Majas Alegori
Majas alegori adalah majas yang menyatakan dengan ungkapan kiasan atau penggambaran.
Contoh: Hidup itu seperti roda berputar, kadang di atas, kadang pula di bawah.
2. Majas Metafora
Majas metafora ini merupakan majas yang memakai analogi atau perumpamaan terhadap dua hal
yang berbeda.
3. Majas Metonimia
Majas metonomia ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan
(misalnya sebuah merek dagang).
4. Majas Litotes
Majas litotes merupakan majas yang menggunakan ungkapan penurunan kualitas untuk
merendahkan diri.
5. Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang menggunakan ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal.
Majas pars pro toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur/objek untuk menunjukkan
keseluruhan objek.
Majas totem pro parte adalah majas yang mengungkapkan keseluruhan objek padahal hanya
sebagian objek saja.
Majas eufinisme adalah majas yang menggunakan ungkapan lebih halus terhadap ungkapan yang
dirasa kasar atau merugikan.
9. Majas alusio
Majas alusio adalah gaya bahasa yang menggunakan sesuatu untuk menyatakan sesuatu yang lain
melalui kesamaan antar manusia, peristiwa, atau tempat yang sudah diketahui orang banyak seperti
dalam legenda, pribahasa, atau sampiran yang sudah lazim diketahui dan digunakan masyarakat.
Majas simile adalah gaya bahasa kias yang menyamakan suatu hal dengan hal lain. Jenis majas simile
biasanya ditandai dengan pengunaan kata bagai, seperti, seumpama, bagaikan, serupa, bak, semisal,
ibarat dan sebagainya.
Sinestesia adalah fenomena persepsi di mana stimulasi satu jalur sensorik atau kognitif mengarah ke
pengalaman tak disengaja di jalur sensorik atau kognitif kedua, sehingga menimbulkan beberapa
persepsi yang bersamaan dari suatu respon sensorik. Orang-orang yang memiliki persepsi semacam
ini disebut sebagai sinestesis