Anda di halaman 1dari 4

Budidaya Mentimun

Mentimun atau dalam bahasa latinnya Cucumis sativus merupakan tanaman sayuran buah yang paling
banyak diminati masyarakat hampir di seluruh daerah di Indonesia.  Tanaman sayuran buah
biasanya selalu tersaji dimeja-meja makan, dan cukup setia mendampingi masakan yang lain baik
sebagai sayuran yang dimasak sebagai sayur, maupun disajikan sebagai lalapan pendamping lauk pauk
seperti ayam goreng, ikan goreng atau yang lainnya dan tentunya tidak ketinggalan sambal pedas
sebagai temannya, bahkan mentimun bisa juga disajikan sebagai penyegar pelepas dahaga jika
disajikan sebagai minuman segar.  Itulah beberapa kenikmatan yang disajikan sayuran buah yang
satu ini.

              Mentimun sebagai tanaman sayuran buah selalu ada dan hadir di setiap
daerah karena memang sayuran ini banyak dibudidayakan dimasyarakat, sayuran ini dibudidayakan
sebagai komoditi sayuran yang berorientasi bisnis maupun sekedar dibudidayakan secukupnya oleh
masyarakat dan hanya untuk memenuhi kebutuhan sayur keluarga.  Karena memang tanaman
sayuran buah ini cukup mudah dibudidayakan.  Mentimun sangat cocok dibudidayakan di tanah
ringan, baik di daerah
» Jenis-jenis panas maupun di daerah pegunungan berhawa dingin.
Mentimun

             Terdapat beberapa jenis mentimun yang dikenal masyarakat, adalah


sebagai berikut : Biasa
» Mentimun

Ciri dari mentimun ini adalah memiliki warna kulit putih kehijauan dan dagingnya lunak serta memilii
panjang buah sampai
» Mentimun Kraidengan 15 cm.

Mentimun krai memiliki


» Mentimun Bontengciri
Suriwarna hijau tua dan bergaris-garis putih serta buahnya agak kecil.

Ciri mentimun bonteng suri adalah memiliki buah yang besar dengan daging yang harum, mentimun
ini lebih terkenal sebagai Timun Suri yang banyak dipasarkan menjelang bulan puasa, dan sering
digunakan sebagiWatang
» Mentimun campuran sop buah atau es buah.

Ciri mentimun ini adalah memiliki kulit buah berwarna hijau bergaris putih, buahnya besar dengan
panjang hingga
» Syarat 25 cm.
Tumbuh

Mentimun termasuk jenis tanaman yang memiliki daya adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan
tumbuhnya serta tidak memerlukan perawatan yang khusus. Mentimun biasanya dapat tumbuh atau
dengan baik hidup pada lahan dengan ketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya
dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl. Sedangkan tekstur
tanah yang dikehendaki adalah tanah berkadar liat rendah dengan pH tanah sekitar 6 – 7. Mentimun
juga membutuhkan iklim kering, sinar matahari cukup dengan temperatur berkisar antara
21,1°-26,7°C. Namun, tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi karena
dapat menyebabkan bunga berguguran sehingga gagal membentuk buah.  Selain itu, daerah yang
temperatur siang dan malam harinya berbeda sangat tajam dapat menyebabkan munculnya serangan
penyakit
» tepung.
» Teknik
Benih Budidaya Mentimun

Page 1/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


Benih merupakan salah satu faktor penting budidaya tanaman karena mempengaruhi produktivitas
tanaman. Jenis benih mentimun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu benih mentimun hibrida dan non
hibrida komersial. Benih mentimun yang baik ditandai dengan kulit biji mengkilap, tidak berbintik,
bernas dan daya kecambahnya lebih dari 75%. Namun, benih hibrida kurang baik karena karena
bijinya tidak dapat ditanam kembali oleh petani, sedangkan varietas non hibrida dapat dibenihkan
kembali dengan memilih buah mentimun yang matang di pohon, sehat, tidak cacat dan berasal dari
tanaman yang tumbuh
» Persiapan Lahansubur.

Tanah diolah dengan dibajak atau dicangkul buat guludan dengan tinggi 50 cm, lebar 120 cm, jarak
antar guludan 40 cm. Pemakaian mulsa plastik disarankan untuk mendapat hasil yang lebih baik.
Pupuk dasar diberikan 4 - 7 hari sebelum tanam, yaitu SP - 36 20 g/tan. Dan ZK plus 10 g/ tanaman.
» Penanaman

Waktu penanaman mentimun yang paling baik adalah akhir musim hujan atau saat musim kemarau
dengan langsung menanam
» Pembuatan benihnya.
lubang tanam dua baris atau double rows 60 x 40 cm, lubang pupuk dapat ditugal 5
cm»disamping lubang sedalam
tanam. 1 cm, 2 benih perlubang tanam.
» Benih
Benih ditanam
ditutup dengan abu jerami pada musim kemarau dan pada musim hujan dengan abu
ditambah
» pupuk kandang.
Penyulaman dilakukan secepatnya agar pertumbuhan tanaman seragam.
» Pemeliharaan
» Pengairan.

     Usahakan tanah dalam kondisi lembab, lahan yang kekeringan menyebabkan tanaman stres
dan buah pahit, pengairan dilakukan 1 x seminggu.

Pemasangan lanjaran atau lurus diupayakan saat tanaman berumur 2 minggu, selanjutnya disiapkan
tali rapia 2 tingkat dengan jarak 30 cm.

    
» Dilakukan Hama
Pengendalian untuk dan
menghilangkan
Penyakit gulma.
» Hama
» Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver). Kumbang daun berukuran 1 cm
dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada
serangan
» Ulatberat,
Tanah daun tinggal
(Agrotis tulangnya.
ipsilon) Pengendalian
Ulat ini : Natural
berwarna hitam BVR atau PESTONA.
dan menyerang tanaman terutama yang
masih muda.buah
» Lalat Gejala: Batang
(Dacus tanaman
cucurbitae dipotong
Coq.) Lalatdisekitar leher akar.1-2 mm. Lalat menyerang
dewasa berukuran
mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan
membusuk. Pengendalian
» Kutu daun : Natural
(Aphis gossypii METILAT.
Clover) Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning
kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput,
kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA
»
» Penyakit
Busuk daun (Downy mildew)

       Penyebab: Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada
kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan berembun atau berkabut.

       Gejala: daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan
busuk.

      
» PenyakitPengendalian: Pemberian
tepung (Powdery mildewNatural
) GLIO sebelum tanam.

       Penyebab: Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau
dengan kelemaban tinggi.

Page 2/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


       Gejala: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah
menjadi kuning dan mengering.

       Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.


» Antraknose

       Penyebab: cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.

       Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut
dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara
lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.

       Pengendalian:
» Bercak daun bersudut Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

       Penyebab: cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan.

       Gejala: daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun
yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang.

      
» Virus Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

       Penyebab: Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch
Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz
dan Aphis gossypii Glov.

       Gejala: daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun
menggulung, tanaman kerdil.

       Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural BVR atau
PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan
Cucurbitaceae.
» Kudis (Scab)

       Penyebab: cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah
mentimun muda.

      Gejala: ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti
karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.

       Pengendalian: Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

 

  » Busuk buah

       Penyebab: cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp.,
Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau
di tempat penyimpanan.

       Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah;

Page 3/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com


(2) Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3)
Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah; (4) Erwinia
carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.

     Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen yang hati-hati,
penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 - 7 derajat C. Dan pemberian Natural GLIO
sebelum tanam.
» Penanganan Panen dan Pascapanen

Merupakan saat yang dinanti-nantikan petani karena saat itulah mereka akan menikmati hasil jerih
payahnya Mentimun sudah mulai dapat dipanen jika (a) buah mentimun berumur 32-35 HST. Buah
mentimun lokal untuk sayuran, asinan atau acar dipanen 42 hari setelah tanam sedangkan mentimum
suri dipanen setelah matang. Khusus untuk mentimun Jepang, kriterianya pemanenan adalah

 (a) panjang 20-30 cm dan garis tengah 3-4 cm,

 (b) bentuk buah lurus dan kulit mulus dan

 (c) masih muda dan segar.

Buah dipanen pada pagi hari sebelum pukul 09.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau
tajam. Mentimun sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varietas dan ukuran/umur buah yang
dikehendaki. Dalam melakukan pemanenan juga memperhatikan ukuran mentimun yang sesuai
dengan permintaan pasar. Pasar swalayan memerlukan mentimun sayur dengan dua kemasan yaitu:

(a)  Mentimum acar yang panjang buahnya sekitar 10-15cm, berbentuk lurus, kulit mulus dan
segar.

(b)  Mentimum besar yang panjang buahnya 15-20 cm, berbentuk lurus, kulis mulus dan segar.
Perkembangan buah mentimum termasuk cepat. Pada umumnya, kegiatan panen dilakukan setiap hari
sampai akhir masa panen. Setiap pemanenan, kumpulkan hasil panen di tempat teduh atau gudang
berventilasi, sebaiknya
» Penanganan ditampung
pasca panen. dalam keranjang plastik.

Tujuan kegiatan ini adalah agar mentimun yang telah dipanen terlindungi dari kerusakan fisik dan
kebusukan sehingga mentimun sampai ke konsumen tetap baik. Diantaranya penyortiran buah
mentimun berdasarkan kualitas serta ukuran serta pengepakan/pengemasan yang baik. Selanjutnya
buah mentimun siap diangkat untuk dipasarkan.

 

 Penulis : Fauziyatul Iffah, S.Pt

Sumber referensi

Amin, A.R.. 2015. Mengenal Budidaya Mentimun melalui Pemanfaatan Media Informasi.  Jupiter
(XIV) : 66-71.

Rosliani, R.. 2019. Budidaya Mentimun. Bandung : Balitsa Litbang.

 

Page 4/4

Published on cyber extension - Pusluhtan Kementan | Email Sekretariat : cyberextension@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai