Anda di halaman 1dari 5

NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL

e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 5 NOMOR 2 NOPEMBER 2021

STUDI PERILAKU KESELAMATAN BERKENDARA


PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA
PALANGKA RAYA
Arie Wiranatha1, Desi Riani2, dan Salonten3

1
Arie Wiranatha, Universitas Palangka Raya.
email: ariewiranatha18@gmail.com
2
Desi Riani, Universitas Palangka Raya.
email: desiriani@yahoo.com
3
Salonten, Universitas Palangka Raya.
email: salonten@jts.upr.ac.id

ABSTRAK

Jumlah kepemilikan kendaraan bermotor di Kota Palangka Raya meningkat berdasarkan data jumlah
kendaraan bermotor Kota Palangka Raya tercatat berjumlah 274.393 unit pada tahun 2019 yang meningkat
dari data tahun 2018 jumlah kepemilikan sepeda motor di Kota Palangka Raya berjumlah 259.731 unit.
Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, berdasarkan data
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tercatat kecelakaan lebih didominasi oleh sepeda motor sebanyak
73,47% yaitu berjumlah 140.685 dari total 191.498 kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perilaku keselamatan berkendara pengendara sepeda motor di Kota Palangka Raya, selain variabel perilaku
pengendara juga diteliti variabel persepsi risiko dan risiko kecelakaan. Pada penelitian ini digunakan
model analisis Sturctural Equation Model (SEM) yang dibantu dengan software Analisis Moment Of
Structure (AMOS) 24. Kuesioner diberikan kepada 348 responden. Karakteristik responden 52% berjenis
kelamin laki – laki, 48% berjenis kelamin perempuan, dengan rentang usia 20 tahun kebawah (19,5%) usia
antara 21 – 30 tahun (73,6%) dan usia diatas 30 tahun (6,9%). Hasil penelitian perilaku keselamatan
berkendara pengendara sepeda motor di Kota Palangka Raya termasuk kriteria baik. Persepsi risiko
memiliki pengaruh positif terhadap perilaku keselamatan berkendara secara signifikan, persepsi risiko
memiliki pengaruh positif terhadap risiko kecelakaan secara signifikan dan perilaku keselamatan
berkendara memiliki pengaruh positif terhadap risiko kecelakaan.

Kata kunci: Studi Perilaku, Perilaku Pengendara Motor, Perilaku Keselamatan Berkendara, Sturctural
Equation Model (SEM).

1. PENDAHULUAN
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu
tempat ke tempat lain (Salim 2000). Transportasi digunakan untuk mempermudah
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sarana transportasi adalah alat
transportasi yang digunakan untuk mempermudah proses perpindahan dari satu tempat
ke tempat lainnya. Salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan adalah
sepeda motor, karena dapat memenuhi kebutuhan masyakat hampir di semua golongan
masyarakat.Berdasarkan data jumlah kendaraan bermotor Kota Palangka Raya menurut
jenis dan fungsinya pada kantor Pusat Statistik Kota Palangka Raya tercatat bahwa jumlah
kepemilikan sepeda motor di Kota Palangka Raya berjumlah 274.393 unit pada tahun
2019 yang meningkat dari data tahun 2018 jumlah kepemilikan sepeda motor di Kota
Palangka Raya berjumlah 259.731 unit. Peningkatan jumlah sepeda motor di Kota
Palangka Raya, mempunyai pontesi dampak buruk terhadap lalu lintas. Salah satu
dampaknya adalah kecelakaan lalu lintas yang terjadi disebabkan oleh pengendara sepeda

23
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 5 NOMOR 2 NOPEMBER 2021

motor. Menurut data kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis kendaraan tahun 2018 pada
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat tercatat kecelakaan lebih didominasi oleh sepeda
motor sebanyak 73,47%. Budiastomo dan Santoso (2007) menjelaskan bahwa pengedara
tidak akan mengambil keputusan untuk melakukan suatu tindakan (perilaku) yang
dipersepsi sebagai berisiko tinggi, bahkan sangat tinggi sehingga akan berdampak pada
terancamnya keselamatan, namun tidak jarang pula persepsi pengendara salah.
Pengendara tersebut mempersepsikan risiko yang lebih kecil dari pada risiko yang
sebenarnya. Akibatnya pengendara mengambil keputusan yang berisiko tinggi sehingga
dapat membahayakan keselamatan. Perilaku berkendara yang buruk menjadi salah satu
faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap
aspek keselamatan berkendara. Perilaku pengendara sepeda motor yang kurang
memahami aspek keselamatan berkendara menjadi bahan pertimbangan terhadap perilaku
pengendara sepeda motor di Kota Palangka Raya. Berdasarkan latar belakang diatas maka
rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah Bagaimana perilaku keselamatan
berkendara pada pengendara sepeda motor di Kota Palangka Raya dan Bagaimana
hubungan antara persepsi risiko dengan perilaku keselamatan berkendara terhadap risiko
kecelakaan.

2. METODE PENELITIAN
2.1 Diagram Alir

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian

24
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 5 NOMOR 2 NOPEMBER 2021

2.2 Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data untuk tugas akhir ini adalah menggunakan metode survei
dengan melakukan penyebaran kuesioner dalam bentuk google form. Data yang di
perlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang di peroleh berupa kuesioner tentang
Persepsi Risiko (PR), Perilaku Keselamatan Berkendara (PKB) dan Risiko Kecelakaan
(RK), dan data sekunder dalam penelitian ini berupa data jumlah kepemilikan kendaraan
sepeda motor di Kota Palangka Raya.

2.3 Metode Analisis Data


Setelah data primer dan data sekunder yang diperlukan sudah didapat, selanjutnya
diadakan penyeleksian terhadap data yang valid dan reliabel. Analisa dilakukan
menggunakan metode structural equation model terhadap hasil kuesioner dari responden
pengendara sepeda motor. Pengumpulan data dalam penelitian ini juga menggunakan
metode survei. Dalam penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner dalam
bentuk google form yang berisi pernyataan-pernyataan mengenai persepsi risiko, perilaku
keselamatan berkendara dan risiko kecelakaan. Kuesioner mengenai persepsi risiko,
perilaku keselamatan berkendara dan risiko kecelakaan pengendara sepeda motor ini
dibuat dalam bentuk google form dan disebar melalui jejaring sosial seperti Whatsapp,
Line dan Facebook. Adapun deskripsi struktur demografi responden terdiri dari nama,
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, kepemilikan sim C dan mengikuti tes pembuatan
SIM. Untuk mendukung penelitian ini dibutuhkan data sebagai sumber informasi yaitu
data primer dan data sekunder.

2.4 Pengolahan Data


Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan analisis deskriptif meliputi karakteristik pengendara, persepsi risiko
pengendara, perilaku keselamatan berkendara pengendara, dan risiko kecelakaan
pengendara.
2. Uji statistik untuk data PR, PKB, dan RK meliputi uji validitas dan reliabilitas.
3. Pembuatan model Structural Equation Model (SEM).

3. PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden
Berikut ini merupakan karakteristik responden berdasarkan respon 348 kuesioner yang
disebar di Kota Palangka Raya mengenai Studi Perilaku Keselamatan Berkendara Pada
Pengendara Sepeda Motor di Kota Palangka Raya diperoleh data responden bahwa (52%)
adalah Laki – Laki dan (48%) adalah Perempuan, dengan rentang usia 20 tahun kebawah
(19,5%) usia antara 21 – 30 tahun (73,6%) dan usia diatas 30 tahun (6,9%). Di tinjau dari
pendidikan terakhir, (13,8%) SMP, (65,8%) SMA, dan (20,4%) Perguruan Tinggi.
Apabila ditinjau dari kepemilikan SIM C (82,8%) memiliki SIM C dan (17,2%) tidak
memiliki SIM C, dengan (66,1%) mengikuti tes pembuatan SIM dan (33,9%) tidak
mengikuti tes pembuatan SIM.

3.2 Analisis Variabel Perilaku Keselamatan Berkendara


Berdasarkan penilaian responden terhadap variabel perilaku keselamatan berkendara
termasuk dalam kriteria baik. Hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada data
persepsi risiko menggunakan software SPSS. Nilai r-tabel diperoleh dari Tabel R

25
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 5 NOMOR 2 NOPEMBER 2021

(Pearson) dimana untuk n = 348 responden dengan taraf signifikan 5%, r-tabel = 0,1058.
Hasil uji validitas nilai r-PKB1 (0,861) > r-tabel (0,1058) dan r-PKB2 (0,893) > r-tabel
(0,1058) maka data dikatakan valid dan nilai Cronbach’s Alpha yang didapat (0,698) >
(0,60) maka data dikatakan reliabel.

3.3 Hubungan Antar Variabel


Hubungan antar variabel dalam penelitian ini yaitu persepsi risiko, perilaku keselamatan
berkendara dan risiko kecelakaan. Berdasarkan hasil Analisis Structural Equation Model
didapat Model ini sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu, nilai p sebesar 0,347
> 0,05 berarti model sesuai dengan data yang sesungguhnya, dan nilai RMSEA sebesar
0,018 < 0,08 yang berarti model SEM cocok (fit) secara statistik.

Gambar 2. Structural Equation Model (SEM) Persepsi Risiko Perilaku Keselamatan


Berkendara dan Risiko Kecelakaan

Tabel 1: Hasil Uji Hipotesis


Hipotesis Jalur Estimate C.R. P Hasil
Perilaku
H1 Persepsi Risiko → Keselamatan 0,477 5,500 *** Diterima
Berkendara
Risiko
H2 Persepsi Risiko → 0,229 2,764 ,006 Diterima
Kecelakaan
Perilaku
Risiko
H3 Keselamatan → 0,291 3,362 *** Diterima
Kecelakaan
Berkendara
Sumber: Perhitungan peneliti, 2021

26
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 5 NOMOR 2 NOPEMBER 2021

Hubungan Antara Variabel Persepsi Risiko Terhadap Perilaku Keselamatan Berkendara


Besar pengaruh persepsi risiko terhadap perilaku keselamatan berkendara sebesar (0,477)
atau 47,7% dan menghasilkan nilai C.R. sebesar 5,500 yang menunjukan bahwa persepsi
risiko memiliki hubungan yang positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yaitu
kurang dari 0,05 (p < 5%).
Hubungan Antara Variabel Persepsi Risiko Terhadap Risiko Kecelakaan
Besar pengaruh persepsi risiko terhadap risiko kecelakaan sebesar (0,229) atau 22,9% dan
menghasilkan nilai C.R. sebesar 2,764 yang menunjukan bahwa persepsi risiko memiliki
hubungan yang positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 yaitu kurang dari 0,05
(p < 5%).
Hubungan Antara Variabel Perilaku Keselamatan Berkendara Terhadap Risiko
Kecelakaan
Besar pengaruh perilaku keselamatan berkendara terhadap risiko kecelakaan sebesar
(0,291) atau 29,1% dan menghasilkan nilai C.R. sebesar 3,362 yang menunjukan bahwa
perilaku keselamatan berkendara memiliki hubungan yang positif dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0,05 (p < 5%).

4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut yaitu;
Penilaian responden terhadap variabel perilaku keselamatan berkendara termasuk dalam
kriteria baik. Hasil uji validitas nilai r-PKB1 (0,861) > r-tabel (0,1058) dan r-PKB2
(0,893) > r-tabel (0,1058) maka data dikatakan valid dan nilai Cronbach’s Alpha yang
didapat (0,698) > (0,60) maka data dikatakan reliabel.
Besar pengaruh persepsi risiko terhadap perilaku keselamatan berkendara sebesar (0,477)
atau 47,7% dan menghasilkan nilai C.R. sebesar 5,500 yang menunjukan bahwa persepsi
risiko memiliki hubungan yang positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yaitu
kurang dari 0,05 (p < 5%).
Besar pengaruh persepsi risiko terhadap risiko kecelakaan sebesar (0,229) atau 22,9% dan
menghasilkan nilai C.R. sebesar 2,764 yang menunjukan bahwa persepsi risiko memiliki
hubungan yang positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006 yaitu kurang dari 0,05
(p < 5%).
Besar pengaruh perilaku keselamatan berkendara terhadap risiko kecelakaan sebesar
(0,291) atau 29,1% dan menghasilkan nilai C.R. sebesar 3,362 yang menunjukan bahwa
perilaku keselamatan berkendara memiliki hubungan yang positif dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yaitu kurang dari 0,05 (p < 5%).

5. DAFTAR PUSTAKA
1. Budiastomo, N., dan Guritnaningsih A. Santoso. 2007. “Hubungan Persepsi Risiko
Kecelakaan Dan Pengambilan Keputusan Melanggar Lampu Merah”. JPS 13 (1).
2. Salim, A., 2000. Manajemen Transportasi Cetakan Pertama. Edisi Kedua. Jakarta:
Ghalia Indonesia.

27

Anda mungkin juga menyukai