Anda di halaman 1dari 12

Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai

pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori orang yang menganggur
biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.
Usia kerja biasanya adalha usia yang tidak dalam masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak
(relatif di atas 6-18 tahun, yaitu masa pendidikan dari SD- SMU tamat) Sedangkan di atas
usia 18 tahun, namun masih bersekolah lah dimasukkan sebagai penganggur, meski untuk
hal ini masih banyak yang memperdebatkannya.

Pengangguran pada dasarnya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, karena bagaimanapun baik
dan hebatnya kemampuan suatu bangsa dalam menangani perekonomiannya, tetap saja aksi
itu ada Akan tetapi mashati klasik dengan salah satu teorinya yang terkenal sebagai hukum
"Say dari Jean Baptiste Say yang mengatakan bahwa "Supply creats its own demand" atau
penawaran menciptakan permintaannya sendiri menjelaskan bahwa bila in benaterjadi,
maka respons tidak alias nada, dan bila pun ada tidak akan berlangsung lama, karena adapat
pulih kembali. Cara kerjanya sederhana, bahwa apabila produsen menghasilkan barang
dalam jumlah tertentu maka akan segera habis dikonsumsi masyarakat. Pada saat yang sama
misalkan terdapat para mencari kerja, oleh karena produsen akan lebih baik menghasilkan
barang dalam jumlah banyak untuk memperbesar keuntungan tanpa takut resiko gagal
dalam penjualan, maka semua pencari kerja itu akan terserap untuk mengapakah lowongan
baru yang disediakan oleh produsen/perusahaan, dan ini berlangsung terus Akan tetapi
pada kenyataannya tidak satu negara pun di dunia ini yang bisa menerapkan teokarena itu,
salah satu asumsinya adalah pasar persaingan sempurna tidak akan bisa dan tidak akan
pernah terjadi, dikarenakan syaratnya yang tidak mungkin bisa dipenuhi.

Pengangguran selalu menjadi masalah, bukan saja karena respons berarti pemborosan
dana. Akan tetapi juga memberikan dampak sosial yang tidak baik misalkan akan semakin
meningkatnya tindakan kriminal dan pelanggaran moral Akan tetapi, di sisi lain respons
atau gangguan pada umumnya dilakukan dengan suka rela, baik karena memilih
pekerjaan, menunggur pekerjaan yang sesuai, keluar dari pekerjaan lama untuk mencari
pekerjaan baru karena alasan jenuh, bosan atau tidak cocok dengan pekerjaan dan
perusahaan, dan berbagai macam alasan lainnya

Jenis-Jenis Pengangguran

Bedasarkan penyebab terjadinya


1. Pengangguran friksional: sifatnya sementara disebabkan oleh kendala waktu,
informaya dan kondisi geografis antara pelamat dengan pembuka lamaran pekerjaan.
Ini terjadi karena pelamar kerja tidak mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh
pembuka lamaran kerja
2. Pengangguran konjungtural respons yang disebabkan oleh nak turunnya siklus
ekonomi.
3. Penganggurant struktural: perlawanan yang diakibatkan oleh perubahan struktur
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang
4. Pengangguran musiman: keadaan menganggur yang disebabkan oleh fluktuasi
ekonomi jangka pendek yang menyebabkan tenaga kerja untuk menganggur.
5. Pengangguran sikdikal respons yang mengganggu akibat imbas naik turun
sikuekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran
kerja Pengangguran teknikologi permusuhan yang disebabkan oleh perubahan
tenaga manusia menjadi teriage mesin.
6. Pengangguran siklus kemarahan yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian

karena terjadi resesi Berdasarkan Cirinya

1. Pengangguran Terbuka Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan


lowongan pekerjaan yang lebih rendah dan pepenambahan tenaga kerja. Sebagai
akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak
dapat memperteh pekerjaan. Efek dari keadaan ini d dalam suatu jangka waktu yang
cukup panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur
secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh karena itu dinamakan menyerah terbuka.
2. Pengangguran Tersembunyi: Di banyak negara berkembang, seringkali didapati
bahwa sebuah jumlah pekerja dalam suatu kagiatan ekonomi adalah lebih banyak
dan yang sebenarnya diperlukan subayar dia dapat menjalankan kegiatannya dengan
efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam respons
tersembunyi. Contoh-contoh ya kira-kira pelayan restoran yang lebih banyak yang
diperlukan dan keluarga petani dengan anggota kluarga yang besar yang
mengerjakan kuatana yang sangat kecil.
3. Pengangguran Bermusim Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian
dan perikanan Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan
pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur Pada musim kemarau pula para
pesawah tidak dapat mengerjakan tanahnya. Di samping itu, pada umumnya para
pesawah tidak begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan sudah menuat
Apabila dalam masa di atas penyadap karet, nelayan dan pesawah tidak melakukan
pekerjaan lain maka mereka terpaksa menganggur.
4. Setengah Menganggur: Di negara-negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari
desa ke kota sangat pesat Sebagai akibatnyatidak semua orang yang pindah ke kota
dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagian menjadipenganggur sepenuh
waktu. Di samping itu ada pula yang tidak mengganggu, tetapi tidak pula bekerja
sepenuh waktu, dan jam kerja mereka jauh lebih rendan dan yang normal. Mereka
mungkin hnya bekerja satu hingga dua han seminggu, atau satu hingga empat jam
senari. Pekerja-pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang dijelaskan ini
dianggap sebagal setengah menganggur ataudalam bahasa Inggris: setengah
menganggur. Dan jenis pemenangnya disebut underemplayment.

Akibat Pengangguran Bagi Ekonomi Indonesia:

1. Penurunan pendapatan per kapita, Penurunan pendapatan yang berasal dari


pemerintahpajak Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah.

Akibat pengangguran Bagi masyarakat

1. Menjadi beban psikologis dan psikis.

2. Dapat menghilangkan skill karena tidak pernah dipakai untuk bekerja.

3. Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, sperti meningkatnya tindak kriminalitas

untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dan memperbaiki kesamarataan


pembagian pendapatan :

1. Penyediaan Lowongan Pekerjaan

Dalam jangka panjang usaha mengatasi respons diperlukan karena jumlah penduduk yang
selalu bertambah akan menyebabkan bertambahnya tenaga kerja yang terus menerus.
Maka, untuk menghindari masalah tanggung jawab yang semakin senus, tambahan
lowongwn pwkwrjaan yang cukup perlu disediakan dari tahun ke tahun. Dalam jangka
pendek respons dapat menjaditambahan serius, yaitu ketika terjadi kemunduran atau
pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti itu kesempitanatan kerja
bertambah dengan lambat dan respons meningkat. Menghadapi keadaan yang seperti ini
usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi respons yang perlu ditingkatkan

2. Meningkatkan Taraf Kemakmuran Masyarakat

Kenaikan kesempatan kerja dan penganguran sangat tinggihubungan dengan pendapat


nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja menambah
produksi nasional dan pendapatan nasional. Ukuran kasar dari kemakmuran masyarakat
adalah pendapatan per kapita yang. diperoleh dengan cara membagikan pendapatan
nasionalgan jumlah penduduk. Karena itu kerja yang semakin meningkat dan pengang
kesempatanuran yang semakin berkuran bukan saja menambah pendapatan nasional tetapi
juga meningkatkan keuntunganpatan per kapita Melalui perubahan ini kemakmuran
masyarakat akan bertambah.

Pengangguran yang semakin tinggi manimbulkan efek yang buruk kepada


kesamarataan pembagian pendapatan. Pekerja yang mengganggu tidak mempeperan
pendapatan. Maka semakin besar tanggapan semakin banyak golongan tenaga kerja yang
tidak memiliki pendapatan. Seterunya penganggan yang terlalu besar cenderung tidakuk
mengekalkan atau menurunkan golongan golongan pendapat rendah. Sebaliknya, pada
umumnyaatan kerja yang tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah diperoleh.
Dari kecenderungan ini dapat disimpulan bahwa usaha menaikkan kesempatan kerja juga
dapat digunakan sebagai alatuntuk memperbaiki pembagian pendapatan
dalam masyarakat.

Kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk menaikkan


kemakmuran masyarakat memerlukan stabilitas politik. Tanpa katabian politik tidak mungkin
suatu negara dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus-menerus. Peniagangguan
merupakan salah satu sumber/ penyebab dan ketidakstabilan politik. Pengangguran laki-
lakiyababkan masyarakat tidak merasa puas dengan pihak pemerintah. Mereka merasa
pemerintah tidak melakukannyandakan yang cukup untuk masyarakat. Dalam perekonomian
yang tingkat responsnya tinggi masyarakat seringkali melakukan unjuk rasa dan
mengemukakan kritik ke atas pemimpin-pemimpin pemerintah. Hal-hal seitu akan terjadi
menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan sayamengembangkan kegiatan
ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang lambatmirip berkepanjangan dan
keadaan reaks semakin memburuk Langkah pemerintah untuk menghindari masah ini perlu
dilakukan.

Dampak Pengangguran bagi Perekonomian di Indonesia

Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena
pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan
di bawah ini:
1. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

2. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.

3. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan


menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap
barangbarang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan
Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendiran industri baru. Dengan
demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.

Dalam ekonomi kapitalisme modern masalah utama dalam ekonomi nasional adalah
adanya penggangguran. Masalah ini muncul karena perekonomian tidak mencapai kondisi
kesempatan kerja penuh sehingga ada sekelompok orang yang tidak dapat bekerja
walaupun mereke sangat menginginkan pekerjaan tersebut. Kesempatan untuk bekerja
tersebut hilang karena perusahaan, organisasi pemerintahan dan badan usaha lain sudah
cukup mempekerjakan karyawannya untuk menghasilkan produk barang dan jasa. Hal ini
mengekibatkan adanya sekelompok orang yang harus menerima kenyataan tidak dapat
bekerja dalam sistem ekonomi tersebut.

Penganguran merupakan masalah yang sangat menakutkan dalam suatu negara


modern, jika pengangguran tinggi maka sumberdaya manusia akan terbuang percuma
yang berakibat menurunnya tingkat pendapatan masyarakat. Dalam situasi ini kondisi
ekonomi akan menurun yang akan mengakibatkan beragam masalah dalam masyarakat
dan kehidupan keluarga. Secara ekonomi adaya pengangguran merupakan pemborosan
dari sumberdaya tenaga kerja yan tidak dapat dimanfaatkan dalam menggerakkan roda
perekonomian nasional Kerugian tersebut berupa hilangnya output nasional yang
seharusnya dapat dihasilkan dalam sistem ekonomi, artinya ada pendapatan nasional yang
hilang karena tidak ada proses produksi karena tidak adanya kesempatan kerja.
Berdasarkan kaidah Okun pada saat pengangguran tinggi merupakan saat saat dimana
GNP riil berada di bawah. tingkat potensial. Jumlah pengangguran yang tinggi menyertai
besarnya jumlah oputput yang tidak diproduksi sama halnya dengan sejumlah mobil,
makanan, perumahan yang hilang.

Selain dampak ekonomi pengangguran juga menimbulkan dampak sosial yang tak
kalah besarnya dengan dampak ekonomi, berapapun besarnya biaya ekonomi yang
diakibatkan oleh adanya pengangguran. jumlah kerugian tersebut tidak akan mungkin
mampu mencakup seluruh penderitaan batin, sosial dan psikologis yang disebabkan oleh
pengangguran yang terus berkelanjutan.

Ironis makin terdidik justru menganggur ( Budiantoro, Kompas 12/2/2014). Kondisi


ekonomi yang terpuruk menyebabkan angka pengangguran meningkat tajam yang
berakibat munculnya beragam masalah sosial dan keluarga seperti kriminalitas yang
meningkat, bunuh diri, depresi yang berkepanjangan, perceraian dan masalah lainnya.
Dalam sistem ekonomi kapitalis dengan campur tangan pemerintah yang kuat juga akan
mengalami permasalahan penggangguran karena dalam faktanya selalu ada kesenjangan
antara tingkat ouput potensial dengan output riil. Tidak semua faktor produksi dapat
terserap dalam kegiatan ekonomi yang berakibat adaya faktor produksi yang menganggur
baik berupa tenaga kerja, modal maupun tanah.

Pengertian Pengangguran

Samuelson (1992) memberikan definisi pengangguran ( unemployed) adalah orang yang


tidak bekerja namun giat mencari pekerjaan atau sedang dipanggil kembali untuk berkerja
di perusahaannya. Dengan kata lain seseorang dikatakan menganggur apabila dia tidak
bekerja dan (a) berusaha mencari pekerjaan selama empat minggu terakhir, (b) baru
diberhentikan dari pekerjaan serta sedang menunggu untuk dipanggil kembali atau (c)
sedang mempersiapkan lamaran pekerjaan untuk atu bulan yang akan datang.

Selain itu ada istilah pengangguran terpaksa dan pengangguran sukarela,


pengertian pengangguran suka rela adalah mereka yang tidak mau bekerja pada tingkat
upah yang berlaku di pasar tenaga kerja. Kelompok ini merupakan orang yang tidak mau
bekerja karena upah yang rendah atau faktor lainnya seperti tingkat pendidikan yang
tinggi yang cenderung akan memilih jadi penganggur dari pada bekerja dengan upah
murah. Sementera pengangguran terpaksa adalah mereka yang tidak terserap dalam
kegiatan ekonomi karena terbatasnya kesempatan kerja.

Bentuk Pengangguran
Dalam kajian ekonomi terdapat beberapa bentuk pengangguran yaitu;

1. Pengangguran friksional,

pengangguran friksional muncul karena perpindahan orang yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau karena tahapan siklus
hidup yang berbeda. Pengangguran friksional akan selalu terjadi walaupun
perekonomian dalam kondisi pengerjaan penuh. Hal ini karena ada tenaga kerja baru
yang masuk ke pasar kerja maupun para pekerja yang berpindah pekerjaan untuk
mendapatkan upah yang lebih baik ataupun alasan lainnya.

2. Pengangguran silikal,
pengangguran jenis ini terjadi karena permintaan total tidak memadai untuk
membeli semua keluaran yang dapat dihasilkanoleh angkatan kerja dalam kondisi
ekonomi dalam pengerjaan penuh. Pengangguran silikal dapat diukur sebagai jumlah
orang yang mempunyai pekerjaan dikurangi orang yang seharusnya mempunyai
pekerjaan pada kondisi ekonomi dalam pengejaan penuh.

3. Penggangguran struktural,
pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian antara struktur angkatan berdasarkan jenis ketrampilan, pekerjaan,
industri, atau lokasi geografis dengan struktur permintaan tenaga kerja. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengangguran struktural yaitu faktor
alamiah dan faktor kebijakan.

Faktor alamiah terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan bauran
masukan yang dibutuhkan akan berubah. Perubahan ini menuntut adanya penyesuaian
ekonomi agar produksi dapat berjalan. Pengangguran ini muncul apabila penyesuaian yang
dilakukan lebih lambat dari kebutuhan yang diperlukan, hal ini akan membentuk kantong
kantong pengangguran di daerah, wilayah industri, dan pekerjaan pekerjaan tertentu yang
terjadi karena permintaan akan faktor produksi menurun lebih cepat dibandingkan dengan
penawarannya. Struktur permintaan akan tenaga kerja bergeser sehingga ada permintaak
yang tinggi akan tenaga kerja tertentu seperti pilot pesawat, ahli komputer sementara pada
sisi lain terjadi penurunan permintaan akan tenaga kerja pembukuan maupun administrasi.
Hal ini juga berlaku dengan adanya perusahaan multinasional dan transnasional yang
menyebabkan perubahan metoda produksi barang. Misalnya dewasa ini ada kecenderungan
untuk menekan biaya produksi sehingga banya item suatu produk yang dapat diproduksi di
berbagai negara. Perusahaan induk berfungsi hanya merakit produk akhir, sementara
seluruh komponennya di produksi dari berbagai negara. Hal ini tentu akan menimbulkan
penurunan permintaan tenaga kerja di suatu negara walaupun pada sisi lain ada kenaikan
permintaan tenaga kerja di negara lainnya Faktor kebijakan terjadi karena pemerintah
menetapkan kebijakan tertentu yang memerlukan waktu bagi perusahaan untuk melakukan
perubahan permintaan tenaga kerja. Misalnya upah minimum provinsi (UMP) Kebijakan ini
akan menyingkirkan orang dengan ketrampilan rendah dari pasar tenaga kerja maupun
tenaga kerja yang baru masuk pasar tenaga kerja. Penetapan UMP mendorong perusahaan
untuk mengambil tenaga kerja yang sudah berpengalaman untuk mengisi lowongan kerja
pada sisi lain tenaga kerja yang baru atau yang urang pengalaman akan tidak mampu
bersaing dengan pekerja lama.

4. Pengangguran Upah Riil. Pengangguran ini terjadi karena upah riil terlalu tinggi terhadap
komponen biaya produksi. Upah yang terlalu tinggi atau berlebihan ini mendorong
perusahaan untuk tidak melakukan kegiatan produksi karena nilai upah melebihi batas
normal sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dari kegiatan produksi. (Lipsey
2007)

Jenis Pengangguran Menurut tipenya pengangguran dapat dikelompokkan dalam bentuk


berikut ini:

1. Pengangguran terbuka: pengangguran ini muncul sebagai akibat dari pertumbuhan


kesempatan kerja lebih rendah dari pertumbuhan angkatan kerja. Hal ini mengakibatkan
dalam perekonomian semakin banyak tenaga kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan.
Tenaga kerja ini dalam jangka panjang tidak masuk dalam kegiatan ekonomi, mereka
menganggur secara nyata dan penuh waktu.

2. Setengah menganggur (under employment), jenis pengangguran ini terjadi karena para
pekerja bekerja di bawah jam kerja normal, biasanya sekitar 36 jam per minggu. Mereka
yang bekerja kurang dari jam kerja tersebut dikelompokan dalam kelompok setengah
penganggur.

3. Pengangguran terselubung (disguid unemployment), pengangguran ini muncul karena


jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan
kebutuhan yang sebenarnya untuk menghasilkan produksi yang efisien. Dalam teori produksi
pengangguran ini muncul karena Produktivitas Marginal dari perusahaan sudah dibawah nol
tetapi perusahaan atau organisasi tetap menambah tenaga kerja karena berbagai
pertimbangan.

4. Pengangguran bermusim, pengaguran ini banyak terjadi di sektor pertanian, pada musim
hujan nelayan dan penyadap karet tidak dapat bekerja. mereka terpaksa mengganggur
menunggu musim hujan selesai. Hal ini juga terjadi pada para petani pada waktu musim
kemarau yang menyebabkan petani tidak dapat bekerja karena lahannya kering dan tidak
ada air. Selama musim kemarau ini para petani terpaksa menganggur.

PEMBAHASAN
Permasalahan pengangguran selalu menjadi problem serius bagi semua negara,
baik negara maju maupun negara berkembang. Tingginya angka pengaguran akan banyak
menimbulkan beragam masalah baik masalah ekonomi maupun masalah sosial dan
keluarga. Di beberapa negara tingkat pengangguran akan berkurang bila tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi, hal sebaliknya terjadi jika laju pertumbuhan ekonomi
rendah yang akan menyebabkan angka pengangguran tinggi. Hal ini terjadi di negara
China, Amerika Serikat, dan Zona Eoro. Sementara di Indonesia terjadi fenomena dimana
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata tidak mampu menurunkan angka
pengangguran.

Indonesia merupakan negara yang posisi peringkat keempat dari daftar penduduk
terbanyak di dunia. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia tidak diimbangi dengan
selamat dalam bidang ekonomi. Dimana tingkat selamat ekonomi masyarakat Indonesia
masih terogolong rendah. Masalah yang tergolong yagnifikan dengan kekesejahteraan
masyarakat adalah masalah ekonomi makro yaitu sebagai. Ekonomi makro merupakan
cabang ilmu ekonomi yang bersifat kompleks dan berskala besar.

Pengangguran Sudah tidak asing lagi suara di telinga masyarakat Indonesia karena hal ini
berdampak kepada beberapa aspek dalam kehidupan Aspek yang berhubungan dengan
sebagai adalah hak untuk terpenuhinya kebutuhan kesehatan,makan, pakaian,
pendidikan, tempattinggal, pekerjaan, dan sebagainya. Selain itu dampak dari reaksi yang
sama kompleksnya adalah kemiskinan.

Hubungan Upah Minimum dengan Pengangguran Semakin tinggi tingkat ya, semakin kecil
permintaan pengusaha akan tenaga kerja Kenaikan tingkat ya akan diikuti oleh turunnya
jumlah tenaga kerja yang tanya. yang berarti akan penyebab bertambahnya jumlah sebagai
(Haryani, 2002: 99). Menurut Todaro (2000), terjemahan Haris Munandar, 2000), semakin
tinggitingkat ya yang penawaran kepada tenaga kerja maka akan penghambat tingkat
penyerapan tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa sebagai akan meningkat. Pendapat yang
Sama dikemukakan oleh Sumarsono (2003), yaitu besar kecilnya ya akan mempengaruhi
tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan biaya produksi yang tinggi meningkatkan harga
produk yang pada akhirnya Sayambuat permintaan terhadap produk berkurang. Kondisi ini
memaksa produsen untuk mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, yang selanjutnya juga
dapat mengurangi permintaan tenaga kerja, termasuk pemutusan hubungan kerja yang
akibat meningkat jumlah sebagai Serupa dengan pendapat di atas, Ehrenberg dan Smith
(1998: 68) dalam Abdul Haris: (2013: 20) menyatakan apabila terdapat kenaikan tingkat ya
rata-rata, maka akan diikuti oleh turunnya jumlah tenaga kerja yang tanya, berarti akan
terjadi sebagai. Jika di belakang, turunnya tingkat ya rata-rata akandiikutioleh
Meningkatkesempatankerja,sehingga dapat dikatakan bahwa kesempatan kerjamempunyai
hubungan terbalik dengan tingkat ya, artinya sebagai mempunyai hubungan seurah dengan
tingkat ya

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengangguran Berkaitan dengan upaya standar


pembangunan ekonomi yang berlanjut, sektor pendidikan memainkan peran sangat strategi
dalam mendukung proses produksi dan aktivitas ekonomi lainnya Dalam konteks ini,
pendidikan dianggap sebagai alat untuk mencapai termendapatkan yang berlanjut, karena
dengan pendidikan yang lebih tinggi. jumlah tenaga kerja yang terserap akan meningkat
sehingga jumlah sebagai berkurang. Dengan demikian, aktivitas pembangunan dapat
tercapai sehingga peluang untuk meningkatkan kualitas hidup di masa mendatang akan lebih
baik. Analisis atas investasi dalam bidang pendidikan menyatu dalam pendekatan modal
manusia Modal manusia (manusia modal) adalah istilah yang sering digunakan oleh para
ekonom untuk pendidikan, kesehatan, dan kapasitas manusia lainnya yang dapat
meningkatkan produktivitas jika hal-hal tersebut meningkat. Pendidikan memainkan kunci
dalam membentuk kemampuan untuk menyerap teknologi modern dan untuk
mengembangkan kapasitas seseorang agar terciptanya pertumbuhan serta pembangunan
yang berakhir (Todaro dan Smith, 2004, terjemahan Haris Munandar, 2004).

D. Hubungan Inflasi dengan Pengangguran

Tingkat inflasi memiliki hubungan positif terhadap sebagai Jika tingkatinflasiyangdihitung


adalahinflasi yang terjadi padaharga- harga secara umum, maka tinggi tingkat inflasi yang
terjadi akan fatal pada peningkatan pada tingkat bunga (pinjaman). Oleh karena itu, dengan
tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan sektor-sektor
yang produktif. Hal ini akan berpengaruh padajumlah responsyang tinggikarena rendahnya

Hubungan Inflasi dengan Pengangguran

Tingkat inflasi memiliki hubungan positif terhadap sebagai Jika tingkat inflasi yang dihitung
adalahinflasi yang terjadi pada harga- harga secara umum, maka tinggi tingkat inflasi yang
terjadi akan fatal pada peningkatan pada tingkat bunga (pinjaman). Oleh karena itu, dengan
tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan sektor-sektor
yang produktif Hal ini akan berpengaruh pada jumlah responsyang tinggikarena rendahnya
kerja sebagai akibat dari kesempatan investasi yang lebih rendah (Sukimo, 2002).

Dewasa ini masalah utama yang di hadapi o leh Indonesia adalah lambatnya
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
adalah dua hal yang berbeda. Suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi jika negara
tersebut mengalami peningkatan pendapatan perkapitanya Sedangkan, pembangunan
ekonomi adalah keadaan suatu negara mengalami peningkatan dalam pendapatan
perkapita, peningkatan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya
secara luas. Suatu negara yang mengalami pertumbuhan belum tentu mengalami
pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan dan pembangunan dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara diantaranya adalah
lesunya perekonomian global, perang dagang, dan embargo ekonomi dari negara lain.
Sedangkan, faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
adalah pengangguran, sedikitnya lapangan pekerjaan. kurangnya sumber daya alam dan
teknologi. Pengangguran adalah masalah yang tengah di hadapi oleh Indonesia. Jumlah
penduduk yang banyak namun tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada
menyebabkan masalah pengangguran sebanding dengan lapangan kerja yang ada
menyebabkan masalah pengangguran menjadi tantangan yang dihadapi oleh Indonesia.

Pengertian Tenaga Kerja, Angkatan Kerja. Pengangguran dan Tingkat Pengangguran.

Menurut UU No.13 tahun 2003 Bab I pasal ayat 2 disebutkan bahwa 1 tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan, bukan tenaga kerja
adalah penduduk yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada
permintaan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia produktif (1564 tahun)
yang sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan Bukan angkatan kerja adalah penduduk
yang berusia 10 tahun ke atas yang tidak bekerja dikarenakan sesuatu alasan seperti sedang
bersekolah, ibu rumah tangga dan pensiunan dan sebagainya. Pengangguran adalah istilah
untuk angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan atau hanya
bekerja selama dua hari dalam satu minggu. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
membagi jumlah pengganguran dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengganguran
adalah rasio antara jumlah pengganguran dengan jumlah angkatan kerja di masyarakat
Semakin tinggi tingkat pengganguran menyebabkan beban ketergantungan hidup
masyarakat meningkat Peningkatan beban ketergantungan hidup memiliki antara jumlah
pengganguran dengan jumlah angkatan kerja di masyarakat Semakin tinggi tingkat
pengganguran menyebabkan beban ketergantungan hidup masyarakat meningkat.
Peningkatan beban ketergantungan hidup memiliki dampak buruk terhadap kondisi
perekonomian domestik dan nasional.

3. Penyebab Pengangguran

Pengangguran dapat dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor eksternal Faktor
individu yang memengaruhi tingkat pengangguran adalah sifat malas dan kurangnya
kemampuan seseorang untuk memenuhi syarat dalam melamar pekerjaan. Faktor eksternal
yang memengaruhi tingkat pengangguran adalah kurangnya lapangan kerja, kondisi
perekonomian yang sedang lesu dan minimnya informasi tentang lapangan kerja.

4. Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.

Pengangguran adalah masalah yang memiliki berbagai dampak buruk bagi


pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pengangguran menyebabkan
penurunan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Tingkat
pengangguran yang tinggi menyebabkan penurunan pendapatan perkapita. Penurunan
pendapatan perkapita berdampak buruk bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang lambat akan menyebabkan pembangunan ekonomi melambat.

5.Solusi Mengatasi Pengangguran

Peran Pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah pengangguran dapat


dilakukan dengan berbagai cara di antaranya membuka lapangan pekerjaan baru.
Pemerintah juga harus memperbaiki kualitas dari tenaga kerja yang ada sehingga tenaga
kerja dalam negeri dapat bersaing dengan tenaga kerja luar negeri. Selain itu, pemerintah
dapat memberikan dukungan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berupa
kredit lunak atau bantuan lainya. Pemerintah juga perlu meningkatkan program transmigrasi
agar terjadi pemerataan penduduk di luar pulau Jawa.

6. Kesimpulan

Masalah pengangguran adalah permasalahan yang kompleks sehingga untuk mengatasi


permasalahan ini diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Pemerintah perlu mendukung
adanya industri kreatif di masyarakat agar mereka tidak kalah saing dengan pelaku bisnis
yang sudah mapan. Pemerintah harus segera mengatasi masalah pengangguran ini agar
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai