Anda di halaman 1dari 2

Ekspor Tujuh Komoditi Kab.

Bandung Naik 39 Persen


7 MEI, 2018 - 15:42

EKONOMI
Tekstil dan Produk Tekstil Paling Tinggi

SOREANG, (PRLM).- Nilai ekspor beberapa komoditi unggulan asal


Kabupaten Bandung ke sejumlah negara, selama tahun 2012 naik sebesar
39% atau US$ 833.686.178,32, dibanding tahun 2011 yang hanya US$
511.338.087,31.

Diskoperindag Kabupaten bandung mencatat, ada tujuh komoditi unggulan


yang selama ini banyak diminati luar negeri, di antaranya tekstil, pakaian
jadi, kaos kaki, keset, sarung tangan, karpet dan cokelat.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten


Bandung, Popi Hopipah mengatakan, tekstil dan produk tekstil (TPT)
memberikan kontribusi terbesar terhadap total ekspor Kabupaten Bandung
sebesar 75%. Sementara itu untuk industri cokelat hanya berkontribusi
sebesar 10%, sama halnya dengan ekspor sepatu yang hanya 10%
ditambah dengan produk lain-lain sebesar 5%.

"Di Kabupaten Bandung sendiri jumlah eksportir tercatat ada 141


perusahaan, namun dari sejumlah itu tidak seluruhnya melakukan secara
rutin melakukan penerbitan certificate of origin atau surat keterangan asal.
Oleh karenanya kami akan terus berupaya untuk memberikan kemudahan
dalam penerbitan certificate tersebut," kata Popi saat diwawancarai pada
Selasa (19/3).

Langkah lain yang ditempuh Pemerinta Kabupatan Bandung untuk


meningkatkan ekspor diantaranya kata Popi adalah melalui ajang pameran
diluar negeri.

Menurut Popi, sejumlah pengusaha ekspotir asal Kabupaten Bandung


kerap mengikuti pameran diluar negeri yang difasilitasi Pemerintah
Kabupaten Bandung. "Pada bulan April mendatang, Insya Alloh kita juga
akan mengikuti pameran di Vietnam yang menyertakan beberapa
pengusaha asal Kabupaten Bandung," ujarnya.
Dengan langkah ini, kata Popi, produk unggulan asal Kabupaten Bandung
diharapkan bisa lebih dikenal di luar negeri, untuk itu ia mengharapkan
kepada para pengusaha eksportir, agar barang yang dipamerkan harus
berkualitas baik dari aspek bahan maupun model, disamping harga yang
kompetitif.

Sedangkan untuk memperluas jaringan perdagangan dalam negeri kata


Popi, Pemerintah Kabupaten Bandung terus berupaya melakukan
sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Selama tahun 2012 ini kata dia, telah dilakukan sosilisasi P3DN di sepuluh
kecamatan masing-masing, Bojongsoang, Margahayu, Dayeuhkolot,
Ciparay, Katapang, Baleendah Margaasih, Majalaya, Cileunyi dan
Banjaran.

Sosialisasi tersebut ujarnya melibatkan, sejumlah birokrat, tim penggerak


PKK, pelaku usaha dan masyarakat umum, dengan upaya ini, diharapkan
akan semakin tumbuhnya kemandirian dan identitas bangsa, disamping
meningkatkan citra positif produk dalam negeri. "Yang lebih penting kita
ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap produk dalam negeri,"
katanya.

Langkah sosialisasi ini kata Popi, harus terus dilakukan mengingat faktor
psikologis masyarakat yang kurang percaya terhadap produk dalam negeri
masih begitu kuat. "Masyarakat kita harus disadarkan, bahwa, produk
dalam negeri tidak kalah dengan buatan luar negeri," katanya. (A-211/A-
147)***

Anda mungkin juga menyukai