Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY DIMENSI RESPONSIVENESS MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Kelompok 3
Ristiniati : Perawat 2
Ernasya : Perawat 1
Iwan : Pasien
Maria Pandiangan : Keluarga
Angel Manullang : Dokter
Priskila Zagoto : Karu
Febi S. Hasibuan : Narator, perawat 3
Bertina Muthe : Penolong

Pada suatu ketika ada anak yang sedang pergi ke toko untuk membeli sepatu,
dia naik sepeda motor lalu pergi ke toko sepatu. Saat diperjalanan terjadi kecelakaan
terserempet mobil, akhirnya terjatuh dan tidak sadarkan diri, lalu ada seorang bapak
yang menolongnya dan menelfon 112 untuk meminta pertolongan. Saat ambulance
datang sesegera mungkin korban dibawa ke rumah sakit. Setelah itu pasien ditangani
oleh dokter dan perawat di UGD.

< Di Rumah Sakit >


Beberapa waktu kemudian keluarga dari korban kecelakaan datang dalam keadaan
panik.
Maria : Bagaimana keadaan anak saya ?
Bertina : Ini masih ditangani oleh Tim Medis.
Maria : Terimakasih pak atas bantuannya.
Bertina : Sama-sama (meninggalkan Rumah Sakit).
<Pasien sudah di periksa TTV dan juga sudah di pasang infuse>

Ernasya : Apakah ibu wali dari anak ini ?


Maria : Iya Suster (hatinya resah memikirkan anaknya)
Ernasya : Baik bu, mari silahkan duduk disini (Menyiapkan lembar
pengkajian pasien,menjelaskan tindakan yang mau di berikan kepada pasien)
Maria : Iya suster
Ernasya : Nama anak ibu siapa ?
Alamat ?
Tanggal Lahir ?
Umur ?
Maria : Nama anak saya Cantika
Jln. Ir. Soekarno no. 15 Ngawi, Jawa Timur.
09 Januari 1998
18 Tahun
Ernasya : Apakah ibu memiliki kartu BPJS ?
Maria : Umum saja sus, saya tidak memiliki kartu BPJS.

< Setelah mengisi identitas pasien, perawat kembali memeriksa keadaan pasien dan
Pasien sudah sadarkan diri >
Ernasya : Apa yang dirasakan adek ?
Pasien : Saya merasa pusing, mual, dan badan sakit semua sus.
Ernasya : Iya, sabar dulu ya dek (sambil memeriksa keadaan fisik
pasien)

< Dokter datang dan perawat langsung melaporkan keadaan pasien ke dokter >
Angel : Cepat lakukan pemeriksaan Heating dan diobservasi Hematoma yang
ada di kepalanya.
Ernasya : Iya dok

< Memeriksa Pasien >


Ernasya : Akan dilakukan tindakan untuk menghentikan perdarahan
pada luka adek, tahan sebentar ya agak sakit sedikit. (sambil merawat luka pasien)
Iwan : Iya suster (sambil menahan kesakitan)
Ernasya : (Setelah melakukan tindakan, perawat berkomunikasi dengan
orang
tua pasien). Ibu, luka anak ibu sudah ditangani tetapi harus dilakukan observasi lebih
lanjut dan pemeriksaan Ct-Scan karena dikhawatirkan terdapat luka yang lebih serius
di kepala anak ibu, jadi untuk sementara ini harus di rawat di Rumah Sakit.
Maria : Iya suster, lakukan yang terbaik untuk anak saya.
Ernasya : Baik bu, jangan terlalu khawatir.
tiga jam kemudian ibu pasien memberikan sesuatu (makanan) untuk perawat 1
sebagai tanda terimakasih bahwa anaknya sudah di tangani dengan baik
Maria : suster ini… (sambil memberikan makanan)
Ernasya : loh ini apa bu ? (kaget)
Maria : ini makanan buat suster karena suster sudah merawat anakn
saya dengan baik dan ramah
Ernasya : ya ampun ibu ini, (malu-malu). Iya ibu terimakasih ya bu
(sambil tersenyum)

< Pergantian Shift >


Ernasya : Suster Risti nanti jangan lupa pasien atas nama Cantika
perban luka dan infusnya diganti sesuai rekam medik nya ya

Risti : Iya nanti saya baca lagi rekam mediknya

< Waktu dimana perban luka dan infus harus diganti >
Risti : ohh iya sekarang kan waktu mengganti perban dan infus nanti
saja lah saya mau makan dulu lapar sekali (berbisik dalam hati dan menuju ruangan
pasien)
Risti : Ibu, infus adek cantika saya matikan dulu beberapa saat nanti
saya ganti.
Maria : Iya sus (Tidak tau apa-apa).

< Perawat Risti Makan dengan lahapnya, dan pada saat ini Kepala Ruangan sedang
memeriksa para perawat apakah sudah menjalankan tugas-tugas mereka dengan benar
>
Priskila : Mana Perawat risti, kok belum mengganti perban dan
mengganti infus pasien ?
Febi : Saya tidak tau bu.
Priskila : Coba suster febi sekarang ganti perban dan infus pasien.
Jangan-jangan dia ke kantin lagi seperti kemarin beli makanan padahal belum
waktunya jam istirahat. ( dengan perasaan jengkel, marah dan campur aduk)
Febi : Baik bu (ketakutan)

< Beberapa jam kemudian perawat risti sudah selesai makan >
Priskila : Suster (risti), kamu ini melalaikan tugasmu. Saya akan
meninjaklanjuti kelalaianmu akan saya beri hukuman. (marah, jengkel)
Risti : Maaf bu, tadi saya lapar sekali (dengan wajah yang tak
berdosa)
Priskila : Tidak ada alasan. Cepat lanjutkan pekerjaanmu. !!
(sangat-sangat marah)
Risti : baik bu, laksanakan (dengan perasaan yang merasa bersalah)

< Setelah melakukan tugas dan pekerjaan, Essok harinya perawat risti di panggil oleh
karu >
Risti : permisi bu, maaf sebelumnya ada apa memanggil saya? (perasaan
tidak enak)
Priskila : saya sudah memaafkan kamu (perawat risti) atas kelalaian
pertamamu, kenapa sekarang kamu ulangi lagi ? Saya tidak mau tahu, kamu harus
kena hukuman, bulan ini gajimu saya potong dan kamu tidak ada libur bulan ini.
risti : maafkan kelalaian saya bu, Baik bu, saya terima hukuman bu karu,
karena ini salah saya (dengan merasa bersalah)
Priskila : baik jangan diulangi lagi, lakukan tugas dengan baik.

< Kemudian perawat risti benar-benar melakukan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik. Dari role play diatas menunjukkan adanya cepat tanggap atau
responsiveness pelayanan terhadap klien.

Anda mungkin juga menyukai