Anda di halaman 1dari 3

IC-CEPA Eliminasi 7.

669 Pos Tarif Produk Ekspor RI ke Chili

Rina Anggraeni

Selasa, 11 Juni 2019 - 16:30 WIB

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag)Enggartiasto Lukita bersama Wakil Menteri Luar Negeri Bidang
Perdagangan Chile Rodrigo Yéfiez Benitez hari ini melakukan pertukaran Instrument of Ratification (IoR)
lndonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).

Mendag mengatakan, kerja sama ini akan membebaskan sebanyak 89,6% pos tarif Chili untuk produk-
produk Indonesia yang masuk ke pasar negara tersebut. Sedangkan Indonesia akan menghapus 86,1%
pos tarifnya untuk produk impor dari Chili yang akan berlaku mulai 10 Agustus mendatang.

"Chili akan eliminasi 89,6% atau 7.669 pos tarif termasuk CPO, tekstil, automotif, kopi. Indonesia akan
eliminasi 86,1% atau 9.308 pos tarif, pemberlakukan ini akan dimulai pada 10 Agustus mendatang," ujar
Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (11/9/2019).

Lebih lanjut, Enggar menjelaskan ketentuan tersebut akan dimulai 60 hari dari penukaran piagam yang
dilakukan hari ini atau pada 10 Agustus nanti.

Sesuai kesepakatan, setelah implementasi IC-CEPA dilaksanakan, kedua negara akan melanjutkan
perundingan ke tahap selanjutnya, yaitu perdagangan di sektor jasa dan investasi.

"Setelah perjanjian tarif barang, tahap selanjutnya adalah perundingan di bidang jasa dan investasi,
karena memang IC-CEPA dilakukan bertahap. Untuk tenggat waktunya, akan dibahas lebih lanjut melalui
Joint Committee IC-CEPA yang akan bertemu sesuai kesepakatan bersama," pungkas Mendag.

Total perdagangan Indonesia-Chili pada 2018 tercatat mencapai USD274 juta. Sementara itu, untuk
periode Januari-Maret tahun 2019 total perdagangan kedua negara mencapai USD56,1 juta dengan nilai
ekspor Indonesia sebesar USD34,9 juta dan impor sebesar USD21,2 juta.

Chili merupakan negara tujuan ekspor Indonesia dengan total ekspor USD158,9 juta di tahun 2018,
meningkat 0,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD158,5 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Chili adalah alas kaki, pupuk, mobil, surfaktan organik, locust beans,
rumput laut, bit gula, dan tebu. Sedangkan, produk utama Chili yang diekspor ke Indonesia adalah buah
anggur, tembaga, bubur kayu kimia, biji besi, lemak, dan minyak serta fraksi dari ikan atau mamalia laut.

Senin, 25 Nov 2019 20:34 WIB

Tingkatkan Perdagangan RI-AS, BRI Genjot Transaksi Internasional

Jakarta - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar perdagangan internasional Indonesia
meningkat. Salah satunya dengan mengadakan Business Forum on Trade Tourism and Investment di New
York, Amerika Serikat yang dihadiri lebih dari 150 investor yang memiliki minat untuk melakukan bisnis di
Indonesia.

SEVP Global and Treasury Services BRI Listiarini Dewajanti menjadi salah satu pembicara dengan tema
'Product Sourcing Investment Opportunities: Business Matching & Partnership'. Ia memaparkan
pentingnya perbankan dalam melayani transaksi International Trade Finance dan Global Payment
Services antara pengusaha AS dan Indonesia.

"What Indonesia has, BRI has it, dengan meningkatnya hubungan dagang Amerika Serikat dan Indonesia,
BRI akan terus meningkatkan fasilitas perbankan transaksi internasional ini. BRI memiliki jaringan kerja
Luar Negeri antara lain BRI New York Agency, BRI Singapore, BRI Hongkong Representative dan BRI Timor
Leste," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2019).

Selain itu, BRI juga memiliki beberapa remittance representative di Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, UAE
dan Korea Selatan, ini merupakan komitmen BRI untuk mendekatkan layanannya dengan nasabah yang
ada di Luar Negeri," imbuhnya.

Listiarini menyampaikan kegiatan matchmaking business yang dilakukan oleh BRI diharapkan dapat
menghubungkan pengusaha AS dan pengusaha lokal Indonesia, khususnya nasabah Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) BRI.
"BRI memiliki lebih dari 300,000 nasabah yang tergabung dalam BRI SME Incubator di mana BRI
memberikan pendampingan serta pelatihan langsung dari pakarnya untuk mendongkrak produktivitas
dan penjualan produk nasabah BRI yang berorientasi ekspor," tambahnya.

Saat ini Bank BRI telah bekerja sama dengan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) untuk
mengirimkan 80 pengusaha Amerika Serikat yang akan bertemu dengan nasabah UMKM BRI dalam acara
BRILianpreneur atau Pameran UMKM Export.

Acara yang akan diselenggarakan pada bulan Desember 2019 mendatang di Indonesia tersebut,
diharapkan dapat meningkatkan peran Bank BRI sebagai Bank UMKM terbesar di Indonesia dalam rangka
mendorong pertumbuhan angka perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat sebagaimana ditargetkan
oleh Pemerintah Indonesia dalam lima tahun mendatang.

Sebagai informasi BRILianpreneur sendiri merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka
menyambut peringatan HUT ke-124 Bank BRI yang akan diselenggarakan pada tanggal 20-22 Desember
2019 di Jakarta Convention Center (JCC).

Anda mungkin juga menyukai