pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori orang yang menganggur
biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.
Usia kerja biasanya adalha usia yang tidak dalam masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak
(relatif di atas 6-18 tahun, yaitu masa pendidikan dari SD- SMU tamat) Sedangkan di atas
usia 18 tahun, namun masih bersekolah lah dimasukkan sebagai penganggur, meski untuk
hal ini masih banyak yang memperdebatkannya.
Pengangguran pada dasarnya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, karena bagaimanapun baik
dan hebatnya kemampuan suatu bangsa dalam menangani perekonomiannya, tetap saja aksi
itu ada Akan tetapi mashati klasik dengan salah satu teorinya yang terkenal sebagai hukum
"Say dari Jean Baptiste Say yang mengatakan bahwa "Supply creats its own demand" atau
penawaran menciptakan permintaannya sendiri menjelaskan bahwa bila in benaterjadi,
maka respons tidak alias nada, dan bila pun ada tidak akan berlangsung lama, karena adapat
pulih kembali. Cara kerjanya sederhana, bahwa apabila produsen menghasilkan barang
dalam jumlah tertentu maka akan segera habis dikonsumsi masyarakat. Pada saat yang sama
misalkan terdapat para mencari kerja, oleh karena produsen akan lebih baik menghasilkan
barang dalam jumlah banyak untuk memperbesar keuntungan tanpa takut resiko gagal
dalam penjualan, maka semua pencari kerja itu akan terserap untuk mengapakah lowongan
baru yang disediakan oleh produsen/perusahaan, dan ini berlangsung terus Akan tetapi
pada kenyataannya tidak satu negara pun di dunia ini yang bisa menerapkan teokarena itu,
salah satu asumsinya adalah pasar persaingan sempurna tidak akan bisa dan tidak akan
pernah terjadi, dikarenakan syaratnya yang tidak mungkin bisa dipenuhi.
Pengangguran selalu menjadi masalah, bukan saja karena respons berarti pemborosan
dana. Akan tetapi juga memberikan dampak sosial yang tidak baik misalkan akan semakin
meningkatnya tindakan kriminal dan pelanggaran moral Akan tetapi, di sisi lain respons
atau gangguan pada umumnya dilakukan dengan suka rela, baik karena memilih
pekerjaan, menunggur pekerjaan yang sesuai, keluar dari pekerjaan lama untuk mencari
pekerjaan baru karena alasan jenuh, bosan atau tidak cocok dengan pekerjaan dan
perusahaan, dan berbagai macam alasan lainnya
Jenis-Jenis Pengangguran
Dalam jangka panjang usaha mengatasi respons diperlukan karena jumlah penduduk yang
selalu bertambah akan menyebabkan bertambahnya tenaga kerja yang terus menerus.
Maka, untuk menghindari masalah tanggung jawab yang semakin senus, tambahan
lowongwn pwkwrjaan yang cukup perlu disediakan dari tahun ke tahun. Dalam jangka
pendek respons dapat menjaditambahan serius, yaitu ketika terjadi kemunduran atau
pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti itu kesempitanatan kerja
bertambah dengan lambat dan respons meningkat. Menghadapi keadaan yang seperti ini
usaha-usaha pemerintah untuk mengatasi respons yang perlu ditingkatkan
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini terjadi karena
pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan
di bawah ini:
1. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat
kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang
dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
2. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian menurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan
pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga
kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Dalam ekonomi kapitalisme modern masalah utama dalam ekonomi nasional adalah
adanya penggangguran. Masalah ini muncul karena perekonomian tidak mencapai kondisi
kesempatan kerja penuh sehingga ada sekelompok orang yang tidak dapat bekerja
walaupun mereke sangat menginginkan pekerjaan tersebut. Kesempatan untuk bekerja
tersebut hilang karena perusahaan, organisasi pemerintahan dan badan usaha lain sudah
cukup mempekerjakan karyawannya untuk menghasilkan produk barang dan jasa. Hal ini
mengekibatkan adanya sekelompok orang yang harus menerima kenyataan tidak dapat
bekerja dalam sistem ekonomi tersebut.
Selain dampak ekonomi pengangguran juga menimbulkan dampak sosial yang tak
kalah besarnya dengan dampak ekonomi, berapapun besarnya biaya ekonomi yang
diakibatkan oleh adanya pengangguran. jumlah kerugian tersebut tidak akan mungkin
mampu mencakup seluruh penderitaan batin, sosial dan psikologis yang disebabkan oleh
pengangguran yang terus berkelanjutan.
Pengertian Pengangguran
Bentuk Pengangguran
Dalam kajian ekonomi terdapat beberapa bentuk pengangguran yaitu;
1. Pengangguran friksional,
pengangguran friksional muncul karena perpindahan orang yang berpindah dari satu
tempat ke tempat lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain atau karena tahapan siklus
hidup yang berbeda. Pengangguran friksional akan selalu terjadi walaupun
perekonomian dalam kondisi pengerjaan penuh. Hal ini karena ada tenaga kerja baru
yang masuk ke pasar kerja maupun para pekerja yang berpindah pekerjaan untuk
mendapatkan upah yang lebih baik ataupun alasan lainnya.
2. Pengangguran silikal,
pengangguran jenis ini terjadi karena permintaan total tidak memadai untuk
membeli semua keluaran yang dapat dihasilkanoleh angkatan kerja dalam kondisi
ekonomi dalam pengerjaan penuh. Pengangguran silikal dapat diukur sebagai jumlah
orang yang mempunyai pekerjaan dikurangi orang yang seharusnya mempunyai
pekerjaan pada kondisi ekonomi dalam pengejaan penuh.
3. Penggangguran struktural,
pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh
ketidaksesuaian antara struktur angkatan berdasarkan jenis ketrampilan, pekerjaan,
industri, atau lokasi geografis dengan struktur permintaan tenaga kerja. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan adanya pengangguran struktural yaitu faktor
alamiah dan faktor kebijakan.
Faktor alamiah terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan bauran
masukan yang dibutuhkan akan berubah. Perubahan ini menuntut adanya penyesuaian
ekonomi agar produksi dapat berjalan. Pengangguran ini muncul apabila penyesuaian yang
dilakukan lebih lambat dari kebutuhan yang diperlukan, hal ini akan membentuk kantong
kantong pengangguran di daerah, wilayah industri, dan pekerjaan pekerjaan tertentu yang
terjadi karena permintaan akan faktor produksi menurun lebih cepat dibandingkan dengan
penawarannya. Struktur permintaan akan tenaga kerja bergeser sehingga ada permintaak
yang tinggi akan tenaga kerja tertentu seperti pilot pesawat, ahli komputer sementara pada
sisi lain terjadi penurunan permintaan akan tenaga kerja pembukuan maupun administrasi.
Hal ini juga berlaku dengan adanya perusahaan multinasional dan transnasional yang
menyebabkan perubahan metoda produksi barang. Misalnya dewasa ini ada kecenderungan
untuk menekan biaya produksi sehingga banya item suatu produk yang dapat diproduksi di
berbagai negara. Perusahaan induk berfungsi hanya merakit produk akhir, sementara
seluruh komponennya di produksi dari berbagai negara. Hal ini tentu akan menimbulkan
penurunan permintaan tenaga kerja di suatu negara walaupun pada sisi lain ada kenaikan
permintaan tenaga kerja di negara lainnya Faktor kebijakan terjadi karena pemerintah
menetapkan kebijakan tertentu yang memerlukan waktu bagi perusahaan untuk melakukan
perubahan permintaan tenaga kerja. Misalnya upah minimum provinsi (UMP) Kebijakan ini
akan menyingkirkan orang dengan ketrampilan rendah dari pasar tenaga kerja maupun
tenaga kerja yang baru masuk pasar tenaga kerja. Penetapan UMP mendorong perusahaan
untuk mengambil tenaga kerja yang sudah berpengalaman untuk mengisi lowongan kerja
pada sisi lain tenaga kerja yang baru atau yang urang pengalaman akan tidak mampu
bersaing dengan pekerja lama.
4. Pengangguran Upah Riil. Pengangguran ini terjadi karena upah riil terlalu tinggi terhadap
komponen biaya produksi. Upah yang terlalu tinggi atau berlebihan ini mendorong
perusahaan untuk tidak melakukan kegiatan produksi karena nilai upah melebihi batas
normal sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dari kegiatan produksi. (Lipsey
2007)
2. Setengah menganggur (under employment), jenis pengangguran ini terjadi karena para
pekerja bekerja di bawah jam kerja normal, biasanya sekitar 36 jam per minggu. Mereka
yang bekerja kurang dari jam kerja tersebut dikelompokan dalam kelompok setengah
penganggur.
4. Pengangguran bermusim, pengaguran ini banyak terjadi di sektor pertanian, pada musim
hujan nelayan dan penyadap karet tidak dapat bekerja. mereka terpaksa mengganggur
menunggu musim hujan selesai. Hal ini juga terjadi pada para petani pada waktu musim
kemarau yang menyebabkan petani tidak dapat bekerja karena lahannya kering dan tidak
ada air. Selama musim kemarau ini para petani terpaksa menganggur.
PEMBAHASAN
Permasalahan pengangguran selalu menjadi problem serius bagi semua negara,
baik negara maju maupun negara berkembang. Tingginya angka pengaguran akan banyak
menimbulkan beragam masalah baik masalah ekonomi maupun masalah sosial dan
keluarga. Di beberapa negara tingkat pengangguran akan berkurang bila tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi, hal sebaliknya terjadi jika laju pertumbuhan ekonomi
rendah yang akan menyebabkan angka pengangguran tinggi. Hal ini terjadi di negara
China, Amerika Serikat, dan Zona Eoro. Sementara di Indonesia terjadi fenomena dimana
laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ternyata tidak mampu menurunkan angka
pengangguran.
Indonesia merupakan negara yang posisi peringkat keempat dari daftar penduduk
terbanyak di dunia. Banyaknya jumlah penduduk di Indonesia tidak diimbangi dengan
selamat dalam bidang ekonomi. Dimana tingkat selamat ekonomi masyarakat Indonesia
masih terogolong rendah. Masalah yang tergolong yagnifikan dengan kekesejahteraan
masyarakat adalah masalah ekonomi makro yaitu sebagai. Ekonomi makro merupakan
cabang ilmu ekonomi yang bersifat kompleks dan berskala besar.
Pengangguran Sudah tidak asing lagi suara di telinga masyarakat Indonesia karena hal ini
berdampak kepada beberapa aspek dalam kehidupan Aspek yang berhubungan dengan
sebagai adalah hak untuk terpenuhinya kebutuhan kesehatan,makan, pakaian,
pendidikan, tempattinggal, pekerjaan, dan sebagainya. Selain itu dampak dari reaksi yang
sama kompleksnya adalah kemiskinan.
Hubungan Upah Minimum dengan Pengangguran Semakin tinggi tingkat ya, semakin kecil
permintaan pengusaha akan tenaga kerja Kenaikan tingkat ya akan diikuti oleh turunnya
jumlah tenaga kerja yang tanya. yang berarti akan penyebab bertambahnya jumlah sebagai
(Haryani, 2002: 99). Menurut Todaro (2000), terjemahan Haris Munandar, 2000), semakin
tinggitingkat ya yang penawaran kepada tenaga kerja maka akan penghambat tingkat
penyerapan tenaga kerja. Hal ini berarti bahwa sebagai akan meningkat. Pendapat yang
Sama dikemukakan oleh Sumarsono (2003), yaitu besar kecilnya ya akan mempengaruhi
tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan biaya produksi yang tinggi meningkatkan harga
produk yang pada akhirnya Sayambuat permintaan terhadap produk berkurang. Kondisi ini
memaksa produsen untuk mengurangi jumlah produk yang dihasilkan, yang selanjutnya juga
dapat mengurangi permintaan tenaga kerja, termasuk pemutusan hubungan kerja yang
akibat meningkat jumlah sebagai Serupa dengan pendapat di atas, Ehrenberg dan Smith
(1998: 68) dalam Abdul Haris: (2013: 20) menyatakan apabila terdapat kenaikan tingkat ya
rata-rata, maka akan diikuti oleh turunnya jumlah tenaga kerja yang tanya, berarti akan
terjadi sebagai. Jika di belakang, turunnya tingkat ya rata-rata akandiikutioleh
Meningkatkesempatankerja,sehingga dapat dikatakan bahwa kesempatan kerjamempunyai
hubungan terbalik dengan tingkat ya, artinya sebagai mempunyai hubungan seurah dengan
tingkat ya
Tingkat inflasi memiliki hubungan positif terhadap sebagai Jika tingkat inflasi yang dihitung
adalahinflasi yang terjadi pada harga- harga secara umum, maka tinggi tingkat inflasi yang
terjadi akan fatal pada peningkatan pada tingkat bunga (pinjaman). Oleh karena itu, dengan
tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan sektor-sektor
yang produktif Hal ini akan berpengaruh pada jumlah responsyang tinggikarena rendahnya
kerja sebagai akibat dari kesempatan investasi yang lebih rendah (Sukimo, 2002).
Dewasa ini masalah utama yang di hadapi o leh Indonesia adalah lambatnya
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
adalah dua hal yang berbeda. Suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi jika negara
tersebut mengalami peningkatan pendapatan perkapitanya Sedangkan, pembangunan
ekonomi adalah keadaan suatu negara mengalami peningkatan dalam pendapatan
perkapita, peningkatan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya
secara luas. Suatu negara yang mengalami pertumbuhan belum tentu mengalami
pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan dan pembangunan dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara diantaranya adalah
lesunya perekonomian global, perang dagang, dan embargo ekonomi dari negara lain.
Sedangkan, faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
adalah pengangguran, sedikitnya lapangan pekerjaan. kurangnya sumber daya alam dan
teknologi. Pengangguran adalah masalah yang tengah di hadapi oleh Indonesia. Jumlah
penduduk yang banyak namun tidak sebanding dengan lapangan kerja yang ada
menyebabkan masalah pengangguran sebanding dengan lapangan kerja yang ada
menyebabkan masalah pengangguran menjadi tantangan yang dihadapi oleh Indonesia.
Menurut UU No.13 tahun 2003 Bab I pasal ayat 2 disebutkan bahwa 1 tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan, bukan tenaga kerja
adalah penduduk yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja meskipun ada
permintaan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk yang berusia produktif (1564 tahun)
yang sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan Bukan angkatan kerja adalah penduduk
yang berusia 10 tahun ke atas yang tidak bekerja dikarenakan sesuatu alasan seperti sedang
bersekolah, ibu rumah tangga dan pensiunan dan sebagainya. Pengangguran adalah istilah
untuk angkatan kerja yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan atau hanya
bekerja selama dua hari dalam satu minggu. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan
membagi jumlah pengganguran dengan jumlah angkatan kerja. Tingkat pengganguran
adalah rasio antara jumlah pengganguran dengan jumlah angkatan kerja di masyarakat
Semakin tinggi tingkat pengganguran menyebabkan beban ketergantungan hidup
masyarakat meningkat Peningkatan beban ketergantungan hidup memiliki antara jumlah
pengganguran dengan jumlah angkatan kerja di masyarakat Semakin tinggi tingkat
pengganguran menyebabkan beban ketergantungan hidup masyarakat meningkat.
Peningkatan beban ketergantungan hidup memiliki dampak buruk terhadap kondisi
perekonomian domestik dan nasional.
3. Penyebab Pengangguran
Pengangguran dapat dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor eksternal Faktor
individu yang memengaruhi tingkat pengangguran adalah sifat malas dan kurangnya
kemampuan seseorang untuk memenuhi syarat dalam melamar pekerjaan. Faktor eksternal
yang memengaruhi tingkat pengangguran adalah kurangnya lapangan kerja, kondisi
perekonomian yang sedang lesu dan minimnya informasi tentang lapangan kerja.
6. Kesimpulan