Anda di halaman 1dari 5

VERTICAL VILLAGES

DEFINITION
vertical villages.
Vertical villages are defined as a single building or megastructure comprised of many buildings, usually of high density, of which blend a combination of diverse residential, commercial, cultural, institutional or
industrial uses, where those functions are physically and functionally integrated and provide greater pedestrian connection (Thrall, 2002)
Kampung dapat diartikan sebagai kumpulan rumah sebagai kesatuan unit administrasi yang meliputi suatu area yang tersendiri dari permukiman inti dan beberapa permukiman yang lebih kecil. (Setiadi, 2010)
Kampung vertikal merupakan transformasi dari kampung horizontal tanpa menghilangkan karakter lokal, kekayaan bentuk, warna, material, volume, garis langit (skyline, potensi ekonomi, kreativitas warga,
dan lain sebagainya. (Yu Sing, 2011)
Kampung susun merupakan wujud pelestarian keberadaan kampung rakyat yang kini kian tergerus oleh kebutuhan zaman modern. Kampung susun dapat menjadi salah satu alternatif bagi pertambahan
penduduk dan kebutuhan akantempat tinggal di masa mendatang. Terlebih jika tempat tinggal ini dapat juga difungsikan sebagai penyangga perekonomian rakyat. (Yu Sing, 2011)
Kampung vertikal harus lebih aksesibel dibanding kampung sebelumnya. Bangunan berupa blok-blok massa yang terintegrasi dengan fungsi-fungsi kampung

FUNGSI selain hunian dengan pengintegrasian sistem utilitas yang terpadu dan komunal (Yu Sing. 2011). Kampung vertikal yang beranjak dari fungsi kampung sendiri
“sebagai kesatuan manusia yang memiliki empat ciri yaitu interaksi antar warganya, adat istiadat, norma norma hukum dan aturan khas yang mengatur
seluruh pola tingkah lakunya” menurut Koentjaraningrat (1990). Secara garis besar fungsi dari Kampung Vertikal sendiri selain fungsi utama sebagai hunian
namun juga harus dapat memberikan berbagai fasilitas dalam lingkup manusia sebagai penghuni di kawasan tersebut.

Kampung vertikal bertujuan untuk membangun perumahan perkotaan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan, mengingat semakin tingginya urbanisasi dan

TUJUAN kebutuhan perumahan di perkotaan. (perkim.id). Semakin tergerus akan zaman yang modern, dimana semua permukiman menjadi sebuah bangunan tanpa
memperhatikan hal lainnya, seperti lingkungan, Kampung Vertikal merupakan wujud pelestarian keberadaan kampung rakyat yang akan menjadi tempat
fasilitas bagi penghuni tidak semana mena hanya sebagai fasilitas hunian.

Kampung Vertikal memberikan peranan besar dalam menengahi kondisi kepadatan penduduk dengan tidak terfasilitasinya hunian yang layak, sehingga

MANFAAT akan tercipta peningkatan kehidupan yang lebih baik kedepannya. Dengan perencanaan Kampung Vertikal yang sudah pasti akan memiliki kuota hunian
lebih banyak daripada kondisi hunian yang ada saat ini, akan membuat penduduk merasakan kondisi yang nyaman dan aman untuk hidup.
URBAN VILLAGES LOCATION
Lokasi site berada di Sebagian Kelurahan Pandeyan dan Kelurahan Prenggan.
IISUE

RENCANA PENATAAN
KAWASAN KUMUH
Perencanaan pemerintah melihat kondisi dari permukiman kumuh yang ada di bantaran Sungai Gajah Wong, membuat
adanya program untuk penataan kawasan
menjadi daerah yang lebih terkondisi. “Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta
melanjutkan program penataan kumuh
di Kelurahan Prenggan yakni di Kampung Sambirejo dengan anggaran sekitar Rp1,8 Miliar dari APBD kota tersebut tahun
ini”.
https://jogja.antaranews.com/berita/569905/yogyakarta-melanjutkanpenataan-permukiman-kumuh-dikelurahan-preng
gan

Anda mungkin juga menyukai