Anda di halaman 1dari 47

1

KANKER
TAHOMA SIREGAR, MSi., Apt
Definisi
2

 Kanker : Pertumbuhan sel tubuh yang tidak


terkontrol, dapat disertai dengan invasi
dan metastase ke jaringan lain.
 Kanker disebabkan akibat kerusakan
genetik seperti kelainan kromosom,
amplifikasi DNA, maupun mutasi noktah
yang dapat menimbulkan gangguan
keseimbangan fisiologi pengaturan
pembelahan sel dan diferensial yang
berakibat tumbuhnya tumor.
Definisi
3

Kerusakan genetik disebabkan ; pemaparan


karsinogen lingkungan yang terdapat di
makanan, air, udara, radiasi, sinar matahari
dan mutasi spontan karena instabilitas
gen, infeksi virus DNA atau RNA. Elemen
genetik seperti onkogen, antionkogen dan
virus juga merupakan sumber terjadinya
transformasi keganasan
Sel Kanker
4
Penyebab kanker
5

Faktor biologis dan eksternal


 Faktor biologis, antara lain : genetik,
hormonal dan imunologi
 Faktor eksternal adalah : karsinogenik
fisika, kimia. Faktor eksternal dipicu
pengaruh gaya hidup tidak sehat akibat
dari konsumsi makanan tidak sehat,
lingkungan pekerjaan yang tidak sehat,
kebiasaan merokok dan konsumsi obat-
obat tertentu.
Penyebab kanker
6

 Tumor atau neoplasma (neos = baru, plasma = yang


terbentuk) yaitu, tiap-tiap benjolan yang disebabkan
oleh apapun, (misalnya: pertumbuhan jaringan baru dan
adanya pengumpulan cairan kista).
Tumor dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu :
 Tumor jinak, bersifat : tumbuh setempat dengan
lambat, tidak merusak dan tidak menyebar ke
bagian tubuh lainnya.
 Tumor ganas (disebut kanker) : tumbuh dengan
cepat dan dapat membesar dalam waktu
mingguan atau bulanan, merusak tubuh dan
kesehatan penderita, mengadakan anak sebar
dan bila tidak dicegah dapat menyebar kebagian-
bagian lain tubuh dan dapat menyebabkan
kematian.
Penyebab kanker
7

Proses Jangka Panjang Terjadinya Kanker


 Pertumbuhan pada tumor bersifat otonom,
tidak mengikuti pola-pola yang ada.
 Sel-sel kanker memiliki sifat morfologi

yang berbeda dengan sel jaringan normal


dimana tumor tersebut tumbuh.
Penyebab kanker
8

 Proses terjadinya kanker dapat dibagi


menjadi 4 fase, yaitu :
1. Fase induksi : sampai 15 – 30 tahun
- Faktor-faktor etiologi, seperti ; bahan
karsinogen, sinar ultra violet, sinar-sinar
radio aktif, parasit dan virus (kanker
sistem limfa, leukimia dan kanker
payudara).
“Penyebab pasti belum diketahui”, sering
pada seseorang yang megalami Cancer.
Penyebab kanker
9

2. Fase in situ : 5–10 tahun


 Perubahan jaringan, “pre-cancerous”. Ditemukan
diserviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran
pencernaan dan payudara.
3. Fase invasi : 1-5 tahun
 Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan
menginfiltrasi melalui membran sel ke jaringan
sekitarnya dan ke pembuluh-pembuluh darah serta
limfa.
Waktu antara fase invasi ke fase diseminasi
antara beberapa minggu sampai beberapa
tahun.
4. Fase diseminasi : 1-5 tahun
 Fase diseminasi atau lebih dikenal sebagai fase
penyebaran tumor ketempat-tempat lain.
Sikulus sel
10

 Banyak obat sitotoksik bekerja dengan


merusak DNA. Toksisitas obat ini lebih
besar pada fase S (sintesis DNA) siklus sel.
Alkaloid vinca dan taksan memblok fase M
(mitotic spindle / pembentukan gelendong
mitosis), obat ini aktif pada sel yang
sedang membelah.
 Semua sel menunjukkan pola sama walau
ada perbedaan dalam durasi siklus sel
diantara berbagai tipe sel
Sikulus sel
11

 Siklus sel memiliki ciri sebagai berikut (lihat gambar) :


(1) Fase prasintesis (G1); (2) terjadi sintesis DNA (S); (3)
setelah terminasi sintesis DNA, diselingi fase interval
yaitu fase pasca sintesis (G2) dan (4) terjadi Mitosis (M).
Sel G2 mengandung kolplemen ganda DNA, membagi
diri menjadi dua sel anak G1. Tiap sel dapat segera
masuk ke siklus sel atau ke tahap nonproliferatif, yang
disebut G0. Sel G0 pada sel tertentu dapat tidak
mampu membelah lagi. Tumor lambat dapat selnya
lama di G0. Sel yang rusak yang mencapai perbatasan
G1/S akan mengalami apoptosis (kematian sel
terprogram). Jika gen p53 utuh, berfungsi normal. Jika
gen p53 mutasi dan dan fungsi checkpoint gagal, sel
rusak tidak dialihkan ke apoptosis. Beberapa sel dapat
resisten obat.
Gambar : Siklus sel dan hubungan kerja obat
antitumor terhadap siklus
12

M
S G2 Profase
Metafase
Sintesi DNA Interval Anafase
pramitosis Telofase
Spesifik pada fase S
Sitosin arabinosida
Mitosis
Hidroksiurea Spesifik pada fase M
Spesifik pada fase S Vinkristin

Membatasi sendiri : Vinblastin

6 merkaptopurin, metotreksat Paclitaksel

G1
G0
Fase istirahat
Siklus sel
13

Non Spesifik fase


 Obat pengalkilasi, nitrosourea, antibiotik
antitumor, prokarbazin, cis-platinum,
dakarbazin
Berhubungan dengan pengobatan
14

 Pengobatan dikategorikan sebagai lokal


atau sistemik
 Bedah dan radiasi adalah pengobatan lokal

dan oleh karena itu hanya kuratif. Jika


kanker dilokalisir, pembedahan dan radiasi
dapat disebut sebagai terapi paliatif.
Pengobatan
15

 Kemoterapi dan terapi langsung secara biologi


adalah pengobatan sistemik oleh karena itu cocok
untuk pengobatan penyakit metastase.
 Terapi sistemik dapat digunakan sebagai
 terapi adjuvant untuk eradikasi/menghilangkan
penyakit mikrometastatik diikuti pengobatan local.
Terapi adjuvant diberikan setelah reseksi tumor
lengkap untuk menghilangkan penyakit/sel kanker
mikroskopis sisa lokal atau metastasis.
 terapi neoadjuvant, digunakan sebelum
pembedahan untuk menyusutkan tumor besar dan
membuat pembedahan dapat
dipertanggungjawabkan. Neoadjuvant Radiasi
Terapi (RT) juga dapat mencegah kekambuhan
lokal.
Outcome diharapkan
16

 Tujuan pokok adalah menghilangkan


secara tidak langsung (implies) penyakit
dan diharapkan memperpanjang umur
seperti seseorang yang bebas dari kanker.
 Jika pengobatan tidak mungkin dengan
kemoterapi sendiri yang sering pada kasus
tumor padat, selanjutnya dilakukan
menurunkan ukuran tumor/memperlambat
pertumbuhan tumor dan mencegah
simptom berhubungan dengan tumor.
Kemoterapi
17

 Kemoterapi/sitostatika didefinisikan
sebagai obat yang dapat melawan
penyakit kanker
 Peranan kemoterapi dalam pengobatan
kanker dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Kemoterapi sebagai terapi primer
2. Kemoterapi adjuvant
Kemoterapi
18

1. Kemoterapi sebagai terapi terapan primer


 Hanya pada beberapa jenis penyakit
kanker tertentu antara lain ; khorio
karsinoma, penyakit Hodgkin,
karsinoma testis dan beberapa jenis
limfoma maligna non Hodgkin.
2. Kemoterapi adjuvant adalah pengobatan
pencegahan yang diberikan setelah tumor
dihilangkan dan ketika tidak adanya
bukti-bukti tentang penyebab penyakit,
yang diduga karena kerusakan sel.
Kemoterapi
19

Tujuan penggunaan kemoterapi adjuvant adalah :


 Mengobati penyebaran sistemik dalam masa
pengobatan radiasi yang bersifat lokal. Diberikan
pada keadaan lanjut bagi kanker payudara,
kanker paru-paru dll.
 Meningkatkan efek radiasi. Beberapa kemoterapi
mempunyai sifat meningkatkan efek radiasi
(radio-sensitizer), disamping efeknya sebagai
sitostatika. Contoh kemoterapi dalam golongan
ini adalah 5-FU.
Kemoterapi
20

 Tujuan pengobatan dengan sitostatika adalah


untuk mematikan sel-sel kanker atau mencegah
berkembang biaknya sel-sel kanker dengan
mencegah kerusakan sel yang sehat.
 “Pengobatan dengan sitostatika sifatnya tidak
untuk menyembuhkan tetapi untuk meringankan
penderita dan memperpanjang hidup penderita
selama beberapa tahun”
 Obat-obatan yang termasuk golongan sitostatika
ada beberapa macam yang mempunyai cara kerja
yang berbeda-beda, bahkan diantaranya ada
yang termasuk kelompok antibiotik.
Kemoterapi
21

 Berdasarkan efektivitas terhadap siklus


pembelahan sel tumor ganas, kelompok
sitostatika dibagi 2 yaitu :
1. Sitostatika yang bekerja pada fase siklus
sel spesifik (CCS = Cell Cycle Specific).
2. Sitostatika yang bekerja pada fase non
spesifik.
Kemoterapi
22

1. Sitostatika yang bekerja pada fase siklus sel


spesifik
 Efektif untuk mengatasi keganasan
hematologist dan tumor lain yang sel sedang
berplorifase.
Contoh :
 Antimetabolit : (cytarabine, fluorouracil,
mercaptopurine, metotrexat, thioguanine)
 Antibiotik peptida : bleomycin
 Alkaloid podophyllin : (etoposide, VP-16;
teniposide VM-26)
 Alkaloid tanaman : (Vincristin, vinblastine,
venorelbine, paclitaxel)
Kemoterapi
23

2. Sitostatika yang bekerja pada fase non spesifik.


Sebagian obat ini mengikat DNA dan merusak
makromolekul, berguna untuk mengobati tumor
pada fraksi pertumbuhan rendah serta tumor
pada fraksi pertumbuhan tinggi (bekerja pada
keseluruhan siklus sel).
Contoh :
 Agen alkilasi (busulfan, siklopospamid, tiotepa)

 Antibiotik (dactinomycin, doxorubicin,


plicamicin, mitomicin, daunorubicin)
 Cisplatin
 Nitrosourea (BCNU, CCNU, methyl-CCNU)
Pembagian Obat Sitostatika
24

Secara umum pembagian obat sitostatika adalah :


Senyawa pengalkilasi (alkilating agents)
 Kerja yaitu ; melalui pembentukan ion
ethyleneimonium secara langsung atau melalui
pembentukan ion karbonium serta kompleks
lain yang sangat reaktif. Dapat mengakibatkan
kerusakan pada DNA, efektif untuk kanker yang
tumbuh cepat maupun lambat.
Senyawa pengalkilasi (alkilating agents)
25

Siklofosfamid (Endoxan®, Cytoxan®)


 Bersifat paliatif terhadap kanker payudara,
ovarium dan paru.
 Secara invitro hampir tidak berkhasiat dan

baru dalam organisme diubah menjadi zat


berkhasiat sesungguhnya. Menyebabkan
anoreksia, mual dan muntah.
Senyawa pengalkilasi (alkilating agents)
26

Nitrosourea (Karmustin/BCNU, Streptozosin)


 Menjalankan fungsinya dengan cross
linkage melalui alkilasi DNA
 Melintasi sawar darah otak (untuk tumor

otak) Nitrosourea yang mengandung gula


alami memiliki toksisitas sumsum tulang
minimal tetapi sering kali efektif untuk
mengobati karsinoma sel islet pensekresi
Insulin pada pankreas, Limfoma Hodkin,
limfoma non-Hodkin.
Cisplastin
27

 Cisplastin (cis-dimminedichloroplatinum
(II)) merupakan kompleks metal
nonorganik
 Membunuh sel-sel dalam semua tahap
siklus sel, menghambat biosintesis DNA
dan mengikat DNA melalui pembentukan
rangkai silang antar rantai.
 Pemberian IV, toksisitas mual dan
muntah.
Antimetabolit
28

 Antimetabolit, termasuk : (Analog as folat ;


Metotreksat), (Analog pirimidin; 5-FU,
Sitarabin, Gemsitabin), (Analog purin ;
Merkaptopurin, Tioguanain, Kladribin,
Fludarabin, Pentostatin).
 Mengusir secara kompetitif senyawa
metabolit atau memblok enzim dan dengan
cara ini menghambat metabolisme
pertumbuhan sel.
 Kerjanya tidak spesifik artinya akan
menyerang semua sel yang membelah.
Karena itu, amat toksik sehingga
pemakaiannya harus dibatasi.
Antimetabolit Analog asam folat
29

 Metotrexat
 Mengikat situs katalisasi aktif dari dihidrofolate
reductase (DHFR), mengganggu sintesis bentuk
tereduksi, menerima satu unit karbon. Kekurangan
kofaktor ini akan mengganggu sintesis timidilat
(thymidylate), nukleotida purin, asam amino serin
dan metionin, sehingga mengganggu pembentukan
DNA, RNA dan protein.
 Metrotrexat digunakan dalam kombinasi dengan
berbagai antikanker pada kanker payudara, paru
dan ovarium.
Antimetabolit Analog Purin
30

 6-Thiopurine (mercaptopurine (6-MP) dan


thioguanine (6-TG))
Terutama pada pengobatan leukemia akut pada
anak-anak. Kerja sitotoksiknya meliputi
penghambatan interkonversi purin nukleotida;
berkurangnya kadar nukleotida guanin intra sel,
yang menyebabkan penghambatan sintesis
glikoprotein; terganggunya pembentukan DNA
dan RNA.
Anti metabolit
31

 Fludarabin pospat
Fludarabin pospat diposporilasi oleh
deoxycytidine kinase menjadi tripospat.
Mengganggu sintesis DNA melalui penghambatan
DNA polimerase dan ribonukleotida reduktase.
 Cladribine
Menyebabkan rantai DNA pecah dan hilangnya
DNA. Direkomendasikan untuk mengobati
leukemia sel sabit/berambut, infus selama 7 hari.
Anti metabolit Analog Pirimidin
32

 Fluorouracil (5-FU)
Mengganggu proses dan fungsi RNA sehingga
sitotoksisitasnya disebabkan oleh efeknya pada DNA dan
RNA
IV, waktu paruh metabolisme pendek
Oral aktif, ketersediaan biologis tidak menentu
Krim, untuk mengobati berbagai adenokarsinoma
 Capecitabin
Merupakan pro-drug yang digunakan untuk mengobati
kanker payudara yang sudah metastase
Toksisitas, sindrom tangan dan mulut, mual dan muntah.
Antimetabolit Analog Pirimidin
33

 Cytarabin
Merupakan antimetabolit spesifik fase S yang dikonversi
oleh deoxycytidine kinase menjadi 5’-mononucleotide
(AraCMP). AraCMP selanjutnya dimetabolisme menjadi
triphosphat (AraCTP), yang menghambat DNA polimerase
secara sempurna.
Efek yang tidak diinginkan, mual dan muntah
 Gemcitabin
Menghambat sintesis DNA
Mengobati kanker paru small cel dan kanker pankreas,
diberikan IV lewat infus dan diekskresikan dalam urin.
Toksisitas terbatas-dosis (dose-limiting toxicity)
dan toksisitas umum
34

Agent Dose-limiting Common toxicities

Antimetaboli Bolus : myelosuppression Dermatologi : Hiperpigmentasi, alopecia,


ties Continious infusion : GI fotosensitiviti, nail banding, ocular
Fluorouracil gangguan mukosa (diare, (excessive tearing, itching, burning), hand
(5-FU) stomatitis) foot syndrome (continious infussion)

Capecitabine Toksisitas 5-FU khususnya handfoot


syndrome

Cytarabine Myelosuppresion, terutama Dosis lazim : alopecia dan mual ringan.


neutropenia Dosis tinggi (> 1 g/m2 : mual dan
neurologik, ocular, hepatic, dermatologic,
toksisitas paru.
Bahan Alam
Alkaloid Tanaman
35

Vinblastin dan Vincristin (Alkaloid Vinca)


Menghambat pembelahan sel dalam metaphase dengan
berikatan dengan tubulin
Vinblastin dan Vincristin merupakan alkaloid dari vinca
rosae yang sering digunakan dalam kombinasi dengan
antikannker lainnya karena jarang menyebabkan depresi
hematologik
Bila diberikan dalam obat tunggal cepat menimbulkan
relaps
Vincristin digunakan dengan prednison untuk
mengurangi gejala-gejala leukimia akut pada anak-anak,
namun menimbulkan neurotoksisitas yang membatasi
penggunaannya untuk jangka pendek dan kadang
menyebabkan depresi sumsum tulang.
Bahan Alam
Antibiotika
36

 Doxorubicin / Adryamicin
Antibiotik antrasiklin diisolasi dari Streptomyces
peucetius var caecius
Mempunyai spektrum aktivitas poten yang luas untuk
melawan banyak kanker
Daunorubicin terutama digunakan pada pengobatan
leukemia akut karena mempunyai aktivitas yang lebih
besar dari pada Doxorubicin. Meskipun demikian
Daunorubicin memiliki spektrum kegunaan yang jauh
lebih sempit.
Toksisitas, kerontokan rambut (alopesia) yang parah atau
terjadi alopesia total pada dosis standar.
Bahan Alam
Antibiotika
37

Daktinomisin
Menghambat semua bentuk sintesis RNA. Pemberian IV
(10-15 μg/kg bb, diberi selama 5 hari, interval 2-4
minggu)
Menimbulkan iritasi pada jaringan, umumnya diberikan
secara hati-hati untuk meghindari ekstravasasi dan
dibilas dengan salin normal untuk membilas vena.
Plicamycin
Dahulu disebut mithramycin
Diisolasi dari Streptomices plicatus
Mekanismenya melibatkan pengikatan DNA melalui
kompleks antibiotik Mg2+ yang mengganggu sintesis RNA
Menyebabkan kadar kalsium plasma menurun
Efek toksik; mual dan muntah, hipokalsemia, gangguan
pendarahan dan toksisitas hati.
Bahan Alam
Antibiotika
38

Mitomycin
 Diisolasi dari Streptomyces caespitosus

 Diberikan IV namun setelah disuntikkan akan


mengakibatkan mual, muntah dan anoreksia.
 Toksisitas ; ginjal (20% pada dosis 70 mg/m2)

Bleomycin
Dihasilkan oleh Streptomyces verticillus
Campuran (Blenoxane) dengan komponen utama berupa
bleomycin A2 dan bleomycin B2
Mekanisme kerja melalui pengikatan DNA, yang
menyebabkan terpecahnya rantai tunggal dan ganda
setelah pembentukan radikal bebas dan penghambatan
biosintesis DNA.
Digunakan secara khusus untuk terapi efusi maligna pada
kanker ovarium dan payudara, Ca skuamosa pada serviks.
Bahan Alam
39

Taksan
 Paclitaksel (TaxolR), Docetaksel (TaxotereR)

 Untuk kanker payudara, ovarium, paru, kepala dan


leher
 Paclitaksel dari kulit pohon cemara. Semisintesis
dari daun cemara (dari 10-desasetilbakatin).
Diberikan pada pembawa 50% etanol dan 50%
minyak jarak) terpolietoksilasi), sehingga
hipersensitif pada pasien. Atasi dengan antagonis
H1 difenhidramin, antagonis H2 simetidin,
kortikosteroid deksametason.
 Docetaxel lebih poten. Aktivitas baik pada Ca
payudara, ovarium
Radioterapi
40

 Radioterapi adalah suatu cara pengobatan yang


menggunakan radiasi pengion (“ioning
radiation”) pada pasien dengan penyakit
kanker.
 Radiasi pengion adalah radiasi atau sinar-sinar
yang dapat menimbulkan ionisasi pada atom-
atom atau molekul-molekul yang dikenai dan
mengabsorpsi sinar-sinar tersebut.
Radioterapi
41

 Radiasi peng-ion yang banyak digunakan dalam


radioterapi adalah :
Sinar roentgen, merupakan sinar buatan yang
berbentuk gelombang elektromagnetik, tetapi
berbeda dengan sinar cahaya biasa karena sinar
roentgen mempunyai panjang gelombang yang
sangat pendek.
Sinar gamma, merupakan sinar yang berbentuk
gelombang elektromagnetik yang mempunyai
panjang gelombang yang sangat pendek juga.
Radioterapi
42

Sinar elektron, merupakan radiasi yang


berbentuk partikel-partikel atau korpuskuler
yang mempunyai muatan negatif
Sinar neutron, merupakan radiasi yang
berbentuk partikel atau korpuskuler, yang
mempunyai massa sama dengan massa suatu
proton dari suatu inti atom, tetapi tidak
mempunyai muatan.
Radioterapi
43

 Reaksi sel-sel atau jaringan hidup tidak sama terhadap


radiasi
 Sel-sel atau jaringan-jaringan yang mudah dipengaruhi
atau dirusak oleh radiasi disebut sel-sel atau jaringan-
jaringan yang bersifat radiosensitif, misalnya : jaringan
sistem reproduksi, jaringan limfadenoid, jaringan sistem
hematopoetik (sumsum tulang), jaringan timus, folikel
rambut dan lensa mata.
 Jaringan-jaringan hidup yang sukar dan tidak mudah
dipengaruhi atau dirusak oleh radiasi disebut sel-sel atau
jaringan-jaringan bersifat radioresisten, misalnya :
jaringan saraf, tulang, jaringan ikat, otot dan jaringan
kelenjar.
Radioterapi
44

 Berdasarkan hukum Bergonie dan Tribondeau


yang bunyinya sebagai berikut : “kepekaan sel-
sel atau jaringan hidup terhadap radiasi adalah
berbanding lurus dengan aktivitas reproduksinya
dan berbanding terbalik antara derajat
diferensiasinya”.
 Sel-sel atau jaringan yang sehat bersifat lebih
tahan atau lebih resisten terhadap radiasi
daripada sel-sel atau jaringan yang sakit (tumor
ganas)
Radioterapi
45

Dalam radioterapi terdapat 3 dasar teknik penyinaran:


 Penyinaran eksternal : dengan sumber sinar berada pada
suatu jarak tertentu diluar tubuh
 Penyinaran lokal : sumber sinar berada dalam keadaan
kontak langsung dengan tumornya dan dibagi menjadi :
Penyinaran intra-kaviter, Penyinaran interstitial
(implantasi) dan Terapi roentgen langsung
 Penyinaran intra-kaviter dengan digunakan bahan-bahan
radioaktif, misalnya cobalt-60, cesium-137 atau radium-
226 dalam aplikator-aplikator tertentu yang dimaksudkan
dalam rongga tubuh, misalnya vagina, cervix atau uterus.
Radioterapi
46

 Penyinaran interstitial (implantasi) dengan


menggunakan jarum-jarum yang berisi bahan
radioaktif misalnya cobalt-60, cesium-137 atau
radium-226 yang ditancapkan ke dalam tumor.
 Terapi rontgen langsung dengan menggunakan
konus-konus tertentu secara trans-vaginal atau
trans-oral.
 Penyinaran internal atau sistemik ialah
penyinaran yang menggunakan sumber-sumber
bahan radiaktif misalnya yodium-131, yang
disuntikkan daam tubuh pada pengobatan kanker
tiroid.
47

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai