Anda di halaman 1dari 4

2/23/23, 11:50 AM Kepanduan Indonesia – Kwartir Nasional

Warta Pramuka  CHAT

Kepanduan Indonesia

Gerakan pendidikan kepanduan di Tanah Air sudah muncul sejak zaman Hindia-Belanda. Pada
1912, dimulai latihan sekelompok pandu di Batavia (nama Jakarta pada masa penjajahan
Belanda), yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).
Dua tahun kemudian cabang tersebut disahkan berdiri sendiri dan dinamakanpNederlands-
Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Pada saat itu, sebagian besar anggota NIPV adalah pandu-pandu keturunan Belanda. Namun,
pada 1916 berdiri suatu organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu
bumiputera. Adalah Mangkunegara VII, pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche
Padvinders Organisatie Setelah itu muncul organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan
dan lainnya. Antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij,
Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale
Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu
Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik
Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/ 1/4
2/23/23, 11:50 AM Kepanduan Indonesia – Kwartir Nasional

Kepanduan yang ada di Hindia-Belanda ternyata berkembang cukup baik. Hal itu menarik
perhatian pula dari Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, yang bersama istrinya, Lady
Baden-Powell, dan anak-anak mereka, mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia,
Semarang, dan Surabaya, pada awal Desember 1934. Para pandu di Hindia-Belanda pernah
pula mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia.

Bila pada Jambore Sedunia 1933 di Hungaria hanya sebatas pada kunjungan delegasi kecil
untuk menyaksikan kegiatan akbar itu, maka pada Jambore Sedunia 1937 di Belanda, ikut pula
Kontingen Pandu Hindia-Belanda yang terdiri dari Pandu-pandu keturunan Belanda,
bumiputera khususnya dari Batavia dan Bandung, lalu dari Pandu Mangkunegaran, dari Ambon,
dan sejumlah Pandu keturunan Tionghoa dan Arab. Sementara di dalam negeri, kegiatan
perkemahan dan jamboree kepanduan juga diadakan di sejumlah tempat. Di antaranya pada
19-23 Juli 1941 di Yogyakarta berlangsung All Indonesian Jamboree atau “Perkemahan
Kepanduan Indonesia Oemoem.”

Pada 27-29 Desember 1945 berlangsung Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di


Surakarta. Kongres tersebut menghasilkan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya
organisasi kepramukaan di Indonesia. Namun, ketika Belanda kembali mengadakan agresi
militer pada 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang sudah dikuasai
Belanda. Hal tersebut memicu munculnya organisasi lain, seperti Kepanduan Putera Indonesia
(KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Pada perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang
tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, jumlah perkumpulan
kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah anggota perkumpulan. Selain itu
masih ada rasa golongan yang tinggi, sehingga membuat Perkindo menjadi lemah. Untuk
mencegah hal itu, Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu
merupakan Pandu Agung, menggagas peleburuan berbagai organisasi kepanduan dalam satu
wadah.

Hal itu pertama kali diungkapkan Presiden Soekarno ketika mengunjungi Perkemahan Besar
Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal
Oktober 1959. Presiden kemudian juga mengumpulkan tokoh dan pemimpin gerakan
kepanduan di Indonesia. Seluruh organisasi kepanduan yang ada, dilebur menjadi satu dengan
nama Pramuka. Presiden menunjuk panitia terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX,
Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono.

Gerakan Pramuka tersebut diawali dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan. Pada
9 Maret 1961 diresmikan nama Pramuka dan menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka. Pada 20
Mei 1961, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka
dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja. Pada 20 Juli 1961, para

https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/ 2/4
2/23/23, 11:50 AM Kepanduan Indonesia – Kwartir Nasional

wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan,


untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari
Ikrar Gerakan Pramuka.

Setelah itu, pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada
masyarakat luas dalam suatu upacara di halaman Istana Negara. Ditandai dengan penyerahan
Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang
juga menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Panji itu lalu diteruskan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX kepada suatu barisan defile yang terdiri dari para Pramuka di
Jakarta, dan dibawa berkeliling kota. Tanggal 14 Agustus itulah yang kemudian ditetapkan
sebagai Hari Pramuka dari dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya.

____
Oleh Kak Untung Widyanto
Penulis adalah Andalan Nasional Komisi Kehumasan dan Informatika Kwartir Nasionak
Gerakan Pramuka 2018-2023 / Wartawan lepas dan anggota The Society of Indonesian
Journalists (SIEJ).

 Share  Tweet  Send 

Profil

Sejarah

Kepanduan Dunia

Kepanduan Indonesia

Gerakan Pramuka

Sejarah Kepemimpinan

Lambang

Hymne dan Mars

UU Gerakan Pramuka

Kwarnas 2018-2023

Visi, Misi, Dan Tujuan

Arah Kebijakan

Rencana Strategis

Dasa Karya

https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/ 3/4
2/23/23, 11:50 AM Kepanduan Indonesia – Kwartir Nasional

Data Anggota

KWARTIR NASIONAL

Satuan organisasi yang mengelola Gerakan Pramuka tingkat nasional dan berkedudukan di
ibukota Negara, Jakarta.

”Gerakan Pramuka Wadah Utama


Pembentukan Kader Pemimpin Bangsa"
SEKRETARIAT

Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 , Gambir


Jakarta 10110, Indonesia
Email : kwarnas@pramuka.or.id
Telfon : +62 21 3507645
MEDIA SOSIAL

   

© 2022 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Kwarnas / Tanya Jawab / Warta Pramuka

https://pramuka.or.id/kepanduan-indonesia/ 4/4

Anda mungkin juga menyukai