Anda di halaman 1dari 36

STUNTING & UPAYA

SUMEDANG SAKTI
(Surti keur ngabakti ka sumedang simpati)

Menuju

Dinkes Sumedang
TIDAK MOTIVASI & KOMPETENSI
PROFESIONAL KINERJA RENDAH KURANG
MEMADAI

PENGUASAAN RENDAHNYA
IPTEK YANG MINIM KREATIFITAS &
INOVASI
41
42
BUDAYA KERJA BARU
BEKERJA TOTALITAS, EFEKTIF DAN EFISIEN
BUDAYA KERJA LAMA BERFIKIR KREATIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
PROSES ADAPTASI KOLABORASI TANPA SEKAT
BEKERJA SEADANYA
BUSSINESS AS USUAL MINDSET MEMBAHAGIAKAN PELANGGAN
BERFIKIR SEMPIT
UNCOLABORATIVE
MINDSET PROJECT
12
SINERGI PUSAT DAN
DAERAH
Presiden Joko Widodo:
“Pusat dan daerah harus
tersambung secara harmonis
untuk mengelola Indonesia
dengan 267 juta penduduk.“
Arahan presiden pada Rakornas Indonesia Maju antara
pemerintah pusat bersama Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) di Sentul International Convention
Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (13 Januari 2019).


LATAR BELAKANG

Luas Wilayah Jumlah penduduk 2022


155,872 Ha 1.176.018 jiwa

1 3
Piloting 100 Kabupaten METROPOLITAN Pandemi Covid 19
Stunting Tertinggi di Indonesia BODEBEK-KARPUR
Mengharuskan Adanya
METROPOLITAN Digitalisasi untuk Penurunan
CIREBON RAYA Stunting
METROPOLITAN
BANDUNG RAYASUMEDANG
GROWTH
CENTER
PALABUHAN
RATU
GROWTH
CENTER
RANCA-
GROWTH
BUAYA
CENTER

2 PANGAN-
DARAN

4
Target Stunting Progresif
26 Kecamatan Adanya MOU Dengan PT
Tahun 2023 Sebesar 9 Persen 35 Puskesmas
270 Desa 1.704 Posyandu Telkomsel untuk Berkolaborasi
(SSGI)
7 Kelurahan 9.172 Kader Posyandu
SUMEDANG DIGITAL TRANSFORMATION IMPACT

Before After
Kapasitas birokrasi pemerintahan Kapasitas birokrasi pemerintahan
RENDAH dan tingkat kesejahteraan BAIK dan tingkat kesejahteraan rakyat
rakyat RENDAH (2018) MEMBAIK (2021 - 2022)

INDEKS SPBE : 2.48 INDEKS SPBE : 3,84

SPBE SEBAGAI
STUNTING : 32.20 % (RISKESDAS) PENGUNGKIT STUNTING : 8,27 % (BPB)
IPM : 70,99 IPM : 72,69
• GOOD DATA INVESTASI : 4,2 TRILYUN
INVESTASI : 1,1 TRILYUN
NIB/IZIN USAHA : TERBATAS NIB : 39,19 RIBU
DESA MANDIRI : 1 DESA DESA MANDIRI : 81 DESA
• GOOD DECISION
SAKIP : 48.58 (C) SAKIP : 76,13 (BB)
INDEKS SISTEM MERIT : 207 INDEKS SISTEM MERIT : 328,5
INDEKS YANLIK : 2-3 (RENDAH) • GOOD RESULT INDEKS YANLIK : 4,66 (A)

MOBILISASI & ORKESTRASI LINTAS JENJANG PEMERINTAHAN & LINTAS STAKEHOLDERS


FRAMEWORK
TRANSFORMASI KESEHATAN
ULTIMATE GOAL
PROSES PERUBAHAN PARADIGMA UMUR HARAPAN HIDUP
TANTANGAN KESEHATAN CAPAIAN 2021 72,43 THN (2020)

FIX PENINGKATAN KOMITMEN SPM


MINDSET (SDM) (12 indikator)
PENGUATAN PELAYANAN FKTP &
TRANSISI FKTL. (MULAI DARI KELUARGA) AKK AKI
EPIDEMIOLOGI
(TRIPLE IKU
BURDEN
DIGITALISASI (5 indikator)
DISEASE)
AKB
E-MONEV

ERA
DISRUPTION PENGENDALIAN
PANDEMI
DAYA DUKUNG SUMBER DAYA TERCAPAINYA TARGET
PEMBANGUNAN
INOVASI INTEGRITAS PROFESIONAL SUMEDANG SIMPATI
(TEHNOLOGI) (AGAMA) (BUDAYA)
TAHUN 2023
KABUPATEN SUMEDANG MENJADI SALAH SATU LOKUS PRIORITAS NASIONAL PE
NURUNAN ANAK STUNTING DENGAN 10 DESA LOKUS PRIORITAS

TNP2K*)
MENTERI DALAM NEGERI
MENGINSTRUKSIKAN MENGIDENTIFIKASI
INTERVENSI STUNTING SEKITAR 9 JUTA ANAK
TERINTEGRASI DI INDONESIA MENGALAMI
DISPOSISI SEKRETARIS DAERAH UNTUK
KABUPATEN/KOTA (2018) STUNTING (2017)
DITINDAK LANJUTI OLEH KEPALA DINAS
KESEHATAN SAJA,
KEMUDIAN DIMOHONKAN UNTUK DIKOREKSI
MENJADI TINDAK LANJUT BERSAMA BAPPPPEDA

WAKIL PRESIDEN
MENETAPKAN 5 PILAR
PENURUNAN STUNTING
DAN 100 KAB/KOTA
PRIORITAS (2017)
HASIL SURVEY BASELINE PROGRAM BISA TAHUN 2020

68,3% 82,6%

Kab. Bandung Barat Kab. Sumedang

40,8% 46%

Kab. Bandung Barat Kab. Sumedang

45% 38%

Kab. Bandung Barat Kab. Sumedang

90,1% 96,1%

Kab. Bandung Barat Kab. Sumedang


RESPON INTERNAL
❑ Indikator Kinerja Utama Penurunan Stunting dicantumkan ke

dalam Renstra Dinkes 2018-2023.


❑ Koordinasi informal perdana dengan Bidang Pemsos BAPPPPEDA untuk
penjajagan kebijakan intervensi stunting kabupaten.
❑ Muatan Rakor Intervensi Stunting Lintas Sektor dimasukan ke dalam dalam pra
RKA kegiatan gizi Tahun 2018.
❑ Profilling sumberdaya intervensi stunting di 10 desa lokus prioritas.
❑ TOR Penanggulangan Stunting Kabupaten Sumedang 2018-2023.

ADAPTASI
❑ Penetapan Target Penurunan Stunting dalam
RPJMD 2018-2023
❑ Penguatan implementasi ePPGBM bagi tenaga puskesmas
untuk basis data stunting
❑ Rakor Intervensi Stunting Lintas Sektor Tahun 2018
❑ Koordinasi data intervensi spesifik stunting di 10 desa lokus
prioritas
❑ Advokasi kebijakan penurunan stunting kepada kepala daerah
PERCEPATAN PENURUNAN PEMBERIAN

STUNTING DI KABUPATEN
PENGHARGAAN

SUMEDANG TERUS
BERKEMBANG BIMBINGAN TEKNIS
KONVERGENSI STUNTING

DUKUNGAN PENGUATAN
MANAJEMEN DATA
MONEV INTEGRATIF
STUNTING
LINTAS OPD

KEMITRAAN EFEKTIF
PENINGKATAN KAPASITAS
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
TENAGA KESEHATAN

ORIENTASI
KONVERGENSI STUNTING
FGD INTEGRASI PROGRAM
DINAS KESEHATAN
DOKUMEN STRATEGI
KOMUNIKASI
POLICY BRIEF
GUGUS TUGAS PERUBAHAN PERILAKU
PENURUNAN STUNTING CEGAH STUNTING
KABUPATEN (2018) • ADVOKASI
REGULASI INTERVENSI • KAMPANYE PUBLIK
STUNTING TERINTEGRASI • MOBILISASI SOSIAL
• KOMUNIKASI ANTAR
PERBUP NO. 82 TAHUN 2019 PRIBADI TENAGA
KESEHATAN
COLLABORATION

University
Badan Pusat Statistik
PLATFORM SIMPATI
Good Data Good Decision Good Result
TUJUAN FITUR USER
1. Menyediakan data balita 1. Data Balita (Realtime) 1. Kader Posyandu
dan cakupan intervensi ▪ Identitas Balita
2. Kader Pembangunan
percepatan penurunan ▪ Riwayat
Pemeriksaan/Pengukuran
Manusia (KPM)
dan pencegahan stunting
yang cepat, dinamis dan 2. Data Balita Stunting 3. Pemerintah Desa
akurat (Periodik) 4. Puskesmas
3. Cakupan intervensi
2. Menyediakan bahan 5. Kecamatan
percepatan penurunan
pengambilan kebijakan stunting
penurunan dan 6. Dinas/Badan/Kantor
▪ 20 Indikator Utama
pencegahan stunting (Stranas Percepatan Anak 7. Pimpinan Daerah
3. Mengukur efektifitas Kerdil) 8. Masyarakat
kinerja program ▪ 29 Indikator Esensial
penurunan dan (Perpres Nomor 72 Tahun
pencegahan stunting 2021)
4. Media pembelajaran 4. Informasi dan Artikel
tentang penurunan dan terkait pencegahan
pencegahan stunting stunting
Posyandu 1
Proses Bisnis
Posyandu 2
Aplikasi Simpati
Posyandu 3 Posyandu 4

Pendamping : KPM
DPPKBP3A
Dinkes (Pengasuhan Anak,
Input Data Balita (KIA, Konseling Pendampingan
Gizi & JKN) Keluarga Beresiko
(Identitas & Pengukuran) Stunting)

Perkimtan
Disdik
(Air Minum &
(PAUD)
Input Data Cakupan Program Sanitasi)
(20 Indikator Utama)
Quality Control

Dinsos PPPA Dipertan KP


(FDS & BPNT) (KRPL)
❑ Verifikasi Data
Verifikasi Data Cakupan Layanan oleh
Balita oleh Bappeda
Puskesmas ❑ Rekomendasi Per Desa Tidak
Tidak oleh Kecamatan
Ya Ya

Informasi Data Real Time dan Periodik


1. Realtime (Jumlah Balita dan Hasil Informasi Analisis Cakupan Layanan
DASHBOARD
Pengukuran Balita di Posyandu) Program (Merah, Orange, Kuning dan
2. Periodik (Jumlah Balita Stunting Hijau + Rekomendasi Detil per Desa)
beserta Identitas Balita)

STAKEHOLDERS
NILAI KEBARUAN

Sistem terintegrasi dari tingkat Posyandu sampai tingkat


1 Kabupaten

Dibangun dan dilaksanakan dengan pendekatan Pentahelix


2 (ABCGM)

Data real time dan dapat diakses dimanapun, kapanpun dan


3 oleh siapapun

4 Menggunakan Artificial Intelligence


PERAN SIMPATI DALAM 8 AKSI KONVERGENSI
Aksi 1: Analisis Situasi
Aplikasi Simpati menyediakan data prevalensi stunting dan cakupan intervensi yang
akurat dan valid sehingga analisis situasi dapat dilakukan secara komprehensif

Aksi 2: Rencana Kegiatan


Aplikasi Simpati memberikan informasi tentang permasalahan intervensi di setiap
wilayah sehingga kegiatan yang direncanakan menjadi efektif dan tepat sasaran

Aksi 3 : Rembuk Stunting


Aplikasi Simpati memberikan informasi tentang wilayah prioritas yang harus ditangani
sehingga seluruh stakeholders dapat bersinergasi dan berintegrasi program

Aksi 4 : Regulasi
Aplikasi Simpati memberikan informasi tentang regulasi-regulasi yang dijadikan
pedoman dalam percepatan penurunan stunting

Aksi 5 : Pelaku
Aplikasi Simpati menjadi media belajar untuk peningkatan kapasitas para pelaku dan
menjadi media pemantauan proses upaya penurunan stunting di wilayah binaannya

Aksi 6 : Manajemen Data


Aplikasi Simpati membangun ekosistem data stunting yang komprehensif mulai dari
ketersediaan, kualitas dan aksesibilitas data oleh seluruh stakeholders

Aksi 7 : Pengukuran dan Publikasi


Aplikasi Simpati menjadi media pencatatan pengukuran balita setiap bulan dan media
publikasi data stunting hasil bulan penimbangan balita pada bulan Februari & Agustus

Aksi 8 : Reviu Kinerja


Aplikasi Simpati memberikan informasi tentang pengaruh intervensi program terhadap
capaian prevalensi stunting
DAMPAK

2018 2019 2020 2021 2022


Prevalensi Stunting Prevalensi Stunting Prevalensi Stunting Prevalensi Stunting Prevalensi Stunting
32,2 % 24,4 % 17,5 % 10,99 % 8,27 %
Efektifitas Program Efektifitas Program Efektifitas Program Efektifitas Program Efektifitas Program
Kurang Efektif (15%) Cukup Efektif (35%) Efektif (75%) Sangat Efektif (90%) Sangat Efektif (95%)
Manajemen Data Manajemen Data Manajemen Data Manajemen Data Manajemen Data
Kurang Baik (18,33%) Cukup Baik (40,00%) Baik (78,33%) Sangat Baik (93,33%) Sangat Baik (96,67%)
PROPORSI STUNTING KABUPATEN SUMEDANG
HASIL SURVAI RISKESDAS, SSGI, NI & VERIFIKASI DINKES SUMEDANG

45
41,1
40

35
32,2
30
27,6
25 24,43
22 21,48
20
17,5
15

1
0
5

TAHUN 2013 2016 2019 2021 2022

❑ Tahun 2020 tidak ada Survai


❑ Tahun 2021 ada survai pembanding dari program bisa (NUTRITION INTERNASIONAL) 17,5 %
❑ Tahun 2022 SSGI 27,6 % dan survai verifikasi/ pembanding dinkes 21,48 %
GRAFIK PERBANDINGAN USIA SAMPEL SURVEI SSGI TAHUN 2022
437

450
400 196
350
300
250
200
150
100
50
0

0-23 24-59

DATA 633 SAMPEL SURVEI SSGI tahun 2022 ;


1. Usia 0-23 bulan : 196 (30,09%)
2. Usia 24-59 bulan : 437 (69,03%)

KESIMPULAN : 69% SAMPEL SSGI PADA BALITA PADA USIA 24 SD 59 BULAN


(TDK PROPORSIONAL)
PROPORSI STUNTING KABUPATEN SUMEDANG (BPB)
TAHUN 2018,2019, 2020, 2021, 2022
14

12,05
12
10,99 EVALUASI INTERVENSI
9,66
STUNTING
10
8,77
8,27
DI KABUPATEN SUMEDANG
8 HASIL LAPORAN DATA RUTIN
MELALUI EPPGBM
6

0
2018 2019 2020 2021 2022

Cakupan balita ditimbang


61,7% (tdk akuntabel)
Proporsi Stunting per Klp Umur
80,0
75,4
72,3 73,1
71,3
70,0

60,0

50,0

40,0

30,0

19,0 19,7 18,8


20,0 18,3

10,0
5,1 4,3 4,0 5,0
4,0 3,9 3,1
2,8

0,0
Th 2019 Th 2020 Th 2021 Th 2022

0_6 Bulan 6_11 Bulan 12_23 Bulan 24_59 Bulan


PROPORSI STUNTING PER KELOMPOK UMUR
80
75,4
72,3 73,1
71,3
70

60

50

40

30

18,3 19 19,7 18,8


20

10
5,1 4 3,9 4,3 4 5
2,8 3,1
0
0_6 Bulan 6_11 Bulan 12_23 Bulan 24_59 Bulan
Th 2019 Th 2020 Th 2021 Th 2022
BADUTA STUNTING KABUPATEN SUMEDANG
Menuju ZERO NEW STUNTING

8,28% 8,14%

5,37%

2020 2021 2022


HASIL
PEMERIKSAAN
HB PADA
REMAJA PUTERI
DI SEKOLAH
TAHUN 2022
(9,06%)
IPM KABUPATEN SUMEDANG 2022
Pertumbuhan Komponen IPM (%)
Pertumbuhan UHH Pertumbuhan RLS Tren Usia Harapan Hidup Tren Pengeluaran per Kapita
Pertumbuhan HLS Pertumbuhan Pengeluaran per Kapita (Tahun) (Juta Rupiah)
7

6 72,91
72,62 10,776
5 5,01 72,43
72,29 10,406
72,14 10,262
4 10,153 10,217
PDRB per Kapita (Juta

3 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
2,35
2

1
0,40 Tren Rata-rata Lama Tren Harapan Lama Sekolah
Rupiah)

0,08
0 Sekolah (Tahun) (Tahun)
-1

-2 8,72 12,99
12,98
8,51 8,52 12,97
-3 12,96
8,27
2018 2019 2020 2021 2022 8,17 12,94

71,80 72,69 2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022

71,46 71,64
70,99

IPM
TRANSFORMASI INTERVENSI STUNTING
DI KABUPATEN SUMEDANG

BEFORE AFTER
❑ PENGUKURAN STUNTING ❑ PENGUKURAN STUNTING
DILAKUKAN HANYA DARI DILAKUKAN DI SELURUH WILAYAH
BEBERAPA WILAYAH TERHADAP SELURUH BALITA

❑ ALAT PENGUKURAN TERBATAS ❑ ALAT PENGUKURAN SUDAH


DAN TIDAK TERSTANDAR TERSTANDAR

❑ INTERVENSI SPESIFIK ❑ INTERVENSI SPESIFIK DAN SENSITIF

❑ BELUM ADA KONVERGENSI ❑ KONVERGENSI

❑ MANAJEMEN DATA MANUAL ❑ MANAJEMEN DATA DIGITAL

❑ BELUM ADA AUDIT KASUS ❑ AUDIT KASUS STUNTING (DENGAN


STUNTING MELIBATKAN PAKAR)

❑ BELUM ADA PENETAPAN ❑ ADA PENETAPAN RUJUKAN


RUJUKAN STUNTING STUNTING PADA RUMAH SAKIT
Apa dampak dari aplikasi thd penurunan stunting

1. Memberikan informasi kepada kita dan masy bpb dan kondisi stunting di tiap
posyandu (kebersamaan)
2. kejujuran
3. Memberikan inf apa yang harus dilakukan intervensi
4. Permasalahan stunting menjadi masalah Bersama dan akhirnya penanganan
secara terstruktur dan terintegrasi
5. Bahan evaluasi yg lebih kongkrit
6. Data sesuai dengan yg diinfut (lebih akurat)
7. Memudahkan dan mempercepat untuk melakukan Analisa dan pemecahan masalah
Memahami Konvergensi
Intervensi Stunting

● Konvergensi adalah upaya manajerial percepatan penurunan stunting

● 8 Aksi intervensi stunting terintegrasi adalah cara untuk melakukan


konvergensi stunting

● 8 Aksi tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain sebagai satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan

● Seluruh OPD dan pemerintah desa berkepentingan terhadap hasil dari


seluruh aksi untuk pencapaian target progresif penurunan stunting
8 AKSI INTEGRASI PENURUNAN STUNTING
Aksi 1: Mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting, situasi ketersediaan
“Merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan untuk program, dan praktik manajemen layanan saat ini
meningkatkan integrasi intervensi dalam penurunan stunting”
Aksi 2: Rencana tindak lanjut kabupaten/kota dalam merealisasikan
PIC: TPPS
rekomendasi hasil analisis situasi

PIC: PIC:
TPPS Aksi 3: Memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi antara OPD
TPPS
dengan non-pemerintah dan masyarakat luas

Aksi 4: Peraturan yang menjelaskan peran dan kewenangan desa dalam


merencanakan dan mengalokasikan anggaran dari APBDes termasuk dana desa

PIC: TPPS PIC: Aksi 5: Kader Pembangunan Manusia (KPM) adalah kader yang membantu desa
TPPS dalam memfasilitasi pelaksanaan integrasi intervensi

Aksi 6: Upaya pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat desa


untuk mendukung pelaksanaan aksi integrasi

PIC: Aksi 7: Upaya kabupaten/kota untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini
PIC: TPPS
TPPS pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa

PIC: TPPS
Aksi 8: Review yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota terhadap kinerja
program penurunan stunting selama satu tahun terakhir
INTERVENSI KOORDINASI ASUHAN GIZI TERSTANDAR
Mengintegrasikan kegiatan
pembinaan gizi masyarakat dengan
kegiatan OPD terkait dalam Desk data gizi puskesmas per
intervensi stunting semester

Memastikan Tim Asuhan Gizi


Puskesmas berfungsi
Berkolaborasi dengan LS
Mengoptimalkan peran dinkes terkait untuk distribusi TTD
dan puskesmas dalam 8 aksi remaja puteri
konvergensi stunting bersama
tim penanggulangan stunting
kabupaten/kecamatan

Memantau pelayanan rujukan Mengoptimalkan media sosial


kasus balita kurang gizi dinkes dan puskesmas untuk
(underweight, wasting, kampanye IMD, ASI eksklusif,
stunting) dari Posyandu oleh dan Gizi Seimbang
puskesmas
OPTIMALISASI BOK STUNTING
● Mengacu pada kebutuhan manajerial 8 aksi intervensi stunting
terintegrasi
● Melibatkan lintas sektor terkait dalam perencanaan dan multisektor
dalam pelaksanaan kegiatan

● Integrasi kebutuhan penguatan intervensi spesifik Dinas Kesehatan


dalam menu kegiatan yang telah ditetapkan

● Fokus pada penyampaian akses layanan spesifik dan sensitif untuk


keluarga 1000HPK

● Mendukung inovasi daerah aplikasi eSimpati untuk percepatan


penurunan stunting
DUKUNGAN OPD DALAM PENGEMBANGAN APLIKASI ESIMPATI

■ Menjadi narasumber teknis bagi pihak pengembang aplikasi esimpati


■ eSimpati sebagai output dari aksi manajemen data stunting berupa dashboard data yang
bermanfaat bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
■ Pendampingan implementasi aplikasi esimpati di posyandu desa desa lokus prioritas
■ Fasilitasi sosialisasi manfaat esimpati bagi eksekutif dalam berbagai forum pertemuan tingkat
kabupaten, kecamatan dan desa
■ Surat Kepala Dinas Kesehatan untuk kepala puskesmas agar memanfaatkan aplikasi esimpati
sebagai penyuplai data hasil pemeriksaan berat badan dan panjang/tinggi badan bagi Eppgbm
■ Surat Edaran Bupati Sumedang tentang Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
termasuk penguatan implementasi eSIMPATI di Posyandu
■ Pemantuan progres update input data oleh setiap posyandu dan memotivasi kader untuk
konsisten menginput data pada aplikasi esimpati melalui tenaga gizi puskesmas, PPJ, KPM
PENGUATAN RASIONAL

1. PERBEDAAN SURVAI DENGAN APLIKASI SIMPATI/EPPGBM ADALAH


MEMBANDINGKAN 633 SAMPLE DENGAN 17.600, PASTI ADANYA PERBEDAAN
KUALITAS DALAM PENGUKURAN
2. DARI DATA SIMPATI/ EPPGBM SUMEDANG DATA STUNTING TERTINGGI BAYI
DENGAN DIATAS 24 BLN SHG KEMUNGKINAN DATA SURVAINYA TINGGI
(SAMPLE YG DIAMBIL ADALAH YG LEBIH DARI 24 BLN)
3. SULITNYA MENGIKUTI ENUMERATOR PADA SAAT SURVAI, DATA TDK BOLEH
DIKETAHUI DATA YG DIHASILKAN
4. MULAI EFEKTIP PENURUNAN STUNTING SETELAH TAHUN 2020
5. MENGUSULKAN AGAR MENGGUNAKAN DATA EPPGBM, SURVAI HANYA
DILAKUKAN DI LEVEL NASIONAL
6. PENGUATAN KUALITAS DALAM PENGUKURAN YG DILAKUKAN OLEH KADER
TER
ORANG
BERNASIB 3 1 1 5
53
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai