TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN SUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE MEDIK RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
Bismillahirrohmanirrohim,
Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang,
Menimbang : 1. Bahwa Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang harus
mempunyai perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah
sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi medis
2. Bahwa Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang berkewajiban
untuk menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan
keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
3. bahwa untuk meningkatkan peran komite medik dalam
mengampu ketentuan sebagaimana dalam butir 1 dan 2
tersebut perlu dilakukan perubahan personalia susunan
organisasi Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama
Jombang yang ditetapkan dengan keputusan direktur.
Ditetapkan di Jombang
Pada Tanggal 06 Desember 2019
RS NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
DIREKTUR,
PENDAHULUAN
Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang merupakan suatu wadah
profesional medik / dokter fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf
medik dan atau yang mewakili. Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’
Jombang berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan
mengarahkan pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang
berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis
yang harus dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan,
pendidikan dan pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai
Konsep Dasar dan Filosofi dari Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
adalah Perpaduan antara ketiga komponen yang terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan
Evidence-Based Medicine (EBM).
1.1. Dasar hukum & Struktur Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
Keberadaan Komite Medik di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang merujuk pada
pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman
Susunan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang
Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993,
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. HK.00.06.2.3.750
tanggal 14 Juli 1995, Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di
Rumah Sakit.
Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur sebagai
berikut :
1. Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pelayanan Medik setelah mendapat usulan dari Direktur Rumah
Sakit.
2. Rumah Sakit yang bukan milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan
Keputusan Pemilik Rumah Sakit atas usul Direktur Rumah Sakit.
1.2. Riwayat Pembentukan Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang pertama kali dibentuk pada
tahun 2012 bersamaan dengan awal dimulainya operasional Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’
Jombang , pada masa awal pembentukaannya jumlah dokter fungsional hanya sekitar empat
orang dengan aktifitas yang masih amat terbatas hal ini terjadi karena keterbatasan fasilitas
dan sarana operasional Komite Medik sementara pemegang Stakeholder di RS masih belum
memiliki persepsi mengenai Konsep Komite Medik yang sesungguhnya sehingga perhatian
terhadap organisasi ini masih amat kecil sekali. Masa kepengurusan Komite Medik diatas
berakhir pada tahun 2012.
Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan suatu rumah sakit dan juga sehubungan dengan
telah berakhirnya masa tugas pengurus lama Komite Medik, maka pada tahun 2012 awal
dilakukan pemilihan ulang Ketua dan Pengurus Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul
Ulama’ Jombang untuk periode tahun 2012 - 2015. Selanjutnya Ketua terpilih saat itu juga
membentuk Susunan Kepengurusan Komite Medik yang terdiri dari: Wakil Ketua,
Sekretaris dan Bendahara. Susunan Pengurus Komite Medis yang telah dibentuk, oleh Ketua
Komite Medik diserahkan ke Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat
Keputusan.
1.3. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’
Jombang
1.3.1. Kebijakan (Policy)
1.3.1.1. Visi dan Misi Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
terkait erat dan menjadi satu kesatuan dengan Visi dan Misi Rumah Sakit
Nahdlatul Ulama’ Jombang .
1.3.1.2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan
dengan Sistem Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang di bidang profesi
Medis.
1.3.1.3. Ketetapan Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
merupakan pedoman bagi seluruh SMF di lingkungan Rumah Sakit
Nahdlatul Ulama’ Jombang dalam menjalankan Fungsi Keprofesian di
bidang Pelayanan Medik.
1.3.1.4. Sidang Pleno merupakan sidang tertinggi Komite Medik Rumah Sakit
Nahdlatul Ulama’ Jombang dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut hal Kebijakan Komite Medik & Sistem yang berlaku di Komite
Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang .
1.3.1.5. Peserta Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite
Medik. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Medik mempunyai hak
bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai
hak bicara.
1.3.1.6. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan didampingi,
Wakil Ketua dan Sekretaris Komite Medik.
1.3.1.7. Sidang Pleno dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang kurangnya separuh
dari Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka
secepat cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat lambatnya 24
(dua puluh empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum.
1.3.1.8. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat. Dalam
hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan suara
menurut suara terbanyak.
SUSUNAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang terdiri dari :
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan
Keanggotaan Komite Medik terdiri dari ;
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
3. Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )
4. Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )
Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai dengan
keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus / Masalah
khusus yang mempunyai linggkup kerja bersinggungan dengan bidang diluar bidang medis
diperlukan suatu Panitia Khusus, Panitia Khusus tersebut merupakan kelompok kerja
khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus dan berada dibawah koordinasi
Komite Medik, didalam Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa anggota yang bukan
merupakan Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk disesuaikan dengan
kebutuhan Rumah Sakit.
Sub-Komite dan Panitia Khusus ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul Ketua
Komite Medik setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite Medik. Adapun
Susunan Sub-Komite dan Panitia Khusus yang berada didalam Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang anggota Komite
Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua
Panitia Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang
koordinasinya berada dibawah Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang ,
yaitu :
1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
Beberapa Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik, yaitu;
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia Patient Safety
BAB III
Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang secara organisasi berada
dibawah Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang , adapun Tugas kewenangan dan
tanggung jawab dari Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang adalah untuk
Menjamin Pelayanan Medik yang sesuai dengan Standar Mutu Pelayanan Profesi, Pelayanan
Medik yang berdasarkan pada Evidence Base Medicine, berpayung pada Kaidah Etika
Profesi dengan pendekatan Patient Safety.
3.1. Tugas Komite Medik
1.
2.
2.3.
3.1.1 Memberikan Saran dan Pertimbangan kepada Direktur berkaitan dengan pelayanan
medis dalam hal :
1. Pengawasan dan Penilaian Mutu Pelayanan Medis
2. Peningkatan Program Pelayanan, Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan
Pengembangan dalam Bidang Medis
3. Pengaturan permintaan cuti dan mengikuti acara-acara seminar di luar Rumah
Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang .
3.1.2 Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis sesuai
Visi-Misi Rumah Sakit
3.1.3 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta
memantau, mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesi dalam
semua aspek pelayanan medis.
3.1.4 Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan Medis
yang harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan pengembangan
program pelayanan serta memantau pelaksanaannya.
MASALAH INTERNAL
Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan pelayanan
medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon masalah,
maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya memberikan
disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah tersebut dari
sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
2. Masalah dari luar / eksternal
MASALAH
DIREKTUR RSNU
KOMITE MEDIK
DIREKTUR
KASUS
KSM
DIREKTUR RSNU
KOMITE MEDIK
1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik Rumah Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang
dibantu oleh Sub-Komite dan Panitia Khusus yang terdiri dari:
1. Sub-Komite Kredensial
2. Sub-Komite Mutu Pelayanan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
Panitia Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus, adalah :
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia ad hock
Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Nahdlatul Ulama’ Jombang atas usul Ketua Komite Medik dengan proses
pembentukannya sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite atau Panitia
Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam Rapat
tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub Komite dan
Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite dan
Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah
Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusannya.
Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite dan Panitia
Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua Komite
Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.
DIREKTUR RSNU
KETUA KOMITE
MEDIK
SEKRETARIS
Sub Komite KredensiaL Sub Komite Etika & Sub Komite Mutu Komite
Disiplin Profesi Medis
Ditetapkan di Jombang
Pada Tanggal 06 Desember 2019
RS NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
DIREKTUR,
Ditetapkan di Jombang
Pada Tanggal 06 Desember 2019
RS NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
DIREKTUR,