Anda di halaman 1dari 5

JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING AND MANAGEMENT P.

ISSN : 2723-0341
(JUST-ME) E.ISSN : xxxx-xxxx

VOL. 01, No. 1 Juni - 2020

Penerapan Metode HAZOP Untuk Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Pada Bagian Produksi Air Minum Dalam Kemasan Cup Pada PT. Tirta
Sukses Perkasa (CLUB)
Andi’ Haslindah1, Andrie2, Sri Aryani3, Feisar Nurhidayat4
1,2 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar,
3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar,
Jl. Perintis Kemerdekaan km.9 No. 29 Makassar, Indonesia 90245
Email: andihaslindah.dty@uim-makassar.ac.id, andrie.dty@uim-makassar.ac.id, feisarNurhidayat.s@gmail.com

ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman dan
nyaman. Tujuan penelitian mengetahui potensi bahaya. risiko bahaya, dan tingkat risiko di lingkungan kerja
bagian produksi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, menggunakan metode Hazop (Hazard
and Operability). Identifikasi bahaya dengan metode Hazop dilakukan berdasarkan alur proses produksi.
Langkah selanjutnya setelah proses identifikasi adalah penilaian risiko pada masing-masing titik kajian.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui terdapat risiko rendah, sedang, tinggi dan ekstrim. Pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan pembagian kuesioner kepada karyawan. Hasil dari penelitian ini
menemukan beberapa risiko dengan tingkat risiko seperti, terpleset (pada saat membersihkan di ruang
filling) dengan risiko sedang, terjepit forklift dengan risiko sedang, kesetrum (pada saat pengecekan mesin)
dengan risiko tinggi. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu: terdapat, 4 sumber bahaya yang
tergolong risiko tinggi, 16 sumber bahaya yang tergolong risiko sedang, dan 2 sumber bahaya yang tergolong
rendah.

Kata Kunci : K3, Hazop, Risiko Bahaya

ABSTRACT
Occupational Health and Safety (K3) is an effort to create a safe, comfortable working atmosphere and The
research objective is to determine the potential hazards. the risk of hazards, and the level of risk in the
production work environment. This research was conducted in Makassar. This type of research is a descriptive
study, using the Hazop method (Hazard and Operability). Hazop identification using the Hazop method is carried
out based on the flow of the production process. The next step after the identification process is a risk assessment
at each study point. Based on the research results, it is known that there are low, medium, high and extreme risks.
Collecting data through observation, interviews, and distributing questionnaires to employees. The results of this
study found several risks with a level of risk, such as being slipped (when cleaning in the filling room) with
moderate risk, being caught by a forklift with moderate risk, being electrocuted (when checking the machine)
with a high risk. The conclusions produced in this study are: there are 4 sources of danger that are classified as
high risk, 16 sources of hazards that are classified as moderate risk, and 2 sources of danger that are classified as
low.
Keywords: K3, Hazop, Risk of harm

20
DOI: https://doi.org/10.47398/justme.v1i01.5
JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING AND MANAGEMENT P.ISSN : 2723-0341
(JUST-ME) E.ISSN : xxxx-xxxx

VOL. 01, No. 1 Juni - 2020

PENDAHULUAN yang dapat terjadi kepada para karyawan pada


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagian produksi air mineral dalam kemasan.
merupakan sarana untuk mencegah kecelakaan, Alat, bahan, dan metode:
cacat,dan kematian sebagai akibat dari kecelakaan Alat yang digunakan dalam penelitian ini
kerja Keselamatan Kerja (safety) merupakan suatu berupa Laptop acer, Microsoft word 2010,
keadaan para pekerja terjamin keselamatan pada Microsoft exel 2010, dan SPSS. Bahan yang
saat bekerja baik itu menggunakan mesin, digunakan yaitu kuesioner,
pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga Metode yang digunakan dalam penelitian ini
tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. yaitu metode hazard and operability (Hazop) yang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja sangat penting dimana cara untuk mendapatkan tingkat risiko
untuk dilaksanakan pada semua bidang pekerjaan yaitu pertama-tama kita harus mendefenisikan
tanpa terkecuali, karena penerapan K3 dapat kriteria likelihood dan consequences. Kriteria
mencegah dan mengurangi resiko terjadinya likelihood yang digunakan adalah frekuensi
kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan dimana dalam perhitungannya secara kuantitatif
kerja. berdasarkan data yang di dapat. Kriteria
Untuk mengurangi atau menghilangkan consequences yang digunakan adalah akibat yang
bahaya akan diterima oleh pekerja yang di defenisikan
yang dapat menyebabkan kecelakaan di tempat secara kualitatif dan mempertimbangkan hari
kerja maka diperlukan suatu manajemen risiko kerja yang hilang. Berikut tabel likelihood dan
kegiatannya yang meliputi identifikasi bahaya, consequences :
analisis potensi bahaya, penilaian risiko, Tabel 1 kriteria likelihood
pengendalian risiko, serta pemantauan dan Description
evaluasi. Berdasarkan OHSAS 18001 (2007), Tingkat Kriteria
resiko merupakan kombinasi dari kemungkinan Kualitatif Semi
Kualitatif
terjadinya kejadian berbahaya atau paparan Dapat dipikirkan Kurang
dengan keparahan suatu cidera atau sakit tetapi tidak hanya dari 1 kali
1 Jarang terjadi
penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian keadaan ekstrim dalam 5
atau paparan tersebut. tahun
Belum terjadi
Dalam proses identifikasi dan melakukan Terjadi 1
tetapi bisa muncul
analisis potensi bahaya maka dapat dilakukan 2
Kemungkinan / terjadi suatu
kali per 5
tahun
dengan menggunakan metode Hazard and kecil waktu
Operability Study (HAZOP). Terdapat beberapa Seharusnya terjadi 1 kali per
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan dan mungkin telah 5 tahun
3 Mungkin terjadi / muncul sampai 1
dengan menggunakan metode HAZOP yaitu disni ataudi kali per
penelitian yang dilakukan pada PT. Mayatama tempat lain tahun
Manunggal Sentosa oleh Dian Palupi, dkk (2015). Dapat terjadi Lebih 1
Penelitian yang sama dilakukan oleh Muhammad dengan mudah, kali
Kemungkinan mungkin muncul pertahun
Ihsan Hamdy dkk pada studi kasus PT. Dempo 4
besar pada keadaan yang sampai 1
Bangun Mitra (2016) paling banyak kali
terjadi perbulan
METODE PENELITIAN Sering terjadi,
diharapkan
Jenis data yang digunakan yaitu data muncul dalam
Lebih 1
kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data pada 5 Hampir pasti kali per
keadan yang
bulan
penelitian ini yaitu data primer yang dimana data paling banyak
tersebut diperoleh dari observasi lapangan secara terdaji
langsung dan pembagian kuesioner yang berupa (Sumber :UNSW Health and Safety, 2008)
pertanyaan yang berkaitan tentang risiko bahaya

21
JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING AND MANAGEMENT P.ISSN : 2723-0341
(JUST-ME) E.ISSN : xxxx-xxxx

VOL. 01, No. 1 Juni - 2020

Tabel 2 kriteria consequences


Description
Tingkatan Uraian
Keparahan Hari Kerja
Cidera
Kejadian tidak
Tidak
menimbulkan
Tidak Menyebabkan
1 kerugian dan
Signifikan kehilangan
cidera pada
hari kerja
manusia
Menimbulkan
cidera ringan
dan kerusakan
Masi dapat
kecil dan tidak
bekerja pada Gambar.1 Risk Matrix
2 Kecil menimbulkan
hari yang (Sumber :UNSW Health and Safety, 2008)
dampak serius
sama / shift
terhadap
kelangsungan HASIL DAN PEMBAHASAN:
bisnis
Cidera berat dan Analisis dilakukan dengan
dirawat dirawat
di rumah sakit memperhatikan consequences (tingkat keparahan
Kehilangan cedera) dan likelihood (kemungkinan resiko
tidak
3 Sedang hari kerja
menyebabkan
dalam 3 hari kecelakaan kerja terjadi) dan kemudian untuk
cacat tapi hasil dari analisa disajikan dalam bentuk tabel
kerugian
financial sebgai berikut :
Menimbulkan
cidera parah dan Tabel 4 Identifikasi Risiko Bagian Produksi AMDK
cacat tetap dan Risk
kerugian Kehilangan Aktifitas Sumber Matrix Risk
No Risiko
finansialmserta hari kerja Pekerjaan Bahaya Level
4 Berat L C S
menimbulkan 3hari atau
dampak serius lebih Kaki
terbentur
terhadap Area
atau bagian 3 2 6 Sedang
Melakukan kerja
kelangsungan persiapan tubuh
usaha produksi lainnya
Mengakibatkan termasuk Debu Menggangg
1 mengecek bahan u sistem 3 2 6 Sedang
korban ketersediaan dan baku pernafasan
meninggal dan kesesuaian
Kehilangan Pengecek
kerugian parah material, mesin
5 Bencana hari kerja dan personil an aliran
bahkan dapat listrik,
Kesetrum 2 4 8 Tinggi
selamanya
menghentikan lampu
kegiatan usaha mesin
selamanya pompa
mengelu
(Sumber :UNSW Health and Safety, 2008) 2
air dipompa
masuk kedalam
arkan
Terpeleset 2 3 6 Sedang
Setelah diidentifikasi menggunakan storage tank
percikan
air dan
worksheet HAZOP dengan memperhitungkan membas
ahi lantai
likelihood dan consequences, kemudian
Pengolahan air Area
menggunakan risk matrix untuk mengetahui 3
menggunakan RO pengolah
Terpeleset 2 3 6 Sedang
system dan water an air
prioritas potensibahaya yang harus tritment baku
diberiprioritas untuk di perbaiki, Berikut
tabel tingkatan risk matrix :

22
JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING AND MANAGEMENT P.ISSN : 2723-0341
(JUST-ME) E.ISSN : xxxx-xxxx

VOL. 01, No. 1 Juni - 2020

Berdiri Persiapan
Pemasangan Cup pada saat kemasan Memar
Kelelahan,
pada dispenser melakuk sekunder dan Tertimpa pada bagian
4 gangguan 2 3 6 Sedang
cup dan lid pada an bahan pembantu bahan kaki atau
otot 10 2 3 6 Sedang
roda lid pekerjaa lainnya (karton, pembant bagian
n layer, straw, dan u tubuh
plakban) lainnya

Pemeriksaan
memar
kemasan
Kebising Pendengara Tertimpa pada kaki
sekunder
an dari n 11 benda atau bagian 2 2 4 Rendaah
(karton, layer,
mesin terganggu, 3 2 6 Sedang jatuh tubuh
straw, dan
filling kesalahan lainnya
lakban)
komunikasi Proses packing Tangan
(proses pegal-pegal
Proses
Proses Filling pengemasan atau bagian
packing 3 2 6 Sedang
(Pengisian air produk dalam tubuh
produk
produk kedalam 12 satuan kecil lainnya
Cup), operator kedalam karton)
produksi mulai Berdiri
5 Kaki Gangguan
mengoprasikan terlalu 4 2 8 Tinggi
keseleo, otot
mesin filling Terpeles lama
atau bagian
dengan proses et akibat Pemasangan
tubuh 3 2 6 Sedang
pengisian air lantai lakban pada
lainnya
pada kemasan licin mesin lakban,
yang Mesin Memar
karton, layer, dan
memar kulit 13 lakban pada bagian 2 2 4 Rendah
straw, dilakukan
tangan
pada area
packing
Adanya
bau ozon Proses paletting Penempa
Gangguan Kaki dan
yang 4 2 8 Tinggi (Proses penataan tan
pernafasan tangan
menyeng 14 produk jadi produk 2 3 6 Sedang
rawan
at diatas pellet pada
terjepit
sesuai standar) Pallet
Proses sealing Tangan Proses
Tertabrak
(Proses sealing Panas Melepuh, 15 penyimpanan di Forklift 2 3 6 Sedang
forklift
penutupan yag atau bagian area gudang
6 merupakan dihasilka tubuh 2 3 6 Sedang Terpeles
pelekatan lid n mesin lainnya et pada
pada kemasan cup yang saat Keseleo
cup melepuh members atau memar 2 3 6 Sedang
Proses trimming ihkan di kulit
Perawatan /
/ cutting (proses ruang
16 pengecekan
pemotongan lid filling
mesin
sesuai dengan Aliran
Mesin listrik
7 ukuran cup atau Jari tersayat 2 3 6 Sedang
cutting pada saat Kesetrum 2 4 8 Tinggi
pemisahan
antara cup yang pengecek
satu dengan yang an mesin
lainya
Produk di
inspeksi oleh QC Dari tabel 4 tersebut diperoleh hasil yaitu
secara visual
sebelum di pada tahap operasional terdapat 4 sumber bahaya
Lampu Kelelahan
8 berikan
(Proses
coding
QC mata
3 2 6 Sedang yang tergolong risiko tinggi yaitu pada tahap
pemberian persiapan seperti kesetrum pada saat pengecekan
identitas pada
kemasan primer) aliran listrik, lampu dan pada tahap proses filling
Produk cup seperti gangguan pernapasan karena adanya bau
dengan posisi di ozon yang menyengan. dan 16 sumber bahaya
bagian bottom Aliran
cup dengan listrik
Kesetrum
yang tergolong risiko sedang yaitu pada tahap
mesin Inkjet pada
9
Print sesuai mesin
Aliran 2 3 6 Sedang persiapan di antaranya kaki terbentur,
Listrik
dengan instruksi Inkjet mengganggu sistem pernapasan, terpleset dan
kerja pemberian Print
identitas pada kelelehan. Dan terdapat 2 sumber bahaya yang
kemasan produk
tergolong risiko rendah yaitu pada saat
pemeriksaan kemasan sekunder seperti memar
pada kaki akibat tertimpa benda jatuh dan memar
pada tangan akibat mesin lakban.

23
JOURNAL INDUSTRIAL ENGINEERING AND MANAGEMENT P.ISSN : 2723-0341
(JUST-ME) E.ISSN : xxxx-xxxx

VOL. 01, No. 1 Juni - 2020

Sedangkan pada penelitian Analisis risiko Muhammad Ihsan Hamdy, d. (2016). Analisa
bahaya produksi berdasarkan faktor lingkungan Potensi Bahaya dan Upaya Pengendalian
kerja menggunakan metode HAZOP oleh Andi Kecelakaan Kerja Pada Proses Penambangan Batu
Haslindah dkk. (2019) menyatakan bahwa Adesit di PT. Dempo Bangun Mitra. Jurnal Teknik
terdapat 11 sumber bahaya yang tergolong Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah
ekstrim, 31 sumber bahaya yang tergolong tinggi, dalam Bidang Teknik Industri , 148-154.
109 sumber bahaya yang tergolong sedang, dan 6
sumber bahaya yang tergolong rendah.

KESIMPULAN:
1.Risiko dari sumber bahaya yang ditemukan
yaitu tinggi, sedang dan rendah.
2.Tingkat risiko dari tiap sumber bahaya yang
ditemukan yaitu terdapat 4 sumber bahaya yang
tergolong tinggi, 16 sumber bahaya risiko
sedang, dan 2 sumber bahaya risiko rendah.

UCAPAN TERIMA KASIH:


Terima kasih juga kepada PT Tirta Sukses
Perkasa yang telah memberikan kami kesempatan
untuk melakukan penelitian sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih
kepada para dosen pembimbing penguji, dan
teman-teman yang selalu memberikan arahan dan
masukannya sampai terselesainya penelitian ini.
Terima kasih juga kepada kedua orang tua kami
yang selalu memberikan dorongan serta
dukungan secara moral maupun moril.

DAFTAR PUSTAKA:

18001, O. (2007). Occupational Health and Safety


Management Systems-Requirements. 16 Maret
2016.

Andi Haslindah, d. (2019). Analisa Risiko Bahaya


Menggunakan Metode HAZOP . Jurnal Teknik
Industri UIM Produksi Berdasarkan Faktor
Lingkungan Kerja .

Dian Palupi, d. (2015). Analisis Kecelakaan Kerja


dengan Menggunakan Metode Hazard And
Operability Study (HAZOP). Jurnal Ilmiah Teknik
Industri , 24-35.

24

Anda mungkin juga menyukai