Anda di halaman 1dari 3

Topeng

Sesaat setelah bel tanda istirahat ke-2 berbunyi terjadi keributan di


kelas yang melibatkan 3 orang saling dorong mendorong dan membuat
orang yang berada di kelas kesulitan untuk melerai mereka, namun
ditengah hal itu terlihat seorang yang mengamati keributan justru terlihat
menertawakan mereka yang sedang terlibat dalam keributan. Apa yang
sebenarnya terjadi?

Kemarin

Seperti biasanya, pagi hari anak-anak dari kelas XI IPA 7 dari SMA
Cahaya Nusantara digunakan untuk mengerjakan,mengecek jawaban tugas
atau pekerjaan rumah yang akan dibahas hari itu, kebetulan saat itu jam
pertama adalah matematika peminatan. Ada 5 orang yang sedang duduk
bersama untuk membahas tugas hari itu, 5 orang itu adalah
Angga,Leon,Tama,Putra,dan Adan.

“Apakah kau tahu cara untuk mengerjakan pertanyaan nomor 18?” tanya
Leon kepada Angga.

“Aku tahu, namun aku kesulitan untuk mengerjakan nomor 10 dan


mendapatkan jawaban dari nomor 28.” jawab Angga.

“Ah itu gampang, sini jawabanmu nomor 18 nanti aku beri tahu cara untuk
mengerjakan nomor 10 dan nomor 28.” sahut Leon.

Saat Leon dan Angga masih berdiskusi Tama,Putra dan Adan


mencari jawaban dari teman yang lain untuk membantu Angga dan Leon
untuk mengecek apakah pekerjaan mereka berdua benar atau salah, dan
beberapa saat kemudian bel tanda pelajaran dimulai pun berbunyi.

Saat pelajaran matematika peminatan, Leon diperintahkan untuk


mengerjakan soal yang berada di papan tulis depan kelas,Leon terlihat
sedikit kesulitan untuk mengerjakan soal itu,

“Pakai cara seperti nomor 10.” Kata Angga dari tempat duduk.

Ditulislah cara nomor 10 oleh Leon, namun setelah dikoreksi


ternyata jawaban itu salah.

“Dasar menyesatkan, ahahha.” kata Leon ke Angga.

“Ya maaf, gak teliti hahaha.” Balas Angga lalu mereka tertawa bersama.
Bel tanda istirahat berbunyi.
Setelah istirahat selesai, pelajaran selanjutnya adalah sejarah
indonesia. Saat pelajaran, guru memiliki ide untuk melakukan permainan
tim yaitu mengulang kalimat yang dikatakan oleh guru, yang
mengharuskan setiap anggota tetap fokus. Permainan dimulai, semua
berjalan normal sampai saat seseorang membuat suasana permainan
memanas,

“Salahh.” Teriak seseorang namun hanya sedikit orang yang


menyadarinya.

Teriakan itu membuat salah satu anggota kelompok yang maju


kehilangan fokus dan membuat kelompok tersebut hanya mendapatkan 3
poin. Tentu itu membuat kelompok itu marah

“Yang teriak ‘salah’ siapa tadi?!!” ujar salah satu anggota dengan suara
marah.

“Setelah ini kuteriaki ‘salah’ di setiap kelompok!!” Lanjutnya.

Permainan berlanjut, dan benar setiap kelompok yang maju pasti ada
yang berteriak salah. Permainan pun selesai dengan kemenangan untuk
kelompok Angga, kelompok Leon,Tama,bersama Putra dengan 6 dari
10,kelompok Adan 7 dari 10 dan 2 kelompok lainnya mendapat poin 5
dari 10. Pelajaran berjalan normal sampai waktu pulang sekolah.

Hari Ini

Pembelajaran berjalan seperti biasa, pada pagi hari sebelum KBM


dimulai diawali dengan doa agar KBM berjalan dengan lancar sampai
akhir. Saat istirahat Angga,Leon,Tama,Putra,dan Adan berkumpul untuk
mengobrol dan bercanda.

“Aku ke toilet,bentar ya.” Ucap Leon.

“Aku juga.” Sahut Putra menyusul Leon.

Saat Leon dan Putra sedang pergi ke toilet, Angga,Tama,dan Adan


lanjut mengobrol. Saat Tama,dan Adan asik mengobrol,Angga memiliki
ide untuk bercanda dengan menyembunyikan handphone milik Tama.
Setelah disembunyikannya handphone Tama, tak lama kemudian Tama
menyadari kalau handphone miliknya telah hilang.

“Kau menyembunyikan handphoneku, Angga?!!” ucap Tama sambil


emosi kepada Angga.

“Kok kamu bisa berpikir kalau itu aku?” jawab Angga dengan tenang.

“Kenapa kamu tidak berpikir Leon yang melakukannya?”lanjut Angga.


Disaat yang sama Leon dan Putra kembali dari toilet,tanpa pikir
panjang Tama langsung melabrak Leon. Leon yang baru saja sampai tidak
terima ,dan membalas Tama.

“APA MAKSUDMU?!!” ucap Leon sambil mendorong Tama.

Tama yang merasa kalau Leon sudah salah tapi justru berbalik
marah membuat Tama kembali mendorong Leon.

“Kau itu sudah salah, malah marah!” ucap Tama.

“Kau kan yang menyembunyikan handphoneku!!” lanjut Tama.

“Kenapa kau berpikir aku yang menyembunyikannya? Aku saja baru


sampai!!” Jawab Leon dengan nada marah.

Setelah berdebat cukup panjang, mereka masih belum menemukan


titik tengah masalah tersebut bahkan Tama dan Leon sampai berkelahi.
Mengetahui hal itu,Angga mengambil handphone Tama dan
meletakkannya ditempat yang mudah terlihat oleh Adan, dan benar Adan
pun melihat handphone Tama.

“Ini handphonemu,Tama.” Kata Adan.

Melihat hal itu bukannya menjadi tenang, justru Leon menuduh


kalau Adan yang selama ini menyembunyikan handphone Tama.

“Ternyata kau Adan!!” teriak Leon.

Adan yang menemukan handphone justru dituduh tidak terima,

“Ternyata kau mengajak aku berkelahi!! Aku menemukan handphone ini


di sini!” jawab Adan sambil menunjuk meja tempat dia menemukan
handphone.

“Sudah, sudah, ini kan handphone Tama sudah ketemu, tidak usah
diperpanjang masalahnya.” Ucap Putra menenangkan mereka bertiga.

“Sudah yuk, ke kantin yuk. Kita ngobrol jangan pertemanan rusak karena
masalah sepele.” Sahut Angga sambil merangkul Tama dan Leon.

Masalah pun selesai, tapi sampai sekarang mereka yang berada di


kelas tidak mengetahui kalau sebenarnya, yang melakukan itu Angga.
Tidak hanya masalah handphone Tama, tetapi juga ketika Leon menjawab
ke depan Angga sengaja memberi jawaban salah dan Angga yang teriak
‘salah’ di permainan pada saat waktu pelajaran sejarah. Tidak ada yang
mengetahui ‘topeng’ Angga.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai