective Storyboard)
1 2
3 4
57
Refleksi Hari ke-5
( 4C: Connection, Challenge, Concept, Change)
Pertanyaan Jawaban
1
Adakah ide, materi atau pendapat
dari narasumber yang berbeda
dari praktik yang Anda jalankan
selama ini?
2
Ceritakan konsep-konsep utama
yang Anda pelajari dan menurut
Anda penting untuk terus dibawa
selama menjadi Pendamping
Calon Guru Penggerak?
3
Ceritakan sebuah perubahan
dalam diri Anda yang ingin Anda
lakukan setelah mendapatkan
materi pada hari ini?
58
Refleksi Hari ke-6
(Model Segitiga)
Silakan identifikasi pada segitiga di bawah ini mengenai apa yang Anda
pelajari dari pembelajaran hari ini. Anda boleh membuatnya dalam bentuk
Ms. Word, Ms. PowerPoint, atau menggambarkannya kemudian memfoto
dan menguploadnya di LMS.
Setelah pembelajaran
hari ini, akhirnya saya
memahami bahwa... Perasaan saya
setelah melakukan
pembelajaran hari
ini adalah...
Setelah melakukan
pembelajaran hari ini, target
saya berikutnya adalah...
59
Refleksi Hari ke-7
(Teknik Model Driscoll)
Pertanyaan Jawaban
1
Ceritakan apa hal yang berubah
dari pendapat, pemikiran, atau
apapun yang Anda yakini
sebelumnya, setelah Anda
mengikuti pembelajaran hari ini?
2
Setelah Anda melakukan
pembelajaran hari ini, apa yang
ingin Anda bagikan kepada rekan
atau lingkungan Anda yang Anda
yakini hal tersebut merupakan hal
baru atau bermanfaat untuk
mereka?
60
Refleksi Hari ke-8
(Model 4MAT)
Pertanyaan Jawaban
1
Apa hal yang ingin Anda ketahui
lebih banyak lagi berkaitan
pembelajaran yang Anda alami
hari ini?
2
Bagaimana caranya agar hasil
pembelajaran hari ini optimal
sesuai dengan yang Anda
harapkan?
3
Bayangkan Anda sudah berada
dalam situasi pendampingan
Calon Guru Penggerak, pada
situasi apa hasil pembelajaran ini
bisa Anda terapkan dan
bagaimana hasilnya?
4
61
Refleksi Hari ke-9
(Gaya Round Robin)
Pertanyaan Jawaban
1
Apa hal yang belum Anda kuasai
setelah pembelajaran hari ini?
Apa yang akan Anda lakukan
untuk mengatasi hal tersebut?
2
A p a h a l y a n g m a s i h
membingungkan Anda dari
pembelajaran hari ini? Ceritakan
hal-hal apa saja yang membuat hal
tersebut membingungkan.
62
Cerita Kolaborasi
Komunitas Praktisi
63
Cerita Kolaborasi Antar Komunitas
Ibu Titis Kartikawati dari SD Negeri 09 Jika murid SDN 09 lebih dominan pada
Sanggau dan Ibu Juliawati dari SD kegiatan baca tulis, maka murid Bu
Negeri 08 Sanggau. Pada akhir Juliawati mengusung literasi budaya.
semester keduanya sepakat untuk Murid-muridnya menampilkan kesenian
membuat pameran karya anak. tari daerah Kalimantan, pementasan
Mengusung semangat yang sama yakni drama dan membuat proyek video
merdeka belajar. Kolaborasinya bukan kesenian lokal.
hanya melibatkan guru, tapi juga murid-
murid dari sekolah yang berbeda. Bagaimana dampaknya? Murid sangat
antusias. Mereka mendapatkan ruang
Pada hari yang sudah ditentukan, kedua untuk mengembangkan diri pada
peserta dari sekolah yang berbeda ekosistem yang lebih luas, pada orang
berkumpul di lapangan Sanggau. yang berbeda. Tidak ada perlombaan.
Murid-murid memperkenalkan dirinya Semua murid hanya menampilkan karya
dan bercerita tentang karya yang yang mereka suka dan kuasai. Murid juga
mereka tampilkan. Ibu Titis mengusung tidak dipaksa untuk menjadi lebih baik
tema literasi baca tulis yg isinya melatih dari peserta yang lain karena minat dan
siswa untuk berbicara dan membuat kegemarannya yang berbeda. Ibu Titis
produk buku sesuai kegemarannya. dan Ibu Juli berhasil mengantar pesan
Bagi murid yang gemar makan, maka yang kuat bahwa anak boleh belajar apa
mereka membuat buku resep makanan. yang saja mereka suka, semua pelajaran
Bagi yang gemar dengan sains maka sama pentingnya.
menampilkan buku sains yang didesain. Proyek-proyek kolaborasi seperti ini
Kar ya-kar ya tersebut kemudian memberi kesempatan bagi para guru
diceritakan dari awal proses untuk menggabungkan kegemaran
pembuatannya sampai akhirnya mereka ke dalam pekerjaan dan juga
menjadi karya buku. mendukung para guru untuk melihat
masa depan profesi mereka melebihi
lingkungan sekolah. Melihat banyaknya
ke m u n g ki n a n u n t u k m e l a n j u t ka n
profesi mereka di luar lingkungan
sekolah, dapat mendorong motivasi
mereka untuk terus belajar dan
beradaptasi dengan perubahan.
64
Cerita Kolaborasi Antar Penggerak.
65
Cerita Pak Haerun -
“Meramu Obat Tradisional untuk Mempelajari Jenis-jenis Daun”
66
Cerita Pak Saing -
“Belajar Sejarah melalui Cerita dan Gambar”
67
Cambridge, D., Kaplan, S. & Suter, V. (2005). Community of
DAFTAR PUSTAKA
practice design guide. Louisville, CO: Educause.
Kunter, M., Baumert, J., Blum, W., Klusmann, U., Krauss, S.,
& Neubrand, M. (2013). Cognitive Activation in the
Mathematics Classroom and Professional Competence of
Teachers. In International Encyclopedia of Education
(eBook, pp. 1–439). New York: Springer.
https://doi.org/10.1016/B978-0-08-044894-7.00680-1
68
Rahman, M. S. (2019). Teachers' peer support: difference
DAFTAR PUSTAKA
between perception and practice. Teacher Development,
23(1), 121–138. https://doi.org/10.1080/13664530.2018.1488765
69