ISLAM
NUSANTARA
KELOMPOK 3:
Salah satu sanad keilmuan yang muttasil –langsung dari gurunya adalah sanad
Tafsir Jala lain, sebuah karya dua mufassir yang masyhur yaitu al-Suyuti dan al-
Mahalli.Sanadtersebut tidak hanya diberikan pada santri yang mukim, akan tetapi
diberikan pula pada santri juga kiai, ustadz, yang mengikuti pengajianTafsir Jala lain
pada setiap bulan Ramadan yang sudah lama dilakukan secara rutin sejak tahun 1984.
3. Pesantren dan Perkembangan keilmuan Islam Nusantara
3.1 Pesantren
Salah satu ciri khas dan kebanggaan dalam Pesantren adalah transmisi
keilmuannya yang terjamin mu’tabaroh dari guru yang satu kepada guru yang
lainnya. Hal ini sampai sekarang masih terus dilestarikan dan dipercaya sebagai
salah satu upaya adalah memperoleh ilmu yang manfaat dan barokah. Hal inilah
yang membedakan pesantren dengan lembaga pendidikan lainnya.
3.2 Perkembangan keilmuan islam nusantara
Indonesia berperan penting dalam mencerdaskan bangsa. Lembaga pendidikan
tertua ini merupakan peninggalan ulama yang menyebarkan Islam ke Nusantara,
khusunya para Wali yang sembilan (Walisongo).
Istilah dan tradisi sanad berkembang dalam cabang ilmu hadis perkembangan
Islam dan peradabannya, tradisi sanad ini terus dipertahankan.Para ulama
mempertahankan tradisi sanad sehingga bisa eksis sampai saat ini. Tradisi sanad
keilmuan itu masih dipegang dan dilestarikan secara konsisten di kalangan civitas
pesantren. Pesantren telah eksis di tengah masyarakat selama enam abad lamanya,
yaitu mulai sejak abad ke-15 hingga sekarang.
Dalam jaringan ulama nusantara, pondok pesantren, khususnya di
Jawa, memiliki jalur sanad keguruan yang bermuara pada satu ulama besar,
misalnya kepada Syeikh Ahmad Khatib dan Syekh Nawawi al-Bantani
Dari ujung Timur hingga ujung Barat pesantren-pesantren di Jawa
mempunyai silsilah (sanad) keilmuan yang jelas dengan ulama-ulama di
Nusantara.
Untuk itu, pesantren sebagai sub kultur Indonesia, harus memiliki
transmisi keilmuan yang jelas dan terukur.
TERIMA KASIH