Kesenian Gembyung ini biasa dipertunjukkan pada upacara-upacara kegiatan Agama Islam
seperti peringatan Maulid Nabi, Rajaban dan Kegiatan 1 Syuro yang digelar di sekitar tempat
ibadah. Setelah berkembang menjadi Gembyung, tidak hanya ada dilingkungan pesantren,
karena pada gilirannya kesenian ini pun banyak dipentaskan dikalangan masyarakat untuk
perayaan khitanan, perkawinan, bongkar bumi, mapag sri, dan lain-lain.
Lagu-lagu yang disajikan pada pertunjukan Gembyung tersebut antara lain yaitu
Assalamualaikum, Basmalah, Salawat Nabi dan Salawat Badar. Busana yang dipergunakan
oleh para pemain kesenian ini adalah busana yang biasa dipakai untuk ibadah shalat seperti
memakai kopeah/peci, Baju Kampret atau kemeja putih, dan kain sarung.
Ketika itu Buyut Leles membuat alat kesenian gembyung terdiri dari alat kesenian yang
dipadukan kesenian daerah dan kesenian arab kesenian buhun. Alat-alat kesenian gembyung
yaitu :
1. 4 macam genjring 1 terbang kuda lari di buat dari kayu jati/kulit kerbau/sapi
2. 4 macam dogdog terdiri dari 2 dogdog indung dan 2 dogdog anak terbuat dari kayu
dan kulit kerbau/sapi.
3. 2 macam kendang indung, 2 macam kendang anak atau kulater.
4. 1 bedug indung.
5. 1 kecrek.
6. 1 piul.
7. 2 buah bonang.
8. 1 suling.
9. 1 trompet.
10. 2 goong terdiri dari 1 goong kecil 1 goong besar.
11. 1 rebab.
Genjring
Dogdog
Kendang
Bedug
Sumber Bapak Edi Supriatna