Full Text
Full Text
SKRIPSI
Oleh :
RESKY AMALIA
105191109316
NIM : 105191109316
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai menyusun skripsi ini, saya
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)
2. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi
3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2 dan 3 saya
bersedia menerima sanksi dengan aturan yang berlaku.
Makassar, 1441 H
2020 M
Resky Amalia
NIM: 105191109316
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
RESKY AMALIA.105191109316. 2020. Thesis with the title "The Role of
Teachers of Islamic Religious Subjects in Improving Discipline of Congregational
Prayer Students at MTS DDI Citta Soppeng Regency", guided by Mawardi
fragrance and Nur'ani Azis
The purpose of this research is to know the discipline of Congregational Prayer
Students dI MTS DDI Citta Soppeng Regency
This research approach is a qualitative approach. The data collection techniques in
this study are interviews, observations and documentation. While the data analysis
technique uses inductive methods. This research was conducted in Soppeng MTS
DDI Citta regency which lasted 2 months starting from May to July 2020.
The results of the research conducted by the researchers can be explained that:
First, the discipline of prayer in this school achieved very significant progress
because in addition to the relatively small number of students who make it easier
for teachers to control, teachers who are in the school now make other methods of
control cards for all students who are checked every week. Until now the
discipline of worship prayer has been more disciplined than not. Secondly, The
role of Islamic Subject Teachers in overcoming the discipline of congregational
prayer is also reliable and active in directing students to be obedient in all things,
In this case the teacher always tries to create closeness to his students so that the
student has more close closeness whose purpose for students can be fostered,
guided, and directed to always be disciplined in congregational prayer, Third,
Supporting factor In this case the overall number of students in the school is still
very lacking so that this is sickening the teacher still It is easier to always monitor
students in the prayer, as for the obstruction factor of the condition of mushaollah
school that needs attention to be renovated so that congregational prayer is no
longer inhibited when it rains and also the need to pay attention to the
environmental influence of students that normally result in the student lacking
discipline in congregational prayer
viii
KATA PENGANTAR
الر ِح ْي ِن
َّ الر ْح َو ِن
َّ ِس ِن هللا
ْ ِب
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas
segala limpahan rahmat, taufiq dan pentunjuk-Nya sehingga penelitian ini dapat
berbagai perbaikan.
besar Muhammad Saw dan segenap keluarganya, para sahabat, tabi-tabi'in sampai
kepada orang-orang yang mukmin yang telah memperjuangkan Islam sampai saat
tentunya tidak dapat selesai tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Olehnya itu maka patutlah kiranya peneliti menyampaikan rasa syukur dan
1. Untuk kedua orang tua peneliti, ayahanda tercinta Ahmad Amin Muhiddin dan
sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, dan keikhlasan dan
Terima kasih juga kepada Saudara/i kandungku yakni Nurul Magfira Ahmad
ix
2. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si dan Nurhidayah Mukhtar, S.Pd.I., M.Pd.I
selaku Ketua Program Studi dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama
5. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I dan Dra. Nur’ani Azis, M.Pd.I selaku
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Asisten Dosen yang telah banyak memberikan atau
7. Kepada pihak Sekolah MTS DDI Citta sebagai obyek penelitian peneliti.
Riska, Megawati Usman, Andi Astitah, Marina beserta keluarga dan teman-
x
Akhirnya peneliti berharap semoga apa yang telah diberikan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan peneliti berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya dan bagi keluarga besar
24 Juli 2020 M
Makassar,
03 Dzulhijjah 1441
H
Peneliti
RESKY AMALIA
NIM. 105 191 1093 16
xi
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................v
ABSTRAK .........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
xii
2. Pengertian Shalat Berjama’ah .................................................20
3. Hukum Shalat Berjama’ah .......................................................22
4. Hikmah Shalat Berjama’ah ......................................................23
BAB III METODE PENELITIAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makhluk dan sang kholiq, sarana untuk menggapai kemajuan spiritual. Shalat
menjadi penyeimbang bagi sisi atau dimensi keduniawian setiap hamba, karena
seseorang bisa mencapai hadirat Tuhan hanya melalui shalat, karena shalat adalah
pemisah antara keimanan dan kekafiran serta pencegah dari perbuatan keji dan
munkar.1
minuman keras, tawuran antar pelajar, dan pergaulan bebas. Sehingga perlu
pada diri remaja tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya kebiasaan shalat tersebut
benar terlatih dan dapat merasakan hidup yang berarti, lantaran manusia
1
Al Bani Muhammad Nasruddin, 2006, Sifat shalat nabi Menurut sunnah yang shahih,
(Bogor: Pustaka Ibnu Katasir) h.17
1
2
Disiplin adalah “ketaatan terhadap suatu aturan dan tata tertib yang
sebagai berikut Tujuan dari kedisiplinan yaitu untuk membuat anak-anak terlatih
yang pantas dan tidak pantas atau yang masih masing bagi mereka. Tujuan jangka
panjang dari disiplin itu ialah: Perkembangan dari pengendalian diri sendiri dan
pengarahan diri sendiri, yaitu dalam hal mana anak-anak dapat mengarahkan diri
sendiri tanpa pengaruh atau pengendalian dari luar. Pengendalian diri berarti
menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman norma-norma yang jelas,
standart-standart dan aturan-aturan yang sudah menjadi milik diri sendiri. Karena
itu orang tua dan keluarga haruslah secara peranan yang makin kecil dari
pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri itu pada anak-anak.
manusia tanpa hidup dengan teratur dan disiplin maka hidupnya akan merugi.
2
Amirah, 2010, Mendidik Anak di Era Digital, (Yogjakarta: LansBang PRESSindo), h.
52
3
Terjemahnya;
Dari uraian di atas penulis dapat menjelaskan bahwa setiap waktu manusia
harus memanfaatkan waktu dengan baik dan diisi dengan pekerjaan yang baik
pula. Kita semua telah megerti dan mengetahui bahwa sesuatu kebaikan yang
datangnya terlambat akan sia-sia adanya. Contohnya pekerjaan yang sangat mulia
yaitu shalat fardhu lima waktu yang dikerjakan terlambat dari waktu yang telah
ditentukan maka akan sia- sia. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus
Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam
pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan
teladan, bahkan menjadi tokoh identifikasi diri, untuk itu, guru memerlukan
pemahaman tentang landasan ilmu kependidikan dan keguruan, dan pada saat ini
tanggung yang akan menjadi dan memperkukuh etika dan moral bangsa dan guru.
Oleh karena itu, dalam memberikan nilai-nilai agama, yang mempunyai andil
lebih besar adalah guru agama baik dilingkungan masyarakat ataupun sekolah, di
masyarakat seorang kyai atau ustadz sebagai guru agama dalam memberikan
3
Kementrian Agama RI, 2001, Al Hikmah: Al Qur’an dan terjemahnya, Penerbit
Diponogoro, Bandung. h. 23
4
pendidikan dan pembinaan agama kepada warga sekolah khususnya para siswa
yang menuntut ilmu di sekolah tersebut, sehingga pembinaan mental agama itu
generasi muda yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa yang
Agar kegiatan shalat berjama’ah dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
adanya tata tertib sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan para siswa. Peraturan
tata tertib di sekolah dapat dijalankan dengan lancar, maka diperlukan langkah
yang disusun harus secara terencana dan sistematis dengan menggunakan metode-
metode tertentu, karena hanya dengan metode yang baik, tujuan pelaksanaan tata
selatan kabupaten soppeng kurang lebih 5 kilometer dari pusat keramain wisata
dapat mempengaruhi etika dan moral siswa. Oleh karena itu guru PAI yang berada
sadar, tertib dan aman pada diri personil sekolah diantaranya murid, guru dan
karyawan staf lain yang diciptakan dan dikembangkan oleh semua pihak sekolah.
Berangkat dari fenomena diatas maka peneliti mengambil judul yang ingin
B. Rumusan Masalah
Soppeng?
3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Guru PAI dalam peningkatan
C. Tujuan Penelitian
Soppeng.
guru dalam meningkatkan kedisplinan shalat berjamaah siswa MTS DDI Citta
Kabupaten Soppeng.
6
D. Manfaat Penelitian
Peneliti ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
satu bahan referensi khususnya yang tertarik menulis lebih jauh tentang cara
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN TEORITIS
guru agama iaslam adalah orang yang memberikan materi pengetahuan agama
islam dan memberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam
mendidik murid muridnya, agar mereka kelak menjadi manusia yang takwa
para murid mulai sekarang dapat bertindak dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat
mempraktikkan syariat islam dan menurut teori barat pendidikan adalah siapa saja
Situasi pendidikan atau pengajaran terjalin interaksi antara siswa dan guru
atau antara peserta didik dan pendidik, interaksi ini sesungguhnya merupakan
interaksi antara dua kepribadian, yaitu kepribadian guru sebagai orang dewasa dan
kepribadian siswa sebagai anak yang belum dewasa dan sedang berkembang
6
kementrian Agama RI, 2001, Kendala Mutu Pendidikan Agama Islam , (Jakarta, 2001), h. 23
7
8
referensi dan kajian tentang pembahasan mengenai guru agama, maka dari itu
menjelaskan bahwa yang dimaksud guru dalam skripsi ini adalah guru sebagai
pendidik formal.
Guru agama adalah hamba Allah yang mempunyai cita-cita Islami, yang
pengetahuan yang diperlukan oleh siswa akan tetapi juga memberikan nilai dan
tata aturan yang bersifat Islami dalam pribadi siswa sehingga menyatu serta
Kedudukan guru dan dosen pada pendidikan anak usia dini jalur
pengakuan formal atas kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga professional.5
dengan hal itu, maka Undang-Undang Guru dan Dosen sangat diperlukan untuk
ini, maka guru dan dosen dalam menjalankan ptofesinya mengetahui secara jelas
Negara, serta sanksi yang akan diperoleh jika terjadi pelanggaran dalam
profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara
sesuai dengan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal dalam kehidupannya.
5
Abd.Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika ,(Yogyakarta: Grha
Guru, 2011), h. 16
6
Ibid, h. 18
7
Ibid, h. 14
10
1) Tercabutnya keteladanan dari dalam diri sebagian guru; padahal guru itu harus
menjadi modal, uswatun hasanah bagi peserta didiknya. Sekarang ini banyak
ditemukan guru yang hanya pandai bicara, tapi tidak diikuti dengan perbuatan,
guru pada konteks ini dipandang ssebagai petugas semata yang mendapat gaji
dari negara atau dari organisasi swasta, dan mempunyai tanggung jawab
tertentu yang harus dilaksanakannya. Akibatnya jarak antara guru dan murid
semakin jauh. Padahal pada masa lampau jarak tidak ada secara psikologis.
seberapa banyak kekayaan atau harta yang dimiliki seseorang. Profesi guru
4) Pada masa sekarang, guru bukan satu-satunya sumber belajar. Pada masa lalu
segala galanya.Peserta didik hanya menrima ilmu hanya dari guru. Sekarang
didik bias belajar melalui media informasi, seperti majalah, Koran, internet
8
Ramayulis, Profesi dan Etika Keguruan (Jakarta: Kalam Mulia,2013), h.20
11
dan lain sebagainya. Peserta didik tidak hanya belajar disekolah, tetapi juga di
luar sekolah.
5) Bergesernya tugas guru. Pada masa lalu guru sebagai pembimbing peseta
diimpor dari barat, guru hanya berfungsi sebagai fasilitas, motovator, sebagai
dengan cara mengajar. Dan tuntutan peran dan tanggung guru agama sangatlah
besar, meskipun pada dasarnya tugas ini merupakan tanggung jawab semua pihak.
sendiri mempunyai makna yang cukup luas jika dikaji secara mendalam,
yang baik dan sebagainya. Menurut Soejono yang dikutip Ahmad tafsir merinci
9
Ibid, h. 21
12
a. Wajib menemukan yang ada pada anak-anak didik dengan berbagai cara
10
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 79
11
Abdul Majab, Jusuf madzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: fajar interpratama
offset, 2006), h. 91
13
Atas dasar tanggung jawab dan kasih sayang serta keihklasan guru, dalam hal
ini adalah guru agama mempunyai peran yang sangat penting bagi anak didik
juga dalam mengantarkan menuntut ilmu untuk bekal kelak mengarungi samudra
kehidupan yang akan mereka lalui, hendaknya seorang guru tidak segan-segan
memberikan pengarahan kepada anak didiknya, ketika bekal ilmu yang mereka
dapatkan untuk menjadikan mereka menjadi insane kamil, disamping itu juga
pelajaran semata akan tetapi juga berperan sebagai orang tua, jika setiap orang tua
memikirkan setiap nasib anaknya agar kelak menjadi orang yang berehasil,
berguna bagi nusa dan bangsa serta bahagia dunia sampai akhirat maka seorang
Mengenai proses belajar antara guru agama dan murid pada dewasa ini,
kurang mendapatkan perhatian dari semua pihak, seorang guru sering tidak mampu
14
tampil sebagai sosok figure yang pantas untuk diteladani dihadapan anak didiknya,
apalagi mampu menjadi orang tua mereka, karena itu seringkali guru dipandang
dan materi pelajaran disekolah karena dibayar, kalau sudah menjadi demikian
sebagai berikut:
menyayangi (mencintai).
pendidik yang baik. Oleh karena itu, peran pendidik sebagai model
Seorang pendidik memiliki jalinan ikaan atau emosional dengan para siswa
B. Kedisiplinan
1. Pengertian Disiplin
12
Conny Setiawan, Penerapan Pembelajaran Bagi Anak, (Bandung: Pt Indeks 2009),
h.94
16
3) Dalam sekolah, suatu tingkat tata tertib tertentu untuk mencapai kondisi
menciptakan pola perilaku seseorang sebagai pribadi yang berada dalam satu
kesadaran batin dan Iman kepercayaan bahwa yang dilakukan itu baik dan
2. Perlunya Disiplin
semakin bertambah dari waktu ke waktu. Dari berbagai jenis pelanggaran tata
tertib sekolah, misalnya banyaknya siswa yang bolos atau minggat pada waktu
jam belajar, perkelahian, terlambat datang ke sekolah, malas belajar, sering tidak
membuat pekerjaan rumah, merokok, dan lain-lain. Secara garis besar banyaknya
pelanggaran yang dilakukan oleh siswa akan berpengaruh terhadap kemajuan dan
prestasi belajar di sekolah, oleh karena itu disi kebutuhan tertentu. Dengan
anak.
13
3Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta:Gunung Agung, 2007), h.
81
17
kemampuan, juga melatih siswa agar ia dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga
para siswa dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya
Untuk menanamkan kedisiplinan siswa ini harus dimulai dari dalam diri kita,
barulah kita dapat mendisiplinkan orang lain sehingga akan tercipta ketenangan,
dimanapun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Jadi,
akan menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perilaku
hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada
konsisten dan konsekwen akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku
hidup di sekolah tentang melakukan hal-hal positif, melakukan hal- hal lurus dan
beradaptasi dengan lingkungan yang baik itu, sehingga muncul keseimbangan diri
dalam hubungan dengan orang lain. Jadi disiplin menata perilaku seseorang dalam
Dalam hal itu pentingnya disiplin bagi para siswa sebagai berikut:
di tetapkan. Dalam ajaran islam banyak ayat Al qur’an dan hadits yang
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”15
perintah bagi kaum muslim agar menaati putusan hukum, yang secara dimulai dari
14
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Siswa dan Prestasi Siswa, (Jakarta:
Grasindo, 2004), h. 30
15
Kementrian Agama Ri: Op cit:, 87
19
melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Sikap disiplin dapat dilakukan untuk
setiap perilaku, seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam beribadah, disiplin
disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan
kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan
kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan
dan tekaan dari luar. Dikatakan terpaksa, karena melakukannya bukan dengan
berdasarkan kesadaran diri melainkan karena rasa takut dan ancaman sanksi
disiplin. Disiplin yang terpaksa bukan karena kasadaran diri akan memberi
pembiasaan dan latihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan disiplin siswa
bahwa disiplin itu penting baginya. Dari mula-mula karena paksaan, kini
C. Shalat Jama’ah
1. Pengertian Shalat
Menurut bahasa arab, shalat berarti do’a. kemudian secara istilah yaitu
ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang
dimulai dengan takbir disudahi dengan salam dan memenuhi beberapa syarat yang
ditentukanan. Shalat adalah tangga bagi orang-orang beriman dan tempat untuk
berkomunikasi kepada Allah, tiada perantara dalam shalat antara hambanya yang
mukmin dengan Tuhannya, dengan shalat akan tampak bekas kecintaan seorang
hamba dengan Tuhannya, karena tidak ada yang lebih menyenangkan bagi orang
(mukmin) yang mencintai melainkan ber-khalwat kepada zat yang dicintainya,
untuk mendapatkan apa yang dimintanya.16
Karena shalat merupakan bagian tertinggi dalam agama setelah tauhid.
Dan shalat ialah penopang rukun Islam yang lain. Karena, ia mengingatkan hamba
akan kemulian Allah dan kehinaan hamba serta urusan padahal dan siksa.17
kepada umatnya untuk melaksanakan shalat 5 waktu dari shalat subuh, dhuhur,
yaitu yang satu sebagai imam dan yang satunya sebagai makmum.18 Dan seluruh
kaum muslimin telah sepakat bahwa shalat berjama’ah itu termasuk salah satu
16
Al-Muqaddam Ahmad Ismail, Mengapa Harus Shalat, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 30-
31
17
AlMuqaddam Muhammad, Keutamaan dan 1001 Alasan Kenapa harus Shalat, (Solo:
Aqwam, 2007), h. 15-17
18
Sa’adah, Materi Ibadah Menjaga Akidah dan Khusu’Beribadah, (Surabaya: Amalia,
2005), h 117- 120
21
hukumnya tidak wajib, baik fardhu a’in atau kifayah, tetapi hanya
dilakukan secara mutlak, baik dalam shalat fardhu maupun dalam shalat sunnah.
raka’at untuk para makmum. Juga ketika berdoa ia menjadi perentara antara
seorang muadzin adalah orang yang diberi amanah untuk menjaga waktu-waktu
shalat.
Apabila dua orang shalat bersama-sama dan salah seorang diantara mereka
mengikuti yang lain, keduanya dinamakan shalat berjama’ah. Orang yang diikuti
makmum
19
Mugniyah Muhammad Jawad, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentara, 2001), h. 135-
137
22
Ajaran islam didalamnya terdapat banyak ayat Alquran dan hadits yang
memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan dan peraturan yang telah ditetapkan,
Terjemahnya:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku'.”20
bagi setiap muslim karena sesuai dengan banyaknya jama’ah atau keutamaan
20
.Kementrian Agama Ri, Al Hikmah: op., cit., h. 23
21
Al-Hamid Abdul Qadir Syaiban, Fiqhul Islam, (Jakarta: Darul haq, 2006), h. 91-99
23
Artinya:
sholat berjama’ah lebih utama dibandingkan sholat sendiri, karna pada saat
melakukan sholat berjama’ah pahalanya dua puluh tujuh derajat dibanding sholat
sendiri.
tetangga.
c. Menumbuhkan rasa saling cinta, kasih dan sayang terhadap orang lain.
masjid atau musholla pada tiap-tiap shalat. Pada tiap hari jum’at dan tiap tahun
diadakan pertemuan besar-besaran pada waktu hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
tegasnya disetiap kampung wajib didirikan shalat jamaah sehingga lahir syi’ar
22
Abu Abdil Aziz Abdullah, Sholat Berjamaah Keutamaan, Manfaat dan Hukumnya
(Indonesia: Islam House, 2010), h. 7
24
Islam, dan shalat kepentingan ummat dan zaman, Melalui jama’ah dapat
Oleh karena itu Islam menyeru kaum muslimin untuk berjama’ah dalam
ketaatan.23
karena di sini berkumpul manusia tua dan muda, besar dan kecil, hina dan mulia,
kaya dan miskin, yang dating dari yang berbagai tempat, yang jauh maupun yang
dekat. Dalam pertemuan itu para jamaah bisa saling bertukar informasi sesuai
keperluan masing-masing. Yang kaya bisa mengenal yang miskin, yang sehat bisa
mengenal yang sakit, yang tampak terhormat bias mengenal yang tampak hina.
hingga lurus, bahu dan siku antara jamaah yang satu dengan jamaah lainnya
dirapatkan, semua menghadap kesatu arah yakni koblat. Satu niat, satu visi, satu
mengenai menjaga shalat, demikian juga penegasan beliau Rasulullah Saw dalam
23
.Ash-Shawwaf Muhammad Mahmud, Sempurnakan Shalat, (Yogyakarta: Mitra
Pustaka, 2007), h 146-151
24
Abdul Manan bin H Mohammad Sobari, jangan Asal Shalat, (Bandung: Pustaka
Hidayah, 2006), h. 218
25
masuknya waktu shalat dengan cara membunyikan lonceng, meniup terompet atau
menciptakan cara lain yang mengandung unsure syi’ar, panggilan dengan suara
keras, lantunan irama syair yang member bekas dan yang mempunyai makna yang
realistis. Cara ini dikenal dengan istilah adzan yang dilakukan sebelum shalat.
kaum muslimin sehingga mereka berkumpul lima kali sehari semalam di masjid
untuk melakukan shalat berjama’ah perkumpulan yang lebih luas lagi dilakukan
sekali dalam seminggu melalui shalat jum’at. Kewajiban mingguan ini diwajibkan
Allah secara berjama’ah. Lebih luas lagi perkumpulan itu terrelisir dalam shalat
hari raya. Shalat ini dimaksudkan oleh islam untuk menyerahkan dan menumbuh
langkah-langkahnya.25
adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih sacara bersama-sama
dengan satu orang di depan sebagai imam dan yang lainnya dibelakang sebagai
shalat berjamaah ini hukumnya sunnah mauakkad, namun banyak sekali faedah
25
Al Fauzan Shalih bin Abdullah, Ringkasan Fikih Lengkap, (Jakarta: PT Darul falah,
2005), h. 182- 183
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bahwasanya metode penelitian kualitatif ini adalah metedo yang dimana peneliti
Soppeng, dan yang menjadi objek penelitian ini adalah Guru-guru, khususnya
26
Sugiono. Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&Dcetakan ke-25,(Bandung: Alfabeta, 2017). h. 15
31
32
menjadikannya disiplin ilmu dalam hal ketaatan kepada Allah swt melalui
shalat berjamaah.
C. Fokus Penelitian
1. Peranan Guru Agama Islam adalah pendidik yang mengajak peserta didik,
dimana seseorang harus dalam kepatuhan atas perintah Allah swt, yang
ketertiban.
E. Sumber Data
1. Data Primer
27
Sugiono. Metode Penelitian Administrasi.(Bandung: Alfabeta, 2006). h.105
33
merupakan data utama yang didapatkan langsung dari apa yang diteliti.
dengan tujuan untuk memperoleh data dari responden yaitu Guru-guru, khususnya
guru Pendidikan Agama Islam, Kepala Sekolah, dan Peserta didik yang ada dalam
sekolah tersebut.
2. Data Sekunder
dihasilkan dari hasil obyek yang mendukung data primer yaitu guru Pendidikan
Agama Islam dan Staf Tata Usaha di MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng..
F. Instrumen Penelitian
empiris sebagaimana adanya sebab penelitian akan berhasil apa bila banyak
dalam penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik diantara lain
28 .
Ibid. h.106
34
1. Pedoman observasi
yang akan di selidiki baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung
informasi dan data akan diperlukan tanpa bantuan dan alat lain. Sedangkan
observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat
yang lengkap
2. Pedoman Wawancara
informasi atau keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-
secara lisan pula, memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
Tanya jawab sambil bertatap muka antara sipenannya atau pewawancara dengan
29
P.JokoSubagyo, metodologi dalam teori dan praktek (Jakarta: rinekacipta, 2004), h. 63
35
3. Catatan Dokumentasi
kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama dan teknik pengumpulan
data dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat
memperkuat hipotesa agar hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Riset lapangan, yaitu cara penghitungan data dengan penulis langsung turun
kelapangan. Dalam hal ini Sekolah MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng guna
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu data yang dikumpulkan ini bersifat empiris. Kemudian dalam penelitian
berikut;
Pada tahapan ini data yang telah dikumpulkan melalui penelitian penelitian
1. Metode induktif yaitu, suatu metode penulisan yang berdasarkan pada hal-
hal yang bersifat khusus dan hasil analisa tersebut dapat dipakai sebagai
dari pengetahuan bersifat umum. Atau mengolah data dan meganalisa dari
khusus.
bersifat objektif.
BAB IV
MTs DDI Citta didirikan pada Tahun 2000. Awal berdirinya sekolah ini
MTs DDI Citta tidak serta merta menjadi bangunan yang semi permanen
seperti saat ini, namun sekolah tersebut awalnya hanya menempati kolom rumah
beberapa aspek lokasi pendidikan yang terbilang minim pada saat itu.
NPSN : 21273120024/69853380
Desa/Kelurahan : Citta
37
38
Kecamatan/Kota : Citta
Kab/Kota : Soppeng
Akreditasi :A
Tgl.Pendirian : 1975-05-03
Tgl.Operasional : 2009-08-2430
Visi Sekolah MTs DDI Citta adalah Terwujudnya sumber daya insani,
30
Sumber data : Dokumen MTs DDI
39
Adapun Misi sekolah MTS DDI Citta yang telah ditentukan adalah :
lingkungan madrasah.
depannya.31
4. Fasilitas Sekolah
a. Ruangan Kelas
Jumlah kelas ada tiga ruangan. Kelas satu 1(satu) ruangan, kelas 2 1 (satu)
b. Ruang Guru
Ruang guru MTs DDI Citta hanya terdapat satu ruangan yang memiliki
c. Tempat Parkir MTs DDI Citta terbilang rapih dan memiliki 2 lokasi yaitu
untuk parkiran guru dan parkiran siswa. Tempat parkir ada 2 tempat,
31
Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta
40
depan ruangan guru, dan depan kelas. Untuk tempat parkir guru berada di
depan kelas, sedangkan untuk tempat parkir siswa/I berada di depan pos
satpam.
d. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah berada di ruangan kelas III karena sekolah ini masih
e. Musholla
cukup luas, musholla ini digunakan untuk shalat dhuha dan shalat dhuhur
f. Kantin Siswa
Kantin MTs DDI Citta cukup bersih dan strategis, sehingga tidak
mengganggu aktivitas lain dan terdapat banyak jajanan sehat yang bisa
dibeli oleh peserta didik tersebut sehingga tidak lagi membeli diluar agar
terhindar dari penyakit yang bisa ditimbulkan dari jajanan diluar sana
g. Toilet
Ruangan toilet sekolah ada tiga, toilet guru dan toilet siswa dan siswi.
Untuk toilet guru berada dalam runagan guru, sedangkan toilet siswa/siswi
41
berada di belakang kelas, agar tidak tercampur guru dan peserta didik
h. Lapangan Olahraga
5. Struktur Organisasi
a. Guru
Tabel I
32
Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng
42
yang harus dilakukan setiap sekolah, sehingga Calon siswa/i baru bisa terdaftar
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
dengan pendidikan akan lahir masyarakat yang terpelajar dan berakhlak mulia
melalui penyediaan tenaga kerja yang berkompeten, dan menguasai teknologi dan
antara lain :
2) Menyerahkan :
33
Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng
44
kelas dan siswa yang tinggal kelas. Penetapan kenaikan kelas siswa dilakukan
pendidikan.
regulasi dan aturan tingkat satuan pendidikan maka kriteria kenaikan kelas
adalah :
pelajaran.
c) Peserta didik dapat naik kelas jika da mata pelajaran yang belum
pelajaran.
Proses kenaikan kelas MTs DDI Citta sama halnya sekolah pada umunya
aturan dalam pengaturan waktu belajar mengajar. Waktu belajar MTs DDI Citta
berlangsung pada pagi hari hingga sinag hari pukul 07.15 – 13.55. Adapun Jumlah
Tabel III
L=6
1. VII P=3 9
L=6
2. VIII P=8 14
34
Sumber data : Dokumen MTs DDI Citta Kab.Soppeng
46
L=6
3. IX P=10 16
Jumlah 39
Soppeng
Menerapkan disiplin dalam berbagai situasi memang tak mudah, akan tetapi
diperlukan usaha dan diri sendiri. Sesuatu pasti bisa tercapai jika ad keinginan,
niat, serta usaha. Untuk itu, kedisiplinan sholat berjamaah dibutuhkan kebiasaan
dan kesadaran yang tinggi dalam diri siswa sehingga secara perlahan kebiasaan
adanya kartu kontrol shalat berjamaah setiap siswa dan juga jumlah siswa yang
masih terbilang sedikit jadi para guru-guru dapat melihat secara langsung setiap
berjamaah
guru dapat mengontrol siswa yang jumlahnya terbilang masih terbilang sedikit
35
Muh.Syafar S.Pd.I, selaku kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam Mts DDI
Citta , wawancara kediaman lenrang, 06 juni 2020
36
Marwahawaida S.Pd.I, Selaku guru aqidah dan fiqih Mts DDI Citta , Wawancara
kediaman Citta 07 juni 2020
48
jadi guru dapat melihat secara langsung semua aktifitas yang dilakukan siswa baik
itu pada proses belajar mengajar berlangsung maupun tentang kedisiplinan shalat
berjmaahnya.
Soppeng
siswa dapat dengan mudah memahami apa yang telah diberikan oleh guru
yang ada pada Sekolah MTS DDI Citta dimana semua guru, staf karyawan
ikut serta dalam kegiatan keagamaan yang ada, dan dalam setiap kegiatan
baik
Dari hasil wawancara ibu Hj. Sitti Aisyah tentang peranan guru dalam
Agama Islam di sekolah MTS DDI Citta secara aktif dalam membimbing dan
harapannya bisa secara akrab antara guru dan peserta didik, Sehingga dalam
Islam dalam hal ini Guru Pendidikan Agama Islam itu membuatkan metode
berupa pembuatan kartu kontrol yang diberikan kepada seluruh siswa untuk
37
hj sitti aisyah S.Ag selaku wakil Kepala Sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam,
wawancara dikediaman Citta, 06 Juli 2020
38
Ahmad Amin Muhiddin S.Pd.I Guru Akidah akhlak MTS DDI Citta Wawancara
dikediaman , Gayabaru 01 juni 2020
50
kartu ini bertujuan dapat di evaluasi dan dilakukan penilain setiap pekannya
dan secara keseluruhan dengan adanya metode evaluasi dan penilain ini siswa
Senada yang dikatakan oleh peserta didik atas nama Sifa tentang
dan mengajarkan siswa untuk selalu taat dan disiplin dalam shalat berjamaah,
ini kita lihat karna siswa dibuatkan berupa kartu kontrol shalat berjamaah yang
setiap pekannya itu dilakuakan evaluasi dan penilain sehingga secara perlahan
keseluruhan siswa sudah lebih banyak yang disiplin ketimbang yang tidak
mengatakan bahwa;
39
Sifa Peserta Didik MTS DDI Citta Wawancara di rumah kediaman siswa, tocakko 08
juni 2020
51
dalam hal ini khususnya guru bidang studi yang mengatasi keagamaan
spiritual peserta didik lebih intens lagi dalam penerapan kedisiplinan shalat
guru di MTS DDI Citta dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam sudah
yang tidak,oelh karna itu peranan guru mata pelajaran Penddidikan Agama
Islam dapat kita katakan berperan aktif dalam membimbing, mengentrol, dan
mengajak siswa untuk selalu taat dalam pelaksanna shalat berjamaah, Dalam
hal ini juga bisa kita lihat guru masih terbilang mudah dalam mengawasi dan
mengontrol siswa dikarenakan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut bisa
dibilang sedikit sehingga secara tidak langsung guru secara aktif dapat melihat
40
Drs.Khaeruddin selaku guru alquran hadits MTs DDI Citta, wawancara dikediaman
Citta, 08 juni 2020
52
shalat berjamaah.
Soppeng
manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah. Untuk itu pasti dalam
Motivasi pola hidup disiplin tidak hanya diberikan oleh pihak sekolah saja,
melainkan juga dari orang tua, karena setelah sampai di rumahlah peserta didik
terdiri atas ayah, ibu dan anal-anak. Bagi anak-anak keluarga merupakan
keagamaan anak.
ataupun metode yang pas peserta didik sudah terbiasa mengerjakannya. Sebagai
contoh tradisi adalah sholat berjamaah dan pembiasaan untuk mengaji sebelum
didik dapat terbiasa untuk melakukan kegiatan tersebut baik disekolah maupun
dirumah.
Peserta didik
didik sangat diperlukan karena merupakan program sekolah yang bertujuan untuk
itu sendiri.
Pada sekarang ini peran alat komunikasi seperti android sangat berperan
penting dalam kehidupan salah satunya tidak bisa dipisahkan dengan proses
pendidikan itu sendiri. Apabila digunakan dengan cara seksama, maka tentu saja
dan kebutuhan belajar itu sendiri. Sebaliknya, jika alat komunikasi tidak
akan mempengaruhi proses belajar psesrta didik menjadi menurun dan banyak
sarana dan fasilitas yang kurang biasanya juga akan menghambat proses kegiatan
belajar mengajar.
guru mengawasi peserta didik pada shalat berjamaah dikarenakan jumlahnya yang
masih terbilang sedikit sehingga secara tidak langsung guru sudah mengenal satu
sarana perlunya perbaikan mushollah agar keadaan apapun shalat berjamaah tetap
berlangsung secara disiplin tanpa ada lagi keterhambatan pada saat hujan
contohnya.
dalam hal kedisiplinan shalat berjamaah itu peserta didik secara perlahan adanya
perlahan dapat membaik belakangan ini yang juga guru menerapkan beberapa
metode penilain yang diperksa setiap pekannya, Adapun Faktor guru dalam
kedisiplinan shalat berjamaah ini perlunya ada perbaikan sarana pra sarana yaitu
mushollah agar secara tidak langsung siswa maupun guru mampu lebih nyaman
dalam hal pendukung maupun penghambat karena dari diri sendirilah yang dapat
menentukan ini terlaksana maupun tidak. Olenya itu lingkungan keluarga juga
sangat turut andil umtuk selalu mengingatkan dan mengawasi anaknya sehingga
dapat disiplin pada keseharian anak tersebut baik pada saat dilingkungan sekolah
43
Hj.Sitti Aisyah selaku wakil kepsek dan Guru Pendidikan Agama Islam MTs DDI
Citta, wawancara dikediaman Citta, 08 juni 2020
57
tersebut, dalam hal ini bisa kita lihat jika lingkungannya juga baik maka secara
tidak langsung akan mempengaruhi minat sehingga dapat secara aktif mengikuti
setiap kegiatan baik itu disekolah maupum dilingkungannya sendri dan pada
proses ini akan tumbuh kesadaran diri pada anak tersebut sampai menjadikannya
privadi yang taat dan disiplin baik dalam belajar maupun kegiataan keagamaan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan judul skripsi ini, maka bagian ini akan mengemukakan kesimpulan pokok
dari seluruh apa yang telah diuraiakan sebagai penegasan dan dilengkapi dengan
saran-saran, oleh karena itu kesimpulan dari skripsi Ini dapat dilihat dari uraian
berikut:
signifikan karena selain jumlah siswa yang terbilang masih sedikit yang
rersebut membuatkan metode penilain yang berupa kartu kontrol untuk semua
siswa yang ini diperiksa setiap pekannya. Sehingga saat ini kedisiplinan shalat
shalat berjamaah siswa sangat turut andil dan aktif dalam mengarahkan siswa
untuk senintiasa taat dalam segala hal, Dalam hal ini guru selalu berusaha
kedekatan erat yang tujuannya untuk siswa dapat dibina, dibimbing, dan
60
61
3. Faktor pendukung guru Agama Islam dalam hal ini jumlah keseluruhan
peserta didik yang ada di sekolah tersebut masih sangat kurang sehingga ini
untuk di renovasi supaya shalat berjamaah tidak lagi terhambat apabila hujan
turun dan juga perlunya perhatian pengaruh lingkungan dari siswa yang biasa
B. Saran-saran
memberikan saran-saran demi kemajuan secara khusus pada Sekolah MTS DDI
1. Pelaksanaan shalat jama’ah di sekolah harus terus bisa ditingkatkan dan bisa
menjadi tradisi di MTS DDI Citta Kabupaten Soppeng jadi diharapkan tetap
renovasi fasilitas mushlloh agar semua pihak baik itu Siswa, Guru-guru, dan
Staf yang ada dalam sekolah tersebut lebih nyaman pada saat pelaksanann
keluarganya, Tujannya agar anak tersebut tumbuh kesadaran diri sehingga bisa
Al Qur’an Al karim
Abdul Majab, Jusuf madzakir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar
Interpratama offset
Abdul Manan bin H Mohammad Sobari. 2006. jangan Asal Shalat. Bandung:
Pustaka Hidayah
Abdullah Aziz Abdil Abu, 2010. Sholat Berjamaah Keutamaan, Manfaat dan
Hukumnya Indonesia: Islam House
Kementrian Agama RI. 2001. Kendala Mutu Pendidikan Agama Islam. Jakarta
62
63
Tulus Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Siswa dan Prestasi Siswa.
Jakarta: Grasindo
LAMPIRAN
Wawancara Muh. Syafar S.Pd.I di Wawancara Hj. Sitti Aisyah S.Ag
rumah Kedi aman Lenrang 06 Juli wawancara di rumah kediaman Citta, 06
2020 Juli 2020
Wawancara
Wawancara Marhawaida S.Pd.I Wawancara Ahmad Amin Muhiddin
di rumah Kediaman Citta 07 juli S.Pd.I di rumah kediaman Gayabaru
2020 07 juli 2020
Wawancara Drs.Khaeruddin ,
wawancara di rumah kediaman Citta,
08 juli 2020
Aulia peserta didik MTs DDI
Citta, wawancara di rumah
kediaman Tocakko, 08 juli 2020